BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung. Pelaksanaan siklus I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan mengunakan alat percobaan sederhana untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Penelitian siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2012 di kelas IV SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung. Pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi tentang keberhasilan dan kelemahan. Adapun deskripsi hasil penelitian siklus I adalah sebagai berikut; a. Perencanaan Perencanaan siklus I disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat mengacu pada lampiran Permendiknas RI no 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Adapun komponen-komponennya adalah sebagai berikut: 1) Identitas mata pelajaran 2) Standar kompetensi 3) Kompetensi dasar 4) Indikator pencapaian kompetensi 5) Tujuan pembelajaran 6) Materi pembelajaran 7) Alokasi waktu 8) Metode pembelajaran 9) Kegiatan pembelajaran

42 (a) (b) (c) Pendahuluan Inti Penutup 10) Penilaian hasil belajar 11) Sumber belajar Perbedaan antara RPP sebelumnya dengan RPP siklus I terdapat pada langkah-langkah pembelajaran. Dalam RPP sebelumnya, langkah kegiatan yang dilakukan guru menyajikan materi dan siswa hanya memperhatikan penjelasan guru, siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting (teacher centred). Sedangkan pada RPP siklus I siswa yang lebih aktif dalam pembelajaran, dan guru hanya sebagai fasilitator (student centred) b Pembelajaran Pembelajaran siklus I mengacu pada RPP yang telah disusun. Siswa yang hadir pada saat penelitian dan mengikuti pembelajaran sebanyak 30 orang siswa. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti bertindak sebagai guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran seta dibantu ole h 2 orang observer. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Kegiatan pendahuluan siswa diarahkan pada situasi pembelajaran guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa diarahkan untuk duduk dengan tertib, berdoa bersama kemudian menyiapkan alat-alat belajar. Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan dilsampaikan yaitu sumber-sumber energi panas dengan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Selanjutnya menyampaikan tujuan penbelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu peneliti mengenalkan kegiatan

43 pembelajaran yaitu dengan melaksanakan demonstrasi. Peneliti mengajukan apersepsi berupa pertanyaan : apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata panas?. Beberapa orang siswa menjawab bahwa panas itu matahari dan api. Kemudian peneliti mengkondisikan siswa dan membagi siswa menjadi 6 kelompok. Dalam kegiatan Inti, terdapat tiga tahapan pembelajaran, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Tahap Perncanaan Pada tahap perencanaan guru bersama siswa bertanya jawab untuk merumuskan masalah yang harus dibuktikan yaitu darimanakah sumber energi panas itu berasal, bersama guru siswa bertanya jawab untuk merumuskan hipotesis mengenai mengenai sumber energi panas, kemudian guru mempersiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan kegiatan demonstrasi. Tahap pelaksanaan Guru membagikan LKS, kepada siswa, kemudian guru melaksanakan kegiatan demonstrasi yaitu tentang sumber-sumber energi panas, siswa mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru sambil mencatat hal-hal yang penting. Yang didemonstrasikan oleh guru, yaitu tentang sumber-sumber energi panas beberapa orang siswa ada yang mencoba mendemonstrasikan kembali apa yang dilakukan oleh guru. Setelah selesai guru melaksanakan kegiatan demonstrasi. Kemudian seluruh kelompok berdiskusi untuk menyimpulkan hasil pengamatannya selama diskusi berlangsung ada beberapa siswa yang tidak aktif.

44 Kemudian Dalam hal ini guru menekankan pentingnya bekerja sama berperan aktif dalam melakukan diskusi supaya mendapat hasil yang baik Tahap tindak lanjut Siswa mengupulkan hasil kegiatan diskusi kemudian perwakilan siswa dari setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil pngamatannya Lalu masing- masing kelompok menanggapi hasil kelompok lain Pada kegiatan penutup siswa dan guru bertnya jawab tentang materi yang sudah dipelajari kemudian siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulanyang diambil adalah sumber-sumberenergi panas adalah matahari, api, gesekan dua benda dan listrk. Kemudian peneliti mengadakan tes tertulis secara individu untuk mengukur daya serap siswa terhadap pembelajaran materi sumber sumber energi panas dengan metode demonstrasi. Soal berbentuk uraian yang berjumlah lima soal seluruh siswa mengerjakan soal dengan tertib. a. Hasil Belajar Hasil belajar diperoleh dari hasil observasi serta pengolahan data postes diketahui bahwa hasil belajar IPA dengan menerapkan metode demonstrasi pada siklus I ini diperoleh data sebagai berikut: 1) Nilai rata rata siswa x = = 2040 = 68 n 30 Keterangan :

45 x X N = nilai rata rata siswa = jumlah total nilai seluruh siswa = jumlah siswa. 2) Presentase siswa yang mencapai KKM Persentase pencapaian KKM = jumlah siswa yang mencapai KKM X 100% Jumlah siswa keseluruhan % = 17 x 100% = 56, 66 % 30 Dari data di atas terlihat pada siklus I ini memiliki nilai rata rata sebesar 68 yang telah mencapai KKM sebanyak 56,66 % dan yang belum mencapai KKM 43,34 % (data selengkapnya lihat pada lampiran tabel 4.1 ) Hasil tes siklus I apabila dibandingkan dengan data awal (lihat pada lampiran tabel 4.1 daftar nilai ulangan harian siswa ) Hasil belajar siklus I ini dapat dikatakan meningkat sebab data awal menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 54,72, siswa yang mencapai KKM 50% dan yang belum mencapai KKM sebanyak 50 %. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat perbandingan nilai rata-rata hasil belajar pada grafik 4.1

46 80 70 60 50 40 30 20 Perolehan nilai rata-rata 10 0 Data Awal Siklus 1 Grafik 4.1 Perbandingan nilai rata-rata siswa data awal dan data siklus 1 Dari data di atas terlihat adanya peningkatan nilai rata rata yang diperoleh siswa pada data awal ke siklus I. Pada data awal nilai rata-rata sebesar 54, 72 pada siklus I nilai rata-rata menjadi siswa menjadi 68 terjadi peningkatan 13,28 poin, kemudian untuk melihat peningkatan persentase siswa yang sudah mencapai nilai KKM dan yang belum mencapai nilai KKM pada data awal ke siklus I dapat dilihat pada grafik berikut :

47 60 50 40 30 20 siswa yang tuntas siswa yang belum tuntas 10 0 data awal siklus 1 Grafik 4.2 Perbandingan prosentase ketuntasan belajar siswa data awal dan data siklus 1 b. Refleksi Apabila dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, dapat diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa serta peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan proses pembelajaran antara sillus I dengan sebelumnya. Perbandingan proses pembelajaran siklus I dengan sebelumnya adalah: 1. Pada pembelajaran siklus 1 siswa terlihat lebih aktif dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. 2. pada siklus I peran guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan pada pembelajaran sebelumnya guru sebagai pusat pembelajaran.

48 3. Pada pembelajaran siklus I siswa menemukan sendiri konsep, sedangkan pada pembelajaran sebelumnya konsep didapatkan dari hasil penjelasan guru, tetapi dalam siklus I ini masih terdapat kekurangan, kekurangan-kekurangan tersebut antara lain: 1. Guru peneliti kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru peneliti kurang bisa memotivasi siswa untuk menjawab pertanyaan. Hal ini terlihat pada saat guru melakukan apersepsi hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru. 3. Pada saat pembentukan kelompok memakan waktu yang agak lama dan siswapun sangat ribut. 4. Pada tahap pelaksanaan saat kegiatan demonstrasi berlangsung ada beberapa yang siswa tidak memperhatikan kegiatan yang dilakukan guru. 5. Pada tahap tindak lanjut, yang membacakan hasil diskusi setiap kelompok didominasi oleh siswa yang pandai. Berdasarkan hasil temuan temuan di atas, maka peneliti akan memperbaiki pelaksanan pembelajaran pada siklus 2, dengan tindakan perbaikan sebagai berikut. 1. Peneliti akan lebih mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif 2. Peneliti akan lebih interaktif lagi dalam melakukan proses tanya jawab

49 3. Kelas akan dikelompokan sebelum pembelajaran dimulai. 4. Menambah alat peraga dan menekankan pada siswa untuk kerjasama dan aktif dalam malaksanakan kegiatan diskusi 5. Siswa yang membacakan hasil kegiatan secara bergiliran 2. Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2012 di kelas IV SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung pelaksanaan siklus II ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi sebelum kegiatan selanjutnya. Adapun deskripsi hasil penelitian siklus II adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Pembelajaran. Setelah menganalisa tindakan pada siklus I, maka disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II. Peneliti menekankan perbaikan-perbaikan pembelajaran hasil dari refleksi supaya kekurangan disiklus I dapat diatasi disiklus II. Pada siklus II ini membahas tentang perpindahan energi panas. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan LKS, soal postes, observasi kegiatan guru dan observasi kegiatan siswa, serta catatan lapangan b. Pelaksanaan dan Pengamatan hasil Pembelajaran Pembelajaran siklus II mengacu pada RPP yang telah disusun. Siswa yang hadir pada saat penelitian sebanyak 30 orang, pada pelaksanaan siklus II peneliti sebagai guru yang melaksanakan

50 kegiatan pembelajaran, serta dibantu oleh dua orang observer. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Kegiatan pendahuluan pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yaitu siswa menempati tempat duduk sesuai dengan kelompoknya yang sudah dikondisikan sebelumnya, kemudian peneliti mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengarahkan siswa untuk duduk dengan tertib. Setelah kondusif peneliti dengan siswa berdoa, setelah berdoa peneliti bersama siswa menyiapkan alat belajar yang akan digunakan. Setelah keadaan kondusif peneliti menyampaikan informasi tentang materi yang akan disampaikan yaitu Perpindahan panas dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya menyampaikan tujuan yang harus dicapai yaitu setelah pelajaran selesai diharapkan kalian dapat menyipulkan arti konduksi, konveksi, dan radiasi serta dapat memberikan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Setelah itu peneliti mengenalkan kegiatan pembelajaran yaitu dengan melaksanakan demonstrasi Kegiatan selanjutnya, peneliti memotivasi siswa sebagai apersepsi berupa pertanyaan anak-anak pada minggu yang lalu kita belajar tentang sumber energi panas, coba siapa yang masih ingat.dari

51 manakah sumber energ panas itu berasal? Beberapa siswa merespon pertanyaan tersebut dengan baik. Dalam kegiatan inti terdapat tiga tahapan pembelajaran, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut Pada tahap perencanaan peneliti bersama siswa mengadakan tanya jawab untuk merumuskan masalah yang harus dibuktikan.siapa yang pernah menggoreng di atas wajan semua siswa menjawab pernah, darimanakah sumber panas itu berasal? hampir semua siswa menjawab dari api, selanjutnya peneliti bersama siswa merumuskan hipotesis. Peneliti mengajukan pertanyaan kembali benarkah panas itu dapat berpindah? Baiklah sekarang kita buktikan melalui kegiatan demonstrasi bersama-sama, kemudian peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok. Pada tahap pelaksanaan guru memberikan pengarahan kepada siswa.kemudian Guru membagikan LKS kepada semua siswa Setelah keadan kelas benar-benar kondusif, lalu guru mendemonstrasikan kegiatan yaitu tentang perpindahan energi panas semua siswa mengamati dengan seksama apa yang sedang diperagakan oleh guru sambil mencatat hal-hal yang penting, kemudian ada beberapa siswa yang ingin mencoba memperagakan apa yang di peragakan oleh guru. Setelah selesai memperagakan materi tentang perpindahan panas guru menugaskan semua siswa untuk berdiskusi menyimpulkan apa saja yang telah diamati selama guru

52 mendemonstrasikan materi pembelajaran,l selama diskusi berlangsung guru menekankan pentingnya kerjasama yang aktif dan mengikuti kegiatan diskusi dengan kelompoknya selama kegiatan berlangsung guru memberikan penjelasan dan memberikan bimbingan kepada semua siswa, setelah kegiatan selesai siswa ditugaskan membaca referensi yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kemudian pada tahap tindak lanjut, peneliti memberikan bimbingan kepada kelompok untuk membacakan hasil diskusi secara bergiliran ke depan, Ada beberapa siswa yang masih ragu dan takut untuk memberikan tanggapan kepada kelompok lain. Kegiatan Pada kegiatan penutup, peneliti dan siswa mengadakan tanya jawab seputar materi yang sudah diajarkan kemudian mengarahkan siswa untuk menyimpulkan dari materi pelajaran. Adapun kesimpulannya panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Kemudian peneliti mengadakan postes secara individual yaitu untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Dengan metode demonstrasi, soal berbentuk uraian berjumlah tujuh soal seluruh siswa mengerjakan soal dengan tertib. c. Hasil Belajar Hasil belajar diperoleh dari observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data postes

53 diketahui bahwa hasil belajar IPA dengan menerapkan metode demonstrasi pada siklus II ini diperoleh data sebagai berikut: 1). Nilai rata-rata siswa pada siklus II X =,N = 2210 = 73,66 N 30 Keterangan: x = nilai rata-rata siswa N = jumlah total nilai seluruh siswa N = jumlah siswa 75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 65 Siklus 1 Siklus 2 Perolehan nilai rata-rata Grafik 4.3 Perbandingan Nilai rata-rata siklus I dan siklus II 3) Persentase siswa yang mencapai KKM Persentase = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100% Jumlah siswa keseluruhan % = 23 x 100% = 76, 66 % 30 X = rata-rata

54 x = jumlah seluruh skor N = banyaknya siswa Dari data di atas terlihat pada siklus II ini memiliki nilai ratarata kelas sebesar 73,66. dan yang telah mencapai KKM adalah sebanyak 76, 66 %, dan yang belum mencapai KKM sebanyak 23, 34% Hasil tes siklus II ini apabila dibandingkan dengan hasil tes siklus I dapat dikatakan meningkat sebab hasil tes siklus II menunjukan hasil rata-rata kelas sebesar 73,66, dan siswa yang mencapai KKM sebanyak 76,66%. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat perbandingan nilai rata-rata hasil belajar pada lampiran grafik berikut : 90 80 70 60 50 40 30 siswa yang tuntas siswa yang belum tuntas 20 10 0 siklus 1 siklus 2 Grafik 4.4 Perbandingan prosentase ketuntasan belajar siswa data siklus 1 dan data siklus 2

55 Perbandingan persentase pencapaian KKM antara siklus I dan siklus II Dari grafik di atas terlihat adanya peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM dari siklus I ke siklus II pada siklus I persentasesiswa yang mencapai KKM sebesar 56,66% sedangkan pada siklus II sebesar 76,66% berarti ada peningkatan sebesar 20% d. Refleksi Apabila dibandingkan dengan pembelajaran siklus I dapat diketahui ada peningkatan hasil belajar siswa serta peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM. Hal ini di sebabkan oleh adanya perbaikan proses pembelajaran antara siklus II dengan siklus I Perbandingan proses pembelajaran siklus II dengan siklus I adalah : 1. Pada siklus II tempat duduk dikondisikan sebelum proses pembelajaran berlangsung untuk menghemat waktu. 2. Pada siklus II guru menyampaikan tujuan di saat kelas betul betul tertib. 3. Pada siklus II guru lebih interaktif dalam melakukan apersepsi. 4. Pada [pembelajaran siklus II guru lebih menekankan kepada siswa pentingnya kerja sama dan aktif mengikuti pembelajaran. 5. Pada pembelajaran siklus II perwakilan kelompok yang membacakan secara bergiliran

56 6. Kepada siswa yang mau ke depan membacakan hasil diskusi n diberi reward berupa tepuk tangan. Tetapi dalam pembelajaran siklus II ini masih ada kekurangan antara lain: 1. Guru peneliti kurang bisa memotivasi siswa untuk menjawab pertanyaan 2. Pada saat pelaksanaan diskusi berlangsung ada beberapa siswa yang tidak aktif 3. Siswa masih terlihat kesulitan dalam menyimpulkan hasil pengamatan Berdasarkan hasil temuan temuan di atas, maka peneliti akan memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus III dengan tindakan perbaikan sebagai berikut: 1. Peneliti akan lebih interaktif dalam melakukan proses tanya jawab. Peneliti akan lebih menekankan kepada siswa pentingnya bekerja sama dan berperan aktif 2. Peneliti akan membuat LKS yang lebih mudah dipahami oleh siswa. 3. Peneliti akan lebih memotivasi siswa untuk berani memberikan tangapan kepada kelompok lain 3. Siklus III

57 Penelitian siklus III dilaksanakan padatanggal 31 Mei 2012 di kelas IV SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai kota Bandung. Pelaksanaan siklus III ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi sebelum kegiatan yang selanjutnya. Adapun deskripsi hasil penelitian siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Pembelajaran Setelah menganalisa tindakan pada pada siklus II, maka disusunlah Rencana pelaksanaan Pembelajaran siklus III. Peneliti menekankan perbaikan pembelajaran dari hasil refleksi agar kekurangan didalam pembelajaran siklus II dapat teratasi di siklus III. Pelaksanaan siklus III membahas tentang sumber- sumber energi bunyi dan sifat-sifatnya. Peneliti mempersiapkan LKS, soal postes, lembar observasi kegiatan guru dan siswa, serta catatan lapangan b. Pelaksanaan dan Pengamatan Pembelajaran Pembelajaran siklus III ini mengacu pada RPP yang telah disusun. Siswa yang hadir sebanyak 30 siswa. Pada pelaksanaan siklus III ini peneliti bertindaksebagai guru yang melaksanakan pembelajaran, yang dibantu oleh dua orang observer. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Kegiatan pendahuluan pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yakni siswa menempati tempat duduk sesuai dengan lelompoknya yang sudah dikondisikan sebelumnya. Kemudian peneliti mengarahkan siswa pada situasi

58 pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa, mengarahkan siswa untuk duduk dengan tertib, Setelah keadaan kelas benar- beanr kondusif, lalu siswa dan peneliti berdoa, kemdian peneliti menyiapakan alat-alat belajar yang akan digunakan. Setelah keadaan kelas kondusif peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu sumber-sumber energi bunyi dan sifatsifatnya Kemudian menyapaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu setelah pelajaran ini selesai diharapkan kalian dapat menyebutkan empat sumber energi bunyi, cara menghasilkan bunyi dan lima sifat energi bunyi Setelah itu peneliti mengenalkan kegiatan pembelajaran yaitu dengan melaksanakan metode demonstrasi. Peneliti memotivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan sebagai apersepsi, adapun pertanyaannya adalah apayang kalian tahu tentang bunyi hampir semua siswa menjawab pertanyaan dari guru, tetapi p[eneliti hanya menunjuk dua orang untuk menjawab masing satu laki=laki dan satu perempuan Dalam kegiatan inti ada tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Pada perencanaan peneliti mengadakan tanya jawab untuk merumuskan masalah yang harus dibuktukan Pertanyaan peneliti adalah siapa yang pernah meniup seruling semuanya menjawab pernah, apa yang terjadi ketika seruling ditiup

59 semuanya menjawab berbunyi. Selanjutnya peneliti dan siswa mengadakan tanya jawab benarkah seruling merupakan sumber bunyi. Baiklah mari kita buktikan dengan cara demonstrasi, kemudian peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok. Pada pelaksanaan setelah kelas benar-benar tertib peneliti mlkukan kegiatan demonstrasi dengan cara memperagakan alat yang sudah di sediakan oleh guru semua siswa betul- betul mengamati dengan seksama sambil mencatat hal-hal yang dianggap penting setelah guru selesai melakukan kegiatan demonstrasi hampir semua siswa ingin mencoba alat demonstrasi yang digunakan guru, tetapi hanya beberapa siswa yang mencoba mendemonstrasikan sumber- sumber energi bunyi, setelah semua kegiatan demonstrasi selesai guru menugaskan semua siswa untuk berdiskusi dan menyimpulkan hasil pengamatannya. Dalam diskusi kali ini hampir semua siswa berperan aktif untuk menyimpulkan hasil pengamatannya, dalam kegiatan kali ini ada siswa yang memainkan alat demonstrasi. peneliti menegur kemudisn siswa tersebut ikut aktif kembali melakukan kegiatan. Setelah kegiatan selesai peneliti menugaskan siswa untuk membaca referensi tentang sumbersumber energ bunyi. Pada tahap tindak lanjut peneliti membimbing siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya secara bergiliran, lalu mengumpulkan hasil diskusi selama pngamatan. Pada kegiatan penutup peneliti dan siswa mengadakan tanya jawab tentang materi yang sudah

60 dipelajari, kemudian mengarahkan siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran. Adapun ksimpulan yang diambil adalah seruling, gitar, angklung dan gendang merupakan sumber bunyi, sumber energ akan mengeluarkan bunyi jika bergetar, dan sifat-sifat dari bunyi adalah merambat melalui benda padat, benda cair, dan gas selain itu energi bunyi dapat dipantulkan dan diserap kemudian peneliti mengadakan postes secara individu untuk,mengukur daya serap siswa terhadap pembelajaran yang sudah diajarkan, soal berbentuk uraian dan berjumlah tiga soal semua siswa mengerjakan postes dengan tertib. c. Hasil Belajar Hasil belajar diperoleh dari observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil data postes diketahui bahwa hasil belajar IPA dengan merapkan metode demonstrasi pada siklus III ini diperoleh data sebagai berikut 1). Nilai rata-rata siswa X = N = 2593 = 86,43 N 30 Keterangan X = nilai rata-rata siswa N = jumlah total seluruh siswa N = jumlah seluruh siswa

61 a. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 / prosentase Ketuntasan Belajar Siswa % = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100 % Jumlah siswa keseluruhan % = 27 30 x 100 % = 90 % Dari data di atas terlihat pada siklus III ini memiliki nilai ratarata kelas sebesar 86,43. Dan seluruh siswa sudah mencapai KKM (data selengkapnya lihat pada lampiran tabel 4.3 ) Hasil tes siklus III apabila dibandingkan dengan hasil tes siklus II (lihat pada lampiran tabel 4.2 ). Hasil belajar siklus III ini dapat dikatakan meningkat sebab hasil tes siklus II menunjukkan nilai ratarata kelas sebesar 73,66 siswa yang mencapai KKM 76,66 % dan yang belum mencapai KKM sebanyak 23,34 %. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat perbandingan nilai rata-rata hasil belajar pada grafik berikut : 90 85 80 75 70 Nilai ratarata siswa 65 siklus II Siklus III Grafik 4.5 Perbandingan rata-rata siswa pada siklus II dan siklus III

62 Dari data di atas terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswapada siklus II ke siklus III. Pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 73,66 pada siklus III nilai rata-rata siswa menjadi 86,43 terjadi penigkatan 12,77 poin. Kemudian untuk melihat peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM, dan yang belum mencapai KKM pada siklus II ke siklus III dapat dilihat pada grafik berikut: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 siklus 2 siklus 3 siswa yang tuntas siswa yang belum tuntas Grafik 4.6 Perbandingan prosentase ketuntasan belajar siswadata siklus 2, data siklus 3 Dari grafik di atas terlihat adanya peningkatan persentase siswa yang mencapai nilai KKM dari siklus II ke siklus III. Pada siklus I persentase siswa yang mencapai nilai KKM yaitu sebesar 76,66 sedangkan pada siklus III persentase siswa yang mencapai nilai KKM mencapai 90% terjadi peningkatan sebesar 13,34%. d. Refleksi

63 Apabila dibandingkan dengan pembelajaran di siklus II, dapat diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa serta peningkatan jumlah yang mencapai nilai KKM. Hal ini disebabkan oleh adanya perbaikan proses pembelajaran antara siklus III dan siklus II. Perbandingan proses pembelajaran siklus III dan siklus II.adalah: 1) Pada pembelajaran siklus III peneliti lebih interaktif dalam melaksanakan apersepsi, dengan cara memberikan pertanyaan berulang- ulang kepada siswa. 2) Pada pembelajaran siklus III peneliti sangat menekankan pentingnya bekerja sama dan berperan aktif dalam demontrasi serta memberi teguran kepada siswa yang kurang aktif. 3) Pada pembelajaran sik;lus III, siswa yang membacakan hasilnya di depan kelas diberi hadiah berupa pujian dan tepuk tangan dari seluruh siswa. Berdasarkan hasil analisis siklus III peneliti memperoleh masukan bahwa pada saat apersepsi pertanyaan yang diajukan sangat tepat sebab hampir semua siswa merespon dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, kemudian pada saat pelaksanaan demonstrasi semua siswa aktif., hal ini dibuktikan dengan terus meningkat hasil

64 belajar. Lalu pada saat memberikan tanggapan sebagian siswa sudah berani memberikan pendapatnya. 4) Pada siklus III, siswa yang memberikan tanggapan diberi reward berupa pujian dan tepuk tangan. Berdasarkan hasil analisis siklus III, peneliti memperoleh data bahwa pada saat melaksanakan demonstrasi sebagian siswa sudah jauh lebih aktif, ini pertanda pada tindakan kali ini ada peningkatan dan pada saat memberikan tanggapan, sebagian besar sudah berani untuk mengemukakan tanggapannya. Hal ini menunjukkan keberanian siswa untuk memberikan tanggapan sudah ada peningkatan. B. Pembahasan 1. Pewrencanaan Pembelajaran IPA pada Tindakan Siklus I, Siklus II dan Siklus III Berdasarkan dari data yang diperoleh selama observasi di SD Negeri Babakan 3 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, bahwa pada hasil ulangan pembelajaran IPA di kelas IV memperoleh nilai rata-rata sebesar 62. Maka dalam perencanaan pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan lembar Kerja Siswa (LKS) tentang energi panas dan bunyi. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPP mencakup tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut.

65 2. Pelaksanaan Pembelajaran IPA pada tindakan Siklus I, Siklus II dan Siklus III Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, siklus II dan siklus III disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA tentang energi panas dan bunyi di kelas IV semester genap Sekolah Dasar mampu memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dikelas. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa, siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered) melainkan berpusat pada siswa (studet centered) Dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa lebih dilibatkan dalam pembelajaran. Mereka diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajari dan membuktikan sesuatu dengan kegiatan demonstrasi, sehingga pemahaman siswa menjadi semakin berkembang. Hal ini sesuai dengan isi dari KTSP 2006 yang menyatakan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, sehingga IPA bukan bukan hanya pengusaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan hakikat pembelajaran IPA yang

66 dikemukakan di atas, maka penerapan metode demonstrasi sangat tepat digunakan dalam pembelajaran IPA Hal tersebut didukung oleh SagalaS yang menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tinkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.melalui penerapan metode demonstrasi siswa dilibatkan mulai dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis mengikuti proses mengamati suatu objek, mengalisa data membuktikan sampai menarik kesimpulan. Maka dari itu pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang dilakukan denagn cara pertunjukan materi pembelajaran dimana siswa secara aktif Hal ini berarti pembelajaran IPA tentang energi panas dan bunyi tepat sekali apabila menggunakan metode demonstrasi. 1. Peningkatan Hasil belajar siswa Pada dasarnya pelaksanaan PTK yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi tiga siklus mengalami peningkatan baik perolehan nilai rata-rata siswa, maupun persentase pencapaian KKM. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 68, pada siklus II menjadi 73,66, dan pada siklus III mencapai 86,43. Sedangkan persentase pencapaian KKM, pada siklus I sebesar 56,66%, pada siklus II sebanyak 76,66%,

67 sedangkan pada siklus III adalah 90%. Adapun grafik yang menunjukan peningkatan tiap siklus adalah sebagai berikut: 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Nilai Rata-rata siswa Siswa yang mencapai KKM Siswa yang belum mencapai KKM 0 Data awal Siklus I Siklus II Siklus III Grafik 4.7 Perbandingan nilai rata-rata siswa dan Pencapaian Nilai KKM siklus I, siklus II dan siklus III Dari grafik di atas terlihat jelas peningkatan perolehan nilai ratarata siswa dan persentase pencapaian nilai KKM tiap siklus.