BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas Pleret Bantul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status gizi kurang dapat melahirkan

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB V HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kasihan II Bantul sekitar km 2, yang meliputi Desa Ngestiharjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di

Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. cukup makan, maka akan terjadi konsekuensi fungsional. Tiga konsekuensi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

4. HASIL PENELITIAN. Pengetahuan ibu..., Niluh A., FK UI., Universitas Indonesia

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil dan balita sangatlah penting, sehingga Notoatmodjo (2003)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Universitas Kristen Maranatha

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

HALAMAN JUDU L GAMBARAN KEJADIAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu atau beberapa zat gizi tidak terpenuhi, atau zat-zat gizi tersebut hilang dalam jumlah besar

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Puskesmas Pleret merupakan satu dari 27 puskesmas di Kabupaten Bantul, terletak di Kecamatan Pleret, kurang lebih 10 Km sebelah timur laut Kota Kabupaten Bantul. Sedangkan dengan ibu kota kecamatan berjarak sekitar 3 Km, dengan luas 3664,12 Ha. Wilayah Kecamatan Pleret merupakan daerah 1/3 dataran tinggi dan 2/3 dataran rendah. Wilayah Kecamatan Pleret terdiri dari 5 (llima) desa dan 47 dusun, yaitu: a. Desa Wonokromo terdapat 12 dusun b. Desa Pleret terdapat 11 dusun c. Desa Segoroyoso terdapat 9 dusun d. Desa Bawuran terdapat 7 dusun e. Desa Wonolelo terdapat 8 dusun Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pleret yaitu: a. Sebelah Utara : Kecamatan Banguntapan b. Sebelah Timur : Kecamatan Piyungan dan Kecamatan Dlingo c. Sebelah Selatan : Kecamatan Imogiri dan Kecamatan Jetis d. Sebelah Barat : Kecamatan Sewon 42

43 Secara geografis terdapat 2 desa yang letaknya di dataran tinggi yaitu : Desa Bawuran dan Desa Wonolelo. Jarak tempuh ke rumah sakit daerah rata rata 11 km dengan waktu tempuh rata rata 30 menit.program Kegiatan Pembangunan Kesehatan Puskesmas Pleret mengacu pada pedoman pelayanan dasar Puskesmas, terdiri dari upaya kesehatan wajin dan program pokok dan program pengembangan. Program Pokok Puskesmas, antara lain: a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk Keluarga Berencana b. Upaya Pengobatan c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat d. Upaya Kesehatan Lingkungan e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular f. Upaya Promosi Kesehatan Program Pengembangan di Puskesmas Pleret, antara lain: a. Upaya kesehatan gigi b. Upaya kesehatan Jiwa c. Upaya kesehatan mata d. Pelayanan Fisioterapi e. Usaha Kesehatan Sekolah f. Upaya kesehatan Usia Lanjut (Usila) g. Pelayanan Laboratorium h. Pelayanan farmasi Prioritas Program Puskesmas Pleret Tahun 2011 adalah :

44 a. Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, utamanya dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). b. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, utamanya dalam penurunan kasus gizi buruk. c. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue. d. Penemuan dan pengobatan kasus TBC. e. Pemeriksaan dengan USG bagi ibu hamil 2. Karakteristik responden a. Riwayat kehamilan Riwayat kehamilan respoden dideskripsikan berdasarkan kehamilan, umur kehamilan, berat badan dan tinggi badan. Adapun riwayat kehamilan responden dapat dilihat dalam dalam tabel 2 berikut ini.

45 Tabel 2. Riwayat Kehamilan Ibu di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 Frekuensi Riwayat kehamilan No (F) Prosentase (%) 1. Hamil ke 1 11 30,6 2 16 44,4 3 6 16,7 4 2 5,6 5 1 2,8 Jumlah 36 100,0 2. Umur kehamilan 20 minggu 9 25,0 21 30 minggu 12 33,3 31 40 minggu 14 38,9 > 40 minggu 1 2,8 Jumlah 36 100,0 3. Berat Badan 40 50 kg 5 13,9 51 60 kg 13 36,1 61 70 kg 15 41,7 71 80 kg 2 5,6 > 80 kg 1 2,8 Jumlah 36 100,0 4. Tinggi Badan 140 150 cm 10 27,8 151 160 cm 22 61,1 161 170 cm 4 11,1 Jumlah 36 100,0 Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 2 tersebut di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden hamil anak kedua (44,4%). Umur kehamilan terbanyak adalah 31 sampai 40 minggu (38,9%). Sebgaian besar ibu mempunyai berat badan 61 70 kg (41,7%) dan tinggi badan 151 160 cm (61,1%).

46 b. Identitas ibu hamil Identitas ibu hamil dideskripsikan berdasarkan umur ibu, pendidikan, pekerjaan dan agama. Adapun identitas ibu hamil dapat dilihat dalam dalam Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Identitas Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 No Identitas Ibu Hamil Frekuensi (F) Prosentase (%) 1. Umur 20 tahun 2 5,6 21 30 tahun 15 41,7 31 40 tahun 17 47,2 > 30 tahun 2 5,6 Jumlah 36 100,0 2. Pendidikan SD 7 19,4 SMP 8 22,2 SMA 21 58,3 Jumlah 36 100,0 3. Pekerjaan IRT 25 69,4 Guru 3 8,3 Pegawai swasta 3 8,3 Buruh 3 8,3 Wiraswasta 2 5,6 Jumlah 80 100,0 Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa sebagaian responden berusia 31 sampai 40 tahun (47,2%). Apabila dilihat dari pendidikan terakhir sebagian responden terbanyak dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 21 orang (58,3%). Sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (69,4%). Semua responden bergama Islam.

47 3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul Analisis univariate dalam penelitian ini menggambarkan variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen yaitu pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi sedangkan variabel dependennyayaitu status gizi ibu. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 No Pengetahuan ibu hamil Frekuensi (F) Prosentase (%) 1. Baik 29 80,6 2. Cukup 7 19,4 3. Kurang 0 0,0 Total 36 100,0 Sumber: data diolah, 2016 Hasil analisis distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 menujukkan bahwa pengetahuan ibu hamil kategori baik sebanyak 80,6% (29 orang), kategori cukup sebanyak 19,4% (7 orang) dan tidak ada yang mempunyai kategori kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 sebagian besar mempunyai kategori baik.

48 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 No Status Gizi Frekuensi (F) Prosentase (%) 1. Gizi baik 31 86,1 2. Gizi kurang 5 13,9 Total 36 100,0 Sumber: data diolah, 2016 Hasil analisis distribusi frekuensi status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 menujukkan bahwa status gizi baik sebanyak 86,1% (31 orang) dan status gizi kurang sebanyak 13,9% (5 orang). Hasil ini menunjukkan bahwa status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 sebagian besar mempunyai status gizi baik. 4. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul Analisis bivariate didalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan atau bermakna, antara variabel independenpengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan variabel dependen status gizi ibu hamil.adapun hasil analisisnya secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut.

49 Tabel 6. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul pada bulan Maret - April 2016 Status Gizi Pengetahuan Total r xy P Gizi baik Gizi kurang ibu hamil Value n % n % n % Baik 28 77,8 1 2,8 29 80,6 Cukup 3 8,3 4 11,1 7 19,4 0,614 0,0001 Jumlah 31 86,1 5 13,9 36 100,0 Sumber: data diolah, 2016 Tabel 6 menggambarkan bahwa ibu hamil yang pengetahuannya baik memiliki status gizi baik sebesar (77,8%). Ibu hamil yang pengetahuannya cukup memiliki status gizi baik sebesar (8,3%). Berdasarkan analisis maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan status gizi ibu hamil (p value= 0,0001). Besarnya koefisien korelasi antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan status gizi ibu hamil sebesar 0,614 artinya hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori kuat. Nilai koefisien korelasi positif artinya semakin baik pengetahuan ibu, maka status gizinya akan semakin baik.

50 B. Pembahasan 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi di Puskesmas Pleret Bantul Hasil dari kuesioner penelitian mununjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang gizi saat kehamilan di Puskesmas Pleret Bantul sebagian besar termasuk dalam kategori baik (80,6%) karena kemudahan untuk mencari dan mendapatkan informasi tentang kebutuhan gizi ibu hamil melalui televisi, radio, koran, majalah, dan internet. Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah melaksanakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu melalui panca indera manusia yaitu penglihatan, pandangan, penciuman, rasa, raba dimana sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). Tingkat pendidikan responden di dalam penelitian ini yang terbanyak adalah SMA (58,3%), sehingga ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi untuk masuk kedalam kategori baik, karena pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan memiliki akses yang lebih mudah dalam memperoleh informasi mengenai gizi sehingga

51 akan memiliki pengetahuan gizi yang lebih tinggi pula (Mawaddah dan Hardinsyah, 2008). 2. Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul Status gizi ibu hamil di Puskesmas Pleret Bantul sebagian besar termasuk dalam kategori baik (86,1%). Status gizi merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh (nutrient input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut (Supariasa, 2012). Status gizi ibu adalah suatu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil yaitu status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status kesehatan, aktivitas, suhu lingkungan, berat badan dan umur. Hasil penelitian ini juga menunjukkan masih ada status gizi ibu hamil dalam kategori kurang sebanyak 13,9%. Apabila dilihat dari komposisi pendidikan, status gizi ibu hamil kategori kurang ini terdiri dari 2,8% untuk lulusan SMP dan 11,1% untuk lulusan SMA. Tingkat pendidikan dan kategori status gizi tidak menunjukkan sebuah pola tertentu sehingga pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan status gizi. Penelitian Kartikasari dkk (2012) juga menyebutkan pendidikan tidak berhubungan dengan status gizi ibu hamil. Demikian juga apabila dilihat dari pekerjaan, status gizi ibu hamil kategori kurang ini terdiri dari 8,3% IRT, 28% pegawai swasta dan 2,8% wirasawasta. Pekerjaan dan kategori status gizi tidak menunjukkan sebuah pola tertentu sehingga pekerjaan tidak mempunyai hubungan dengan status gizi.

52 Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) menjadi indikator selanjutnya dalam memantau status gizi ibu hamil. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) digunakan untuk mengetahui seseorang kurang energi kronis (KEK). Ibu yang mengalami kurang enrgi kronis beresiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR) (Ferial, 2011). Ukuran LILA lebih menggambarkan keadaan atau status gizi ibu hamil sendiri. Berat badan ibu selama kehamilan merupakan berat badan komulatif antara pertambahan berat organ tubuh dan volume darah ibu serta berat janin yang dikandungnya. Pertambahan berat badan ibu selama hamil itu dapat berasal dari pertambahan berat badan ibu, janin, atau keduanya. Selain itu, pembengkakan (oedema) yang biasa dialami ibu hamil, jarang mengenai lengan atas. Ini juga yang menyebabkan pengkuran LILA lebih baik untuk menilai status gizi ibu hamil dari pada berat badan (Mifbakhuddin, 2012). 1. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Pleret Bantul Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan status gizi ibu hamil (p value= 0,0001) dan hubungan kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori kuat (0,614). Hubungan kedua varaiabel tersebut kuat dapat dipahami, ibu yang memiliki pengetahuan tentang kebutuhan gizi tentunya mengetahui akan manfaaat dan resiko akibat dari kebutuhan gizi tersebut. Ibu tersebut akan berusaha mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi sehingga status gizi akan menjadi baik.

53 Pengetahuan ibu hamil sebagian besar mempunyai staus gizi baik (77,8%). Pengetahuan ibu hamil kategori cukup sebagian besar mempunyai staus gizi kurang (11,1%). Hasil penelitian ini sejalan dengan Destia Aritona (2009) yang menyatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan suami tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan status gizi ibu hamil. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil diantaranya adalah status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status kesehatan, aktivitas, suhu lingkungan, berat badan dan umur (Arisman, 2007; Asfuah, 2009; Proverawati, 2009). Penelitian ini telah membuktikan adanya hubungan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi dengan status gizi ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan tentang kebutuhan gizi tentunya menyadari akan dampak dari tidak terpenuhinya gizi. Ibu hamil tersebut tentunya tidak mau mengalami gangguan pada saat persalinan seperti sulit dan lama, serta mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran. Dengan demikian ibu hamil tersebut akan berusaha menjaga kesehatannya terutama yang berhubungan dengan kesehatan sehingga akan berpengaruh terhadap status gizinya. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini adalah dalam pengumpulan data pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil yang dikumpulkan dari penyebaran kuesioner benar atau salah (b/s) sehingga ada kemungkinan responden yang beruntung asal menjawab dan jawaban tersebut benar.