BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Tersedianya jaringan sangat penting untuk mendukung kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif. yang bersifat global menyebabkan terjadinya perubahan pada

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Virtual LAN (VLAN)

Gambar 4.1 Cisco Catalyst TC 24 Port

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

Lab 1. VLAN (virtual LAN)

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

PERANCANGAN JARINGAN VLAN DENGAN OSPF DAN LOADBALANCING PADA PT.METRODATA

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET

BAB 2 LANDASAN TEORI

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

TUGAS JARINGAN KOMPUTER KONSEP, DESIGN, dan IMPLEMENTASI VLAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak

a. Local Area Network (LAN)

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

Spanning-Tree Protocol

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hierarki WAN & Dedicated Router

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VLAN PADA PT. INTIKOM BERLIAN MUSTIKA

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

Percobaan : Choirunnisa L.H / D4 LJ IT. Dengan Switch

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017 ISSN:

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero)

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) PADA MIKROTIK

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

BAB 1 PENDAHULUAN. data dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan.

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

Modul 2. Broadcast Storm

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Dasar-dasar Desain Jaringan

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

TUGAS JARINGAN KOMPUTER Membuat VLAN di Cisco Paket Tracer

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network)

MENGENAL VLAN DAN IMPLEMENTASINYA

b. Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

Nuri Budi Hangesti /22

VLAN Sebagai Solusi Infrastruktur Jaringan Yang Lebih Efisien

PERANCANGAN SISTEM JARINGAN MENGGUNAKAN METODE STP DAN HSRP PADA PT. JRC

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS JARINGAN KOMPUTER (JARKOM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Membangun VLAN dengan Hub August 2010

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian akan muncul gambar seperti

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12

RANCANG BANGUN JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK YANG MENERAPKAN SPANNING TREE PROTOCOL. Naskah Publikasi

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet

Gambar 1 Sebuah jaringan flat menggunakan 4 buah switch 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer

ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN SUB- INTERFACE PADA PT HEALTHVERVE INDONESIA

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

Transkripsi:

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan VLAN dengan sistem redudansi yang akan memberikan jalur cadangan sebagai antisipasi jika jalur utama terputus. Pada bab ini juga akan diuraikan mengenai perubahan penggunaan IP address sebagai pengalamatan. Pembahasan selanjutnya adalah uraian tentang perbandingan hasil analisa jaringan yang lama dengan jaringan yang baru yaitu dengan melakukan uji simulasi menggunakan perangkat lunak Packet Tracer 5. 4.1 Perancangan Jaringan Baru Untuk memberikan solusi nyata pada masalah yang ada pada jaringan yang lama yaitu pada masalah tidak adanya jalur backup, maka pada jaringan yang baru akan dibuatkan jalur backup pada jalur VLAN. Dan untuk menghindari terjadinya broadcast storm, maka akan diberikan fitur Spanning Tree Protocol (STP) sebagai pengatur untuk memilih jalur utama dan memberikan jalur backup. 4.1.1 Topologi Jaringan yang Baru Topologi jaringan yang baru untuk PT. GMF AeroAsia dibuat dengan mengedepankan sisi efisiensi, keamanan dan kehandalan yang lebih dari jaringan lama yang sudah ada. 72

73 Pada perancangan topologi jaringan baru menggunakan device yang mengantisipasi dalam terjadinya missing path dan missing device, diantaranya sebagai berikut : Satu core Multi Layer Switch (MLS) berperan dalam routing dan switching packet. Dua switch core. Dua switch bridge. Sembilan switch sebagai segmentasi lokasi. Dua jalur yang menjadi penghubung switch lokasi dengan switch bridge. Dua jalur yang menjadi penghubung switch bridge menuju switch core. Dan untuk melengkapi perancangan jaringan baru akan menggunakan fitur Spanning Tree Protocol (STP) yang berperan dalam memilih jalur utama lalu memberikan jalur backup, dan mengontrol jalur-jalur yang dapat mengakibatkan looping pada saat melakukan transmisi data. Selain itu juga menggunakan fitur VLAN Trunking Protocol (VTP) yang berperan sebagai penghubung dan pengaturan VLAN yang digunakan saat melakukan konfigurasi, serta untuk menentukan jalur trunking yang akan digunakan oleh VLAN.

Gambar 4.1 Topologi Jaringan yang Baru 74

75 Dari topologi tersebut terlihat bahwa VLAN-VLAN yang ada pada Multi Layer Switch dibuat menjadi dua bagian namun masih saling terhubung. VLAN yang ada diwakili oleh sebuah switch sebagai penghubung. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan network engineer dalam mengatur dan memperbaiki jaringan jika terjadi kerusakan pada jaringan dan juga dimaksudkan untuk memenuhi konsep segmentasi secara device. 4.1.2 Perencanaan Alokasi Alamat IP Setelah pembuatan topologi jaringan baru maka selanjutnya akan diberikan pengalamatan atau IP addressing. IP addressing diberikan untuk memberikan alamat IP untuk setiap divisi. Berikut adalah tabel pengalamatan yang akan diberikan untuk PT. GMF AeroAsia. Penyediaan IP address berdasarkan atas kebutuhan tiap lokasi VLAN dan juga cadangan. Cadangan IP address diberikan untuk kebutuhan perkiraan perkembangan pengguna dalam jangka waktu 1 tahun ke depan. Berikut ini adalah tabel pengalokasian IP untuk PT. GMF AeroAsia. Base IP 144.4.0.0/16. Lokasi Nomor VLAN Kebutuhan + Cadangan Network Address Engine Shop & GSE Area 100 60 144.44.4.0 /26 Hanggar 1 200 108 144.44.2.128/25

76 Hanggar 2 300 108 144.44.3.0/25 Hanggar 3 400 108 144.44.3.128/25 Material Building 500 120 144.44.2.0/25 Workshop 1 600 180 144.44.1.0/24 Workshop 2 700 240 144.44.0.0/24 Management Building Marketing Building 800 30 144.44.4.64/27 900 30 144.44.4.96/27 Server - 4 144.44.4.160/29 Router - 24 144.44.4.128/27 Tabel 4.1 Alokasi IP Address Tabel 4.1 menunjukan pemetaan lokasi, penomoran VLAN, kebutuhan IP address dan network address. Pada tabel terlihat ada sembilan lokasi untuk pemberian nomor VLAN. Juga terdapat perencanaan penomoran IP address yang akan diberikan untuk VLAN, ruang server dan kebutuhan IP address untuk interface dari router. VLAN dikonfigurasi dengan mengasosiasikan port interface pada suatu VLAN, konfigurasi ini disebut dengan mekanisme port-based, suatu konfigurasi yang umum pada switch dan mudah tanpa harus mengetahui MAC Address. Dengan mekanisme port-based proses

77 pembangunan VLAN menjadi lebih mudah dan cepat, hanya mengalokasikan nomor VLAN dengan nomor port interface pada switch. Jumlah VLAN yang dibuat akan disesuaikan dengan pembagian divisi umum dan akan dimasukan kedalam VLAN database, untuk selanjutnya akan dilakukan pemetaan pada setiap port di switch dengan nomor VLAN. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalkan cakupan broadcast domain. Setiap divisi yang terhubung kedalam jaringan mempunyai nomor VLAN tersendiri sehingga akan memberikan dampak keamanan yang lebih, ini juga termasuk keunggulan dari mekanisme port-based. Setiap VLAN juga dapat menampung jumlah klien workstation yang banyak sehingga dapat memberikan skalabiliti yang besar, namun batasan dari jumlah end user terletak pada nomor VLAN yang dibuat juga jumlah port yang ada pada switch. Perubahan terbesar dari jaringan yang baru jika dibandingkan dengan jaringan yang lama terletak pada berubahnya jalur dari tiap-tiap divisi menuju server dan penempatan serta penambahan switch pada jaringan yang baru agar dapat memberikan jalur backup pada jaringan. Tiap divisi terhubung dengan switch divisi dan terhubung dengan server menggunakan beberapa switch management dan dihubungkan menggunakan media FastEthernet. Sebagai jalur utama switch divisi Engine Shop & GSE Area, Hanggar 1, Hanggar 2 dan Hanggar 3 terhubung dengan bridge switch A dan switch divisi Material Building, Workshop 1, Workshop 2, Management Building, Marketing Building

78 terhubung dengan bridge switch B. Untuk jalur backup switch divisi Engine Shop & GSE Area, Hanggar 1, Hanggar 2 dan Hanggar 3 terhubung juga dengan bridge switch B. Sedangkan switch divisi Material Building, Workshop 1, Workshop 2, Management Building, Marketing Building terhubung juga dengan switch bridge A. Switch bridge A mempunyai jalur utama terhubung dengan main switch A dan mempunyai jalur backup melalui main switch B. Begitu juga dengan bridge switch B mempunyai jalur utama melalui main switch B dan mempunyai jalur backup melalui main switch A. kedua main switch ini terhubung dengan Core MLS switch. Core MLS switch berperan dalam routing dan switching packet, hal ini berguna untuk meningkatkan performa jaringan, dan untuk menghubungkan ke server MLS terhubung dengan empat switch, dua switch menuju ke switch mail server dan dua switch terhubung dengan switch data center. Setiap link yang ada menghubungkan semua intermediari device, switch dengan switch, switch dengan MLS dan antar switch dengan router. Link antara MLS dengan router akan menjadi trunking 4.2 Skenario Pengujian Menggunakan Packet Tracer Pengujian yang akan dilakukan akan berlandaskan pada skenario uji sebagai berikut, misalkan ada paket yang dikirimkan dari klien pada lokasi workshop menuju server data. Skenario ini akan diberikan kepada dua topologi,

79 yang lama maupun yang baru untuk menguji kehandalan. Pada saat pengujian akan dilakukan pemutusan jalur untuk memperlihatkan kemampuan VLAN menyediakan jalur. 4.2.1 Pengujian Jaringan yang Ada Gambar 4.2 Awal Pengiriman Paket Pada gambar 4.2 akan dilakukan percobaan pengiriman data dari satu lokasi, PC 9 akan mengirimkan data menuju PC 0 yang masih berada dalam satu lokasi.

80 Gambar 4.3 Pengiriman ARP Gambar 4.3 menunjukan bahwa paket ARP dikirimkan tidak hanya pada komputer yang berada pada satu lokasi namun kepada semua komputer yang terhubung dengan jaringan tersebut, hal ini akan menyebabkan beberapa kerugian. Dari sisi bandwidth yang digunakan maka jaringan ini akan memakan lebih banyak bandwidth dari pada yang seharusnya dan juga dapat menimbulkan penggunaan broadcasting dengan tak terkendali, traffic pada jaringan menjadi padat. Dari sisi gangguan dari luar, jika ada penyusup yang hendak mengambil data, dan

81 terhubung diluar dari lokasi yang ingin di tuju oleh paket, maka pengganggu tersebut masih bisa untuk mengambil data. Pengujian yang kedua adalah dengan memutus jalur dari switch lokasi menuju ruang server. Gambar 4.4 Jalur Terputus Pada gambar 4.4 ini jika jalur utama terputus maka tidak ada jalur cadangan yang akan meneruskan paket dari pengguna di area lokasi kerja menuju ruang server, namun jika di berikan jalur ganda maka akan terjadi broadcast storm yaitu terjadinya broadcast secara berulang, karena ada jalur yang me-looping.

82 Gambar 4.5 Gagal karena Looping Jalur diatas akan membuat paket menjadi terkirim secara berulangulang sesuai dengan cara kerja switch secara umum yaitu dengan meneruskan paket secara broadcast ke semua interface yang terhubung.

83 Gambar 4.6 Pengiriman Paket secara Looping Pada gambar 4.6 terlihat paket ARP dikirimkan dari switch 3 dan switch 4 secara berulang. Namun pada simulasi packet tracer hal ini dimatikan dengan menghentikan pengiriman karena terjadi error looping. Karena faktor- faktor tersebut jaringan yang sudah ada belum bisa memenuhi kebutuhan dari PT. GMF AeroAsia, untuk itu dibutuhkan jaringan baru yang sudah mendukung segmentasi yang baik dan sudah mempunyai jalur cadangan yang dapat bekerja secara otomatis jika jalur utama terputus.

84 Pengujian selanjutnya akan dilakukan simulasi terhadap jaringan baru yang telah menerapkan segmentasi dengan VLAN dan mempunya jalur cadangan dengan membuat menggunakan fitur STP dan VTP sebagai managemen VLAN. 4.2.2 Pengujian Jaringan Baru Gambar 4.7 Pengujian Topologi Jaringan yang Baru

85 Pada gambar 4.7 dapat terlihat bahwa banyak kekurangan dari jaringan lama yang sudah diantisipasi oleh jaringan baru, terutama dalam penyediaan jalur cadangan sehingga jika ada jalur utama yang mati maka jalur cadangan akan hidup secara otomatis untuk mengganti sebagai penghubung jalur utama. Berikut akan disimulasikan pengiriman paket yang berada pada satu lokasi sehingga paket akan dilewatkan hanya pada switch yang menghubungkan kedua pengguna tersebut, dalam hal ini PC 8 akan mengirim paket menuju PC 0. Diasumsikan bahwa PC 8 dan PC 0 berada pada satu area kerja atau satu lokasi, sehingga seharusnya data tidak melewati switch lain. Gambar 4.8 Paket diterima oleh Switch Lokasi atau Segmentasi

86 Pada gambar diatas switch 11 sebagai switch segmentasi lokasi dimana PC 8 dan PC 0 berada tidak meneruskan paket menuju switch 9 atau switch Bridge A. Hal ini dapat mengurangi kecenderungan pemakaian bandwidth serta mengurangi jumlah traffic yang melintasi jaringan secara keseluruhan. Dengan metode segmentasi ini maka masa hidup dari alat yang berada pada jaringan akan semakin lama, dapat menghindari pencurian data yang dilakukan dengan cara merekam paket yang lewat ditempat yang bukan satu lokasi segmentasi. Berikutnya akan diperlihatkan bagaimana jalur cadangan akan aktif bila ada jalur utama yang terputus. Gambar 4.9 Pemilihan Jalur Cadangan

87 Pada gambar 4.9 jalur utama ditandai dengan led yang menyala berwarna hijau, sedangkan jalur cadangan menggunakan led berwarna oranye. Kita akan memutus jalur yang paling kiri pada switch bridge A dan jalur cadangan yang akan menyala adalah jalur paling kiri pada switch bridge B. Gambar 4.10 Jalur Cadangan Aktif Pada gambar 4.10 jalur utama terputus dan jalur cadangan hidup secara otomatis. Dengan menggunakan fitur STP dan VTP maka jaringan yang baru sangat sensitif terhadap putusnya jalur yang menghubungkan jaringan pada PT. GMF AeroAsia. Maka resiko terhentinya proses bisnis dapat terhindari dan terjadinya kehilangan data akibat terputusnya traffic dapat diminimalisir.

88 4.3 Hasil Pengamatan Simulasi Jaringan baru dibuat agar dapat meningkatkan efektifitas, performa dan keamanan jaringan. Untuk meningkatkan keamanan maka digunakan teknologi VLAN dengan menggunakan Multi Layer switch Cisco dengan pemberian jalur backup. Berikut ini akan diberikan tabel hasil pengamatan pada jaringan baru: Sudut pandang Kemungkinan gagal dalam transmisi data. Kemungkinan hilangnya jalur. Jaringan Baru Hasil pengamatan menunjukan, dengan adanya segmentasi pada transmisi data, akan menghasilkan pengurangan traffic pada jaringan, sehingga kegagalan transmisi data dapat di kurangi. Pada skenario diatas, terlihat jika ada jalur yang putus, maka jalur backup yang disediakan oleh STP akan aktif secara otomatis, sehingga jalur transmisi data tidak terputus. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan. Pada table 4.2 diatas terlihat bahwa akan sangat menguntungkan jika menggunakan jaringan baru, selain untuk menghindari pemborosan pada bandwidth, juga untuk memberikan jalur backup sehingga tidak akan terjadi missing path yang dapat membuat jaringan mati dan tidak dapat bekerja sehingga mengakibatkan pekerjaan pada PT. GMF Aeroasia terganggu, jaringan baru

89 memberikan jalur backup secara otomatis dengan menerapkan fitur-fitur pada VLAN. Dari sisi keamanan sangat jelas terlihat perbedaan dalam fungsi yang menerapkan metode VLAN dengan jaringan yang tidak menggunakan metode VLAN. Terlihat jika tidak menggunakan VLAN maka paket akan dibroadcast ke semua interface switch yang terhubung. Namun jika menggunakan VLAN maka paket hanya akan dibroadcast sesuai dengan area VLAN dalam hal ini hanya pada switch lokasi atau switch divisi.