GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH NEGERIAGUNG DAN SEKITARNYA, LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Disusun oleh: YAN BASTIAN P 12006059 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011
LEMBAR PENGESAHAN GEOLOGI DAN ENDAPAN BATUBARA DAERAH NEGERIAGUNG DAN SEKITARNYA, LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Yan Bastian P NIM : 12006059 Pembimbing Dr. Ir. Bambang Priadi NIP. 19600229 198703 1 001 i
SARI Daerah penelitian terletak di Daerah Negeriagung dan sekitarnya, Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan dan secara geografis terletak pada koordinat 3 46 50.46-3 48 28.47 LS dan 103 38 24.77-103 40 34.07 BT. Luas daerah penelitian adalah 12 km 2 dan dapat ditempuh selama lima jam dari Palembang. Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi yaitu Satuan Lembah Antiklin, Satuan Kubah Lava dan Satuan Dataran Aluvial. Sejarah geologi daerah penelitian berawal pada Miosen Tengah dengan diendapkannya Satuan Batulempung-Batupasir pada lingkungan neritik tengah, kemudian terjadi regresi dan dilanjutkan dengan pengendapan Satuan Batupasir secara selaras di atasnya pada lingkungan delta yang berumur Miosen Akhir. Pada Satuan Batupasir dapat ditemukan sisipan batubara. Aktivitas tektonik berumur Plio-Pleistosen mengakibatkan terjadinya deformasi di daerah penelitian berupa kehadiran Antiklin Lematang dan Sesar Kanti. Satuan Andesit terbentuk lingkungan darat secara tidak selaras di atas satuan di bawahnya yang berumur Pleistosen. Setelah itu di atasnya diendapkan Satuan Aluvial yang pengendapannya masih berlangsung sampai sekarang. Batubara merupakan sumber daya alam yang terdapat di daerah penelitian terdapat pada satuan batupasir dan disetarakan dengan Formasi Muara Enim. Penyebaran batubara berada pada sayap-sayap antikin. Batubara di daerah penelitian terdiri dari 3 seam yaitu seam A, seam B dan seam C. Seam A memiliki ketebalan sebesar 4,5m, nilai kalori (adb) =5.962Cal/gr, total sulfur (adb) = 0,22% dan kadar abu (adb) = 4,67%. Berdasarkan klasifikasi ASTM, seam A memiliki peringkat subbituminus A. Seam B memiliki ketebalan 3,1-3,2m, sedangkan seam C memiliki ketebalan sebesar 3 4,8m. Total sumberdaya terukur ketiga lapisan batubara adalah 2.059.824,41 ton dan total sumberdaya tertunjuk ketiga lapisan batubara sebesar 6.533.388,25 ton. Kata Kunci : Negeriagung, Lahat, Batubara, Formasi Muara Enim ii
ABSTRACT Research area is located in Negeriagung Area, Merapi District, Lahat, South Sumatra Province and geographically is situated at 3 46 50.46-3 48 28.47 South Latitude and 103 38 24.77-103 40 34.07 East Longitude. This area is about 12 km 2 and can be reached during five hours from Palembang. Geomorphology of research area consists of three geomorphology units: Anticline Valley Unit, Lava Dome Unit and Alluvial Plain Unit. Historical geology of research area starts from Middle Miocene Epoch while deposition of Claystone- Sandstone Unit in Middle Neritic environment, then regression and continued conformably by deposition of Sandstone Unit in delta environment. This unit is depositioned at Late Miocene and contains coal intercalation. Plio-Pleistocene tectonic activity results deformation in research area such as Lematang Anticline and Kanti Fault. Andesite Unit is formed at Pleistocene in terrestrial environment and unconformably covers the older units. The younger unit in research area is Alluvial Unit and its deposition working until now. Coal is the natural resources in research area. Sandstone Unit is coal bearing rock unit and parts of Muara Enim Formation dispers in anticline limbs. Coal deposit in this area consists of three seams such as A seam, B seam and C seam. A seam has 4,5 meter of thickness, calorivic value (adb) is 5.962Cal/gr, total sulfur (adb) is 0,22% and ash content (adb) is 4,67%. Based on ASTM Classification, A seam is classified to rank Subbituminous A. The thickness of B seam is 3,1-3,2m while the thickness of C seam is 3 4,8m. Total of measured resources of all coal seams is 2.059.824,41 tons and the total of indicated resources is 6.533.388,25 tons. Keyword : Negeriagung, Lahat, Coal, Muara Enim Formation iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan berkat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini pada waktunya. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Strata-1 di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Penyusunan laporan ini memerlukan proses yang cukup panjang dan penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, pelaksanaan dan penyelesaian tugas akhir ini tidak mungkin terwujud. Ungkapan terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada: 1. Keluargaku: Bapak, Mama dan adik-adik tersayang, Novrizal, Rita dan Ririn, teriam kasih atas doa, pengorbanan dan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya di ITB. 2. Bapak Dr. Ir. Bambang Priadi selaku pembimbing tugas akhir yang selama ini telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan ilmu kepada penulis selama melaksanakan tugas akhir. 3. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Terima kasih atas ilmu dan bantuan yang diberikan buat mahasiswanya. 4. Opung, tulang dan seluruh keluarga, baik yang di Siborongborong, Tarutung, Tebingtinggi, Binjai, Medan, dan Fakfak. 5. Teman seperjuangan di lapangan: Ade Aceh, Aven, Vian, Adi Putra, Galuh dan Bos Eko. Terima kasih atas diskusi dan canda tawa selama di Lahat hingga sekarang. Kapan kita ke lapangan lagi brur? 6. Semua GEA 2006, teman melepaskan canda tawa. 7. Bang Fery, Bang Mardoan dan abang-abang lainnya yang menemani penulis dan rekan-rekan ke lapangan. Terima kasih Bang. 8. Teman-teman Kostan, Si Tulang Pardo, Yansen, Yan atas sendau-gurau yang mengikis kepenatan selama di kost. 9. Anak-anak Warbel dan Paryasop, Bang Roy, Bang Meiko, Bang Hot, Nikolai, Dats, Henry, Prayetno beserta lae-lae yang lain dan yang tidak bisa disebutkan iv
satu-persatu, terima kasih atas undangan futsal, dukungan dan dorongannya selama tugas akhir. 10. Semua rekan-rekan GEA dari yang paling muda hingga paling tua, terima kasih telah berjuang bersama selama ini. Terus berkarya buat negeri. 11. Semua orang yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas bantuannya. Penulis menyadari bahwa untuk menjadikan laporan ini yang terbaik, masih perlu banyak usaha yang perlu dilakukan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kalangan yang bergerak di bidang geosains dan bagi masyarakat pada umumnya. Bandung, Maret 2011 Penulis v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i SARI... ii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR FOTO... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 1 1.3 Lokasi Penelitian... 2 1.4 Kondisi Umum Daerah Penelitian... 3 1.5 Pembatasan Masalah... 3 1.6 Metode dan Tahapan Penelitian... 3 1.6.1 Tahap Persiapan... 4 1.6.2 Tahap Studi Pendahuluan... 4 1.6.3 Tahap Pengambilan Data Lapangan... 4.. 1.6.4 Tahap Analisis dan Pengolahan Data... 5 1.6.5 Tahap Penyusunan Laporan dan Penyajian Data... 5 BAB II GEOLOGI REGIONAL............ 6 2.1 Fisiografi Regional Pulau Sumatera... 6 2.2 Stratigrafi Regional... 8 2.3 Tatanan Tektonik Regional... 12 BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN... 17 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian... 17 3.1.1 Satuan Lembah Antiklin... 18 3.1.2 Satuan Kubah Lava... 20 vi
3.1.3 Satuan Dataran Aluvial... 21 3.1.4 Pola Aliran Sungai... 23 3.1.5 Pola Kelurusan... 24 3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian... 25 3.2.1 Satuan Batulempung-Batupasir... 25 3.2.2 Satuan Batupasir... 29 3.2.3 Satuan Andesit... 33 3.2.4 Satuan Endapan Aluvial... 35 3.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian... 36 3.3.1Struktur Lipatan... 36 3.3.2 Struktur Sesar... 37 3.3.3 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi... 37 BAB IV ENDAPAN BATUBARA... 39 4.1 Pembahasan Umum... 39 4.2 Pembentukan Batubara... 40 4.3 Lingkungan Pengendapan Batubara... 41 4.4 Analisis Kualitas dan Klasifikasi Batubara... 43 4.5 Endapan Batubara Daerah Penelitian... 45 4.5.1 Seam Batubara A... 46 4.5.2 Seam Batubara B... 46 4.5.3 Seam Batubara C... 47 4.6 Sumberdaya Batubara Daerah Penelitian... 51 4.7 Prospeksi dan Pengembangan Batubara... 54 BAB VI SEJARAH GEOLOGI... 55 BAB VII KESIMPULAN... 58 DAFTAR PUSTAKA... 60 LAMPIRAN vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lokasi Penelitian, (Modifikasi dari Atlas Indonesia dan Microsoft Encarta 2007) 2 Gambar 2.1 Zona Fisiografi Pulau Sumatera (van Bemmelen, 1949) 7 Gambar 2.2 Kolom Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Pertamina-BEICIP, 1992).. 11 Gambar 2.3 Penampang skematik Pulau Sumatera (Eubank dan Makki, 1981, dalam Darman Sidi, 2000). 12 Gambar 2.4 Elemen tektonik Pulau Sumatera (Hamilton, 1979, dalam Ryacudu, 2005).. 13 Gambar 2.5 Struktur geologi regional Cekungan Sumatera Selatan (Barber, 2005) 15 Gambar 3.1 Satuan Geomorfologi daerah penelitian dari analisa Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM)... 18 Gambar 3.2. Pola aliran sungai berdasarkan klasifikasi Howard (1967, dalam van Zuidam, 1985) 23 Gambar 3.3 Pola kelurusan dari pengamatan peta topografi dan hasil analisis yang digambarkan dalam diagram bunga... 24 Gambar 3.4. Pola kelurusan dari pengamatan citra satelit (SRTM).. 24 Gambar 3.5 Kolom Stratigrafi daerah penelitian.... 25 Gambar 3.6Pengukuran penampang stratigrafi pada satuan batulempung-batupasir (Lokasi LMT-58)... 27 Gambar 3.7 Pengukuran Penampang Stratigrafi pada satuan batupasir (SNP-04)... 30 Gambar 3.8 Lingkungan pengendapan berdasarkan analisa profil dan model delta fluvial-dominated (modifikasi Walker, 1992).. 32 Gambar 3.9Kolom Stratigrafi Lembar Lahat (Modifikasi Gafoer, dkk, 1986)... 34 Gambar 3.10 Analisis dinamik Sesar Mendatar Kanti 38 viii
Gambar 4.1 Proses terbentuknya batubara (Anggayana, 2002).. 39 Gambar 4.2 Pengukuran Stratigrafi detail pada singkapan SNP-04 yang menunjukkan seam B dan seam C... 48 Gambar 4.3 Posisi seam batubara di daerah penelitian pada Satuan Batupasir (warna kuning)... 49 Gambar 4.4 Lingkungan pengendapan batubara berdasarkan model lingkungan batubara (Modifikasi Horne, 1978).... 50 Gambar 4.5 Pembagian daerah sumberdaya dengan metode circular USGS (Wood et. al, 1983) 52 Gambar 4.6 Pengaruh kemiringan lapisan batubara pada perhitungan sumberdaya (Wood et. al, 1983) 53 Gambar 5.1 Sejarah geologi daerah penelitian pada Kala Miosen Tengah... 56 Gambar 5.2 Sejarah geologi daerah penelitian pada Kala Miosen Akhir.. 56 Gambar 5.3 Sejarah geologi daerah penelitian pada Kala Plio-Plistosen.. 56 Gambar 5.4 Sejarah geologi daerah penelitian pada Kala Plistosen.. 57 Gambar 5.5 Sejarah geologi daerah penelitian pada Kala Resen... 57 ix
DAFTAR FOTO Foto 3.1 Morfologi lembah antklin di daerah penelitian (foto diambil dari Bukit Serelo menghadap ke arah barat). 19 Foto 3.2 Morfologi kubah di daerah penelitian (foto diambil dari Aek Lematang ke arah timur)... 20 Foto 3.3 Lembah sungai di Kaki Bukit Senabut.. 21 Foto 3.4 Satuan Dataran Aluvial, foto diambil dari Aek Lematang ke arah barat 22 Foto 3.5 Singkapan batulempung di Aek Kanti menghadap ke selatan (Lokasi KNT-1) 26 Foto 3.6 Foto singkapan perlapisan batulempung - batupasir di daerah penelitian menghadap ke utara (Lokasi KNT-8).. 27 Foto3.7 Jejak bioturbasi pada batupasir menghadap ke barat (Lokasi MLG-1) 28 Foto 3.8 Singkapan batupasir sisipan batubara di daerah penelitian menghadap ke barat (Lokasi SND-2).. 29 Foto 3.9 Singkapan andesit menghadap ke arah barat pada tebing Bukit Senabut (Lokasi BSB-3) 33 Foto 3.10 Singkapan Endapan Aluvial di tepi (a) Aek Lematang dan (b) Aek Serelo menghadap ke arah barat.. 35 Foto 3.11 Gejala struktur sesar berupa kekar gerus pada daerah penelitian 37 Foto 3.12 Gejala strutktur sesar berupa zona hancuran di Aek Kanti menghadap ke timur. 37 Foto 4.1 Singkapan perlapisan batubara dengan batulempung pada lokasi SRL-7 (foto menghadap ke utara)... 46 Foto 4.2 perlapisan batubara dengan batupasir pada lokasi SND-2 dekat daerah tambang PT. BAU (foto menghadap ke timur)... 47 Foto 4.3 Perlapisan batubara dengan batupasir pada lokasi SNP-03 dekat daerah PT. BAU (foto menghadap ke utara).. 47 x
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Klasifikasi Rank Batubara (ASTM, 1981 dalam Wood et al., 1983) 44 Tabel 4.2 Data singkapan batubara daerah penelitian. 45 xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Analisis Mikropaleontologi Lampiran B Analisis Petrografi Lampiran C Analisis Struktur Lampiran D Data Singkapan Batubara Lampiran E Analisis Proksimat Lampiran F Tabulasi Perhitungan Sumberdaya Batubara Lampiran G Peta H-1 Peta Geomorfologi H-2 Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan H-3 Peta Geologi H-4 Peta Sumberdaya Batubara xii