BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA"

Transkripsi

1 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada subbab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh pada bab sebelumnya. Pada proyek akhir ini, akibat adanya keterbatasan waktu dan sumber daya, maka implementasi yang dilakukan pun hanya difokuskan untuk skala Bandung saja. Pada bab sebelumnya telah diketahui bahwa solusi bisnis yang paling tepat untuk permasalahan yang dihadapi oleh PT Ultrajaya adalah edukasi. Proses edukasi ini akan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan kegiatan Below The Line (BTL) dan kegiatan Above The Line (ATL). Dalam implementasinya, edukasi yang hendak dilakukan ini akan dititik beratkan pada kegiatan BTL dengan kegiatan ATL hanya sebagai pendukung saja. Hal ini disebabkan karena proses edukasi akan lebih efektif jika ada interaksi langsung dengan target edukasinya. Sedangkan kegiatan ATL hanya berfungsi untuk meningkatkan awareness dan keingintahuan bahwa susu cair bukanlah pemicu kegemukan. Untuk bentuk pelaksanaannya, kegiatan BTL dan ATL tersebut dapat dilihat pada subbab berikut Kegiatan Above The Line (ATL) Kegiatan ATL ini bertujuan untuk meningkatkan awareness dan rasa ingin tahu mahasiswi mengenai fakta bahwa susu cair bukanlah pemicu kegemukan. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya kegiatan ATL ini akan dilakukan terlebih dahulu, karena dengan adanya rasa ingin tahu yang sudah terbentuk maka diharapkan edukasi yang dilakukan dalam kegiatan BTL akan lebih efektif. 87

2 Untuk kegiatan ATL pada skala pilot ini ada beberapa pertimbangan yang dilakukan pada saat pemilihan media yang digunakan, yaitu : Hanya media yang memiliki jangkauan lokal, yaitu untuk daerah Bandung saja, mengingat implementasi yang dilakukan hanya berupa skala pilot. Untuk kegiatan ATL, pemilihan media yang digunakan berdasarkan pada hasil research yang dapat dilihat pada Bab 2 dan studi literatur. Oleh sebab itu, media yang dapat digunakan dalam kegiatan ATL ini adalah banner, internet, dan majalah kampus/dinding. A. Banner Untuk tujuan edukasi mahasiswi ini, isi pesan yang dibawa dengan media banner ini adalah berupa testimonial dari ahli gizi. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan banner yang ditempatkan di dalam kampus ini adalah sebagai berikut : Dapat lebih fokus dalam menyasar target edukasi. Biaya yang dibutuhkan sedikit, mengingat pemasangan banner ini dilakukan di dalam kampus. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa menggunakan media banner sebagai sarana edukasi mahasiswi ini cukup tepat. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Selain keunggulan, media banner juga memiliki kelemahan yaitu pesan yang disampaikan tidak bisa terlalu banyak. Hal ini ditambah lagi dengan sifat dari banner yang merupakan media print ad, dimana kelemahannya adalah tidak dapat mengontrol apakah target audience-nya akan melihat pesan yang ada di dalam banner tersebut. Dengan demikian baik desain maupun isi pesan dari banner tersebut harus menarik bagi target audience-nya. Untuk isi pesan yang hendak ditampilkan harus dapat memanfaatkan salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi. Dalam hal ini 88

3 atribut pembentuk kepercayaan yang paling tepat untuk digunakan adalah pendapat ahli. Hal ini disebabkan karena target edukasi disini adalah mahasiswi yang berdasarkan hasil analisis atribut pembentuk kepercayaan diketahui bahwa mahasiswi memiliki pemikiran yang logis dalam menerima informasi. Oleh sebab itu mahasiswi akan lebih percaya pada pendapat ahli gizi dibandingkan dengan pesan-pesan yang lain. Pesan yang disampaikan di dalam banner juga harus merupakan pesan yang menantang. Dimana hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswi. Berikut adalah contoh dari bentuk pesan yang akan dicantumkan di dalam banner : Penelitian itu menemukan adanya hubungan terbalik antara konsumsi susu cair dan kegemukan. Makin banyak susu cair yang Anda minum, maka tubuh Anda akan menjadi semakin kurus Dr Gianvincenzo Barba Susu Ultra mengandung linoleat terkonjugasi (ALT) dan fosfolipid Pakar Gizi dari IPB, Prof. Dr. Made Astawan Pada banner ini juga akan dicantumkan alamat website yang dapat dikunjungi jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, serta waktu atau jadwal kegiatan BTL yang akan dilaksanakan di kampus tersebut. Berikut adalah contoh banner yang dapat digunakan dalam proses edukasi ini : 89

4 Gambar 4.1. Contoh Kegiatan Edukasi dengan Media Banner Tempat Pelaksanaan Dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas penyampaian pesan, banner ini ditempatkan langsung di kampus-kampus. Dimana populasi target edukasi, yaitu mahasiswi, paling banyak terdapat di kampus. B. Internet Dalam melakukan edukasi mahasiswi ini, internet merupakan salah satu media yang dapat digunakan. Alasan dari penggunaan internet ini adalah sebagai berikut : Dari hasil kuesioner diketahui bahwa sebesar 16% responden mahasiswi menyatakan bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan dalam memanfaatkan waktu luang adalah surfing internet (lihat Gambar 2.25). Jumlah ini adalah terbesar ketiga setelah televisi dan jalan-jalan ke mall. Informasi yang dapat dimuat di dalam media ini sangat banyak, sehingga edukasi yang dilakukan dapat lebih detil. 90

5 Fokus dalam menyasar target edukasi, mengingat orang-orang yang masuk ke dalam website ini sudah pasti orang-orang yang peduli terhadap isu ini. Biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal, mengingat media internet ini akan disatukan dengan corporate website yang sudah ada saat ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media internet ini dapat digunakan di dalam kegiatan edukasi ini. Namun demikian pada pelaksanaannya, media internet ini sangat bergantung pada kegiatan print ad yang ada seperti banner dan majalah kampus/dinding. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut: Bentuk Pelaksanaan Media internet ini digunakan untuk memuat fakta-fakta mengenai susu cair berhubungan dengan masalah kegemukan. Untuk fakta-fakta yang dapat dimuat disini dapat dilihat pada bab sebelumnya. Selain fakta-fakta tersebut, pada website ini juga terdapat semacam blog yang dapat dikunjungi oleh mahasiswi. Di dalam blog tersebut terdapat pernyataanpernyataan ahli gizi, dimana para mahasiswi dapat memberikan komentar (baik dukungan maupun sanggahan) dan juga pertanyaan. Dimana kemudian setiap pernyataan tersebut akan di respon juga baik oleh pihak perusahaan maupun oleh ahli gizi. Dengan dilakukannya kegiatan blog ini diharapkan mahasiswi akan lebih aware dan percaya terhadap faktafakta yang ada, karena informasi yang diperoleh tidak hanya berasal dari kalangan perusahaan, tapi juga berasal dari ahli gizi, dan orang umum. Tujuan lain dari dibuatnya kegiatan blog ini juga untuk membentuk komunitas yang peduli terhadap isu yang ada. Tempat Pelaksanaan Edukasi melalui media internet ini akan dilaksanakan pada website yang telah dimiliki oleh PT. Ultrajaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak dibutuhkan biaya tambahan lagi, yang pastinya akan diperlukan jika membuat website baru. 91

6 C. Majalah Kampus/Dinding Hampir sama dengan penggunaan media banner, penggunaan majalah kampus sebagai media pembawa pesan edukasi ini memiliki keunggulan dapat lebih efektif dalam menyasar target edukasi. Yang menjadi perbedaan disini hanyalah isi pesan yang dapat disampaikan, dimana pesan yang dapat disampaikan di dalam media majalah kampus ini akan jauh lebih detil daripada isi pesan yang dapat disampaikan dengan media banner. Alasan lain penggunaan majalah kampus/dinding ini adalah dari hasil kuesioner (Gambar 2.25) diketahui bahwa sebanyak 13% responden mahasiswi, menyatakan bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memanfaatkan waktu luang adalah membaca majalah. Media ini juga berfungsi untuk memperkenalkan website PT Ultrajaya yang juga merupakan salah satu media edukasi yang digunakan. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Untuk media majalah kampus ini, isi pesan yang digunakan adalah berupa ulasan ahli gizi yang menjelaskan secara terperinci bahwa susu bukanlah pemicu kegemukan. Dimana untuk lebih meyakinkan bahwa ulasan tersebut memang benar berasal dari ahli gizi, maka pada akhir ulasan tersebut dapat dibubuhi oleh tanda tangan ahli gizi tersebut. Pada halaman majalah tersebut juga dicantumkan alamat website PT Ultrajaya ( dimana sebelumnya dituliskan bagi yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi website PT Ultrajaya Hal ini dilakukan untuk memberikan pembuktian secara ilmiah kepada mahasiswi, yang lebih percaya pada pembuktian-pembuktian secara ilmiah. Hal ini dapat dilihat dari atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi adalah pendapat para ahli dan pembuktian langsung. Dalam pelaksanaannya, mungkin dibutuhkan suatu hubungan kerja sama antara PT Ultrajaya, ahli gizi, dan kampus yang bersangkutan. 92

7 Berikut adalah contoh pelaksanaan dari media komunikasi majalah dinding ini : Gambar 4.2. Contoh Kegiatan Edukasi dengan Media Majalah Kampus Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan untuk proses edukasi dengan menggunakan media majalah kampus/dinding ini tentu saja adalah kampus-kampus yang ada di Bandung. Namun untuk skala pilot, kegiatan ini terlebih dahulu dilakukan di empat kampus terkenal Kegiatan Below The Line (BTL) Kegiatan BTL yang dapat dilakukan untuk tujuan mengedukasi mahasiswi adalah dengan menggelar event dengan tetap mengunsung tema yang sama dengan kegiatan ATL, yaitu Stay Slim With Ultra!!. Event yang dimaksud disini adalah berupa acara yang diadakan oleh pihak PT Ultrajaya di kampus-kampus yang ada di Bandung. Selain event, kegiatan BTL perusahaan juga bisa dilakukan 93

8 dengan memilih mahasiswi sebagai duta perusahaan. Adapun implementasinya secara garis besar adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Dengan tema yang diusung dalam kegiatan ini yaitu Stay Slim With Ultra!!, diharapkan agar ketika mahasiswi melihat tema tersebut akan terjadi keraguan terhadap apa yang dipercayainya selama ini (Susu cair dapat memicu kegemukan). Hal ini akan menimbulkan rasa keingintahuan di benak mahasiswi, untuk mengetahui bahwa sebenarnya persepsi mana yang benar. Dengan demikian akan membuat para mahasiswi tersebut berusaha mencari jawabannya dengan mengikuti event ini. Event yang diadakan ini akan berupa talk show. A. Talk show Inti dari konsep acara talk show disini adalah berupa acara berbagi pengalaman serta pengetahuan mengenai minum susu dan kaitannya dengan kegemukan. Dimana pada acara ini PT Ultrajaya akan melibatkan seorang ahli gizi,ibu rumah tangga, dan juga peserta mahasiswi. Tujuan pemilihan kegiatan talk show ini sebagai kegiatan BTL yang dilakukan adalah : Dengan diadakannya acara talk show ini, memungkinkan para mahasiswi dapat berinteraksi langsung dengan penyampai pesan. Dimana dengan demikian diharapkan kepercayaan mahasiswi terhadap pesan tersebut akan semakin meningkat. Acara talk show ini juga dapat menghindari kejenuhan peserta, karena di dalam acara talk show ini dapat disisipi berbagai macam kegiatan yang dapat menghilangkan kejenuhannya (contoh : diselingi oleh acara musik). Untuk melibatkan peserta disini, dapat dilakukan misalnya dengan cara memberikan hadiah/gimmicks bagi peserta yang mau berbagi 94

9 pengalamanya mengenai minum susu dan kaitannya dengan masalah kegemukan. Berikut adalah peran dari masing-masing pihak tersebut : Ahli gizi berperan untuk memberikan pengetahuan mengenai kadar lemak yang terkandung di dalam susu cair tidak mungkin merupakan penyebab kegemukan. Walaupun tema yang diusung di dalam event ini adalah Stay Slim With Ultra!!, ahli gizi disini membahas fakta-fakta mengenai susu cair secara umum (tidak mengarah pada brand Ultra saja). Sebagai contoh, ahli gizi tersebut memberikan pernyataan bahwa jumlah kadar lemak sebesar 3.5% yang terkandung di dalam susu cair tidak akan menyebabkan kegemukan. Penggunaan ahli gizi disini disebabkan karena pada hasil analisis kuesioner diketahui bahwa salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi adalah pendapat ahli. Selain itu ahli gizi juga dianggap lebih relevan dengan topik edukasi dibandingkan dengan ahli-ahli lainnya (dokter,departemen kesehatan, dan lainlain). Sebaiknya ahli gizi yang digunakan sudah terkenal, dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan mahasiswi terhadap pendapat ahli tersebut. Ibu rumah tangga disini berperan untuk menceritakan pengalamannya minum susu dan perngaruhnya terhadap kegemukan. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi yaitu pengalaman orang lain. Adapun tujuan penggunaan ibu rumah tangga disini adalah : o Ibu rumah tangga adalah profesi yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh mahasiswi tersebut di masa yang akan datang. Dimana dengan demikian diharapkan akan membuat mahasiswi lebih mudah percaya terhadap pernyataan yang diberikan oleh ibu rumah tangga tersebut. 95

10 o Pada umumnya, untuk kalangan seusia ibu rumah tangga ini akan lebih rentan terhadap kegemukan. Oleh sebab itu, dengan bukti bahwa ibu rumah tangga tersebut tidak gemuk, maka diharapkan mahasiswi dapat lebih percaya dengan pernyataan ibu rumah tangga tersebut. o Topik edukasi disini berhubungan dengan masalah kegemukan, dimana masalah ini cenderung merupakan masalah yang erat hubungannya dengan kaum wanita. Oleh sebab itu, dengan menggunakan ibu rumah tangga, diharapkan dapat lebih percaya mahasiswi terhadap pesan yang dibawa. Peserta disini juga berperan untuk menceritakan pengalamannya minum susu dan kaitannya dengan kegemukan. Dengan adanya cerita dari sesama kalangan peserta ini diharapkan dapat membuat para peserta lain menjadi lebih percaya. Pada acara talk show ini juga akan diadakan acara uji tingkat kolesterol dan uji kadar lemak susu Ultra. Berikut adalah bentuk pelaksanaan dari masing-masing acara tersebut : Acara Uji Kadar Lemak Acara uji kadar lemak disini adalah untuk membuktikan bahwa kadar lemak yang terkandung di dalam susu cair adalah hanya 3.25%, dimana merujuk pada pernyataan ahli gizi sebelumnya bahwa kadar lemak yang hanya sebesar 3.25% tersebut tidak dapat menyebabkan kegemukan. Pada saat uji coba ini digunakan susu UHT Ultra, sehingga pada uji coba ini terbukti bahwa kadar lemak yang terkandung di dalam susu Ultra adalah benar sebesar 3.25%. Hal ini bertujuan agar edukasi yang dilakukan disini tidak menjadi keuntungan juga untuk susu cair lainnya, tapi terfokus pada brand Ultra. 96

11 Acara Tes Kolesterol Inti dari acara tes kolesterol disini adalah menguji peningkatan kolesterol peserta terpilih setelah minum susu. Untuk acara ini, PT Ultrajaya dapat bekerja sama dengan laboratorium seperti Biotest atau Prodia, sebagai pihak yang melakukan pengujian. Jadi pada awalnya peserta terpilih tersebut di tes terlebih dahulu tingkat kolesterolnya. Setelah itu, kemudian peserta terpilih tersebut diminta untuk minum susu cair UHT Ultra, dan diminta untuk tidak memakan apapun selama satu jam. Lalu kemudian setelah satu jam, para peserta tersebut akan di tes kembali tingkat kolesterolnya. Melalui acara ini dapat dibuktikan bahwa peningkatan kolesterol yang terjadi setelah minum susu sangatlah sedikit, sehingga terbukti bahwa susu cair UHT Ultra ini bukan pemicu kegemukan. Sehingga ketika kesadaran mengenai manfaat susu cair sudah tumbuh, diharapkan mahasiswi akan memilih brand Ultra. Pada saat acara ini akan didukung juga oleh ahli gizi yang akan memberikan keterangan-keterangan mengenai arti dari angka-angka yang diperoleh dari hasil tes kolesterol tersebut. Sehingga diharapkan mahasiswi dapat lebih percaya bahwa tes yang dilakukan adalah benar. Kegiatan BTL ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswi dengan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan segmen mahasiswi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, yaitu percaya pada pembuktian langsung, pendapat ahli dan pendapat orang lain. 97

12 Gambar 4.3. Skema Kegiatan BTL Uji Tingkat Kolesterol Tempat Pelaksanaan Baik untuk acara pembuktian langsung maupun talk show ini dilakukan pada tempat dan waktu yang sama. Tempat pelaksanaan yang paling tepat untuk event ini tentu saja adalah kampus-kampus di Bandung. Sedangkan untuk waktu pelaksanaannya bergantung pada hasil perjanjian dengan pihak kampus. B. Duta Perusahaan Inti dari konsep menggunakan duta perusahaan ini adalah untuk membuat target edukasi menjadi lebih mudah mendapatkan informasi dan juga lebih percaya pada informasi yang disampaikan. Untuk kegiatan ini PT Ultrajaya akan melibatkan mahasiswi terpilih untuk dijadikan duta perusahaan. Pemilihan mahasiswi yang akan dijadikan duta perusahaan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan ATL. Dimana untuk pemilihan tersebut dapat dilakukan lomba menulis paper dengan tema Apa yang kamu ketahui tentang Susu Ultra?, dengan reward akan dijadikan duta perusahaan PT Ultrajaya selama satu tahun dan juga memperoleh gimmicks dari PT Ultrajaya. Kegiatan ini akan dilakukan dalam waktu dua minggu, dimana kemudian para mahasiswi terpilih akan diberikan training tiga hari sampai satu minggu, untuk dibekali informasi-informasi mengenai susu Ultra, terutama berhubungan dengan masalah kegemukan. Hal ini bertujuan agar 98

13 setelah menjadi duta perusahaan nanti, para mahasiswi tersebut sudah memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat meyakinkan temantemannya. Duta perusahaan ini akan mulai bertugas sejak event dilakukan. Dimana hal ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswi tersebut sebagai duta resmi PT Ultrajaya. Kegiatan BTL ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswi dengan memanfaatkan salah satu atribut pembentuk kepercayaan segmen mahasiswi, yaitu percaya pendapat orang lain. Secara garis besar, keseluruhan kegiatan edukasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1. Kegiatan Edukasi Jenis Kegiatan ATL BTL Objektif Meningkatkan awareness/ keingintahuan mahasiswi bahwa susu cair bukanlah pemicu kegemukan Untuk membentuk persepsi baru mahasiswi bahwa susu bukanlah pemicu kegemukan, dengan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi Media/Cara Banner Internet Media Kampus event "Stay Slim With Ultra" Duta Perusahaan Walaupun dititik beratkan pada kegiatan BTL, namun pada pelaksanaannya kegiatan ATL dilakukan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan awareness terlebih dahulu. Setelah kegiatan ATL tersebut dianggap sudah cukup berhasil menciptakan awareness, baru kemudian kegiatan BTL dilaksanakan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL yang telah dijelaskan di atas, akan diadakan pada waktu yang berdekatan agar kedua kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama 99

14 lain sehingga rencana edukasi mahasiswi untuk mengubah persepsi tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair dapat berhasil. Rencana pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1. Banner Internet Duta Perusahaan Print Ad Event Minggu Ke - Gambar 4.4. Timeline Kegiatan ATL dan BTL Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan kegiatan edukasi ini akan dilakukan selama dua bulan. Kegiatan edukasi ini diawali dengan kegiatan ATL yang berupa media banner dan internet. Hal ini bertujuan agar dapat membangun awareness dan rasa keingintahuan mahasiswi terhadap isu bahwa susu cair bukanlah pemicu kegemukan. Media banner dan internet dilaksanakan secara terus menerus selama delapan minggu sampai kegiatan BTL selesai. Sedangkan untuk media print ad pada majalah kampus atau majalah dinding dilaksanakan pada awal bulan kedua (2 minggu seletah banner). Hal ini dilakukan karena materi yang terkandung di dalam majalah kampus atau majalah dinding tersebut, lebih lengkap dan lebih berat dibandingkan pesan yang terdapat pada banner. Sehingga setelah rasa ingin tahu mahasiswi terhadap isu yang ada tersebut terbentuk melalui kegiatan banner, diharapkan mahasiswi akan lebih memiliki kepedulian terhadap ulasan yang ada di media majalah kampus atau majalah dinding tersebut. Namun seperti yang telah dijelaskan di atas, kegiatan ATL ini tidak cukup untuk mengedukasi. Oleh sebab itu, ketika kegiatan ATL telah berlangsung selama 6 minggu, dimana dianggap bahwa telah terbentuk awareness yang cukup 100

15 mengenai isu ini, kegiatan BTL mulai diadakan secara berturut-turut dengan megadakan event di empat universitas terkenal di kota Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjajaran, dan Universitas Kristen Maranatha sebagai implementasi skala pilot. Kegiatan BTL ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua minggu. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan kegiatan BTL tersebut, PT Ultrajaya sebaiknya memperhatikan : Event-event lain yang diselenggarakan di Bandung PT Ultrajaya harus mencari informasi lebih lanjut mengenai event-event yang akan dilakukan di kota Bandung. Dengan demikian PT Ultrajaya dapat mengetahui event-event apa saja yang akan diselenggarakan di kota Bandung dan dapat memilih waktu pelaksanaan talk show sesuai dengan waktu pelaksanaan event yang memiliki tema berkaitan dengan tema talk show di kota Bandung. Hal ini bertujuan agar penyelenggaraan talk show dapat berjalan efektif. Kesepakatan dengan kampus Mengingat acara ini dilakukan di kampus maka waktunya juga bergantung pada persetujuan yang diperoleh dari pihak kampus tersebut Kebutuhan Sumber Daya Pada pelaksanaannya, kegiatan BTL maupun ATL di atas tentu saja membutuhkan sumber daya. Sumber daya yang dibutuhkan untuk proses implementasi kegiatan edukasi ini adalah sebagai berikut : Sumber Daya Manusia : Ahli Gizi Ahli gizi berperan baik pada kegiatan ATL maupun BTL. Dimana pada kegiatan ATL dibutuhkan untuk memberikan testimonial dan ulasan pada media majalah kampus/dinding, sedangkan pada kegiatan BTL Ibu Rumah Tangga 101

16 Ibu rumah tangga disini berperan hanya untuk kegiatan BTL saja. Adapun kriteria ibu rumah tangga disini adalah seorang ibu yang memiliki tubuh yang tidak gemuk dan memiliki kebiasaan minum susu, khususnnya susu cair Ultra. Selain sumber daya manusia, pelaksanaan edukasi ini juga membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain yang terkait, yaitu : Pihak Universitas Dukungan dari pihak universitas dibutuhkan karena pada pelaksanaan kegiatan BTL dan kegiatan ATL (pemasangan banner dan penggunaan majalah kampus) ini harus dilakukan di kampus-kampus. Dukungan ini mungkin merupakan sumber daya yang sudah dimiliki PT Ultrajaya saat ini. Hal ini disebabkan karena selama ini PT Ultrajaya sudah membuka kerja sama dengan kampus-kampus dengan membuka jalur internship bagi para mahasiswa/mahasiswi. Laboratorium Biotest atau Prodia Pihak laboratorium ini dapat dipilih salah satu Biotest saja atau Prodia saja. Pihak laboratorium ini berperan dalam kegiatan BTL, yaitu dalam kegiatan uji tingkat kolesterol. Alasan digunakannya pihak laboratorium ini adalah untuk lebih meningkatkan kepercayaan mahasiswi yang diketahui memiliki pemikiran yang logis dalam hal menerima suatu informasi. Kerja sama ini dimungkinkan mengingat kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan bidang usaha pihak laboratorium tersebut. 4.3 Pengukuran Efektifitas Pelaksanaan Masing-masing kegiatan ATL dan BTL yang dilakukan dievaluasi untuk mengetahui efektifitas dari kedua kegiatan tersebut. Evaluasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu evaluasi mengenai pesan yang disampaikan dan evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan. 1. Evaluasi isi pesan yang disampaikan 102

17 Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah isi pesan yang akan disampaikan di dalam kegiatan ATL, seperti pada media banner maupun majalah kampus/dinding, dapat diterima dan dimengerti oleh kalangan mahasiswi. Evaluasi ini dilakukan dengan mengadakan FGD yang respondennya adalah para mahasiswi. Jika dari kegiatan FGD ini diperoleh hasil yang memuaskan, maka berarti isi pesan tersebut dapat digunakan. 2. Evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan Evaluasi ini akan dilakukan untuk mengukur efektivitas kegiatan ATL dan BTL. Pengukuran ini akan dilakukan dua tahap, yaitu sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan awareness serta persepsi responden setelah diberikan perlakuan berupa kegiatan edukasi, seperti yang sudah dibahas pada sub bab sebelumnya. Pengukuran ini juga dilakukan dengan menggunakan dua panel responden yang diberikan perlakuan yang berbeda. Dimana panel responden A adalah sejumlah mahasiswi yang hanya akan diberikan perlakuan kegiatan ATL. Sedangkan untuk panel responden B adalah sejumlah mahasiswi yang diharuskan untuk mengikuti acara BTL yang diadakan. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui efektivitas dari masing-masing kegiatan tersebut. Adapun pelaksanaan evaluasi tersebut akan dilakukan dalam bentuk interview yang akan dibagi menjadi dua tahap yaitu : Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan Evaluasi dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi mahasiswi mengenai susu cair UHT berhubungan dengan masalah kegemukan. Setelah satu minggu kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan, evaluasi ini akan dilaksanakan satu minggu setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan agar terdapat tenggang waktu untuk mengantisipasi terjadinya bias. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui awareness dan 103

18 persepsi mahasiswi mengenai susu cair UHT berhubungan dengan masalah kegemukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan awareness dan persepsi di kalangan mahasiswi terhadap susu cair bukanlah pemicu kegemukan maka konsep kegiatan ATL dan BTL di atas dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk skala yang lebih besar. Langkah-langkah implementasi yang telah diuraikan di atas dapat dilihat pada Gambar 4.2. Untuk mengukur efektifitas pelaksanaan dari kegiatan ATL dan BTL, maka halhal yang perlu ditanyakan adalah : 1. Pernahkah Anda mendapatkan informasi bahwa susu Cair dapat memicu kegemukan? 2. Dari mana Anda mendapatkan informasi tersebut? 3. Apa pendapat Anda mengenai informasi tersebut? 4. Alasan Anda mengemukakan pendapat tersebut? 5. Pernahkah Anda mendapatkan informasi bahwa susu Ultra dapat memicu kegemukan? 6. Dari mana Anda mendapatkan informasi tersebut? 7. Apa pendapat Anda mengenai informasi tersebut? 8. Alasan Anda mengemukakan pendapat tersebut? 9. Seberapa yakin Anda terhadap pendapat anda tersebut? 10. Dari mana Anda mendapatkan informasi sehingga Anda dapat mengemukakan pendapat tersebut? 11. Jika responden terekspos oleh beberapa media, media apa yang paling dapat membuat Anda mengerti mengenai kemasan aseptik? Langkah-langkah implementasi yang telah diuraikan di atas dapat dilihat pada Gambar 4.2. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan awareness dan persepsi di kalangan mahasiswi terhadap kandungan bahan pengawet di dalam susu cair UHT maka konsep kegiatan ATL dan BTL di atas dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk skala yang lebih besar. Untuk implementasi dalam skala yang lebih besar, perlu terlebih dahulu menanyakan 104

19 mengenai aktivitas dan media habit dari para mahasiswi. Hal-hal yang perlu ditanyakan antara lain : 1. Apakah yang Anda lakukan pada waktu luang? 2. Stasiun televisi apa yang sering Anda tonton? 3. Jenis acara yang sering Anda tonton? 4. Jam berapa Anda biasanya menonton televisi? 5. Radio apa yang sering Anda dengar? 6. Jam berapa Anda biasanya mendengarkan radio? 7. Jenis acara apa yang sering Anda dengarkan? 8. Surat kabar apa yang sering Anda baca? 9. Hari apa saja Anda membaca surat kabar? 10. Bagian mana dari surat kabar yang biasanya Anda baca? 11. Majalah apa yang sering Anda baca? 12. Tabloid apa yang sering Anda baca? 13. Situs internet apa yang sering anda kunjungi? 14. Search engine apa yang sering anda gunakan? 15. Urutkan media berdasarkan tingkat keseringan Anda menggunakannya? 105

20 106

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Rencana implementasi solusi bisnis yang akan dibahas pada sub bab ini akan difokuskan pada skala Bandung saja. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari hasil analisis solusi bisnis.

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Rencana Implemetasi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat tiga buah atribut yang dapat digunakan untuk mengedukasi mahasiswi mengenai

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR Oleh : IRMA SARI HADIATMA NIM : 29105306 Program Magister Administrasi

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS PROYEK AKHIR Oleh : MICHAELLA NIM : 29105308 Program Magister

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN PROYEK AKHIR Oleh : Roy Hassyim NIM : 29105318 Program Magister

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian. Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya dengan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung lemak tinggi seperti hamburger, ayam goreng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh event sponsorship LA. Lights Indiefest terhadap brand image

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi banyak dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produk dan meningkatkan permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke Jakarta

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR Oleh : VOLRIC ISTIAWAN NIM : 29105357 Program Magister Administrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda sehingga harus tetap bugar secara fisik dan mental untuk bisa menghadapinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak - anak seringkali mengkonsumsi makanan tanpa mengetahui fungsi dari makanan itu sendiri, apakah berdampak baik, atau berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Makan merupakan kegiatan mengkonsumsi makanan dengan memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya, sebagai sumber

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Kampanye sosial merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat melalui pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh seperti lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan.

Lebih terperinci

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 13 MODUL Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Below The Line DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi

Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi Page 1 of 5 Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi D1. Jenis Kelamin Pria 1 Perempuan 2 D2. Berapa usia anda saat ini? Di bawah 20 tahun 1 36 40 tahun 5 21 25 tahun 2 41 45 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain 80 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI Silviana, Inda Ariesta, S.Sn Universitas Bina Nusantara, Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak dahulu, kota Bandung merupakan salah satu kota populer yang menarik perhatian wisatawan untuk berlibur. Bahkan akhir-akhir ini setiap akhir pekan kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya hidup sehat merupakan sebuah konsep kehidupan dengan mengutamakan berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita sehat,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya. Selanjutnya penulis mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Cikal bakal berdirinya Kelompok Kompas Grameda (KKG) diawali dengan diterbitkannya Majalah Intisari pada tahun 1963. Dua tahun kemudian, tepatnya

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi di dunia atau

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI Untuk mencapai tujuan, Kampanye ini harus memperhatikan dari segala aspek, mulai dari konsep visual, strategi pemilihan media dan juga teknis memproduksinya.dalam produksinya,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi dari resegmenting Tabungan BRI BritAma adalah mengkomunikasikan brand identity serta asosiasi baru dari Tabungan

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm Modul ke: 12 Eppstian Fakultas Fikom IMC 2 Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Syah As ari, M.Si Program Studi Adv & Marcomm Strategi Pemilihan Media Syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen. Hal ini menyebabkan para produsen semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak media yang bermunculan baik media elektronik maupun cetak. Seperti radio, televisi, internet, surat kabar, dan lain-lain. Mayoritas

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1) IDENTITAS Nama : Langgeswari Vellagom Tempat / Tanggal Lahir : Pulau Pinang, Malaysia / 16 Juli 1990 Pekerjaan : Mahasiswi Agama : Hindu Alamat : No.46, Jaya Bangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, begitu banyak penggunaan pestisida maupun bahan pengawet yang akhirnya membuat banyak produk-produk yang tadinya memiliki kandungan gizi yang baik, kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita.

BAB I PENDAHULUAN. terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berita banyak dibutuhkan di masyarakat sebagai sumber informasi. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH BAB I LATAR BELAKANG MASALAH 1.1 Latar Belakang Jajanan anak semakin variatif, dan menarik di pasaran., para produsen jajanan rumahan dengan kreatif menawarkan jajanan yang terlihat enak, murah, dan mengenyangkan

Lebih terperinci

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH MENULIS MAKALAH Makalah: Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Dalam arti lain makalah juga bermakna sebagai tulisan resmi tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan serta kesehatan anak bisa diperoleh salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Pemenuhan zat gizi dan juga nutrisi sangat diperlukan

Lebih terperinci

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola? 62 Lampiran 1 KUESIONER Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Adapun kuesioner ini merupakan survey tentang Analisis Efektifitas Iklan Coca Cola yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga dikenal sebagai ISPA atau URI (Upper Respiratory Infection) dalam bahasa Inggris, adalah penyakit infeksi akut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran dewasa ini sudah sangat berkembang. Pemasaran sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan kerangka penelitian yang disusun pada bab 3 sebelumnya, maka untuk tahap penelitian sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yakni: tahap penelitian I (tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari saudara, teman, kenalan, pamflet, koran, radio, televisi dan internet. Dahulu

BAB I PENDAHULUAN. dari saudara, teman, kenalan, pamflet, koran, radio, televisi dan internet. Dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan adalah dengan cara mencari informasi yang sebanyak-banyaknya, informasi tersebut dapat diperoleh dari saudara, teman,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penjualan sepeda motor tiga tahun terakhir menunjukan tren yang cenderung stagnan dengan peta persaingan yang sama. Sementara data belanja iklan dikuasai oleh dua merek yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini di Indonesia, hampir setiap makanan mengandung vetsin atau dikenal dengan Monosodium Glutamate (MSG). Selama ini MSG terkenal sebagai penyedap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layar tancap merupakan hiburan bagi masyarakat Indonesia di era penjajahan sampai pada titik berjaya di sekitar tahun 1970. Pada saat itu layar tancap merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hadiah, hingga dapat menjadi ucapan selamat ketika hari raya (parcel).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hadiah, hingga dapat menjadi ucapan selamat ketika hari raya (parcel). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini sudah mulai banyak yang membuka usaha rumahan seperti membuat aneka cemilan buatan sendiri. Kebanyakan yang membuka usaha seperti ini adalah para wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan jenis-jenis promosi yang ada di negara lain, khususnya negara-negara yang telah maju perkembangan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dari 250 kuesioner yang dibagikan kepada responden, hanya 212 responden yang mengembalikan kuesioner dengan jawaban yang lengkap. Sebanyak 28 kuesioner tidak kembali, dan

Lebih terperinci

EADC 2011 FORM PROPOSAL. Baca TERM OF REFERENCE (TOR) dan PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA seluruhnya dengan teliti, sebelum anda mengisi FORM PROPOSAL.

EADC 2011 FORM PROPOSAL. Baca TERM OF REFERENCE (TOR) dan PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA seluruhnya dengan teliti, sebelum anda mengisi FORM PROPOSAL. Eagle Awards Documentary Competition 2011 Bagimu Indonesia Baca TERM OF REFERENCE (TOR) dan PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA seluruhnya dengan teliti, sebelum anda mengisi. Pedoman pengisian peserta Eagle Awards

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki banyak pulau, sehingga banyak suku dan budaya yang tercipta. Indonesia juga memiliki variasi rempah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan menyebabkan tingginya kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, kita diberikan kemudahan dalam menentukan pilihan hidup. Di beberapa negara maju dan negara-negara berkembang sebenarnya dapat dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi fakta bahwa makanan cepat saji sudah membudaya di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi fakta bahwa makanan cepat saji sudah membudaya di masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan perkembangan teknologi membuat seseorang cenderung menginginkan hidup serba cepat dan praktis. Sehingga menjadikan seseorang untuk berperilaku konsumtif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk, namun bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, merek akan menjadi sangat penting karena atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah ditiru. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan realita pokok kehidupan manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Es krim adalah salah satu makanan favorit yang banyak diminati hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya anak-anak yang suka menyantap es krim, namun banyak pula

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi sekarang ini media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 30 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Event Gambar 5.1 Logo Event Logo event Petualanganku di Istana Susu memakai bentuk yang berwujud susu dan kaleng susu yang biasa dipakai untuk menaruh susu

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian Didalam kuesioner yang disebarkan kepada responden, terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertanyaan pertama terdiri dari 12 pertanyaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan dari si pencipta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam menciptakan program-program baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan khalayaknya.

Lebih terperinci