BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan pada semester

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

menyelesaikan permasalahan tersebut? Jika ya, bagaimana commit to user solusi alternatif tersebut?

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DES KRIPS I DAN ANALIS IS DATA PEN ELITIAN

KISI KISI SOAL TES. Bentuk Soal. No. Soal. Uraian Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A MTs Assyafi iyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengumpulan Data Penelitian

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

PROFIL PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAHAPAN POLYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematik pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. lokasi penelitian yaitu di MAN Kunir Blitar yang beralamatkan di Jl. Pondok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Lingkaran pada Kelas VIII MTs

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : Tunjung Genarsih S

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1V PAPARAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. dikatakan heterogen ada yang tinggi, sedang, dan rendah hal ini dapat peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan tes yang mencakup materi garis singgung lingkaran pada

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas XI SMA Negeri 2 Gorontalo pada materi statistika. Pada bagian ini akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. akan diketahui kemampuan berpikir reflektif siswa. Materi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara ringkas pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kelas X SMA Prasetya Gorontalo,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PROBLEMATIKA DALAM TEKNIK INTEGRASI SUBSTITUSI DAN PARSIAL SERTA ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 6 subjek dari 3 kelompok, yakni 2 subjek dari kelompok atas, 2 subjek dari

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika : XI IPA (Sebelas IPA)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa katakata

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

TRANSKIP WAWANCARA 62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan ditakuti. Karena dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA SEKOLAH : SMAN 4 Kota Solok MATA PELAJARAN : Matematika : XI IPA (Sebelas IPA)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Punung Kabupaten Pacitan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA I yang terdiri dari 8 orang berdasarkan tingkat efikasi diri tinggi, sedang, dan rendah. Siswa kelas XI IPA I berjumlah 28 orang anak. Untuk menentukan tingkat efikasi diri masing-masing siswa, diawali dengan memberikan angket efikasi diri yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Maret 2015 pukul 09.00 WIB. Pemberian angket ini dilaksanakan selama 1 jam pelajaran (45 Menit) pada jam pelajaran matematika dan diikuti oleh 28 siswa kelas XI IPA I. Dari hasil angket pengkategorian efikasi diri diperoleh 7 orang siswa dengan efikasi diri tinggi, 15 siswa dengan efikasi diri sedang, dan 6 siswa dengan efikasi diri rendah. Dari masing-masing tingkat efikasi diri ini diambil 2 orang siswa dari tingkat efikasi diri tinggi, 4 orang siswa dari tingkat efikasi diri sedang, dan 2 orang siswa dari tingkat efikasi diri rendah dengan melihat skor efikasi diri dan pertimbangan dari guru bahwa subjek yang diambil mampu berkomunikasi dengan baik, siswa dengan masing-masing tingkat efikasi diri, serta siswa yang mampu mengungkapkan ekspresi/gagasan secara verbal ketika mengerjakan soal. Setelah memilih delapan subjek dari tingkat efikasi diri yang berbeda, selanjutnya peneliti menentukan waktu pengambilan data proses berpikir reflektif. Atas saran dari guru matematika pengambilan data boleh dilakukan pada saat jam pelajaran matematika dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah serta guru mata pelajaran matematika. Pengambilan data pertama yaitu pemberian tes pemecahan masalah pertama pada seluruh subjek penelitian yang dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 27 Maret 2015 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.15 WIB. Setelah diperoleh data tes pemecahan masalah selanjutnya peneliti melakukan proses wawancara berbasis tugas, pertama dengan subjek DY pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 07.00 sampai pukul 08.15 WIB. Data yang diperoleh dari subjek DY ini selanjutnya dianalisis. commit to Pada user hari Senin tanggal 30 Maret dari 49

digilib.uns.ac.id 50 pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB selanjutnya dilakukan wawancara dengan subjek SDW. Wawancara lanjutan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015 pukul 07.00 WIB sampai 08.15 WIB pada subjek MR, dan pada pukul 08.20 WIB sampai 09.15 dengan subjek AM. Wawancara pada subjek EE dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 April 2015 pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, sedangkan dengan subjek RP pada hari Jum at tanggal 10 April pukul 07.00 WIB sampai 08.15 WIB. Wawancara berbasis tugas terakhir dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015 pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB pada subjek GRP dan diteruskan pada pukul 08.15 WIB sampai pukul 09.00 WIB dengan subjek ALH. Proses yang sama dilakukan yaitu analisa data dari setiap subjek setelah diwawancarai. Hari Senin tanggal 13 April 2015 pukul 09.00 WIB sampai 10.15 WIB dilaksanakan pemberian tes pemecahan masalah kedua. Langkah selanjutnya adalah wawancara berbasis tugas yang telah diberikan sebelumnya. Wawancara pertama dilakukan pada subjek SDW pada hari Jum at tanggal 17 April 2015 pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.15 WIB, selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 18 April 2015 pukul 07.00 WIB sampai 08.00 wawancara dengan subjek EE dan pukul 08.15 WIB sampai pukul 09.00 WIB dengan subjek RP. Pada hari Senin tanggal 20 April 2015 dilaksanakan wawancara dengan subjek DY dari pukul 09.00 WIB sampai 10.15 WIB. Selanjutnya pada tanggal 24 April 2015 hari Jum at pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB wawancara dengan subjek MR. Hari Sabtu tanggal 25 April 2015 pukul 07.15 WIB sampai 08.15 WIB wawancara dengan subjek AM. Sedangkan wawancara pada subjek GRP dilaksanakan pada tanggal 27 April 2015 hari Senin pukul 09.00 WIB sampai pukul 09.30 dan subjek ALH pukul 09.40 WIB sampai 10.15 WIB. Selanjutnya setiap proses wawancara dengan masing-masing subjek penelitian selesai maka data dianalisis. Setelah melakukan proses pengambilan data, langkah selanjutnya adalah membandingkan kedua data tersebut, maka didapatkan proses berpikir reflektif siswa untuk masing-masing tingkat efikasi diri sebagai data yang valid. Data dikatakan valid jika terdapat konsistensi pada hasil pengambilan data pertama dan

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 3 5390cm 2 cm Rp40, 2 cm Rp150, 2 cm Rp50,

digilib.uns.ac.id 53 2) Subjek DY membaca soal pemecahan masalah berulang-ulang ( DY2-08) 3) Subjek DY menyebutkan tidak memerlukan informasi lain untuk memecahkan masalah. (DY2-09) c) Triangulasi Waktu Setelah diperoleh hasil wawancara dengan subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi, selanjutnya dilakukan perbandingan data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang diperoleh. Adapun perbandingan data disajikan pada Tabel 4.1sebagai berikut: Tabel 4.1 Triangulasi Waktu Memahami Masalah Subjek DY Proses Berpikir Reflektif Memahami Masalah Pertama Proses Berpikir Reflektif MemahamiMasalah Kedua - Subjek DY merasa yakin solusi - Subjek DY merasa yakin yang ditulisnya sudah benar (DY1-05) solusi yang ditulisnya sudah benar (DY2-06) - Subjek DY membaca soal - Subjek DY membaca soal pemecahan masalah berulangulang ( DY1-06) - Subjek DY menyebutkan tidak pemecahan masalah berulangulang ( DY2-08) - Subjek DY menyebutkan tidak memerlukan informasi lain untuk memerlukan informasi lain memecahkan masalah. (DY1-07) untuk memecahkan masalah. (DY2-09) Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan antara data proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua subjek DY pada saat memahami masalah. Dari data tersebut, diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek DY merasa yakin solusi yang ditulisnya sudah benar. Hal ini berarti subjek DY telah melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelumnya terkait apa yang sedang dikerjakan. 2) Subjek DY mengungkapkan bahwa telah membaca soal pemecahan masalah berulang-ulang. Hal ini berarti subjek DY telah melakukan relfleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus. 3) Subjek DY menyebutkan bahwa tidak memerlukan informasi lain untuk menyelesaikan masalah. Berarti, subjek DY dapat menyeleksi

digilib.uns.ac.id 54 dan menggunakan hal-hal yang diketahui untuk menjawab pertanyaan. Oleh karena pada proses berpikir reflektif dalam memahami masalah pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan, maka dapat disimpulkan data tersebut valid pada langkah memahami masalah. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa pada saat subjek memahami masalah, subjek dapat menyebutkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah dengan benar. Artinya, subjek dapat mengidentifikasi apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah. Subjek dapat menyebutkan hal yang diketahui dari masalah pertama dan kedua seperti: volume tabung, biaya pembuatan tutup tabung, biaya pembuatan alas, dan biaya pembuatan selimut tabung. Subjek juga dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal. Subjek DY menyebutkan bahwa tidak memerlukan informasi lain untuk menyelesaikan masalah, ini berarti bahwa subjek DY mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Subjek DY mengungkapkan bahwa telah membaca soal berulang-ulang. Subjek DY juga menyatakan bahwa merasa yakin solusi yang ditulisnya sudah benar, artinya subjek DY telah melakukan pertimbanganpertimbangan sebelumnya terkait dengan apa yang sedang dikerjakannya dan meyakini kebenaran pemecahan masalahnya. Hal ini berarti subjek DY telah melakukan refleksi terhadap kinerjanya sendiri secara terusmenerus Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi dapat mengidentifikasi apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah dengan benar. Subjek dapat memahami proses berpikirnya sendiri. Hal ini terlihat pada saat subjek menjawab pertanyaan peneliti. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi menggunakan proses berpikir reflektif dalam commit memahami to user masalahyang ditunjukkan dengan

digilib.uns.ac.id 55 subjek mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya untuk digunakan dalam memecahkan masalah, meyakini kebenaran pemecahan masalahnya serta subjek aktif membuat pertimbangan sebelum yakin terhadap solusi yang dituliskan yang mengindikasikan subjek melakukan refleksi terhadap kinerjanya sendiri secara terus menerus. b. Merencanakan Pemecahan Masalah Tujuan dari wawancara pada saat subjek menyusun rencana pemecahan masalah antara lain: 1) untuk menggali langkah-langkah apa saja yang digunakan subjek DY untuk menyusun rencana pemecahan masalah, 2) untuk menggali bagaimana proses berpikir reflektif subjek DY dalam merencanakan pemecahan masalah. a) Hasil WawancaraBerbasis Tugas Pertama Berikut ringkasan hasil wawancara dengan subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi pada masalah pertama. P-09 : Rencana dik DY untuk menyelesaikan soal ini gimana?. DY1-09 : Saya cari tinggi dulu bu dari volume yang diketahui, terus tinggi itu dimasukkan ke luas silinder. Luas silinder kan luas alas ditambah selimut. Nanti setelah ini ketemu luas silinder yang masih mengandung r P-10 : Apakah dik DY sudah yakin rencana penyelesaian yang dibuat ini sudah benar?. DY1-10 : Insya Allah sudah bu. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek DY pada saat merencanakan pemecahan masalah, diperoleh data sebagai berikut: 1) Subjek DY mampu menjelaskan langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar. (DY1-09) 2) Subjek DY merasa yakin bahwa rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar(dy1-10) b) Hasil WawancaraBerbasis Tugas Kedua Berikut ringkasan hasil wawancara dengan subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi pada masalah kedua. P-10 : Rencana dik commit DY untuk to user menyelesaikan soal ini gimana dan apakah sudah dikerjakan semua rencana tersebut.

digilib.uns.ac.id 22 7 22 7 3,14

digilib.uns.ac.id 57 Tabel 4.2 Triangulasi Waktu Merencanakan Pemecahan Masalah Subjek DY Proses Berpikir Reflektif Merencanakan Pemecahan Masalah Pertama - Subjek DY mampu menjelaskan cara atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar. (DY1-09) - Subjek DY merasa bahwa rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar (DY1-10) Proses Berpikir Reflekti Merencanakan Pemecahan Masalah Kedua - Subjek DY mampu menjelaskan cara atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar. (DY2-10) - Subjek DY merasa bahwa rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar (DY2-12) Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diihat bahwa tidak terdapat perbedaan antara data proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua pada saat subjek merencanakan pemecahan masalah. Dari data tersebut, diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek DY mampu menjelaskan cara atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar 2) Subjek DY merasa bahwa rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. Hal ini menunjukkan bahwa subjek DY telah melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu sebelum mengambil keputusan. Oleh karena data pada proses berpikir reflektif dalam merencanakan pemecahan masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah kedua, maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah menyusun rencana pemecahan masalah. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa pada saat merencanakan masalah, subjek DY mampu menjelaskan rencana pemecahan masalah mengggunakan kalimat matematika dengan benar.pada masalah pertama subjek DY menentukan nilai t dari volume yang diketahui. Nilai t menurut subjek DY akan disubstitusikan ke dalam rumus luas permukaan silinder. Dari luas silinder ini selanjutnya

digilib.uns.ac.id 58 akan dilakukan penurunan fungsi untuk mendapatkan nilai jari-jari dan tinggi. Sedangkan pada masalah kedua hal yang pertama dilakukan subjek DY adalah menentukan nilai π yang digunakan. Kemudian subjek DY akan mencari nilai tinggi dari volume yang sudah diketahui untuk selanjutnya disubstitusikan ke dalam rumus biaya pembuatan tabung. Setelah itu rumus biaya pembuatan tabung akan diturunkan untuk menemukan nilai jari-jari. Nilai jari-jari ini yang selanjutnya akan disubstitusikan ke dalam rumus awal biaya pembuatan tabung. Dalam hal ini subjek DY mampu menjelaskan secara rinci rencana yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Artinya, subjek DY mampu menyeleksi ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Subjek DY juga mengungkapkan bahwa merasa yakin rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. Hal ini menunjukkan bahwa subjek DY melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu sebelum mengambil keputusan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya untuk digunakan dalam merencanakan pemecahan masalah. Subjek DY merasa yakin bahwa rencana yang dibuat sudah benar. Hal ini berarti subjek DY melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum yakin pada rencana pemecahan masalahnya. Pertimbangan-pertimbangan ini dilakukan secara terus menerus yang menunjukkan bahwa subjek DY telah melakukan proses berpikir reflektif dalam merencanakan pemecahan masalah. Subjek DY dapat memahami proses berpikir reflektifnya sendiri. Hal ini tampak pada saat subjek DY menjawab pertanyaan peneliti. Jadi dapat dikatakan bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi menggunakan proses berpikir reflektif dalam merencanakan pemecahan masalah ditunjukkan dengan subjek DY aktif membuat pertimbangan-pertimbangan tertentu, meyakini kebenaran rencana pemecahan masalahnyaserta mampu menyeleksi ilmu pengetahuannyauntuk digunakan commit to dalam user menyelesaikan masalah.

digilib.uns.ac.id 59 c. Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Tujuan dari wawancara pada saat subjek DY melaksanakan rencana pemecahan masalah antara lain: 1) untuk menggali apakah subjek DY dapat memecahkan masalah sesuai perencanaan yang telah dibuat atau tidak, dan 2) untuk menggali bagaimana proses berpikir reflektif subjek DY dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah. a) Hasil Wawancara Berbasis Tugas Pertama Berikut adalah ringkasan hasil wawancara dengan subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi pada masalah pertama: P-11 : Kita liat jawaban dik DY ya. DY1-11 : Baik bu. P-12 : Bagaimana dik DY bisa yakin pada rencana yang anda buat ini?. DY1-12 : Hmm... kan yang diketahui pada soal itu volume. Rumusnya volume tabung kan r 2 t (sambil menunjuk lembar jawaban). Terus rumusnya luas permukaan silinder 2 luas alas rumusnya r ditambah luas selimutnya 2 rt. Itu kan ga bisa diturunin kalau masih ada t, makanya saya cari t dulu terus dimasukkan ke rumus luas silinder bu. Terus baru bisa diturunin bu. P-13 : Ini hitungan mencari tinggi dan luas permukaan sudah yakin benar apa belum? DY1-13 : Sudah bu, saya sudah cek beberapa kali. P-14 : 1000 Tingginya masih dalam bentuk 2 r ya? DY1-14 : Iya bu, kan itu nanti yang dipakai buat nyari rumus fungsinya biar bisa diturunin. P-15 : Coba liat rumus yang luas permukaan silinder ini, kenapa kok luas permukaan silindernya hanya luas alas sama selimut?. DY1-15 : Tadi soalnya kan silindernya tanpa tutup bu. P-16 : Oke, apakah dari proses mencari tinggi sampai luas silinder sudah anda teliti kembali atau mungkin anda menemukan kesalahan?. DY1-16 : Sudah saya teliti bu, tetapi insya Allah ga ada yang salah. P-17 : Apakah dik DY sudah melaksanakan rencana yang dibuat tadi?. DY1-17 : Iya bu, sudah.

digilib.uns.ac.id 2000 2000 2 r r 2000 1 2000 r r 1 1 2000 2000 r 2 r 1000 t 2 r

digilib.uns.ac.id 61 DY1-24 : Iya bu. P-25 : Ada kesalahan ga dari mulai menurunkan fungsinya sampai ketemu tinggi?. DY1-25 : Iya bu, saya keliru saat menurunkan fungsinya. P-26 : Keliru gimana?. DY1-26 : Saya keliru tandanya bu, harusnya negatif bukan positif. P-27 : Sudah diperbaiki? DY1-27 : iya bu, sudah. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek DY, diperoleh data sebagai berikut: 1) Subjek DY dapat menjelaskan pemecahan masalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan lancar dan benar. (DY1-12, DY1-17 s.d. DY1-19 dan DY1-21 s.d. DY1-22). 2) Subjek DY dapat mengaitkan antara informasi yang sudah diperoleh dengan masalah selanjutnya. (DY1-12, DY1-14, DY1-18 dan DY1-21). 3) Subjek DY menyakini kebenaran solusi pemecahan masalahnya. (DY1-23) 4) Subjek DY sudah meneliti ulang jawaban dan merasa bahwa pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. (DY1-13, DY1-16, dan DY1-20). 5) Subjek DY menyadari kesalahan saat memecahkan masalah dan memperbaikinya (DY1-25 s.d. DY1-27) b) Hasil WawancaraBerbasis Tugas Kedua Berikut adalah ringkasan hasil wawancara dengan subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi. P-13 : Sebelum kita cek jawabannya, bagaimana dik DY bisa yakin bahwa rencana ini sudah benar?. DY2-13 : Saya pahami soalnya berulang-ulang bu, pada awalnya memang saya ragu mencari apa dulu. Tapi karena yang diketahui volume, berarti kalau tidak cari jari-jari ya cari tinggi dulu. P-14 : Oke, kita lihat jawaban anda ya. Yang kamu coret ini apa dan kenapa dicoret? (menunjuk lembar jawaban)

digilib.uns.ac.id r 2 150 2 rt 40 r 2 50 4400 431200 commit r 2 to user 7 r

digilib.uns.ac.id 2 4400 4400 431200 r 2 7 r

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 65 Tabel 4.3 Triangulasi Waktu Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Subjek DY Proses Berpikir Reflektif Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Pertama - Subjek DY dapat menjelaskan pemecahan masalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan lancar dan benar. (DY1-12, DY1-17 s.d. DY1-19 dan DY1-21 s.d. DY1-22). - Subjek DY dapat mengaitkan antara informasi yang sudah diperoleh dengan masalah selanjutnya. (DY1-12, DY1-14, DY1-18 dan DY1-21). - Subjek meyakini kebenaran solusi pemecahan yang diambil. (DY1-23) - Subjek DY meneliti ulang jawaban dan merasa bahwa pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. (DY1-13, DY1-16, dan DY1-20). - Subjek DY menyadari kesalahan saat memecahkan masalah dan memperbaikinya (DY1-25 s.d. DY1-27) Proses Berpikir Reflektif Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Kedua - Subjek DY dapat menjelaskan pemecahan masalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan lancar dan benar. (DY2-13 s.d. DY2-15). - Subjek DY dapat mengaitkan antara informasi yang sudah diperoleh dengan masalah selanjutnya. (DY2-14, DY2-15, DY2-18, dan DY2-22). - Subjek meyakini kebenaran solusi pemecahan yang diambil. (DY2-23) - Subjek DY meneliti ulang jawaban dan merasa bahwa pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. (DY2-22, DY2-25). - Subjek DY menyadari kesalahan saat memecahkan masalah dan memperbaikinya (DY2-19 s.d. DY2-20) Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa data proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua tidak terdapat perbedaan saat subjek DY melaksanakan rencana pemecahan masalah. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek DY dapat menjelaskan pemecahan masalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan lancar dan benar. 2) Subjek DY dapat mengaitkan antara informasi yang sudah diperoleh dengan masalah selanjutnya 3) Subjek DY telah meneliti ulang jawaban dan merasa bahwa pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. 4) Subjek meyakini kebenaran solusi pemecahan yang diambil.

digilib.uns.ac.id 66 5) Subjek DY menyadari kesalahan saat memecahkan masalah dan memperbaikinya. Oleh karena data proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah keduamaka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek DY melakukan pemecahan masalah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Subjek DY dapat menjelaskan pemecahan masalahnya dengan tepat dan benar. Hal ini terlihat saat wawancara. Subjek DY juga mampu mengaitkan informasi yang telah diperolehnya dengan masalah selanjutnya. Kemudian subjek DY juga telah meneliti pemecahan masalah yang dibuat dan merasa yakin bahwa pemecahan tersebut benar. Berarti subjek DY telah membuat pertimbangan-pertimbangan tertentu sebelum benar-benar yakin pada solusi yang ditulisnya. Berdasarkan jawaban tertulis pada masalah pertama subjek DY juga menyadari kesalahannya saat menuruunkan fungsi luas silinder. Sedangkan pada masalah kedua subjek DY menyadari kesalahannya pada saat mencari nilai tinggi, menentukan rumus biaya pembuatan tabung, dan saat menurunkan fungsinya. Setelah menyadari kesalahannya subjek DY kemudian memperbaiki jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa subjek DY telah melakukan proses berpikir reflektif dalam memecahkan masalah. Subjek DY mampu memahami setiap langkah yang ia tulis dan menjawab pertanyaan wawancara dengan baik. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya yang digunakan untuk melaksanakan rencana pemecahan masalah. Subjek DY mampu menerapkan strategi pemecahan masalah yang telah disusun dengan baik dan memahami langkah yang ia lakukan. Subjek DY telah menggunakan ilmu yang dimiliki untuk melaksanakan rencana pemecahan masalah, sehingga commit dapat to user dikatakan subjek DY yang memiliki

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id Rp

digilib.uns.ac.id 69 Setelah diperoleh hasil wawancara dengan subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi, selanjutnya dilakukan perbandingan data. Hal ini bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang diperoleh. Perbandingan data proses berpikir reflektifmasalah pertama dan masalah kedua pada saat memeriksa kembali jawaban pemecahan masalah seperti yang disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Triangulasi Data Memeriksa Kembali Subjek DY Memeriksa Kembali Masalah Pertama Memeriksa Kembali Masalah Kedua - Subjek DY menjelaskan - Subjek DY menjelaskan bahwa telah memeriksa bahwa telah memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh (DY1-28) kembali jawaban yang telah diperoleh. (DY2-26) - Subjek DY dapat - Subjek DY dapat menjelaskan kesimpulan menjelaskan kesimpulan akhir dari pemecahan akhir dari pemecahan masalah (DY1-31) masalah. (DY2-29) Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa data tes pemecahan masalah pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan pada saat subjek DY memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek DY dapat menjelaskan pemeriksaan kembali terhadap pemecahan masalah yang sudah dilakukan. 2) Subek DY dapat menjelaskan kesimpulan akhir dari pemecahan masalah. Dari data tersebut diketahui bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi dapat memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh dari tahap memahami masalah hingga melaksanakan rencana pemecahan masalah. subjek dapat menentukan cara untuk memeriksa kembali hasil yang diperoleh, yaitu dengan cara memperbaiki proses yang masih salah. Oleh karena data pada tes pemecahan masalah pertama sama dengan data pada tes pemecahan masalah kedua, maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah memeriksa kembali jawaban. d) Analisis Data

digilib.uns.ac.id 70 Berdasakan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi dapat memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh dan menemukan kesalahan dalam mengerjakan soal pemecahan masalah. Subjek dapat menentukan cara memeriksa kembali hasil jawaban yang telah didapat yaitu dengan cara memperbaiki langkah yang masih salah. Pada masalah pertama dan kedua subjek DY menemukan kesalahan saat tahap melaksanakan rencana. Selain itu, berdasarkan hasil jawaban tes tertulis subjek DY juga dapat memperoleh kesimpulan dari jawaban dan pertimbangan-pertimbangan yang telah dibuat sebelumnya pada langkah memeriksa kembali. Subjek memahami setiap langkah yang ia tuliskan dan jelaskan. Dari penjelasan di atas diketahui bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi mampu menjelaskan pemeriksaan kembali jawaban atau pemecahan masalahnya. Subjek DY memeriksa setiap langkah dan menemukan kesalahan kemudian memperbaikinya. Berarti, subjek DY mampu menyeleksi ilmu pengetahuan yang diperolehnya kemudian digunakan untuk memeriksa kembali jawaban. Jadi, dapat dikatakan bahwa subjek DY yang memiliki efikasi diri tinggi menggunakan proses berpikir reflektif dalam memeriksa kembali jawaban yang ditunjukkan dengan melakukan pemeriksaan ulang terhadap jawaban pada setiap langkah pemecahan masalah, mengaitkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya untuk memeriksa kembali jawaban, memperbaiki kesalahan yang ditemukan, serta subjek DY mampu menjelaskan kesimpulan akhir dari solusi pemecahan masalah. 2. Proses Berpikir Reflektif Siswa yang Memiliki Efikasi Diri Tinggi (SDW) a. Memahami Masalah Tujuan dari wawancara pada saat subjek memahami masalah antara lain: 1) untuk mengetahui apakah subjek SDW dapat mengungkapkan tulisan maupun lisan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dari soal, 2) untuk menggali bagaimana proses berpikir reflektif subjek SDW dalam memahami masalah.

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 2 cm Rp150, 2 cm Rp50, 2 cm 5390 3 cm Rp40,

digilib.uns.ac.id 73 2) Subjek SDW membaca soal pemecahan masalah beberapa kali (SDW2-06) 3) Subjek SDW menyebutkan tidak memerlukan informasi lain untuk memecahkan masalah. (SDW2-08) c) Triangulasi Waktu Setelah diperoleh hasil wawancara dengan subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi, selanjutnya dilakukan perbandingandata. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang diperoleh. Perbandingan antara data proses berpikir reflektif masalah pertama dan kedua disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Triangulasi Waktu Memahami Masalah Subjek SDW Proses Berpikir Reflektif Memahami Masalah Pertama Proses Berpikir Reflektif Memahami Masalah Kedua - Subjek SDW merasa solusi yang ditulisnya sudah benar (SDW1-05) - Subjek SDW merasa solusi yang ditulisnya sudah benar (SDW2-05) - Subjek SDW membaca soal - Subjek SDW membaca soal pemecahan masalah beberapa kali (SDW1-06) pemecahan masalah beberapa kali (SDW2-06) - Subjek SDW menyebutkan - Subjek SDW menyebutkan tidak memerlukan informasi tidak memerlukan informasi lain untuk memecahkan lain untuk memecahkan masalah. (SDW1-07) masalah. (SDW2-08) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada langkah memahami masalah tidak terdapat perbedaan antara data proses berpikir reflektif masalah pertama dan kedua. Dari data tersebut, diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek SDW merasa solusi yang ditulisnya sudah benar. 2) Subjek SDW membaca soal pemecahan beberapa kali. 3) Subjek SDW tidak memerlukan informasi lain untuk memecahkan masalah. Oleh karena data proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah kedua maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah memahami masalah. d) Analisis Data

digilib.uns.ac.id 74 Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa pada saat subjek SDW memahami masalah, subjek dapat mengidentifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah dengan benar. Artinya, subjek SDW dapat mengidentifikasi dan memahami informasi yang diketahui dan merumuskan yang apa ditanyakan dari soal pemecahan masalah.selain itu, subjek tidak memerlukan informasi lain untuk menyelesaikan masalah. artinya, subjek SDW sudah mempunyai gambaran untuk merencanakan pemecahan masalah. Subjek SDW merasa yakin solusi yang ditulisnya sudah benar dan subjek SDW membaca soal pemecahan masalah beberapa kali. Hal ini brarti subjek SDW melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memecahkan masalah dan meyakini kebenaran pemecahan masalah yang sudah dilakukannya. Dengan membuat pertimbangan berarti subjek SDW telah merefleksi kinerjanya sendiri secara terus-menerus. Mengacu pada penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya untuk digunakan dalam memahami masalah. Subjek SDW dapat memahami proses berpikirnya sendiri. Hal ini tampak pada saat subjek menjawab pertanyaan peneliti. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi menggunakan proses berpikir reflektif dalam memahami masalah yang ditunjukkan dengan meyakini kebenaran pemecahan masalah yang telah dipilih, aktif membuat pertimbangan terhadap kinerjanya sendiri, dan mampu mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk digunakan dalam memecahkan masalah. b. Merencanakan Pemecahan Masalah Tujuan dari wawancara pada saat subjek menyusun rencana pemecahan masalah antara lain: 1) untuk menggali langkah-langkah apa saja yang digunakan subjek SDW untuk menyusun rencana pemecahan masalah, 2) untuk menggali bagaimana proses berpikir reflektif subjek SDW dalam merencanakan pemecahan masalah.

digilib.uns.ac.id 75 a) Hasil Wawancara Berbasis Tugas Pertama Berikut ringkasan hasil wawancara dengan subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi: P-09 : Bagaimana langkah awal dik SDW dalam menyelesaikan soal tersebut?. SDW1-09 : Saya cari tinggi dari volume yang diketahui bu, terus dimasukkan ke rumus luas silindernya. P-10 : Setelah nilai t dimasukkan ke rumus luas silinder, langkah dik SDW selanjutnya apa?. SDW1-10 : Saya cari turunan fungsinya bu P-11 : Sudah yakin rencana ini benar?. SDW1-11 : InsyaAllah sudah. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek SDW pada saat merencanakan pemecahan masalah, diperoleh data sebagai berikut: 1) Subjek SDW mampu menjelaskan langkah-langkah yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dengan baik dan benar (SDW1-09) 2) Subjek SDW merasa rencana pemecahan masalahnya sudah benar (SDW1-11) b) Hasil WawancaraBerbasis Tugas Kedua Berikut ringkasan hasil wawancara dengan subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi: P-09 : Langkah awal dik SDW untuk mengerjakan soal ini gimana?. SDW2-09 : Pertama saya gini bu, dicari tinggi dengan volume yang sudah diketahui, kemudian mencari fungsi biaya pembuatan tabung dan dilakukan penurunan fungsi untuk mencari jari-jari setelah itu baru dicari biaya minimalnya berapa. P-10 : Sudah yakin rencana ini benar?. SDW2-10 : Ya bu, sudah Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek SDW pada saat merencanakan pemecahan masalah, diperoleh data sebagai berikut: 1) Subjek SDWmampu menjelaskanrencana yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar. (SDW2-09) 2) Subjek SDW merasa rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar.(sdw2-10)

digilib.uns.ac.id 76 c) Triangulasi Waktu Setelah diperoleh hasil wawancara dengan subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi, selanjutnya dilakukan perbandingan data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidak data yang diperoleh. Perbandingan antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua disajikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut: pada saat merencanakan pemecahan masalah Tabel 4.6 Triangulasi Waktu Merencanakan Pemecahan Masalah Subjek SDW Proses Berpikir Reflektif Merencanakan Pemecahan Masalah Pertama - Subjek SDW mampu menjelaskan langkah-langkah yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dengan baik dan benar. (SDW1-09) - Subjek SDW merasa rencana pemecahan masalahnya sudah benar (SDW1-11) Proses Berpikir Reflektif Merencanakan Pemecahan Masalah Kedua - Subjek SDWmampu menjelaskanrencana yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan benar. (SDW2-09) - Subjek SDW merasa rencana pemecahan masalahnya sudah benar.(sdw2-10) Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan pada saat subjek merencanakan pemecahan masalah. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek SDW mampu menjelaskanlangkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan baik dan benar 2) Subjek SDW merasa rencana pemecahan masalah yang dibuat sudah benar. Oleh karena data pada proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektifmasalah kedua, maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah merencanakan pemecahan masalah. d) Analisis Data

digilib.uns.ac.id 77 Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek SDW mampu menyebutkan langkah-langkah pemecahan masalahdengan benar. Pada masalah pertama subjek SDW mencari tinggi terlebih dahulu dari volume tabung yang diketahui, kemudian tinggi yang diperoleh tersebut akan disubstitusikan ke dalam rumus luas permukaan silinder. Dari sini langkah terakhir adalah melakukan proses penurunan fungsi untuk menemukan nilai tinggi dan jari-jarinya. Sedangkan pada masalah kedua subjek SDW mencari tinggi dari volume yang diketahui. Dari nilai tinggi yang diketahui subjek SDW dapat menemukan fungsi biaya pembuatan tabung dan setelah itu melakukan penurunan fungsi didapatkan nilai jarijari yang nanti akan digunakan untuk mencari biaya minimal pembuatan tabung. Selain itu, subjek SDW juga merasa langkah perencanaan yang dibuatnya sudah benar. Artinya subjek SDW telah melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu pada rencana pemecahan yang diambilnya.hal inimenunjukkan pada saat merencanakan pemecahan masalah subjek SDW telah merefleksi kinerjanya sendiri secara berulang-ulang sehingga mendapatkan solusi yang menurut subjek SDW sudah benar. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya yang digunakan untuk merencanakan pemecahan masalah. Subjek SDW dapat memahami proses berpikirnya sendiri. Hal ini tampak pada saat subjek SDW menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti. Sehingga dapat dikatakan bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi menggunakan proses berpikir reflektif dalam merencanakan pemecahan masalah. Hal ini ditunjukkan dengan subjek SDW mampu mengaitkan pengetahuan sebelumnya untuk digunakan dalam merencanakan pemecahan masalah danaktif membuat pertimbangan-pertimbangan pada rencana pemecahan masalah yang dibuatmenunjukkan subjek SDW merefleksi kinerjanya sendiri secara terus menerus untuk menentukan solusi yang dipilihnya.

digilib.uns.ac.id 1000 t 2 r 2 r 2 r 2 t

digilib.uns.ac.id 2 r 2 r 2000 r 2000 2 r 1000 t t 10 2 r r 10 r 2 t 2 r

digilib.uns.ac.id 2 commit D 150 to user r 40 2 rt 50 r 2

digilib.uns.ac.id D 4400 431200 r 2 7 r 431200 r 431200 2 r

digilib.uns.ac.id cm D 4400 431200 r 2 7 r Rp

digilib.uns.ac.id 83 1) Subjek SDW mampu menjelaskan pemecahan masalah sesuai dengan rencana pemecahan yang telah dibuat dengan benar. (SDW2-11 s.d. SDW2-28) 2) Subjek SDW mampu mengaitkan informasi yang diperoleh seblumnya untuk digunakan dalam memecahkan masalah berikutnya (SDW2-13, SDW2-14, SDW2-19, SDW2-23, SDW2-25, SDW2-27) 3) Subjek SDW menyadari kesalahan saat menyelesaikan masalah dan memperbaikinya. (SDW2-16, SDW2-17, SDW2-21, SDW2-22) c) Triangulasi Waktu Setelah diperoleh hasil wawancara dengan subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi, selanjutnya dilakukan perbandingan data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidak data yang diperoleh. Perbandingan antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua saat melaksanakan rencana pemecahan masalah disajikan pada Tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Triangulasi Waktu Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Subjek SDW Proses Berpikir Reflektif Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Pertama - Subjek SDW mampu menjelaskanpemecahan masalah sesuai dengan rencana pemecahan yang telah dibuat dengan benar (SDW1-12 s.d. SDW1-18) - Subjek SDW mampu mengaitkan informasi yang diperoleh sebelumnya untuk digunakan dalam menjawab permasalahan berikutnya (SDW1-17 dan SDW1-18) - Subjek SDW menyadari kesalahannya saat menyelesaikan masalah. dan memperbaikinya (SDW1-19 s.d. SDW1-21) Proses Berpikir Reflektif Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Kedua - Subjek SDW mampu menjelaskan pemecahan masalah sesuai dengan rencana pemecahan yang telah dibuat dengan benar. (SDW2-11 s.d. SDW2-28) - Subjek SDW mampu mengaitkan informasi yang diperoleh seblumnya untuk digunakan dalam memecahkan masalah berikutnya (SDW2-13, SDW2-14, SDW2-19, SDW2-23, SDW2-25, SDW2-27) - Subjek SDW menyadari kesalahan saat menyelesaikan masalah dan memperbaikinya. (SDW2-16, SDW2-17, SDW2-21, SDW2-22)

digilib.uns.ac.id 84 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua tidak terdapat perbedaan pada saat subjek SDW melaksanakan rencana pemecahan masalah. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek SDW mampu menjelaskan pemecahan masalah dengan benar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat 2) Subjek SDW mampu mengaitkan informasi yang diperoleh seblumnya untuk digunakan dalam memecahkan masalah berikutnya. 3) Subjek SDW menyadari kesalahan saat menyelesaikan masalah dan memperbaikinya Dari data tersebut diketahui bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi mampu memecahkan masalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Subjek memahami setiap langkah yang ia tuliskan, hal ini terlihat pada saat wawancara. Oleh karena proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah kedua, maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa untuk memecahkan masalah pertama, subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi menjelaskanterlebih dahulu mencari tinggi dari volume tabung yang diketahui. Selanjutnya subjek SDW menggunakan nilai tinggi yang diperoleh untuk disubstitusikan ke dalam rumus luas permukaan silinder tanpa tutup. Setelah menemukan rumus fungsi luas permukaan silinder tanpa tutup subjek SDW menurunkan fungsi tersebut. Dari turunan fungsi inilah subjek SDW menemukan nilai jari-jari dan kemudian dengan substitusi menemukan nilai tinggi. Sedangkan pada masalah kedua subjek SDW terlebih dahulu mencari tinggi dari volume yang diketahui. Tinggi yang ditemukan kemudian disubstitusikan ke dalam rumus biaya pembuatan tabung. Fungsi biaya pembuatan tabung ini kemudian diturunkan untuk commit menemukan to user nilai jari-jari. Selanjutnya

digilib.uns.ac.id 85 menurut subjek SDW nilai jari-jari disubstitusikan ke persamaan awal fungsi biaya pembuatan tabung untuk menentukan besarnya biaya minimal pembuatan tabung. Dari wawancara ini juga terlihat bahwa subjek SDW mampu mengaitkan informasi yang diperoleh sebelumnya untuk digunakan dalam memecahkan permasalahan berikutnya. Berdasarkan jawaban tertulis, baik pada masalah pertama dan masalah kedua terlihat bahwa subjek SDW juga mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik. Subjek SDW menyadari kesalahan saat mengerjakaan soal. Seperti pada masalah pertama subjek SDW menyadari bahwa rumus luas permukaan silinder tanpa tutupnya masih salah. Sedangkan pada masalah kedua subjek SDW menyadari kesalahan pada saat memasukkan nilai-nilai biaya dan salah saat menurunkan fungsi. Kemudian setelah menyadari kesalahannya subjek SDW memperbaiki proses atau langkah yang masih salah. Hal ini berarti subjek SDW telah melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum memutuskan apakah solusi yang dituliskan sudah benar. Subjek SDW merefleksi kinerjanya sendiri secara terus menerus. Sehingga dapat dikatakan bahwa subjek SDW mampu memecahkan masalah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan baik dan benar. Subjek dapat memahami setiap langkah yang ia tulis dan menjawab pertanyaan wawancara dengan baik. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi mampu menyeleksi atau mengaitkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki digunakan untuk melaksanakan rencana pemecahan masalah. Subjek SDW aktif membuat pertimbangan terhadap solusi pemecahan masalah yang dipilih menunjukkan subjek SDW merefleksi kinerjanya sendiri secara terus menerus serta subjek SDW mampu menyadari kesalahan dan memperbaikinya, sehingga dapat dikatakan subjek melakukan proses berpikir reflektif pada saat melaksanakan rencana pemecahan masalah.

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id Rp

digilib.uns.ac.id 88 Tabel 4.8 TriangulasiWaktu Memeriksa Kembali Subjek SDW Proses Berpikir Reflektif Memeriksa Kembali Masalah Pertama - Subjek SDW telah memeriksa kembali jawabannya (SDW1-23) - Subjek SDW mampu menjelaskan cara untuk memperbaiki jawaban yang masih salah. (SDW1-25) - Subjek SDW mampu menarik kesimpulan dari pemecahan masalah yang sudah dilakukan. (SDW1-26) Proses Berpikir Reflektif Memeriksa Kembali Masalah Kedua - Subjek SDW telah memeriksa kembali jawabannya (SDW2-29) - Subjek SDW mampu menjelaskan cara memperbaiki jawaban yang masih salah.(sdw2-31) - Subjek SDW mampu menarik kesimpulan dari pemecahan masalah yang sudah dilakukan (SDW2-33) Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan saat subjek SDW memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek SDW telah memeriksa kembali jawabannya. 2) Subjek SDW dapat menentukan cara memperbaiki jawaban yang masih salah. 3) Subjek SDW mampu menentukan kesimpulan akhir dari pemecahan masalah yang sudah dilakukan. Oleh karena proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah kedua, maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah memeriksa kembali. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi dapat memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh dari tahap memahami masalah sampai melaksanakan rencana pemecahan masalah. Subjek SDW juga dapat menentukan cara untuk memperbaiki jawaban yang masih salah dari plangkah sebelumnya. Subjek SDW dapat menentukan kesimpulan akhir dari seluruh pemecahan masalah pertama dan kedua. Dari wawancara ini juga terlihat bahwa subjek SDW melakukan pertimbangan-pertimbangan pada langkah pemecahan masalah sebelumnya. Subjek SDW merefleksi

digilib.uns.ac.id 89 kinerjanya secara menyelesaikan pemecahan masalah. terus menerus pada saat subjek SDW telah memahami setiap langkah yang ia tuliskan. Hal ini berarti subjek SDW Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi dapat memeriksa kembali jawaban dengan lancar dan benar. Subjek meneliti jawaban dari awal dan menemukan beberapa proses perhitungan yang masih salah. Setelah menemukan kesalahan tersebut subjek SDW memperbaiki jawabannya. Subjek SDW juga mampu menentukan kesimpulan dari proses pemecahan masalah yang sudah dilakukan. Subjek SDW mampu menyeleksi ilmu pengetahuan yang diperolehnya dan digunakan untuk memeriksa kembali jawaban. Jadi, dapat dikatakan bahwa subjek SDW yang memiliki efikasi diri tinggi melakukanproses berpikir reflektif dalam memeriksa kembali jawaban. 3. Proses Berpikir Reflektif Siswa yang Memiliki Efikasi Diri Sedang (MR) a. Memahami Masalah Tujuan dari wawancara pada saat subjek memahami masalah antara lain: 1) untuk mengetahui apakah subjek MR dapat mengungkapkan tulisan maupun lisan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dari soal, 2) untuk menggali bagaimana proses berpikir reflektif subjek MR dalam memahami masalah. a) Hasil Wawancara Berbasis Tugas Pertama Berikut adalah ringkasan hasil wawancara dengan subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang: P-02 : Oke. Yang pertama saya akan membacakan kembali soalnya ya (selanjutnya membacakan soal pemecahan masalah). Dari soal tersebut, menurut dik MR apa yang diketahui?. MR1-02 : Volume silinder 1000π bu. P-03 : Hanya itu yang diketahui?. MR1-03 : Iya bu, ga ada yang lain. P-04 : Kemudian menurut dik MR apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?. MR1-04 : itu jari-jari commit sama tingginya to user yang ditanyakan.

digilib.uns.ac.id Rp 2 cm Rp Rp 2 cm 2 cm 3 cm

digilib.uns.ac.id Proses Berpikir Reflektif Memahami Masalah Pertama Proses Berpikir Reflektif Memahami Masalah Kedua - Subjek MR merasa bahwa solusi - Subjek MR merasa solusi yang yang ditulisnya sudah benar (MR1- ditulisnya sudah benar. (MR2-05) 05) - Subjek MR membaca soal - Subjek MR membaca soal pemecahan masalah beberapa kali pemecahan masalah beberapa kali (MR2-06) (MR1-06) - Subjek MR tidak tahu apakah - Subjek MR tidak memerlukan memerlukan informasi lain untuk informasi lain untuk menyelesaikan mengerjakan soal pemecahan soal pemecahan masalah (MR1-07) masalah atau tidak. (MR2-07)

digilib.uns.ac.id 92 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan saat subjek MRmemahami masalah. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek MR merasa solusi yang ditulisnya sudah benar. 2) Subjek MR membaca soal pemecahan masalah beberapa kali Oleh karena data pada proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah kedua, maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah memahami masalah. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang dapat diketahui bahwa subjek MR menyebutkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal pemecahan masalah dengan benar. Pada masalah pertama subjek MR menyebutkan bahwa yang diketahui adalah volume silinder. Sedangkan pada masalah kedua menyebutkan yang diketahui adalah volume tabung, biaya pembuatan alas, biaya pembuatan tutup, dan biaya pembuatan selimut. Subjek MR juga menyatakan bahwa sudah yakin bahwa solusi atau jawaban yang ditulisnya sudah benar. Ini juga terlihat pada hasil jawaban tertulis. Selain itu subjek MR mengatakan bahwa telah membaca soal berulangulang saat mengerjakan soal pemecahan masalah. Hal ini berarti subjek MR telah melakukan pertimbangan-pertimbangan tertntu sebelum yakin pada solusi pemecahan masalah. subjek MR merefleksi kinerjanya sendiri secara terus menerus. Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang dapat mengidentifikasi apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah dengan benar. Subjek dapat memahami proses berpikirnya sendiri. Hal ini terlihat pada saat subjek menjawab pertanyaan peneliti. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang menggunakan proses berpikir reflektif dalam commit memahami to user masalah yang ditunjukkan dengan

digilib.uns.ac.id 93 meyakini kebenaran pemecahan masalah yang dipilih, dan aktif membuat pertimbangan terhadap masalah yang dihadapi yang menunjukkan bahwa subjek MR merefleksi kinerjanya sendiri secara terus-menerus. b. Merencanakan Pemecahan Masalah Tujuan dari wawancara pada saat subjek menyusun rencana pemecahan masalah antara lain: 1) untuk menggali langkah-langkah apa saja yang digunakan subjek MR untuk menyusun rencana pemecahan masalah, 2) untuk menggali bagaimana proses berpikir reflektif subjek MR dalam merencanakan pemecahan masalah. a) Hasil Wawancara Berbasis Tugas Pertama Berikut adalah ringkasan hasil wawancara dengan subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang: P-08 : Karena dik MR sudah tahu apa yang diketahui dan yang ditanyakan, apakah dik MR punya rencana untuk menyelesaikan soal ini? MR1-08 : Iya bu P-09 : Apa rencananya?. MR1-09 : Sebenarnya saya ragu-ragu bu, mencari tinggi apa jarijari dari volumenya. Jadi saya coba dua-duanya, kemudian saya cari luas silindernya ternyata yang bisa dimasukkan adalah nilai tingginya. Setelah itu saya selesaikan perhitungan terus ketemu rumus luas silinder. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek MR diperoleh data sebagai berikut: 1) Subjek MR menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalahnya dengan ragu-ragu. (MR1-08 s.d. MR1-09) 2) Subjek MR tidak dapat menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah secara lengkap. (MR1-09) b) Hasil Wawancara Berbasis Tugas Kedua Berikut adalah ringkasan hasil wawancara dengan subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang: P-10 : Oke. Dik Mila kan sudah tahu apa yang diketahui, kemudian apa yang ditanyakan, punya rencana apa untuk menyelesaikan soal ini?. MR2-10 : Pertama dicari commit tinggi to user tabung, karena untuk mencari volume kan luas alas kali tinggi, jadi kita harus nyari

digilib.uns.ac.id 94 tingginya dulu, baru setelah itu kita mencari biayanya. Setelah itu mungkin baru pakai rumus turunan fungsi, ya ga bu?. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek MR diperoleh data sebagai berikut: 1) Subjek MR menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalah dengan ragu-ragu. (MR2-10) 2) Subjek MR tidak dapat menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalah dengan lengkap. (MR2-10) c) Triangulasi Waktu Setelah diperoleh hasil wawancara dengan subjek MR yang memiliki efikasi diri sedang, selanjutnya dilakukan perbandingan data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui valid atau tidak data yang telah diperoleh. Perbandingan data antara proses berpikir reflektif masalah pertama dan masalah kedua saat merencanakan pemecahan masalah disajikan pada Tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 TriangulasiWaktu Merencanakan Pemecahan Masalah Subjek MR Proses Berpikir Reflektif Merencanakan Pemecahan Masalah Pertama - Subjek MR menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalahnya dengan ragu-ragu. (MR1-08 s.d. MR1-09) - subjek MR tidak dapat menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah secara lengkap. (MR1-09) Proses Berpikir Reflektif Merencanakan Pemecahan Masalah Kedua - Subjek MR menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalah dengan ragu-ragu. (MR2-10) - Subjek MR tidak dapat menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalah dengan lengkap. (MR2-10) Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data antaraproses berpikir reflektif masalah pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan saat subjek MR merencanakan pemecahan masalah. Dari data tersebut diperoleh data valid sebagai berikut: 1) Subjek MR menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalah dengan ragu-ragu.

digilib.uns.ac.id 95 2) Subjek MR tidak dapat menjelaskan langkah-langkah atau rencana pemecahan masalah dengan lengkap. Dari data tersebut diketahui bahwa subjek MR masih ragu-ragu dalam menyebutkan rencana pemecahan masalah. Pemecahan masalah yang direncanakan oleh subjek MR juga masih belum lengkap. Subjek MR belum sepenuhnya memahami langkah-langkah untuk memecahkan masalah pertama dan kedua. Oleh karena proses berpikir reflektif masalah pertama sama dengan proses berpikir reflektif masalah kedua maka dapat dikatakan data tersebut valid pada langkah merencanakan pemecahan masalah. d) Analisis Data Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek MR merencanakan pemecahan pada masalah pertama dengan mencari tinggi dan jari-jari terlebih dahulu. Kemudian setelah menuliskan rumus luas permukaan silinder tanpa tutup, subjek MR hanya menggunakan tingginya saja. Sedangkan pada pemecahan masalah kedua, subjek MR berencana mencari tinggi dari volume yang diketahui. Selanjutnya mencari rumus biaya pembuatan tabung untuk diturunkan. Dari kedua perencanaan tersebut subjek MR belum menyebutkan rencana pemecahan dengan lengkap. Subjek MR juga masih ragu-ragu dengan rencana pemecahan masalahnya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek MR tidak melakukan pertimbangan-pertimbangan untuk merefleksi kinerja sebelumnya. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa subjek MR dengan efikasi diri sedang belum mampu menyeleksi ilmu pengetahuannya sendiri untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Subjek belum memahami proses berpikirnya sendiri. Hal ini tampak saat subjek MR menjawab pertanyaan peneliti dengan ragu-ragu. Sehingga dapat dikatakan subjek MR pada langkah merencanakan pemecahan masalah belum menggunakan proses berpikir reflektif karena ragu-ragu terhadap pemecahan masalah yang commit akan dipilih, to user tidak dapat menjelaskan rencana