BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas ((Classroom Action Research), karena penelitiannya dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu cara bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran di kelas, ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dan yang telah dihasilkan atau belum tuntas sebelumnya, Aqib, et.al. (2010:3) mendefinisikan Penelitian tindakan kelas sebagai Penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Sejalan dengan pengertian penelitian tindakan kelas di atas maka dalam penelitian ini munculah ide pokok sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Tunagrahita dalam memahami konsep bangun datar yang merupakan masalah aktual dihadapi peneliti saat ini. 2. Pemberian tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri berdasarkan hasil pencermatan terhadap pembelajaran di kelas dan merupakan refleksi terhadap masalah yang dihadapi.

3. Penelitian dilakukan secara kolaborasi dengan teman sejawat sebagai observer dan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang objektif, lengkap dan akurat. 4. Fokus permasalahan bersifat praktis bukan teoretis atau bersifat bebas konteks, yaitu mengenai bangun datar. 5. Penelitian dilaksanakan berdaur siklus dengan masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan yakni: perencanaan, Tindakan, observasi, dan refleksi. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan meningkatkan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Raka Joni (Arikunto dkk, 2006: 110), tujuan penelitian kelas adalah untuk memperbaiki praktis secara langsung, disini dan sekarang. Setelah menentukan metode penelitian tindakan kelas pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan mengemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagai berikut. B. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa tunagrahita ringan kelas VI di SLB BC Yayasan Pambudi Dharma 2 kota Cimahi, yang beralamat di Jl. Sumur Bor 79 Cimahi Tengah.

C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti terdiri dari tiga siklus. Setiap siklusnya dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Menurut Arikunto.dkk., (2006: 16), model penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) Perencanaan. (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Untuk lebih jelasnya model penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto dkk.,2006 : 16)

Untuk memperoleh gambaran lengkap tentang pendekatan penelitian tindakan ini, maka akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut. 1. Tahap Perencanaan Sebelum penelitian tindakan ini dilaksanakan, terlebih dahulu disusun perencanaan yang sistematis sehingga nantinya memudahkan peneliti di dalam pelaksanaan penelitian tindakan. Adapun perencanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran dengan konsep serta instrument penelitian yang akan digunakan, yaitu pembuatan media origami dalam penyediaan dan pengerjaannya tidak rumit hanya memerlukan keahlian dalam melipat yang menggunakan kertas lipat warna warni. b. Menyusun rencana pembelajaran, dengan menggunakan media origami dalam meningkatkan pemahaman bangun datar, yang akan dilaksanakan dalam setiap siklus. c. Mengadakan tes awal untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi pembelajaran tentang bangun datar yang ada di lapangan serta mengidentifikasikan hasil belajar siswa. d. Mempersiapkan instrumen observasi, tentang materi bangun datar dengan menggunakan media origami, karena di dalam pelaksanaan tindakan nantinya disertai observasi, terlebih dahulu harus mempersiapkan

instrumen dan pengadaannya. Selain instrumen observasi, peneliti dan teman kolaborasi juga menyiapkan instrumen tes kemampuan awal untuk penempatan siswa sesuai kemampuannya. e. Menyiapkan penahapan materi, penahapan materi pelajaran disesuaikan dengan konsep bangun datar yang ada pada media origami, disesuaikan dengan kondisi siswa. Penahapan tersebut tercermin pada lembar kerja dan lembar tugas siswa. Penahapan bahan konsep bangun datar dengan media origami yang telah kami sesuaikan adalah sebagai berikut. Setelah memahami konsep bangun datar mulai dari memilih sampai menggambar bangun datar dengan cara : 1) Menyebutkan bangun datar lingkaran. 2) Menyebutkan bangun datar segi tiga. 3) Menyebutkan bangun datar persegi. 4) Menyebutkan bangun datar persegi panjang. 5) Membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar. 6) Menghitung jumlah kelompok bangun datar. 7) Memilih bentuk bangun datar lingkaran, dan segi tiga, persegi,persegi panjang, menurut bentuknya dengan mewarnai. 8) Mengelompokkan bentuk bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, persegi panjang, menurut warnanya. 9) Membandingkan luas bangun datar berbentuk lingkaran dan segi tiga, persegi, persegi panjang, l dari yang terkecil ke yang terbesar.

10) Menjiplak bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga di kertas tipis. 11) Menutupi bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, persegi panjang dengan kertas berwarna. 12) Menggambar bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang di kertas berpetak. f. Menyusun angket, tentang bangun datar dan penggunaan media origami. g. Menyiapkan lembar kerja dan lembar tugas, guna menunjang penguasaan konsep bangun datar melalui media origami, lembar kerja dan lembar tugas harus dipersiapkan. Lembar kerja diperlukan untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun datar dan melatih kemandirian siswa saat pembelajaran di sekolah sedangkan lembar tugas diberikan untuk pemantapan penguasaan konsep bangun datar dan memupuk tanggung jawab siswa di rumah. Bentuk lembar kerja dan lembar tugas akan ditampilkan (di lampirankan). 2. Tahap pelaksanaan tindakan (Implementasi) Peneliti mengupayakan suatu tindakan yang dilaksanakan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tunagrahita ringan pada materi bangun datar dengan penggunaan media origami, yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tahap pelaksanaan tindakan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Secara rinci tindakan persiklus diuraikan sebagai berikut:

a. Siklus I Pada siklus I tanggal 27 September 2011 prosedur pembelajaran bangun datar dilaksanakan seperti di bawah ini : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1) Standar Kompetensi Mengenal bangun datar dan bangun ruang yang ada di sekitar anak. 2) Kompetensi Dasar Memilih bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang. 3) Indikator a) Siswa dapat melipat bentuk bangun datar segi tiga. b) Siswa dapat melipat bentuk bangun datar persegi. c) Siswa dapat melipat bentuk bangun datar persegi panjang. d) Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran. e) Siswa dapat menyebutkan bangun datar segi tiga. f) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi. g) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi panjang. h) Siswa dapat membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar. i) Siswa dapat menghitung jumlah kelompok bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi panjang, dan persegi.

j) Siswa dapat memilih bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga menurut bentuknya dengan mewarnai. k) Siswa dapat mengelompokkan bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga menurut warnanya. l) Siswa dapat membandingkan luas bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga dari yang terkecil ke yang terbesar. m) Siswa dapat menjiplak bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga di kertas tipis. n) Siswa dapat menutupi bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga dengan kertas berwarna. o) Siswa dapat menggambar bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga di kertas berpetak. 4) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat memahami konsep bangun datar dengan menggunakan media origami. b) Siswa dapat mengerjakan soal-soal bangun datar segi tiga, persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media origami. 5) Materi Pembelajaran Konsep bangun datar persegi, persegi panjang dan segi tiga dengan menggunakan media origami.

Media melipat (media origami) berbentuk bangun datar persegi (bentuk amplop), persegi panjang (bentuk amplop) dan segi tiga (bentuk topi) Gambar lipatan/gambar media origami yang terbuat dari kertas berwarna. Persegi (amplop) Persegi panjang (amplop) Segi tiga berbentuk topi Lingkaran berbentuk kepala anjing

6) Metode Pembelajaran a) Demontrasi b) Tanya jawab c) Penugasan 7) Langkah-langkah Pembelajaran a) Kegiatan Awal (10 menit) (1) Mengelola kelas (pengabsenan dan menertibkan ). (2) Melakukan doa bersama dengan membaca surat Al-Fatihah serta pengucapan salam. (3) Mengadakan persepsi tentang macam-macam bentuk bangun datar yang ada pada media origami. (4) Mengadakan pre tes tentang macam-macam bangun datar. b) Kegiatan Inti (40 menit) (1) Siswa memperhatikan demontrasi guru cara melipat bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga dengan kertas lipat. (2) Secara individu siswa dilatih melipat dengan mengikuti contoh yang diajarkan guru, dengan langkah sebagai berikut :

Lipatlah kertas berwarna ini berbentuk amplop persegi dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! Persegi (amplop)

Cara penggunaan media origami ( melipat ) amplop berbentuk persegi: 1) Ambil kertas, letakkan sisi yang tidak berwarna menghadap keatas, setelah itu, lipat menjadi dua secara diagonal. 2) Lipat sisi atas ke bawah. 3) Lipat sisi kanan kertas ke tengah. 4) Lipat sisi kiri kertas ke tengah. 5) Lipat ke kiri sesuai garis. 6) Lipat ke atas sesuai garis, lakukan lipatan sambil membuka kertas. 7) Lipat sisi atas kertas ke bawah, lalu selipkan pada bagian bawah kertas yang memiliki bagian terbuka. 8) Amplop persegi selesai.

Kertas berwarna ini berbentuk amplop persegi panjang dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! Persegi panjang (amplop) 1) 2) 3) 4) 5) 6)

7) 8) Cara penggunaan media origami ( melipat ) amplop berbentuk persegi panjang: 1) Ambil kertas, letakkan sisi yang tidak berwarna menghadap ke atas. Setelah itu, lipat menjadi dua secara diagonal, lalu buka kembali lipatannya. 2) Lipat menjadi dua, lalu buka kembali lipatannya. 3) Lalu lipat menjadi empat, lipat sisi kiri kertas ke tengah. 4) Lipat sisi kanan kertas kekiri. 5) Lipat ke kanan sesuai garis. 6) Lipat ke kanan sesuai garis. 7) Lipat sisi atas dan bawah ke belakang, pada bagian belakang, selipkan satu ujung kertas ke dalam ujung kertas lainnya.

8) Amplop persegi panjang selesai. Kertas berwarna ini berbentuk topi segitiga dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! 1 1) 1) 2) 3) ) 4) 5) 6)

7) 8) 10) 11) Cara penggunaan media origami ( melipat ) topi berbentuk Segi tiga. 1) Lipat kertas ke atas secara diagonal sehingga membentuk segitiga. 2) Lipat kedua ujung kanan dan kiri ke atas. 3) Lipat kedua ujung atas ke bawah. 4) Ambil ujung kiri atas sedikit, laku lipat ke samping. Lakukan pula untuk ujung kanan atas. 5) Lipat ujung bawah ke atas sesuai gambar.

6) Lipat ujung bawah ke atas sesuai gambar. 7) Balikkanlah. 8) Lipat ujung bawah ke atas sesuai gambar. 9) Buka bagian bawah topi dengan ujung jari. 10) Jadilah topi samuraimu. 11) Siswa mempraktekkan cara-cara melipat bangun datar segi tiga berbentuk topi. Kertas berwarna ini berbentuk kepala anjing dengan mengikuti pola yang sudah di sediakan! 1. 2. 3. 4.

Cara penggunaan media origami berbentuk lingkaran kepala anjing: 1) Siapkan kertas lipat berbentuk lingkaran. 2) Buatlah telinga anjing dengan melipat kertas origami segiempat menjadi lipatan berbentuk segitiga yang terdiri dari dua lipatan. 3) Tempelkan ke origami berbentuk lingkaran kiri dan kanan 4) Gambarlah mata dan bibirnya menggunakan pensil berwarna, jadilah kepala anjing. (3) Siswa diminta mempraktekkan melipat sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru secara berulang-ulang sampai paham dan mengerti nama-nama bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga. (4) Siswa menyebutkan bangun datar persegi. (5) Siswa menyebutkan bangun datar persegi panjang. (6) Siswa menyebutkan bangun datar segi tiga. (7) Siswa menyebutkan bangun datar lingkaran. (8) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang ciri-ciri 4 macam bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga. (9) Siswa membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar.

(10) Siswa menghitung jumlah kelompok bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi panjang, dan persegi. (11) Siswa memilih bentuk bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segi tiga menurut bentuknya dengan mewarnai. (12) Siswa mengelompokkan bentuk bangun datar persegi, persegi panjang,lingkaran dan segi tiga menurut warnanya. (13) Siswa membandingkan luas bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga dari yang terkecil ke yang terbesar. (14) Siswa menjiplak bangun datar berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga di kertas tipis. (15) Siswa menutupi bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga dengan kertas berwarna. (16) Siswa dapat menggambar bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga di kertas berpetak. (17) Setelah siswa benar-benar paham konsep bangun datar siswa diberi (LKS) yang dikerjakan secara individu. (18) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, siswa secara bergantian menyebutkan 3 macam nama bangun datar. (19) Guru memeriksa hasil kerja siswa.

c) Kegiatan Akhir (20 menit) (1) Siswa melaporkan hasil kerjanya. (2) Guru meninjau kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan cara mengulang pertanyaan seputar bangun datar yang telah diberikan sebelumnya. (3) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya. Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan tes awal (pra siklus) untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar siswa dalam menyebutkan macam-macam bangun datar. Tes awal kegiatan ini sangat diperlukan peneliti untuk dijadikan alasan dan kriteria, guna mengukur dan mengetahui adanya perubahan atau peningkatan yang terjadi akibat dari penerapan tindakan yang dilakukan peneliti dan observer di dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media origami dalam memahami konsep bangun datar. Dari hasil tes awal yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada Tabel 3.1. Data pada tabel menunjukkan perolehan skor deskripsi awal pembelajaran menyebutkan macam-macam bangun datar dan hasilnya yang memperoleh skor dengan kategori rendah ada tiga siswa (25%) atau lebih dari setengahnya, dan siswa yang memperoleh skor dengan kategori tinggi tidak ada.

Skor Tabel 3. 1 Skor siswa berdasarkan tes awal NO Nama siswa Skor Keterangan 1 BH 60 2 3 DH EN 40 40 KKM 45 4 RW 40 Berdasarkan gambaran pelaksanaan tes awal diatas menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menyebutkan macam-macam bangun datar siswa tunagrahita ringan kelas D VI di SLB-BC Pambudi Darma kota Cimahi, masih jauh dari yang diharapkan, dan jauh di bawah KKM. Dari tes awal dapat di buat grafik sebagai berikut. Grafik 3. 1 Skor siswa berdasarkan tes awal 70 60 50 40 30 20 10 0 BH DH EN RW Nama Siswa

b. Siklus II Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Tindakan pada siklus II dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 1) Standar Kompetensi Mengenal bangun datar dan bangun ruang yang ada di sekitar anak. 2) Kompetensi Dasar Memilih bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang. 3) Indikator a) Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang. b) Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran. c) Siswa dapat menyebutkan bangun datar segi tiga. d) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi. e) Siswa dapat menyebutkan bangun datar persegi panjang. f) Siswa dapat membedakan 4 macam ciri-ciri bangun datar lingkaran dengan persegi dst.

g) Siswa dapat menghitung jumlah kelompok bangun datar. h) Siswa dapat memilih bentuk bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang menurut bentuknya dengan mewarnai. i) Siswa dapat mengelompokkan bentuk bangun datar lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang menurut warnanya. j) Siswa dapat membandingkan luas bangun datar berbentuk lingkaran, segi tiga, persegi dan persegi panjang dari yang terkecil ke yang terbesar. k) Siswa dapat menjiplak bangun datar berbentuk lingkaran, segi tiga, persegi, dan persegi panjang di kertas tipis. l) Siswa dapat menutupi bangun datar lingkaran dan segi tiga, persegi dan persegi panjang dengan kertas berwarna. m) Siswa dapat menggambar bangun datar lingkaran segi tiga, persegi dan persegi panjang di kertas berpetak. 4) Tujuan Pembelajaran a) Siswa dapat memahami konsep bangun datar menggunakan media origami dengan alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar.

b) Siswa dapat mengerjakan soal bangun datar segi tiga, persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media origami, alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar. 5) Materi Pembelajaran Konsep bangun datar persegi, persegi panjang dan segi tiga dengan menggunakan media origami, alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar. 6) Metode Pembelajaran a) Memahami konsep bangun datat dengan menggunakan media origami. b) Tanya jawab c) Demonstrasi d) Penugasan. 7) Langkah-langkah Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (1) Guru dan siswa berdoa bersama. (2) Guru mengabsen, siswa mengacungkan tangan. (3) Guru memberikan apersepsi dengan mengimformasikan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran materi konsep bangun datar yang akan disampaikan.

(4) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi bangun datar. b) Kegiatan Inti (1) Guru menerangkan materi bangun datar dengan menggunakan media origami dengan alat peraga kertas berwarna dan gambar-gambar. (2) Guru menerangkan cara-cara melipat bangun datar persegi dan persegi panjang berbebtuk amplop, segi tiga berbentuk topi dengan kertas lipat berwarna.. (3) Siswa diminta mempraktekkan melipatan sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru secara berulang-ulang paham dan mengerti. (4) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, siswa secara bergantian menyebutkan nama-nama bangun datar persegi, persegi panjang dan segi tiga kemudian memilih, mengelompokkan dan menghitung jumlah banyaknya bangun datar yang ada pada gambar. (5) Setelah siswa benar-benar paham tentang konsep bangun datar, siswa diberi kerja secara individu (6) Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan siswa, siswa yang dapat melipat bentuk bangun datar dengan menggunakan media origami dengan baik dan dapat menjawab pertanyaan

materi bangun datar di papan tulis dengan betul diberi pujian, dan siswa yang menjawab salah, dibimbing dengan cara memperbaiki hasil. (7) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab. (8) Setelah siswa benar-benar paham tentang konsep bangun datar, siswa diberi lembar kerja secara individu. (9) Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa. c) Kegiatan Akhir (1) Siswa melaporkan hasil kerjanya. (2) Guru meninjau kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan cara mengulang pertanyaan seputar bangun datar yang telah diberikan sebelumnya. (3) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya. c. Siklus III Pada siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, diharapkan peningkatan penguasaan konsep bangun datar benar-benar nampak. Pembelajaran pada siklus III lebih ditekankan pada peningkatan penguasaan bermacam-macam bentuk bangun datar. Hasil pengamatan selama siklus III diperkuat data dari gambar foto yang akan diungkapkan pada kolom lampiran, sedangkan deskripsi lengkap tentang analisis dan

kajian mendalam tentang tindakan pada siklus III akan diuraikan pada bagian Refleksi. 3. Tahap Observasi Dalam kegiatan penelitian ini, dilakukan observasi secara langsung. Observasi merupakan suatu upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan. Tindakan dalam konteks penelitian tindakan kelas merupakan aktivitas yang dirancang dengan sengaja untuk menghasilkan adannya peningkatan dalam praktek pendidikan dan pengajaran pada kondisi kelas tertentu. Pengamatan atau observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang dilaksanakan, yaitu dengan cara mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Pelaksanaan tindakan diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan dan prestasi anak di sekolah. Tabel 3. 2 Skor Materi Bangun Datar Siswa Tunagrahita Ringan Kelas D-6 No. Nama Siswa Skor / Nilai awal Siklus 1 Siklus 2 1 2 3 4 BH DH EN RW 60 40 40 40

4. Tahap Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah melakukan pengkajian dan evaluasi diri secara menyeluruh terhadap tindakan yang sudah dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: (1) Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang dilakukan. (2) Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. (3) Memprediksi solusi pengembangan tindakan atas munculnya keluhan. (4) Pada setiap akhir tindakan penelitian bersama observer mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan membuat rencana pembelajaran baru untuk dilaksanakan pada tindakan selanjutnya D. Instrumen 1. Tes Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa soal atau instrumen soal. Pada setiap siklus yang dilaksanakan, soal tes dikerjakan secara individu agar keberhasilan pembelajaran dapat di ukur dengan valid.

Tabel 3. 3 Tes memilih bangun datar yang diberikan pada siswa tunagrahita kelas D-6 No Indikator Soal 1. Siswa dapat menyebutkan bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang. Sebutkanlah nama bangun datar di bawah ini! 1. Yang berbentuk disebut... 2. Yang berbentuk disebut... 3. Yang berbentuk disebut... 4. Yang berbentuk disebut... 5. Tuliskanlah nama seluruh bangun datar tersebut 2. Siswa dapat membedakan 4 macam ciri bangun datar lingkaran dengan persegi dst. 6. Lingkaran mempunyai.. sisi

3. Siswa dapat menghitung jumlah kelompok bangun datar lingkaran, 7. Segi tiga mempunyai sisi 8. Persegi mempunyai.sisi 9. Persegi panjang sisi 10.. segitiga, persegi dan persegi panjang. 4. Siswa dapat memilih bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang menurut bentuk dengan mewarnai. Jumlah seluruh gambar bentuk bangun datar diatas ada. buah. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini, kemudian warnailah! Bangun datar lingkaran dengan warna merah Bangun datar persegi dengan warna hijau Bangun datar segitiga dengan warna kuning Bangun datar persegi panjang dengan warna biru 1.

2. 3. 5. 6. Siswa dapat mengelompokkan bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang menurut warnanya. Siswa dapat membandingkan luas bangun datar dari terkecil ke yang terbesar. 4. 5. 6. Warna merah ada. buah 7. Warna kuning ada. buah 8. Warna hijau ada. buah 9. Warna biru ada. Buah 10. Ada berapa warna seluruh bangun datar di atas 1. Bandingkan luasnya gambar di bawah ini A B Bangun A. dengan bangun B C D Bangun D. dengan bangun C E F Bangun E. dengan

7. Siswa dapat mengurutkan bangun datar dari yang terkecil ke yang terbesar. bangun F 2. Urutkan bangun datar dibawah ini dari yang terkecil ke yang terbesar = = = 8. Siswa dapat menjiplak bangun datar lingkaran, segitiga, persegi dan persegi panjang di atas kertas tipis. Menggambar dan menjiplak 3. 4. 9. Siswa dapat menutupi bangun datar lingkaran, segitiga, persegi, dan persegi panjang dengan kertas berwarna. 5. 6. 7.

10 Siswa dapat menggambar bangun datar lingkaran, segitiga, persegi, dan persegi panjang di kertas berpetak. 8. Gambarlah bangun datar segi tiga di kertas berpetak di bawah ini! 9. Gambar bangun datar persegi di kertas berpetak di bawah ini! 10. Gambar persegi panjang di kertas berpetak di bawah ini!

2. Non Tes 1) Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran memilih bangun datar dengan menggunakan media origami. Pada waktu pembelajaran berlangsung, secara menyeluruh merekam semua kejadian mengenai proses balajar mengajar di kelas. Sasaran pengamatan dalam lembar observasi adalah penerapan strategi pembelajaran, prilaku guru dalam memberikan apersepsi, kegiatan inti, dan mengakhiri pembelajaran serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Tabel 3. 4 Lembar Observasi Nama Guru Sekolah Materi : Nina Siti Nurjanah : SLB-BC Pambudi Dharma 2 kota Cimahi :Memahami konsep bangun datar dengan menggunakan media origami No 1. 2. 3. 4. Indikator Penguasaan bahan Penyampaian materi Metode yang digunakan Pengorganisasian siswa Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 5. 16. 17. 18. 19. Penciptaan situasai kondusif Penguasaan media Bimbingan terhadap siswa Semangat kerja guru Cara mengadakan evaluasi Pemberian umpan balik Kesiapan siswa Minat belajar siswa Tanggung jawab terhadap tugas Keterampilan menggunakan media Kemandirian belajar siswa Kerjasama dalam kelompok Waktu untuk mencapai ketuntasan Penguasaan materi perlevel Peningkatan penguasaan perkalian Kriteria : 10 = Istimewa, 9 = baik sekali, 8 = baik, 7 = lebih dari cukup, 6 = cukup, 5 = hampir cukup, 4 = kurang, 3 = kurang sekali, 2 = buruk, 1 = buruk sekali 2) Angket Angket adalah sekumpulan pertanyaan dan pernyataan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau menjawab

pertanyaan, melalui jawaban yang sudah disediakan atau melengkapi kalimat dengan cara mengisi. Adapun manfaatnya adalah untuk mengukur dan mengetahui persepsi dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran memahami konsep bangun datar dengan menggunakan media origami. Tabel 3. 5 Angket Kegiatan Siswa Petunjuk : berilah tanda ceklis ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat dan pengamatan ibu/bapak! Pengamatan Tahap Aspek yang diamati Ya Tidak Catatan Kegiata awal Kegiatan inti 1. Siswa sudah siap menerima pelajaran 2. Ada respon dari siswa ketika mengadakan Tanya jawab seputar materi yang akan diajarkan 3. Ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru 4. Ada respon dari siswa ketika guru memperlihatkan media origami 5. Setiap siswa diberi media origami(kertas lipat) 6. Siswa senang belajar dengan menggunakan media origami 7. Media origami bisa didapat dari rumah 8. siswa membawa media origami (kertas lipat) dari rumah 9. Siswa dapat menggunakan kertas lipat sebagai media bangun datar persegi, persegi panjang, lingkaran dan segi tiga 10. Media origami menarik minat siswa untuk belajar 11. Siswa bisa menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar kerja siswa (LKS) 12. Siswa memperlihatkan hasil kerjannya 13. Media origami yang dibuat oleh siswa diberikan

/ diperlihatkan kepada guru Kegiatan akhir 14. Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang pelajaran yang telah diberikan oleh guru 15. Siswa dapat menyimpulkan pelajaran yang telah diberikan guru E. Teknik Pengolahan Data Untuk memperoleh kebenaran dalam pengumpulan data, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik. Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian. Dengan demikian peneliti mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, diantaranya adalah lembar observasi, angket, lembar kerja siswa (LKS), dan soal evaluasi. Tes ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan disertai kisi-kisi soalnya. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh, maka dapat ditentukan tingkat keberhasilan belajar siswa sesuai dengan yang diuraikan di atas, selain itu untuk melihat pertanda keberhasilan tindakan ini kita juga dapat melihat dari jumlah jawaban yang benar. Analisis data dilakukan pada setiap hasil yang diperoleh siswa dalam lembar kerja siswa (LKS) dan perolehan nilai siswa secara individual pada pelaksanaan evaluasi, di setiap tindakan dan di akhir setiap siklus juga

dianalisis. Dari data yang diperoleh, selanjutnya diolah dan dianalisis melalui data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu suatu penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan mengetahui prestasi yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon terhadap kegiatan pembelajaran. Data Kuantitatif analisis ini dihitumg menggunakan statistik sederhana. 1. Penilaian Tugas dan Tes Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata, dengan rumus di bawah ini Aqib.Z, (2010:40) Keterangan X : nilai rata-rata X : Jumlah semua nilai siswa, N : Jumlah siswa 2. Penilaian Untuk Ketuntasan Belajar Peneliti menganggap bahwa penerapan pembelajaran matematika dengan pertanyaan mengenai bangun datar ini dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa, jika siswa mampu menyelesaikan soal

bangun datar dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75% dari semua soal bangun datar yang diberikan. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus menurut Aqib.Z, (2010:41) sebagai berikut P= Siswa yang tuntas belajar x 100 % Siswa P= Nilai rata-rata F. Analisa Data Data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama tiga kali pertemuan dianalisis dengan mean (rata-rata) untuk menentukan kriteria kelebihan atau kelemahan tindakan melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati, sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh melalui tes pada lembar kerja dan lembar tugas setiap pertemuan dalam setiap siklus dikumpulkan lalu dipersentase berapa siswa yang tuntas. Data ini untuk mengetahui penguasaan siswa secara umum. Sebaiknya, untuk mendapatkan data peningkatan memahami konsep bangun datar setiap siswa secara pribadi, peneliti membuat catatan khusus pencapaian siswa setiap siklus. Hasil analisis peningkatan memahami konsep bangun datar secara umum ditampilkan di bab IV.

Untuk memperjelas hasil analisis data, baik hasil observasi maupun peningkatan penguasaan memahami konsep bangun datar siswa keduanya ditampilkan dalam bentuk diagram batang.

Contents A. Metode Penelitian... 35 B. Tempat Penelitian... 36 C. Prosedur Penelitian... 37 D. Instrumen... 62 E. Teknik Pengolahan Data... 71 F. Analisa Data... 73 Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto dkk.,2006 : 16)... 37 Grafik 3. 1... 55 Tabel 3. 1... 55 Tabel 3. 2... 61 Tabel 3. 3... 63 Tabel 3. 4... 68 Tabel 3. 5... 70