ELECTRICAL LOAD DATA CALCULATION FEED OF ARUN LPG STORAGE AND TRANSHIPMENT TERMINAL PROJECT PT. PERTAMINA (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya


PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Perancangan Instalasi Listrik Aplikasi Sistem Pemilihan Kabel dan Pemutus pada Proses Pengeboran Minyak dan Gas di Daerah X

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BACK UP SISTEM KELISTRIKAN PLTGU PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG DENGAN START UP DIESEL GENERATOR 6,3KV DAN 400V

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III KEBUTUHAN GENSET

Penentuan rating motor induksi dan karakteristik beban Pemilihan mekanisme pengontrolan

KAJIAN PROTEKSI MOTOR 200 KW,6000 V, 50 HZ DENGAN SEPAM SERI M41

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

MODUL PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK II

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

atau pengaman pada pelanggan.

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

BAB III PERANCANGAN ALAT

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA INSTALASI TIE BREAKER MCC EMERGENCY 380 VOLT

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK Kata Kunci :

TUGAS AKHIR ANALISA DAN SOLUSI KEGAGALAN SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA GARDU DISTRIBUSI JTU5 FEEDER ARSITEK

Analisa Perancangan Gardu Induk Sistem Outdoor 150 kv di Tallasa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN


Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA

MODUL 2 SINGLE LINE DIAGRAM

BAB IV ANALISA. Dalam merancang jaringan listrik suatu bangunan atau area terlebih dahulu

BAB II LANDASAN TEORI

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Studi Koordinasi Proteksi Sistem Kelistrikan di Project Pakistan Deep Water Container Port

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

ANALISIS HASIL PENGUKURAN KUALITAS DAYA ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI TEKSTIL

Transkripsi:

ELECTRICAL LOAD DATA CALCULATION FEED OF ARUN LPG STORAGE AND TRANSHIPMENT TERMINAL PROJECT PT. PERTAMINA (PERSERO) Yoshua Habibnur 1, Ir. Tejo Sukmadi, MT 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 1,2 Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : yhabibnur@gmail.com 1, tejo@elektro.ft.undip.ac.id 2 Abstrak Proses perancangan engineering di suatu facility melibatkan peralatan kerja atau produksi. Untuk produksi dan penyaluran produk gas LNG (liquid natural gas) dan LPG (liquid pertoleum gas) PT. Arun NGL Blang Lancang, Lhoksemawe, Aceh menggunakan sistem pemrosesan yang terdiri dari berbagai peralatan elekrik yang membutuhkan daya listrik. Maka dari itu, dalam perancangan supply daya pada plant harus mempertimbangkan besar daya yang digunakan. Untuk menghitung total daya, maka hal pertama yang dilakukan adalah menggumpulkan daftar beban (load list) yang digunakan oleh plant. Daftar beban (load list) ini berisi data spesifikasi dari beban yang dibutuhkan untuk perhitungan. Setelah itu dilakukanlah serangkaian tahap tahap perhitungan yang dalam istilah engineering biasa disebut electrical load data calculation. Dengan menghitung total daya yang dibutuhkan, dapat ditentukan supply yang dibutuhkan. Selain itu dapat dilakukan equipment sizing beberapa peralatan penting seperti transformator, busbar, dan circuit breaker juga berfungsi sebagai data primer sistem pelepasan beban (load shedding system). Kata kunci: LPG, LNG, Engineering, Load Calculation, Equipment Sizing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses perencanaan dan perancangan dalam dunia kelistrikan merupakan salah satu proses yang sangat penting untuk menggambarkan dan menganalisis suatu rancangan dalam dunia kelistrikan sebelum diaplikasikan ke dalam proses yang sebenarnya di lapangan sehingga hal hal yang akan terjadi bisa di prediksikan dan dicarikan solusinya terlebih dahulu untuk mengurangi tingkat kesalahan yang akan terjadi. PT. RE (Rekayasa Engineering) merupakan salah satu perusahaan Engineering Consultant yang bergerak dalam bidang perencanaan dan perancangan pada suatu project yang akan dirancang. Project yang dikerjakan oleh PT. Rekayasa Engineering pun bermacam macam jenisnya salah satunya adalah project plant dari PT. Pertamina dengan PT. Arun LNG Blang Lancang, Lhoksemawe, Aceh sebagai pelaksana operasi plant. Project dari PT. Pertamina tersebut yang dikerjakan oleh PT. Rekayasa Engineering adalah tentang Engineering Study untuk Feed Of Arun LPG Storage and Transhipment Terminal Project di Blang Lancang, Lhoksemawe, Aceh. 1.2. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan laporan Kerja Praktek (KP) di PT. REKAYASA ENGINEERING adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui proses kerja dalam pengerjaan dokumen engineering desian basic dan desain detail yang dikerjakan ole PT. Rekayasa Engineering 2. Memahami tahap tahap pengerjaan electrical load calculation pada suatu project. 3. Sebagai media untuk memperoleh ilmu, pengalaman berpikir kritis dan praktis, melatih ketrampilan serta bertindak dalam lingkungan masyarakat industri yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari mahasiswa. 4. Mengaplikasikan Ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan pada case project yang dilaksanakan salama masa kerja praktek (KP) 1.3. Batasan Masalah Penyusunan dan penulisan laporan Kerja Praktek (KP), penulis hanya membahas masalah mengenai electrical load calculation pada Feed Of Arun LPG Storage and Transhipment Terminal Project di PT. Rekayasa Engineering. 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro 1

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Istilah Beban 2.1.1. Jenis Beban Berdasarkan jenisnya, beban listrik dibebdakan menjadi 2 jenis, yaitu. a. Beban Dinamis Merupakan beban yang sifat dayanya berubahubah/tidak stabil setiap waktunya. Beban ini biasanya berupa motor atau perangkat yang tersusun motor di dalamnya. b. Beban Statis Merupakan beban yang sifat dayanya tidak berubah/stabil setiap waktunya. Beban ini biasanya berupa lampu atau perangkat lain bukan motor. 2.1.2. Karakteristik Beban Berdasarkan karakteristiknya, beban listrik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu. a. Beban Continuous (C) Merupakan beban yang beroperasi secara kontinu terus menerus hingga 1 hari penuh (24 jam), seperti panel sistem kontrol, sistem UPS, pompa proses dan lain lain. b. Beban Intemittent (I) Merupakan beban yang hanya beroperasi beberapa kali dalam sehari, seperti pintu otomatis, pompa back-up, dan lain lain. c. Beban Spare/Standby (S) Merupakan beban yang berada pada keadaan standby atau jarang dioperasikan pada kondisi normal, seperti sistem emergency, pompa standby, penerangan darurat dan lain lain. 2.1.3. Perhitungan Beban Pada perhitungan terdapat 4 kategori beban yang dihitung, yaitu a. Absorbed Load Merupakan besar daya yang diperkirakan diserap oleh beban. Sebagian besar dari beban tidak beroperasi pada kapasitas rating, tetapi pada titik dibawah rating-nya. Nilai beban ini dipengaruhi oleh nilai faktor beban. b. Consumed Load Merupakan kuantitas daya elektrik yang diperkirakan akan dikonsumsi oleh beban. Dari setiap beban dihitung daya aktif dan reaktifnya. Nilai beban ini dipengaruhi oleh nilai efisiensi beban. c. Peak Load Merupakan daya minimal yang dibutuhkan untuk sistem beroperasi pada beban puncak. 2.2. Peralatan Elektrikal 2.2.1. Motor Control Center (MCC) Motor Control Center (MCC) adalah kombinasi starter dalam satu perakitan. Motor Control Center (MCC) berfungsiuntuk mengontrol beberapa atau bahkan semua motor listrik dari pusat lokasi dalam suatu plant. Gambar 2.1 Motor Control Units 2.2.2. Switchgear Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban ke panel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board). Selain itu, Switchgear berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian beban listrik pada saat kondisi normal maupun abnormal akibat gangguan ataupun overload. Gambar 2.2 Switchgear 2.2.3. Circuit Breaker (CB) Peralatan ini merupakan peralatan dapat memberikan fungsi penyaluran tenaga dan pemutusan tenaga 2

serta proteksi arus lebih otomatis. Tidak seperti sekring (fuse) yang harus diganti setiap terjadi open circuit mengamankan peralatan setelahnya dari arus lebih. Untuk CB dapat dikembalikan pada keadaan semula setelah kondisi arus lebih terjadi dengan cara mengembalikan posisi handle dari OFF kembali ke posisi ON. Jika CB kembali open berkali kali setelah dilakukan proses reset, maka CB harus diperiksa oleh teknisi atau diganti dengan yang baru. kondisi tertentu busbar harus memiliki isolasi kecuali pada bagian koneksi dengan cabang konduktror yang lainnya. Gambar 2.5 Busbar Gambar 2.3 Circuit Breaker (CB) Schneider Electric 2.2.4. Transformator Pada umumnya transformator dibedakan menjadi dua macam yaitu transformator ukur dan transformator daya. Transformator ukur masih dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu transformator arus (current transformer), dan transformator tegangan (potential transformer), Transformer ukur berfungsi untuk menurunkan arus atau tegangan, yang mana besaran arus atau tegangan tersebut digunakan sebagai besaran masukan. 2.2.6. Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas angin) dan di industri. Motor listrik dalam dunia industri seringkali disebut dengan istilah kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Gambar 2.4 Transformator Daya 2.2.5. Busbar Busbar atau rel adalah sebuah konduktor yang berperan sebagai koneksi antar 2 atau lebih cabang konduktor. Busbar secara schematical dipresentasikan garis lurus dengan beberapa koneksi yang terhubung dengannya. Standar sebuah busbar biasanya terbuat dari bahan alumunium dan tembaga. Pada dasarnya fungsi dari busbar sama seperti kabel, perbedaan kabel dan busbar terletak pada bagian isolatornya. Jika kabel memiliki isolator diseluruh penampangnya, busbar tidak miliki isolasi. Namun untuk Gambar 2.6 Motor Listrik Langkah Perhitungan Beban Elektrik Dalam perhitungan beban elektrik, tidak ada standar baku yang mengatur tata cara perhitungan ini. Maka cara perhitungan ditentukan berdasarkan aturan umum yang diterima dan paling sering digunakan oleh praktisi industri atau engineer. Berikut merupakan tahap tahap dalam melakukan perhitungan beban elektrik. 1. Kumpulkan daftar dari seluruh beban elektrik yang ada dalam sistem (Load list). 3

2. Dari setiap beban, tentukan parameter seperti rating nominal atau absorbed rating, faktor beban (Load factor), faktor daya (power factor), dan efisiensi beban. 3. Hitung nilai consumed load untuk setiap beban dan peak load untuk setiap kelompok MCC 4. Hitung nilai operating load Berikut merupakan flowchart untuk tahap kerja electrical load calculation. LSTT-64-E2-SL-004 480V One Line Diagram Trucking Area LSTT-64-P1-EF-001~022 Piping & Instrument Diagram ARUN LPG STORAGE 3.2. Perhitungan Beban 3.2.1. Menentukan Parameter Beban (absorbed rating, faktor beban [Load factor], faktor daya [power factor], dan efisiensi beban) a. Absorbed Load Absorbed load dapat hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut =P Rating (kw ) Load Factor. (3.1) b. Load Factor Faktor ini dapat diartikan sebagai daya yang dipakai per daya rating yang dimiliki oleh peralatan elektrik. Secara rumus faktor beban dapat dituliskan sebagai berikut. Used Load(kW ) LF= Load Rating(kW ) Gambar 2.7 Flowchart Electrical Load Calculation III.PEMBAHASAN 3.1. Electrical Load Calculation Electrical load calculation atau perhitungan beban elektrik adalah perhitungan kebutuhan energi listrik beban. Perhitungan ini digunakan untuk menentukan kapasitas transformator daya, busbar dan circuit breaker. 3.1.1. Mengumpulkan Load List Load list ini sejatinya berfungsi untuk mengetahui beban apa saja yang ada dalam proyek. Tanpa adanya load list, perhitungan beban tidak dapat dilakukan. Penentuan rating dari peralatan disusun berdasarkan : Simulasi P&ID oleh Process Departement Input dari instrument, mechanical dan existing load. 3.1.2. Referensi Daftar beban dibuat berdasarkan dukungan dari dokumen berikut : LSTT-64-E2-SL-002 4160V One Line Diagram LSTT-64-E2-SL-003 480V One Line Diagram Plant U-64...(3.2) Berdasarkan standar NEMA, nilai faktor beban dapat ditentukan dari nilai rating beban dalam kw. Tabel 3.1 Nilai Faktor Beban per Rating Rating (kw) Load Factor Load 0,1 0,7 c. Power Factor 0,1<Load 1 0,75 1<Load 5,5 0,83 5,5<Load 22 0,90 22<Load 55 0,91 55<Load 220 0,92 Load> 220 0,94 4

LP-8313 Dapat diartikan sebagai perbandingan daya aktif (kw) dan daya semu (kva). Secara perhitungan faktor daya dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut. V Rating (kw) Rating (KVA) STREET & FENCE 4160-50,00 LIGHTING FEEDER Load 1 0,80 1.1< Load 5,5 0,85 5,5<Load 22 0,91 22<Load 55 0,92 55<Load 220 0,93 Load> 220 0,95 GM-6405A LPG RETURN PUMP 4160 150,00 - cosφ= P (W ) S(VA)...(3.3) Berdasarkan standar NEMA, nilai faktor daya dapat ditentukan dari nilai rating beban dalam kw atau KVA Tabel 3.2 Nilai Faktor Daya per Rating Rating (P [kw] or S Power Factor [KVA]) Load 5 0,8 5<Load 30 0,86 30<Load 100 0,90 Load>100 0,92 Contoh Perhitungan : LOAD PM-8313-A Tabel 3.4 Contoh Data Beban 1. Nilai Efisiensi LP-8313 = 0,92 Nilai Efisiensi GM-6405A = 0,93 2. Nilai Faktor Daya LP-8313 = 0,9 Nilai Faktor Daya GM-6405A = 0,92 3. Nilai Faktor Beban LP-8313 P rating (kw )=P rating (KVA ) cos φ...(435) P rating (kw )=50 0,9 P rating (kw )=45kW Faktor Beban=0,91(lihat tabel 4.4) Nilai Faktor Beban GM-6405A = 0,92 (lihat tabel 4.4 ) d. Load Efficiency Efisiensi adalah rasio perbandingan antara daya output dan daya input. Absorbed Load η= Consumed Load..(3.4) Berdasarkan standar NEMA, nilai efisiensi beban dapat ditentukan dari nilai rating beban dalam kw atau KVA. Tabel 3.3 Nilai Efisiensi per Rating Rating (P [kw] or S Efficiency [KVA]) 4. Nilai absorbed load LP-8313 =P Rating (kw ) Load Factor =45 0,91 =40,95kW Nilai absorbed load GM-6405A =P Rating (kw ) Load Factor =150 0,92 =138 kw (3.6) (3.7) 5

Untuk perhitungan absorbed load pada peralatan dengan load factor yang telah diketahui dapat dilakukan dengan cara yang sama(tanpa langkah ke-2). Dari contoh perhitungan diatas, dapat dihitung parameter beban untuk beban lainnya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada laman lampiran 1. 3.2.2. Menghitung Nilai Consumed Load Setiap Beban dan Peak Load Untuk Setiap Kelompok MCC Gambar 3.2 Diagram Urutan Pengelompokan MCC Gambar 3.1 4160V Over All One-Line Diagram Feed Of Arun LPG Storage and Transhipment Terminal Project PT. Pertamina (Persero) Pada gambar 3.7 terlihat pembagian daya pada plant. Dari transmisi 150 kv menuju trafo PT-8353-AR 150/33 kv, lalu diteruskan menuju PT-8313-A dan PT-8313-B 33/4,16 kv sehingga plant terbagi dalam 2 bagian beban besar. PT- 8313-A 33/4,16 kv mempunyai beban trafo PT-8313-E dan PT-8313 C 4160/480 V, juga mempunyai beberapa beban motor. Sedangkan PT-8313-B terdiri dari beban trafo PT- 8313-F dan PT-8313 D 480 V serta beberapa beban motor. Pada 4 Trafo 4160/480 V ini, 3 diantaranya terdapat pembeban berupa sebuah trafo khusus penerangan plant. Untuk mengkontrol semua beban pada trafo, maka masing beban untuk setiap trafo dihubungkan dengan sebuah MCC (motor control center) untuk mengatur distribusi daya ke beban. MCC ini dipasang diantara beban dan transformer. Berikut merupakan skema perhitungan beban. Pada gambar 3.2 tertera urutan perhitungan beban. MCC dihitung secara berurutan untuk yang selanjutnya digunakan untuk menentukan switchgear utama. Dengan mengetahui kapasitas beban pada switchgear, maka max peak load/load demand dapat ditentukan. Selain itu, terlihat transformer dengan bagan berwarna orange yang menunjukan transformer dengan load factor yang telah diketahui nilainya. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan consumed load dan peak load sesuai dengan urutan pada gambar 3.8 dengan rumus seperti dibawah ini. Consumed load P l = η...(3.8) 1 Q l =P l cos 2 ϕ 1...(3.9) Peak Load 6

Peak Load Demand(kW kvar)= X A +Y B+Z C...(3.10) Peak Load Demand(kVA)= P PLD 2 +Q PLD 2 P l =16,64 kw... (4.6) 1 Q l =P l cos 2 30,6 1 o...(3.13)...(3.11) Contoh Perhitungan Beban pada MCC PM-8313-C Tabel 3.5 Data Beban Air Conditioner Tag No. Description C I S V Absorbed Load (kw) 64-AC-002R AIR CON FOR DOCK OFFICE Motor Load (kw) Load Factor (kw) 1 0 0 480 15,48 17,20 0,90 0,93 0,86 Eff. Pf Q l =16,64 1 0,74 1... Contoh perhitungan consumed load : 64-AC-002R P l = η...(3.12) P l = 15,48 0,93... karakteristiknya pada tabel berikut. (4.6) (4.7) Q l =9,88 kvar 4.7 Masing masing daya beban dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya yang telah dijelaskan pada subbab 2.1.2 Dengan contoh perhitungan diatas dapat dihitung nilai consumed load untuk beban lainnya dan jumlah beban sesuai 7

Tabel 3.6 Load Schedule MCC PM-8313-C 1249,3 kva. Sisa daya ini dapat dimanfaatkan untuk supply peralatan tambahan untuk pengembangan sistem plant di masa yang akan datang. Setelah itu dihitunglah kelompok beban lainnya dengan cara yang sama. 3.2. Electrical Equipment Sizing Dengan electrical load calculation ini, terdapat 3 peralatan elektrikal yang dapat dilakukan sizing equipment. 1. Circuit Breaker 2. Transformer 3. Busbar Berikut merupakan tahap tahap menentukan kapasitas peralatan. Jumlah daya beban per kartakteristik : Total Continuous Load = 104,87 kw 56,47 kvar Total Intermittent Load = 192,00 kw 87,14 kvar Total Standby Load = 233,34 kw 120,74 kvar Daya Puncak (peak load) dapat dihitung dengan rumus Peak Load Demand=X A +Y B+Z C...(3.14) P=1.104,87 +0,5.192+0,1. 233,34 Peak Load P= 224,21 kw Q=1.55,21+ 0,5. 0+ 0,1. 139,17 Peak emanq= 112,1 kvar Peak Load Demand(kVA)= P PLD 2 +Q PLD 2...(3.15) dswd= 224,2 2 +112,1 2 Peak Load Demand Peak Load=250,7 kva Kapasitas transformer untuk MCC PM-8313-C sebesar 1500 kva sehingga terdapat daya sisa (spare) sebesar 3.2.1. Menentukan Kapasitas Circuit Breaker a. Menentukan rating dalam kw atau kva dan tegangan b. Menentukan arus beban dalam Ampere c. Menentukan Arus desain CB d. Menentukan CB mengacu pada perhitungan I d, disesuaikan dengan ukuran yang dikeluarkan oleh mayoritas vendor elektrikal Contoh perhitungan CB pada MCC PM-8313-F Daya Rating = 786,9 kva (menggunakan peak load demand) Tegangan = 480 V Karena menggunakan daya 3 fasa maka arus beban penuh dihitung dengan rumus sebagai berikut. I FL ( Amp )= S (VA ) 3V...(3.16) Keterangan : I FL = Arus beban dalam keadaan Full Load P = Rating beban dalam W S = Rating beban dalam VA Cos f = Faktor daya I FL ( Amp )=218,07 A I FL ( Amp )= 786900 3. 480...(3.14) 8

Setelah arus beban penuh diketahui, dapat dihitung arus desain CB dengan rumus sebagai berikut. Keterangan : I D = Arus beban untuk desain peralatan MF = Multiplying Factor I FL = Arus beban dalam keadaan Full Load I D ( Amp )=1,25 218,07 A I D ( Amp )=272,59 A cdcdc I D ( Amp )=MF I FL...(3.17) Perhitungan desain CB sebesar 272,59 A. Karena arus yang dipakai relatif besar dan peralatan ini berfungsi untuk mengamankan beberapa beban lainnya, maka digunakan CB jenis MCCB. Beracuan pada katalog vendor protekuk, MCCB yang dipakai adalah 315 A. Keterangan : Tr = Kapasitas Transformer dalam kva MF = Multiplying Factor NEC 1,25 S PLD = Peak Load Demand dalam kva Tr=MF S PLD...(3.18) Tr=1,25 786,9 Tr=983,625 kva Beracuan pada katalog Centrado dan Geafol, kapasitas transformer yang dipakai yang mendekati nilai 983,625 kva adalah 1000 kva Dengan contoh perhitungan diatas, dapat diperoleh nilai kapasitas transformer lainnya sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Kapasitas Transformer Dengan contoh perhitungan diatas, dapat diperoleh nilai arus desain CB lainnya untuk masing masing MCC sebagai berikut. Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Kapasitas MCCB 3.2.2. Menentukan Kapasitas Transformer a. Menentukan rating dalam kva dan tegangan b. Menentukan kapasitas desain transformer (Tr) c. Menentukan Kapasitas mengacu pada perhitungan Tr disesuaikan dengan ukuran yang dikeluarkan oleh mayoritas vendor elektrikal Contoh Perhitungan : PT-8313-F MF= 1,25 (standar NEC) S PLD = 786,9 kva 3.2.3. Menentukan Kapasitas Busbar a. Menentukan rating transformer dalam VA dan tegangan b. Menentukan arus beban penuh pada bus bar c. Menentukan kapasitas desain busbar d. Menentukan Kapasitas mengacu pada perhitungan Tr disesuaikan dengan ukuran yang dikeluarkan oleh mayoritas vendor elektrikal Contoh Perhitungan : Busbar pada PM-8313-F MF= 1,25 (standar NEC) Tr = 983,625 kva = 983625 VA V = 480 V Tr x1000 I bus = 3V...(3.19) Keterangan : I bus = Arus Busbar (A) 9

Tr = Kapasitas Transformer (kva) V = Tegangan Rating (V) pembangkit mengalami gangguan. Pada prinsipnya, I bus = 983625 pelepasan beban ini bertujuan untuk menjaga agar sistem 3. 480... tidak mengalami blackout. Untuk itu, frekuensi dan tegangan sistem harus dijaga sehingga nilainya tidak jatuh secara drastis(seimbang pada level tertentu). Keadaan yang kritis (4.52) dalam sistem karena jatuhnya unit pembangkit dapat I bus =1183,11 A... (4.52) Setelah arus beban penuh diketahui, dapat dihitung kapasitas arus busbar dengan rumus sebagai berikut. Br =MF I bus...(3.20) Keterangan : Br = Rating Busbar (A) MF = Multiplying Factor NEC 1,25 I bus = Arus Busbar (A) Br =1,25 1183,11 digambarkan dalam gambar 4.4 pada t=ta ada unit pembangkit yang jatuh sehingga frekuensi menurun.... (4.51) Br =1478,89 A... (4.51) Beracuan pada katalog EAE Elektrik, kapasitas transformer yang dipakai yang mendekati nilai 983,625 kva adalah 1600 A Dengan contoh perhitungan diatas, dapat diperoleh nilai kapasitas Busbar lainnya sebagai berikut. Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Kapasitas Busbar Gambar 3.3 Perubahan Frekuensi sebagai Fungsi Waktu dengan Adanya Pelepasan Beban Turunnya frekuensi dapat menurut garis 1, garis 2, atau 3. Semakin besar unit pembangkit yang jatuh (daya yang tersedia hilang) makin cepat frekuensi menurun. Penurunan terjadi dari titik A-C sedangkan C-E grafik cenderung naik dan E-F stabil. Pada titik C-E ini lah proses pelepasan beban dilakukan, sehingga semakin frekuensi semakin menuju kestabilan yang pada akhirnya menjadi normal pada titik G. IV. PENUTUP 4.1 Simpulan Dari kerja praktek yang telah dilakukan di PT. Rekayasa Engineering dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 3.3. Electrical Equipment Sizing Selain electrical equipment sizing, electrical load calculation juga dibutuhkan untuk melakukan beberapa study case. Salah satu study case yang dimaksud adalah load shedding study, yaitu merupakan studi dalam menentukan beban beban yang akan dilepas ketika sistem generator 1. Proyek Arun LPG Storage and Transhipment Terminal ini merupakan proyek existing yang akan dikembangkan jalur baru pemrosesan dan transportasi gas menuju kapal. 2. Hasil perhitungan peak load demand (S PLD) untuk setiap kelompok MCC dan switchgear untuk PM- 8313-A, PM-8313-B, PM-8313-C, PM-8313-D, PM-8313-F, dan PM-8313-AR berturut turut adalah sebesar 4150,2 kva, 2404,9 kva, 250,7 10

kva, 145 kva, 873,1 kva, 786,9 kva, dan 14350 kva. 3. Hasil penentuan kapasitas MCCB untuk setiap kelompok MCC dan switchgear untuk PM-8313-A, PM-8313-B, PM-8313-C, PM-8313-D, PM-8313-F, dan PM-8313-AR berturut turut adalah sebesar 800 A, 500 A, 400 A, 315 A, 1600 A, 315 A dan 315 A 4. Hasil penentuan kapasitas transformer untuk setiap transformer pada kelompok MCC dan switchgear PM-8313-A, PM-8313-B, PM-8313-C, PM-8313-D, PM-8313-F, dan PM-8313-AR berturut turut adalah 6300 kva, 4000 kva, 315 kva, 200 kva, 1250 kva, 1000 kva dan 20000 kva. 5. Hasil penentuan kapasitas busbar untuk setiap kelompok MCC dan switchgear PM-8313-A, PM- 8313-B, PM-8313-C, PM-8313-D, PM-8313-F, dan PM-8313-AR berturut turut adalah 1000 A, 600 A, 600 A, 315 A, 2000 A, 1600 A, dan 400 A. 6. Output dari electrical load calculation dapat menentukan load shedding system. http://www.wikihow.com/determine-amperage-of-circuit- Breaker. Tanggal Akses: 15 Oktober 2015 [3] Busbar Catalouge EAE Elektrik [4] Juanda, Meyga Pranata. 2014. Electrical Load Calculation North Duri Development Area 13 Project Chevron Pasific Indonesia. [5] Katalog Transformator Centrado & Geafol [6] LSTT-64-E2-SL-002 4160V One Line Diagram [7] LSTT-64-E2-SL-003 480V One Line Diagram Plant U-64 [8] LSTT-64-E2-SL-004 480V One Line Diagram Trucking Area [9] LSTT-64-P1-EF-001~022 Piping & Instrument Diagram ARUN LPG STORAGE [10] MCCB Catalouge Protekuk [11] Purwanto, Wiwit. 2014. Load List Calculation [Online]. Diakses di: http://www.slideshare.net/wiwitpur/load-listcalculation. Tanggal Akses : 15 Oktober 2015 [12] Siemens Technical Education Program Handbook : Switchboard [13] Siemens Technical Education Program Handbook : Motor Control Center [14] Siemens Technical Education Program Handbook : Circuit Breaker [15] Steps for Selecting The Proper Transformer. ACME Electric, Power Distribution Division 4.2 Saran Saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Dilakukan penentuan kapasitas beban pada load list secara nyata yaitu mencocokan dengan katalog yang vendor gunakan sehingga perhitungan menjadi lebih aktual. 2. Perhitungan beban elektrik dilakukan secara rinci setiap masing masing beban yang ada. 3. Jika plant tidak dilakukan pengembangan lebih lanjut setelah proyek ini, sebaiknya plant menggunakan kapasitas yang telah diperkirakan oleh engineer. BIODATA PENULIS Yoshua Habibnur (21060112140158) dilahirkan di Semarang, 11 September 1994. Memulai pendidikan dari TK Kuncup Harapan Bogor, SD Kartika 02 Medan, SMP Negeri 18 Bandung, SMA Negeri 22 Bandung. Saat ini penulis sedang melanjutkan pendidikan di Jurusan S1-Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Semarang, 23 November 2015 Menyetujui, Dosen Pembimbing DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. 2012.Kapasitas Ukuran Busbar / Rel Tembaga [Online]. Diakses di: http://kumengerti.blogspot.co.id/2012/09/kapasitas-ukuranbusbar-rel-tembaga.html. Tanggal Akses : 15 Oktober 2015 [2] Anonim. 2014. How to Determine Amperage of Circuit Breaker: 5 Steps [Online]. Diakses di: Ir. Tejo Sukmadi, MT NIP 196111171988031001 11

12