PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar ABSTRAK: Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran PKn Kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng tahun ajaran /. Subjek penelitian ini berjumlah orang yang terdiri dari orang perempuan dan orang laki-laki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dari siklus I ke siklus II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dengan senantiasa meningkatkan keaktifan belajar siswa. Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa: ) Pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa hal ini nampak dari aktivitas belajar siswa yang meningkat yang pada siklus I dengan kualifikasi cukup berubah menjadi baik pada siklus II. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kab. Bantaeng yang dapat dilihat dari keaktifan belajar siswa, yaitu dari kategori sangat kurang pada siklus I meningkat menjadi kategori sangat tinggi pada siklus II. ) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap penjelasan guru (pandangan siswa terhadap penjelasan guru, mencatat materi penting yang disampaikan oleh guru dan respon siswa saat guru memberikan umpan balik), kerja sama siswa dalam kelompoknya (ikut serta menyelesaikan tugas kelompok dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman kelompok), kemampuan siswa mengemukakan pendapatnya dalam kelompok (siswa menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain serta siswa sudah menanggapi jawaban yang diberikan oleh kelompok lain), dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tepat pada waktunya (siswa sudah bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, serta siswa menyelesaikan lembar tugas tepat pada waktu yang ditentukan). KATA KUNCI: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing, Keaktifan, Pembelajaran PKn
PENDAHULUAN Proses pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses pemberdayaan, yaitu suatu proses untuk mengungkapkan potensi yang ada pada manusia sebagai individu yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan kepada bangsanya. Pendidikan semakin penting dalam proses alih transformasi teknologi terutama di era globalisasi dewasa ini, terutama yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan pada institusi pendidikan melalui model pembelajaran (learning-teaching) yang kreatif atau inovatif terhadap para peserta didik. Menyadari kenyataan tersebut, maka dalam proses pendidikan, peran model pembelajaran semakin urgen, vital dan strategis untuk merespon tuntutan peningkatan mutu pengetahuan bagi para tenaga pengajar terlebih para peserta didik atau siswa. Tanpa model pembelajaran yang lebih inovatif, maka sulit untuk mewujudkan mutu pendidikan dan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu tuntutan dalam proses pendidikan dan aktivitas belajar adalah peningkatan keaktifan belajar siswa, sebagai bekal untuk memainkan peran lebih luas dalam kehidupan masyarakat dan bangsa di masa akan datang. Keaktifan belajar sangatlah penting bagi setiap anak bangsa khususnya insan pendidikan atau peserta didik terutama di tengah dinamika perkembangan demokrasi di Indonesia saat ini. Penerapan model pembelajaran kooperatif type Snowball Throwing dalam proses pembelajaran PKn merupakan salah satu model yang penting sebab bertujuan untuk membekali siswa dengan keaktifan di muka umum. Melalui model pembelajaran ini, siswa dapat meningkat kemampuannya dalam menyampaikan gagasan, ide, pikiran, perasaannya kepada guru, teman, serta orang lain. Selain itu, siswa juga dilatih untuk berani memberikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang di diskusikan. Pentingnya pembelajaran PKn melalui model Snowball Throwing diterapkan oleh Guru sebagai langkah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa terutama perhatiannya terhadap penjelasan guru, kerjasama dalam kelompok, kemampuan mengemukakan pendapat, memberikan gagasan atau ide serta menyelesaikan tugas secara tepat waktu. Berdasarkan dasar-dasar pemikiran dan kenyataan di lapangan yang dikemukakan di atas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai perbaikan pembelajaran dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar PKn pada siswa pada Kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng LANGKAH LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING Model Pembelajaran Kooperatif Type Snowball Throwing dimulai dengan dibentuk kelompok yang diwakili oleh ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa menjawab dari bola yang diperoleh, dengan langkah-langkah sebagai berikut:. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± menit.
. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.. Evaluasi. Penutup a. Keunggulan dan kelemahan Model pembelajaran ini memilki kelebihan diantaranya ada unsur permainan yang menyebabkan model ini lebih menarik perhatian siswa. Kelebihan dari model pembelajaran Snowball Throwing di antaranya adalah melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan. Sedangkan kelemahan dari model ini yakni pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa serta tidak efektif. KEAKTIFAN a. Pengertian Keaktifan Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif. Rousseau mengemukakan bahwa: Setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas proses pembelajaran tidak akan terjadi. Berbeda dengan Thorndike mengemukakan keaktifan belajar siswa dalam belajar memerlukan adanya latihan-latihan dan Mc Keachie menyatakan berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu Tukiran Taniredja dkk,, Model-Model Pembelajaran merupakan manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu. Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses pembelajaran yang optimal sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Hakekat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik atau sering di sebut to be good citizenship, yakni warga yang memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun spiritual, memiliki rasa bangga dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air. b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Tujuan mengembangkan pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah agar setiap warga negara menjadi warga Negara yang baik (to be good citizens), yakni warga yang memiliki kecerdasan (Civic Intelligence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (Civic Responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Civic Participation) agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Selain itu, kedudukan PKn dalam proses demokratisasi adalah dalam rangka transformasi nilai-nilai demokrasi. Inovatif, Bandung: ALFABETA CV, (Hlm.9) Purwadarminta 9, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta, (Hlm ) Dimiyanti dan Mudjiono 9, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta Jakarta, (Hlm 9)
SETTING PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Dengan jumlah peserta didik dalam kelas ini adalah orang yang terdiri dari orang perempuan dan orang laki-laki. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester ganjil tahun ajaran /. Peneliti memilih siswa Kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng sebagai responden didasarkan pada pertimbangan antara lain: ) Siswa belum banyak belajar melalui model Snowball Throwing, ) Masih banyak siswa kurang aktif berpartisipasi dalam pembelajaran melalui model Snowball Throwing, ) Penggunaan model pembelajaran masih lebih dominan konvensional. RENCANA TINDAKAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sukmadinata bahwa penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. A. PERSIAPAN Pada tahap ini, penulis dan guru kelas menyusun dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Persiapan tersebut berupa;. Menelaah kurikulum PKn Kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng semester ganjil.. Menentukan tujuan atau indikator yang hendak dicapai.. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Serta membuat lembar kerja kelompok, lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sukmadinata, N.S.. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.(Hlm.) B. PELAKSANAAN TINDAKAN Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan melalui langkah-langkah pembelajaan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yang di dalam memuat proses pembelajaran yang disesuaikan dengan langkahlangkah model pembelajaran Snowball Throwing, yaitu: a. Kegiatan Awal ( menit). Mengkondisikan siswa untuk belajar (berdoa bersalam dan mengabsen). Melakukan apersepsi. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak di capai b) Kegiatan Inti menit). Guru menyampaikan materi pembelajaran. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± menit.. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. c) Kegiatan Akhir ( menit). Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran. Guru menyampaikan pesan-pesan moral Salam penutup sebagai akhir pembelajaran. C. EVALUASI DAN REFLEKSI
a) Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan cara observasi yang dilaksanakan oleh pengamat dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat, proses observasi yang dilakukan pengamat untuk mengamati guru dalam kelas selama melaksanakan tindakan dalam proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing pada pembelajaran PKn, pengamat juga melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. b) Refleksi Refleksi dilakukan setiap selesai satu tahap dalam setiap siklus pembelajaran oleh pengamat dan penulis. Hasil refleksi menjadi bahan pertimbangan bagi penulis dan guru kelas untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam penelitian, apakah lanjut kesiklus berikutnya atau berhenti. D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA a. Observasi, Tahap observasi digunakan pedoman observasi aktivitas guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran b. Dokumentasi, Dokumentasi merupakan kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek (aktivitas) yang dianggap berharga dan penting. E. TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan mendeskripsikan proses pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan keaktifan pada siswa Kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kabupaten Bantaeng. F. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: lembar observasi yang digunakan mengamati siswa atas keaktifannya dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing. HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Perkembangan Keaktifan Siswa dari Siklus I dan Siklus II yaitu sebagai berikut: Siklus No Indikator yang diamati Kategori Siklus I Siklus II P I P II P I P II A R A R A R A R. Perhatian Siswa Terhadap Penjelasan Guru a. Pandangan siswa terpusat kepada guru yang sedang menjelaskan
b. Mencatat materi penting yang disampaikan oleh guru c. Respon siswa saat guru memberikan umpan balik. Bekerjasama dalam Kelompok.. a. Ikut serta menyelesaikan tugas kelompok b. Menjalin komunikasi yang baik dengan teman kelompok 9 Kemampuan Siswa Mengemukakan Pendapat Dalam Kelompok a. Menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain b. Menanggapi jawaban yang diberikan oleh kelompok lain Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan Guru Tepat Waktu. a. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru b. Menyerahkan lembar tugas tepat pada waktu yang ditentukan 9 9 9
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, disimpulkan bahwa:. Pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa hal ini nampak dari aktivitas belajar siswa yang meningkat yang pada siklus I dengan kualifikasi cukup berubah menjadi baik pada siklus II. Di samping itu juga, aktivitas mengajar guru juga mengalami peningkatan. Pada siklus I kualifikasi cukup berubah menjadi baik pada siklus II. Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas VII A SMP Negeri Tompobulu Kab. Bantaeng yang dapat dilihat dari keaktifan belajar siswa, yaitu dari kategori sangat kurang pada siklus I meningkat menjadi kategori sangat tinggi pada siklus II.. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap penjelasan guru (pandangan siswa terhadap penjelasan guru, mencatat materi penting yang disampaikan oleh guru dan respon siswa saat guru memberikan umpan balik), kerja sama siswa dalam kelompoknya (ikut serta menyelesaikan tugas kelompok dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman kelompok), kemampuan siswa mengemukakan pendapatnya dalam kelompok (siswa menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain serta siswa sudah menanggapi jawaban yang diberikan oleh kelompok lain), dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yag diberikan oleh guru tepat pada waktunya (siswa sudah bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, serta siswa menyelesaikan lembar tugas tepat pada waktu yang ditentukan). DAFTAR PUSTAKA Akta Civicus.. Inovasi Pendidikan Kewarganegaraan Dan Masyarakat Multikultur Demokratis. Bandung: Prodi PK Arikunto.. Strategi Pembelajaran; Aplikasi Teori dan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara. Dimiyanti dan Mudjiono. 9. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamzah.B dan Nurdin Mohamud.. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik). Jakarta : PT Bumi Aksara. Moch Uzer Usman.. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. M. Ngalim Purwanto.. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung. Remaja Rosdakarya. Nu man Somantri. 9 Jurnal Civicus. Implementasi KBK Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Berbagai Konteks. Bandung: jurusan PMPKn. Purwadarminta.9. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sapriya dan Mahtuh Bunyamin.. Jurnal Civicus. Implementasi KBK Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Berbagai Konteks. Bandung: jurusan PMPKn. Samsu Sumadayo.. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha ilmu. Sukmadinata, N.S.. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya
Tukiran Taniredja dkk.. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: ALFABETA Wina Sanjaya.. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group. Undang-undang No tahun. Sistem Pendidikan Nasonal. Jakarta: PT Kloang klede Putra Timur dan Departemen Dalam Negeri.