ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

Annisa Rakhmawati, Muhammad Rohmadi, Budhi Setiawan Universitas Sebelas Maret

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

SATRIYA ADI ANDRIYANI K

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PADA TABLOID WANITA NOVA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat berupa karya sastra fiksi dan non-fiksi. Karya sastra fiksi berupa hasil

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Jemini Karya Suparto Brata

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

KAJIAN KOHESI, KOHERENSI, KONTEKS, DAN INFERENSI DALAM NOVEL ASMARA TANPA WEWEKA KARYA WIDI WIDAJAT

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Novel Wulandari Karya Yunani

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL LIRIK LAGU WALI DALAM ALBUM CARI JODOH SKRIPSI

TINJAUAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL ANALISIS LIRIK LAGU KALA CINTA MENGGODA KARYA GURUH SOEKARNO PUTRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peristiwa komunikasi. Bahasa sebagai sarana yang digunakan untuk

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU ANAK CIPTAAN IBU SUD

PENANDA KOHESI PADA WACANA RUBRIK SUARA MAHASISWA DALAM HARIAN JOGLO SEMAR

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa itu, biasanya akan dijawab, bahasa adalah alat komunikasi. Menurut

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NASKAH DRAMA BARABAH KARYA MOTINGGO BUSYE : SEBUAH ANALISIS WACANA SASTRA. Rudi A. Nugroho

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

KOHESI DALAM NOVEL KELANGAN SATANG KARYA SUPARTO BRATA TESIS

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

WACANA ANTOLOGI CERKAK WIRING KUNING KARYA TRINIL (Kajian Kohesi dan Koherensi)

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada Teks Eksposisi Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. narasi. Di dalam wacana naratif mengandung suatu gagasan atau informasi dari

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

Analisis Aspek Diksi Dalam Antologi Geguritan Guritan Oleh Suripan Sadi Hutomo

ANALISIS ASPEK LEKSIKAL DAN ASPEK KONTEKS DALAM LAGU OEMAR BAKRI KARYA IWAN FALS

Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas:

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

Transkripsi:

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO Oleh : Ari Rahmawati Soimah pendidikan bahasa dan sastra jawa Mitathegaul@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk tekstual yang meliputi aspek gramatikal dan leksikal dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno. (2) bentuk kontekstual yang meliputi aspek konteks dan inferensi dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kalimat yang terdapat dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah novel Prawan Ngisor Kreteg. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah peneliti dan nota pencatat. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi, dan teknik penyajian hasil analisis menggunakan teknik informal. Berdasarkan hasil analisis tekstual dan kontekstual dalam novel Prawan Ngisor Kreteg ditemukan penanda tekstual yang meliputi aspek gramatikal dan aspek leksikal. Penanda kohesi gramatikal yang dominan adalah pengacuan persona I tunggal aku aku dan persona III tunggal dheweke dia. Adapun kohesi leksikal penanda kolokasi dan hiponimi ditemukan satu penanda. Penanda leksikal yang paling dominan adalah antonimi. Analisis kontekstual Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno menggunakan penafsiran persona. Dalam analisis kontekstual dalam penelitian ini ditemukannya konteks fisik, konteks epistemik dan konteks sosial. Kata kunci : wacana, tekstual, kontekstual, novel Menurut Darma (2009: 1) bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia sehingga dalam kenyataannya bahasa menjadi aspek penting dalam melakukan sosialisasi dan berinteraksi sosial. Bahasa mempunyai fungsi yang dapat membantu masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Terkait dengan penggunaan bahasa, menurut Halliday (dalam Sumarlam, 2010: 13) terdapat tiga metafungsi bahasa, yaitu fungsi ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (interpersonal function), dan fungsi tekstual (textual function). Suatu wacana dapat menarik para pembaca apabila penggunaan bahasanya mudah dimengerti dan dipahami oleh pembacanya. Karena diksi (pilihan kata) yang digunakan dalam isi wacana dapat menarik dan mempengaruhi para pembaca untuk Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 19

membaca isinya. Hal inilah yang mampu menjadikan sebuah tuturan (wacana) itu komunikatif. Sebuah wacana dikatakan baik apabila antar kalimat-kalimatnya mempunyai kesinambungan. Pemahaman mengenai wacana dapat dianalisis melalui analisis wacana tekstual dan analisis wacana kontekstual. Menurut Sumarlam (2010: 40) analisis tekstual dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal. Segi bentuk atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal terdiri dari pengacuan (referensi), penyulihan (substitusi), pelesapan (elipsis), sedangkan aspek leksikal yang dianalisis dari segi makna atau struktur batin dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atasbawah), antonimi (lawan kata, oposisi kata), dan ekuivalensi (kesepadanan bentuk). Menurut Sumarlam (2010: 71) analisis kontekstual dalam wacana dapat dilakukan dengan memahami konteks. Konteks dalam wacana dibagi menjadi dua yaitu konteks bahasa dan konteks luar bahasa. Konteks bahasa dengan internal wacana, sedangkan konteks luar bahasa disebut dengan konteks situasi, konteks budaya atau konteks eksternal wacana. Konteks fisik yaitu tempat terjadinya pemakain bahasa, objek yang disajikan dalam peristiwa komunikasi, dan tindakan para partisipan dalam peristiwa komunikasi. Konteks epistemis yaitu latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh penutur dan mitra tutur. Konteks sosial yaitu relasi sosial yang melengkapi hubungan antara penutur dan mitra tutur. Dalam pemahaman mengenai konteks, inferensi juga merupakan proses yang sangat penting dalam memahami wacana. Inferensi harus dilakukan oleh pembaca untuk memahami maksud penulis. Selain inferensi pemahaman konteks dapat mempertimbangkan berbagai prinsip penafsiran yaitu prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal dan prinsip analogi. Salah satu novel bahasa Jawa yang menarik untuk penulis adalah novel berbahasa Jawa yang berjudul Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno yang diterbitkan oleh Usaha Modern, Surabaya pada tanggal 16 Desember 1965. Prawan Ngisor Kreteg merupakan sebuah novel yang di dalamnya terdapat rangkaian pernyataan bahasa secara konkrit berupa untaian kata-kata dan kalimat-kalimat yang disusun oleh pencipta cerita tersebut. Pernyataan bahasa-bahasa tersebut dapat membuat pembaca bisa terhanyut di dalamnya yaitu seperti berada dalam cerita atau mengalaminya. Sejauh penulis Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 20

ketahui, objek kajian dengan judul ini belum pernah diteliti, sehingga memungkinkan penulis untuk menganalisisnya. Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian analisis wacana dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno yaitu Mendeskripsikan bentuk tekstual yang meliputi aspek gramatikal dan leksikal dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno dan mendeskripsikan bentuk kontekstual yang meliputi aspek konteks dan inferensi dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumer data dalam penelitian ini adalah novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan teknik catat. Menurut Subroto (1992: 42) teknik pustaka adalah teknik yang mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh suatu data dan teknik catat yaitu mencatat data yang ditemukan ke dalam nota pencatat data. Penelitian dengan teknik pustaka menggunakansumbertertulisyaitu novel PrawanNgisorKreteg setelahitu, digunakan teknik catat yaitu dengan mencatat datadata yang ditemukan dalam nota pencatat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen dibantu buku-buku analisis wacana, buku tentang tekstual dan kontekstual dan nota pencatat data. Nota pencatat data berfungsi untuk mencatat data atau kutipan yang terdapat pada novel Prawan Ngisor Kretegkarya Soetarno. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode Content Anaysis atau analisis isi. 1. Penanda Tekstual a. Aspek gramatikal No Penanda Gramatikal 1. Pengacuan persona I Wujud penanda -ku -ku Deskripsi kalimat dalam novel Sar, tuku apa? Golek telesan Di. Wong djaritku wis kaja ngene. (PNK, 1965: 10) Satuan lingual -ku pada djaritku merupakan pronomina persona I tunggal bentuk terikat lekat kanan yang mengacu pada Sardjinem. Kohesi gramatikal ini merupakan jenis pengacuan endofora anaforis karena acuannya berada di dalam teks yang acuannya disebutkan kemudian atau antesedennya di sebelah kiri yaitu pada situasi Sardjinem yang sedang mencari barang bekas. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 21

b. Aspek leksikal No Penanda Wujud Leksikal Penanda Deskripsi kalimat dalam novel 1. Antonimi Sitik >< okeh malah2 nek entuk dit sitik rong itik tak nggo kulak. Iki aku oleh dit okeh. (PNK, 1965: 12) Antara kata sitik dengan kata okeh pada kalimat kedua termasuk beroposisi kutub. Kedua kata tersebut dikatakan beroposisi kutub antara kata sitik sedikit dan okeh banyak, juga terdapat realita yang lain yaitu kesetitiken terlalu sedikit, rada akeh agak banyak kakehen terlalu banyak. 2. Analisis kontekstual a. Konteks fisik Satekane Sri Wedari deweke bandjur tuku kartjis wajang, entek. Kepeksa deweke pada nonton ana ndjaban gedong bae. Apa sing ditonton wong loro mau ora dingreteni dening karo2ne. Sing dimangerteni mung djogede wajange betjik Waranggane aju2. Petruke lutju, Bagonge nganjelake, wah apa2ne sarwa njenengake isining tjaritane ora pati diwigatekake, djalaran loro2 ne ora pada ngreti. Kedadean mengkono mau nganti sebubare. (PNK, 1965: 17) Pada tuturan di atas dikisahkan tentang Sardjinem dan Midi akan menonton wayang tetapi karcisnya habis. Kemudian keduanya menonton wayang dari luar gedung. Secara fisik tempat terjadinya peristiwa komunikasi di tempat pertunjukan wayang. Komunikasi di sini terjadi secara langsung terlihat dari tuturan Apa sing ditonton wong loro mau ora dingreteni dening karo2ne. Sing dimangerteni mung djogede wajange betjik apa yang ditonton kedua orang tadi tidak dimengerti oleh keduanya. Yang dimengerti hanya tarian wayangnya yang bagus. b. Konteks epistemik Wong kesed ora gelem njambut gawe. Senenge mung ngemis. Jen kowe gelem ngegarake tanganmu. Mangsa nganti kowe klujuran ngono. (PNK, 1965: 5) Pada tuturan di atas menyampaikan bahwa pengetahuannya yang diketahui sama oleh penutur dan mitra tuturnya bahwa seseorang yang tidak mau Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 22

berusaha pasti tidak akan mendapatkan apa-apa dari hasilnya. Hal ini terbukti dari jen kowe gelem ngegarake tanganmu. Mangsa nganti kowe klujuran ngono apabila kamu mau berusaha tidak mungkin sampai seperti itu c. Konteks sosial Malah terkadang deweke bisa memitran karo asu lan laler kang pada uga nduweni karep sing pada, nggolek pangan. Ah memelas... uriping manungsa kang tinatah urip ana ing alam donja kok isih ana sing gelem nglakoni tumindak mengkono (PNK. 1965: 8) Pada tuturan di atas mengisahkan realita tentang pengemis sudah sama-sama diketahui oleh penutur dan mitra tutur yaitu seorang pengemis apabila mencari makan di pinggir jalan selalu berbagi dengan binatang-binatang yang menjijikkan. Hal itu terjadi karena tidak ada pilihan lain selain mencari makan dengan cara seperti itu. Berdasarkan hasil analisis data terdapat penanda tekstual meliputi gramatikal dan leksikal dalam novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno, penanda gramatikal yang dominan adalah pengacuan persona I tunggal aku aku dan persona III tunggal dheweke dia. Penanda leksikal ekuivalensi dan hiponimi hanya ditemukan satu penanda. Pada analisis kontekstual tidak ditemukan konteks kultural hanya ditemukan konteks fisik, konteks epistemik dan sosial. Terkait dengan penelitian ini penulis hanya mengungkapkan sebagian kecil dari novel Prawan Ngisor Kreteg karya Soetarno. Untuk itu sebaiknya perlu adanya pengembangan lebih luas tentang permasalahan yang berbeda dengan tinjauan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya. Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.Yogyakarta: Tiara Wacana. Subroto, Edi. 1992. PengantarMetodePenelitianLinguistikStruktural. Surakarta: SebelasMaret University Press. Sumarlam. 2010. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Solo: Katta. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 23