DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 89 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN. UMUM Pasal 1

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 3.1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUBANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

Tugas Pokok dan Fungsi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 56 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Z TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1291 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam BAB XI Pasal 59 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048) ; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); - 389 -

7. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 8. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik - 390 -

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Pengelolaan Barang Milik Daerah; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Kotawaringin Barat dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 5. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, yang selanjutnya disebut DPKD adalah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; - 391 -

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 7. Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi adalah Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 9. Penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja adalah penjabaran atas tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor Tahun 2008 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat ke dalam jabatanjabatan sebagai pembagian tugas pokok, fungsi dan tata kerja untuk terjaminnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 10. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. 11. RAPBD adalah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawarringin Barat. 12. APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawarringin Barat. 13. DPA SKPD adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. 14. DPPA SKPD adalah Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Kotawaringin Barat. Susunan Organisasi DPKD terdiri dari: 1. Kepala Dinas. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 2. Sekretaris, terdiri dari : 2.1. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan. 2.2. Kepala Sub Bagian Keuangan. 2.3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. 3. Kepala Bidang, terdiri dari : 3.1. Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah, terdiri dari : a). Kepala Seksi Pendataan. b). Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan. c). Kepala Seksi Perencanaan, Pembinaan dan Pengawasan. 3.2. Kepala Bidang Akuntansi, terdiri dari : a). Kepala Seksi Akuntansi dan Pelaporan. b). Kepala Seksi Verifikasi. c). Kepala Seksi Pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah 3.3. Kepala Bidang Perbendaharaan, terdiri dari: a). Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai. b). Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai. - 392 -

c). Kepala Seksi Kekayaan Daerah. 3.4. Kepala Bidang Anggaran Belanja Daerah, terdiri dari : a). Kepala Seksi Anggaran Belanja Pegawai. b). Kepala Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai. c). Kepala Seksi Investasi dan Pinjaman Daerah. 4. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Pasal 5 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah di Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, DPKD menyelenggarakan fungsi: a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; b. Mengkoordinasikan penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD; c. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; d. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; e. Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD); f. Melaksanakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah; g. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah; h. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; i. Mengkoordinasikan penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD; j. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; k. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; l. Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD); m. Melaksanakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah; Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, DPKD mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Merumuskan kebijakan di bidang keuangan daerah. b. Melakukan pembinaan administrasi keuangan daerah. c. Melakukan pembinaan administrasi kekayaan daerah. d. Melaksanakan pemungutan pajak daerah. e. Melaksanakan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan dan Pedesaan. f. Melaksanakan kegiatan dan keserasian yang berhubungan dengan peningkatan pendapatan daerah. g. Melaksanakan pendataan dan pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah. h. Melaksanakan kegiatan pelatihan teknis Bidang Keuangan Daerah. i. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. j. Pembinaan administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh unit kerja. - 393 -

BAB V RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, membina, membimbing, memberi petunjuk dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana serta merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, mengembangkan pengelolaan keuangan daerah, melaksanakan pemungutan pajak daerah, dan melakukan pembinaan administrasi keuangan dan kekayaan daerah serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi DPKD. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah. b. Melaksanakan penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD. c. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD. d. Melaksanakan pemungutan pajak daerah. e. Menyusun Laporan Keuangan Daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. f. Mengesahkan DPA SKPD/DPPA SKPD. g. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD. h. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan sistem pengeluaran kas daerah. i. Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD). j. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman atas nama Pemerintah Daerah. k. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah. l. Menyajikan sistem informasi keuangan daerah. m. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas mengkordinasikan penyusunan program, penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif yang meliputi: perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga, organisasi, tata laksana dan analisis jabatan serta perpustakaan, dokumentasi dan data pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran SKPD b. Mengatur pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan SKPD c. Mengatur pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD d. Menyusun evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD e. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas bidang secara terpadu Pasal 12 Sekretaris, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan 2. Kepala Sub Bagian Keuangan. 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program - 394 -

Paragraf 1 Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan umum, administrasi perkantoran, kepegawaian, kehumasan dan protokol serta perlengkapan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. Menyelenggarakan pelayanan umum, tata usaha dan surat menyurat. b. Melakukan perencanaan kebutuhan, pengelolaan dan pengendalian, perlengkapan, perbekalan serta sarana dan prasarana c. Melaksanakan urusan kepegawaian. d. Melaksanakan urusan kehumasan dan keprotokolan. e. Melaksanakan urusan perpustakaan dan kearsipan. f. Menyiapkan bahan peraturan perundang-undangan. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan rencana, pengelolaan dan pengendalian keuangan, melaksanakan penatausahaan dan pelaporan keuangan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan anggaran keuangan. b. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian keuangan. c. Menghimpun, mengklarifikasi serta mengolah data dan bahan analisa pelaksanaan anggaran, pembukuan, perbendaharaan dan verifikasi. d. Melaksanakan akuntansi keuangan. Paragraf 3 Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 17 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dalam pengelolaan program yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran. b. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan sratistik. c. Melaksanakan pengelolaan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan. - 395 -

Bagian Ketiga BIDANG ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH Pasal 19 Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah mempunyai tugas mengkoordinasikan penerimaan daerah, melaksanakan pendaftaran, pendataan, penetapan dan penagihan Pajak Daerah serta perencanaan, pengawasan dan pembinaan Pendapatan Asli Daerah. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi : a. Menghimpun bahan/data untuk penyusunan rencana penerimaan Pajak Daerah dan Pendapatan Daerah. b. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan yang berhubungan dengan Pajak Daerah. c. Melaksanakan penetapan, pemungutan dan penagihan Pajak Daerah. d. Melaksanakan koordinasi yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pembentukan data dalam rangka SISMIOP PBB. e. Melaksanakan pemungutan dan penagihan PBB sektor Pedesaan dan Perkotaan. f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan di Bidang Pendapatan Asli Daerah. g. Mengoordinasikan kegiatan penelitian dalam rangka pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah. h. Mengoordinasikan kegiatan penelitian dalam rangka pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah. i. Mengelola administrasi perpajakan. j. Melakukan pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. k. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 21 Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah terdiri dari : 1. Kepala Seksi Pendataan. 2. Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan 3. Kepala Seksi Perencanaan, Pembinaan dan Pengawasan Paragraf 1 Seksi Pendataan Pasal 22 Kepala Seksi Pendataan mempunyai tugas melaksanakan pendaftaran dan pendataan yang berhubungan dengan Pajak Daerah dan Penerimaan Daerah serta melaksanakan koordinasi pendataan subyek dan obyek PBB. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 22, Kepala Seksi Pendataan menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan pendaftaran Subyek, Obyek dan Wajib Pajak Daerah dan menetapkan NPWPD (Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah). b. Membuat dan menyampaikan SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah). c. Menyusun Daftar Induk Wajib Pajak Daerah. d. Membantu penyampaian SPOP (Surat Pemberitahuan Obyek Pajak) PBB. e. Mengelola dan mengolah data Pajak Daerah dan Penerimaan Daerah. f. Melaksanakan pemeriksaan lapangan/lokasi. g. Melaksanakan administrasi, distribusi dan hasil penerimaan dari Benda Berharga. h. Mengelola tata usaha dan administrasi serta formulir-formulir yang berhubungan dengan data Pajak Daerah dan Penerimaan Daerah. - 396 -

i. Melakukan pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. j. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah. Paragraf 2 Seksi Penetapan dan penagihan Pasal 24 Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan mempunyai tugas melaksanakan perhitungan dan penetapan jumlah pajak daerah terutang serta melaksanakan pemungutan dan penagihan Pajak Daerah dan PBB. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 24, Kepala Seksi Penetapan dan Penagihan mempunyai fungsi: a. Melaksanakan perhitungan dan penetapan jumlah Pajak Daerah terutang. b. Menyampaikan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) dan SPPT PBB. c. Melaksanakan pemungutan dan penagihan pajak daerah dan PBB. d. Melaksanakan pelayanan administrasi yang berhubungan dengan SKPD, STPD, SKPDKB, SKPDKBT, pembayaran dengan angsuran, pengurangan, pembatalan, keberatan dan banding serta penghapusan Pajak Daerah. e. Mengelola administrasi dan Buku-buku yang berhubungan dengan ketetapan pajak daerah termasuk menyusun daftar piutang pajak. f. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah. Paragraf 3 Seksi Perencanaan, Pembinaan dan Pengawasan Pasal 26 Kepala Seksi Perencanaan, Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, perencanaan, kegiatan penelitian dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan serta laporan Pendapatan Daerah. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 24, Kepala Seksi Perencanaan, Pembinaan dan Pengawasan mempunyai fungsi: a. Melaksanakan perumusan kebijakan dalam menggali Sumber-sumber Pendapatan Daerah. b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana penerimaan Pendapatan Daerah dalam rangka APBD. c. Melaksanakan koordinasi pembentukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. d. Melaksanakan kegiatan penelitian dan evaluasi terhadap Pendapatan Daerah dan upaya pengembangannya. e. Melaksanakan pembinaan internal dan eksternal penerimaan daerah. f. Melaksanakan pengawasan dan penerapan sanksi atas pelaksanaan pemungutan Pendapatan Daerah. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Anggaran Pendapatan Daerah - 397 -

Bagian Keempat BIDANG AKUNTANSI Pasal 28 Kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan pencatatan dan penatausahaan atas transaksi penerimaan dan pengeluaran keuangan daerah, melaksanakan akuntansi keuangan daerah, mengembangkan sistem akuntansi, menyiapkan laporan keuangan dan menyajikan informasi keuangan daerah Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Kepala Bidang Akuntansi mempunyai fungsi: a. Menyelenggarakan akuntansi keuangan daerah sesuai kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah. b. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan. c. Melaksanakan konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD dan Kas Daerah. d. Melaksanakan pengembangan sistem dan aplikasi program akuntansi keuangan daerah. e. Melaksanakan pembinaan kepada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sehubungan dengan sistem akuntansi yang dianut Pemerintah Daerah. f. Menyajikan informasi keuangan daerah. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 30 Kepala Bidang Akuntansi terdiri dari : 1. Kepala Seksi Akuntansi dan Pelaporan 2. Kepala Seksi Verifikasi 3. Kepala Seksi Pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Paragraf 1 Seksi Akuntansi dan Pelaporan Pasal 31 Kepala Seksi Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan sistem akuntansi dan menyusun laporan keuangan daerah Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 31, Kepala Seksi Akuntansi dan Pelaporan mempunyai fungsi: a. Melaksanakan penatausahaan dan pencatatan atas transaksi penerimaan dan pengeluaran keuangan daerah. b. Menyelenggarakan sistem akuntansi keuangan sesuai kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah. c. Melaksanakan rekonsiliasi Kas Daerah. d. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan daerah dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Akuntansi Paragraf 2 Seksi Verifikasi Pasal 33 Kepala Seksi Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian/pemeriksaan, konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD dan Kas Daerah - 398 -

Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Kepala Seksi Verifikasi menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan penelitian/pemeriksaan, konsolidasi dan rekonsiliasi atas laporan keuangan SKPD. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Akuntansi Paragraf 3 Seksi Pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Pasal 35 Kepala Seksi Pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan Akuntansi Keuangan Daerah, pembinaan akuntansi keuangan SKPD dan menyajikan informasi keuangan daerah. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Kepala Seksi Pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan perumusan kebijakan pengembangan sistem akuntansi keuangan daerah. b. Mengembangkan aplikasi sistem akuntansi berbasis teknologi informatika. c. Melaksanakan pembinaan kepada SKPD sehubungan dengan sistem akuntansi keuangan daerah yang dianut Pemerintah Daerah. d. Menyajikan informasi keuangan daerah. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Akuntansi. Bagian Kelima BIDANG PERBENDAHARAAN Pasal 37 Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD, melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Kepala Bidang Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi: a. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah. b. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk. c. Menyimpan uang daerah. d. Menyiapkan surat penyediaan dana e. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan Pejabat Pengguna Anggaran atas beban rekening kas umum daerah. f. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Kepala Bidang Perbendaharaan terdiri dari : 1. Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai. 2. Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai. 3. kepala Seksi Kekayaan Daerah Pasal 39-399 -

Paragraf 1 Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai Pasal 40 Kepala Seksi Perebendaharaan Belanja Pegawai mempunyai tugas mengatur dana dan menatausahakan pengeluaran kas daerah dalam rangka belanja pegawai. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 40, Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan penatausahaan dan pencatatan atas transaksi keuangan pengeluaran keuangan daerah untuk belanja pegawai. b. Memberi petunjuk teknis pelaksanaan sistem pengeluaran belanja pegawai. c. Menyiapkan SPD belanja pegawai dan belanja tidak langsung. d. Melaksanakan rekonsiliasi laporan belanja pegawai. e. Melaksanakan pembayaran belanja pegawai berdasarkan permintaan pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Perbendaharaan Paragraf 2 Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai Pasal 42 Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai mempunyai tugas mengatur dan menatausahakan belanja non pegawai dan melaksanakan pengelolaan utang pitutang daerah. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 42, Kepala Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan penatausahaan dan pencatatan atas transaksi keuangan pengeluaran keuangan daerah untuk belanja non pegawai. b. Memberi petunjuk teknis pelaksanaan sistem pengeluaran belanja non pegawai. c. Menyiapkan SPD belanja langsung. d. Melaksanakan rekonsiliasi laporan belanja non pegawai. e. Melaksanakan pembayaran belanja pegawai berdasarkan permintaan pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah. f. Melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah. g. Melakukan penagihan piutang daerah. h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Perbendaharaan Paragraf 3 Seksi Kekayaan Daerah Pasal 44 Kepala Seksi Kekayaan Daerah mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah. - 400 -

Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Kepala Seksi Kekayaan Daerah menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan penatausahaan dan pelaporan serta penyusunan daftar barang milik daerah. b. Melaksanakan penilaian barang milik daerah. c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah. d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Perbendaharaan Bagian Keenam BIDANG ANGGARAN BELANJA DAERAH Pasal 46 Kepala Bidang Anggaran Belanja Daerah mempunyai tugas menyusun RAPBD, Rancangan Perubahan APBD, menyusun pedoman pelaksanaan APBD, melakukan pengendalian pelaksanaan APBD, dan merumuskan kebijakan pengelolaan uang daerah, serta melaksanakan analisis dan evaluasi penyertaan modal/investasi daerah. Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 46, Kepala Bidang Anggaran Belanja Daerah menyelenggarakan fungsi: a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; b. Mengumpulkan bahan penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD; c. Menyusun kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan APBD; d. Menyiapkan dan menyelesaikan pengesahan dokumen pelaksanaan APBD; e. Melaksanakan pembinaan kepada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sehubungan dengan penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD; f. Melakukan evaluasi dan pengendalian serta bimbingan teknis pelaksanaan APBD; g. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan investasi daerah; h. Menganalisis Sumber-sumber pendanaan dan kelayakan program dan kegiatan yang akan dibiayai baik dari dana daerah maupun pinjaman daerah; i. Menyiapkan regulasi dan penatausahaan investasi daerah; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kepala Bidang Anggaran Belanja Daerah terdiri dari : 1. Kepala Seksi Anggaran Belanja Pegawai. 2. Kepala Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai. 3. Kepala Seksi Investasi dan Pinjaman Daerah Pasal 48 Paragraf 1 Seksi Anggaran Belanja Pegawai Pasal 48 Kepala Seksi Anggaran Belanja Pegawai mempunyai tugas melaksanakan rancangan belanja pegawai dalam rangka penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD dan merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan anggaran belanja pegawai - 401 -

Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 49, Kepala Seksi Anggaran Belanja Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. Mengumpulkan bahan penyusunan rancangan belanja pegawai dalam rangka penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD. b. Merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan anggaran belanja pegawai. c. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian serta bimbingan teknis pelaksanaan anggaran belanja pegawai. d. Melaksanakan penatausahaan anggaran belanja pegawai. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf 2 Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai Pasal 51 Kepala Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai mempunyai tugas melaksanakan rancangan belanja non pegawai dalam rangka penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD dan merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan belanja non pegawai Pasal 52 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Kepala Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. Mengumpulkan bahan penyusunan rancangan belanja non pegawai dalam rangka penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD. b. Merumuskan kebijakan yang berhubungan dengan anggaran belanja non pegawai. c. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian serta bimbingan teknis pelaksanaan anggaran belanja non pegawai. d. Melaksanakan penatausahaan anggaran belanja non pegawai. e. Melaksanakan analisis Sumber-sumber pendanaan dan kelayakan program dan kegiatan yang akan dibiayai dari uang daerah. f.. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Paragraf 3 Seksi Investasi dan Pinjaman Daerah Pasal 53 Kepala Seksi Investasi dan Pinjaman Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan investasi daerah, menyiapkan regulasi dan penatausahaan investasi daerah, serta menganalisis Sumbersumber pendanaan dan kelayakan program dan kegiatan yang akan dibiayai dari pinjaman daerah Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 53, Kepala Seksi Investasi dan Pinjaman Daerah menyelenggarakan fungsi: a. Merumuskan kebijakan, regulasi dan pelaksanaan investasi daerah. b. Melaksanakan penatausahaan dan pencatatan atas transaksi keuangan atas investasi/penyertaan modal daerah. c. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah. d. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan atau Kepala Bidang Anggaran Belanja Daerah - 402 -

BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 55 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 56 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku (5) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku BAB VII UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) Pasal 57 (1) UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional DPKD; (2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala DPKD BAB VIII TATA KERJA Pasal 58 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis DPKD, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Dinas maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok Masing masing (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi Petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya Masing- masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 59 Uraian Tugas Masing-masing pejabat dan pelaksana pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat ditetapkan oleh Kepala Dinas dengan Keputusan Kepala Dinas; - 403 -

Pasal 60 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Jabatan di Lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Nomor.1 Seri D) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 61 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 15 Maret 2009 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 16 Maret 2009 H. UJANG ISKANDAR, ST. M.Si Plt. SEKRETARIS DAERAH Kabupaten Kotawaringin Barat, Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 19560514 198303 1 012 BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2009 NOMOR 23-404 -