PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING"

Transkripsi

1 PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD TEMBUNG KABUPATEN DELI SERDANG Nurlaili Pulungan Surel: sdnmedanestate@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di SD Negeri Tembung. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing dapat meningjatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa, dari 34 orang siswa, 8 orang siswa (23,5%) dengan nilai rata-rata 42,94 (belum tuntas) belum mencapai nilai ketuntasan. Siswa yang bisa memahami proses terbentuknya tanah pada siklus I dari 34 orang siswa, sebanyak 19 orang siswa (55,88%) dengan nilai rata-rata 69,47 (belum tuntas) masih belum mencapai nilai ketuntasan hasil belajar. Dan pada siklus II siswa yang bisa memahami penjumlahan bilangan bulat sebanyak dari 34 orang siswa, sebanyak 31 orang siswa (91,17%) mencapai ketuntasan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 98,38 (tuntas). Dan ketuntasan klasikal siswa yang tercapai dari 31 orang siswa (91,17%) telah melebihi 85% dari jumlah siswa yang ada, dengan nilai rata-rata 98,38 (tuntas). Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Pembentukan tanah, Snowball Throwing PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Inti dari kegiatan pendidikan adalah belajar mengajar, sebab tanpa adanya kegiatan atau proses belajar mengajar maka pendidikan itu tidak akan terealisasikan. Pendidikan dilakukan harus terencana sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Tujuan tersebut secara operasional telah dirumuskan pada setiap materi ajar dalam kegiatan pengajaran, tanpa terkecuali dalam mata pelajaran ipa. Pelaksanaan pembelajaran IPA kepada siswa adalah memberikan kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara ilmiah. Hal ini membantu siswa mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Maka pembelajaran IPA difokuskan untuk memupuk minat dan pengembangan diri terhadap dunia di sekitar mereka.pelaksanaan pembelajaran sesungguhnya adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa secara bersama (keseluruhan), dimana dalam pembelajaran tersebut tercipta komunikasi yang aktif antara siswa dengan guru, suasana belajar yang menyenangkan, siswa kreatif, bisa bekerja sama dan membangun daya pikir yang optimal, sehingga siswa termotivasi untuk aktif mengikuti kegiatan belajarr. Namun, dalam kenyataannya, hasil yang dicapai siswa rendah.hal ini dibuktikan dengan data yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan hasil Guru SD Tembung Kab. Deli Serdang 124

2

3 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI 2016 wawancara dengan guru kelas V di SDN mata pelajaran IPA pada materi ajar proses pembentukan tanah diperoleh nilai rata-rata siswa 44, sementara nilai standar KKM yang ditentukan adalah 70. Dari 34 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki, hanya 45% (15 siswa) yang mencapai KKM, sedangkan55% (19 siswa) lainnya tidak tuntas. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran ipa, metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, guru kurang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran ipa, dan guru kurang menguasai materi pembelajaran serta kurang tepatnya pendekatan atau model pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam pengembangan silabus dan skenario pembelajaran yang dirumuskan, yang bermuara pada kurang efektifnya pembelajaran yang dikembangkan di kelas. Faktor-faktor tersebut dapat menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guru di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diprediksi bahwa kualitas pembelajaran dapat meningkat apabila guru menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang tepat dengan alasan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dapat membentuk hasil belajar siswa sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fakta-fakta yang mendominasi tingkat hasil belajar, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pembelajaran. Pembelajaran kooperatif bermacammacam tipe, seperti: jigsaw, think pair share, numbered heads together, make a match, snowball throwing, group investigation, talking stick, dan lain-lain. Model pembelajaran kooperatif yang tepat digunakan adalah tipe Snowball Throwing (melempar bola salju). Model pembelajaran Snowball Throwing melibatkan siswa lebih aktif dan bertujuan agar para siswa lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Di kelas guru membentuk kelompok-kelompok siswa yang terdiri atas 4 6 orang siswa dalam satu kelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan), lalu dilemparkan ke siswa lain. Masingmasing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.dapat disimpulkan bahwa tipe 125

4 Nurlaili Pulungan: Penerapan Cooperative Learning... pembelajaran Snowball Throwing merupakan tipe pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pemikiran di atas, pertanyaan yang mendasar adalah apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa?.hal ini perlu dikaji melalui penelitian ilmiah. Inilah yang mendorong penulis melakukan penelitian dengan judul, Penerapan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA di Kelas V SDN Tembung. Berdasarkan latar belakang masalah dan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dapat diidentifikasi seperti berikut: a. rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA, b. metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, c. guru kurang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran IPA, d. adanya asumsi siswa bahwa pelajaran IPA merupakan pelajaran yang sulit, e. guru kurang menguasai materi pembelajaran, dan f. kurang tepatnya pendekatan atau model pembelajaran yang dipilih oleh guru. Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana, dan untuk lebih fokus melakukan penelitian ini, peneliti perlu membatasi masalah penelitiannya pada penerapan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi ajar Proses Pembentukan Tanah di Kelas V SD Negeri Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada pelajaran IPA materi ajar Proses Pembentukan Tanah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Tembung? Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:untuk mengetahui hasil belajar ilmu pengetahuan alam setelah diterapkannya Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada materi ajar Proses Pembentukan Tanah di kelas V SDN Tembung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan sebagai petunjuk untuk: a. siswa, dapat menjadi pengalaman belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran materi ajar lainnya, guna meningkatkan aktivitas belajarnya, dan memberikan hasil belajar yang memuaskan. b. guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang dapat 126

5 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI 2016 mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar IPA. c. sekolah, sebagai masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan tentang model pembelajaran. d. peneliti, menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang sangat berguna tentang keterampilan mengajar dalam meningkatkan hasil belajar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana penelitian ini berupaya memaparkan penerapan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas V. Penelitian ini berlokasi di SD Negeri No Jalan Pasar III Tembung Kec.Percut Sei Tuan.Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni di semester genap. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri No Tembung yang berjumlah 34 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 21 orang dan jumlah siswa perempuan 13 orang. Desain penelitian dalam penelitian tindakan kelas berupa refleksi awal dan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas, dilanjutkan dengan pelaksanaan PTK selama dua siklus. Desain penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model yang dikemukakan oleh Arikunto (2006 : 16) Penelitian ini langsung dilakukan di dalam kelas yang meliputi kegiatan pelaksanaan PTK berupa refleksi awal dan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam kelas. Pada penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh seorang guru kelas yang mengidentifikasi dan mencari pemecahan masalah pembelajaran dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Tembung. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu memberikan tes awal kepada siswa kelas V yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dengan berpatokan pada tes awal tersebut, maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan prosedur yang disusun oleh Arikunto (2006 : 16) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Pelaksanaan penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus dalam setiap siklus ada 2 kali pertemuan sehingga dari dua siklus ada 4 kali pertemuan dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : Siklus I Tahap perencanaan. Pada tahap ini kegiatan yang akan dilaksanakan adalah merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan berupa Rencana 127

6 Nurlaili Pulungan: Penerapan Cooperative Learning... pelaksanaan pembelajaran (RPP), Media kertas, evaluasi pembelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa. Pelaksanaan tindakan. Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan tipe/model pembelajaran snowball throwing sesuai dengan skenario yang sudah disusun. Observasi yang dilaksanakan meliputi implementasi dalam monitoring pada proses pembelajaran di kelas secara langsung yang meliputi aktifitas guru dan anak didik dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun dan mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan sesuai dengan yang diharapkan. Refleksi Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempertimbangkan pembelajaran yang dilakukan serta melihat kesesuaian yang dicapai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran yang pada akhirnya ditemukan kekurangan untuk diperbaiki pada siklus kedua. Intrumen Penelitian Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan cooperative learning tipe snowball throwing, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan tes. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keefektifan penggunaan cooperative learningtipe snowball throwing, pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan observasi. Tes Tes dibagi atas tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) yang berbentuk esay.tes awal diberikan sebelum pemberian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam materi Proses Terbentuknya Tanah. Sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan siswa meningkat setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe snowball throwing. Observasi Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati penggunaan cooperative learning tipe snowball throwing yang bermaksud untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun dan untuk mengatahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.observasi yang terdapat pada lampiran yaitu observasi guru. Observasi yang ditujukan untuk guru bertujuan untuk mengungkap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar. Teknik analisis data Peneliti menganalisis data hasil belajar siswa secara deskriptif yang bertujuan untuk 128

7 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI 2016 mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar.data yang dianalisis untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar adalah tes akhir.dari hasil jawaban siswa, diperoleh tingkat pencapaian hasil belajar. Untuk dapat mengetahuinya peneliti melakukan pemeriksaan terhadap jawaban siswa melalui pemberian skor. Hasil jawaban siswa tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan nilai yang dicapai siswa.dari analisis data diperoleh hasil belajar siswa. Dimana hasil belajar siswa berdasarkan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar yang mendapat kriteria ketuntasan belajar perorangan dan klasikal (Usman 2007 : 64) yaitu : a. Daya serap perseorangan. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa tersebut telah mencapai 65 % atau 65. b. Daya serap klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65 %. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes belajar dengan menggunakan rumus : (Arikunto 2009 : 236) PPH = x N Dimana : PPH = Presentase penilaian hasil. B = Skor yang diperoleh siswa. N = Skor total. Dan untuk menentukan presentase hasil belajar siswa secara klasikal dengan rumus: (Dewi 2009:116) P = n f x 100% Dengan: P = Jumlah persentase siswa Yang mengalami perubahan. F = Jumlah siswa yang tuntas. N = Jumlah siswa keseluruhan. Setelah mengolah data hasil belajar dengan menggunakan rumus di atas, secara individu dikatakan tuntas belajar jika PPH > 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas apabila P > 85% (Uzer 2007 : 64).Dari analisis data diperoleh persentase perubahan dengan ketentuan (Aqib, 2009 : 270) sebagai berikut: Tabel Persentase Perubahan Siswa No Persentase Perubahan Keterangan 1. > 80% Tuntas % Tuntas % Tuntas % Belum Tuntas Berdasarkan tabel di atas maka dapat dirumuskan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan proses terbentuknya tanah dengan menggunakan cooperative learning tipe snowball throwing yang diperoleh berdasarkan hal berikut : 129

8 Nurlaili Pulungan: Penerapan Cooperative Learning... a. Adanya peningkatan dari kemampuan awal sebelum digunakan cooperative learning tipe snowball throwing terhadap kemampuan akhir setelah menggunakan cooperative learning tipe snowball throwing b. Hasil belajar siswa secara individual meningkat dan hasil belajar klasikal tuntas Observasi Hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran akan dijadikan sebagai pedoman perbaikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Oleh karena itu, akan dianalisis data hasil observasi untuk mengetahui tingkat keefektifan penggunaan cooperative learning tipe snowball throwing. Dengan nilai konversi untuk penilaian data observasi dari buku pedoman akademik (2007/2008 : 125) sebagai berikut: Nilai 3,6-4,0 3,1-3,5 2,6-3,0 0,0-2,5 Tabel Konversi Penilaian Nilai Huruf Nilai Angka Keterangan A 4 Sangat Baik B 3 Baik C 2 Cukup D 1 Kurang Berdasarkan tabel di atas, jika hasil observasi guru mencapai nilai dibawah 2,5 atau sama dengan maka kegiatan yang dilakukan guru masih kurang baik dan jika hasil observasi mencapai nilai 4,0 maka kegiatan guru sudah sangat baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tembung di kelas V- dengan siswa yang berjumlah 34 orang siswa. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran kelas V, yaitu hari senin pukul WIB dan hari kamis pukul WIB. Sarana dan prasarana yang ada didalam kelas terdiri dari dari papan tulis, lemari, kapur dan penghapus, meja dan bangku guru/siswa. Penelitian dilengkapi dengan lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati prilaku yang dilakukan di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran disajikan dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses terbentuknya tanah. Deskripsi Hasil Penelitian Kondisi Awal Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu dilakukan tes awal dengan memberikan soal kepada siswa berupa soal penjumlahan bilangan bulat yang berjumlah 10 soal. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dalam penjumlahan bilangan bulat dengan nilai minimal ketuntasan belajar siswa yaitu 70.Dari hasil tes awal diperoleh data 130

9 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI 2016 bahwa jumlah siswa yang berhasil pada tes awal atau tuntas belajar sebanyak 8 orang siswa dengan nilai , dengan nilai rata-rata 82,5 (tuntas). Siswa yang tidak tuntas dalam tes awal sebanyak 24 orang siswa dengan nilai 0 60, dengan rata-rata nilai sebesar 39,17 (belum tuntas). Dengan melihat hasil dari tes awal diketahui perlu dilakukan tindakan pada siklus I untuk meningkatkan hasil belajar siswa Siklus I Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan berupa menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media kertas, evaluasi pembelajaran, lembar observasi. Pelaksanaan Tindakan Pemberian tindakan pada siklus I dengan melaksanakan pembelajaran di kelas IV-B dengan menerapkan model pembelajaran snowball throwing. Pembelajaran dilakukan dengan skenario sebagai berikut: a. Menyiapkan kertas HVS sebanyak jumlah siswa. b. Menjelaskan materi yang dipelajari. c. Membagi siswa dalam kelompok belajar yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa dengan variasi siswa yang berbeda-beda seperti ras, jenis kelamin, budaya, kelas sosial, dan kemampuan dalam belajar. d. Menunjuk salah seorang siswa menjadi ketua kelompok dan memanggilnya untuk diberi penjelasan, kemudian ketua kelompok memberi penjelasan kepada teman-teman satu keompok yang lain. e. Setiap siswa dibagikan selembar kertas untuk diisi sebuah soal yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat. f. Kemudian guru mengintruksikan kepada siswa untuk membentuk kertas seperti sebuah bola dan kertas dilempar/ditukar dengan teman dalam kelompok lain dalam waktu 15 menit. g. Pada waktu yang telah ditentukan guru menghentikan penukaran kertas dan menyuruh siswa untuk membuka kertas masing-masing yang berisi soal untuk dikerjakan secara mandiri. h. Setelah itu guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan kertas dan membahasnya secara bersamasama. Observasi Pada saat guru juga memerlukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana guru dapat mengajarkan pelajaran matematika pada materi penjumlahan bilangan bulat dengan baik, sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar dan mencapai hasil belajar yang diinginkan. Hasil observasi guru seperti pada seperti tabel berikut: 131

10 Nurlaili Pulungan: Penerapan Cooperative Learning... Tabel Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran No Kegiatan Guru Skor Ket dalam Pembelajaran 1. Meminta siswa maju ke depan kelas 2 Sedang 2. Menjelaskan cara 3 Baik penjumlahan bilangan bulat 3. Melakukan Tanya jawab dengan siswa 3 Baik 4. Membuat diskusi 3 Baik kelompok 5. Membimbing diskusi 3 Baik kelompok 6. Menturuh siswa membuat soal di kertas 3 Baik 7. Mengintruksi kepada 3 Baik siswa untuk membuat sebuah kertas berbentuk bola 8. Meminta siswa 3 Baik mengerjakan soal yang ada pada kertas berbentuk bola 9. Memberikan soal secara individu 3 Baik Rata-rata 2,88 Cukup Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai mengajar guru sebesar 2,88 (cukup). Sehingga proses pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus II agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan baik. Hasil Belajar Tahap ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanakan tindakan. Pada proses pembelajaran siklus I, guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih semangat dalam belajar. Pada siklus I siswa yang tuntas dalam pembelajaran yaitu sebanyak 19 orang siswa (55,88%) dengan nilai di atas 70, yang memiliki rata-rata nilai sebesar 79,47 (tuntas). Sementara 15 orang siswa lainnya hasil belajarnya masih rendah dengan rata-rata 60,67 (belum tuntas). Sehingga proses pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus II agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Refleksi Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing diperoleh ketrampilan mengajar guru sebesar 2,88 (cukup) dikarenakan cara mengajar guru yang kurang mengaktifkan siswa yaitu guru kurang menyuruh siswa untuk maju ke depan kelas sehingga menghasilkan ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebanyak 19 orang siswa (55,88%) dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,47 (tuntas). Meningkat bila dibandingkan dengan hasil tes awal dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 82,5 (tuntas) dari 8 orang siswa yang tuntas belajar. Akan tetapi hasil siklus I ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai karena ketuntasan yang diharapkan sebesar 85%. Siklus II Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan hasil tindakan pada siklus I untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan bilangan bulat. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 132

11 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI media kertas, evaluasi pembelajaran, lembar observasi. Pelaksanaan Tindakan Pemberian tindakan pada siklus II dengan melaksanakan pembelajaran di kelas V dengan menerapkan model pembelajaran snowball throwing. Dari hasil tindakan pada siklus I, dilakukan perbaikan pada siklus II. Pembelajaran dilakukan dengan skenario sebagai berikut: a. Kembali menyiapkan kertas HVS sebanyak jumlah siswa. b. Menjelaskan materi yang dipelajari. c. Siswa kembali dalam kelompok belajar yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa dengan variasi siswa yang berbeda-beda seperti ras, jenis kelamin, budaya, kelas sosial, dan kemampuan dalam belajar. d. Memanggil ketua kelompok kembali untuk diberi penjelasan, kemudian ketua kelompok memberi penjelasan kepada teman-teman satu kelompok yang lain. e. Kemudian guru mengintruksikan kepada siswa untuk membentuk kertas seperti sebuah bola dan kertas dilempar/ditukar dengan teman dalam kelompok lain dalam waktu 15 menit. f. Pada waktu yang telah ditentukan guru menghentikan penukaran kertas dan menyuruh siswa untuk membuka kertas masing-masing yang berisi soal untuk dikerjakan secara mandiri. g. Setelah itu guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan kertas dan membahasnya secara bersamasama. Observasi Pada siklus II saat guru juga diperlukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana guru dapat mengajarkan pelajaran IPA pada materi proses terbentuknya tanah dengan baik, sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar dan mencapai hasil belajar yang diinginkan. Hasil observasi guru seperti pada seperti Tabel berikut : TabelKegiatan Guru Dalam Pembelajaran No Kegiatan Guru dalam Pembelajaran 1. Meminta siswa maju ke depan kelas 2. Menjelaskan cara penjumlahan bilangan bulat 3. Melakukan Tanya jawab dengan siswa 4. Membuat diskusi kelompok 5. Membimbing diskusi kelompok 6. Menturuh siswa membuat soal di kertas 7. Mengintruksi kepada siswa untuk membuat sebuah kertas berbentuk bola 8. Meminta siswa mengerjakan soal yang ada pada kertas berbentuk bola 9. Memberikan soal secara individu Skor Ket 3 Sedang 4 Sangat Baik 4 Sangat Baik 3 Baik 4 Sangat Baik 3 Baik 4 Sangat Baik 3 Baik 4 Sangat Baik Rata-rata 3,55 Baik Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai 133

12 Nurlaili Pulungan: Penerapan Cooperative Learning... mengajar guru sebesar 3,55 (baik). Sehingga proses pembelajaran pada siklus II telah mencapai nilai yang tinggi sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan baik. Hasil Belajar Tahap ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanakan tindakan. Pada proses pembelajaran siklus II, guru kembali memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih semangat dalam belajar. Pada siklus II siswa yang tuntas dalam pembelajaran yaitu sebanyak 31 orang siswa (91,17%) dengan nilai di atas 70, yang memiliki rata-rata nilai sebesar 93,38 (tuntas). Sementara 3 orang siswa (8,8%) lainnya hasil belajarnya masih rendah dengan ratarata 50 (belum tuntas). Sehingga proses pembelajaran telah berhasil dengan hasil ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebanyak 31 orang siswa (91,17%). Dan hasil observasi guru mendapatkan nilai sebesar 3,55 (baik) sehingga guru telah mengajar dengan baik hasil belajar siswa meningkat dengan baik. Refleksi Berdasarkan ketrampilan mengajar guru dengan nilai 3,55 (baik), yaitu cara mengajar guru yang mengalami perubahan yakni guru telah mengaktifkan siswa dengan cara lebih banyak menyuruh siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, maka dari itu diperoleh hasil ketuntasan klasikal sebanyak 31 orang siswa (91,17%). Pada siklus II peningkatan nilai ratarata hasil belajar siswa sebesar 98,38 (tuntas) bila dibandingkan dengan hasil siklus I yaitu 79,47 (tuntas) dari 19 orang siswa dan dengan hasil tes awal yang sebesar 82,5 (tuntas) dari 8 orang siswa. Hasil siklus II ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai karena ketuntasan yang diharapkan sebesar 85%. Oleh karena itu pembelajaran telah berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran ipa materi proses terbentunya tanah pada siklus II. Dengan hasil pada siklus II maka diperoleh hasil belajar siswa telah meningkat sesuai dengan ketuntasan yang ingin dicapai dan tidak perlu dilakukan tindakan pada siklus III. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dalam penelitian ini ditemukan hal-hal berikut: a. Sebelum pemberian tindakan, siswa diberi tes awal dan diperoleh 8 orang siswa (23,5%) yang tuntas dalam pembelajaran, dan 26 orang siswa (76,47%) belum tuntas dalam pembelajaran. Secara klasikal diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 23,5% dengan nilai ratarata 82,5. Dari hasil tes awal siswa belum mampu mamahami materi penjumlahan bilangan bulat karena belum bisa mengerti hasil penjumlahan antara bilangan positif dijumlahkan dengan bilangan negatif. 134

13 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI 2016 b. Berdasarkan tes awal maka upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing. c. Melalui siklus I, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa rata-rata 79,47 (tuntas), diperoleh dari 19 orang siswa (55,88%). Dan siswa yang belum tuntas sebesar 15 orang siswa (44,11%). d. Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing pada siklus II, ditemukan sebanyak 31 orang siswa (91,17%) telah mencapai nilai ketuntsan hasil belajar. Pada siklus II peningkatan nilai ratarata hasil belajar siswa sebesar 98,38 (tuntas), dengan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 91,17% telah mencapai nilai ketuntasan yang diharapkan. bisa memahami proses terbentuknya tanah sebelum siklus dari 34 orang siswa, 8 orang siswa (23,5%) dengan nilai rata-rata 42,94 (belum tuntas) belum mencapai nilai ketuntasan. Siswa yang bisa memahami proses terbentuknya tanah pada siklus I dari 34 orang siswa, sebanyak 19 orang siswa (55,88%) dengan nilai rata-rata 69,47 (belum tuntas) masih belum mencapai nilai ketuntasan hasil belajar. Dan pada siklus II siswa yang bisa memahami penjumlahan bilangan bulat sebanyak dari 34 orang siswa, sebanyak 31 orang siswa (91,17%) mencapai ketuntasan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 98,38 (tuntas). Dan ketuntasan klasikal siswa yang tercapai dari 31 orang siswa (91,17%) telah melebihi 85% dari jumlah siswa yang ada, dengan nilai rata-rata 98,38 (tuntas). Pembahasan Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing maka hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan seperti pada tabel berikut ini: Tabel Hasil Belajar Siswa sebelum dan sesudah siklus N o Penca. Hasil Belajar 1 Jumlah siswa 2 Nilai ratarata 3 Persentase Ketuntasa n Sblm Siklus Siklus I II Ket. 42,94 69,4 98,38 Meningk at 23,5% 55,88 91,17 Tuntas % % Bersdasarkan tabel di atas tersebut diketahui bahwa siswa yang GambarDigram Hasil Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan II dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing di kelas V SDN Tembung pada pelajaran ipa materi proses terbentuknya tanah siswa telah mencapai ketuntasan yang diharapkan mulai siklus I meningkat sampai siklus II. Siswa dapat lebih mengerti dan memahami 135

14 Nurlaili Pulungan: Penerapan Cooperative Learning... pelajaran ipa khususnya pada materi proses terbentuknanya tanah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada proses terbentuknya tanah. KESIMPULAN Dari hasil penelitian pada BAB V dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberi tindakan dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing. b. Model pembelajaran tipe snowball throwing efektif diterapkan pada mata pelajaran IPA khususnya materi proses terbentuknya tanah. c. Dengan penerapan model pembelajaran tipe snowball throwing siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang diketahui dari hasil tes pada setiap siklus yang dilakukan. Dengan demikian model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi Proses Pembentukan Tanah. Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar. Nadzir, ( m/2011/03/artikel.html. 2 Maret 2011). DAFTAR RUJUKAN Arikunto, 2008.Penelitian Timdakam Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Rusman, 2011.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto, 2010.Belajar & Faktor- 136

15 SEJ VOLUME 5 NO. 1JUNI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD NIZMI PUTRI Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Masalah yang diteliti dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING Ngatini, Bambang Priyo Darminto, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada

Lebih terperinci

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 216 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustina a, Zetriuslita b, Mefa Indriati c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 Pulau Rambai Kecamatan Kampar timur Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

Yayuk Jatining Rahayu 4

Yayuk Jatining Rahayu 4 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan dikonversi ke dalam data kualitatif. Hal ini ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD Masta Ginting; Masriani Pakpahan mastaginting01@gmail.com PGSD FIP Unimed ABSTRACT

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH Khairunnas 1, Abdul Wahab Abdi 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK Fandi Kurniawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM. i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 KEDIRI

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

MODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV ISSN Cetak 2476-9886 ISSN Online 2477-0302 Jurnal EDUCATIO, Hlm 80-85 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD USWATUN HASANAH NASUTION Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari

Lebih terperinci

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS DI MAN 1 MATARAM Indrajaya Guru Mata Pelajaran Matematika

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 Bulan yaitu bulan Maret, April, dan Mei. Bulan Maret peneliti mulai mengadakan observasi kelas, yaitu mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan kelas ( classroom action research) yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mufida. Hi. H. Bikuno, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2. 70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran BAB III METODE PEELITIA A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 12 orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III mendeskripsikan metode, model, subjek penelitian, prosedur, alat instrumen, dan analisis data pada penerapan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA Ardli Ahdika, Nila Kurniasih, Prasetyo Budi Darmono. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas 6 semester ganjil SD Negeri 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Subyek penelitain ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang yang berjumlah seluruh siswa 20 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII A SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian Tindakan kelas tentang meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Surah Al-Qadr melalui metode Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian ini adalah mencari jalan keluar bagi metode yang tepat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN MODEL NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 JATIPURWO, JATIPURO, KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Naskah Publikasi Untuk

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh satu orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang hendak dilaksanakan adalah merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erdina Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan eradina583@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SDN 181 Pekanbaru. Adapun siswanya berjumlah 46 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Fatma SDN 12 Palu Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena

Lebih terperinci