Modul 2. Broadcast Storm
|
|
- Hengki Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul 2 Spanning Tree Protocol Broadcast Storm Gambar 1. Broadcast Storm Sebuah kejadian yang tidak diinginkan pada network yang disebabkan oleh transmisi secara serentak dari sejumlah broadcast yang melalui segment network tersebut. Kejadian seperti ini dapat membuat bandwidth network kewalahan, yang mengakibatkan time out. Analogi dari gambar diatas adalah sebuah packet dari roter mengirimkan paket broadcast keseluruh jaringan, dimana paket yang dikirim tidak dikenali MAC Address tujuan oleh switch A dan Switch B. Sebuah Switch akan meneruskan frame jika destination MAC Address diketahui, akan tetapi jika tidak diketahui maka akan dikirim ke semua port switch yang ada kecuali port asal. Dari gambar diatas dapat diambil kesimpulan ketika router mengirimkan data / paket ke semua jaringan yang ada, dan switch A menerima data tersebut, karena tidak diketahui MAC Address tujuan, maka akan diteruskan kesemua port, kecuali port asal,
2 maka akan dikirimkan ke switch B, begitu pula dengan Switch B tidak mengetahui destination Mac Address, maka yang akan dilakukan mengirim ke semua port. Dan switch A pun menerima data / frame yang sama, dan tidak mengetahui port Asal maka akan dikirmkan kembali ke Switch B dan seterusnya, sehingga terjadi penduplikatan frame yang sama secara berulang ulang, dan terjadilah yang disebut Broadcast Storm, Spanning Tree Protocol Tugas utama STP adalah menghentikan terjadinya loop loop network pada network layer 2 ( Bridge dan Switch ). STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi,dengan cara memastikan semua link yang redundant.dengan menjalankan STP, frame frame hanya akan diteruskan pada link link utama yang dipilih oleh STP. Istilah Istilah Spanning Tree STP SPANNING TREE PROTOCOL adalah sebuah procol bridge yang menggunakan STA ( Spannning Tree Algortithm ) untuk menemukan link link redundant ( cadangan ) secara dinamis dan mencipatakan sebuah topology database spanning tree. Bridge bertukar pesan pesan BPDU ( Bridge protocol data unit ) dengan bridge lain untuk mendeteksi loop loop dan kemudian menghilangkan loop loop itu dengan cara mematikan interface interface bridge yang dipilihnya. Root Bridge Adalah bridge dengan bridge ID terbaik. Dengan STP, kuncinya adalah agar semua switch di network memilih sebuah root bridge yang akan menjadi titik focus di dalam network tersebut. Semua keputusan lain di network seperti port mana yang akan diblok dan port mana yang akan ditempatkan dalam mode forwarding keputusan keputusan ini dibuat dari perspektif root bridge ini. Bridge ID Bagaimana STP mengidentifikasi semua switch dalam network. ID ini ditentukan oleh sebuah kombinasi dari apa yang disebut bridge priority ( yang bernilai
3 secara default pada semua switch Cisco ) dan alamat MAC dasar.bridge dengan bridge ID terendah akan menjadi root bridge dalam network Nonroot bridge Ini adalah semua bridge yang bukan root bridge. nonroot bridge bertukar BPDU dengan semua bridge dan mengupdate topology database STP pada semua switch, mencegah loop-loop dan menyediakan sebuah cara bertahan terhadap kegagalan link BPDU Semua switch bertukar informasi yang digunakan dalam pemilihan root switch, seperti halnya dalam konfigurasi selanjutnya dari network. Setiap switch membandingkan parameter parameter dalam Bridge Protocol Data Unit ( BPDU ) yang mereka kirim ke satu tetangga dengan yang mereka peroleh dari tetangga lain. Designated Port Sebuah port yang telah ditentukan sebagai memiliki cost yang terbaik ( cost lebih rendah ) dari pada port yang lain sebuah designated port ( port yang dipilih ) akan ditandai sebagai sbuah forwarding port ( port yang akan menforward frame ) Port cost ( cost dari port ) Port cost menentukan kapan sebuah link dari beberapa link yang tersedia digunakan diantara dua switch, dimana kedua port ini bukan root port. Cost dari sebuah link ditentukan oleh bandwidth dari link Nondesignated port Port dengan sebuah cost yang lebih tinggi dari pada designated port, yang akan ditempatkan di mode blocking sebuah nondesignated port bukan sebuah forwading port. Forwarding port Sebuah forwarding meneruskan atau memforward frame
4 Blocked port Sebuah blocked port adalah port yang tidak meneruskan frame-frame, untuk menghindari loop loop.namun sebuah blocked port akan selalu mendengarkan frame. Operasi Spanning Tree Seperti yang telah disebutkan STP menghentikan terjadinya loop loop network pada network layer 2. STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi, dengan cara memastikan semua link yang redundant, STP pertama tama memilih sebuah root bridge yang akan bertanggung jawab terhadap keputusan keputusan topologi network. Setelah semua switch setuju pada siapa yang menjadi root bridge, semua bridge harus menemukan root port. Jika terdapat banyak link antara switch switch, maka harus ada satu dan hanya satu designated port, Memilih Root Bridge Bridge ID digunakan untuk memilih root bridge didalam domain STP dan juga menentukan root port. Priority default pada semua alat yang menjalankan STP versi IEEE adalah Untuk menentukan root bridge, priority dari setiap bridge dikombinasikan dengan alamat MAC.Jika dua switch atau bridge ternyata memiliki nilai priority yang sama,maka alamt MaC menjadi penilai untuk memutuskan siapa yang memiliki ID yang terendah ( yang juga berarti terbaik ). caranya seperti ini jika dua switch saya akan menamakan A dan B keduanya menggunakan priority default yang sama yaitu , maka alamat MAC digunakan untuk penentuan. Jika alamat Mac switch A adalah c dan alamat MAC switch B adalh c , maka switch A akan menjadi root bridge. BPDU secara default dikirimkan setiap 2 detik keluar dari semua port yang aktif pada sebuah bridge /switch dengan Bridge ID yang terendah dipilih sebagai root bridge,
5 Memilih Designated Port Jika lebih dari satu link dihubungkan ke root bridge, maka cost dari port menjadi factor yang digunakan untuk menentukan port mana yang akan menjadi root port. Jadi untuk menentukan port yang kaan digunakan untuk berkomunikasi dengan root bridge, anda harus pertama 2 memperhitungkan cost dari jalur tersebut Tabel1. Cost cost yang khas dari Network network Ethernet yang berbeda Kecepatan Cost IEE yang baru Cost IEEE yang Asli 10 Gbps 2 1 1Gps Mbps Mbps Status status port Spanning Tree Port port pada sebuh bridge atau switch yang menjalankan STP dapat mengalami trnasisi melewati lima status yang berbeda berikut : Blocking Sebuah port yang di blok tidak akan meneruskan frame, port hanya mendengarkan BPDU ( Bridge Protocol Data Unit ). tujuan untuk mencegah penggunaan jalur yang mengakibatkan loop. semua port secara default berada dalam status blocking ketika switch dinyalakan. Listening Port mendengar BPDU untuk memastikan tidak akan ada loop yang terjadi pada network sebelum mengirimkan frame frame data. Port dalam keadaan status listening mempersiapkan diri untuk forward frame dan tanpa mengisi table alamat MAC Address. Learning Port swith mendengarkan BPDU dan mempelajari semua jalur di network switch, port dalam status learning mengisi table alamat Mac Address, tetapi tidak menforward frame data. Forwarding
6 Port mengirimkan dan menerima semua frame data pada port bridge, jika port masih sebuah designated port / root port yang berada pada akhir status learning, maka akan masuk kestatus ini. Disabled ( Tidak Aktif ) Sebuah port dalam status disabled ( secara administratif ) tidak berpartsipasi dalam melakukan forwarding terhadap frame atau pun dalam STP. Sebuah port dalam status disabled berarti tidak bekerja secara virtual. Port port switch paling sering berada dalam status blocking atau forwarding. Sebuah forwarding port adalah port yang telah ditentukan memiliki cost yang paling rendah ( terbaik ) ke root bridge. Tetapi ketika dan jika network mengalami sebuah perubahan topologi ( karena link yang gagal atau karena seseorang menambahkan sebuah switch baru ),maka semua port pada sebuah switch dalam status listening dan learning. Bloking port adalah sebuah strategi untuk mencegah loop loop network, setelah sebuah switch menentukan jalur terbaik ke root bridge, maka semua port lain akan berada dalam mode blocking. Port port yang di block masih dapat menerima BPDU- BPDU port port tersebut hanya tidak dapat mengirimkan frame. Jika sebuah switch menentukan bahwa sebuah port yang diblok sekarang harus menjadi designated port atau root port karena sebuah perubahan topologi, port tersebut akan masuk ke mode listening dan mengecek semua BPDU yang diterimanya untuk memastkan bahwa ia tidak akan menciptakan sebuah loop ketika port masuk ke mode forwarding, A port moves through these five states as follows: From initialization to blocking From blocking to listening or to disabled From listening to learning or to disabled From learning to forwarding or to disabled From forwarding to disabled
7 STP is used to create a logical hierarchical tree with no loops. However, the alternate paths are still available if necessary. Tabel 2. Operasi STP Contoh Spanning Tree Pada gambar dibawah diasumsikan semua switch memiliki priority yang sama yaitu tetapi sekarang pelajarilah alamat MAC Address dari setiap switch, Dengan melihat pada priority dan alamat alamat MAC dari setiap alat dapat ditetukan root bridge, Gambar 2. Kondisi Awal Jawaban Spanning Tree
8 Gambar 3. Dengan STP Karena switch A memiliki alamat MAC paling rendah,dan semua switch menggunakan priority yang default, maka switch A menjadi root bridge, dan ingat semua root bridge selalu memiliki semua prot dalam mode forwading ( designated ports). Untuk menentukan root port pada switch B dan switch C, ikuti saja koneksi ke root bridge, Setiap koneksi langsung ke root bridge akan menjadi sebuah root port, sehingga akan berstatus forwarding. Pada switch D dan E, port port yang terhubung ke switch B dan C adalah port -port dari switch D dan E yang terdekat ke root bridge ( cost terendah ) sehingga port 2 tersebut adalah root port dan berada dalam mode forwarding. Tinggal switch D dan E, karena koneksi dari Switch D dan E ke Switch B dan C adalah root port, port port ini tidak bisa dimatikan. Selanjutnya bridge ID digunakan untuk menentukan port 2 yang designated dan nondesignated, Jadi karena switch D memiliki bridge ID terendah ( terbaik ), port dari switch E yang menuju Switch D akan menjadi nondeignated( blocking ) dan koneksi Switch D ke Switch E akan menjadi designated ( forwarding ). Tips dari Todd Lammle
9 ( Penulis Buku CCNA Cisco Certified Network Associate ) Skenario nyata Kapan saya perlu mengkhawatirkan tentang spannig tree? Jika anda memiliki kurang dari enam buah switch di internetwork Anda dan tidak lebih dari 100 user di network Anda, Anda biasanya hanya membiarkan STP melakukan pekerjaanya dan tidak perlu khawatir tentang itu, Pahami bahawa setiap network mungkin berbeda, tetapi kalau dia mempunyai sekitar 20 switch, dia harus memikirkan tentang STP! Tetapi jika anda memiliki lusinan switch dan ratusan user di network anda, maka adalah waktunya untuk memberikan perhatian pada bagaimana STP bekerja. Hal itu karena jik anda tidak menset root switch pada sebuah network switch yang lebih besar, STP anda tidak akan pernah melakukan converge antara switch switch sebuah situasi yang buruk yang dapat membuat network anda down. Converge : proses update database, agar semua switch memiliki database yang sama, terjadi pada masa forwarding ataupun blocking. tidak ada forward data pada saat converge, converge memrlukan waktu 50 detik Referensi : [1]. Lammle Todd, CCNA Cisco Certified Network Associate, Elexmedia komputindo [2]. Materi CCNA 1 V 3.1
Spanning-Tree Protocol
Modul 26: Overview digunakan pada jaringan switch untuk menciptakan logical topology bebas looping dari physical topology yang memiliki looping. Spanning-Tree Protocol memberikan keamanan dari redundant
Lebih terperinciSpanning-tree Protocol. Oleh : Akhmad Mukhammad
Spanning-tree Protocol Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami pentingnya redundancy dalam network. Memahami bagaimana operasi STP dalam menghilangkan loop pada layer 2 dalam network. Memahami langkah-langkah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SIMULASI
41 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SIMULASI 4.1 KONFIGURASI CORE NETWORK GPON USING MSTP Pada konfigurasi core network GPON pada jalur mainlink yaitu OLT Graha to OLT Cervino dan jalur mainlink OLT Graha
Lebih terperinciBAB 5: LAYER 2 SWITCHING AND SPANNING TREE PROTOCOL (STP)
BAB 5: LAYER 2 SWITCHING AND SPANNING TREE PROTOCOL (STP) Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Review Layer 2 Switching Tujuan penggunaan switching Memisahkan Collision Domain Cost-effective
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET
IMPLEMENTASI DAN ANALISA SPANNING TREE PROTOCOL PADA JARINGAN METRO ETHERNET Bayu Fitrianto Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta Bayu.fitrianto92@gmail.com Dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Virtual Local Area Network (VLAN) 2.1.1 Pengertian VLAN Menurut Downes et al (1998, p801), Virtual LAN (VLAN) merupakan suatu kumpulan perangkat dalam Local Area Network (LAN)
Lebih terperinciOPTIMASI JARINGAN DENGAN SPANNING TREE UNTUK CONGESTION MANAGEMENT
OPTIMASI JARINGAN DENGAN SPANNING TREE UNTUK CONGESTION MANAGEMENT Mayliana Computer Science Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka adalah teori VLAN, VTP dan RSTP.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Khusus Beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka adalah teori VLAN, VTP dan RSTP. 2.1.1 Virtual Local Area Network (VLAN) Menurut Stephen McQuerry,
Lebih terperinciModel Hierarki Network dengan Menggunakan Spanning Tree Protocol (STP) dan Hot Standby Router Protocol (HSRP)
42 Model Hierarki Network dengan Menggunakan Spanning Tree Protocol (STP) dan Hot Standby Router Protocol (HSRP) Oris Krianto Sulaiman, Mohamad Ihwani, Muhammad Basri Universitas Negeri Medan Jalan Willem
Lebih terperinciSpanning Tree Protocol sebagai Aplikasi Pohon Merentang
Spanning Tree Protocol sebagai Aplikasi Pohon Merentang Muhammad Reza Mandala Putra 13509003 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha
Lebih terperinciSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol Candra Setiawan Program Studi Teknik Komputer, Jurusan Sistem Komputer Universitas Sriwijaya Email :candra@unsri.ac.id ABSTRAK Pada materi ini membahas tentang Spanning Tree Protocol
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perangkat Jaringan Di dalam jaringan komputer, ada 2 istilah untuk perangkat-perangkat yang digunakan yaitu end device dan intermediary device. End device merupakan perangkat-perangkat
Lebih terperinciTUGAS JARINGAN KOMPUTER KONSEP, DESIGN, dan IMPLEMENTASI VLAN
TUGAS JARINGAN KOMPUTER KONSEP, DESIGN, dan IMPLEMENTASI VLAN Oleh: ZAMRI NIM 14111076 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MERUBUANA YOGYAKARTA 2016 Konsep, Design dan Implementasi VLAN Design
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dicantumkan dan digunakan sebagai referensi penelitian. Berdasarkan penilitian buku Tanenbaum (2003,h37), Open Systems
BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk mendukung pengertian pembaca, teori-teori dasar dari jaringan juga dicantumkan dan digunakan sebagai referensi penelitian. 2.1. OSI Model Berdasarkan penilitian buku Tanenbaum
Lebih terperinciRANCANG BANGUN JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK YANG MENERAPKAN SPANNING TREE PROTOCOL. Naskah Publikasi
RANCANG BANGUN JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK YANG MENERAPKAN SPANNING TREE PROTOCOL Naskah Publikasi Disusun oleh: Syaifulloh 07.01.2264 Wawan Susetyo 07.01.2310 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH
Lebih terperinciPENERAPAN METODE USABILITY TESTING PADA VISUALISASI PEMBELAJARAN PROTOKOL SPANNING TREE
PENERAPAN METODE USABILITY TESTING PADA VISUALISASI PEMBELAJARAN PROTOKOL SPANNING TREE Sandita A. Surbakti (1) Joko Purwadi (2) Nugroho Agus Haryono (3) Sandita_as@yahoo.com jokop@ukdw.ac.id cnuq@ukdw.ac.id
Lebih terperinciLab 1. VLAN (virtual LAN)
Lab 1. VLAN (virtual LAN) Digunakan untuk membuat segmentasi network Vlan 1 merupakan vlan default Masing-masing vlan memiliki alamat network sendiri-sendiri 1a. Network Topologi VLAN 10 VLAN 20 A C B
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ethernet merupakan sebuah protokol pada layer Data-link yang banyak digunakan. Ethernet pada awalnya dikembangkan pada tahun 1970, oleh para peneliti di Xerox Palo
Lebih terperinciPERCEPATAN KONVERGENSI DAN PENCEGAHAN FRAME LOOP PADA VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK DENGAN MEMANFAATKAN RAPID SPANNING TREE PROTOCOL
PERCEPATAN KONVERGENSI DAN PENCEGAHAN FRAME LOOP PADA VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK DENGAN MEMANFAATKAN RAPID SPANNING TREE PROTOCOL Rissal Efendi Program Studi Teknik Informatika, STMIK PROVISI, Semarang
Lebih terperinciAdministrasi Jaringan 3. Bambang Pujiarto, S.Kom
Administrasi Jaringan 3 Bambang Pujiarto, S.Kom BRIDGING - SWITCHING Lapisan Data-Link (OSI ke 2) Mengatur aliran data Memeriksa kegagalan transmisi Menyediakan pengalamatan fisik (MAC Address) dan mengatur
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN SUB- INTERFACE PADA PT HEALTHVERVE INDONESIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN SUB- INTERFACE PADA PT HEALTHVERVE INDONESIA Agradipta M. Bintang Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, agra_beanz@hotmail.com
Lebih terperinciMODUL VI. Praktikkum Switching Layer2 (VLAN, VTP, STP) Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana konsep dan konfigurasi VLAN
MODUL VI Praktikkum Switching Layer2 (VLAN, VTP, STP) Tujuan 1. Mengetahui bagaimana konsep dan konfigurasi VLAN 2. Mengetahui konfigurasi VLAN Trunking protocol (VTP) 3. Konfigurasi STP (Spanning Tree
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet
BAB II DASAR TEORI 2.1 Perkembangan Teknologi Jaringan Ethernet Perkembangan telekomunikasi saat ini tumbuh dengan pesat, beberapa teknologi memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kehadiran teknologi-teknologi
Lebih terperinciKonsep Virtual LAN (VLAN)
Konsep Virtual LAN (VLAN) Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung
Lebih terperinciPERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA
Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 7 Installiasi dan Konfigurasi PL
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sub-bab ini membahas tentang jaringan komputer secara umum.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Sub-bab ini membahas tentang jaringan komputer secara umum. 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Menurut Forouzan (2010: 3), jaringan adalah sebuah kelompok perangkat-perangkat
Lebih terperinci1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017
1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak orang. Tersedianya jaringan sangat penting untuk mendukung kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer merupakan hal yang penting dalam era teknologi masa kini. Pertukaran data antara perangkat komputer menjadi hal yang dibutuhkan oleh banyak orang.
Lebih terperinciHub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual
Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual 1. Latar Belakang. Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun
Lebih terperinciROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung
Modul 07 ROUTING Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan
Lebih terperinciBasics Switching Concepts
Modul 24: Overview Pada modul ini memperkenalkan segmentasi jaringan dan menggambarkan dasar operasi switch, serta menjelaskan cara kerja dari switch dan bridge agar dalam pengiriman paket data tanpa ada
Lebih terperinciChapter 3 part 1. Internetworking (Switching and Bridging) Muhammad Al Makky
Chapter 3 part 1 Internetworking (Switching and Bridging) Muhammad Al Makky Pembahasan Chapter 3 Memahami fungsi dari switch dan bridge Mendiskusikan Internet Protocol (IP) untuk interkoneksi jaringan
Lebih terperinciHierarki WAN & Dedicated Router
Nama : M Farisy Maulana Yusuf XII TKJ A Hierarki WAN & Dedicated Router Pemateri : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd Diagnosa WAN I. TUJUAN Siswa dapat memahami hierarki dari Wide Area Network (WAN)
Lebih terperinciNama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12
Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 HIERARKI WAN From : http://www.ciscotests.org/ccna.php?part=1&page=7 (ditranslatekan) Model hirarki Cisco dapat membantu Anda merancang, mengimplementasikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami
Lebih terperinciWireless WDS. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)
Wireless WDS Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Training Outline o WDS o Dynamic WDS Interface o Static WDS Interface
Lebih terperinciTugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch
Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan
Lebih terperinciS1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan
Lebih terperincikhazanah Implementasi VLAN dan Spanning Tree Protocol Menggunakan GNS 3 dan Pengujian Sistem Keamanannya informatika
64 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Implementasi VLAN dan Spanning Tree Protocol Menggunakan GNS 3 dan Pengujian Sistem Keamanannya Wahyu Saputra 1*, Fajar Suryawan 2 1 Program
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Jaringan (Network) Menurut Tanenbaum, (2003, p2), Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas kumpulan beberapa autonomous komputer yang
Lebih terperinciBridges & Switches. Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Nur Rohman Rosyid.
& Switches Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Nur Rohman Rosyid nrr.cloud@gmail.com Bridge adalah piranti komunikasi yang beroperasi pada lapisan data link (layer 2) model Internet
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol
BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut penelitian Mirjalily (2013) yang berjudul Load Balanced Spanning Tree in Metro Ethernet Networks membahas bahwa load balancing spanning tree protocol
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja
Lebih terperinciDASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:
DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET disusun oleh: disusun oleh: Aditya Shofwan Zulma 1202144025 KELAS SI-38-01 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer (Computer Network) adalah dua atau lebih komputer yang berhubungan yang memiliki tujuan untuk berbagi data, pertukaran
Lebih terperinciReview Jaringan Komputer 1. Gambar 1. Soal UAS Jarkom 1
Modul 1 Ethernet Switching Review Jaringan Komputer 1 Gambar 1. Soal UAS Jarkom 1 Gambar diatas adalah sebuah struktur jaringan, dan baru dipasang untuk pertama kali, tugas anda adalah : 1. Tentukan jenis
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN Habibi Abdurrahman Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa e-mail : habibi.ary@gmail.com Abstrak Dengan berkembangnya teknologi
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka
BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk pembuatan skripsi ini. Bahasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu teori umum dimana yang akan dibahas disini adalah
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja VLAN Trunking Protocol dengan Metode Spanning Trees Protocol Menggunakan GNS-3
Evaluasi Kinerja VLAN Trunking Protocol dengan Metode Spanning Trees Protocol Menggunakan GNS-3 Afdhal, Rizal Munadi, dan Imam Fachdil Wireless and Networking Research Group (WINNER) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciOPTIMISASI DAN EVALUASI SPANNING TREE PROTOCOL 802.1D TIMERS SESUAI DENGAN NETWORK DIAMETER PADA SWITCH CISCO CATALYST 2960
OPTIMISASI DAN EVALUASI SPANNING TREE PROTOCOL 802.1D TIMERS SESUAI DENGAN NETWORK DIAMETER PADA SWITCH CISCO CATALYST 2960 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH
ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH Debora Br Sinaga (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012).
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI...VII DAFTAR TABEL... IX DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR SINGKATAN...XII INTISARI... XIV ABSTRACT... XV BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciWIRELESS MESH & SMS EARLY WARNING
1 WIRELESS MESH & SMS EARLY WARNING MUM 2011 JAKARTA INDONESIA INTRODUCTION 2 Gatot Wibowo Hamiseno MikroTik Certified Trainer WIRELESS MESH? 3 Jaringan yang terbentuk dari susunan perangkat wireless yang
Lebih terperinci1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console
Lab 0. Pengenalan 1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console 2. Tipe atau seri berapa router/switch yang sedang anda setting [Router# show version] 3. Apa nama file IOS
Lebih terperinciStatik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016
Statik Routing School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016 Introduction Static Routing Dynamic Routing ROUTING Routing adalah proses pengiriman informasi/data pada network
Lebih terperinciB A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R
54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI VLAN DAN SPANNING TREE PROTOCOL MENGGUNAKAN GNS 3 DAN PENGUJIAN SISTEM KEAMANANNYA
IMPLEMENTASI VLAN DAN SPANNING TREE PROTOCOL MENGGUNAKAN GNS 3 DAN PENGUJIAN SISTEM KEAMANANNYA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Informatika
Lebih terperinciWireless MESH. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)
Wireless MESH Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Training Outline o HWMP+ o Layer 2 Routing o Raective Mode o
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif. yang bersifat global menyebabkan terjadinya perubahan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam hal teknologi seperti laptop, komputer, smartphone, internet, dan lainnya.
Lebih terperincia. Local Area Network (LAN)
Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab 2 ini akan dituliskan tentang teori teori pendukung yang menjadi dasar untuk melakukan analisis dalam rangka pengembangan topologi jaringan yang menjadi topik skripsi penulis.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,
Lebih terperinciPendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host
Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi
Lebih terperinciMemahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport
4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak
Lebih terperinciStatic Routing & Dynamic Routing
Modul 20: Overview Routing tak lain adalah untuk menentukan arah paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Penentuan arah ini disebut juga sebagai route, routing dapat diberikan secara dinamis (dynamic
Lebih terperinciProdi D3 Teknik Telekomunikasi 2014
VIRTUAL LAN (VLAN) Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014 SEMESTER 3 LAN Design Basic Switch Concepts Wireless VLANs STP VTP Inter-VLAN routing 22-Apr-14 Jaringan Komputer_D3 TT VLAN VLAN VLAN Manfaat VLAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat
Lebih terperinciDYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.
DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
Lebih terperinciOSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi. link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang
OSPF (Open Shortest Path First) 1. Pengertian OSPF (Open Shortest Path First) OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan
Lebih terperinciPenghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN
Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Aditia Prana Kusuma, 07071-MTI Gatot Susatijo, 07100-MTI Agus Sidiq Purnomo, 07072-MTI Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan
Lebih terperinciIMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA
IMPLENTASI VLAN VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi
Lebih terperinciModul 9 Dasar Troubleshooting Router
Modul 9 Dasar Troubleshooting Router Pendahuluan Testing jaringan dan troubleshooting adalah pekerjaan admin jaringan yang paling banyak memakan waktu. Karena itu harus dilakukan secara efisien, misalnya
Lebih terperinciMODUL 11 QoS pada MPLS Network
MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori khusus yang digunakan untuk melengkapi Tugas Akhir adalah teori Jaringan Komputer, VLAN, MSTP dan OLT Dasan. 2.1 JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer dapat didefinisakn
Lebih terperinciGRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN
GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN Charles Hariyadi (13305105) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no 10,Bandung if15105@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Topologi jaringan biasanya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Firdaus Aditya (L2F 007 031) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinciJurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017 ISSN:
IMPLEMENTASI SPANNING TREE PROTOCOL (STP) DALAM PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) 1 Tengku Rhedza Alifyaa, 2 Catur Iswahyudi, 3 Rr.Yuliana Rakhmawati 1,2,3 Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET Nurdiansyah. Z Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ansyah_nrd@yahoo.com Frans Effendi Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 EIGRP 2.1.1 Pengertian EIGRP EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya bisa digunakan pada router CISCO atau disebut juga CISCO propietary,
Lebih terperinciROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.
ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo terkait permasalahan yang dihadapi, maka usulan yang diajukan adalah perubahan
Lebih terperinciTUGAS JARINGAN KOMPUTER Membuat VLAN di Cisco Paket Tracer
TUGAS JARINGAN KOMPUTER Membuat VLAN di Cisco Paket Tracer Disusun Oleh: FAIZAL SYAHR QOMARUDIN [14121045] PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
Lebih terperinciImplementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero)
Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero) Teguh Putra Ning 1, Ade Surya Budiman 2 1 Program Studi Teknik Komputer/AMIK BSI Jakarta e-mail: teguhputra2988@yahoo.com 21
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul
Lebih terperinciROUTING STATIS DAN DINAMIS
5 ROUTING STATIS DAN DINAMIS A. TUJUAN 1. Mahasiswa memahami konsep routing. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing. 3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing statis B. Peralatan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ICT BRIDGE : MENGHUBUNGKAN ANTAR SISTEM JARINGAN SEJENIS
TUGAS AKHIR ICT BRIDGE : MENGHUBUNGKAN ANTAR SISTEM JARINGAN SEJENIS 20/Rheza Ariyanto/Tugas Akhir ICT. Bridge: Menghubungkan Antar Sistem Jaringan Sejenis/TKJ 1B POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33
PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciRouting LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.
Routing Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Email : izzudin@uny.uny.ac.id Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN SIMULASI
BAB 4 PERANCANGAN DAN SIMULASI 4.1 Usulan Perancangan Berdasarkan permasalahan yang terjadi Plaza Indonesia yang merupakan client PT.Telkom Tbk. Maka usulan pemecahan masalah yang akan digunakan dan telah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. (sering disebut node) yang terhubung oleh link komunikasi. Node dapat berupa
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Menurut Forouzan, 2007, p7: Jaringan adalah serangkaian kumpulan alat (sering disebut node) yang terhubung oleh link komunikasi. Node dapat berupa komputer,
Lebih terperinci