Volume 5 No. 2 Juni 2017 ISSN: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK BUAH LOKAL DI PASAR MODERN KOTA PALOPO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat pula dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu. Buah-buahan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, kondisi sosial ekonomi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mudah, fasilitas, dan pelayanan yang memadai. menjadi ancaman bagi peritel lokal yang sebelumnya sudah menguasai pasar.

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

PERMINTAAN SAYURAN SEGAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI SUPERMARKET ALPHA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk dapat memenuhi hal tersebut dibutuhkan suatu strategi yang. serta dapat unggul dalam menghadapi persaingan.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN BUAH LOKAL DAN BUAH IMPOR PADA SUPERMARKET ROBINSON PLAZA ANDALAS KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

I. PENDAHULUAN. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK STUDI KASUS PRODUK SUSU KENTAL MANIS COKLAT INDOMILK PADA KONSUMEN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan dagang yang bergerak pada bidang perdagangan barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan semakin tampak jelas dengan banyak berdiri pusat. perbelanjaan dalam konsep supermarket dan hypermart.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

I. PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan moderen merupakan tempat berkumpulnya. pedagang yang menawarkan produknya kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi Indonesia. Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo)

MODEL TIPE PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI TEH DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus bertahan dan bersaing serta mampu memanfaatkan sumber daya

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai tambah yang lebih agar mampu memenuhi kebutuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB I PENDAHULUAN. (Tjokroaminoto dan Mustopadidjaya, 1986:1). Pembangunan ekonomi dapat

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. peranan penting dalam rangkaian pemasaran dan merupakan penghubung atau

BAB I PENDAHULUAN. dari aktifitas keseharian, interst, kebutuhan hidup, dan lain sebagainya, yang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas buah-buahan nasional di Indonesia memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

Transkripsi:

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK BUAH LOKAL DI PASAR MODERN KOTA PALOPO DIAN TRISNA Email : achmadsandiansyah@yahoo.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Banyaknya buah impor yang masuk di Kota Palopo membuat petani buah lokal untuk lebih bersaing agar buah lokal dapat lebih disukai oleh masyarakat. Namun, buah lokal masih menjadi pilihan konsumen karena jenisnya yang beragam dan rasa yang segar masih menjadi pilihan selera konsumen. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yakni pada bulan Mei 2017, di pasar modern Kota Palopo. Tujuan penelitian ini adalah; (1) menganalisis perilaku konsumen dalam membeli buah lokal di pasar modern Kota Palopo, (2) menganalisis faktor-faktor yang mendorong pembelian buah lokal di pasar modern Kota Palopo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengambilan sampel secara accidental random sampling. Teknik pengambilan data dengan wawancara langsung dengan masyarakat yang sedang membeli buah-buah lokal di pasar modern Kota Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Perilaku konsumen terhadap pembelian buah lokal di pasar modern Kota Palopo berpengaruh positif terhadap harga, kandungan zat, kesegaran, warna, manfaat bagi kesehatan dan kemudahan dalam memperoleh buah lokal. (2) Faktor yang mendorong pada pembelian buah lokal di pasar modern Kota palopo yaitu faktor sosial dan faktor pribadi. Kata kunci: Perilaku konsumen, buah local PENDAHULUAN Buah merupakan produk hortikultura yang memiliki prospek cukup cerah untuk dapat dikembangkang sebagai salah satu sumber pertumbuhan perekonomian di sektor pertanian yang memilki daya saing tinggi di pasar domestik maupun internasional. Prospek cukup cerah ini menjadi sasaran pemasar buah untuk memperluas pangsa pasar domestik maupun internasional. Pasokan produk hortikultura nasional diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri, baik melalui pasar tradisional, pasar modern, maupun pasar luar negeri. Salah satu primadona hortikultura di dalam negeri adalah buah-buahan. Iklim Indonesia yang basah dan hangat sepanjang tahun menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan beranekaragam flora khususnya buahbuahan tropis yang jumlahnya lebih 1

dari 300 jenis (Moorcy (Hani, 2010). Sedangkan menurut Rifai (Hani, 2010) tidak kurang dari 329 jenis buahbuahan, baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun pendatang (introduksi) dapat ditemukan di Indonesia. Kekayaan keanekaragaman jenis dan plasma nutfah buah-buahan asli Indonesia yang cukup besar sangat penting sebagai modal dasar dalam pengembangan pasar buah Indonesia. Kota Palopo memiliki penduduk sebesar 164.894 jiwa, sekarang ini kota palopo mengalami kepadatan 682,34 jiwa/km². Jumlah pasar modern di wilayah Kota Palopo semakin banyak bermunculan. Pasar modern selain menyediakan kebutuhan rumah tangga juga menyediakan buah local maupun impor. Masyarakat lebih menyukai berbelanja di pasar modern dikarenakan kualitas buah yang baik, kemasan buah yang lebih rapi serta kenyamanan dalam berbelanja. Banyaknya buah impor yang masuk di Kota Palopo membuat petani buah lokal untuk lebih bersaing agar buah lokal dapat lebih disukai oleh masyarakat. Namun, buah lokal masih menjadi pilihan konsumen karena jenisnya yang beragam dan rasa yang segar masih menjadi pilihan selera konsumen. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa tempat pembelian buah mempengaruhi perilaku konsumen buah serta kondisi pasar yang berbeda mempengaruhi pertimbangan konsumen untuk lebih menyukai membeli buah pada salah satu jenis pasar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yakni pada bulan Mei 2017, di pasar modern Kota Palopo. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiono (Hartadi, 2014). Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di Kota Palopo yang melakukan pembelian buah lokal di pasar modern Kota Palopo Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiono (Sudiarto dan Hanani, 2014). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden. Menetapkan responden yang menjadi sampel penelitian menggunakan accidental random sampling yang 2

merupakan teknik pengambilan sampel dengan bertemu secara langsung dengan masyarakat yang sedang membeli buah-buah lokal di pasar modern Kota Palopo. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan tentang kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi pada saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. PEMBAHASAN Pasar modern di Kota Palopo adalah jaringan pasar modern yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain departemen store yang menjual produk sandang seperti makanan, pasar modern ini juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sandang, barang kebutuhan hidup dan sehari-hari, peralatan elektronik, olahraga, atk dll. Dengan trademark Hyper, yang kini sahamnya dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima Tbk. Saat ini pasar modern ini sudah memiliki 100 gerai di Indonesia. Pasar modern (City Market) ini berada jalan Dr. Sam Ratulangi, kode pos (91921). Segmentasi pasar modern Palopo yang luas mulai dari konsumen berpendapatan rendah sampai tinggi merupakan peluang yang sangat baik bagi manajemen untuk menarik para pelanggan agar mau berbelanja ditempat ini sesuai dengan strategi yang digunakan oleh pasar modern ini yaitu menjual produk dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas, paling lengkap serta dengan kualitas barang yang terjamin. Karakteristik Responden Profil responden menunjukkan sebagian besar responden berada pada kelompok usia 17-50 tahun, serta bekerja sebagai ibu rumah tangga. Mayoritas tingkat pendidikan terakhir responden adalah sarjana (S1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden cenderung memilih untuk membeli dan mengkonsumsi buah lokal. Meskipun begitu, responden juga bersikap terbuka terhadap buah impor. Buah lokal masih menjadi pilihan konsumen karena jenisnya beragam dan rasa yang segar masih menjadi pilihan selera konsumen. Buah impor dengan ketersediaannya yang melimpah dapat dengan mudah dijumpai serta penampilan warna dan bentuknya yang menarik. Jika konsumen tidak 3

menemukan buah lokal yang Faktor-faktor penting yang diinginkan maka konsumen akan berhubungan dengan umur sering memilih buah impor. diperhatikan oleh para pelaku pasar. Umur Ini mungkin dikarenakan oleh Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Orangorang merubah barang dan jasa yang perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang dibeli seiring dengan siklus yang membeli produk atau servis. kehidupannya. Rasa makanan, bajubaju, (Kotler, Bowen, Makens, 2003). perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli Berikut tabel umur responden buah lokal. juga dibentuk oleh family life cycle. Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia No Kategori Usia (tahun) Jumlah 1 Tua 41-65 7 2 Dewasa 18-40 19 3 Muda 12-17 4 Jumlah 30 Sumber : Data primer setelah diolah (2017) Dalam penelitian ini, jumlah menyadari mengenai pentingnya respoden yang banyak membeli buah mengkonsumsi buah- buahan lokal di pasar Modern Kota Palopo khususnya buah lokal yang didominasi oleh usia yang berkategori dewasa yaitu sebanyak 19 orang. Artinya, responden yang berada pada usia ini sudah menyadari bahwa mereka lebih membutuhkan buah yang bermanfaat bagi tubuhnya dan dapat mencegah penyakit- penyakit ketika memasuki usia yang tidak produktif lagi. Tingkat Pendidikan meimili banyak manfaat bagi Pada Tingkat pendidikan kesehatan mereka yang semakin menunjukkan pengetahuan dan daya rentan. Sedangkan, jumlah terkecil pikir yang dimiliki oleh seorang pada kategori muda sebanyak 4 responden. Tingkat pendidikan 0rang. Artinya pada usiayang belum menginjak usia tua mereka belum responden dapat dilihat pada tabel berikut: 4

Tabel 2.Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No Kategori Pendidikan Terakhir Jumlah 1 Tinggi D3/SI 22 2 Sedang SMA/SMK 8 3 Rendah SD SMP 0 Sumber : Data primer setelah diolah (2017) Dalam penelitian ini masyarakat yang berada di pendidikan tinggi sebanyak 22 orang. Artinya, Responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung memilih produk yang banyak memiliki banyak manfaat bagi tubuh mereka. Hal ini diduga karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka konsumen akan semakin terbuka dengan produkproduk yang memiliki manfaat sehingga konsumen memiliki keinginan tinggi untuk mencoba berbagai pilihan produk yang ada. Masyarakat yang berada pada pada pendidikan yang berkategori sedang sebanyak 8 0rang. Artinya, masyarakat yang berada pada kategori sedang kurang memahami mengenai pentingnya membeli atau mengkonsumsi produk-produk yang bermanfaat bagi tubuhnya dan kurang mencintai produk- produk yang ada didalam negeri. Jumlah 30 Analisi Perilaku Konsumen terhadap Buah Lokal Di Pasar Modern Kota Palopo Hasil penelitian diketahui bahwa responden yang membeli buah lokal lebih banyak daripada buah impor. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak konsumen yang mengonsumsi buah lokal, baik itu karena jenisnya lebih banyak maupun selera konsumen yang lebih menyukai rasa buah lokal dari pada buah impor dikarenakan konsumen masih memiliki kepercayaan untuk membeli dan mengonsumsi buah lokal. Kualitasnya buah lokal juga tidak kalah dengan buah impor. Dalam bertahan lama, buah impor mengandung banyak pengawet. Di samping itu, ada jenis buah lokal yang hanya terdapat di Indonesia dan hal tersebut menjadi keunikan tersendiri pada buah lokal. Oleh karena itu, buah lokal disukai oleh konsumen. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa 5

sikap dan preferensi konsumen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian. Pembentukan sikap dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor pertama yaitu pengalaman pribadi. Sikap konsumen terhadap suatu produk tidak hanya berkenaan dengan produk itu sendiri melainkan adanya interaksi pengaruh keluarga atau teman yang diteladani konsumen, metode kombinasi promosi oleh pemasar langsung (direct marketing) ataupun media massa yang menjadi sumber informasi bagi konsumen (Simamora (sudiyarto, 2013). Dari hasil analisis penelitian perilaku konsumen terhadap buah lokal di Pasar Modern Kota Palopo menunjukkan kategori baik Artinya, Perilaku konsumen terhadap harga buah lokal di Pasar modern Kota Palopo mempengaruhi pengambilan keputusan dalam membeli buah lokal di pasar tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga dapat membangun sikap konsumen ketika membeli buah lokal di Pasar modern Kota Palopo. Harga yang murah dan dapat dijangkau oleh konsumen menjadi pertimbangan dalam membelanjakan uang mereka untuk buah lokal. Perilaku konsumen terhadap manfaat buah lokal bagi kesehatan menunjukkan sikap positif terhadap buah lokal. Buah local memiliki sumber air untuk tubuh dan kebutuhan gizi yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Konsumsi buah lokal dapat mencegah penyakitpenyakit tidak menular dan penyakit kronis seperti diabetes, jantung, dan stroke. Buah lokal dapat melakukan detoksifikasi, mencegah peningkatan kolesterol. Perilaku konsumen terhadap atribut kemudahan memperoleh dan kesegaran buah menunjukkan sikap positif konsumen. Jarak tempat tinggal konsumen ke pasar modern kota Palopo tidak dianggap jauh dan mudah dijangkau. Hal ini juga mempengaruhi lama simpan. Buah yang tidak dijual/disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga akan mempengaruhi tingkat kesegaran buah tersebut. Faktor-Faktor yang Mendorong Pembelian Buah Lokal di Pasar Modern Kota Palopo Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor faktor yang tidak dapat 6

dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar benar diperhitungkan. Faktor Sosial Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Dalam penelitian ini faktor social mendorong masyarakat dalam pembelian buah local dikarenakan kelompok acuan seperti keluarga yang lebih menyukai buah local sehingga kebanyakan dari responden membeli buah-buah local. Faktor Pribadi Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merk konsumen. Gagasannya adalah bahwa merk juga memiliki kepribadian, dan bahwa konsumen mungkin memilih merek yang memiliki kepribadian yang cocok dengan kepribadian dirinya. Hasil penelitian ini faktor pribadi terhadap keputusan konsumen dalam membeli buah lokal di Hypermart Kota Palopo menunjukkan bahwa usia, tahap siklus hidup keluarga, dan gaya hidup berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian buah lokal. KESIMPULAN 1. Perilaku konsumen terhadap pembelian buah lokal di Pasar Modern Kota Palopo berpengaruh positif terhadap atribut atribut seperti harga, kandungan zat, kesegaran, warna, manfaat bagi kesehatan dan kemudahan untuk memperoleh. 2. Faktor yang mendorong pada pembelian buah local di pasar modern Kota palopo yaitu faktor social dan faktor social. SARAN Pasar modern sebaiknya menyediakan lebih banyak anekaragam buah lokal agar konsumen memiliki banyak pilihan. Selain itu diharapkan pengelola mampu menjalin kemitraan dengan petani lokal dalam memasok 7

kebutuhan buah di pasar modern Kota Palopo DAFTAR PUSTAKA Achmad, F. A. 2012. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Budaya, Social, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Semen Gresik Di Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Anggasari, Popy dkk., 2013. Pengaruh Ethnosentrisme Terhadap Sikap, Preferensi Dan Perilaku Pembelian Buah Local Dan Impor. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol 10 (2). Barus, G. F. 2008. Analisis Sikap Dan Minat Konsumen Dalam Membeli Buah-Buahan Di Carrefour, Plaza Medan Fair. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. Hani, E. S. Dkk. 2010. Analisis Perilaku Konsumen Buah Di Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Vol 4 (1). Kurniadi, Sasono. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Petani dalam Menentukan Pembelian Ke Toko Saprodi Di Kabupaten Blora. Jurnal Agribusiness Review. Vol 1 (1). Tarigan, A. R. Dkk. 2013. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Buah Local Di Pasar Tradisional Arengka Kota Pekanbaru: Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 10 (2). 8