PERENCANAAN PUBLIK MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 PERENCANAAN PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Indonesia. Lembaga penyelenggara jaminan sosial nasional bertujuan memberikan

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 40 TAHUN 2006 (40/2006) TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 10 SERI E

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2007 SERI E

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi. Contoh Hasil Regulasi Publik Sektor Publik. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

REVITALISASI INSTITUSI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

ANALISIS KARAKTERISTIK KEPADATAN CAMPURAN ASPAL AGREGAT (ASPHALT CONCRETE) YANG DIPADATKAN DENGAN STAMPER. Tugas Akhir

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANPADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NAD LAPORAN

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

QUALITY CONTROL PERKERASAN LENTUR LAPIS AC-BC PADA PROYEK PELEBARAN RUAS JALAN SIDIKALANG BATAS KOTA BULUH LAPORAN. oleh :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. No 23 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATACARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 3 TAHUN 2009

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN DALAM KOTA KABUPATEN WONOGIRI TESIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Transkripsi:

PERENCANAAN PUBLIK MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK KELOMPOK VIII NAMA NIM 1. LISA MARLINA JN 15043025 2. M NUR CANIAGO 15043059 3. SILVIA PUTRI 15043013 DOSEN MATA KULIAH : VITA FITRI SARI, S.E.,M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kami haturkan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perencanaan Publik.

Adapun makalah tentang Perencanaan Publik ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebarlebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Perencanaan Publik ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Padang, 05 Oktober 2016 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...2 DAFTAR ISI...3 BAB I...4 AkuntansiSektorPublik 2

PENDAHULUAN...4 A. Latar Belakang...4 B. Rumusan Masalah...4 C. Tujuan Penulisan...4 BAB II...5 PEMBAHASAN...5 A. Teori perencanaan publik...5 B. Sistem Perencanaan Publik...6 C. Siklus Perencanaan Publik...7 D. Teknik Perencanaan Publik...8 E. Praktek Perencanaan Publik...10 BAB III...13 PENUTUP...13 Kesimpulan...13 DAFTAR PUSTAKA...13 LAMPIRAN...14 Kasus Yang Relevan...14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada bab ini kita akan fokus membahas pada teori perencanaan; sistem perencanaan; siklus perencanaan publik yang terdiri dari evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan penetapan prosedur perencanaan, organisasi pendukung AkuntansiSektorPublik 3

perencanaan, penetapan asumsi perencanaan, kriteria hasil evaluasi perencanaan (SPM) penyusunan indikator program, penyusunan kertas kerja perencanaan strategi dan program, partisipasi masyarakat dalam perencanaan (musrenbang), penentuan usulan perencanaan strategik, penentuan draft skala prioritas dan plafon anggaran, penentuan usulan rencana program kerja, penyelesaian draft dokumen perencanaan, pembahsan draft dokumen perencanaan, serta penetapan dokumen perencanaan; teknik perencanaan; dan contoh-contoh praktek perencanaan publik (pemerintah pusat, pemerintah daerah, LSM, yayasan, dan partai politik). A. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Teori Perencanaan Publik? 2. Bagaimana Sistem Perencanaan Publik? 3. Seperti apa Siklus Perencanaan Publik? 4. Apa saja Teknik Perencanaan Publik? 5. Bagaimana Praktek Perencanaan Publik? B. Tujuan Penulisan 1. Mampu menjelaskan Teori Perencanaan Publik 2. Memahami Sistem Perencanaan Publik 3. Dapat mengerti Siklus Perencanaan Publik 4. Mengetahui Teknik Perencanaan Publik 5. Memahami Praktek Perencanaan Publik BAB II PEMBAHASAN A. Teori Perencanaan Publik Perencanaan secara konvensional didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk masa mendatang yang lebih baik dengan memperhatikan keadaan AkuntansiSektorPublik 4

sekarang maupun sebelumnya. Perencanaan (planning) adalah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi yaitu menentukan strategi. Untuk pencapaian tujuan tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasi seluruh pekerjaan organisasi, hingga tercapainya tujuan organisasi (robin dancoulter,2002). Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu : a. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. b. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan serta kegiatan organisasi. c. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan jangka panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan, dan siapa yang akan melakukan. Perencanaan dibedakan menjadidua, yaitu perencanaan sektoral dan perencanaan nasional/regional.bedasarkandimensi pendekatan dan koordinasi, perencanaan pembangunan terdiri dari : 1. Perencanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunannasional dalam skala makro atau menyeluruh 2. Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatansektor, yaitu kumpulan dari kegiatan atau program yang mempunyai persamaan karakteristik serta tujuan 3. Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan padaaspek lokasi dimana kegiatan dilakukan 4. Perencanaan mikro adalah perencanaan skala terinci dalam perencanaantahunan, yaitu penjabaran rencana makro, sektoral, maupun regionalkedalam susunan proyek dan kegiatan dengan berbagai dokumen perencanaan serta penganggarannya. AkuntansiSektorPublik 5

Fungsi perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan diikuti dengan pembuatan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. B. Sistem Perencanaan Publik Ada dua jenis rencana, yaitu : a. Rencana strategic atau perencanaan jangka panjang ( long range planning), yaitu proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan. b. Rencana operasional, terdiri dari : 1. Rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan segera dibubarkan setelah tujuan tercapai 2. Rencana permanen ( standing plans), yakni pendekatan yang sudah distandarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya Sistem perencanaan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : 1. Politik 2. Teknokratik 3. Partisipatif 4. Atas-bawah 5. Bawah-atas C. Siklus Perencanaan Publik AkuntansiSektorPublik 6

Unsur pengambilan keputusan yang sangat penting dalam perencanaan adalah proses mengembangkan dan memilih langkah-langkah yang akan diambil untukmenghadapi masalah yang dialami organisasi sektor public. Dalam mencapai perencanaan yang efektif, ada banyak hal yang sering sekali menjadi hal anganseperti : 1. Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang diterapkan di sekitararea organisasi 2. Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinankurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan 3. Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen Siklus perencanaan mengikutsertakan semua aspek perencanaan kedalam satu proses yang terpadu. Siklus perencanaan akan mengawal perjalanan rencana tersebut dengan matang, terfokus dengan baik, ulet, hemat biaya, dan praktis. Siklus Perencanaan Publik evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan penetapan prosedur perencanaan penetapan dokumen perencanaa n pembahasan draf dokumen perencanaan organisasi pendukung perencanaa n penetapan asumsi perencanaa n criteria evaluasi hasil perencanaa criteria evaluasi hasil AkuntansiSektorPublik perencanaa 7

penyelesaian draf dokumen perencanaan penyusunan kertas kerja perencanaan strategi dan penentuan usulan rencana program kerja penentuan draf skala prioritas dan plafon anggaran penentuan usulan perencanaan strategik partisipasi masyarakat dalam perencanaan D. Teknik Perencanaan Publik Dalam buku The Practice of Local Goverment Planning (So, Frank S., and Judith Getzels, 1988) disebutkan mengenai lima langkah utama dalam proses perencanaan, terutama tingkat perencanaan dan manajemen secara umum, yakni : 1. Tujuan dasar, menetapkan tujuan dasar pemerintah daerah 2. Studi dan analisis, studi tentang penggunaan lahan, demografi, transpotasi, karakteristik ekonomi, dan kecendrungan yang ada pada pemerintah daerah bersangkutan. 3. Rencana atau persiapan kebijakan, membangun sebuah rencana atau pernyataan kebijakan yang menyebutkan bagaimana, di mana, dan kapan suatu organisasi akan dibangun. 4. Implementasi dan pengaruh, menggunakan alat 5. Pemantauan dan umpan balik, memantau pencapaian rencana. Ada lima ragam tingkat perencanaan, yaitu : a. Perencanaan komprehensif AkuntansiSektorPublik 8

Perencanaan komprehensif dalam lingkup geografis biasanya berupa wilayah organisasi secara keseluruhan, skala waktunya biasanya jangka panjang, dan unsurnya tertuju pada demografi, pembangunan ekonomi, transportasi, penggunaan lahan, fasilitas masyarakat, kegunaan publik, karakteristik/keterbatasan lingkupan, dan peluang rekreasi. b. Perencanaan Sistem Perencanaan sistem mengukur kebijakan dan program untuk jaringan kerja khusus dari fasilitas masyarakat, seperti sistem pembuangan limbah. c. Perencanaan di tingkat daerah Perencanaan daerah biasanya sesuai dengan subjek dalam perencanaan komprehensif. Dalam bentuk yang lebih detail dan lingkup geografis yang terbatas, perencanaan berfokus pada salah satu bagian dari daerah bersangkutan. d. Perencanaan subsistem Merupakan perencanaan yang secara teknis lebih detail untuk subsistem dari fasilitas komunitas secara luas. e. Perencanaan tempat Merupakan perencanaan untuk menentukan tempat atau komponen khusus dari fasilitas komunitas secara luas, seperti perawatan tumbuhan atau perpustakaan. E. Praktek Perencanaan Publik a. Pemerintah Pusat Untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Pusat berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan nasional, pemerintah perlu menyelenggarakan Musrenbang Pusat, Musrenbang Provinsi, dan Musrenbang Nasional. Tahapan dalam sistem perencanaan nasional : AkuntansiSektorPublik 9

1. Tahap persiapan perencanaan 2. Tahap perencanaan dan anggaran 3. Tahap pelaksanaan kegiatan pembangunan dan belanja negara 4. Tahap pelaporan dan pertanggungjawaban Musrenbang Pusat dilakukan pada bulan Maret yang menghasilkan beberapa hal pokok yang antara lain : 1. Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2. Rancangan Rencana Kerja Kementrian/ Lembaga (Renja-KL). 3. Pesertanya adalah seluruh Kementrian/ Lembaga Pemerintah Non- Departemen dan seluruh Gubernur sebagai peninjau. b. Pemerintah Daerah Berikut adalah dokumen perencanaan daerah yang dihasilkan berdasarkan dimensi waktu : 1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah, yang berjangka waktu 20 tahun yang ditetapkan dengan Perda 2. Rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang berjangka waktu 5 tahun yang ditetapkan denagn Perda 3. Rencana kerja pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu pada rencana kerja Pemerintah Pusat. Tahap perencanaan daerah ad 2, yaitu : 1. Penjaringan aspirasi masyarakat 2. Penentuan arah dan Kebijakan melalui forum Satuan Kerja Perangkat Daerah c. LSM Ada dua jenis dokumen perencanaan organisasi LSM yakni perencanaan program dan perencanaan keuangan 1. Dokumen perencanaan program Dokumen perencanaan program LSM dibuat bedasarkan rancangan program yang ditentukan organisasi. Secara garis besar berisi keputusan organisasi tentang apa yang harus dilakukan. 2. Dokumen perencanaan keuangan AkuntansiSektorPublik 10

Dokumen perencanaan keuangan dibuat bedasarkan anggaran yang dirancang organisasi. Proses anggaran harus diawali dengan penetapan tujuan, target, dan kebijakan. d. Yayasan Yayasan sebagai organisasi nonprofit mengarahkan proses perencanaan dan sumber daya yang tersedia untuk memaksimalkan manfaat perencanaan. Bagi yayasan yang belum mempunyai pengalaman melakukan perencanaan, konsultan eksternal dapat memberikan jasa sebagai berikut : 1. Memfasilitasi pertemuan dan proses perencanaan 2. Pelatihan menyangkut proses dan informasi perencanaan 3. Sebagai pihak luar, konsultan dapat mempertanyakan tradisi, asumsi dan rutinitas para pengelola serta dewan pembinaan 4. Konsultan memfasilitasi proses perencanaan strategic dengan informasi yang signifikan, sarana dan proses secara baik e. Partai Politik Dalam perencanaan pengelola parpol harus membuat rencana yang akan memberikan tujuan dan arah organisasi dalam perencanaan, pengelolaan parpol memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. AkuntansiSektorPublik 11

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana suatu organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur dalam melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan). B. Saran Adapun saran dari pembahasan ini adalah semoga penyusunan dari anggaran menjadi lebih baik lagi sehingga anggaran yang dialokasikan ke sektor-sektor tertentu dapat teralokasi dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Deddi Nordiawan, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Indra Bastian, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. AkuntansiSektorPublik 12

Parima, Rudi. (2008). Perencanaan Pembangunan Jalan Silaping- Batas Sumatera Utara Kabupaten Pasaman Barat. Di akses paada 5 Oktober 2016. http://repository.unand.ac.id LAMPIRAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN SILAPING- BATAS SUMATERA UTARA KABUPATEN PASAMAN BARAT (STA 359+380 - STA 364+380) Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang berperan penting dalam sector perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Jalan raya juga sangat diperlukan masyarakat untuk menunjang laju pertumbuhan disegala bidang pada suatu wilayah. "Perencanaan pembangunan jalan Silaping - Batas Sumatera Utara" dengan panjang : 5 km, lebar perkerasan : 6 m, lebar bahu : 1.5 m, tebal lapis perkerasan AC - WC : 4 cm, AC - BC : 5 cm, AC - BASE: 6 cm, lapis agregat kelas A : 25 cm, dan lapis agregat kelas B : 26 cm. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan proyek yang diperoleh yaitu : Rp 11.626.406.900,00 dan umur proyek yaitu : 20 minggu. Dalam menentukan waktu pelaksanaan proyek dipakai yaitu metoda Precedence Diagram Method (PDM). Diantara metode pelaksanaan dan pengendalian mutu khusus pada pekerjaan lapis permukaan Asphalt Concrete (AC -WC, AC-BC, dan AC BASE) di lapanganyaitu : meminta persetujuan pengawas, pengangkutan hot mix (suhu 135-1500 derajat C) dengan Dump Truck yang ditutup terpal, penghamparan dengan Asphalt Finisher (suhu 120-150 derajat C), pemadatan 1 dengan Tandem Roller (suhu 110-120 derajat C), pemadatan 2 dengan Pneumatic Tire Roller (suhu 95-110 derajat c) dan pemadatan akhir dengan Tandem Roller (suhu 80-95 derajat C). Padat injauan khusus (perencanaan geometrik) dengan data yang ada, diantaranya yaitu :kecepatan rencana 60 km/ jam, tipe jalan 2 jalur 2 arah tak terbagi (2/2 TB), fungsi jalan arteri. AkuntansiSektorPublik 13