BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi tamu hotel tentang sejarah dan budaya lokal dengan memberikan suatu ruang bagi kesenian lokal untuk bisa berperan didalamnya (latihan tari, musik, dan seni lainnya). dan digabungkan dengan konsep arsitektur vernakular. Konsep Arsitektur Vernakular yang merupakan pengembangan dari Arsitektur Rakyat memiliki nilai ekologis, arsitektonis dan Alami karena mengacu pada kondisi, potensi iklim budaya dan masyarakat lingkungannya. Arsitektur tradisional jawa Candi Prambanan Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 51
4.2. Konsep Perancangan Tapak 4.2.1. Konsep Zoning A. Zoning Horizontal Konsep penzoningan melihat dari beberapa aspek analisis yang dibuat, dari mulai analisis data lingkungan sekitar tapak, analisis kebisingan, analisis orientasi serta analisis matahari. : Sirkulasi Tamu Hotel : Sirkulasi Pegawai dan Sevis : Fasilitas Hotel : Zona Hotel : Zona Taman edukasi dan Resto Sewa : Zona Publik : Zona Convention : Zona Pengelola : Zona Parkir : Zona Servis Gambar 26. Zoning Horizontal Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 52
B. Zoning Vertikal Gambar 27. Zoning Vertikal Pada perencanaan ini akan dibangun bangunan hotel dan konvensi yang terdiri dari 3 lantai dan 2 lantai. berikut ruang ruang yang terdapat pada zoning : 1. Lantai 1 Ruang yang terdapat pada lantai 1 - Front Of House - Back Of House - Retail - Coffe shop - Restaurant - Hotel tipe Standart - Fasilitas hotel - Dan Konvensi - Ruang Service - Ruang ME Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 53
2. Lantai 2 Ruang yang terdapat pada lantai 2 - Hotel tipe standart - Fasilitas Convention (Ruang meeting, Ruang Pertemuan, Busines Center) 3. Lantai 3 Hanya terdiri Hunian Hotel dengan tipe Junior Suite dan President Suite 4.2.2 Konsep Penataan Massa Bangunan Gambar 28. Konsep Perletakan Massa Bangunan Penataan massa bangunan didapat berdasarkan hasil analisa analisa tapak yang telah di bahas sebelumnya, Yaitu : 1. Berawal dari pembagian zona pada tapak yang terbagi menjadi 4 yaitu Publik, Service, Semi Publik dan Private 2. Area private akan di tempatkan bangunan hotel dan bangunan convention ditempatkan di area publik. Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 54
3. Kemudian pada tapak ditarik garis sumbu melintang dari arah Timur ke Barat, Utara dan Selatan. Dimana garis sumbu arah utara dan selatan didapat dari tempat-tempat penting di daerah Yogjakarta seperti pantai selatan dan gunung merapi, lalu garis sumbu melintang dari arah barat dan timur berasal dari jalan eksisting pada tapak. 4. Titik temu dua garis sumbu pada tapak akan ditempatkan Front of House sebagai lobby utama dari bangunan hotel dan convention 5. Bentuk gubahan hotel yang persegi dengan menghilangkan massa pada sisi sebelah timur sebagai view langsung yang tertuju ke arah candi prambanan. F F A : Front of House (lobby) F B : Area Pegawai C : Back of House C D E D : Resto Sewa B A E : Taman Edukasi F : Hotel G G : Convention Gambar 29. Hasil Konsep Perletakan Massa Bangunan Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 55
4.3. Konsep Bangunan 4.3.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan Gambar 30. Konsep Bentuk Massa Bangunan Konsep Massa Bangunan terbentuk berdasarkan analisa tapak yang sudah di bahas pada bab sebelumnya. Untuk bangunan Hotel sisi sebelah timur dihilangkan untuk memanfaatkan view yang semaksimal mungkin dengan mengarah ke Candi Prambanan dan Gunung Merapi. Untuk yang tidak mendapatkan view tersebut akan di rancang ruang terbuka hijau aktif seperti taman edukasi dan kolam renang dengan standart bintang 5 yang selain berfungsi sebagai fasilitas tetapi juga berfungsi sebagai view buatan. 4.3.2. Konsep Ruang Luar Pada Konsep ruang luar ini akan di rancang dengan konsep edukasi, dimana terdapat ruang terbuka pada central lahan bangunan. Fungsi ruang luar tersebut sebagai sarana pertunjukan seni, tempat bermain dan edukasi dan sebagai tempat untuk berkumpul ( central point ). Sehingga pengunjung dapat menikmati pertunjukan yang mengandung edukasi dengan nyaman dan mudah di capai. Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 56
Gambar 31. Konsep Taman Edukasi pada ruang luar 4.4. Konsep Fasad 4.4.1. Fasad Hotel Keseluruhan konsep fasad bangunan pada tapak menggunakan konsep yang berintegritas dengan bangunan sekitarnya dan digabungkan dengan konsep arsitektur vernakular. Konsep Arsitektur Vernakular yang merupakan pengembangan dari Arsitektur Rakyat memiliki nilai ekologis, arsitektonis dan Alami karena mengacu pada kondisi, potensi iklim budaya dan masyarakat lingkungannya. Gambar 32. Fasad Bangunan Hotel Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 57
Gambar 33. Fasad Front of House Hotel Konsep fasad pada bangunan ini menggunakan dinding batu alam diman susunan batu alam tersebut menggunakan sistem susn sirih. Susunan batu alam dengan sistem susun sirih berfungsi sebagai bukaan yang panjang sehingga memberikan penghawaan dan pencahayaan alami. 4.4.2. Fasad Convention Gambar 34. Fasad Convention Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 58
Pada bangunan ini sama halnya dengan bangunan lainnya menggunakan konsep yang berintegritas dengan bangunan sekitarnya. dimana bangunan convention ini menggunakan material batu alam pada dinding dan pada ruang meeting terdapat jendela jendela yang berfungsi sebagai bukaan untuk mendapatkan penghawaan dan pencahayaan alami. Gambar 35. Fasad Resto Sewa restaurant sewa ini menggunakan konsep pendopo yang mana bagian depan bangunan tidak menggunakan dinding. Sehingga memberikan kesan terbuka dan pengunjung mendapatkan view mengarah ke area taman edukasi. Teguh Dio Prasetyo (41209010044) - Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 59