BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual. Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual. Semester Genap tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Retno Murti

BAB I PENDAHULUAN. sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

B. Keterbatasan penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1.2 Tentang Acara Hari Susu Anak Sekolah Sedunia Peringatan Hari Susu Anak Sekolah Sedunia yang diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Septe

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan biaya Promosi dapat mempengaruhi tingkat penjualan pada

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Strategi Digital Marketing

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam situasi yang kompetitif seperti saat ini. Banyak pelaku bisnis maupun

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Di bawah ini akan disajikan penilaian-penilaian terhadap data penelitian yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Kampanye

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

Transkripsi:

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari hasil analisis solusi bisnis. Rencana implementasi pada proyek akhir ini difokuskan pada skala Bandung karena adanya keterbatasan waktu dan sumber daya. Dengan penelitian yang lebih lanjut maka tidak menutup kemungkinan jika rencana implementasi ini dikembangkan untuk skala yang lebih besar. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa atribut yang dapat dimanfaatkan oleh PT Ultrajaya dalam mengedukasi mahasiswi mengenai manfaat susu cair guna mencegah osteoporosis adalah atribut pembuktian secara langsung, pendapat ahli, dan pengalaman orang lain. Rencana implementasi yang diuraikan akan mencakup ketiga atribut tersebut dan terbagi atas dua bagian besar yaitu ATL (above the line) dan BTL (below the line). Komunikasi melalui kegiatan ATL dalam proses edukasi ini akan dilakukan terlebih dahulu. Kegiatan ATL dalam hal ini bertujuan untuk menciptakan awareness dan keingintahuan akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Namun proses edukasi terhadap mahasiswi ini akan lebih difokuskan pada kegiatan BTL karena melalui kegiatan BTL akan terjadi interaksi secara langsung dengan target edukasi sehingga lebih efektif. Jadi komunikasi ATL di sini berfungsi sebagai penunjang dari kegiatan BTL. Sedangkan tujuan dari kegiatan BTL ini adalah untuk memfasilitasi mahasiswi agar dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan dapat memperoleh kontak langsung dengan para ahli yang memang dapat membentuk kepercayaannya terhadap produk susu. Selain itu, kegiatan ini juga dapat 87

memberikan pengalaman tersendiri bagi para mahasiswi karena dapat melihat secara langsung proses pembuktian akan tingginya kandungan kalsium dalam susu cair. Pada sub bab selanjutnya akan diuraikan mengenai implementasi dari edukasi mengenai manfaat susu cair guna mencegah osteoporosis. 4.1.1. Above the Line Implementasi kegiatan ATL ini akan menggunakan beberapa media. Pemilihan media yang akan digunakan dalam mengedukasi mahasiswi akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut : 1. Lingkup proyek akhir ini adalah kota Bandung, oleh karena itu dipilih media yang implementasinya berada pada skala lokal. 2. Target audience pada edukasi ini adalah mahasiswi, oleh karena itu dipilih media yang secara spesifik dapat mengekspos target audience tersebut. 3. Penggunaan media berdasarkan pada hasil research yang dapat dilihat pada Bab 2 serta studi literatur. Media yang dapat digunakan dalam kegiatan ATL ini adalah banner, internet, dan majalah kampus. Adapun penjelasan dari masing-masing media tersebut yaitu: A. Banner Pemilihan banner sebagai salah satu media edukasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : - Penempatan banner sangat fleksibel sehingga dapat menyasar target audience yang spesifik dengan tepat. Dalam hal ini, target audience edukasi adalah mahasiswi sehingga penempatan banner ini dapat dilakukan di dalam lingkungan kampus yang sering dilalui mahasiswi, sehingga peluang untuk dilihat dan dibaca mahasiswi pun besar. - Banner ini dapat memuat fakta yang lebih rinci dan juga gambar untuk menarik minat mahasiswi untuk membaca pesan yang dicantumkan. 88

Berdasarkan alasan di atas dapat dilihat bahwa banner ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi mahasiswi. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Pada penggunaan banner ini dapat memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan berupa pendapat ahli. Pada banner dapat diusung tema Strong Bones with Ultra Milk, Why Not?. Perlu diperhatikan bahwa banner harus didesain dengan gambar ataupun warna yang menarik serta tidak terlalu padat oleh tulisan-tulisan. Hal itu bertujuan untuk menarik minat mahasiswi dalam membaca informasi dalam banner. Pada banner dapat dicantumkan fakta singkat seputar osteoporosis guna mendukung tema yang ada. Banner dalam hal ini dapat dilengkapi dengan foto dari ahli (ahli gizi atau dokter tulang) maupun gambar yang menarik dan sesuai dengan tema yang ada. Mengingat informasi yang tercantum dalam banner ini terbatas, maka pada banner dapat dicantumkan alamat website PT Ultrajaya. Pada website tersebut mahasiswi dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap. Jadi pemasangan banner ini bertujuan untuk menciptakan awareness akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Berikut adalah salah satu bentuk contoh banner yang berkaitan dengan manfaat susu dalam mencegah osteoporosis. 89

Gambar 4.1. Contoh Banner Tempat Pelaksanaan Banner ini dapat diletakkan di dalam lingkungan kampus-kampus yang ada di kota Bandung. B. Internet Media internet dipilih sebagai salah satu media edukasi mahasiswi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Adapun pertimbanganpertimbangannya yaitu : - Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25, dapat dilihat bahwa 16% responden memanfaatkan waktu luangnya dengan surfing internet. - Informasi yang dicantumkan dalam media internet dapat lebih lengkap dan rinci. 90

Berdasarkan alasan di atas dapat dilihat bahwa media internet ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi mahasiswi. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Media edukasi melalui internet ini akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan rinci. Pada media internet, salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi yang dapat dimanfaatkan adalah pendapat ahli gizi ataupun dokter tulang. Ahli gizi atau dokter tulang dalam hal ini dapat memberikan penjelasan atau fakta-fakta seputar osteoporosis, terutama manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Diharapkan melalui informasi yang terdapat dalam website maka mahasiswi memiliki pemahaman yang benar seputar osteoporosis. Website ini dapat pula dilengkapi fasilitas khusus dimana mahasiswi dapat memberikan komentar, berbagi pendapat ataupun bertanya kepada ahli gizi atau dokter tulang. Website semacam ini lebih dikenal dengan istilah blog. Tempat Pelaksanaan Guna menghindari adanya tambahan biaya yang terlalu tinggi maka edukasi melalui media ini dilaksanakan pada corporate website yang telah dimiliki oleh PT Ultrajaya. C. Majalah kampus Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25, responden yang mengisi waktu luangnya dengan membaca majalah ada 13%. Terdapat berbagai pilihan majalah yang dapat digunakan dalam proses edukasi mahasiswi. Namun, mengingat skala proyek akhir ini di Bandung dan target audience-nya adalah mahasiswi maka dipilihlah majalah kampus. Pemilihan majalah kampus tersebut berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : - Serupa dengan banner, majalah kampus ini dipublikasikan di dalam lingkungan kampus sehingga lebih dapat menyasar target audience yang spesifik dengan tepat. 91

- Informasi mengenai osteoporosis dalam majalah kampus dapat lebih rinci daripada dalam banner. Bentuk Pelaksanaan Pada media majalah kampus ini, atribut pembentuk kepercayaan yang dapat dimanfaatkan adalah pendapat ahli. Pesan edukasi dapat disampaikan dalam bentuk ulasan ahli, baik itu ahli gizi maupun dokter tulang. Dalam ulasan tersebut dapat dijelaskan secara terperinci mengenai fakta-fakta seputar osteoporosis. Berdasarkan ulasan tersebut diharapkan mahasiswi memiliki pemahaman bahwa kandungan kalsium dalam susu cair dapat mencegah osteoporosis. Selain itu ulasan yang terdapat dalam majalah kampus ini bertujuan untuk menjawab rasa ingin tahu mahasiswi apabila mahasiswi tersebut tidak dapat mengakses informasi dari website PT Ultrajaya. Gambar 4.2. Contoh Ulasan dalam Majalah Kampus / Majalah Dinding 92

Tempat Pelaksanaan Pemilihan media majalah kampus ini secara otomatis menunjukkan bahwa tempat pelaksanaannya yaitu di kampus-kampus yang ada di Bandung. Pada kampus-kampus yang tidak memiliki majalah kampus maka dapat diganti dengan pemanfaatan majalah dinding. 4.1.2. Below The Line Kegiatan BTL yang dapat dilakukan dalam mengedukasi mahasiswi mengenai manfaat susu cair guna mencegah osteoporosis, yaitu Ultra Road to Campus. Adapun bentuk, tempat, dan waktu pelaksanaan dari kegiatan BTL ini yaitu : Bentuk Pelaksanaan Pada acara Ultra Road to Campus, PT Ultrajaya mendatangi kampuskampus yang ada di kota Bandung. Ultra Road to Campus ini harus memiliki acara yang menarik, namun juga dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada mahasiswi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Adapun tema yang dapat diusung dalam hal ini yaitu Healthy and Strong Bones with Ultra Milk. Acara utama yang dapat dilakukan dalam Ultra Road to Campus ini berupa talk show. Adapun pertimbangan dalam pemilihan acara talk show ini adalah : - Adanya komunikasi dua arah Mahasiswi dalam talk show ini dapat berinteraksi secara langsung dengan ahli gizi ataupun dokter tulang. Diharapkan dari interaksi secara langsung ini mahasiswi dapat memiliki pemahaman yang benar khususnya mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Acara talk show ini berarti memanfaatkan salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi yaitu pendapat ahli. - Menghindari kejenuhan Jika mahasiswi terlibat secara langsung maka mereka tidak akan jenuh. Sedangkan jika mahasiswi hanya duduk mendengarkan penjelasan dari ahli, kemungkinan besar mereka akan merasa jenuh dan belum tentu informasi yang disampaikan akan diingat. 93

Pada Ultra Road to Campus ini tidak semata-mata diadakan talk show, namun dapat dilengkapi dengan berbagai kegiatan lain. Adapun rangkaian acara pada Ultra Road to Campus ini yaitu : - Aerobik bersama Acara aerobik ini dipilih karena osteoporosis bukan saja berkaitan dengan kandungan kalsium namun berkaitan pula dengan olahraga yang teratur. Hal ini dapat dilihat pada Bab 3 tentang faktor-faktor penyebab osteoporosis. Jadi acara ini digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pengetahuan yang benar mengenai osteoporosis. Kepercayaan mahasiswi kepada PT Ultrajaya diharapkan dapat meningkat jika PT Ultrajaya memberikan pengetahuan yang sebenar-benarnya (tidak semata-mata menjual brand). - Acara minum susu bersama Pada acara ini PT Ultrajaya selaku pihak penyelenggara dapat membagikan susu Ultra secara gratis. Acara ini dapat dilakukan setelah acara aerobik bersama. Tujuan dari acara ini adalah sebagai langkah nyata dalam menghimbau mahasiswi agar segera memulai minum susu cair sejak dini, jangan sampai menyesal di kemudian hari ketika menderita osteoporosis. - Pemeriksaan kepadatan tulang (bone density test) Bone density test ini diberikan kepada mahasiswi secara gratis. Pada bone density test ini, mahasiswi dapat memeriksa apakah mereka memiliki tulang yang kuat, memiliki resiko osteoporosis atau tidak. Selama ini produsen susu bubuk telah aktif dalam mengedukasi bahwa wanita memiliki resiko osteoporosis yang lebih tinggi daripada pria. Adanya edukasi mengenai osteoporosis tersebut memungkinkan mahasiswi memiliki sedikit pengertian mengenai apa itu osteoporosis. Berdasarkan edukasi yang dilakukan oleh produsen 94

susu bubuk, mahasiswi juga memiliki keingintahuan ataupun ketakutan akan osteoporosis. Jadi PT Ultrajaya dapat memanfaatkan bone density test ini sebagai magnet bagi mahasiswi yang penasaran dan memiliki ketakutan akan osteoporosis untuk datang ke acara Ultra Road to Campus. - Talk show Pada sesi acara talk show ini, pertama-tama ahli gizi atau dokter tulang memberikan informasi seputar osteoporosis, terutama mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab antara mahasiswi dengan ahli gizi atau dokter tulang. - Pembuktian langsung Pembuktian langsung ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Pembuktian langsung dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian, seperti LIPI. Pembuktian ini perlu dilakukan mengingat bahwa salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi adalah pembuktian langsung. Namun seperti telah disebutkan sebelumnya pada Bab 3 bahwa pembuktian langsung ini tidak dapat terlepas dari atribut pendapat ahli. Oleh karena itu pembuktian ini disatukan dengan talk show, dimana ada ahli yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. - Testimony dari mantan atlit wanita Atribut pembentuk kepercayaan lainnya yaitu pengalaman orang lain. Pengalaman orang lain dalam hal ini hendak disampaikan melalui testimony dari mantan atlit wanita. Mantan atlit wanita dalam hal ini akan melakukan bone density test di hadapan seluruh peserta. Kemudian mantan atlit wanita dapat memberikan kesaksian mengenai pengalamannya minum susu dan manfaatnya terhadap 95

kekuatan tulangnya dimana telah terbukti sebelumnya melalui bone density test. Pemilihan atlit ini berdasarkan pertimbangan bahwa atlit identik dengan orang-orang yang memiliki pola hidup yang sehat dan tubuh yang kuat. Dimana tubuh yang kuat disini dapat juga digunakan untuk menunjukan tulang yang kuat. Selain itu mengingat usia rawan osteoporosis adalah 30 tahunan (masa puncak pembentukan tulang) maka dipilihlah mantan atlit. - Pembagian hadiah/gimmicks Pembagian gimmicks ini dapat disertai dengan kuis kecil seputar osteoporosis. Tujuan dari pembagian gimmicks ini adalah untuk lebih melibatkan peserta dalam acara Ultra Road to Campus. Rangkaian acara pada Ultra Road to Campus ini disusun mulai dari acara-acara yang bersifat santai (aerobik bersama, minum susu bersama, dan bone density test), kemudian masuk ke acara yang lebih serius (talk show, pembuktian langsung, dan testimony), dan ditutup dengan acara yang santai (pembagian gimmicks). Rangkaian acaranya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Jadi dapat dilihat bahwa acara Ultra Road to Campus ini telah memanfaatkan ketiga atribut pembentuk kepercayaan, yaitu pembuktian secara langsung, pendapat ahli, dan pengalaman orang lain. Gambar 4.3. Rangkaian Acara Ultra Road to Campus 96

Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan Ultra Road to Show ini tentu saja adalah kampuskampus di Bandung. Secara garis besar kegiatan edukasi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. Kegiatan Edukasi Jenis Kegiatan Objektif Media/Cara ATL Meningkatkan awareness/ keingintahuan Banner, mahasiswi bahwa susu cair dapat mencegah Internet, osteoporosis Majalah Kampus / Majalah Dinding BTL Untuk membentuk persepsi baru mahasiswi bahwa susu dapat mencegah osteoporosis, dengan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi Event Healhty and Strong Bones with Ultra Milk 4.1.3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL yang telah dijelaskan di atas, akan diadakan pada waktu yang berdekatan agar kedua kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain sehingga rencana edukasi mahasiswi untuk mengubah persepsi tentang manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis dapat berhasil. Rencana pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Timeline Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL No Kegiatan 1 Banner 2 Internet 3 Print Ad 4 BTL Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kegiatan edukasi ini akan berlangsung selama 2 bulan. Kegitan edukasi ini diawali dengan kegiatan 97

ATL yang bertujuan untuk menciptakan awareness dan menimbulkan rasa ingin tahu dari mahasiswa akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Kegiatan ATL akan diawali dengan pemasangan pesan edukasi dalam media banner dan internet. Media banner dan internet dilaksanakan secara terus menerus selama delapan minggu hingga kegiatan BTL selesai. Pada proses edukasi ini, pemasangan print ad berupa majalah kampus/majalah dinding akan dilaksanakan pada minggu ke-5 (awal bulan kedua). Hal ini dimaksudkan agar awareness tentang manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis terbentuk terlebih dahulu, sehingga mahasiswi dapat memahami isi ulasan pada print ad. Selain itu edukasi melalui media print ad juga bertujuan untuk mengekspos mahasiswi yang belum mendapatkan informasi dari website. Akan tetapi, melakukan kegiatan ATL tersebut saja tidak cukup karena mahasiswi tidak mendapatkan kontak langsung untuk menjawab rasa keingintahuannya. Oleh karena itu, ketika kegiatan ATL telah berlangsung selama 6 minggu, kegiatan BTL mulai diadakan secara berturut-turut dengan melakukan road show ke empat universitas terkenal di kota Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjajaran, dan Universitas Kristen Maranatha. Kegiatan BTL ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua minggu. Berkaitan dengan waktu pelaksanaan kegiatan BTL, PT Ultrajaya sebaiknya memperhatikan : - Event-event lain yang diselenggarakan di Bandung Dalam hal ini PT Ultrajaya perlu mencari informasi lebih lanjut mengenai event-event yang akan dilakukan di kota Bandung. Agar Ultra Road to Show ini lebih efektif maka waktu penyelenggaran event ini jangan disamakan dengan event lain. - Kesepakatan dengan kampus Mengingat acara ini dilakukan di kampus maka waktunya bergantung pada persetujuan yang diperoleh dari kampus-kampus tersebut. 98

Jika kedua hal tersebut telah diperhatikan, penyelenggaraan kegiatan BTL ini dapat diawali pada tanggal 20 Oktober, dimana bertepatan dengan diperingati-nya Hari Osteoporosis Dunia. 4.2. Kebutuhan Sumber Daya Berdasarkan aktivitas BTL dan ATL yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah : Ahli gizi Ahli gizi merupakan sumber daya manusia yang dibutuhkan PT Ultrajaya mengingat salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi akan produk susu adalah pendapat ahli. Sehingga, ahli gizi dalam edukasi ini akan terlibat dalam penyampaian fakta-fakta seputar osteoporosis dan diharapkan pada akhirnya mahasiswi memiliki pemahaman yang benar mengenai osteoporosis. Ahli gizi yang dipilih untuk proses edukasi ini merupakan ahli gizi yang namanya telah dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswi. Dokter tulang Dokter tulang dalam hal ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang serupa seperti ahli gizi. Dokter tulang yang dipilih untuk terlibat dalam proses edukasi ini adalah dokter tulang yang telah berpengalaman dan ternama, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswi. Mantan atlit wanita Penggunaan mantan atlit wanita dalam edukasi ini karena salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi akan produk susu adalah pengalaman orang lain. Mantan atlit wanita dalam hal ini terlibat dalam memberikan testimony mengenai pengalamannya selama minum susu cair dan pengaruhnya terhadap kekuatan tulangnya. Adapun mantan atlit wanita yang dipilih dalam edukasi ini adalah atlit wanita yang telah dikenal luas, berprestasi, sejak kecil minum susu cair, berumur 30 tahunan ke atas, dan hingga kini memiliki tulang yang kuat. Pemilihan atlit ini berdasarkan pertimbangan bahwa atlit identik dengan orang-orang yang memiliki pola hidup yang sehat dan tubuh yang kuat. Dimana tubuh yang kuat disini 99

dapat juga digunakan untuk menunjukan tulang yang kuat. Selain itu mengingat usia rawan osteoporosis adalah 30 tahunan (masa puncak pembentukan tulang) maka dipilihlah mantan atlit. Lembaga Penelitian Pembuktian langsung akan kandungan kalsium yang tinggi dalam susu cair dibuktikan oleh peneliti dari lembaga penelitian. Pembuktian langsung ini akan dilakukan dalam acara Ultra Road to Campus. Peneliti dari lembaga penelitian ini merupakan sumber daya manusia yang dibutuhkan PT Ultrajaya mengingat salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi akan produk susu adalah pembuktian langsung. Selain sumber daya manusia yang telah disebutkan di atas, edukasi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis ini dapat terselenggara apabila ada dukungan dari pihak-pihak lain seperti : Perguruan tinggi di Bandung Dukungan dari pihak perguruan tinggi ini sangat dibutuhkan mengingat kegiatan ATL akan dilakukan di lingkungan kampus, seperti pemasangan banner dan pemanfaatan majalah kampus. Selain itu, kegiatan BTL pun akan diselenggarakan di lingkungan kampus. Dukungan atau kerjasama yang baik dengan pihak perguruan tinggi ini akan turut menunjang kesuksesan proses edukasi yang dilakukan PT Ultrajaya. Tetra Pak Indonesia (Tetra Pak) Tetra Pak dalam hal ini dapat diajak bekerjasama untuk mengedukasi mahasiswi. Kerjasama ini mungkin untuk dilaksanakan mengingat Tetra Pak merupakan salah satu supplier PT Ultrajaya. Kerjasama ini tentunya mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak, PT Ultrajaya dapat memperoleh bantuan dana dari Tetra Pak. Sedangkan bagi Tetra Pak kerjasama ini merupakan suatu bentuk investasi karena dengan meningkatnya penjualan susu ULTRA maka penjualan Tetra Pak pun akan meningkat. Selain itu, PT Ultrajaya dan Tetra Pak memiliki visi yang sama untuk memberikan pemahaman yang benar seputar susu cair. Hal ini 100

dapat dilihat dari kegiatan Tetra Pak selama ini yang aktif dalam kampanye minum susu cair. 4.3 Pengukuran Efektifitas Pelaksanaan Masing-masing kegiatan ATL dan BTL yang dilakukan dievaluasi untuk mengetahui efektifitas dari kedua kegiatan tersebut. Evaluasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu evaluasi mengenai pesan yang disampaikan dan evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan. Evaluasi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Evaluasi mengenai pesan yang disampaikan Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pesan apakah yang ditangkap oleh mahasiswi, apakah pesan yang ditangkap oleh mahasiswi tersebut sesuai dengan tujuan pesan yang telah dirancang untuk proses edukasi. Evaluasi ini hanya dilakukan terhadap kegiatan ATL dengan media banner sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Proses evaluasi ini dilaksanakan dengan FGD dimana respondennya adalah para mahasiswi. FGD ini tentunya akan membahas mengenai pesan pada iklan yang akan dipasang di media banner. 2. Evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan Evaluasi ini akan dilakukan untuk mengukur efektivitas kegiatan ATL dan BTL. Evaluasi tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang akan dibagi menjadi dua tahap yaitu : Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan Evaluasi akan kegiatan ATL dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi mahasiswi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Sedangkan pada evaluasi untuk kegiatan BTL hanya dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi. Setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan Evaluasi ini akan dilaksanakan satu minggu setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan agar terdapat tenggang waktu untuk mengantisipasi terjadinya bias. Pada kegiatan ATL evaluasi ini berfungsi 101

untuk mengetahui awareness dan persepsi. Sedangkan pada kegiatan BTL hanya persepsinya saja.. Karena pengukuran tersebut terdiri dari dua tahap, maka pengukuran ini akan dilakukan terhadap responden yang sama agar dapat diketahui perubahan awareness dan persepsinya. Selain itu pengukuran untuk kegiatan ATL dan BTL dilakukan secara terpisah, dimana untuk pengukuran kegiatan ATL menggunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL tetapi tidak terekspos oleh kegiatan BTL. Sebaliknya, untuk pengukuran BTL digunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL dan BTL. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui efektivitas dari masing-masing kegiatan tersebut. Untuk mengukur efektifitas pelaksanaan dari kegiatan ATL dan BTL, maka halhal yang perlu ditanyakan adalah : 1. Apakah Anda pernah mendengar mengenai osteoporosis? 2. Darimana Anda mendengar mengenai osteoporosis? 3. Seberapa besar pengertian Anda mengenai osteoporosis? 4. Informasi dari mana yang membuat Anda mengerti mengenai osteoporosis? 5. Menurut Anda, apakah susu cair dapat mencegah osteoporosis? 6. Darimana Anda mengetahui bahwa susu cair dapat mencegah osteoporosis? 7. Seberapa besar keyakinan Anda bahwa susu cair dapat mencegah osteoporosis? 8. Informasi dari mana yang membuat Anda membuat Anda mengerti bahwa susu cair dapat mencegah osteoporosis? 9. Menurut Anda, apakah susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 10. Darimana Anda mengetahui bahwa susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 11. Seberapa besar keyakinan Anda bahwa susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 12. Informasi dari mana yang membuat Anda yakin bahwa susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 102

Langkah-langkah implementasi yang telah diuraikan di atas dapat dilihat pada Gambar 4.4. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan awareness dan persepsi di kalangan mahasiswi terhadap kandungan bahan pengawet di dalam susu cair UHT maka konsep kegiatan ATL dan BTL di atas dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk skala yang lebih besar. Untuk implementasi dalam skala yang lebih besar, perlu terlebih dahulu menanyakan mengenai aktivitas dan media habit dari para mahasiswi. Hal-hal yang perlu ditanyakan antara lain : 1. Apakah yang Anda lakukan pada waktu luang? 2. Stasiun televisi apa yang sering Anda tonton? 3. Jenis acara yang sering Anda tonton? 4. Jam berapa Anda biasanya menonton televisi? 5. Radio apa yang sering Anda dengar? 6. Jam berapa Anda biasanya mendengarkan radio? 7. Jenis acara apa yang sering Anda dengarkan? 8. Surat kabar apa yang sering Anda baca? 9. Hari apa saja Anda membaca surat kabar? 10. Bagian mana dari surat kabar yang biasanya Anda baca? 11. Majalah apa yang sering Anda baca? 12. Tabloid apa yang sering Anda baca? 13. Situs internet apa yang sering anda kunjungi? 14. Search engine apa yang sering anda gunakan? 15. Urutkan media berdasarkan tingkat keseringan Anda menggunakannya? 103

104

Gambar 4.4. Langkah-Langkah Implementasi