BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

Akuntansi Keuangan Koperasi

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 31 Maret Maret 2010

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB II LANDASAN TEORITIS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)

30 Juni 31 Desember

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

JUMLAH AKTIVA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS


Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

2012, No.755 LAMPIRAN

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

JUMLAH ASET LANCAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A.

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Sebagian Desa Karangdowo Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal terkenal sebagai pengusaha tahu dan tempe. Pada tahun 1985 sempat banyak pengusaha tempe dan tahu mengalami macet dalam usahanya. Kendala yang dihadapi waktu itu adalah tidak adanya bahan baku kedelai sebagai bahan utama pembuatan tempe dan tahu. Dari sinilah muncul ide dari Alm. Bapak Muh.Rondi, Bapak Casbani, dan Bapak Subari untuk membentuk usaha produsen kedelai. Awalnya hanya sebuah toko sederhana, dengan banyaknya partisipasi penduduk sekitar kemudian Alm.Bapak Muh Rondi mendirikan sebuah koperasi hanya beranggotakan perkumpulan keluarga besar saja dan belum mengkukuhkan usahanya untuk memiliki izin berbadan hukum. Pada tahun 1985 Alm.Bapak Muh Rondi, Bapak Casbani dan Bapak Subari memberikan nama untuk usaha koperasi yaitu koperasi Harum yang artinya akan senantiasa mengharumkan nama pemilik dan usahanya harum mewangi. Agar selalu tersedia bahan baku berupa kedelai koperasi harum bekerja sama dengan PT. Sentral Multi Agung dan UD. Sumber Agung, semakin berjalannya waktu koperasi juga melebarkan usaha dengan memberi pinjaman kepada para anggota koperasi saja. 36

37 Semakin pesat kemajuan usaha koperasi harum maka pada tanggal 30 September 1988 diresmikan koperasi Harum dengan nama baru PRIMKOPTI Harum (Primer Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia) dan memiliki Badan Hukum No : 9585 b/bh/pad/kwk.ii/ix/96 yang berpusat di kecamatan Weleri kabupaten Kendal. Dalam pengadaan persediaan kedelai PRIMKOPTI Harum bekerjasama dengan PT. Sentral Multi Agung, PT. Nora Laksono, UD. Sumber Agung, dan UD. Sukses Makmur yang persediaan kedelai diimport langsung dari Amerika, sedangkan usaha koperasi pada unit simpan pinjam merupakan usaha yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan anggota dan mensejahterakan masyarakat umum. Untuk laporan pertanggungjawaban PRIMKOPTI Harum hanya membuat laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi, belum sepenuhnya mengacu pada SAK ETAP terbukti tidak adanya laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. 4.1.2 Lokasi Perusahaan Penelitian ini berlokasi di Primkopti Harum yang beralamat di kantor Pusat Jl. Cempaka No.232 Desa Karangdowo Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi PRIMKOPTI Harum yaitu maju bersama melalui usaha dan karya menuju ekonomi anggota yang lebih sejahtera. Untuk mencapai visi tersebut, PRIMKOPTI Harum memiliki misi sebagai berikut :

38 1. Melakukan pengelolaan manajemen koperasi di PRIMKOPTI Harum secara modern dan profesional melalui peningkatan kualitas SDM dalam pengelolaannya dan melakukan penerapan sistem administrasi berbasis teknologi informatika. 2. Menggali potensi ekonomi yang ada dari keterkaitan usaha antara anggota dengan PRIMKOPTI Harum serta kebutuhan masyarakat disekitarnya menjadi peluang usaha yang menguntungkan. 3. Meningkatkan kesadaran akan loyalitas dan partisipasi anggota dalam memanfaatkan unit usaha PRIMKOPTI Harum melalui pembinaan dan pendidikan anggota serta jalinan komunikasi yang terarah dan berkesinambungan. 4. Meningkatkan daya saing terhadap produk-produk unit usaha PRIMKOPTI Harum melalui pendekatan harga yang ekonomis dan kompetitif serta daya dukung service yang memuaskan. 5. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip koperasi dan nilai-nilai demokrasi dalam setiap pengambilan keputusan di PRIMKOTI Harum. 4.1.4 Struktur Organisasi PRIMKOPTI Harum Struktur organisasi merupakan kerangka yang memperlihatkan sejumlah tugas, wewenang dan tanggung jawab atas fungsi yang harus dijalankan oleh orangorang yang berada dalam organisasi tersebut. Dari struktur organisasi dapat dilihat pembagian tugas setiap orang yang ada didalamnya secara tegas dan jelas. Untuk

39 lebih jelasnya mengenai struktur organisasi koperasi Harum berikut ini struktur organisasinya : Gambar 4.1 Struktur Organisasi PRIMKOPTI Harum RAPAT ANGGOTA KETUA BADAN PENGAWAS WAKIL KETUA BENDAHARA SEKRETARIS BAGIAN GUDANG a. Susunan Pengurus : Ketua : RIFAI, SE Wakil Ketua : TARYONO

40 Sekretaris : SLAMET PURNOMO Bendahara : MUSLIKHIN Bagian gudang : SUTRIMO b. Susunan Pengawas : Ketua : H. SYAHRIE, SE Anggota I : IBNU SALIM Anggota II : SLAMET SUPANGGIH Adapun tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing bagian koperasi PRIMKOPTI Harum sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 adalah sebagai berikut : 1. Rapat Anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi operasional koperasi yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan untuk melaksanakan kegiatan koperasi. Dalam rapat anggota ditentukan kebijakan dan rencana serta pemilihan pengurus koperasi yang akan melaksanakan tugas-tugasnya dalam organisasi tersebut. Fungsi dari Rapat Anggota : a. Menetapkan/merubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

41 b. Mempertimbangkan, menolak/mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan badan pemeriksa mengenai kegiatan organisasi, usaha, dan keuangan tahun buku yang lalu. c. Memilih anggota pengurus dan anggota badan pengawas pemeriksa. d. Mengesahkan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi untuk tahun buku berikutnya. e. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha. 2. Ketua Tugas dan wewenang dari ketua adalah : a. Melaksanakan kebijakan umum koperasi yang telah ditetapkan oleh rapat anggota b. Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan tugas anggota pengurus lainnya c. Memimpin rapat anggota dan RAT d. Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan koperasi dengan memperhatikan usul dan saran, pertimbangan dari anggota pengurus lain 3. Wakil Ketua Tugas dan wewenang wakil ketua adalah : a. Membantu atau menggantikan ketua melaksanakan tugasnya apabila ketua tidak dapat atau berhalangan dalam melaksanakan tugasnya b. Mengawasi kekayaan koperasi dan harta koperasi berupa harta tetap maupun barang-barang yang lainnya

42 c. Mengembangkan dukungan dari anggota dan dalam rangka meningkatkan keanggotaan. 4. Badan Pengawas Pemeriksa Badan pengawas pemeriksa berfungsi sebagai pengawas keseluruhan tata kehidupan koperasi meliputi organisasi dan usaha serta pelaksanaan kebijakan pengurus. Tugas dari pengawas adalah : a. Melakukan pengawas terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi. b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. c. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. 5. Bendahara Tugas-tugas dan wewenang dari bendahara meliputi : a. Menyusun rencana kerja dan anggaran belanja bersama ketua dan anggota pengurus lain b. Mengendalikan agar pengeluaran tidak melampaui anggaran belanja c. Membimbing dan mengawasi kas dan administrasi keuangan serta barangbarang secara tertib dan teratur sesuai dengan sistem pengendalian intern d. Sewaktu waktu mengadakan pengecekan atas kas dan bank serta persediaan barang, bertanggung jawab kepada ketua mengenai bidang keuangan 6. Sekretaris Tugas-tugas sekretaris meliputi :

43 a. Menyelenggarakan dan memelihara semua arsip-arsip b. Melakukan tugas kesekretariat dan mendandatangani surat keluar c. Memelihara tata kerja, merancang peraturan-peraturan khusus d. Bertanggung jawab dalam bidang administrasi organisasi kepada ketua e. Menyusun laporan organisasi untuk kepentingan rapat anggota maupun kepentingan pejabat sesuai dengan peraturan yang berlaku 7. Bagian Gudang Tugas dari bagian gudang sebagai berikut : a. Memberikan informasi persediaan barang kepada manajemen b. Menjaga kepastian persediaan barang c. Bertanggung jawab atas timbangan yang dilakukannya d. Membuat catatan atas timbangan pelanggan kepada sekretaris e. Mengecek jenis serta kondisi persediaan barang dari pelanggan 4.1.4 Tujuan Perusahaan Tujuan koperasi Harum adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta maju bersama melalui usaha dan karya menuju ekonomi yang sejahtera. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Kesesuaian Neraca PRIMKOPTI Harum terhadap SAK ETAP SAK ETAP menyebutkan lebih lanjut bahwa Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu, yaitu akhir periode

44 pelaporan. Penyajian Neraca tersebut minimal harus mencakup pos-pos mengenai kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Penerapan mengenai pemisahan akun-akun aset, kewajiban dan ekuitas yang diatur dalam SAK ETAP tersebut telah dilakukan oleh PRIMKOPTI Harum, tetapi terdapat beberapa pos-pos akun yang tidak disajikan dalam Neraca PRIMKOPTI Harum. Hal-hal tersebut disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Cheklist Pos Neraca menurut SAK ETAP POS Ada/Tidak Keterangan Kas dan setara kas Ada - Piutang Usaha dan - Piutang Lainnya Ada Persediaan Ada - Properti Investasi Ada - Aset Tetap Ada - Aset tidak berwujud Tidak Berdasarkan SAK ETAP paragraph 16.2, aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Definisi tersebut tidak ditemukan dalam sumber daya yang dimiliki oleh PRIMKOPTI Harum Utang usaha dan utang Ada -

45 lainnya Kewajiban Pajak Tidak Dalam SAK ETAP paragraf 24.3 Disebutkan bahwa entitas harus mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Lebih lanjut SAK ETAP dalam paragraf 24.2 menjelaskan bahwa pajak penghasilan termasuk seluruh pajak domestik dan luar negeri sebagai dasar penghasilan kena pajak. Pajak penghasilan juga termasuk pajak, misalnya pemungutan dan pemotongan pajak, yang terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi atau joint venture atas distribusi ke entitas pelapor. Berdasarkan pengaturan yang Diwajibkan SAK ETAP tersebut, Koperasi Harum belum melaksanakan Kewajiban pembayaran pajak. Kewajiban diestimasi Ada - Ekuitas Ada - Bedasarkan tabel diatas menyatakan ada pos-pos yang tidak disajikan di dalam Neraca Primkopti Harum, sehingga bentuk analisis yang digunakan hanya sebatas pos-pos yang dilaporkan pada Neraca koperasi saja. Pos-pos tersebut dijelaskan sebagai berikut :

46 PRIMKOPTI HARUM KAB. KENDAL NERACA PER 31 DESEMBER 2015 Nama Rekening Aktiva TAHUN 2015 (Rp) Nama Rekening Passiva TAHUN 2015 (Rp) Aktiva Lancar Kewajiban Jgk Pendek Kas Bank Piutang Persediaan 336.819.856,08 387.495.197,24 6.519.087.497,13 241.704.392,50 Dana sub.filter Limbah Tabungan Anggota Simpanan Wajib Kredit Hutang Dagang 0,00 1.338.301.116,43 62.916.550,00 688.763.250,00 Dana-dana 8.162.857,46 Penyisihan Biaya 331.921.116,12 Tabungan Sukarela 812.854.575,19 Total Aset Lancar 7.485.106.924,50 Total 3.242.919.465,20 Aktiva Tetap Tanah, dll Akm.penys.aktiva 123.294.000,00 (695.257.020,66) Kewajiban Jgk Pjg Kredit Bank 1.091.626.131,00 Jumlah 528.134.499,47 Total Kewajiban 4.334.545.596,00 Aktiva Lain-lain Kekayaan Bersih Piutang UPJ 237.054.680,96 Simpanan 389.464.549,20 Penyisihan PTT 0,00 Modal Donasi 1.125.000,00 Investasi Jangka Panjang 65.015.950,59 Cadangan 751.188.344,57 Penyertaan 120.300.500,00 Cad.Pemupukan Mdl 2.220.968.270,47 Dana Investasi 166.317.021,07 Dana Modal USP 484.594.053,60 Jumlah 422.371.131,55 Jumlah 4.013.657.238,91 SHU Th.Berjalan 2015 87.409.720,86 TOTAL AKTIVA 8.435.612.555,97 TOTAL KEWAJIBAN 8.435.612.555,97

47 4.2.1.1 Aset SAK ETAP mendefinisikan aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari kejadian dimasa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas. Lebih lanjut, SAK ETAP menyebutkan bahwa entitas harus menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, sebagai suatu klasifikasi yang terpisah dalam Neraca, kecuali jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang andal dan lebih relevan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka semua aset dan kewajiban harus disajikan berdasarkan likuiditasnya. Berdasarkan pada definisi tersebut, maka terdapat informasi bahwa terdapat fleksibilitas yang diatur di dalam SAK ETAP mengenai bentuk penyajian aset dan kewajiban. PRIMKOPTI Harum menyajikan aset di dalam Neraca berdasarkan likuiditas pos aset, yaitu aset lancar dan aset tetap. Hal ini dirasa lebih informatif bagi pengguna laporan keuangan. Urutan pos-pos di dalam aset dirinci dalam tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Ilustrasi Pos Aset Neraca PRIMKOPTI Harum ASET Aset Lancar Kas Bank Piutang Persediaan 2015 336.819.856,08 387.495.197,24 6.519.087.497,13 241.704.392,50 2014 404.762.278,78 128.613.839,38 5.497.612.080,63 398.900.058,00

48 Jumlah aset lancar Aset Tetap Tanah Akum.penyusutan aktiva ttp Jumlah aset tetap 7.485.106.924,50 1.223.391.520,13 (513.355.021,00) 528.134.499,47 6.429.886.835,31 1.028.876.520,13 (612.979.684,82) 415.896.835,31 Aset Lain-lain Piutang UPJ Penyisihan PTT Investasi Jangka Panjang Penyertaan Jumlah aset lain-lain 237.054.680,96 0,00 65.015.950,59 120.300.500,00 422.371.131,55 238.622.680,96 0,00 65.015.950,59 139.788.250,00 443.426.881,55 Lebih lanjut, SAK ETAP juga mengatur dasar pengukuran yang digunakan dalam menilai pos-pos, termasuk aset yang menyebutkan bahwa dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar. Dalam praktiknya pada Koperasi Harum yang mengacu pada penjelasan sebelumnya, adanya penggunaan dasar pengukuran biaya historis untuk unsur-unsur laporan keuangan yang dilakukan PRIMKOPTI Harum, sehingga aset didefinisikan sebagai jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan. 1. Kas dan Setara Kas Berdasarkan SAK ETAP setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya. Oleh karena itu, investasi umumnya

49 diklasifikasikan sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Dalam penerapannya pada PRIMKOPTI Harum, setara kas didefinisikan sesuai dengan definisi yang dijelaskan dalam SAK ETAP yang mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Penjelasan mengenai pos kas dan setara kas dijelaskan lebih lanjut diilustrasikan dalam tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Ilustrasi Pos Kas dan Setara Kas pada PRIMKOPTI Harum Kas Umum Bank BRI Bank BCA Bank PANIN Bank BPD JATENG BPD Kusuma Jumlah Kas dan Setara Kas 2015 336.819.856,08 325.740.653,00 9.466.020,12 66.449,12 5.176.248,00 47.045.827,00 724.315.053,20 2014 404.762.278,78 95.550.653,00 7.877.020,12 543.121,12 5.001.248,00 19.641.797,14 533.376.119,16 2. Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. Dari sisi

50 pengakuan, PRIMKOPTI Harum belum mengikuti kriteria yang disyaratkan oleh SAK ETAP. SAK ETAP mensyaratkan lebih lanjut bahwa tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan. Hal ini belum sesuai penerapan pada PRIMKOPTI Harum karena belum memisahkan aset tetap berupa tanah, bangunan dan kendaraan terlihat dari laporan keuangannya dimana perincian masih dijadikan satu belum berdiri sendiri-sendiri, aset tetap PRIMKOPTI Harum yang diilustrasikan sebagai berikut : Tabel 4.4 Ilustrasi Pos Aset Tetap pada PRIMKOPTI Harum Aktiva Tetap 2015 2014 Tanah, dll 1.223.391.520,13 1.028.376.520,13 Akumulasi Penyusutan Aktiva (695.257.020,66) (612.979.684,82) Total 528.134.499,47 415.896.835,31 Pada saat pengakuan awal, dasar pengukuran aset tetap yang digunakan Koperasi ini adalah sebesar biaya perolehan. Hal ini seperti yang tercantum dalam SAK ETAP menyebutkan bahwa biaya perolehan tersebut meliputi harga beli, biayabiaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar siap digunakan, dan estimasi. Biaya perolehan aset tetap PRIMKOPTI Harum setara harga tunainya pada saat pengakuan dan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Sehingga dalam menentukan biaya perolehan, koperasi telah sesuai dengan SAK ETAP. Setelah di lakukan olah data dengan memisahkan aset tetap sebagai berikut :

51 Tabel 4.5 Ilustrasi Perhitungan Aset Tetap PRIMKOPTI Harum Harga Perolehan : Tanah Bangunan kantor dan gedung Peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Harga Perolehan 2015 123.294.000,00 452.212.870,13 319.264.650,00 328.620.000,00 1.223.391.520,13 Akumulasi Penyusutan : - Akum.peny.bangunan kantor 264.658.835,86 - Akum.peny.peralatan kantor 228.484.851,32 - Akum.peny.kendaraan bermotor 202.113.333,48 Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 695.257.020,66 528.134.499,47 Dalam melakukan penyusutan aset tetap, Koperasi Harum menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk tanah yang bertujuan untuk mengalokasikan harga perolehan atau nilai setelah penilaian kembali hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaat sebagai berikut : Tabel 4.6 Daftar Aset Tetap PRIMKOPTI Harum dan Metode Penyusutannya Aset Tetap Metode Penyusutan Tahun Manfaat Tanah - - Bangunan kntr dan gedung Garis Lurus 20 Peralatan kantor Garis Lurus 4 Kendaraan Bermotor Garis Lurus 8

52 Penggunaan metode garis lurus tersebut telah sesuai dengan yang diperbolehkan oleh SAK ETAP yang meliputi metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode jumlah unit produksi. 4.2.1.2 Kewajiban Berdasarkan SAK ETAP disebutkan bahwa entitas harus menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, sebagai suatu klasifikasi yang terpisah dalam Neraca, kecuali jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang andal dan relevan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka semua aset dan kewajiban harus disajikan berdasarkan likuiditasnya. Mengacu pada definisi tersebut, maka terdapat informasi bahwa terdapat fleksibilitas yang diatur di dalam SAK ETAP mengenai bentuk penyajian aset dan kewajiban. PRIMKOPTI Harum sebagai koperasi produsen menyajikan kewajiban di dalam Neraca berdasarkan likuiditas pos kewajiban, yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Dalam penerapannya dikoperasi ini, kewajiban mencakup pos tabungan koperasi, simpanan berjangka, beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, dan kewajiban lain-lain. PRIMKOPTI Harum memasukkan tabungan koperasi dan simpanan sebagai kewajiban atas dasar bahwa perlakuan keuntungan atau kerugian yang dialami oleh koperasi tidak boleh dikompensasikan ke dalam simpanan wajib yang dimiliki oleh para anggota, sehingga klasifikasi tabungan

53 koperasi dan simpanan dimasukkan di dalam kategori kewajiban. Pelaporan kewajiban oleh Koperasi Harum dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Ilustrasi Pos Kewajiban Pada Neraca PRIMKOPTI Harum KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek : - Dana sub.filter limbah - Tabungan anggota - Simpanan Wajib Kredit - Hutang dagang - Dana-dana - Penyisihan biaya - Tabungan sukarela Jumlah kewajiban jgk pendek 2015 00 1.338.301.116,43 62.916.550,00 688.763.250,00 8.162.857,46 331.921.116,12 812.854.575,19 3.242.919.465,20 2014 0,00 979.677.047,37 57.635.300,00 374.034.150,00 11.630.733,34 242.427.766,12 619.526.730,57 2.284.931.727,40 Kewajiban Jangka Panjang : - Kredit Bank Total Kewajiban 1.091.626.131,00 4.334.545.596,20 955.591.160,00 3.240.522.887,40 Tetapi, dari penyajian kewajiban yang dilakukan pada neraca PRIMKOPTI Harum menimbulkan pertanyaan atas jumlah anggota yang terlibat dalam koperasi karena dapat menghimpun simpanan atau tabungan anggota sebesar Rp 1.338.301.116 yang bisa saja diartikan bahwa terdapat ratusan anggota yang bergabung dalam koperasi ini. Terdapatnya banyak anggota yang bergabung dalam koperasi juga akan meningkatkan banyaknya pengguna laporan keuangan PRIMKOPTI Harum. Berdasarkan penjelasan tersebut, secara tidak langsung akan

54 menimbulkan asumsi bahwa koperasi merupakan entitas yang menguasai aset untuk sekelompok besar masyarakat. Definisi ini merupakan salah satu kriteria entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, seperti yang dijelaskan dalam SAK ETAP seharusnya PRIMKOPTI Harum dapat dikatakan juga sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dan penggunakan SAK ETAP dalam Koperasi Harum dapat menjadi pertanyaan besar. Di lain pihak terdapatnya keputusan yang menyebutkan bahwa standar akuntansi yang digunakan bagi koperasi adalah SAK ETAP membuat penerapan SAK ETAP oleh PRIMKOPTI Harum menjadi beralasan. 4.2.1.3 Ekuitas SAK ETAP juga menyebutkan bahwa ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku. Ekuitas bagi koperasi dalam SAK ETAP meliputi simpanan pokok, simpanan lain, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk cadangan. PRIMKOPTI Harum menyebutkan di dalam Neraca bahwa pospos yang termasuk ekuitas adalah modal donasi, cadangan, dana investasi dan sisa hasil usaha tahun berjalan. Pelaporan ekuitas oleh PRIMKOPTI Harum dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

55 Tabel 4.8 Ilustrasi Pos Ekuitas Pada PRIMKOPTI Harum EKUITAS - Simpanan - Modal Donasi - Cadangan - Cad.Pemupukan Modal - Dana Investasi - Dana Modal USP - SHU Th Berjalan 2015 Jumlah 2015 389.464.542,20 1.125.000,00 751.183.344,57 2.220.968.270,47 166.317.021,07 484.549.053,60 87.409.720,86 4.101.066.958,87 2014 360.387.403,60 1.125.000,34 735.161.096,34 2.220.968.270,47 166.317.021,07 484.594.053,60 80.136.241,17 4.048.689.086,25 4.2.2 Analisis Kesesuaian Laporan Laba Rugi PRIMKOPTI Harum terhadap SAK ETAP Sama halnya dengan Neraca yang telah dibahas sebelumnya, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas juga harus diakui dengan metode akrual. Laporan Laba Rugi disusun untuk memberikan gambaran atas kinerja entitas dalam satu periode akuntansi, dalam PRIMKOPTI Harum yaitu satu tahun. Laba atau rugi yang diperoleh perusahaan akan masuk mempengaruhi saldo laba dalam Neraca dan bersama perubahan komponen ekuitas lainnya, maka disusunlah Laporan Laba Rugi akan tetapi, koperasi menamai laporan tersebut sebagai Sisa Hasil Usaha. Terdapat pos-pos minimal yang harus dipaparkan oleh entitas dalam menyusun Laporan Laba Rugi yaitu pendapatan, beban keuangan, bagian laba (rugi) dari investasi yang

56 menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba (rugi) neto, koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi, jumlah tercatat awal dan akhir untuk setiap komponen ekuitas, serta jumah investasi, dividen, dan distribusi lainnya kepada pemilik ekuitas. Fakta yang terjadi pada PRIMKOPTI Harum adalah tidak semua komponen tersebut tersedia dalam laporan keuangan. Pada laporan yang diterbitkan koperasi ini, pos wajib yang ada hanyalah pendapatan, beban keuangan, laba (rugi) neto, dan jumlah akhir sisa hasil usaha koperasi sebagaimana dirangkum pada Tabel 4.9. Tidak adanya pos wajib lainnya dikarenakan memang tidak adanya investasi yang menggunakan metode ekuitas oleh Koperasi Harum dan tidak dilakukannya distribusi, koreksi, ataupun perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi ekuitas. Akan tetapi, terdapat satu bagian yang tidak dicantumkan oleh koperasi ini padahal pos tersebut diwajibkan, yaitu saldo awal masing-masing komponen ekuitas. Tabel 4.9 Checklist Pos Minimal Laporan Laba Rugi Terhadap SAK ETAP POS Ada/Tidak Keterangan Pendapatan Ada - Beban Keuangan Ada - Laba (Rugi) Investasi dengan metode ekuitas Tidak Tidak ada transaksi dengan laba rugi investasi dengan metode ekuitas. Beban Pajak Tidak Seharusnya dipisahkan dari beban operasional menjadi pos beban tersendiri. Laba (Rugi) Neto Ada - Koreksi atas Kesalahan atau Perubahan Kebijakan Akuntansi Tidak PRIMKOPTI Harum tidak melakukan perubahan akuntansi ataupun koreksi kesalahan apapun pada tahun 2014. Saldo Awal Masing-masing Tidak Seharusnya ada sehingga dapat

57 Komponen Ekuitas Saldo Akhir Masing-masing Komponen Ekuitas Investasi, Dividen, dan Distribusi Lain kepada Pemilik disimpulkan bahwa terdapat kesalahan dalam penyajian Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba tahun 2014. Ada - Tidak PRIMKOPTI Harum tidak melakukan satupun transaksi terkait dengan hal ini sepanjang tahun 2015. Berikut ini merupakan Laporan Laba Rugi atau Laporan Sisa Hasil Usaha PRIMKOPTI Harum : Perhitungan Sisa Hasil Usaha Per 31 Desember 2015 Pendapatan Penjualan : Penjualan kedelai 27.470.617.354,00 Penjualan Pertokoan 557.083.224,50 Jumlah Penjualan 28.027.700.578,50 HPP Persediaan : HPP Kedelai HPP Pertokoan Jumlah HPP Jumlah Laba Kotor Penjualan 26.693.370.417,50 478.630.205,50 27.172.000.623,00 855.699.995,50 Pendapatan Operasional lain : Pend. Operasional Kedelai Pend. Operasioonal S/P Pend. Bunga Pemukiman Pend. Administrasi S/P Pend. Bunga Bank Pend. Penjualan Aktiva Pend. Bunga S/P subs. BBM 54.885.637,50 1.091.615.445,00 0,00 91.694.000,00 3.973.981,80 3.032.125,00 1.512.000,00

58 Pend. Bunga S/P Harian Pend. Unit Usaha Angkutan Pend. Lain-lain 0,00 20.773.530,00 32.950.300,00 Jumlah Pendapatan Jumlah Pend.Kotor Usaha 1.300.407.029,30 2.156.106.984,80 Biaya-Biaya : Beban Operasional Usaha Beban Organisasi Beban Administrasi & Umum Beban Keuangan Bank Jumlah Beban Usaha Penyisihan Dana-dana SHU Tahun 2015 279.895.594,60 417.043.341,00 809.817.407,84 561.940.920,50 2.068.697.263,94 0,00 87.409.720,14 Berikut akan dibahas beberapa pos penting yang diatur SAK ETAP secara rinci terkait dengan Laporan Laba Rugi sebagai berikut : 1. Pendapatan Sesuai SAK ETAP dijelaskan bahwa pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban yang merupakan komponen Neraca. Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal. Dalam penyajian PRIMKOPTI Harum membagi pendapatan menjadi lebih rinci berdasarkan jenis jasa yang diberikan.

59 Perincian ini diperbolehkan oleh SAK ETAP karena penyajian rincian ini memberikan informasi yang relevan untuk lebih memahami kinerja koperasi dalam periode tersebut. Ilustrasi rincian pendapatan yang dipaparkan oleh PRIMKOPTI Harum dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut : Tabel 4.10 Ilustrasi Pos Pendapatan Pada Laporan Laba Rugi PRIMKOPTI Harum Pendapatan : 2015 Pendapatan Operasional Kedelai Pendapatan Operasional S/P Pendapatan Bunga Pemukiman Pendapatan Administrasi S/P Pendapatan Bunga Bank Pendapatan Penjualan Aktiva Pendapatan Bunga S/P subs. BBM Pendapatan Bunga S/P Harian Pendapatan Unit Usaha angkutan Pendapatan Lain-lain 54.855.637,50 1.091.615.455,00 0,00 91.694.000,00 3.973.981,80 3.023.125,00 1.512.000,00 0,00 20.773.530,00 32.950.300,00 Jumlah Pendapatan 1.300.407.029,00 2. Beban Pada beban seharusnya diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan sifat atau fungsi beban. Akan tetapi, dalam SAK ETAP disebutkan bahwa entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan berdasarkan sifat beban, termasuk penyusutan dan beban amortisasi dan beban imbalan kerja. Hal ini telah diterapkan dengan baik oleh PRIMKOPTI Harum.

60 Koperasi Harum mengklasifikasikan beban menurut fungsinya dan kemudian memberikan informasi lebih lanjut mengenai sifat beban melalui subklasifikasi pada masing-masing beban menurut fungsi tersebut. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut : Tabel 4.11 Ilustrasi Pos Beban pada Laporan Laba Rugi Beban Usaha : Beban Operasional Usaha Beban Administrasi Beban Adminitrasi dan Umum Beban Keuangan & Bank Jumlah Beban Usaha 2015 279.895.594,60 417.043.341,00 809.817.407,84 561.940.920,50 2.068.697.263,94 Terdapat hal yang harus dikritisi pada bentuk penyusunan pos beban ini, yaitu sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa SAK ETAP menyebutkan bahwa entitas harus menyajikan beban pajak menjadi pos tersendiri. Sedangkan dalam laporan keuangan PRIMKOPTI Harum tidak ada beban pajak dimasukkan ke dalam rinciannya. 4.2.2 Penyajian Laporan Keuangan PRIMKOPTI Harum sesudah SAK ETAP pada Bulan Desember 2015 Berdasarkan SAK ETAP ketentuan yang dipergunakan sebagai entitas harus menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan

61 kewajiban jangka panjang begitu juga dengan laporan keuangan bedasarkan SAK ETAP meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Berikut laporan keuangan PRIMKOPTI Harum Desember 2015 yang disusun oleh peneliti dapat dilihat gambar 4.3 sebagai berikut : Bukti Transaksi Buku Jurnal Buku Besar Neraca Saldo Proses Peringkasan Transaksi Keuangan Proses Penyusunan Laporan Keuangan Gambar 4.3 Proses Akuntansi 1. Laporan Neraca Dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dengan aturan dan kelaziman yang berlaku, artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan (Kasmir, 2012). Berikut penyajian

62 laporan Neraca PRIMKOPTI Harum setelah diolah dan kemudian disusun sesuai SAK ETAP : PRIMKOPTI HARUM KAB. KENDAL NERACA PER 31 DESEMBER 2015 Nama Rekening TAHUN 2015 (Rp) Nama Rekening TAHUN 2015 (Rp) ASET KEWAJIBAN Aset Lancar Kas Bank Piutang Persediaan 336.819.856,08 387.495.197,24 6.519.087.497,13 241.704.392,50 Kewajiban Jgk Pendek Dana sub.filter Limbah Tabungan Anggota Simpanan Wajib Kredit Hutang Dagang Dana Pendidikan Dana sosial Dana PDK Penyisihan Biaya Tabungan Sukarela 0,00 1.338.301.116,43 62.916.550,00 688.763.250,00 6.986.184,26 576.674,06 599.999,14 331.921.116,12 812.854.575,19 Total Aset Lancar 7.485.106.924,50 Total 3.242.919.465,20 Aset Tetap Tanah Bangunan kntr dan gedung Akk.Peny.kntr dan gedung Peralatan kantor Akk.Peny.peral.kantor Kendaraan bermotor Akk.Peny.Kend.bermotor 123.294.000,00 452.212.870,13 (264.658.835,86) 319.264.650,00 (228.484.851,32) 328.620.000,00 (202.113.333,48) Kewajiban Jgk Pjg Hutang Bank 1.091.626.131,00 Jumlah 528.134.499,47 Total Kewajiban 4.334.545.596,00

63 Aset Lain-lain Kekayaan Bersih Piutang UPJ 237.054.680,96 Simpanan 389.464.549,20 Investasi Jangka Panjang 65.015.950,59 Modal Donasi 1.125.000,00 Penyertaan 120.300.500,00 Cadangan SHU 751.188.344,57 Cad.Pemupukan Mdl 2.220.968.270,47 Dana Investasi 166.317.021,07 Dana Modal USP 484.594.053,60 Jumlah 422.371.131,55 Jumlah SHU Th.Berjalan 2015 4.013.657.238,91 87.409.720,86 TOTAL ASET 8.435.612.555,97 TOTAL KEWAJIBAN 8.435.612.555,97 Sumber : Data Olahan a. Aset Lancar PRIMKOPTI Harum memiliki aset lancar untuk menjalankan usahanya sebesar Rp 7.485.106.924,50 yang diperoleh dari kas dan setara kas sebesar Rp 336.819.856,08 Bank sebesar Rp 387.495.197,24 dan mempunyai piutang Rp 6.519.087.497,13 kemudian adanya persediaan Rp 241.704.392,50 pada akhir bulan Desember 2015. b. Aset Tetap Total aset tetap PRIMKOPTI Harum adalah Rp 528.134.499,47 yang diperoleh dari total aset yang dimiliki dilihat dari nilai perolehannya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan, setelah data diolah terdapat pemisahan aset tetap PRIMKOPTI Harum berupa Tanah, Bangunan Kantor dan Gedung, Peralatan Kantor karena sesuai dengan SAK ETAP bahwa Tanah harus berdiri

64 sendiri tidak boleh dijadikan satu akun dengan aset tetap yang lain karena Tanah tidak dapat disusutkan nilainya. c. Aset Lain-lain PRIMKOPTI Harum mempunyai aset lain-lain berupa Piutang UPJ, Penyisihan PPT, Investasi Jangka Panjang dan Penyertaan yang jumlahnya Rp 422.371.131,55 pada akhir 31Desember 2015. d. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar pada PRIMKOPTI Harum sebesar Rp 3.242.919.465,20 yang terdiri dari Tabungan Anggota, Simpanan Wajib Kredit (SWK), Hutang Dagang, Dana-dana yang terdiri dari: dana pendidikan, dana sosial, dana pembangunan daerah, Penyisihan Biaya, Tabungan Sukarela. e. Kewajiban Jangka Panjang PRIMKOPTI Harum memiliki Hutang jangka panjang pada Bank sebesar Rp 1.091.626.131,00 namun pada Laporan Neraca ditulis dengan Kredit Bank bukan Hutang Bank atau hutang jangka panjang. f. Ekuitas Total ekuitas Primkopti Harum Rp 4.101.021.960 diperoleh dari Simpanan, Modal Donasi, Cadangan SHU, Cadangan Pemupukan Modal, Dana Investasi, Dana Modal USP ditambah SHU Tahun Berjalan 2015.

65 2. Laporan Laba Rugi Menurut Kasmir (2013) mengemukakan perhitungan hasil usaha (laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu, dalam koperasi biasa juga disebut dengan laporan sisa hasil usaha. Dibawah ini laporan laba rugi sesudah SAK ETAP. PRIMKOPTI HARUM KAB. KENDAL LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2015 (dalam rupiah) Pendapatan Penjualan : Penjualan kedelai Penjualan Pertokoan Jumlah Penjualan 27.470.617.354,00 557.083.224,50 28.027.700.578,50 HPP Persediaan : HPP Kedelai HPP Pertokoan Jumlah HPP Jumlah Laba Kotor Penjualan 26.693.370.417,50 478.630.205,50 27.172.000.623,00 855.699.995,50 Pendapatan Operasional lain : Pend. Operasional Kedelai Pend. Operasioonal S/P Pend. Bunga Pemukiman Pend. Administrasi S/P Pend. Bunga Bank Pend. Penjualan Aktiva Pend. Bunga S/P subs. BBM 54.885.637,50 1.091.615.445,00 0,00 91.694.000,00 3.973.981,80 3.032.125,00 1.512.000,00

66 Pend. Bunga S/P Harian Pend. Unit Usaha Angkutan Pend. Lain-lain 0,00 20.773.530,00 32.950.300,00 Jumlah Pendapatan Jumlah Pend.Kotor Usaha 1.300.407.029,30 2.156.106.984,80 Biaya-Biaya : Beban Operasional Usaha Beban Organisasi Beban Administrasi & Umum Beban Keuangan Bank Jumlah Beban Usaha Penyisihan Dana-dana SHU Tahun 2015 sblm Pajak Pajak yg dikenakan koperasi 87.409.720,14 X 25% X50% = SHU Th 2015 Setelah Pajak Sumber : Data Olahan 279.895.594,60 417.043.341,00 809.817.407,84 561.940.920,50 2.068.697.263,94 0,00 87.409.720,14 (10.926.215,00) 76.483.505,14 Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa komponen yang terdapat dalam laba rugi sebagai berikut : a. Pendapatan Pendapatan pada koperasi Harum terdiri dari penjualan kedelai, pendapatan pertokoan, pendapatan operasional kedelai, pendapatan operasional simpan pinjam, pendapatan bunga pemukiman, pendapatan administrasi simpan pinjam, pendapatan bunga bank, pendapatan penjualan aktiva, pendapatan bunga simpan pinjam subsidi bbm, pendapatan bunga simpan pinjam harian,

67 pendapatan unit uasaha angkutan, pendapatan lain-lain pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 2.156.106.984,80. b. Beban Total biaya pada PRIMKOPTI Harum sebesar Rp 2.156.106.984,80 terdiri dari beban operasional usaha, beban organisasi, beban administrasi dan umum, beban keuangan dan bank, ditambah jumlah SHU tahun ini. Setelah penyusunan laporan laba rugi menurut SAK ETAP diperoleh beban pajak Rp 10.926.215,00 karena koperasi wajib membayarkan pajak kepada Pemerintah. 3. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas menurut Kasmir (2011) menyatakan bahwa Laporan Perubahan Modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini serta sebab berubahnya modal. Berikut laporan perubahan ekuitas berdasarkan SAK ETAP :

68 PRIMKOPTI HARUM KAB.KENDAL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 31 DESEMBER 2015 Modal awal Pengurangan : SHU Th Berjalan 2015 Simpanan Donasi Cadangan SHU Total Modal Akhir 76.483.505,14 389.464.549,20 1.125.000,00 751.188.344,57 (dalam rupiah) 2.461.333.441,00 1.218.261.398,91 3.679.594.839,91 Sumber : Data Olahan Laporan perubahan ekuitas pemilik melaporkan perubahan perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu. Periode waktunya sama dengan periode waktu yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Dari data diatas dapat diperoleh modal awal PRIMKOPTI Harum sebesar Rp 2.461.333.441 yang dikurangi dengan Sisa Hasil Usaha tahun berjalan setelah pajak 2015 sebesar Rp 76.483.505,14 diperoleh modal akhir sebesar Rp 3.679.594.839,91. Laporan perubahan ekuitas adalah salah satu laporan yang diharuskan tercantum dan dibuat secara berkala menurut SAK ETAP, namun PRIMKOPTI Harum tidak membuat laporan perubahan ekuitas.

69 4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas memberikan informasi mengenai penerimaan kas dan pembayaran-pembayaran kas selama satu periode. Laporan arus kas melaporkan : pengaruh kas dari operasi selama satu periode, transaksi transaksi pendanaannya, kenaikan atau penurunan bersih kas sepanjang periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pada PRIMKOPTI Harum tidak membuat laporan arus kas padahal laporan arus kas termasuk laporan keuangan yang harus disajikan menurut SAK ETAP karena dari laporan arus kas lah perputaran kas dapat terlihat jelas dari mana saja penerimaan dan pengeluaran kas diperoleh. Berikut laporan arus kas sesudah SAK ETAP :

70 PRIMKOPTI HARUM KAB.KENDAL LAPORAN ARUS KAS PER 31 DESEMBER 2015 Arus kas dari aktivitas operasi : Laba Bersih Penyesuaian untuk merekonsiliasikan laba bersih ke kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi Kenaikan Piutang Usaha Penurunan Persediaan Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas pendanaan : Kenaikan Kewajiban Jangka Panjang Penurunan Dana-dana Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pendanaan Arus kas dari aktivitas investasi : Aset tetap Akum.Penyusutan Aset lain-lain Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas investasi Kenaikan (penurunan) bersih kas Kas pada awal 1 Januari 2015 Kas pada akhir 31 Januari 2015 90.286.215,00 (157.195.666,00) 136.034.971,00 (7.792.836,12) 194.515.000,00 82.277.336,00 (21.055.750,00) 76.483.505,14 (66.909.451,00) 9.574.054,14 128.242.135,12 137.816.189,16 181.736.586,00 319.552.775,16 404.762.278,00 724.315.053,16 Sumber : Data Olahan

71 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan keuangan yang terakhir adalah Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). PRIMKOPTI Harum juga tidak membuat CALK dalam laporan keuangannya. Jika perusahaan membuat CALK, maka unsur unsur yang terdapat di dalamnya antara lain : 1. Gambaran Umum a. Pendirian PRIMKOPTI Harum didrikan di Kendal tahun 1985, koperasi ini bergerak dibidang pengadaan persediaan kedelai. Koperasi Harum beralamat di Jl. Cempaka No.232 Desa Karangdowo Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. b. Perijinan Dalam perijinan PRIMKOPTI Harum sudah memiliki ijin dengan adanya Badan Hukum No : 9585 b/bh/pad/kwk.ii/ix/96. 2. Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan SAK ETAP dan disusun menggunakan accrual basis kecuali pada laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikeluarkan dalam aktivitas operasi dan

72 pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah. b Kas dan Setara Kas Kas pada PRIMKOPTI Harum terdiri dari kas umum dan Bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Kas umum digunakan untuk memenuhi biaya operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, biaya pengiriman, dan biaya operasional lainnya, sedangkan kas di bank adalah kas yang telah disetorkan kepada rekening atas nama koperasi. c Piutang Usaha Koperasi Harum pada dasarnya tidak mengadakan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang yang tidak dapat tertagih bedasarkan persentase atas saldo piutang pada tanggal neraca, tetapi dalam PRIMKOPTI Harum terdapat akun penyisihan piutang tak tertagih yang seharusnya dihapus atau tidak ditulis akun penyisihan piutang tak tertagih dalam neraca karena PRIMKOPTI Harum menggunakan metode langsung. d Persediaan Persediaan yang paling utama dalam PRIMKOPTI Harum adalah kedelai karena koperasi bergerak dalam penjualan kedelai. Dalam kaitannya dengan persediaan kedelai koperasi bekerja sama dengan PT. Sentral Multi Agung, PT. Nora Laksono, UD. Sumber Agung, dan UD. Sukses Makmur.

73 e Aset Tetap Aset tetap diakui sesuai harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap, sedangkan akumulasi penyusutan merupakan jumlah dari beban penyusutan tiap tahunnya. Pada PRIMKOPTI Harum aset tetap berupa tanah yang tidak dapat disusutkan dan selalu mengalami apresiasi pada nilai tanah itu sendiri. f Pendapatan dan beban Pendapatan diakui sebagai pendapatan pada saat dilakukan penyerahan / pengiriman kedelai kepada konsumen, sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis) pada periode yang bersangkutan. g Hutang Usaha Pembelian bahan baku dan bahan pembantu yang dilakukan secara kredit diakui sebagai hutang usaha. Pelunasan hutang tersebut sesuai dengan perjanjian antara perusahaan dengan supplier yang bersangkutan. h Ekuitas Ekuitas merupakan modal yang digunakan oleh pemilik untuk membangun perusahaan. Pada PRIMKOPTI Harum modal dibangun dengan modal anggota bersama. 3. Perolehan Akun dalam Penyusunan Laporan Keuangan

74 Dari pembuatan laporan keuangan PRIMKOPTI Harum yang disusun sesuai SAK ETAP diperoleh rincian akun-akun yang dimasukkan dalam laporan keuangan 31 Desember 2015 (dalam rupiah) sebagai berikut : a. Kas dan Setara Kas 31 Desember 2015 (Rp) Kas Umum 336.819.856,08 Kas di Bank 387.495.197,24 Total 724.315.053,32 b. Piutang Usaha Piutang Pmk TPK Weleri 8.694.600,00 Piutang S/P Weleri 1.498.493.985,00 Piutang S/P Kendal 1.633.914.000,00 Piutang S/P Kaliwungu 1.371.208.600,00 Piutang Kedelai Dolog 105.040.143,50 Piutang Kedelai Lokal 71.829.207,13 Piutang TPK Kaliwungu 1.347.617.700,00 Piutang Harian 53.699.608,50 Piutang TPK Kendal 249.756.300,00 Piutang TPK Kaliwungu 178.831.335,00 Total 6.519.087.479,13 c. Persediaan Persediaan Kedelai TPK Weleri 34.115.940,00 Kedelai TPK Kendal 37.745.500,00

75 Kedelai TPK Kaliwungu 40.911.550,00 Kedelai TPK Sukorejo 77.523.602,50 Pertokoan TPK Kendal 51.407.800,00 Total 241.704.392,50 d. Aset Tetap Tanah 123.294.000,00 Bangunan Kantor dan Gedung 452.212.870,13 (Akum.Peny.Bangunan Kantor dan Gedung) (264.658.835,86) Kendaraan Bermotor 328.620.000,00 (Akum.Peny.Kendaraan Bermotor) (202.113.333,48) Peralatan Kantor 319.264.650,00 (Akum.Peny.Peralatan Kantor) (228.484.851,32) Total 528.134.499,49 e. Hutang Dagang Hutang Dagang Kedelai ASS 688.763.250,00 f. Hutang Bank Hutang Bank BRI 935.601.131,00 Hutang BPD BBM 45.000.000,00 Hutang SBN 23.000.000,00 Hutang PT Bumen Redja Abadi 88.025.000,00 Total 1.091.626.131,00

76 g. Penjualan Penjualan Kedelai TPK Weleri 6.106.919.522,50 Penjualan Kedelai TPK Kendal 10.890.218.324,00 Penjualan Kedelai TPK Kaliwungu 5.845.477.750,00 Penjualan Kedelai TPK Sukorejo 4.628.001.757,00 Penjualan pertokoan 557.083.224,50 Total 28.027.700.578,50 h. Harga Pokok Penjualan : HPP Kedelai TPK Weleri 5.914.860.695,00 HPP Pertokoan Weleri 166.661.783,00 HPP Kedelai TPK Kendal 10.744.872.660,00 HPP Kedelai TPK Kaliwungu 5.806.120.262,50 HPP Kedelai Sukorejo 4.539.485.222,50 Total 27.172.000.623,00 i. Beban Usaha Beban Usaha koperasi Harum terdiri dari : Beban Operasional Usaha : Beban Operasional Kedelai Weleri 42.002.300,00 Beban Operasional Kedelai Kendal 38.984.300,00 Beban Operasional Kedelai Kaliwungu 38.135.789,52 Beban Operasional Kedelai Sukorejo 32.891.264,58 Beban Operasional Pertokoan 1.339.158,00

77 Beban Operasional Simpan Pinjam 72.814.515,00 Beban Susut Barang 24.363.267,50 Beban Kesejahteraan Pengelola 26.300.000,00 Beban Promosi 3.065.000,00 Total 279.895.594,60 Beban Organisasi : Beban honor pengurus 210.355.691,00 Beban Pendidikan 900.000,00 Beban Masa Bhakti Pengurus 9.600.000,00 Beban Transportasi 70.520.000,00 Beban Rapat Tahunan 100.000.000,00 Beban Survey 25.666.850,00 Total 417.043.341,00 Beban Administrasi dan Umum : Beban Gaji Karyawan 482.090.390,00 Beban Transportasi Karyawan 32.893.000,00 Beban Konsultasi 6.000.000,00 Beban Sumbangan 7.987.150,00 Beban Listrik, Air 3.884.743,00 Beban Kantor 10.830.590,00 Beban THR & Bonus Tahunan 154.325.399,00 Beban Penyusutan Aktiva Tetap 88.824.460,84

78 Beban Komunikasi 6.921.375,00 Beban Percetakan & Komputer 16.060.300,00 Total 809.817.407,84 Beban Keuangan dan Bank : Beban Bunga Bank 139.175.694,00 Beban Administrasi Bank 51.058.241,94 Beban PBB 738.183,00 Beban Bunga Simpanan 42.484.378,56 Benan STNK Bermotor 2.736.400,00 Beban Asuransi 32.096.048,00 Beban Notariat 24.125.000,00 Beban Piutang tak Tertagih 12.000.000,00 Beban Pesangon Karyawan 20.000.000,00 Beban Kesejahteraan Anggota 133.507.325,00 Beban Bunga LPBD-UMKM 71.048.050,00 Beban Pajak 10.926.215,00 Total 572.867.135,00 j. Pendapatan Pend.Ops. S/P TPK Weleri 325.463.500,00 Pend.Ops. S/P TPK Kendal 295.858.500,00 Pend.Ops. S/P TPK Sukorejo 267.823.280,00 Pend.Adm S/P Weleri 28.973.500,00

79 Pend.Adm S/P Kendal 22.915.500,00 Pend.Adm S/P Sukorejo 21.889.500,00 Pend.Bunga Bank 3.973.981,80 Pend.Penjualan Aktiva 3.032.125,00 Pend.Adm.S/P Kaliwungu 17.828.000,00 Pend. Dari usaha angkutan 20.773.530,00 Pend.Ops.S/P Kaliwungu 202.470.175,00 Pend.Ops.Kedelai Ass 54.855.637,50 Pend.Bunga S/P BBM Weleri 1.599.500,00 Pendapatan lain-lain 32.950.300,00 Total 1.300.407/029,00 k. Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha Th.Berjalan pada akhir Desember 2015 diperoleh sebesar Rp 87.409.720,86 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 80.136.241,17. l. Laba Bersih Laba bersih pada PRIMKOPTI Harum pada bulan Desember 2015 sebesar Rp 76.483.505,14 dari hasil penjualan Rp 28.027.700.578,50 dikurangi HPP sebesar Rp 27.172.000.623,00 dikurangi beban-beban sebesar Rp 2.068.697.263,94 serta beban pajak Rp 10.926.215,14.

80 m. Kenaikan Piutang Usaha Pada bulan Desember 2015 PRIMKOPTI Harum mengalami kenaikan piutang sebesar Rp 90.286.215,00 dimana saldo piutang pada akhir Desember sebesar Rp 6.519.087.479,13. n. Penurunan Persediaan Terdapat penurunan persediaan pada PRIMKOPTI Harum terlihat dari persediaan bulan Desember 2015 sebesar Rp 241.704.392,50 dibandingkan awal bulan sebesar Rp 640.030.493,00. o. Penurunan Bersih Kas Pada penyusunan laporan keuangan koperasi Harum yang disusun sesuai SAK ETAP bahwa koperasi mengalami penurunan kas sebesar Rp 95.004.231,00 dari awal kas bulan sebesar Rp 431.824.087,39 dan diakhir bulan tersisa Rp 336.819.856,08. p. Akumulasi Penyusutan Berdasarkan SAK ETAP maka dilakukan perhitungan nilai penyusutan pada aset suatu perusahaan dengan masa manfaat, berikut ini masa manfaat aset pada PRIMKOPTI Harum sebagai berikut : Jenis Aset Tanah Bangunan Kantor & Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Masa Manfaat Apresiasi 20 Tahun 4 Tahun 8 Tahun

81 q. Hutang Bank dan Beban Bunga Dari hasil penelitian dan penyusunan laporan keuangan PRIMKOPTI Harum perusahaan memiliki hutang jangka panjang pada Bank Central Asia dan Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp 1.091.626.131,00. 4.3 Pembahasan Analisis penelitian penyusunan laporan keuangan PRIMKOPTI Harum akan membahas mengenai kontribusi pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian mengenai kontribusi pembuatan laporan keuangan sesuai SAK ETAP akan diuraikan pada sub bab selanjutnya. 4.3.1 Analisis Komponen Laporan Keuangan PRIMKOPTI Harum dengan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Dari data diatas menunjukkan perbedaan antara laporan keuangan PRIMKOPTI Harum dengan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Tabel 4.3.1 Perbedaan laporan keuangan PRIMKOPTI Harum dan SAK ETAP No Elemenelemen PRIMKOPTI Harum SAK ETAP Perbedaan 1 Komponen Laporan Keuangan 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan Atas Ada perbedaan pada komponen laporan keuangan PRIMKOPTI Harum dengan SAK ETAP. Pada koperasi harum

82 Laporan Keuangan tidak ada laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan ekuitas. 2 Pengakuan Basis akrual Basis akrual Tidak ada perbedaan 3 Neraca Neraca mencakup pos pos sebagai berikut : 1.Kas dan Setara Kas 2 Piutang 3. Aset Tetap 4. Utang Bank 5.Kewajiban Lancar dan Tidak Lancar 6. Ekuitas 4 Laporan Laba Rugi 5 Laporan Perubahan Ekuitas Perhitungan Hasil Usaha Mencakup pospos anatara lain : 1Pendapatan 2.Beban Keuangan 3. Laba atau Rugi Tidak membuat laporan perubahan ekuitas Neraca mencakup pospos sebagai berikut : 1. Kas dan Setara Kas 2. Piutang usaha dan Piutang Lainnya 3. Aset tetap 4. Utang usaha dan utang lainnya 5. Kewajiban Lancar dan Tidak Lancar 6. Ekuitas Laba Rugi Mencakup pos-pos antara lain : 1. Pendapatan 2. Beban Keuangan dan Beban Lainlain 3. Beban pajak 4. Laba atau Rugi Mencakup pos-pos sebagai berikut : 1. Modal awal 2. Laba tahun berjalan 3. Simpanan pokok Ada perbedaan Primkopti Harum dengan SAK ETAP yaitu Neraca pada aset tetap berupa Tanah, didalam koperasi penyajian akun Tanah dan akun akumulasi penyusutan aktiva masih dikelompokkan menjadi satu belum terpisah secara tersendiri, kemudian pada kewajiban akun dana-dana belum dipisahkan dana apa saja yang dimaksud, ini belum sesuai penerapan dengan SAK ETAP yang mewajibkan pemisahan akunakun secara tersendiri. Terdapat perbedaan dalam laporan laba rugi pada PRIMKOPTI Harum tidak terdapat beban pajak yang diwajibkan oleh SAK ETAP. Ada perbedaan karena PRIMKOPTI Harum tidak membuat laporan perubahan ekuitas yang diwajibkan

83 6 Laporan Arus Kas Tidak membuat laporan arus kas 4. Simpanan wajib 5. Cadangan 6. Hibah Komponen Arus kas ada 3 macam yaitu : 1. Aktivitas Operasi 2. Aktivitas Investasi 3. Aktivitas Pendanaan SAK ETAP yang semestinya untuk mengetahui modal akhir. Terdapat perbedaan karena PRIMKOPTI Harum tidak membuat Laporan Arus Kas, belum sesuai dengan SAK ETAP 7 Catatan Atas Laporan Keuanagan Tidak membuat catatan atas laporan keuangan 8 Pengukuran Kas atau setara kas : Berbasis akrual Biaya historis Uang muka : Berbasis akrual Biaya historis Aktiva tetap : Berbasis akrual Biaya historis Metode penyusutan: garis lurus. Dasar perhitungan: per setahun dan tidak dihitung mulai dari tanggal perolehan Gedung disusutkan Catatan atas laporan keuangan berisi tentang gambaran umum yang meliputi pendirian, badan hukum dan akun-akun yang diperoleh dari laporan keuangan. SAK ETAP : Berbasis akrual Biaya historis Nilai wajar SAK ETAP : Berbasis akrual Biaya historis Nilai wajar Metode penyusutan: garis lurus, saldo menurun, jumlah unit produksi. Dasar perhitungan: per setahun dan tidak dihitung mulai dari tanggal perolehan Gedung disusutkan. Ada perbedaan antara PRIMKOPTI Harum dengan SAK ETAP karena pada laporan keuangan PRIMKOPTI Harum tidak membuat adanya catatan atas laporan keuangan. Tidak terdapat perbedaan koperasi harum menerapkan sesuai SAK ETAP. Tidak terdapat perbedaan karena PRIMKOPTI Harum sudah menerapkan sesuai SAK ETAP.