BAB I PENDAHULUAN. Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

ngadilan Agama Tangerang

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2014

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKjlP) Pengadilan Agama Pangkalpinang tahun 2016, yang intinya memuat laporan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENSTRA PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Pengadilan Agama Pasuruan merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah. keadilan. Pengadilan Agama Pasuruan sebagai kawal depan Mahkamah Agung

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Wonosari, merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

LKjIP Pengadilan Negeri Sukoharjo Tahun LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO

KATA PENGANTAR. Barru, 20 Januari 2014 PENGADILAN NEGERI BARRU Wakil Ketua K A Y A T, SH, MH NIP

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU FOTO PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA PENGADILAN PENGADILAN NEGERI KLAS II MANNA

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

TAHUN 2018 RENCANA KINERJA TAHUNAN PTA JAWA BARAT

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

PENGADILAN AGAMA BANGLI

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2010

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

PENGADILAN AGAMA DEMAK

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

DAFTAR ISI. Kata Pengantar i. BAB I Pendahuluan Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan... 1 BAB II Visi, Misi dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 1

[REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)] PTUN SEMARANG P F

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAB I PENDAHULUAN

REVIU RENSTRA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN AGAMA ANDOOLO

KATA PENGANTAR. Renstra Pengadilan Agama Tondano

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

L A K I P TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

RIVIEW RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS

KATA PENGANTAR. engan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Banggai dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 6771/SEK/01/SK/XII/2013 tentang Penyampaian Lakip 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013, Pengadilan Agama Banggai yang berada pada Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Agama Banggai membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan UU Nomor 48 Tahun 2009 Pengadilan Agama Banggai merupakan Lembaga Peradilan Tingkat pertama yang berada di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan

guna menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Banggai sebagai kawal depan (voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara antara orangorang yang beragama Islam, mengenai perkara perdata tertentu diatur oleh Undangundang. Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut : 1. Ketua dan Wakil Ketua ( Pimpinan Pengadilan Agama ). Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan suratsurat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan. Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkahlaku Hakim, Panitera/Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat Administrasi peradilan di daerah hukumnya. Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama. 2. Majelis Hakim Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. 3. Panitera/Sekretaris Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian tekhnis Pengadilan Agama Banggai.

Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan. Panitera membuat daftar perkaraperkara perdata yang diterima di Kepaniteraan. Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undangundang yang berlaku. Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, suratsurat berharga, barang bukti dan suratsurat lainnya yang disimpan di kepaniteraan. Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas Wakil Sekretaris, Kepala Urusan Kepegawaian, Umum dan Keuangan, serta seluruh pelaksana di bagian Kesekretariatan Pengadilan Agama Banggai. Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan anggaran. Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara ( BMN ). 4. Wakil Panitera membantu Panitera dalam melaksanakan tugas di bidang Administrasi Perkara sesuai dengan pola Bindalmin dan mengkoordinir tugastugas Panitera Muda Gugatan, Permohonan dan Hukum. 5. Wakil Sekretaris membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang Administrasi Umum/Kesekretariatan dan mengkoordinir tugastugas Kepala Urusan Umum, Kepegawaian dan Keuangan.

Jumlah Pegawai Pengadilan Agama Banggai Seluruhnya berjumlah 16 (enam belas) Orang terdiri dari : a. Jumlah Pegawai Menurut Golongan : Tenaga Honorer = 6 Orang Golongan I = Orang Golongan II = 2 Orang Golongan III = 12 Orang Golongan IV = 1 Orang b. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis Ketua,Wakil Ketua dan Hakim = 3 Orang Panitera / Sekretaris = 1 Orang Wakil Panitera = 1 Orang Panitera Muda Gugatan = 1 Orang Panitera Muda Permohonan = Orang Panitera Muda Hukum = 1 Orang Panitera Pengganti = Orang Jurusita = 1 Orang Juru Sita Pengganti = 3 Orang c. Jumlah Pejabat Struktural Wakil Sekretaris = 1 Orang Kepala Urusan Umum = 1 Orang Kepala Urusan Kepegawaian = 1 Orang Kepala Urusan Keuangan = 1 Orang C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Banggai adalah sebagai berikut : Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif Daftar Isi Bab I Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan Penulisan Laporan, Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi serta Sistematika Penulisan.

Bab II. Rencana Strategis, dijelaskan mengenai Rencana Strategi dan Rencana Kinerja. Disini akan dijelaskan Tujuan dan Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja Penetapan Kinerja dan Perjanjian Kinerja, yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Pengadilan Agama Banggai Tahun 20102014. Bab III. Akuntabilitas Kinerja, diuraikan Hasil Pengukuran Kinerja, Evaluasi serta Analisis Akuntabilitas Kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkahlangkah antisipatif yang diambil. Bab IV. Penutup, mengemukakan tujuan secara umum tentang Keberhasilan dan Kegagalan, Permasalahan dan Kendala Utama yang berkaitan dengan Kinerja Pengadilan Agama Banggai serta Strategi Pemecahan Masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. LAMPIRANLAMPIRAN 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2013 4. Matriks Rencana Strategis 2010 2014 5. SK. Tim Penyusun Laporan LAKIP

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Agama Banggai Tahun 2015 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapantahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundanganundangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Banggai diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Banggai... Adapun visi dari Pengadilan Agama Banggai,adalah: Terwujudnya Pengadilan Agama Banggai sebagai lembaga Peradilan Agama Tingkat Pertama yang Agung Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Banggai menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan jalan mengikutkan Pengawai Pengadilan Agama Banggai sebagai peserta bimtek yustisial dan non yustisial 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan Intern yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Banggai Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Banggai adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Banggai dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Banggai adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BANGGAI Pengadilan Agama Banggai telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Agama Banggai Nomor: W.19A8/46/OT.01.2/I/2014 tanggal 2 Januari 2014, dapat dilihat sebagai berikut : KINERJA UTAMA Meningkatnya penyelesaian perkara INDIKATOR KINERJA a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: CT CG

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan Lainya d. Persentase perkara yang diselesaikan: CT CG Lainya e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. B. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Banggai, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Agama Banggai, sebagai berikut: NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase mediasi yang berhasil dengan perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan CT CG Lainya c. Persentase perkara yang diselesaikan CT CG Lainya d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan diselesaikan dengan cara sidang keliling Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja. Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Banggai Tahun 2013, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam Tahun 2013 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA SI CAPAIAN () 1. Meningkatnya a. Persentase mediasi yang 147 44 29,93 penyelesaian diselesaikan perkara b. Persentase mediasi yang 44 3 6,81 menjadi perdamaian c. Persentase sisa perkara 9 9 yang diselesaikan CT CG Lainya 6 3 6 3 d. Persentase perkara yang

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan diselesaikan CT CG Lainya e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding Kasasi Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 44 75 25 44 65 25 95,45 86,66 147 135 91,83 0 0 0 147 147 147 147 147 147 4 4

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Banggai. Tahun 2013 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir Tahun 2013, Pengadilan Agama Banggai. telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: SASARAN TARGET REALI SASI CAPAIAN a. Persentase mediasi yang diselesaikan 147 44 29,93 b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 44 3 6,81 c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: CT 6 6 CG 3 3 Lainya d. Persentase perkara yang diselesaikan: CT CG Lainya e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 46 96 5 44 86 5 95,65 89,58 147 135 91,83 Persentase mediasi yang menjadi perdamaian Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tentang Mediasi perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan Agama harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan.

Pada Tahun 2013 pengadilan Agama Banggai menerima gugatan perkara perdata sebanyak 144 perkara dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut bila para pihak hadir maka diupayakan dengan jalan mediasi, dan perkara yang dapat dilaksanakan mediasi 44 perkara dan yang menjadi perdamaian hanya 3 perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan perdata yang masuk hanya sebagian kecil yang dapat diselesaikan secara mediasi dan menjadi perdamaian kedua belah pihak. Adapun halhal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut: 1. Bahwa semua perkara yang masuk telah melalui proses Perdamaian di tingkat desa dan KUA Kecamatan 2. Bahwa salah satu pihak berkeras untuk didamaikan walaupun pihak lain masih ingin didamaikan 3. Bahwa alasan untuk berperkara karena tidak ada keharmonisan. Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi perdamaian sebagai berikut: Capaian Tahun perkara 2013 2012 2011 Gugatan perdata 3 1 1 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perdata yang menjadi perdamaian dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2011 sebanyak 1 dan capai tahun 2012 sebanyak 1 dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 6,81. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: Perkara yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2012 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi.

Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2012 sebanyak 9 perkara dan pada Tahun 2013 diselesaikan seluruhnya sebanyak 9 Perkara sehingga capaiannya. Penyelesaian perkara Tahun 2012 yang diselesaikan pada Tahun 2013 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Banggai telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Perkara 2011 Capaian Tahun 2012 Capaian 2013 Capaian Sisa Perkara CT CG Lainya Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak dan capai tahun 2012 sebanyak dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 100. Persentase perkara yang diselesaikan: Perkara cerai talak Perkara cerai talak yang masuk pada Tahun 2013 sebanyak 46 perkara, diselesaikan sebanyak 44 perkara dan sisa 2 perkara capaiannya 95,65. Keadaan Perkara gugatan perdata Di Pengadilan Agama Banggai cerai talak Tahun 2013 No Bulan Sisa Awal Bulan Masuk Putus 1. Januari 6 9 2 13 2. Pebruari 13 4 8 9 3. Maret 9 5 6 8 4. April 8 2 4 6 Sisa Akhir Bulan

5 Mei 6 5 5 6 6 Juni 6 3 4 5 7 Juli 5 0 3 2 8 Agustus 2 2 2 2 9 September 2 6 1 7 10 Oktober 7 5 7 5 11 Nopember 5 5 1 9 12 Desember 9 0 7 2 Jumlah 46 50 2 Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Perkara Cerai talak 2011 2012 2013 masuk Selesai Capaian Masuk selesai Capaian Masuk Selesai Capaian 33 31 93,93 47 43 91,48 46 44 95,65 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2011 sebanyak 93,93 dan capaian tahun 2012 sebanyak 91,48 dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 89,65. Perkara ceraigugat Perkara ceraigugat yang masuk pada Tahun 2013 sebanyak 96 perkara, diselesaikan sebanyak 75 perkara sedangkan perkara yang dicabut untuk ceraigugat sebanyak 11 Perkara dan sisa 10 perkara capaiannya 86,67. Keadaan Perkara gugatan perdata Di Pengadilan Agama Banggai cerai gugat Tahun 2013

No Bulan Sisa Bulan Ini Masuk Putus 1. Januari 3 8 2 9 2. Pebruari 9 10 7 12 3. Maret 12 5 7 10 4. April 10 10 6 14 5 Mei 14 6 9 11 6 Juni 11 12 9 14 7 Juli 14 8 10 12 8 Agustus 12 6 6 12 9 September 12 11 6 17 10 Oktober 17 3 13 7 11 Nopember 7 11 8 10 12 Desember 10 6 6 10 Jumlah 10 96 75 31 Sisa Akhir Bulan Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Perkara Cerai Gugat 2011 2012 2013 masuk selesai Capaian Masuk selesai Capaian Masuk Selesai Capaian 44 43 97,72 47 45 95,74 96 86 89,58 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada jumlah perkara, yang diselesaikan terjadi penurunan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2011 sebanyak 97,72 dan capai tahun 2012 dengan capaian sebanyak 95,74 Tahun 2013 sebanyak 89,58.

Peneyesaian perkara Lainya Perkara Lainnya yang masuk pada Tahun 2013 sebanyak 5 perkara, diselesaikan sebanyak 5 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya. Keadaan Perkara gugatan perdata Di Pengadilan Agama Banggai Lainya Tahun 2013 No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 2. Pebruari 1 1 3. Maret 4. April 5 Mei 1 1 6 Juni 7 Juli 2 2 8 Agustus 1 1 9 September 1 10 Oktober 1 1 11 Nopember 1 12 Dessember Jumlah 5 5 0 Adapun tercapainya target sasaran ini karena tidak banyak perkara yang masuk Tahun 2013 dan Perkaranyapun perkara perkara yang seder hana dan masuknya bukan pada akhir Tahun 2013, sedangkan yang masuk di bawah bulan desember serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan berbanding seimbang. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, Perkara lainya sebagai berikut: 2011 2012 2013 Perkara Masuk selesai Capaian Masuk selesai Capaian masuk Selesai Capaian Lainnya 10 10 100 4 4 100 5 5 100 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak dan capaian tahun 2012 sebanyak dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 100.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. Berdasarkan SEMA nomor 3 tahun 1998 tentang Penyelesain perkara harus diputus dan diselesaikan dalam waktu enem bulan, dengan ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara diterima apabila lebih dari 6 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara sisa. Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 17 4 13 2. Pebruari 15 16 3. Maret 10 13 7 4. April 12 10 12 5 Mei 12 15 9 6 Juni 15 13 13 7 Juli 10 13 15 8 Agustus 8 9 18 9 September 17 8 24 10 Oktober 9 20 15 11 Nopember 16 10 8 12 Dessember 6 9 21 Jumlah 147 144 21 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 144 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 0 capaianya 97,5. Hal ini dikarenakan : 1. Agama Banggai menerima perkara yang sederhana 2. Agama Banggai menerima perkara kurang lebih 100200 setiap tahun 3. Bahwa masyarakat yang berada di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai adalah masyarakat Pesisir Pantai dan Kepulauan Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut:

Perkara 2011 Capaian Tahun 2012 Capaian 2013 Capaian Perdata Agama 93,93 93,93 91,83 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2011 sebanyak 93,93 dan capai tahun 2011 dengan capaian sebanyak 93,93Tahun 2013 sebanyak 89,58. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan No Bulan Masuk Putus Sisa 1. Januari 2. Pebruari 3. Maret 4. April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 Nopember 12 Dessember Jumlah Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan sebanyak 0 perkara dan capaianya 0. Hal ini dikarenakan :

1. Agama Banggai menerima perkara yang sederhana 2. Agama Banggai menerima perkara kurang lebih 100200 setiap tahun 3. Bahwa masyarakat yang berada di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai adalah masyarakat Pesisir Pantai dan Kepulauan sehingga keinginan untuk mendukung bejalannya persidangan agar cepat selesai. Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut: Perkara 2011 Capaian Tahun 2012 Capaian 2013 Capaian Perkara Agama perdata 0 0 0 Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2011 dengan capai tahun 2011 sebanyak 0 dan capai tahun 2012 dengan capaian sebanyak 0 Tahun 2013 sebanyak 0. Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA SI 2. Peningkatan Persentase perkara aksepbilitas yang tidak putusan Hakim mengajukan upaya hukum: Banding 1 0 Kasasi 1 0 Peninjauan Kembali 1 0 CAPAIAN () 0 0 0 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding. Pada Tahun 2013 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama 147 dan diputus sebanyak 135 perkara, terdiri dari: Perkara gugatan Cerai talak yang diputus sebanyak 44 perkara. Perkara cerai gugat yang diputus sebanyak 75 perkara

Perkara lainnya yang diputus sebanyak 5 perkara Dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara. Adapun hal hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Agama Banggai menerima perkara yang sederhana 2. Agama Banggai menerima perkara kurang lebih 100200 setiap tahun 3. Bahwa masyarakat yang berada di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai adalah masyarakat Pesisir Pantai dan Kepulauan Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut: Perkara 2010 Capaian Tahun 2011 Capaian 2012 Capaian Perkara Banding Nihil Nihil Nihil Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 0 dan capai tahun 2011 dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 0 Kasasi Pada Tahun 2013 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama 147 dan diputus sebanyak 144 perkara, terdiri dari: Perkara gugatan Cerai talak yang diputus sebanyak 44 perkara. Perkara cerai gugat yang diputus sebanyak 75 perkara Perkara lainnya yang diputus sebanyak 5 perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara. Adapun hal hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Agama Banggai menerima perkara yang sederhana 2. Agama Banggai menerima perkara kurang lebih 100200 setiap tahun

3. Bahwa masyarakat yang berada di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai adalah masyarakat Pesisir Pantai dan Kepulauan Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut: Perkara 2010 Capaian Tahun 2011 Capaian 2012 Capaian Perkara Banding Nihil Nihil Nihil Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 0 dan capai tahun 2011 dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 0 Peninjauan Kembali Pada Tahun 2013 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama 147 dan diputus sebanyak 144 perkara, terdiri dari: Perkara gugatan Cerai talak yang diputus sebanyak 44 perkara. Perkara cerai gugat yang diputus sebanyak 75 perkara Perkara lainnya yang diputus sebanyak 5 perkaya dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara. Adapun hal hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut: 1. Agama Banggai menerima perkara yang sederhana 2. Agama Banggai menerima perkara kurang lebih 100200 setiap tahun 3. Bahwa masyarakat yang berada di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai adalah masyarakat Pesisir Pantai dan Kepulauan Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut: Perkara 2010 Capaian Tahun 2011 Capaian 2012 Capaian Perkara Banding Nihil Nihil Nihil

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2010 dengan capai tahun 2011 sebanyak 0 dan capai tahun 2011 dengan capaian Tahun 2013 sebanyak 0 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN. Pengukuran Kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran Aspek Keuangan. 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ) Pengukuran kinerja kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indikator; menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan, menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Pada Tahun 2013 Satuan Kerja Pengadilan Agama Banggai mempunyai 2 (dua) Program Kegiatan dalam DIPA 01 dan 3 Program kegiatan pada DIPA 04 semuanya sudah direalisasikan. Berdasarkan Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2012 maka dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pembayaran Gaji /Honor/Tunjangan, terselengaranya operasional dan pemeliharaan perkantoran kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator input 113,51, output, dan outcome.

b. Pelaksananaan tersedianya sarana dan prasarana aparatur pada Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator input 74,98, output 74,98 dan outcome 74,98. c. Pelaksanaan Program Perkara Prodeo dan Sidang Keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian kelompok indikator input 92,34, output 92,34 dan outcome 92,34. Untuk lebih jelas akan diuraikan melalui matrik pengukuran kinerja kegiatan tahun 2013 : Tabel Pengukuran Kinerja Kegiatan Sasaran No. Kinerja 1. Peningkatan Penyelesaia n Administrasi Perkara dan Sidang Keliling 2. Peningkata n Tertib Administras i Perkara 3. Peningkatan Kualitas SDM Indikator Kinerja a. Prosentase Peningkatan penyelesaian perkara b. Penyelesaian administrasi perkara c. Sidang Keliling d. Prosentase perkara yang belum diselesaikan a. Jumlah berkas perkara yang diterima, disidangkan b. Berkas Perkara yang diputus dan yang diminutasi a. Prosentase pegawai yang mengikuti Diklat Bintek Target Anggaran Realisasi Capaian 147 perkara/ 147 perkara 2 Lokasi 9 perkara 147 Perkara 147 berkas 18.780,000 1.280.000 17.500.000 6 Peg Anggaran PTA 135 Perkara 171.000 17.170.000 135 Perkara 135 perkara 91,83 13,36 98,11 8,1 91,83

4. Peningkatan kwalitas Pengawasa n 5. Peningkatan Aksessibilita s Masyarakat Terhadap Peradilan (acces to justice) 6. Peningkatan Sarana dan Prasarana Peradilan tehnik yudisial b. Prosentase Pegawai yang mengikuti Diklat/bintek non yudisial a. Prosentase Pengawasan Regular Terhadap Pelaksanaan Tupoksi Satker b. Proses temuan yang ditindak lanjuti Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Peningkatan Sarana dan Prasarana Peradilan 12 peg Anggaran PTA 2 (99 perkara) 2 100.000.000 74.980.000 74,98 Pada dasarnya setiap tahun anggaran Pengadilan Agama Banggai selalu melaksanakan programprogram pokok dan sasaran kinerja kegiatan yang tertuang dalam 2 (dua) DIPA Pengadilan Agama Banggai Nomor : 005 01.2.652123/2013, atau disebut DIPA 01 tanggal 05 Desember 2012, dengan total pagu sebesar Rp. 2.456.198.000. Sedangkan dalam pagu 04 dengan Nomor DIPA : 005 04.2.652123/2012, tanggal 5 desember 2013 Pengadilan Agama Banggai mendapat dana Rp. 18.780.000 dengan realisasi sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel DIPA 01 N Program Uraian Indikator Rencana Realisasi Capaian Ket

o Kinerja 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Input Dana tersedia yang Output Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai 1,995,504,000 2,268,173,465 113,66 12 2,268,173,465 Outcome Kesejahteraan Pegawai Benefits Kinerja semakin meningkat Impact Tugas diselesaikan dengan baik 100 113,66 113,66 113,66 113,66 113,66 113,66 2. Perawatan Gedung Kantor 3. Pemeliharaan Peralatan Kantor Input Dana yang tersedia Output Terlaksananya Perawatan Gedung dan Halaman Kantor Outcome Gedung dan Halaman Kantor Terawat dengan Baik Benefits Kenyamanan Dalam Bekerja Impacts Pelayanan pada Masyarakat Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terpenuhinya Perawatan Peralatan Kantor 30,500,000 30,500,000 925 100 100 100 7,000,000 7,000,000

4. Pemeliharaan Kendaraan Dinas Roda 4 5. Pemeliharaan Kendaraan Dinas Roda 2 6. Langganan Daya dan Jasa Outcome Terpakainya Kembali Peralatan Kantor yang Rusak Benefits Kegiatan kantor lancar Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang tersedia Output Terlaksananya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Roda 4 Outcome Terawatnya Kendaraan Dinas Roda 4 Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Roda 2 Outcome Terawatnya Kendaraan Dinas Roda 2 Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Langanan Daya dan Jasa Outcome Terlaksananya Langanan Daya dan Jasa 18,000,000 18,000,000 1 9,600,000 9,600,000 3 23,600,000 12,418,036 52,62 12 bln

7. Pengiriman Suratsurat Dinas 8. belanja barang non operasional Perjalanan Konsultasi ke Tingkat Banding Benefits Terbayarnya Langanan Daya dan Jasa Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Pengiriman Suratsurat Dinas Outcome Terlaksananya Pengiriman Suratsurat Dinas Benefits Kelancaran aktifitas kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang tersedia Output Terlaksananya Operasional Perkantoran dan Pimpinan Outcome Terpenuhinya Operasinal Perkantoran dan Pimpinan Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Perjalanan Konsultasi ke Tingkat Banding Outcome Terpenuhinya Perjalanan Konsultasi Tingkat Banding Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja ke 3,000,000 1,936,300 64,54 122,000,000 120,800,000 99.19 12 92,864,000 92,400,000 99.50 12 Bln

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Biaya Perjalanan Bendahara ke KPPN Luwuk 1. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi 2. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas perkantoran 3. Jaringan instalasi Listrik Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Operasional Perkantoran dan Pimpinan Outcome Terpenuhinya Operasional Perkantoran dan Pimpinan Benefits Kelancaran aktifitas kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Pengadaan Alat Pengola dan Komunikasi Pengola data data Outcome Tepenuhinya pengadaan Alat Pengola Data Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Pengadaan Alat Inventaris Kantor Outcome Tersedianya Inventaris Kantor Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia 14,400,000 14,400,000 12 35,000,000 35,000,000 2 UNIT 40,000,000 40,000,000 2 20,000,000 0,00 0,00

4. Sertifikat Tanah Output Terlaksananya Jaringan instalasi Listrik Outcome Terlaksananya Renovasi Gedung Balai Sidang Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat Input Dana yang Tersedia Output Terlaksananya Sertifikat Tanah Outcome Adanya Bangunan Pagar Benefits Kelancaran Aktifitas Kerja Impacts Kinerja Meningkat 1 keg 0,00 0,00 0,00 5,000,000 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Tabel DIPA 04 No Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target Anggaran Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 6 7 1. Terselesaikannya Penyelesaian 1. Belanja barang operasional 230.000,230,000 0 Perkara yang lainnya Sederhana Tepat 2. Terlaksananya 17,500,000 17,170,000 98.11 Waktu, Transparan dan Akuntabel di lingkungan Peradilan Agama Sidang Keliling. 3. Perkara prodeo 5 perkara 1.050,000 16,29 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Pengukuran Pencapaian Sasaran meliputi; menetapkan indikator sasaran;menetapkan rencana tingkat capaian (target);mengetahui realisasi

indikator sasaran;menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Pada Tahun 2013 Pengadilan Agama Banggai menetapkan 2(dua) sasaran. Dalam DIPA 01 Dua sasaran tersebut telah direalisasikan dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 109,52. Berdasarkan Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2013 maka dapat dilaporkan sebagai berikut : a. Tersedianya dukungan manajemen dan Tugas teknis dalam penyelengaraan fungsi peradilan, Sasaran tersebut dilaksanakan dengan pencapaian tingkat capaian 110.98. b. Tersedianya saraana dan prasarana yang mendukung penyelengaraan peradilan/penyelengaraan peradilan berbasis teknologi. Sasaran tersebut dilaksanakan dengan pencapaian tingkat capaian.74,98. Dan pada DIPA 04 dengan 3 (tiga) sasaran pokok. Dua sasaran tersebut telah direalisasikan dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 109,52 Berdasarkan Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2013 maka dapat dilaporkan sebagai berikut : a. Terselesaikannya penyelengaraan perkara yang sederhana tepat waktu, transparan dan akuntabel dilingkungan peradilan Agama. Sasaran tersebut dilaksanakan dengan pencapaian tingkat capaian 92,34. Untuk lebih jelas akan diuraikan melalui tabel berikut : Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2012 Satuan Kerja : Pengadilan Agama Banggai Tabel DIPA 01

No. Sasaran Indikator Sasaran Rencana Tingkat Capaian (Target) Realisasi Persentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target) Sisa Anggaran 1 2 3 4 5 6 7 1. Tersedianya dukungan Manajemen dan Tugas Teknis dalam 1. Terbayarnya Gaji dan Tunjangan Pegawai 2. Terlaksananya Perawatan Gedung Kantor 3. Terlaksananya Pemeliharaan Peralatan Kantor 4. Terlaksananya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Roda 4 5. Terlaksananya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Roda 2 6. Terlaksananya Langganan Daya dan Jasa 7. Terlaksananya Pengiriman Surat Surat Dinas 8. Terlaksananya Operasional Perkantoran dan Pimpinan 9. Terlaksananya Perjalanan Dinas Untuk Konsultasi ke Tingkat Banding 10.Tersedianya Biaya Perjalanan Bendahara Pengeluaran ke KPPN 1,995,504,000 30,500,000 6,800,000 18,000,000 9,600,000 21,600,000 2,820,000 142,460,000 98,400,000 12,320,000 2,268,173,465 30,500,000 6,800,000 17,044,000 9,600,000 20,172,000 2,820,000 142,460,000 98,400,000 12,320,000 113,66 94.69 93.39 272,669,465 956,000 1,428,000

2. Tersedianya Sarana dan Prasarana yang Mendukung Penyelenggaraa n Peradilan Berbasis Teknologi 1. Terlaksananya Pengadaan Alat Pengolah Data Komunikasi Alat Pengola Data 2. Terlaksananya Pengadaan Peralatan/Inventaris Kantor 3. Terlaksananya Renovasi Gedung Balai Sidang 4. Terlaksanannya Pembangunan Pagar Balai Sidang 110,395,000 100,990,000 60,990,000 108,500,000 100,390,000 60,825,000 98.28 99.41 99.73 1,895,000 600,000 165,000 Tabel DIPA 04 1. Terselesaikanny a Penyelesaian Perkara yang Sederhana Tepat Waktu, Transparan dan Akuntabel di Lingkungan Peradilan Agama 1. Belanja barang operasional lainnya 2. Terlaksananya Sidang Keliling. 3. Perkara prodeo 230.000 17,500,000 5 perkara,230,000 17,170,000 1.050,000 0 98.11 16,29 LAMPIRANLAMPIRAN DALAM LAKIP 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Renstra 20152019 4. RKT 2012, 2013 & 2014 5. PKT 2013 6. SK Tim Penyusun LAKIP 7. Lampiranlampiran lainnya.