PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011

Transkripsi

1 GEOLOGI DAERAH BANTARGADUNG DAN SEKITARNYA SERTA STUDI KARAKTERISTIK ISOTOP STABIL MATA AIR PANAS DI SUNGAI CIMANDIRI HILIR TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Oleh : Irfan Hamzah PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011

2

3 SARI Daerah penelitian terletak di sekitar Sungai Cimandiri, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan koordinat 7 o 0 0 LS 7 o LS dan 106 o BT 106 o BT. Geomorfologi daerah penelitian dikelompokkan menjadi empat satuan terdiri atas Satuan Punggungan Blok Sesar, Satuan Lembah Antiklin, Satuan Perbukitan Homoklin, dan Satuan Dataran Aluvial. Dari hasil pemetaan geologi di daerah penelitian terdapat enam satuan batuan, dari tua ke muda secara berurutan adalah Satuan Batulempung, Satuan Breksi, Satuan Batugamping, Satuan Batupasir, Satuan Breksi Piroklastik dan Satuan Aluvial. Struktur yang berkembang di daerah penelitian berupa sesar naik dan antiklin berarah W E dan sesar mendatar berarah relative NW SE. Sesar naik yang berada di selatan penelitian mengontrol kemunculan mata air panas. Hasil analisis isotop stabil δd dan δ 18 O pada 5 sampel air panas di daerah penelitian menunjukkan bahwa air panas berasal dari air meteorik dan merupakan aliran dari Sistem Panasbumi Gn. Salak. Kata kunci : air panas, Cimandiri, Deuterium, isotop stabil, Oksigen-18, Salak ii

4 ABSTRACT The research area is located around Cimandiri River, Bantargadung, Sukabumi Regency, West Java, having coordinates 7 o o S and 106 o o E. Geomorphology of research area is divided into four units, they are Fault Block Mountain, Anticlinal Valley, Homoclinal Ridge and Alluvial Plain Units. A geological research shows that there are six litologic units exposed, from the oldest to the youngest, Claystone, Volcanic Breccia, Limestone, Sandstone, Pyroclastic Breccia and Alluvial Units. Structure developed in the area, consists of reverse fault and anticline with W E direction and strike-slip fault with NW SE direction. The reverse fault which located in the southern part of the research area seems to control the presence of hotspring near the Cimandiri River. Based on the stable isotope analysis of δd and δ 18 O in the research area indicates that hot springs are meteoric origin and part of outflow of the Salak geothermal system. Keyword : Cimandiri, Deuterium, hotspring, Oxygen-18, Salak, stable isotope iii

5 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul Geologi Daerah Bantargadung dan Sekitarnya Serta Studi Karakteristik Isotop Stabil Mata Air Panas di Sungai Cimandiri Hilir. Selama proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dan saran dari berbagai pihak. Penulis bermaksud menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Ir. Niniek Rina Herdianita, M.Sc. beserta segenap Pimpinan dan Staf Program Studi Teknik Geologi ITB yang telah memberikan bimbingan, motivasi, bantuan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis untuk dapat memahami geologi dan geokimia secara lebih baik. 2. Keluarga, Mama, Ayah dan Bunda yang atas semua pengorbanan, doa, bantuan serta dorongan semangat selama penulis berkuliah di ITB. 3. Teman selapangan Yunia Syaffitri, yang sudah menyemangati untuk mengerjakan tugas akhir ini. 4. Rekan-rekan GEA dan KMPA, terimakasih telah menjadi penyemangat saat senang maupun susah dan teman bermain selama kuliah di ITB. 5. Kepala Desa Mekar Asih dan Desa Hegarmanah yang telah membantu di lapangan. Penulis menerima saran dan kritik dari segala pihak agar tugas akhir ini sempurna dan menjadi tulisan yang baik. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi yang membaca dan menambah khazanah dalam ilmu geologi. Bandung, Juni 2011 Penulis Irfan Hamzah iv

6 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SARI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v viii ix xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Batasan Masalah Lokasi Penelitian Kondisi Umum Daerah Penelitian Metode dan Tahapan Penelitian Tahap Persiapan Tahap Penelitian Lapangan Tahap Analisis dan Pengolahan Data Tahap Penulisan Skripsi 4 BAB II GEOLOGI REGIONAL Fisiografi Jawa Barat Tektonik Regional Stratigrafi Regional 9 v

7 BAB III GEOLOGI DAERAH BANTARGADUNG Geomorfologi Satuan Punggungan Blok Sesar Satuan Punggungan Homoklin Satuan Lembah Antiklin Satuan Dataran Aluvial Stratigrafi Satuan Batulempung Penyebaran dan Ketebalan Ciri Litologi Umur, Lingkungan Pengendapan, dan Kesebandingan Stratigrafi Satuan Breksi Volkanik Penyebaran dan Ketebalan Ciri Litologi Umur, Lingkungan Pengendapan, dan Kesebandingan Stratigrafi Satuan Batugamping Penyebaran dan Ketebalan Ciri Litologi Umur, Lingkungan Pengendapan, dan Kesebandingan Stratigrafi Satuan Batupasir Penyebaran dan Ketebalan Ciri Litologi Umur, Lingkungan Pengendapan, dan Kesebandingan Stratigrafi Satuan Breksi Piroklastik Penyebaran dan Ketebalan Ciri Litologi 23 vi

8 Umur, Lingkungan Pengendapan, dan Kesebandingan Stratigrafi Satuan Aluvial Penyebaran dan Ketebalan Ciri Litologi Umur, Lingkungan Pengendapan, dan Kesebandingan Stratigrafi Struktur Geologi Struktur Lipatan Struktur Sesar Sesar Naik Cipanas Sesar Naik Lengkob Sesar Mendatar Cibeureum Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi 28 BAB IV ISOTOP STABIL AIR PANAS Latar Belakang Tujuan Penelitian Lokasi Pengambilan Sampel Tipe Air Panas Analisis Isotop Stabil δd dan δ 18 O 34 BAB V SEJARAH GEOLOGI 36 BAB VI KESIMPULAN 38 DAFTAR PUSTAKA 39 LAMPIRAN vii

9 DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Karakteristik temperatur, ph, dan nilai isotop stabil δd dan δ 18 O dari 9 sampel air di daerah penelitian. 32 viii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Peta lokasi daerah penelitian 2 Gambar 2.1. Pembagian Fisiografi Jawa Barat (modifikasi van Bemmelen, 1949) 6 Gambar 2.2. Pola Struktur di Jawa Barat (Martodjojo, 1994) 8 Gambar 2.3. Blok Sedimentasi Jawa Barat (Martodjojo, 1975 op.cit. Martodjojo dan Djuhaeni,1989) 9 Gambar 2.4. Penampang Stratigrafi Terpulihkan Utara- Selatan Jawa Barat (Martodjojo,1984) 10 Gambar 3.1. Morfologi Satuan Punggungan Blok Sesar 13 Gambar 3.2. Morfologi Satuan Punggungan Homoklin 13 Gambar 3.3. Morfologi Satuan Lembah Antiklin 14 Gambar 3.4. Morfologi Satuan Dataran Aluvial 15 Gambar 3.5. Kolom stratigrafi daerah penelitian dan kesetaraan formasi 16 Gambar 3.6. Singkapan perselingan batulempung-batupasir di lokasi J42 (a) dan konglomerat di lokasi J49 (b) 18 Gambar 3.7. Singkapan breksi volkanik di lokasi J512 (a) dan urat-urat kalsit pada batuan yang sama di lokasi J56 (b) 19 Gambar 3.8. Singkapan batugamping yang menunjukkan fasies-fasies yang berbeda; batugamping rudstone di lokasi J913(a), batugamping terumbu/ boundstone di lokasi J99 (b), dan batugamping klastik di lokasi J61 (c) 20 Gambar 3.9. Singkapan konglomerat di lokasi J720 (a) dan perselingan batupasirbatulempung di lokasi JK-13 (b) pada Satuan Batupasir 22 Gambar Singkapan breksi piroklastik kondisi lapuk di lokasi J71 23 Gambar Material lepas endapan sungai yang menjadi Satuan Aluvial di hilir Sungai Cigadung 24 Gambar Analisis kelurusan punggungan (warna merah) dan lembahan (warna kuning) dari citra SRTM 25 ix

11 Gambar Diagram roset kelurusan punggungan (a) dan lembahan (b) di daerah penelitian 26 Gambar Lipatan minor (microfold) pada Satuan Batulempung di lokasi J47 menunjukkan adanya deformasi dan gejala lipatan di daerah penelitian 26 Gambar Bukti penyerta sesar naik Cipanas berupa gawir sesar (a) dan gores garis yang menunjukkan pergeseran (b) di lokasi J Gambar Bukti penyerta sesar mendatar Cibeureum berupa gores garis di lokasi J716 (a) dan rekahan memanjang di lokasi J717(b) 28 Gambar 4.1 Lokasi penelitian studi karakteristik isotop stabil 33 Gambar 4.2 Diagram plot isotop stabil sampel air panas dan air dingin 35 x

12 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III LAMPIRAN IV ANALISIS PETROGRAFI ANALISIS MIKROPALEONTOLOGI PETA GEOMORFOLOGI PETA GEOLOGI LAMPIRAN V PETA LINTASAN DAN LOKASI PENGAMATAN SINGKAPAN xi