BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA"

Transkripsi

1 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Rencana implementasi solusi bisnis yang akan dibahas pada sub bab ini akan difokuskan pada skala Bandung saja. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan sumber daya. Apabila dilakukan penelitian lanjutan maka tidak menutup kemungkinan jika rencana implementasi ini dapat dilakukan untuk skala yang lebih besar yaitu skala nasional. Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya maka edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair akan diimplementasikan melalui tiga atribut pembentuk kepercayaan yaitu pembuktian langsung, pendapat ahli, dan banyaknya yang mengkonsumsi. Dalam pelaksanaannya edukasi tersebut dikomunikaskan melalui dua cara yaitu Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). Baik media komunikasi above the line maupun below the line yang akan digunakan untuk mengedukasi harus memuat ketiga atribut pembentuk kepercayaan tersebut. Dalam rencana implementasi edukasi ini kegiatan ATL akan dilaksanakan secara terus-menerus. Tujuannya agar awareness mengenai fakta bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi dapat benar-benar terbentuk. Kegiatan ATL ini dilaksanakan terlebih dahulu karena melalui kegiatan ATL ini diharapkan awareness dan keingintahuan mahasiswi bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi telah terbentuk sebelum kegiatan BTL dilakukan. Tetapi melalui kegiatan ATL ini kepercayaan mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair belum terlalu terbentuk karena pada kegiatan ATL tidak ada kontak langsung dengan mahasiswi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ATL sifatnya mendukung proses edukasi yang nantinya akan dilaksanakan lewat kegiatan BTL. 87

2 Setelah awareness dan keingintahuan tersebut terbentuk maka dilakukan edukasi melalui kegiatan BTL sehingga rasa keingintahuan mahasiswi tersebut dapat terpenuhi karena terjadi kontak langsung dengan mahasiswi. Selain itu, kontak langsung pada kegiatan BTL tersebut juga akan memperkuat kepercayaan mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Dari yang sebelumnya mahasiswi hanya aware dan belum terlalu percaya menjadi percaya akan fakta tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan BTL sangat efektif untuk melaksanakan edukasi ini. Penjelasan lebih lanjut mengenai langkah pelaksanaan kegiatan ATL dan BTL akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya Above The Line (ATL) Pemilihan media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui ATL difokuskan pada dua pertimbangan. Pertama, media yang digunakan adalah media yang dapat diimplementasikan dalam skala lokal yaitu skala Bandung. Hal ini sesuai dengan lingkup proyek akhir ini. Kedua, media yang digunakan untuk implementasi ini didasarkan pada hasil research yang dapat dilihat pada Bab 2, serta studi literatur. Berdasarkan pada pertimbanganpertimbangan diatas maka media yang dapat digunakan dalam edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui kegiatan ATL ini adalah banner, internet, dan print ad pada majalah kampus. 1. Banner Banner dapat digunakan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair terhadap mahasiswi. Banner yang dimaksudkan disini adalah iklan berupa gambar yang dicetak diatas kain layar besar. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan banner sebagai media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yaitu: dengan memakai banner target audience yang terekspos akan lebih spesifik karena banner dapat dipasang di dalam ruangan (indoor) pada suatu tempat yang sering dikunjungi oleh target audience. Dalam hal ini 88

3 karena target audiencenya adalah mahasiswi maka banner dipasang di lingkungan kampus. Banner ini dapat memuat gambar dan pesan untuk menarik minat mahasiswi untuk melihat banner tersebut. Berdasarkan keunggulan media banner diatas maka dapat disimpulkan bahwa edukasi melalui banner dapat dilakukan dalam rangka mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan yaitu diharapkan melalui banner ini awareness dari mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair dapat tercipta. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut: a. Bentuk Pelaksanaan Edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui banner yang akan diimplementasikan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan pendapat ahli. Pada banner akan dimuat gambar yang menunjukkan bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi dan tulisan pendapat ahli gizi tentang kelengkapan serta kealamian kandungan gizi pada susu cair. Selain itu, pada banner juga akan dicantumkan alamat website dimana pada website tersebut mahasiswi dapat memperoleh informasi tentang kandungan gizi pada susu cair dan pemberitahuan mengenai tema, waktu dan tempat kegiatan talk show dilaksanakan. b. Tempat Pelaksanaan Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa keunggulan banner adalah dapat diletakkan di dalam ruangan. Dalam implementasinya agar dapat mencapai tujuannya banner dapat diletakkan di lingkungan kampus. Peletakkan banner pada lingkungan kampus dapat diimplementasikan dengan menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan memberikan benefit timbal balik. Dengan peletakkan banner di lingkungan kampus yang merupakan tempat dimana mahasiswi menghabiskan sebagian besar waktunya, diharapkan penyampaian pesan edukasi kepada mahasiswi tersebut lebih efisien. 89

4 2. Internet Media internet dapat digunakan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan internet sebagai media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yaitu: Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25 surfing internet merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi untuk memanfaatkan waktu luang. Sebesar 16% dari responden memanfaatkan waktu luang dengan surfing internet. Media internet dapat memuat banyak informasi sehingga penjelasan yang disampaikan mengenai tema edukasi lengkap. Berdasarkan keunggulan media internet diatas maka dapat disimpulkan bahwa edukasi melalui internet dapat dilakukan dalam rangka mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan yaitu diharapkan melalui internet ini awareness dari mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yang telah terbentuk melalui banner akan dapat lebih ditingkatkan. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut: a. Bentuk Pelaksanaan Edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui media internet dapat dilaksanakan dengan memberikan informasi mengenai tema edukasi melalui website. Informasi yang akan disampaikan melalui website tersebut akan memuat pendapat ahli gizi yang berisi penjelasan mengapa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi dan alami. Selain itu informasi pada website tersebut juga akan diberikan dalam bentuk pemberitahuan mengenai proses pengolahan susu cair dengan cara UHT dan keuntungannya. Keuntungan tersebut misalnya proses UHT tidak menggunakan suhu tinggi sehingga tidak ada gizi yang terhilang. Melalui website tersebut para mahasiswi juga dapat saling memberikan komentar atau sharing pendapat dengan mahasiswi lain maupun pihak perusahaan. 90

5 b. Tempat Pelaksanaan Edukasi melalui media internet ini akan dilaksanakan pada website yang telah dimiliki oleh PT. Ultrajaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak dibutuhkan biaya tambahan lagi seperti jika membuat website baru. 3. Print Ad Print Ad dapat digunakan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair terhadap mahasiswi. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan print ad sebagai media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yaitu : Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25 membaca majalah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi untuk memanfaatkan waktu luang. Sebesar 13% dari responden memanfaatkan waktu luang dengan membaca majalah. Print ad dapat memuat ulasan dari pendapat ahli tentang kandungan gizi yang tinggi dan alami dan hasil research tentang tingkat konsumsi susu cair di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di luar negeri yang menunjukkan bahwa di luar negeri susu cair banyak yang mengkonsumsi. Dengan demikian, informasi mengenai topik edukasi yang disampaikan lebih lengkap jika dibandingkan banner. Selain itu print ad dapat diletakkan pada media yang spesifik menyasar target audience. a. Bentuk Pelaksanaan Print ad yang akan dilaksanakan memuat gambar yang menarik mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Kemudian pada print ad tersebut juga terdapat ulasan tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair oleh ahli gizi. Ulasan tersebut pada intinya berisi tentang informasi bahwa proses pengolahan susu cair UHT tidak melibatkan suhu yang terlalu tinggi sehingga kandungan gizinya tidak ada yang hilang dan kealamiannya terjaga karena tidak dilakukan penambahan zat-zat gizi. Pada bagian terakhir print ad juga dicantumkan alamat website dimana 91

6 pada website tersebut mahasiswi dapat memperoleh informasi tentang kandungan gizi pada susu cair. b. Tempat Pelaksanaan Print Ad ini dapat dimuat pada majalah kampus yang biasanya dibagikan gratis kepada mahasiswanya ataupun pada majalah dinding yang biasanya ditempel di lingkungan kampus. Peletakkan print ad pada majalah kampus ataupun majalah dinding dapat diimplementasikan dengan menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan memberikan benefit timbal balik Below The Line (BTL) Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan BTL sangat efektif untuk melaksanakan edukasi karena terjadi kontak langsung dengan mahasiswi. Kegiatan BTL yang dapat diimplementasikan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang lengkap pada mahasiswi adalah dengan menggelar event bernama Ultra Goes To Campus dalam bentuk talk show. Adapun bentuk implementasinya adalah sebagai berikut: a. Bentuk Pelaksanaan Dalam implementasi Ultra Goes To Campus terdapat dua atribut pembentukan kepercayaan yang dapat digunakan yaitu pembuktian langsung dan pendapat ahli. Ultra Goes To Campus dilaksanakan dengan mengadakan talk show ke kampus-kampus di Bandung. Ultra Goes To Campus ini bertemakan Get your Ultra nutritions! dilaksanakan dalam bentuk talk show yang dihadiri oleh ahli gizi. Alasan pemilihan talk show adalah : Komunikasi Dua Arah Pada acara talk show peserta akan lebih terlibat. Misalnya untuk melakukan tanya jawab dan pembuktian langsung. Sehingga komunikasi dapat berlangsung dua arah antara pihak pengedukasi dengan peserta. 92

7 Dengan demikian, peserta diharapkan mendapatkan informasi yang benar dan lengkap tentang tema edukasi. Menghindari Kejenuhan Acara talk show lebih bersifat tidak terlalu resmi, fleksibel dan santai karena peserta talk show terlibat secara aktif dalam acara tersebut. Hal ini bertujuan agar peserta talk show tidak bosan dan dapat menangkap pesan edukasi yang disampaikan. Talk show yang akan diimplementasikan akan dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian memuat tujuan yang spesifik. Ketiga bagian tersebut yaitu: Penjelasan dari Ahli gizi Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kandungan gizi susu cair oleh ahli gizi. Penggunaan ahli gizi ini dikarenakan ahli gizi memiliki background ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tema edukasi. Bagian pertama memuat penjelasan dari ahli gizi yang disertai dengan penayangan video pemrosesan susu cair UHT yang dilaksanakan di PT Ultrajaya. Video tersebut ditampilkan pada saat ahli gizi tersebut menjelaskan bahwa susu cair mengandung gizi yang tinggi dan alami karena pemrosesannya yang tidak melibatkan banyak tahap dan panas tinggi sehingga gizi yang terkandung pada susu tidak hilang. Selain itu, ditunjukkan juga video yang merekam kebiasaan minum susu cair oleh masyarakat di luar negeri. Kemudian video ini juga didukung oleh penjelasan ahli gizi tentang hasil research tingkat konsumsi susu cair di negara-negara luar negeri yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Tujuan pada bagian pertama ini adalah memberikan pengetahuan terlebih dahulu kepada mahasiswi. Hal ini bertujuan agar tujuan dari tahap berikutnya dapat tercapai dengan baik. Tanya Jawab Sedangkan bagian ketiga merupakan acara tanya jawab antara mahasiswi dengan ahli gizi. Tujuan pada bagian ketiga ini adalah untuk melibatkan peran aktif peserta talk show dan untuk memberikan informasi yang belum 93

8 diketahui oleh mahasiswi. Pada bagian tanya jawab ini disertai dengan pemberian gimmicks kepada peserta yang mau mengajukan pertanyaan. Hal ini bertujuan agar para mahasiswi terdorong untuk berperan aktif. Pembuktian Langsung Yang terakhir adalah bagian pembuktian langsung. Pembuktian langsung yang dilaksanakan pada talk show ini bertujuan untuk memperkuat kepercayaan mahasiswi yang telah terbentuk oleh penjelasan ahli pada bagian pertama. Pembuktian langsung ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Pembuktian Langsung I Pembuktian langsung I ini bertujuan untuk membuktikan bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin A dan D yang tinggi. Pembuktian langsung I ini dilakukan dengan mengukur kadar protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, dan D pada susu cair oleh lembaga penelitian seperti LIPI. Pembuktian Langsung II Pembuktian langsung II ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kandungan gizi yang tinggi pada susu cair merupakan kandungan gizi yang alami dan bukan tambahan sehingga mudah diserap oleh tubuh. Pembuktian langsung ini juga dapat dilakukan oleh lembaga penelitian seperti LIPI. Bagian pembuktian langsung ini harus dilakukan karena salah satu atribut yang paling membentuk kepercayaan mahasiswi adalah pembuktian langsung. Namun seperti telah disebutkan sebelumnya pada Bab 3 bahwa pembuktian langsung ini tidak dapat terlepas dari atribut pendapat ahli. Oleh karena itu pembuktian ini disatukan dengan talk show, dimana ada ahli yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. Setelah talk show berakhir, acara Ultra Goes To Campus ditutup dengan acara minum susu bersama. Pada bagian terakhir ini PT Ultrajaya membagikan susu gratis. Tujuan dari minum susu bersama adalah memberikan pesan kepada mahasiswi agar segera memulai minum susu cair sehingga manfaat kandungan gizi susu cair tersebut dapat dirasakan sedini mungkin. 94

9 b. Tempat Pelaksanaan Ultra Goes To Campus ini akan dilaksanakan pada perguruan tinggiperguruan tinggi di kota Bandung. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat bahwa rangkaian acara pada Ultra Goes To Campus ini telah memanfaatkan ketiga atribut pembentuk kepercayaan, yaitu pembuktian secara langsung, pendapat ahli, dan banyak yang mengkonsumsi. Secara umum, seluruh kegiatan ATL dan BTL yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Kegiatan ATL dan BTL Jenis Kegiatan ATL BTL Objektif Meningkatkan awareness/ keingintahuan mahasiswi bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi Untuk membentuk persepsi baru mahasiswi bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi, dengan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi Media Banner Internet Print Ad Event Road Show Waktu Implementasi Kegiatan ATL dan BTL Kegiatan ATL dan BTL yang telah dijelaskan di atas, akan diadakan pada waktu yang berdekatan agar kedua kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain sehingga rencana edukasi mahasiswi untuk mengubah persepsi tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair dapat berhasil. Rencana pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar

10 Gambar 4.1 Timeline Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan kegiatan edukasi ini akan dilakukan selama 2 bulan. Kegiatan edukasi ini diawali dengan kegiatan ATL yang berupa media banner dan internet. Hal ini bertujuan agar dapat membangun awareness dan rasa keingintahuan mahasiswi terhadap kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Media banner dan internet dilaksanakan secara terus menerus selama delapan minggu sampai kegiatan BTL selesai. Sedangkan untuk media print ad pada majalah kampus atau majalah dinding hanya dilaksanakan satu kali karena biasanya majalah kampus hanya diterbitkan tiap satu bulan. Pelaksanaan print ad di majalah kampus yaitu pada awal bulan kedua. Hal ini dimaksudkan agar awareness tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair terbentuk terlebih dahulu. Dengan demikian, mahasiswi dapat memahami isi ulasan pada print ad. Selain itu edukasi melalui media print ad juga bertujuan untuk mengekspos mahasiswi yang belum mendapatkan informasi dari website. Akan tetapi, dalam mengedukasi mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi melakukan kegiatan ATL saja tidak cukup. Hal ini dikarenakan mahasiswi tidak mendapatkan kontak langsung untuk menjawab rasa keingintahuannya. Oleh karena itu, ketika kegiatan ATL telah berlangsung selama 6 minggu, kegiatan 96

11 BTL mulai diadakan secara berturut-turut dengan melakukan road show ke empat universitas terkenal di kota Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjajaran, dan Universitas Kristen Maranatha. Kegiatan BTL ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua minggu. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan kegiatan BTL tersebut, PT Ultrajaya sebaiknya memperhatikan : Event-event lain yang diselenggarakan di Bandung PT Ultrajaya harus mencari informasi lebih lanjut mengenai event-event yang akan dilakukan di kota Bandung. Dengan demikian PT Ultrajaya dapat mengetahui event-event apa saja yang akan diselenggarakan di kota Bandung dan dapat memilih waktu pelaksanaan talk show sesuai dengan waktu pelaksanaan event yang memiliki tema berkaitan dengan tema talk show di kota Bandung. Hal ini bertujuan agar penyelenggaraan talk show dapat berjalan efektif. Kesepakatan dengan kampus Mengingat acara ini dilakukan di kampus maka waktunya juga bergantung pada persetujuan yang diperoleh dari pihak kampus tersebut. 4.2 Kebutuhan Sumber Daya Dalam rangka melaksanakan aktivitas ATL dan BTL diatas dibutuhkan beberapa sumber daya yaitu: Ahli gizi Ahli gizi yang dipilih adalah ahli gizi yang terkenal dengan reputasinya dan mengerti benar tentang tema edukasi yaitu mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Pemilihan ahli gizi yang terkenal bertujuan untuk mendukung pembentukkan kepercayaan mahasiswi. Hal ini dikarenakan jika yang berbicara ahli gizi yang terkenal memiliki prestasi baik maka mahasiswi akan lebih percaya terhadap pendapatnya. Lembaga Penelitian Sumber daya lembaga penelitian ini digunakan pada saat melakukan uji kandungan gizi di acara talk show Ultra Goes To Campus. Pihak lembaga 97

12 penelitian yang melakukan uji adalah peneliti yang memiliki keahlian yang dibutuhkan dalam melakukan uji tersebut. Perguruan Tinggi Kerjasama dengan pihak perguruan tinggi ini dilakukan untuk mendapatkan ijin pelaksanaan baik bagi kegiatan ATL seperti banner dan print ad di majalah kampus atau majalah dinding maupun kegiatan BTL Ultra Goes To Campus. Bentuk kerjasama ini bisa dilakukan dengan meberikan benefit tertentu kepada pihak perguruan tinggi. 4.3 Pengukuran Efektifitas Pelaksanaan Masing-masing kegiatan ATL dan BTL yang dilakukan dievaluasi untuk mengetahui efektifitas dari kedua kegiatan tersebut. Evaluasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu evaluasi mengenai pesan yang disampaikan dan evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan. 1. Evaluasi Awal Seperti dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah dapat dilihat bahwa sebelum melakukan kegiatan ATL, dilakukan FGD untuk mengevaluasi pesan, gambar, atau video yang akan digunakan dimuat pada media banner, internet, maupun print ad. Evaluasi ini dilaksanakan dengan mengadakan FGD yang respondennya adalah para mahasiswi. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan tersebut dapat dipahami oleh mahasiswi atau tidak. 2. Evaluasi Efektivitas Evaluasi ini akan dilakukan untuk mengukur efektivitas kegiatan ATL dan BTL. Evaluasi ini dilakukan dengan cara one on one interview menggunakan kuesioner. Evaluasi ini akan dibagi menjadi dua tahap yaitu : Sebelum Kegiatan Pada kegiatan ATL evaluasi dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Sedangkan pada kegiatan BTL evaluasi hanya dilakukan untuk mengetahui persepsinya saja. 98

13 Setelah Kegiatan Setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan akan dilakukan evaluasi lagi. Akan tetapi, evaluasi ini akan dilaksanakan satu minggu setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan agar terdapat tenggang waktu untuk mengantisipasi terjadinya bias. Pada kegiatan ATL evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui awareness dan persepsi. Sedangkan pada kegiatan BTL hanya persepsinya saja. Karena pengukuran tersebut terdiri dari dua tahap, maka pengukuran ini akan dilakukan terhadap responden yang sama agar dapat diketahui perubahan awareness dan persepsinya. Selain itu pengukuran untuk kegiatan ATL dan BTL dilakukan secara terpisah, dimana untuk pengukuran kegiatan ATL menggunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL tetapi tidak terekspos oleh kegiatan BTL disebut dengan panel A. Sebaliknya, untuk pengukuran BTL digunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL dan BTL disebut dengan panel B. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui efektivitas dari masing-masing kegiatan tersebut. Untuk lebih jelasnya keseluruhan langkah-langkah implementasi diatas dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini 99

14 100

15 Pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan baik untuk panel A maupun panel B pada evaluasi diatas yaitu : 1. Apakah Anda pernah mendengar susu UHT (Ultra High Temperature)? 2. Darimana Anda mendengar mengenai UHT? 3. Seberapa besar Anda mengerti mengenai UHT? 4. Jika responden terekspos oleh beberapa media, media apa yang paling dapat membuat Anda mengerti mengenai UHT? 5. Apakah Anda pernah mendengar kemasan aseptik? 6. Darimana Anda mendengar mengenai kemasan aseptik? 7. Seberapa besar Anda mengerti mengenai kemasan aseptik? 8. Jika responden terekspos oleh beberapa media, media apa yang paling dapat membuat Anda mengerti mengenai kemasan aseptik? 9. Menurut Anda, apakah susu Ultra memiliki kandungan gizi yang tinggi? 10. Seberapa yakin, Anda menjawab pertanyaan nomor 9? 11. Informasi dari mana yang membuat Anda yakin bahwa susu Ultra memiliki kandungan gizi yang tinggi? 12. Menurut Anda, apakah susu Ultra memiliki kandungan gizi yang alami? 13. Seberapa yakin, Anda menjawab pertanyaan nomor 9? 14. Informasi dari mana yang membuat Anda yakin bahwa susu Ultra memiliki kandungan gizi yang alami? Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan terjadinya perubahan persepsi dan awareness di kalangan mahasiswi terhadap kandungan gizi pada susu cair UHT maka konsep kegiatan ATL dan BTL di atas dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk skala yang lebih besar. Tetapi dalam melakukan implementasi untuk skala yang lebih besar perlu dilakukan penelitan lebih lanjut mengenai aktivitas dan media habit mahasiswi. Pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Apakah yang Anda lakukan pada waktu luang? 2. Stasiun televisi apa yang sering Anda tonton? 3. Jenis acara yang sering Anda tonton? 4. Jam berapa Anda biasanya menonton televisi? 101

16 5. Radio apa yang sering Anda dengar? 6. Jenis acara apa yang sering Anda dengarkan di Radio? 7. Jam berapa Anda biasanya mendengarkan radio? 8. Surat kabar apa yang sering Anda baca? 9. Hari apa saja Anda membaca surat kabar? 10. Bagian mana dari surat kabar yang biasanya Anda baca? 11. Majalah apa yang sering Anda baca? 102

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari hasil analisis solusi bisnis.

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada subbab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh pada bab sebelumnya. Pada proyek

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Rencana Implemetasi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat tiga buah atribut yang dapat digunakan untuk mengedukasi mahasiswi mengenai

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian. Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya dengan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda sehingga harus tetap bugar secara fisik dan mental untuk bisa menghadapinya.

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR Oleh : IRMA SARI HADIATMA NIM : 29105306 Program Magister Administrasi

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS PROYEK AKHIR Oleh : MICHAELLA NIM : 29105308 Program Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Makan merupakan kegiatan mengkonsumsi makanan dengan memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR Oleh : VOLRIC ISTIAWAN NIM : 29105357 Program Magister Administrasi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Kepada Yth. Ibu Balita Di Tempat Kabanjahe, Juli 2015 Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN PROYEK AKHIR Oleh : Roy Hassyim NIM : 29105318 Program Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak media yang bermunculan baik media elektronik maupun cetak. Seperti radio, televisi, internet, surat kabar, dan lain-lain. Mayoritas

Lebih terperinci

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 13 MODUL Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Below The Line DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswi Fakultas Ekonomi, maka penulis dapat menyimpulkan dari hasil pembahasan yang terdapat di

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 30 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Event Gambar 5.1 Logo Event Logo event Petualanganku di Istana Susu memakai bentuk yang berwujud susu dan kaleng susu yang biasa dipakai untuk menaruh susu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh seperti lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung lemak tinggi seperti hamburger, ayam goreng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. i iii v vi I. PENDAHULUAN Latar Belakang.. 1 Identifikasi Masalah.. 4 Perumusan Masalah. 6 Tujuan Penelitian.. 7 Manfaat Penelitian 7

Lebih terperinci

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola? 62 Lampiran 1 KUESIONER Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Adapun kuesioner ini merupakan survey tentang Analisis Efektifitas Iklan Coca Cola yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini produk tradisional mulai terlupakan. Terutama pada generasi muda yang terlalu dimanjakan oleh kecangihan teknologi, sehingga budaya dari tempat kelahirannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang berfungsi untuk memperkuat identitas suatu perusahaan pada masyarakat, Video Corporate profile

Lebih terperinci

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH MENULIS MAKALAH Makalah: Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Dalam arti lain makalah juga bermakna sebagai tulisan resmi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi banyak dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produk dan meningkatkan permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke Jakarta

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain 80 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Kampanye sosial merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat melalui pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan realita pokok kehidupan manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran ada dimana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.710, 2013 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Minuman. Khusus. Ibu Hamil. Menyusui. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita.

BAB I PENDAHULUAN. terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berita banyak dibutuhkan di masyarakat sebagai sumber informasi. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan serta kesehatan anak bisa diperoleh salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Pemenuhan zat gizi dan juga nutrisi sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh event sponsorship LA. Lights Indiefest terhadap brand image

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat 12 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Penerapan 4.1.1 Komponen Iklan Layanan Masyarakat Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, ada 4 hal yang perlu dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layar tancap merupakan hiburan bagi masyarakat Indonesia di era penjajahan sampai pada titik berjaya di sekitar tahun 1970. Pada saat itu layar tancap merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI Silviana, Inda Ariesta, S.Sn Universitas Bina Nusantara, Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama adalah buku, majalah, koran, televisi, radio, rekaman, film, dan web. Kebanyakan ahli teori menganggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisa Perancangan ini menggunakan data objektif yang diperoleh melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara narasumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, makna nasionalisme semakin pudar di generasi masyarakat Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat Indonesia pada akhirnya hanya memiliki

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Terdapat dua kebiasaan makan anak di sekolah, yaitu kebiasaan jajan dan kebiasaan membawa bekal. Kebiasaan jajan adalah kebiasaan yang sering ditemui di Indonesia. Profil Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) : Pengaruh Label Gizi pada Produk Susu Formula Balita terhadap minat

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) : Pengaruh Label Gizi pada Produk Susu Formula Balita terhadap minat Lampiran 1: Kuesioner Penelitian LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini merasa menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi menjadi responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang terjadi di dunia atau

Lebih terperinci

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2005 Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian tentang persepsi khalayak sasaran terhadap susu formula untuk ibu hamil di ini merupakan studi kualitatif terhadap ibu hamil di Puskesmas Bogor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI Untuk mencapai tujuan, Kampanye ini harus memperhatikan dari segala aspek, mulai dari konsep visual, strategi pemilihan media dan juga teknis memproduksinya.dalam produksinya,

Lebih terperinci

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007 BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang bebas sekarang ini, semua media visual yang ada sudah mengalami banyak perkembangan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya media-media

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm Modul ke: 12 Eppstian Fakultas Fikom IMC 2 Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Syah As ari, M.Si Program Studi Adv & Marcomm Strategi Pemilihan Media Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarapan didefinisikan mengkonsumsi makanan atau minuman yang menghasilkan energi dan zat gizi lain pada pagi hari, yang dilakukan dirumah sebelum berangkat melakukan

Lebih terperinci

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Acara Kick Andy di MetroTV Responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di dalam kehidupan sehari harinya melalui media massa ( surat kabar, majalah, film, radio, dan TV ), untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. periklanan dengan menggunakan media iklan lini atas atau above the line dan

BAB IV PENUTUP. periklanan dengan menggunakan media iklan lini atas atau above the line dan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Bab ini menjelaskan secara keseluruhan dari penelitian yang telah dijelaskan dalam pembahasan mengenai kegiatan promosi melalui strategi periklanan dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH BAB I LATAR BELAKANG MASALAH 1.1 Latar Belakang Jajanan anak semakin variatif, dan menarik di pasaran., para produsen jajanan rumahan dengan kreatif menawarkan jajanan yang terlihat enak, murah, dan mengenyangkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi pada kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia bisa dikatakan cukup signifikan. Terlihat dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan

Lebih terperinci

Retno Murti

Retno Murti Retno Murti 3407100067 Jumlah Kendaraan di Surabaya 3500000 3000000 3122901 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 211890 6841 553429 Mobil beban (trailer) Truk Sepeda Motor Mobil Pribadi 300 258 250

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Responden memiliki versi yang berbeda-beda mengenai makna kata orang pintar, dari sekian banyak makna yang dikemukakan oleh responden diperoleh 3 kelompok jawaban yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Beberapa tahun belakangan ini, mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria di daerah Jakarta sangat sulit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci