SALINAN PUTUSAN Nomor 4/Pdt.G/2017/PTA.AB DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA AMBON Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan sidang majelis terhadap perkara Gugatan Cerai antara: PEMBANDING, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, Pendidikan S1, alamat KOTA AMBON, dalam hal ini memberikan kuasa kepada ABDUSSUKUR KALLIKY, S.H. beralamat di KANTOR ADVOKAT DAN PENASEHAT HUKUM M. ALI NASIR TUKAN, S.H. DAN REKAN di Jalan Sultan Hasanuddin Setapak Romeo Belakang Taman Makam Pahlawan Nasoinal Provinsi Maluku Kapaha Kelurahan Pandan Kasturi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 12 Juli 2017, dahulu sebagai Tergugat sekarang Pembanding; melawan TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan PEGAWAI SWASTA, Pendidikan S1, alamat KOTA AMBON, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding; DUDUK PERKARA Memperhatikan semua uraian yang termuat dalam putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor 119/Pdt.G/2017/PA.Ab, tanggal 6 Juli 2017 Masehi, Hlm 1 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
bertepatan dengan tanggal 12 Syawal 1438 Hijriyah, dengan mengutip amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba in sughra Tergugat (Muhamad Yusuf Kastela bin Abdul Latip Kastela) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Ambon untuk mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sirimau Kota Ambon untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 271.000,- ( dua ratus tujuh pulu satu ribu rupiah); Bahwa terhadap putusan tersebut, Tergugat untuk selanjutnya disebut Pembanding telah mengajukan permohonan banding melalui kuasa hukumnya pada hari Senin, tanggal 17 Juli 2017 sebagaimana tercantum dalam Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon. Permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penggugat, untuk selanjutnya disebut Terbanding pada hari Senin tanggal 24 Juli 2017; Bahwa, selanjutnya Pembanding telah mengajukan memori banding yang diterima Panitera Pengadilan Agama Ambon pada tanggal 31 Juli 2017 yang isi pokoknya mengajukan keberatan sebagai berikut: 1. Bahwa terhadap putusan pengadilan Agama Ambon yang mengabulkan tuntutan Penggugat, menurut Pembanding majelis hakim sangat tendensius dalam memeberikan putusan tersebut; 2. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dari keterangan saksi alat bukti surat petunjuk, keterangan pemohon dan barang bukti semuanya menurut Pembanding direkayasa oleh Terbanding; 3. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan keterangan saksi, alat bukti surat, petunjuk, keterangan pemohon, bahwa Pembanding pada saat sidang-sidang Pembanding menolak bukti dan pernyataan beberapa saksi antara lain: Hlm 2 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
Saksi pertama NAMA SAKSI I menerangkan penyebab perselisihan Pembanding dengan Terbanding karena: 1. Pembanding sering bertindak kasar kepada Terbanding; 2. Pembanding melakukan kredit di Bank tanpa sepengetahuan Terbanding ; 3. Pembanding sering melakukan KDRT kepada anak-anak mereka; Atas keterangan saksi tersebut Pembanding menyatakan bahwa keterangan saksi tersebut bohong, alasannya: a. Saksi tidak pernah datang kerumah Pembanding dan Terbanding. b. Jarak rumah saksi dan rumah Pembanding dan Terbanding lebih kurang sekitar 3 KM. c. Selama berumah tangga Pembanding lebih banyak berada di tempat tugas di SBT daripada di Ambon dan selama itu anak Pembanding dan Terbanding hidup bersama dengan Terbanding (ibiu kandung mereka). d. Selama berumah tangga Pembanding tidak pernah melakukan kekerasan terhadap anak dan isteri Pembanding. e. Keterangan saksi pertama dan kedua yang terdapat pada putusan halaman 5 memiliki kesamaan, menurut Pembanding itu adalah direkayasa Terbanding agar saksi menyampaikan sesuai dengan keinginan Terbanding. 4. Bahwa perlu Pembanding sampaikan, gugatan yang diajukan Terbanding kepengadilan menurut Terbanding kepada Pembanding saya melakukan pelonco supaya tau rasa maksudnya agar Pembanding supaya lebih berhati-hati dalam mengharungi rumah tangga. Atas hal tersebut Pembanding mengajukan bukti tertulis Bukti B1, bukti B2 dan bukti B.3 yang menunjukkan Pembanding masih mencintai Terbanding; Berdasarkan hal-hal tersebut Pembanding mohon Pengadilan Tingkat Banding: 1. Menerima permohonan Banding Pembanding. 2. Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor 119/Pdt.G/2017/PA.Ab, tanggal 26 Juli 2017 dengan mengadili sendiri dan menyatakan keterangan saksi tidak benar. Hlm 3 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
3. Pebanding bersedia memaafkan Terbanding dan kiranya pengadilan merujuk kembali rumah tangga Pembanding dan Terbanding. Bahwa, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 10 Agustus 2017, dan terhadap memori banding tersebut, Terbanding telah mengajukan kontra memori banding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon tanggal 16 Agustus 2017 dan telah pula diberitahukan kepada Terbanding pada hari dan tanggal yang sama yang pokok isinya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa Terbanding menolak seluruh dalil-dalil keberatan Pembanding atas Putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor 119/Pdt.G/2017/PA.Ab, tanggal 26 Juli 2017; 2. Bahwa semua yang dipertimbangkan dan yang diputus oleh Pengadilan Agama Ambon sudah tepat dan benar oleh karena itu mohon permohonan banding Pembanding ditolak dan menguatkan Putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor 119/Pdt.G/2017/PA.Ab, tanggal 26 Juli 2017; 3. Bahwa Terbanding menolak dalil-dalil memori banding butir 2, karena fakta yang ditemukan dipersidangan Terbanding tidak dapat menjawab gugatan Terbanding dan mengakui semua perbuatannya baik di depan hakim mediator maupun didepan majelis yang memeriksa perkara a quo tukang main judi, banyak hutang serta fakta lain yang tidak dapat dimaafkan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga; 4. Bahwa Terbanding menolak dalil-dalil memori banding butir 3, karena para saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpah dan dalam sidang telah ditanyakan Pembanding dan Terbanding membenarkan keterangan saksi-saksi tersebut mengapa sekarang baru disangkal. Pembanding juga telah berkali-kali diberikan kesempatan mengajukan bukti, akan tetapi Pembanding tidak mengajukannya. Tidak ada rekayasa dalam perkara ini karena yang mengalami dan menderita sakitnya dari ulah Pembanding adalah Terbanding; 5. Bahwa Terbanding menolak dalil-dalil memori banding butir 4, Pembanding tidak mau keluar dari tempat kediaman bersama karena masih bergantung makan dari hasil keringat Terbanding, Terbanding yang bekerja untuk Hlm 4 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
memberi makan anak-anak karena mereka tidak diberi makan oleh Pembanding yang dipikirkan hanyalah berhutang untuk judi. Oleh karena itu Terbanding memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon cq Majelis Hakim untuk memerintahkan Pembanding meninggalkan tempat kediaman bersama karena tidak mungkin Terbanding membiarkan anak-anak bersama Pembanding yang tidak bertanggung jawab. 6. Bahwa terhadap bukti bukti Pembanding B.1,B.2 dan B.3 : - Secara umum dalam hukum acara perdata uapaya hukum banding tidak diperkenankan mengajukan bukti baru kecuali dalam upaya peninjauan kembali; - Bukti B.1 dan B.2 dibuat adalah atas suruhan pembanding dan rekayasa dari Pembanding, pembuat pernyataan tidak mengetahui secara persis apa yang terjadi didalam rumah tangga Pembanding dan Terbanding mohon pernyataan itu untuk ditolak; - Bukti B.3 hanyalah merupakan keterangan domisili yang menerangkan dimana tempat tinggal Pembanding, namun tempat itu adalah rumah kediaman bersama yang dibangun selama masa perkawinan termasuk hasil usaha dari Terbanding; 7. Bahwa memori banding dibuat oleh kuasa dan pemberi kuasa yang tidak jelas maka memori banding tersebut secara legalitas formil cacat hukum, olehnya harus ditolak; 8. Bahwa kontra memori ini dibuat berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang telah diperiksa oleh pengadilan tingkat pertama dimana saat itu Pembanding tidak mampu untuk menjawab gugatan yang diajukan dan telah mengakui semua kesalahannya sehingga putusan tingkat pertama dapat dikuatkan dan menolak banding Pembanding; Berdasarkan hal-hal tersebut Terbanding mohon Pengadilan Tingkat Banding: 1. Menolak permohonan Banding Pembanding untuk seluruhnya. 2. Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor 119/Pdt.G/2017/PA.Ab, tanggal 26 Juli 2017. Hlm 5 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
3. Memerintahkan kepada Pembanding untuk meninggalkan tempat kediaman bersama. 4. Membebankan biaya banding kepada Pembanding. Atau : Apabila Pengadilan Tinggi Agama Ambon berpendapat lain, mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, Pembanding dan Terbanding telah diberitahu untuk melakukan inzage pada hari Rabu, tanggal 2 Agustus 2017 akan tetapi Pembanding tidak datang melakukan inzage sebagaimana diuraikan dalam surat keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon, tanggal 18 Agustus 2017. Sedangakan Terbanding telah datang untuk melakukan inzage sebagaimana diuraikan dalam surat keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon, tanggal 18 Agustus 2017; Bahwa permohonan banding tersebut telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Ambon pada tanggal 31 Agustus 2017 dengan Nomor 4/Pdt.G/2017/PTA AB, dan telah diberitahukan kepada Pembanding dan Terbanding dengan surat Nomor W24-A/777/HK.05/IX/2017, tanggal 4 September 2017; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding diajukan pada tanggal 17 Juli 2017. Pada sidang pengucapan putusan Pengadilan Agama Ambon yakni tanggal tanggal 6 Juli 2017 Pembanding dan Terbanding hadir, dengan demikian permohonan banding tersebut diajukan masih dalam tenggat masa banding, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Peradilan Ulangan. Atas dasar itu permohonan banding tersebut patut diterima untuk diperiksa; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara, oleh karena pihak Tergugat/Pembanding dalam perkara a quo telah memberikan kuasa kepada kuasa hukumnya, maka terlebih dahulu majelis hakim banding akan mempertimbangkan keabsahan surat kuasa dari kuasa hukum di persidangan; Menimbang, bahwa yang menjadi dasar hukum atau alas hak oleh kuasa hukum pembanding beracara di Pengadilan Tinggi Agama Ambon adalah Surat Kuasa Hlm 6 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
Khusus yang dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak tanggal 12 Juli 2017 surat kuasa mana telah didaftarkan di Pengadilan Agama Ambon dengan register No.56/SKK/2017 tanggal 17 Juli 2017; Menimbang, bahwa setelah diteliti ternyata didalam surat kuasa tersebut pihak yang memberi kuasa adalah : PEMBANDING sedangkan pihak yang penerima kuasa adalah Abdussukur Kalliky, S.H. Pengacara dan Penasehat hukum, namun didalam surat kuasa tersebut tidak dijelaskan objek mana atau perkara mana yang dikuasakan oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa atau tidak menyebutkan nomor perkaranya yang dimohonkan banding tersebut ; Menimbang, bahwa dari surat kuasa tersebut tidak diketahui secara tegas perkara yang dikuasakan oleh Pemberi kuasa kepada Penerima kuasa untuk dimintakan banding ke Pengadilan Tinggi Agama Ambon, sehingga pengadilan tingkat banding menilai surat kuasa tersebut cacat hukum. Dengan demikian penerima kuasa tidak mempunyai kewenangan untuk mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Agama Ambon Nomor 119/Pdt.G/2017/PA.Ab, tanggal 26 Juli 2017. Sesuai Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 116/K/Sip/1973 tanggal 16 September 1975 ; Menimbang, bahwa permohonan banding diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding Sdr. Abdussukur Kalliky, S.H. sementara yang bersangkutan tidak mempunyai kapasitas untuk itu, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa permohonan banding tidak dapat diterima, maka majelis tidak perlu lagi untuk mempertimbangkan tentang pokok perkara yang diperiksa pada tingkat pertama begitu juga memori dan kontra memori pada tingkat banding; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana diubah pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini; Hlm 7 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
M E N G A D I L I 1. Menyatakan permohonan banding Pembanding untuk pemeriksaan ulang pada tingkat banding tidak dapat diterima; 2. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Ambon pada hari Kamis, tanggal 28 September 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Muharam 1439 Hijriah oleh kami Drs.H.Agus Budiadji,SH.,MH sebagai Ketua Majelis serta Dra.Hj.Aminah Akil,SH.,MH. dan Drs. Sulem Ahmad,SH.,MA. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon, berdasarkan Penetapan Nomor 4/Pdt.G/2017/PTA AB., tanggal 11 September 2017, putusan tersebut diucapkan pada hari Selasa, tanggal 10 Oktober 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 20 Muharam 1439 Hijriah dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Dra.Hj.Talha Rahawarin, sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding; Hakim Anggota, Ketua Majelis, TTD Dra. Hj. Aminah Akil,SH.,MH. TTD Drs.H.Agus Budiadji,SH.,MH Hakim Anggota, TTD Drs. Sulem Ahmad,SH.,MA. Panitera Pengganti, TTD Dra.Hj.Talha Rahawarin Hlm 8 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB
Perincian biaya : 1. Proses Administrasi Rp 139.000,00 2. Redaksi Rp 5.000,00 3. Meterai Rp 6.000,00 J u m l a h Rp 150.000,00 Ambon, 12 Oktober 2017 Disalin Sesuai Aslinya Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Ambon ttd Drs. H. Husein Marasabessy, SH Hlm 9 dari 9 hlm Put. No. 4/Pdt.G/2017/PTA. AB