menyebabkan perkembangan otaknya terhambat, sehingga anak mengalami kurang dapat mengendalikan emosinya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi juga merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan anak merupakan sebuah proses yang indah di mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Kelainan ini dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam perkembangannya yang normal,

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

Setiap anak perlu untuk berkembang secara optimal dalam kehidupannya. Perkembangan optimal tersebut adalah dambaan semua orang tua, karena anak pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu komunikasi primer dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

POLA INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS. Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan. Mencapai derajat Sarjana S-1

Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan

AUTISME MASA KANAK-KANAK Autis berasal dari kata auto, yg berarti sendiri. Istilah autisme diperkenalkan oleh Leo Kanner, 1943 Pandangan lama: autisme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erlin Herliana, 2014 Strategi Berbahasa Pada Anak Autis Di SLB Abcde Lob

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang tua yang mendambakannya. Para orang tua selalu. di karuniai anak seperti yang diharapkan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dari hari ke hari istilah autisme semakin banyak diperbincangkan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga kemasyarakatan. Kelompok-kelompok ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berkembang secara baik atau tidak. Karena setiap manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Indonesia, Fasli Jalal (Harian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, komunikasi menjadi hal terpenting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menerima bahwa anaknya didiagnosa mengalami autisme.

MENGENAL ANAK ASPERGER Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak. Autis pertama kali ditemukan oleh Kanner pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

BAB I. self atau diri sendiri. Penyandang Autisme pada dasarnya seseorang yang. melakukan auto-imagination, auto-activity, auto-interested, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa sedih apabila anak yang dimiliki lahir dengan kondisi fisik yang tidak. sempurna atau mengalami hambatan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas,

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

Ternyata Dimas Autis. Berawal dari Kontak Mata 1

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM SON-RISE PADA KELUARGA DALAM MENGURANGI PERILAKU OFF-TASK PADA ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial, intelektual dan moral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Gangguan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Chapter I AUTISMA Autisma

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Autis merupakan suatu gangguan perkembangan yang kompleks yang

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA MOJOKERTO ATNAN MUSYAROFA NIM


BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

Universitas Mercu Buana BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang anak juga merupakan suatu kesatuan yang utuh, pembagian tersebut semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu unsur sosial yang paling awal mendapat dampak dari setiap

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hana Haniefah Latiefah, 2013

STUDI KASUS DAMPAK PSIKOLOGIS BULLYING PADA SISWA TUNARUNGU DI SMK NEGERI 30 JAKARTA

PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA AUTIS DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dan psikologisnya sehingga menjadi seorang yang unik. Anak mengalami suatu

BAB II INFORMASI GANGGUAN AUTIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Ponija, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial, individu di dalam menjalin hubungan dengan individu lain perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. konferensi Jenewa tahun 1979 ( Saputra, 2005: 3) bahwa aspek aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa anak-anak merupakan salah satu masa yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan setiap manusia pasti diikuti dengan beberapa macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. Semua orangtua menginginkan anak lahir dengan keadaan fisik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistriadini Alamsyah Sidik, 2014

Transkripsi:

2 tersebut dapat disimpulkan bahwa autisme yang terjadi pada anak dapat menyebabkan perkembangan otaknya terhambat, sehingga anak mengalami kesulitan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain serta mengalami kesulitan ketika bermain dengan teman sebayanya, selain itu anak kurang dapat mengendalikan emosinya. Gangguan yang dialami anak autistik memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan peribadinya, termasuk menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunianya sendiri: berbicara, tertawa, menangis dan marah-marah sendiri, hal ini menyebabkan anak kurang bersosialisasi dengan lingkungannya dan kurang berinisiatif melakukan komunikasi dengan orang lain, terutama teman sebayanya, padahal menurut Ekasari et al. (2003: 16) bahwa: 75% waktu kita setiap harinya dihabiskan untuk berkomunikasi. Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa: manusia itu pada dasarnya selalu melakukan komunikasi dimanapun berada dan pada hakekatnya memiliki dua fungsi dalam kehidupan bermasyarakat, fungsi pertama sebagai mahluk individu dan fungsi kedua sebagai mahluk sosial. Baik sebagai individu maupun sosial, manusia diharapkan dan dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Yuwono (2009: 26) memberikan pendapat mengenai anak yang menyandang autistik, berikut ini penjelasannya: Autistik berarti gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi verbal dan non verbal dan interaksi sosial yang pada umumnya terjadi sebelum usia tiga tahun, dan dengan keadaan ini sangat

3 mempengaruhi performa pendidikannya. Karakteristik lain yang sering diasosiasikan dengan autistik adalah keterikatan dalam aktivitas yang diulang-ulang dan menolak perubahan lingkungan atau rutinitas sehari-hari. Teori di atas dapat disimpulkan bahwa, autistik adalah gangguan perkembangan komunikasi verbal, non verbal dan interaksi sosial serta keterikatan pada aktivitas yang diulang-ulang dan sulit menyesuaikan diri pada suatu perubahan, sehingga anak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang lain, maka yang terjadi anak cenderung asyik dengan dunianya sendiri. Anak autistik mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena mereka mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya, sedangkan bahasa merupakan media utama dalam komunikasi, jika perkembangan bahasa mengalami hambatan, maka kemampuan komunikasi akan terhambat. Anak autistik mengalami gangguan yaitu dalam bidang interaksi sosial, perilaku, emosi, dan gangguan sensoris, komunikasi verbal dan non verbal, meskipun sudah banyak anak-anak autistik yang berkembang penguasaan konsep bahasannya, tetapi faktanya banyak yang tidak dapat menggunakan kemampuan tersebut untuk berkomunikasi. Yuwono (2009: 67) menjelaskan bahwa anak autistik yang jenis kemampuan bahasanya non verbal, meskipun tidak dapat berbicara atau meresfon suara, mereka dapat mengembangkan komunikasi non verbalnya melalui isyarat ataupun gambar.

4 Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, masing-masing anak autistik mempunyai kemampuan bahasa yang berbeda-beda dan mereka mmpunyai cara yang berbeda pula dalam mengembangkan kemampuan komunikasinya kepada orang lain dan usaha untuk mengembangkan komunikasi non verbal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi adalah hal utama, dimana bahasa sebagai alat komunikasi dapat dipilih sesuai dengan kemampuannya. Anak penyandang autistik dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya yaitu: 1) Anak autistik yang menyendiri, anak-anak dari kelompok ini biasanya jarang menggunakan kata-kata dan hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata yang sederhana. 2) Anak autistik yang pasif adalah anak yang mempunyai pembendaharaan kata yang lebih banyak meskipun masih mengalami keterlambatan untuk bisa berbicara dibandingkan anak lain yang sebaya. 3) Anak autistik yang aktif yaitu bertolak belakang dengan anak-anak dari kelompok autis yang menyendiri karena bisa lebih cepat berbicara dan memiliki pembendaharaan kata paling banyak, meskipun anak-anak ini sudah bisa merangkai kata dengan baik, namun terkadang masih terselip kata-kata yang tidak bisa dimengerti. Yatim (Thewy: 2012) dalam: http://ptnewmontnusatenggara.blogspot.com/2012/05/thesis-thewykemampuan-komunikasi.htmlmenjelaskan Berdasarkan penjelasan dari ketiga kelompok tersebut di atas, bila dihubungkan dengan kondisi subyek yang diteliti, maka subyek masih berada pada kelompok anak autistik yang menyendiri, dimana anak-anak dari

5 kelompok ini biasanya jarang menggunakan kata-kata dan hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata yang sederhana. Melihat pentingnya komunikasi sebagai makluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain dan melihat kondisi subyek yang mengalami hambatan dalam perkembangan komunikasi tetapi berada di sekolah reguler, serta mendengar adanya keresahan dari orangtua bahkan guru-guru untuk menyekolahkan anak autistik di sekolah umum guna mendapatkan kesempatan yang sama, maka hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kemampuan anak autistik dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya dan bagaimana upaya guru kelas untuk membantu subyek dalam meningkatkan kemampuan komunikasinya dengan teman sebaya di sekolah tersebut. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas dapat diketahui bahwa komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Permasalahan ini akan diteliti, guna memberikan pengetahuan yang kongkret mengenai kemampuan komunikasi anak autistik dengan teman sebaya di Sekolah Dasar Kristen III Paulus, serta upaya-upaya yang diberikan oleh guru untuk membantu anak autistik agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal dalam berkomunikasi dengan teman sebayanya.

6 B. Pertanyaan Penelitian 1. Bagiamana kemampuan komunikasi anak autistik dengan teman sebaya di Sekolah Dasar Kristen III Paulus? 2. Bagaimana upaya-upaya yang diberikan guru kelas untuk membantu anak autistik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dengan teman sebaya di Sekolah Dasar Kristen III Paulus? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian a) Memperoleh gambaran mengenai kemampuan komunikasi anak autistik dengan teman sebaya di Sekolah Dasar Kristen III Paulus. b) Mengetahui upaya-upaya yang diberikan guru kelas untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak autistik dengan teman sebaya di Sekolah Dasar Kristen III Paulus. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : a) Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang layanan pendidikan, yang berkaitan dengan masalah kemampuan komunikasi pada anak autistik dengan teman sebaya disekolah umum.

7 b) Praktis Penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai bagaimana kemampuan komunikasi pada anak autistik dengan teman sebaya di sekolah umum, serta memberikan manfaat kepada guru, orang tua, baik yang ada di Sekolah Dasar Kristen III Paulus, maupun sekolah-sekolah umum lainnya yang menerima anak-anak autistik. Kegunaan lainnya dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan evaluasi mengenai upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh guru selama di sekolah, sehingga dapat membantu dalam pendampingan anak autistik terutama untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.