BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai masalah sosial-ekonomi sering terjadi di Indonesia. Krisis ekonomi yang terjadi misalnya membuat sebagian masyarakat harus berjuang untuk keluar dari krisis tersebut, sementara tidak sedikit yang masih terjebak di dalamnya. Sebagai contoh masyarakat di kota besar seperti Jakarta yang cenderung individualis yang setiap masyarakatnya cenderung memikirkan diri sendiri sehingga mereka kurang melihat keadaan di sekitarnya, salah satunya adalah anak panti asuhan. Melihat hal ini maka perlu dilakukan suatu kampanye untuk meningkatkan kepedulian terhadap panti asuhan. Dalam hidup ini ada sebagian orang yang beruntung dan ada pula yang kurang beruntung. Nasib buruk bisa menimpa siapapun. Tidak semua terlahir dan tumbuh dengan keluarga yang utuh serta memiliki kemampuan ekonomi yang baik. Jangankan untuk biaya sekolah ke jenjang lebih tinggi, untuk bertahan hidup sehari-hari saja begitu sulit. Itu yang dirasakan oleh anak-anak panti asuhan. Tapi sebagai manusia mereka berhak mendapatkan dan kehidupan yang lebih baik dari pemerintah dan masyarakat yang lebih beruntung. Di wilayah kita terdapat beberapa panti-panti sosial yang fungsinya adalah sebagai wadah bagi orang-orang yang kurang beruntung untuk hidup dan berkembang. Panti jompo, rumah singgah, panti asuhan dan sebagainya ada di sekitar kita. Panti Asuhan adalah wadah yang menampung anak-anak yatim piatu atau tempat tinggal untuk anak-anak yang tidak mempunyai orang tua atau salah satu orang tuanya sudah tidak ada dan dibina serta dipelihara oleh yayasan dan diawasi sepenuhnya oleh Dinas Sosial. 1
Di dalam panti asuhan, anak-anak yatim piatu (ataupun anak yang dititipkan orang tuanya karena tidak mampu) biasanya tinggal, mendapat pendidikan dan juga dibekali berbagai keterampilan agar dapat berguna di kehidupan nantinya. Jalur pendidikan formal yang digunakan oleh panti asuhan adalah apabila anak-anak yang diasuhnya bersekolah di sekolah formal. Sedangkan untuk jalur pendidikan non formal adalah apabila panti asuhan menyelenggarakan pendidikan sendiri yang lebih dikenal dengan penyelenggara pendidikan satu atap. Fenomena yang sering dihadapi oleh panti asuhan adalah kurangnya dana untuk kebutuhan hidup dan biaya pendidikan. Disekitar lingkungan panti asuhan pun tidak semua masyarakat turut membantu memberi dana atau pun menjadi donatur tetep. Kebanyakan donatur yang ada mayoritas dari lingkungan berbeda atau jauh dari tempat panti asuhan yang mereka bantu. Sebagian masyarakat sekitar panti asuhan masih perduli, kadang ada yang memberi santunan bila ada rejeki lebih dan ada yang memberi bantuan tenaga bila ada acara atau perbaikan bangunan. 1 Fenomena di masyarakat yang memandang panti asuhan sebagai hal yang merepotkan. Maka itu penulis ingin merubah pandangan masyarakat mengenai panti asuhan dengan mengadakan campagn, sehingga masyarakat tidak memandang panti asuhan sebagai hal yang merepotkan. Tetapi panti asuhan dapat dijadikan sebagai mitra kerja, bahwa panti asuhan juga memikliki potensi. Oleh karena itulah penulis memilih seminar ini dengan mencoba mendesain sebuah campaign yang dapat mengangkat keperdulian masyarakat kota terhadap anak yatim/panti asuhan, dengan judul : Kampanye Kepedulian Terhadap Anak Panti Asuhan. 1 Wawancara ibu panti asuhann Al Kautsar 2
Karena penulis ingin masyarakat dan Pemerintah perduli dengan anakanak panti asuhan dari segi kesejahteraan hidup maupun Pendidikan melalui media-media visualisasi desain grafis. 1.2 State of The Art 1.2.1 Kelebihan : Penulis ingin merubah pradigma dimasyarakat yang menganggap panti asuhan adalah identik dengan meminta-minta sumbangan, maka itu penulis ingin merubah image panti asuhan tersebut sebagai mitra kerja yang memiliki potensi. Dan membuktikan dengan adanya Kampanye Kepedulian Terhadap Anak panti Asuhan penulis bisa membantu anak-anak panti, melalui mediamedia grafis agar masyarakat serta pemerintah dapat melihat dan mengetahui bahwa kepedulian mereka sangat di butuhkan. Maka anak-anak panti perlu mendapatkan kesempatan seluas luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial berakhlak mulia dan perlu dukungan dalam pemenuhan kebutuhan akan hak-haknya. 1.2.2 Kekurangan : Masih adanya masyarakat yang kurang atau lupa akan anak-anak panti asuhan. Sehingga mereka merasa terbelakang atas kelayakan hidup mereka selama di panti asuhan. Kurangnya donatur tetap yang menyumbang dana setiap bulannya. Untuk perkembangan panti dan biaya kelangsungan hidup serta pendidikan anak-anak panti asuhan. Dengan adanya Kampanye Kepedulian Terhadap Anak Panti Asuhan, tidak merubah pemerintah serta masyarakat sepenuhya menjadi lebih perduli dan mau ikut berpatisipasi dalam 3
perkembangan mereka sepenuhnya untuk menjadi donatur setiap bulannya, walaupun tidak menjadikan mereka menjadi donatur tetap tiap bulannya tetapi dengan melihat kampanye ini setidaknya menyadarkan mereka akan adanaya panti asuhan yang sangat membutuhkan partisipasi serta keperdulian pemerintah dan masyarakat terhadap mereka. 1.3 Peluang dan Tantangan Panti Asuhan Dimasa Datang 1.3.1Peluang Dimasa Datang : Peluangnya ketika mereka lupa akan sesama, kampanye ini berpeluang untuk menyadarkan masyarakat dan pemerintah untuk kembali saling membantu sesama khususnya anak-anak panti asuhan. Karena pada saat negara sudah berkembang dan teknologi semakin pesat seperti saat ini, semua orang sibuk dengan urusan dan keluarganya masing-masing. Padahal disisi lain masih banyak panti-panti yang masih membutuhkan keperdulian dan uluran tangan dari setiap orang untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup anak-anak panti. Padahal anak-anak panti tidak berbeda dengan anak-anak lain, yang membedakan mereka hanyalah, mereka tumbuh dan berkembang tanpa kehadiran orang tua mereka di sampingnya. Mereka dibuang atau dititipkan orang tua mereka karena orang tua mereka tidak mampu membesarkan mereka dan ada pula karena mereka mengalami musibah dan kehilangan orang tuanya. Maka itu saya membuat kampanye tentang Kepedulian Terhadap anak Panti Asuhan, supaya orang-orang mau membagi kebahagiannya kepada mereka. Kampanye ini bukan hanya untuk masyarakat sekitar tapi juga 4
untuk pemerintah karena peranan pemerintah sangat berperan penting khususnya untuk masalah pendidikan mereka. 1.3.2 Tantangan Dimasa datang : Sebuah event kampanye pada saat diadakan membuat masyarakat hanya sekejap ingat lalu lupa, apalagi dengan adanya saingan yang hanya membuat masyarakat harus memilih lembaga-lembaga atau Panti Asuhan salah satu dari mereka. Kebanyakan masyarakat lebih memilih ke lembaga-lembaga langsung karena mereka takut akan penipuan, Contohya seperti salah satu stasiun televisi yang mengadakan ivent. Masyarakat lebih memilih arternatif ini selain aman, uang mereka juga tidak jatuh ketangan yang salah. 5
1.4 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 State of The Art 1.3 Peluang dan Tantangan Panti Asuhan di Masa Datang 1.4 Sistematika Penulisan BAB II METODOLOGI 2.1 Identifikasi Masalah 2.2 Rumusan Masalah 2.3 Batasan Masalah 2.4 Tujuan Penelitian 2.5 Manfaat Penelitian 2.6 Kerangka Berfikir BAB III DATA 3.1 Landasan Teori 3.2 Teori Sosial 3.3 Kampanye Sosial 3.4 Data Panti Asuhan 3.5 Data Campaign 3.6 Data Event BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Hasil Data 4.2 5W 1H 4.3 Analisis SWOT BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar 5.2 Strategi Komunikasi Kampanye 5.3 Strategi Media DAFTAR PUSTAKA 6