BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN. Hexa menjadi kode Braille. Mikrokontroller AT89C51. Soundcard

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

Pengembangan Alat Bantu Komunikasi Antar Tunanetra- Tunarungu Menggunakan Kode Braille Dan Pengenalan Pola Suara Per Kata

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Pengambilan Data dari Standard Parallel Port)

KOMUNIKATOR TUNARUNGU DAN TUNANETRA

KOMUNIKASI DATA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RS485

Percobaan 8 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN KOMPUTER SECARA SERIAL

Pengendalian 8 buah Motor oleh DST-51

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

Register-register MT8888

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Akuisasi data dengan remote host AT89s51 melalui serial RS232

TAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Program di computer (visual basic) Private Sub Command1_Click() End Sub. Private Sub Command2_Click() End Sub. Private Sub Command3_Click() End Sub

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

PERCOBAAN 10 PORT SERIAL

Perancangan Serial Stepper

TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

Memprogram Interupsi AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

Percobaan 5. TIMER/COUNTER Menggunakan DT-51 MinSys

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51

PENGHITUNG WAKTU DENGAN TAMPILAN LCD M1632 OLEH DST-51

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

DESIGN INTERFACE PADA AT89S52 8k Byte In-System Programmable 8bit Mikrokontroler

MENAMPILKAN 1000 KARAKTER PESAN PADA MODUL M1632 LCD OLEH MODUL DST-51

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

DT-51 Application Note

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satunya adalah mulai tergantinya peranan spanduk dan papan reklame dengan

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

Antarmuka PC Keyboard dengan DST-AVR

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

PENGGUNAAN KEYPAD 4X3 DAN PC KEYBOARD PADA MODUL DST-52 DENGAN TAMPILAN M1632 LCD

Alarm Pintu, Harap Pintu Tutup Kembali, Jangan Buka Pintu Lama-lama versi 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

APLIKASI MODUL DST -52 SEBAGAI JAM DIGITAL DENGAN INPUT DARI PC KEYBOARD DAN M1632 LCD SEBAGAI PENAMPIL

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

DASAR INPUT/OUTPUT (1) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI OUTPUT)

SISTEM PENGONTROLAN ALAT ELEKTRONIK DENGAN MEDIA KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER AT89C51 MELALUI MEDIA KOMUNIKASI SERIAL PORT RS232

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER

Percobaan 7 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN MOTOR STEPPER

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB VII Komponen untuk Komunikasi Serial

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti

AD Channel AD Conversion

MODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BRAILLE CODE TRAINER

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

Alat Pembelajaran Huruf Hijaiyah Braille untuk Tuna Netra

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

MIKROKONTROLLER AT89S51 SEBAGAI ANTARMUKA PENGENDALI PERALATAN LISTRIK DENGAN PERSONAL KOMPUTER

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote

TERJADI INTERRUPT MELAYANI INTERRUPT KEMBALI MENERUSKAN PROGRAM YANG TERHENTI PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN. Gambar 4.1 Interrupt

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN AL-QUR AN AUDIO PLAYER BY AYAH (QuPA) 1.0

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat bantu baca tunanetra secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis perangkat lunak 4.1 Analisis Perangkat Keras Arus yang keluar dari AT89C51 sangat kecil dan tidak bisa memicu induktor yang terdapat dalam Solenoid untuk menghasilkan magnet elektris. Untuk menguatkan arus dari AT89C51 maka digunakan ULN03 sebagai driver Soleniod. Arus normal yang dihasilkan ULN03 tiap channel sebesar 500mA. Pengujian semua karakter yang dilakukan hasilnya sesuai dengan Gambar 2.1. Hasil pengujian ditunjukkan lampiran D. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa tegangan Solenoid berbeda tiap karakter yang diuji. Apabila yang diuji berupa huruf, baik huruf kapital maupun huruf kecil, maka tegangan yang ada pada solenoid yang bekerja akan lebih besar dibandingkan dengan tegangan solenoid ketika yang diuji berupa angka, maupun tanda baca. Hal tersebut disebabkan karena pada saat karakter yang diuji adalah berupa angka, maka solenoid yang naik maupun turun akan lebih banyak yaitu solenoid 2,3,4,5 pada blok identifier sedangkan pada blok karakter solenoid yang bekerja tergantung dari angka yang diuji. Pada saat yang diuji adalah berupa huruf maka solenoid yang bekerja pada blok identifier hanya satu yaitu solenoid 3 untuk huruf kecil dan solenoid 6 untuk huruf besar sedangkan pada blok karakter solenoid yang bekerja tergantung dari huruf yang diuji. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, dari 75 buah karakter, semuanya berhasil tampil. Maka perhitungan persentase keberhasilannya, yaitu: 58

4.2 Pengolahan Data di Software 4.2.1 Pengolahan Data di Software Untuk Alat Bantu Kode Braille Saat tombol send pada aplikasi ditekan, maka PC akan mengirim karakter yang telah dikonversi menjadi bilangan hexadecimal melalui port serial. Pada gambar dibawah terdapat memo feedback character yang menunjukan data yang dikirim kembali oleh mikrokontroler. Gambar 4.1. Pengiriman Karakter ke Alat Bantu Kode Braille 4.2.2. Pengolahan Dataa di Software Untuk Pengenalan Pola Suara Per-Karakter Penyandang tuna rungu memberikan aba-aba kepada penyandang tuna netra dengan menekan tombol Start Spell pada aplikasi dan memperbolehkan penyandang tuna netra untuk mulai mngeja kata-kata dan hasilnya akan ditampilkan pada memo Result Spell. 59

Gambar 4.2. Hasil Pengenalan Karakter 4.3 Analisis Perangkat Lunak Perangkat lunak sangat penting untuk mengendalikan sebuah alat bantu komunikasi tuna netra dan tuna rungu. Perangkat lunak yang akan dianalisis tersebut meliputi program pengenalan suara pada Delphi dan program pada mikrokontroler. 4.3.1 Program Pengenalan Suara Kode program dibawah ini yang mengeset seluruh pengenalan yang sedang berjalan yaitu dengan cara membuat sebuah objek grammar (Creategrammar) untuk engine-nya lalu kita menginstruksikan grammar ini untuk mengenali semua kata dengan DictationSetState(SGDSActive). Berikut ini potongan programnya: procedure TForm1..FormCreate(Sender: TObject); begin fmygrammar := SpSharedRecoContext1.CreateGrammar(0); fmygrammar.dictationsetstate(sgdsactive); end; OnRecognition event digunakan agar engine dapat menginformasikan hasil kepada aplikasi ketika terjadi pengenalan. Parameter Result merupakan parameter pada OnRecognition event. Walaupun dideklarasikan sebagai OleVariant untuk komunikasi antar proses sebenarnya adalah hanya sebuah 60

objek dengan ISpeechRecoResult interface. Interface ini akan memberikan kita semua informasi tentang sesuatu yang pernah dikatakan dan apa yang dipahami oleh recognizer. Beberapa dari informasi yang tersedia akan melalui interface ini, seperti kata-kata yang dikenali, sebuah penilaian pengenalan terhadap engine, ketika terjadi pengenalan dan berapa lama itu dapat dikenali. Pada kode program di atas, kita menggunakan metode GetText yang berguna untuk mengubahnya ke dalam bentuk text yang telah dikenali oleh engine. OnRecognition event hanya memutuskan ketika engine benar-benar merasa bahwa user telah mengucapkan sebuah complete phase dan keputusan itulah yang terbaik tentang kata yang user ucapkan. OnHypothesis event digunakan untuk bekerja dalam mode diktasi, menggunakan semua kata bersama untuk membuat hypothesis, membuat koreksi dan untuk membuat suatu keputusan. Procedure TForm1.SpSharedRecoContext1Recognition(Sender: Object; StreamNumber: Integer; StreamPosition: OleVariant; RecognitionType: TOleEnum; var Result: OleVariant); begin Memo3.Text := Result.PhraseInfo.GetText; end; procedure TForm1.SpSharedRecoContext1Hypothesis(Sender: TObject; StreamNumber: Integer; StreamPosition: OleVariant; var Result: OleVariant); begin memo1.text := Result.PhraseInfo.GetText; end; 4.3.2 Analisis Percobaan Pengenalan Suara Percobaan pengenalan suara menggunakan diktasi ini memakai sampel dua orang pria dan dua orang wanita. Jumlah huruf dan tanda baca yang diuji coba ada buah. Tabel hasil percobaan pengenalan suara baik yang tanpa melakukan pelatihan maupun yang telah melakukan pelatihan dapat dilihat pada tabel 2. dan tabel 3 di lampiran D. 61

4.3.2.1 Percobaan Tanpa Pelatihan Untuk pengenalan suara pada pria ke-1 yang melakukan diktasi tanpa pelatihan, sistem hanya dapat mengenali sepuluh huruf saja yaitu huruf f, l, m, n, o, p, q, v, y, z dan memiliki tingkat keberhasilannya sebesar 35,714% yang didapat dengan cara dibawah ini: Jumlah karakter yang dikenali Keberhasilan Total karakter Keberhasilan1 10 100% Keberhasilan1 35,714% 100% Pada pria ke-2 yang melakukan diktasi, sistem hanya dapat mengenali tiga karakter saja, yaitu f, m, q dan tingkat keberhasilannya sebesar 10,714% dari seluruh huruf dan tanda baca yang harus dikenali. Berikut ini perhitungannya: Keberhasilan2 3 100% Keberhasilan2 10,714% Persentase tingkat keberhasilann yang didapat oleh wanita ke-1 yang melakukan diktasi ini sebesar 39,5% dan sebelas karakter yang berhasil dikenali adalah karakter f, l, m, n, o, p, q, s, v, y dan z. Berikut ini perhitungannya: Keberhasilan3 11 100% Keberhasilan3 39,5% Wanita ke-2 yang melakukan percobaan diktasi pengenalan suara tanpa pelatihan, sistem hanya dapat mengenali sembilan huruf saja yaitu f, j, l, m, n, p, q, v, y dan tingkat keberhasilannya sebesar 32,142%. Berikut ini perhitungannya: Keberhasilan4 9 100% Keberhasilan4 32,142% 62

Rata-rata persentase tingkat keberhasilan secara keseluruhan adalah sebesar 29,463% yang didapat dari hasil perhitungan di bawah ini: Rata rata1 akurasi Jumlah sampel Rata rata1 Rata rata1 29,463% 39,714% 10,714% 39,5% 32,142% 4 4.3.2.2 Percobaan Setelah Melakukan Pelatihan Pada pria ke-1 yang melakukan diktasi memiliki tingkat keberhasilannya meningkat dibanding diktasi tanpa melakukan terlebih dahulu dan persentasenya keberhasilannya menjadi 78,571% lalu karakter dan tanda baca yang dapat dikenali sebanyak 22 yaitu a, c, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, s, v, w, x, y, z,. (titik) dan, (koma). Berikut ini perhitungannya: Keberhasilan1 22 100% Keberhasilan1 78,571% Pada pria ke-2, sistem dapat mengenali karakter dan tanda baca sebanyak 19 karakter yaitu a, c, f, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, v, w, y, z,. (titik ), (koma) dan persentase tingkat keberhasilannya meningkat menjadi 67,857% yang didapat dari perhitungan dibawah ini: Keberhasilan2 19 100% Keberhasilan2 67,857% Persentase tingkat keberhasilan yang didapat oleh wanita ke-1 yang melakukan diktasi ini sebesar 71,4% lalu karakter dan tanda baca yang berhasil dikenali adalah karakter a, c, f, g, h, j, k, l, m, n, o, p, q, s, v, w, y, z,. (titik ), (koma). Berikut ini perhitungannya: Keberhasilan3 20 100% Keberhasilan3 71,4% 63

Pada wanita ke-2 yang melakukan percobaan diktasi pengenalan suara dengan pelatihan, tingkat keberhasilannya meningkat dan hasilnya sistem dapat mengenali 20 karakter dan tanda baca yaitu karakter a, c, f, h, j, k, l, m, n, o, p, q, s, v, w, x, y, z,. (titik ), (koma) dan tingkat keberhasilannya sebesar 71,4% yang didapat dari perhitungan di bawah ini: Keberhasilan4 20 100% Keberhasilan4 71,4% Diktasi pengenalan suara setelah melakukan pelatihan terlebih dahulu, pada tabel.2 terlihat memiliki tingkat keberhasilan yang besar dan rata-rata keberhasilan secara keseluruhan sebesar 72,321%. Rata rata2 Rata rata2 72,321% 78,571% 67,857% 71,4% 71,4% 4 4.3.2.3 Percobaan Berulang Pada Pria yang Sama Setelah Pelatihan Percobaan ini dilakukan dengan cara menguji secara berulang sebanyak lima kali pada setiap karakter. Persentase tingkat keberhasilan dari lima kali percobaan terhadap setiap karakter hasilnya bervariasi, ini dikarenakan kurang stabilnya suara yang diinputkan. Rata-rata keberhasilan dari percobaan ini sebesar 79,%. Tabel hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4 di lampiran D. 4.3.2.4 Analisis Hasil Percobaan Pengenalan Suara Sebelum melakukan pelatihan, kesalahan pengenalan yang terjadi dan huruf yang tidak dikenali sangat banyak yang dikarenakan speech engine yang digunakan bukan khusus untuk bahasa Indonesia. Ketepatan cara pengucapan dari pembicara juga sangat mempengaruhi hasil yang didapat karena aplikasi pengenalan suara yang dibuat ini menggunakan cara diktasi yang salah satu metodenya adalah tergantung kepada pembicara (speaker dependant). 64

Setelah melakukan pelatihan, karakter yang tidak dapat dikenali oleh sistem dikarenakan perbedaan pengucapan karakter pada saat pelatihan dan pada saat melakukan pengenalan suara. Faktor kesamaan antara huruf yang diucapkan dengan huruf lain yang pada saat pelatihan dan kata lain dalam bahasa Inggris juga sangat mempengaruhi keberhasilan dari pengenalan. Kesalahan yang terjadi juga disebabkan oleh frekuensi suara manusia yang berbeda-beda dan noise dari lingkungan sekitar. Selisih persentase rata-rata setelah dan sebelum melakukan pelatihan adalah: Selisih Rata-rata = Rata-rata2 Rata-rata1 = 72,321% - 29,463% = 42,858% Dari setiap percobaaan yang dilakukan pada percobaan yang menggunakan empat sample pembicara, karakter yang selalu berhasil dikenali adalah karakter a, c, f, h, j, k, l, m, n, o, p, q, v, w, y, z, titik dan koma. Pada percobaan berulang pada pria yang sama, karakter yang selalu berhasil dikenali adalah karakter a, c, e, f, g, h, i, j, k, l, p, r, s, t, x, z, titik dan koma. Melihat perbedaan yang cukup besar dari hasil yang didapat maka untuk meminimalkan kesalahan perlu dilakukan pelatihan terlebih dahulu. Perbedaan persentase pada pria dan wanita yang didapat sebelum melakukan pelatihan dan setelah melakukan pelatihan dikarenakan ketepatan cara pengucapan dari pembicara saat melakukan pelatihan dan saat melakukan diktasi karena salah satu metode diktasi yang digunakan adalah speaker dependant (tergantung pada pembicara). Jika pengucapan berbeda maka kemungkinan kesalahan yang terjadi akan semakin besar. Kondisi dari pembicara sangat mempengaruhi keakuratan, karena suara akan berbeda disaat pembicara sedang dalam keadaan sehat dan sakit, khususnya sakit yang berhubungan dengan pita suara. 65

4.3.3 Program Pada Mikrokontroler Program utama dari alat bantu komunikasi tuna netra dan tuna rungu ini terdiri dari inisialisasi serial dan penanganan interupsi serial, prosedur konversi dari hexa ASCII menjadi hexa dalam kode Braille (Rutin Konversi) dengan cara membandingkan setiap karakter dengan immediate data yang diberikan, prosedur pengecekan jenis karakter (Rutin Pengecekan) dengan cara membandingkan setiap karakter dengan immediate data yang diberikan, prosedur kirim data identifier dan karakter ke alat (Rutin Kirim Data). Program pada mikrokontroler dapat dilihat pada lampiran C. 4.3.3.1. Pengujian dan Analisis Perangkat Lunak Komunikasi Serial Dibawah ini merupakan penggalan program untuk menggunakan komunikasi serial pada mikrokontroler: org 23h sjmp seri_int ;lokasi vektor interupsi port serial ; jika terjadi interupsi lompat ke seri_int org 30h ;program utama mulai dari sini mulai: mov tmod,#20h ; timer 1 mode 2 mov tcon,#41h ; timer 1 dan INT0 aktif mov th1,#0fdh ; baud rate 9600 mov scon,#50h ; mode serial 8-bit UART setb tr1 ; jalankan timer 1 ; inisialisasi interupsi agar aktif setb es setb ea kalang: sjmp kalang seri_int: jb ri,ya clr ti reti ya: mov a,sbuf clr ri ajmp AWAL_PROGRAM ; perulangan terus menerus ;apakah RI=1? ; baris program penerimaan data Pada penggalan program di atas terdapat perintah mov a,sbuf, perintah tersebut digunakan untuk menerima data. 66

4.3.3.2. Pengujiann dan Analisis Perangkat Lunak Pemicu Driver Dibawah ini merupakan penggalan program mikrokontroler untuk memicu driver solenoid IC ULN03: dalam MOV PORT_ID,R4 MOV PORT_KR,R5 ; R4 = HASIL CEK KARAKTER ; R5 = HASIL KONVERSI Data yang telah dicek jenis karakternya akan dikirimkan ke port P0 (PORT_ID) untuk menampilkan identifier-nya dan data yang telah dikonversi menjadi kode braille akan dikirimkan ke port P2 (PORT_KR). Gambar 4..3. Pengiriman Karakter ke IC ULN03 67