BAB VI PENUTUP. 1. Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Inflasi Terhadap Net Asset Value (NAV) Reksadana Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. wadah investasi yang dapat menyerap aliran modal dalam sekala besar.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE )

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. hamba-nya. Kedudukan harta pada satu sisi sebagai berkah yang

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

BAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB I PENDAHULUAN. yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen inflasi, BI Rate,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil dan keuangan juga dapat mempengaruhi gejolak pasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang saat ini sedang kembangkan di pasar modal indonesia. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pesat yang merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, Eduardus Tandelilin (2010 : 26), instrument yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI, JUMLAH UANG BEREDAR, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN EMITEN LQ45 PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini telah mampu menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis pengaruh Inflasi, Kurs Dan Bi Rate Terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah di Indonesia (Periode 2010-2016), diambil kesimpulan sebgai berikut: 1. Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah. Secara parsial terjadi pengaruh positif yang signifikan antara inflasi dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa dana syariah. Kondisi ini disebabkan Inflasi di Indonesia hanya di respon sesaat oleh para investor. Inflasi yang terjadi selama periode 2010-2016 tergolong dalam jenis inflasi ringan yakni dibawah 10 persen. inflasi ringan justru memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Perbaikan ekonomi nasional memberikan angin positif bagi investor terhadap pergerakan investasi di Indonesia. Inflasi yang terjadi selama periode 2010-2016 tergolong dalam jenis inflasi ringan karena berada di bawah 10 persen. Inflasi yang ringan dipandang sebagai stimulator bagi pertumbuhan ekonomi. Inflasi itu ringan justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan 115

116 nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.. 2. Pengaruh Kurs terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah Secara parsial Kurs bepengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa dana Syariah periode 2010-2016. Kurs atau nilai tukar berpengaruh positif dapat dijelaskan bahwa peningkatan nalai tukar rupiah terhadap dolar AS, akan mendorong terjadinya aliran masuk (capital inflow) ke Indonesia akibat meningkatnya permintaan akan rupiah. Capital inflow ini kemudian kan meningkatkan NAB reksa dana syariah. Dengan kata lain Peningkatan (Depresisasi) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menandakan bahwa semakin murah harga rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar AS sehingga terjadi aliran modal masuk (capital inflow) ke Indonesia akibat meningkatnya permintaan akan rupiah. Capital Inflow kemudian akan memacu laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga kemampuan masyarakat dalam berinvestasipun akan meningkat pula sehingga hal ini akan berdampak positif bagi perkembangan pasar modal seperti reksadana syariah. 3. Pengaruh Antara BI Rate Dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana Syariah Secara parsial BI rate bepengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa dana Syariah periode 2010-2016. Bi rate akan berpengaruh negative sebab Jika BI rate meningkat

117 maka emiten harus mengurangi modal pinjaman agar tidak perlu membayar bunga pengembalian yang relative tinggi, hal ini membuat kinerja perusahaan menurun, sehingga nilai saham dipasaran anjlok, akibatnya saham yang dibagi juga akan turu, sehingga Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana juga akan mengaalami penurunan. Pengaruh negative dari Bi rate tidak terjadi secara signifikan sebab, berbeda dengan Reksa dana pada umumnya, secara teoritis Reksa dana syariah memiliki kebijaksanaan investasi yang berbasis instrumen investasi pada portofolio yang dikategorikan halal dan di awasi secara langsung oleh Dewan Pengawas Syariah. Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan instrument investasi terbebas dari riba, maysir, dan gharar. Dengan demikian dalam operasionalnya emiten yang menjadi target investasi Reksa dana syariah adalah emiten syariah yang tidak menggunakan prinsip bunga. Kinerja perusahaan syariah akan tetap stabil, return yang di hasilkan juga akan tetap stabil, sehinggan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syarian juga cenderung stabil. 4. Pengaruh simultan antara inflasi, kurs dan BI rate terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah Secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara inflasi, kurs dan BI rate terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa dana syariah. Berdasarkan uji simultan yang menunjukkan hasil yang signifikan, maka variabel Inflasi, Kurs dan BI rate secara statistik mampu memprediksi Niali aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah dari sisi fundamentalnya.

118 Kita dapat melihat jika ketiga variabel diuji bersama maka di temukan signifikasi terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah, hal ini bererti masih ada celah yang dapat ditembus oleh ketiga variabel tersebut. Dengan pengujian diatas maka kita dapat menggunakan variabel makro ekonomi diatas untuk memprediksi kinerja reksadana dan dapat kita gunakan untuk pertimbangan dalam memilih jenis investasi di reksa dana syariah. Perbedaan hasil penelitian ini dengan hipotesis dan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya di karenakan subjek, tahun penelitian, dan obek (jenis Reksa dana syariah yang di teliti). B. Saran Berkaitan dengan penelitian ini agar dapat di peroleh gambaran lebih baik dan komprehensif, maka penulis menyarankan bebrapa hal sebagai berikut: 1. Bagi Investor sebaiknya mempertimbangkan dan menggunakan factor fundamental (baik dari segri makro maunpun dari segi mikro), factor tehnikal (psikologis dan pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah masa lalu), isu kebiakan pemerintah dalam negri, masalah ekonomi internasional, dan perkembangan pasar dunia. Informasi tersebut dapat berpengaruh pada reksa dana. Diharapkan para investor tidak hanya menggunakan variabel inflasi, kurs dan Bi rate dalam mengukur kinrja Reksa dana syariah, karena baik secara parsial maupun secara simultan tidak ada pengaruh signifikan antara inflasi, kurs dan BI rate terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah.

119 2. Di harapkan bagi peneliti selanutnya untuk menggunakan faribael yang lebih beragam dan lengkap untuk memperlihatkan pengaruh factor lain yang dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah. Seperti factor fundamental antara lain return of asset, return of equity, dept to equty ratio (DER), Asset to equity ratio, serta kebiakan deviden. Sedangkat factor makro ekonomi lainya adalah produk domestic bruto, indeks harga saham gabungan (IHSG), setivikat bank Indonesia syariah (SBIS), umlah uang beredar (JUB), Jakarta Islamik indeks (JII) serta beberapa factor mikro ekonomi dapat pula di gunakan agar hasil yang di peroleh lebih akurat dan dapat merefleksikan kinera reksa dana syariah di Indonesia.