Hubungan dukungan sosial dengan self regulated learning pada mahasiswa perantauan Nama : Elsie Sasda NPM : 12511418 Dosen Pembimbing : Ade Wijaya S.Psi,. M.Si
BAB 1 Latar Belakang Mahasiswa perantauan di tuntut memiliki kemampuan dalam mengatur diri dalam belajar dikenal dengan istilah self regulated learning agar tercapainya slr diperlukan dukungan sosial. Rumusan masalah Apakah ada hubungan dukungan sosial dengan self regulated learning pada mahasiswa perantauan. Tujuan Untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan sosial dengan self regulated learning pada mahasiswa perantauan. Manfaat Teoritis & Praktis
Dukungan Sosial BAB II Menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994) dukungan sosial adalah Informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku Diberikan oleh orang- orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya Berpengaruh terhadap emosional atau pada tingkah laku penerimanya. Rock (dalam Smet, 1994) mendifinisikan dukungan sosial sebagai Fungsi dari ikatan sosial Memberikan kepuasan secara emosional dalam kehidupan individu. Saat didukung oleh lingkungan segalanya terasa lebih mudah. Melindungi individu terhadap konsekuensi negatif dan stress. Membuat individu merasa tenang, diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten.
Self regulated learning Deasyanti & Armeini (dalam Febrianela, 2013) self regulated learning adalah proses aktif dan konstruktif peserta didik menentukan tujuan belajar, mengimplementasikan strategi, dan memonitor kemajuan pencapaian tujuan melibatkan kognisi, metakognisi dan motivasi, afeksi dan perilaku peserta didik dalam belajar. peserta didik memutuskan sendiri atau dengan bantuan orang lain, apa yang menjadi kebutuhan bagi dirinya, bagaimana menetapkan sasaran belajarnya,strategi apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas dan memantau kemajuan sendiri Bandura (dalam Fasikhah & Fatimah, 2013) mendefinisikan self-regulated learning adalah Individu pengendali aktivitas belajarnya sendiri
memonitor motivasi dan tujuan akademik, mengelola sumber daya manusia dan benda perilaku dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksana dalam proses belajar Mahasiswa Perantauan Mahasiswa menurut Bertens adalah orang yang terdaftar diperguruan tinggi yang menggeluti suatu bidang atau topik tertentu. Merantau adalah orang yang pindah dari daerah asal (Dewi,2008). Menurut Budiman (2006), mahasiswa perantauan adalah individu yang tinggal di daerah lain untuk menuntut ilmu diperguruan tinggi dan mempersiapkan diri dalam pencapaian suatu keahlian jenjang perguruan tinggi diploma, sarjana, magister, atau spesialis.
Dinamika Penelitian Menururt Gagne ( dalam Herkusumo, Munandar & Bonang, 2009) dalam proses belajar pengaturan diri dalam belajar merupakan suatu pendekatan yang penting yang dikenal dengan istilah self regulated learning. Deasyanti & Armeini (dalam Febrianela, 2013) menjelaskan bahwa self regulated learning adalah proses aktif dan konstruktif dimana peserta didik menentukan tujuan belajar, mengimplementasikan strategi, dan memonitor kemajuan pencapaian tujuan yang melibatkan kognisi, metakognisi dan motivasi, afeksi dan perilaku peserta didik dalam belajar. Dengan melibatkan unsurunsur tersebut, peserta didik mampu memutuskan sendiri atau dengan bantuan orang lain, apa yang menjadi kebutuhan bagi dirinya, bagaimana menetapkan sasaran belajarnya, strategi apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas akademik dan dapat memantau kemajuan diri sendiri.
Dinamika Penelitian Cobbs (dalam Pertiwi, 2013) mengemukankan bahwa 87% mahasiswa akan lebih merasa nyaman, aman dan merasa lebih terdorong minat belajarnya ketika dirinya mengetahui bahwa apa yang di kerjakannya mendapatkan dukungan dari orang- orang sekitar seperti orang tua, teman dan pengajar. Bantuan yang di dapat dari orang lain disebut dukungan sosial (Sarafino, 2006). Dukungan sosial mempengaruhi tumbuhnya motivasi dan keberhasilan studi bagi setiap anak, (Soekanto, 2012).Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Silbereisen & Todt (dalam Seswita, 2013) Dukungan sosial orang tua dan teman berkaitan dengan nilai akademis yang baik, berkurangnya perilaku buruk, berkurangnya tekanan psikilogis dan berkurangnya kenakalan remaja yang berdampak pada prestasi akademik
BAB III Identifikasi variabel Independen Dukungan sosial Dependen Self regulated learning Definisi Operasinal Menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994) mendifinisikan dukungan sosial sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang- orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dalam halhal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Bandura (dalam Fasikhah & Fatimah, 2013) mendefinisikan selfregulated learning sebagai suatu keadaan dimana individu yang belajar sebagai pengendali aktivitas belajarnya sendiri, memonitor motivasi dan tujuan akademik, mengelola sumber daya manusia dan benda, serta menjadi perilaku dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksana dalam proses belajar
Subjek enelitia n mahasiswa perantauan yang berasal dari sumatera barat, berada di depok, belum menikah, tinggal di kos- kosan atau kontrakan, wanita maupun pria dan berusia 17-25 tahun. Teknik engumpul an data Validitas & reliabilitas Menggunakan kuisioner yang dibagikan langsung kepada responden. Pada kuisione terdapat lembar identitas subjek, selain itu pada lembar kuisioner juga terdapat skala dukungan sosial dan skala self regulated learning Pengujian validitas item di lakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar skor subjek pada item yang bersangkutan dengan skor total tes dengan teknik analisis korelasi product dari Karl Pearson Untuk menguji reliabilities dalam penelitian ini menggunakan analisis varian Alpha Cronbach
Teknik analasis data menggunakan teknik korelasi Product Momen Pearson, yaitu menguji hubungan antara dukungan sosial sebagai variabel independen (X) dan self regulated learning sebagai variabel dependen (Y). Analisis datanya akan menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.
Terima Kasih