BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2016 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN EKONOMI SETDA PROVINSI GORONTALO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BABIII AKUNTABILITAS KINERJA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

L A P O R A N K I N E R J A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

2.1 Rencana Strategis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Bappeda

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Latar Belakang Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk organisasi pelayanan publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaiki kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis. Informasi mengenai kinerja juga penting untuk menciptakan tekanan bagi para pejabat penyelenggara pelayanan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam organisasi. Dengan adanya informasi mengenai kinerja, maka benchmarking dengan mudah bisa dilakukan dan dorongan untuk memperbaiki kinerja bisa diciptakan. Di bidang pemerintahan daerah, sebagai ujung tombak suksesnya fungsi pelayanan masyarakat/publik, masih dijumpai beberapa permasalahan sebagai berikut: 1) Kualitas kepemimpinan (leadership) para pejabat sektor publik yang masih kurang; 2) Kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya berdasarkan kepada prinsip-prinsip organisasi yang efisien dan rasional sehingga struktur organisasi kurang proporsional; Manajemen kinerja merupakan proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang 3) Sistem manajemen kepemerintahan belum berorientasi pada hasil (outcome); 4) Sistem manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan profesionalitas, kompetensi, dan remunerasi yang adil sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja; LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 8

5) Sistem dan prosedur kerja di lingkungan aparatur negara belum efisien, efektif, dan berperilaku hemat; 6) Praktek KKN yang belum sepenuhnya teratasi; 7) Pelayanan publik belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat; dan 8) Terabaikannya nilai-nilai etika dan budaya kerja dalam birokrasi sehingga melemahkan disiplin kerja, etos kerja, dan produktivitas kerja. Reformasi birokrasi pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang menyangkut berbagai aspek, antara lain: organisasi, sumber daya manusia, sistem dan manajemen proses. Dalam aspek organisasi, salah satu sasaran dari reformasi birokrasi adalah mewujudkan organisasi pemerintahan daerah yang berorientasi pada hasil/outcome (result oriented goverment). Ciri utama penerapan prinsip pemerintahan yang berorientasi pada hasil/outcome adalah : 1. Adanya tujuan dan sasaran yang berorientasi pada hasil (outcome) yang jelas, dan terukur dengan indikator outcome dalam setiap dokumen perencanaan jangka panjang, menengah maupun jangka pendek. 2. Adanya keterkaitan yang jelas antara tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan program/kegiatan dan anggaran yang tersedia. 3. Adanya informasi kinerja yang jelas atas seluruh SKPD yang terkait. Ukuran atau indikator kinerja organisasi sektor publik dapat dilihat dari website atau media lainnya oleh masyarakat secara luas. 4. Adanya target-target kinerja yang direncanakan dari setiap penggunaan dana publik. Target-target kinerja tersebut menjadi tolok ukur keberhasilan/kegagalan instansi dan menjadi tanggungjawab utama dari pimpinan instansi tersebut. Dalam rangka mendorong terwujudnya result oriented goverment tersebut, maka dipandang perlu membangun dan mengembangkan sistem evaluasi/penilaian oganisasi. Evaluasi/penilaian kinerja Kementerian/ Lembaga bertujuan untuk menegakkan prinsip- LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 9

prinsip pengorganisasian yang baik dalam rangka mencapai tujuan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah di Provinsi Gorontalo yang berorientasi pada hasil (result oriented government ). Sebagai bagian dari fungsi manajemen, pelaksanaan fungsi evaluasi kinerja merupakan hal yang penting karena pelaksanaan evaluasi/penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk umpan balik perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi. Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi memiliki peran penting dalam menunjang terlaksananya reformasi birokrasi, yaitu dengan merumuskan berbagai kebijakan dalam rangka untuk mendorong penerapan akuntabilitas kinerja secara utuh pada semua unit kerja dalam lingkungan kerja Biro P2E; memantau pelaksanaan implementasi sistem akuntabilitas kinerja dan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja secara berkala. Reformasi birokrasi aparatur negara diarahkan pada penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance), melalui peningkatan koordinasi antar sektor, antara pusat dan daerah, serta antar daerah untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan aparatur negara, meningkatkan fungsi lembaga pemerintahan, meningkatkan penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta meningkatkan ketatalaksanaan agar mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan tugas serta fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan. B. Peraturan Perundangan yang Terkait Sejauh ini pemerintah telah memberlakukan berbagai peraturan perundangundangan yang terkait dengan bidang tugas Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi, pada bidang perencanaan, penganggaran, serta pelaporan pertanggungjawaban antara lain: 1. Sistem Perencanaan Sistem perencanaan mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional. Aturan lebih rinci yang menjabarkan Undang-undang tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 10

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. Dalam peraturan ini, Kementerian Negara PAN menerima salinan Renstra Kementerian dan lembaga untuk dilakukan review keterkaitannya dengan bidang tugas masing-masing kementerian/lembaga. 2. Sistem Penganggaran Sistem penganggaran mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Aturan lebih rinci yang menjabarkan Undang-Undang tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kinerja Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 3. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan seluruh Pejabat Pemerintah yang termasuk dalam kategori Penyelenggara Negara untuk membuat penetapan kinerja. 4. Sistem Perbendaharaan (Pelaporan) Sistem perbendaharaan (pelaporan) mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Aturan lebih rinci yang menjabarkan Undang- Undang tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Sistem Evaluasi Evaluasi dalam bentuk pemeriksaan/audit mengacu pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Sistem Evaluasi dalam bentuk yang lebih luas belum diatur secara umum oleh sebuah undang-undang. Peraturan perundang-undangan yang lebih rendah yang terkait dengan evaluasi adalah Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; dan Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 11

6. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060). 7. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017. 8. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo. 9. Keputusan Gubernur Nomor 352/18/VIII/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis SKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017. 10. Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Sekretariat Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dilaksanakan secara elektronik. 11. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 002/PRT/KA/VII/2009 tentang Pedoman Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah. 12. Peraturan Gubernur Nomor 08 Tahun 2010 tentang pembentukan Unit Layanan Pengadaan di Provinsi Gorontalo. C. Peran Strategis Biro P2E Aparatur negara merupakan salah satu komponen penting dalam mewujudkan good governance, bersama dunia usaha (corporate) dan masyarakat (civil society). Ketiga komponen tersebut harus berjalan seiring sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi diberikan peran dan tanggung jawab untuk merumuskan dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan di bidang kesekretariatan. Salah satu kebijakan yang sangat urgent yang harus dirumuskan oleh Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi dalam rangka mewujudkan good governance ini adalah mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan kebijakan pelaksanaan fungsi administratif pembangunan daerah yang menjadi tugas utama Biro Pengendalian LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 12

Pembangunan dan Ekonomi, yaitu pengendalian pembangunan dan ekonomi melalui penerapan teknologi informasi. Dalam hal kebijakan peningkatan penerapan Sistem AKIP, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah telah menyebutkan bahwa diperlukan keterlibatan aktif Kementerian Negara PAN dalam pengembangan dan penyusunan sistem transparansi dan akuntabilitas pembangunan daerah secara terintegrasi dengan sistem perencanaan, sistem penganggaran, sistem perbendaharaan, dan sistem akuntansi pemerintahan. Selain itu, terdapat beberapa peraturan perundang-undangan dan produk hukum lain yang muncul dari pemerintah daerah yang menempatkan Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi, dalam hal ini yang terkait langsung dengan kedudukan, tugas dan fungsi Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi, sebagai pihak yang terlibat aktif dalam implementasi peraturan perundang-undangan masing-masing, seperti Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai perubahan ke-empat atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010. Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi sebagai salah satu unit kerja pada Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo yang memiliki fungsi merumuskan kebijakan di bidang administrasi pembangunan merupakan salah satu ujung tombak dalam menunjang terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik dan berkaitan dengan akuntabilitas kinerja. Peran penting Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi adalah: 1. Menciptakan hubungan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi baik intern maupun ekstern sesuai kebutuhan organisasi; 2. Melaksanakan sistim pengadaan barang/jasa dan monitoring evaluasi secara elektronik yang berbasis internet 3. Mewujudkan pengendalian administratif kegiatan pembangunan dan ekonomi. Peran tersebut dilakukan dengan merumuskan berbagai kebijakan dan program kerja dalam rangka perwujudan sasaran strategis Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi serta melakukan bimbingan serta asistensi secara aktif di lingkungan instansi pemerintah mengenai pengendalian administrasi pembangunan berbasis teknologi LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 13

informasi di Provinsi Gorontalo. Peran strategis tersebut dapat diilustrasikan pada gambar sebagai berikut: Gambar 2: Peran Strategis Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi D. Rencana Strategis Tahun 2012 2017 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik instansi pemerintah memerlukan integritas antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis nasional global. Rencana Strategis (Renstra) Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi ini disusun dalam koridor Rencana strategis Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo. Diharapkan dengan adanya Rencana Strategis ini, pemenuhan tugas dan fungsi Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi dapat dilakukan secara lebih terarah dan terkendali serta senantiasa secara dinamis mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi. LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 14

Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berusaha mewujudkan manajemen berbasis kinerja (Performance Based Management), Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi memfokuskan semua aktivitasnya pada layanan prima (service excellence) dalam rangka melaksanakan tugasnya baik pada urusan kesekretariatan di bawah koordinasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo maupun pada lingkungan eksternal Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi. Perencanaan strategis bukanlah sesuatu yang statis, akan tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan harus terus menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan jaman. Renstra Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi disusun sebagai suatu siklus berkelanjutan, yang akan mendasari kegiatan organisasi sehari-hari, dan akan menjadi ajang interaksi dan koordinasi antara organisasi dengan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Sebagai satuan kerja di bawah kendali Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi yang bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris Daerah dalam membentuk aparatur yang akuntabel diharapkan mampu untuk mendorong akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah di Provinsi Gorontalo. Dalam rangka menunjang dan membantu Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menuju kesuksesan pelaksanaan fungsi tersebut, Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi menyusun cara pandang organisasi kedepan dalam bentuk pernyataan Visi Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi sebagai berikut : VISI Terwujudnya Peningkatan Kualitas Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi dalam rangka Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pernyataan visi ini seyogyanya mengacu pada pernyataan visi Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo yang termuat dalam dokumen perencanaan pemerintah daerah. Hal ini dapat dipahami mengingat Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi merupakan bagian integral dari fungsi kesekretariatan Pemerintah Daerah di tingkat provinsi. Sudah selayaknya Visi Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi sepenuhnya mendukung LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 15

pemenuhan visi Pemerintah Daerah. Di masa datang, Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi dengan perumusan kebijakannya di bidang akuntabilitas kinerja pemerintahan daerah berkeinginan mewujudkan kepemerintahan yang baik melalui peningkatan akuntabilitas kinerja oleh segenap jajaran manajemen pemerintahan ditingkat provinsi maupun tuntutan dari Pemerintah Pusat. Sebagai bentuk nyata dari cara pandang kedepan Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi tersebut, maka ditetapkankan Misi yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada Visi akan lebih nyata pada Misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan Misi memperlihatkan tanggungjawab apa yang hendak dipenuhi oleh Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi, siapa yang memiliki tanggungjawab tersebut dan bagaimana organisasi mewujudkan tanggungjawab tersebut. Berikut ini pernyataan misi Biro P2E. MISI 1. Mewujudkan organisasi yang profesional dalam urusan kesekretariatan serta pengendalian pembangunan melalui pengadaan barang dan jasa berbasis teknologi informasi; 2. Mewujudkan pengendalian pembangunan melalui monitoring kegiatan pembangunan secara menyeluruh serta mewujudkan informasi hasil pengawasan sebagai bahan perumusan kebijakan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo 3. Meningkatkan Pengendalian pembangunan melalui koordinasi antara lembaga pada sektor perekonomian. Misi ini disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun tuntutan pada masyarakat yang menginginkan adanya peningkatan akuntabilitas dan kinerja penyelenggara pemerintahan, adanya aparatur yang bersih, dan terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance). Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan oleh Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi dengan jalan mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada segenap unit kerja dan melalui pemberian layanan akuntabilitas yang prima serta mendorong terselenggaranya urusan kesekretariatan yang menjunjung tinggi profesionalisme. LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 16

Dalam usaha mewujudkan Visi dan dan menjalankan Misi dasar tersebut ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional, maka selanjutnya Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi telah melakukan perumusan tujuan (goals) organisasi. Tujuan merupakan hasil yang spesifik yang ingin dicapai yang akan dilaksanakan atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan ini, maka Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi. Selanjutnya berdasarkan tujuan tersebut, maka dijabarkan ke dalam sasaran yang lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan sebagai indikator untuk mengukur tingkat capaian terhadap tujuan yang telah ditetapkan, memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi setiap tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, maka ditetapkan strategi dan arah kebijakan Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dalam Dokumen Rencana Strategis Biro P2E Tahun 2012 2017, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 17

Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Koordinasi, Pengawasan, dan Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Dalam rangka Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Misi 1 : Mewujudkan organisasi yang profesional dalam menyelenggarakan koordinasi urusan kesekretariatan serta pengendalian pembangunan melalui pengadaan barang dan jasa berbasis teknologi informasi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1. Mengoptimalkan pengendalian internal kegiatan administratif Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi 1) Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran 2) Kapasitas SDM Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi yang meningkat 1) Pengelolaan Sarana dan Prasarana kantor berdasarkan prinsip efektifitas dan efisiensi 2) Penataan sarana dan prasarana kantor yang sesuai peruntukannya. 1) Memberikan akses kepada seluruh pegawai dalam penggunaan sarana dan prasarana kantor. 2) Memberikan kesempatan seluasluasnya kepada aparatur/pegawai untuk pengembangan kapasitas diri. 3) Peningkatan Tatalaksana pelayanan administrastif yang terkelola secara sistematis 3) Membentuk dan menata bank data untuk keperluan administrasi secara internal 3) Melibatkan seluruh pegawai dalam pengambilan kebijakan menyangkut pelaksanaan program dan kegiatan. 4) Menata administrasi kantor ke dalam sistim database yang terintegrasi 4) Merangkum data dan informasi baik yang bersumber dari luar SKPD maupun dari internal Biro P2E 5) Mengupayakan pemanfaatan anggaran berbasis kinerja pada setiap program dan kegiatan 6) Meningkatkan hubungan kerja yang kondusif antara atasan dan bawahan (Team Work ). LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 18

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 2. Mengoptimalkan kegiatan pengadaan barang dan jasa berbasis teknologi informasi 1) Setiap SKPD/POKJA Mampu melakukan input seluruh paket pekerjaan kedalam layanan SPSE 2) Penyedia mampu mengakses dengan mudah layanan SPSE 3) Seluruh Proses pengadaan barang dan jasa sudah menggunakan layanan SPSE 4) Percepatan proses pelelangan barang dan jasa 1) Upaya peningkatan pemahaman terhadap sistim pengadaan barang dan jasa secara lektronik kepada seluruh stakeholder 2) Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung PBJ secara elektronik. 3) Peningkatan kapasitas SDM bagi aparat pengelola dan penyedia barang/jasa 4) Pengembangan infrastruktur IT pada sistim SPSE 5) Membangun komitmen yang tinggi terhadap perubahan pola tindak setiap SKPD dan Instansi lainnya terhadap PBJ Pemerintah berbasis elektronik 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. 2) Menunjang program pemerintah dalam meningkatkan daya saing usaha 3) Memberikan akses yang luas bagi penyedia barang dan jasa dan masyarakat terhadap barang dan jasa yang diadakan pemerintah 4) Menjadikan proses pengadaan Barang/Jasa terpadu dan terintegrasi sehingga menjadi mudah, cepat dan efisien. 5) Mengupayakan pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Provinsi Gorontalo 6) Menjamin keadilan/tidak diskriminatif berarti adanya perlakuan yang sama terhadap semua penyedia barang dan jasa LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 19

Misi 2 : Mewujudkan pengendalian pembangunan melalui monitoring kegiatan pembangunan secara menyeluruh yang menghasilkan informasi hasil pengawasan sebagai bahan perumusan kebijakan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 3. Peningkatan kualitas pengendalian pembangunan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan yang dibiayai oleh APBD maupun APBN 1) Terlaksananya Kegiatan monitoring Kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh APBD 2) Terlaksananya Kegiatan evaluasi terhadap hasil monitoring kegiatan pembangunan 3) Setiap SKPD mampu menyampaikan laporan pelaksanaan secara periodik, tepat waktu, akurat dan relevan 1) Merencanakan prosedur monitoring kegiatan pembangunan yang tepat sasaran 2) Pemantauan dilakukan pada saat program dan kegiatan sedang berjalan dan memiliki jangkauan jangka pendek. 3) Pengamatan secara periodik terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan. 1) Memastikan bahwa strategi dan langkah yang ditempuh telah sesuai prosedur. 2) Meningkatkan Koordinasi antara instansi terkait tentang penanganan serta pelaksanaan seluruh kegiatan pembangunan. 3) Mengembangkan upaya untuk meningkatkan kemajuan pelaksanaan dapat dilakukan setelah penyimpangan diketahui lebih dini dan solusi dapat dilakukan dengan cepat. 4) Tim MONEV P2E mampu menyampaikan laporan evaluasi perkembangan kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh APBD 5) Koordinasi Dalam rangka percepatan penyelesaian kegiatan pembangunan yang mengalami hambatan 4) Pengawasan kegiatan pembangunan dilakukan dengan menentukan format monitoring yang informatif, pengumpulan informasi, interpretasi sementara dan kecendrungan manfaat yang dirasakan 5) Pengembangan sistim pelaporan secara online (Ereport ) 6) Pelaporan yang teratur/sistematis dan berjenjang selama pelaksanaan kegiatan 4) Peningkatan fungsi pengendalian kegiatan dilapangan melalui ketersediaan SDM yang cukup memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas teknis personil/staf Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi. 5) Membuat analisis dan rekomendasi atas permasalahan kegiatan pembangunan dilapangan. 6) Menjalin koordinasi yang berkelanjutan terhadap SKPD terkait. 7) Pemantauan dilakukan pada semua aspek sejak dari pelaksanaan kegiatan untuk menemukan permasalahan, mencari alternatif pemecahan dan menyarankan langkah-langkah penyelesaian sebagai koreksi dini. LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 20

Misi 3 : Meningkatkan pengendalian pembangunan melalui koordinasi antar lembaga pada sektor perekonomian Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 4. Peningkatan Koordinasi pada Sektor Perekonomian 1) Meningkatnya Koordinasi pada sektor perekonomian 2) Penyiapan Data dan Informasi dalam rangka pengendalian bidang ekonomi 1) Menjalin kerjasama yang baik antar SKPD terkait pada sektor perekonomian 2) Menyediakan dan memfasilitasi seluruh tindak koordinasi dan konsultasi pada sektor perekonomian 3) Menyediakan data yang akurat, tapat waktu, dan relevan pada sektor perekonomian 4) Pengembangan sistim informasi terhadap indikator ekonomi berbasis web 5) Berperan aktif dalam setiap kegiatan perekonomian 1) Memantapkan peran Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi sebagai unsur pengendalian serta evaluasi kegiatan pembangunan dan ekonomi. 2) Meningkatkan Koordinasi antara instansi terkait tentang penanganan serta pelaksanaan seluruh kegiatan perekonomian. 3) Peningkatan fungsi pengendalian pada sektor perkenomian. 4) Mendukung penyusunan dokumen atas potensi perekonomian daerah. 5) Menjamin adanya akses yang mudah terhadap masyarakat atas informasi pada sektor perekonomian 6) Meningkatkan hubungan kerja yang kondusif antara atasan dan bawahan (Team Work ). LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 21

E. Indikator Kinerja Utama Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 Tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, pada Pasal 2 disebutkan bahwa tujuan penetapan indikator kinerja utama di lingkungan instansi pemerintah adalah: 1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 Tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama, maka Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi menyusun IKU yaitu sebagai berikut: 1. Persentase penggunaan Layanan Pengadaan barang/jasa Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Gorontalo. IKU ini untuk mendukung pencapaian sasaran strategis yang ada di Renstra Biro P2E yaitu terwujudnya pengembangan Sistem Pengadaan barang/jasa Secara Elektronik (SPSE). IKU ini dilaksanakan pada Program Pengendalian Pembangunan pada Kegiatan Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik. 2. Persentase pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh APBD dengan aplikasi e-monep. IKU ini untuk mendukung pencapaian sasaran strategis yang ada di Renstra Biro P2E yaitu terwujudnya percepatan pelaporan penyerapan anggaran melalui pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan. IKU ini dilaksanakan pada Program Pengendalian Pembangunan pada Kegiatan Pengendalian Pembangunan Dana APBD, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan Provinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Persentase pelaksanaan koordinasi antara stakeholder terkait dan penyiapan data dan informasi bidang ekonomi. IKU ini untuk mendukung pencapaian sasaran strategis LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 22

yang ada di Renstra Biro P2E yaitu terwujudnya peningkatan kualitas koordinasi dalam rangka pengendalian bidang ekonomi. IKU ini dilaksanakan pada Program Pengendalian Ekonomi pada Kegiatan Koordinasi dan Pengendalian Perekonomian. F. Rencana Kinerja Tahun 2016 Rencana kinerja (Performance Plan) tahun 2016 merupakan penjabaran lebih lanjut dari Renstra Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi, yang di dalamnya memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai pada tahun 2016. Rencana Kinerja Tahun 2016 merupakan tahun ke empat dari periode Renstra 2012 2017 yang disusun berdasarkan koridor Renstra SKPD Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo. Secara detail RKT Biro P2E Tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran dokumen LAKIP ini. Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran Biro P2E yang tercantum dalam Renstra Biro P2E dan mengacu pada RPJMD Provinsi Gorontalo, maka pada Tahun 2016 telah dilaksanakan 4 (empat) program dan 7 (tujuh) kegiatan dengan masing-masing indikator kinerja program/kegiatan sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur dengan indikator kinerja program (outcome) yaitu terpenuhinya sarana pelayanan jasa administrasi, dan sarana prasarana perkantoran, serta peningkatan kapasitas pegawai Biro P2E. Program ini dilaksanakan dan didukung oleh 3 (tiga) kegiatan yaitu: a) Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Biro P2E dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu tersedianya sarana pelayanan jasa administrasi perkantoran sebesar 100%. b) Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Biro P2E dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu tersedianya sarana dan prasarana perkantoran sebesar 100%. c) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Biro P2E dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu jumlah SDM aparatur yang mengikuti diklat/bimtek peraturan perundang-undangan sejumlah 8 orang. LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 23

2. Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan indikator kinerja program (outcome) yaitu terpenuhinya sinkronisasi perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan Biro P2E. Program ini dilaksanakan dengan didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu: a) Perencanaan, Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu tersedianya dokumen perencanaan dan evaluasi program/kegiatan sebesar 100%. 3. Program Pengendalian Pembangunan dengan indikator kinerja program (outcome) yaitu meningkatnya percepatan penyerapan anggaran provinsi dan kabupaten/kota melalui pengendalian pembangunan, pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik, dan penyelenggaraan bimtek peningkatan kapasitas bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Program ini dilaksanakan dengan didukung oleh 3 (tiga) kegiatan yaitu: a) Pengendalian Pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu meningkatnya percepatan penyerapan anggaran provinsi dan kabupaten/kota sebesar 97%. b) Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu penerapan dan implementasi layanan pengadaan barang/jasa secara elektronik sebesar 100%. 4. Program Pengendalian Ekonomi dengan indikator kinerja program (outcome) yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui koordinasi antar stakeholder dalam pengendalian bidang ekonomi. Program ini dilaksanakan dengan didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu: a) Koordinasi dan Pengendalian Perekonomian dengan indikator kinerja kegiatan (output) yaitu meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar pemda, pusat, dan stakeholder bidang ekonomi sebesar 100%. LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 24

G. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan atas rencana kinerja tahunan tersebut, selanjutnya disusun Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Setelah mendapatkan persetujuan anggaran selanjutnya Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi telah menyusun Penetapan Kinerja Tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi sampai unit eselon IV. Penetapan kinerja tersebut merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja unit organisasi yang bersangkutan pada akhir tahun 2016 dan akan dilaporkan dalam LAKIP tahun 2016 ini. Dokumen Penetapan Kinerja Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran dokumen LAKIP ini. Gambaran penetapan kinerja yang tertuang dalam kontrak kinerja Biro P2E bersama Pemerintah Daerah akan diwujudkan dalam 4 (empat) kerangka inovasi yang akan menjadi daya dukung dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah. e-monep Gambar 3. Inovasi Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi LAKIP BIRO P2E TAHUN 2016 25