BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- Moo Hur et al. (2011), Unit analisa dalam penelitian ini adalah individu atau konsumen yang pernah melakukan pembelian produk smartphone Blackberry dan menjadi anggota dalam komunitas smartphone Blackberry tersebut minimal selama 1 tahun. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dan uji hipotesis, dimana penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variable penelitian dalam situasi tertentu, sedangkan uji hipotesis yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesa yang pada umumnya menjelaskan tentang karakterikstik hubungan-hubungan tertentu atau perbedaan-perbedaan antar kelompok atau interpendensi dari dua faktor atau lebih dalam suatu situasi (Hermawan, 2003). B. Variabel dan Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel yaitu : a. Brand community affect diukur dengan 3 item pernyataan, yang diadopsi dari Hur et al. (2011). Item-item pernyataan tersebut adalah : 26
27 1. Komunitas membuat merasa senang. 2. Kesenangan terhadap komunitas. 3. Kesenangan dalam berpartisipasai dengan komunitas. b. Brand community trust diukur dengan 3 item pernyataan, yang diadopsi dari Hur et al. (2011). Item-item pernyataan tersebut adalah : 1. Kepercayaan terhadap komuitas. 2. Komunitas yang dapat diandalkan. 3. Komunitas yang terpercaya. c. Brand community commitment diukur dengan 4 item pernyataan, yang diadopsi dari Jang Hur et al. (2011). Item-item pernyataan tersebut adalah : 1. Perasaan saling memiliki pada komunitas. 2. Kesediaan datang ke komunitas secara terus-menerus 3. Kesediaan bertukar informasi dan pendapat pada anggota di komunitas 4. Kesediaan mengumpulkan informasi melalui komunitas d. Repurchase intentions diukur dengan 3 item pertyataan, yang diadopsi dari Hur et al. (2011). Item-item pernyataan tersebut adalah : 1. Kesediaan dalam melakukan pembelian kembali di tahun yang akan datang
28 2. Kesukaan dalam menggunakan produk secara terus-menerus 3. Kesetiaan terhadap merek. e. Positive word-of-mouth diukur dengan 3 item pertyataan, yang diadopsi dari Hur et al. (2011). Item-item pernyataan tersebut adalah : 1. Memberikan informasi tentang produk dan merek. 2. Merekomendasikan produk kepada orang lain. 3. Komentar positif terhadap produk. Seluruh item peryataan diatas diukur dengan menggunakan lima point skala likert, dimana 1 menandakan sangat tidak setuju, 2 menandakan tidak setuju, 3 menandakan kurang setuju, 4 menandakan setuju, 5 menandakan sangat setuju. C. Uji Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. 1. Pengujian Validitas Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
29 instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. (Sugiyono 2006). Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Kountur, 2005). Uji validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat yang dibuat untuk mengukur adalah benar - benar mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrument. sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validiitas dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap skor totalnya dengan menggunakan teknik korelasi "the pearson product moment" (Singarimbun dan Effendi, 1995). Pada penelitian ini pengujian validitas dilakukan terhadap semua instrumen yang terdapat dalam kuisioner. Instrumen-instrumen tersebut dapat dikatakan valid jika mempunyai nilai yang kuat terhadap nilai total (skor). Dengan kata lain jika skor sebuah item instrumen mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor total item, maka instrumen tersebut dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini Pengujian validitas dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap skor totalnya. Metode pengujian yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment yang diolah dengan software SPSS versi (17.00), hasilnya dapat dilihat dari nilai Pearson Corelation pada skor total setiap item dalam variable. Kriteria pengambilan keputusan uji validitas dengan membandingkan p- value dengan level of significant sebesar 5% yaitu: jika p-value<alpha 0,05
30 maka item pernyataan valid, dan sebaliknya jika p-value alpha 0,05 maka item pernyataan tidak valid. Tabel 3.1 Pengujian Validitas No. Pertanyaan Pearson Coefficients Brand community affect p-value Keputusan 1. Komunitas smartphone Blackberry ini membuat saya merasa senang. 2. Komunitas smartphone Blackberry ini memberikan saya kesenangan. 3. Saya merasa senang ketika saya ikut serta dalam komunitas smartphone Blackberry ini. Brand community trust 1. Saya percaya pada komunitas smartphone Blackberry ini. 2. Saya mengandalkan komunitas smartphone Blackberry ini. 3. Ini adalah komunitas smartphone Blackberry yang terpercaya. Brand community commitment 0.765 0.000 Valid 0.855 0.000 Valid 0.848 0.000 Valid 0.789 0.000 Valid 0.778 0.000 Valid 0.801 0.000 Valid 1. Saya merasakan perasaan memiliki pada komunitas smartphone Blackberry ini. 2. Saya akan mengunjungi komunitas smartphone Blackberry ini secara terus-menerus. 3. Saya akan bertukar informasi dan 0.807 0.000 Valid 0.870 0.000 Valid 0.820 0.000 Valid
31 pendapat dengan anggota komunitas smartphone Blackberry ini. 4. Saya akan mengumpulkan informasi melalui komunitas smartphone Blackberry ini. Repurchase intentions of brand 1. Saya akan melakukan pembelian kembali smartphone Blackberry ini di tahun yang akan datang. 2. Saya suka menggunakan smartphone Blackberry ini secara terus-menerus. 3. Meskipun smartphone Blackberry ini terjual habis, saya tidak akan membeli produk smartphone merek lain. Word-of-mouth of brand 0.814 0.000 Valid 0.829 0.000 Valid 0.837 0.000 Valid 0.759 0.000 Valid 1. Saya sering memberitahukan kepada orang lain tentang smartphone Blackberry ini. 2. Saya merekomendasikan smartphone Blackberry ini kepada orang lain. 3. Saya akan memberikan komentar yang positif terhadap smartphone Blackberry di situs komunitas. 0.858 0.000 Valid 0.790 0.000 Valid 0.790 0.000 Valid Setelah dilakukan analisis item pada variabel brand community affect, maka didapatkan 3 item dinyatakan valid. Hasil tersebut didasarkan oleh perbandingan nilai r hitung dengan r tabel dimana taraf signifikansi nya 5%. Dari data r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 130 adalah sebesar
32 0.176. Didapatkan bahwa hasil validasi lebih dari 0.176 dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. Setelah dilakukan analisis item pada variabel brand community trust, maka didapatkan 3 item dinyatakan valid. Hasil tersebut didasarkan oleh perbandingan nilai r hitung dengan r tabel dimana taraf signifikansi nya 5%. Dari data r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 130 adalah sebesar 0.176. Didapatkan bahwa hasil validasi lebih dari 0.176 dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. Setelah dilakukan analisis item pada variabel brand community commitment, maka didapatkan 4 item dinyatakan valid. Hasil tersebut didasarkan oleh perbandingan nilai r hitung dengan r tabel dimana taraf signifikansi nya 5%. Dari data r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 130 adalah sebesar 0.176. Didapatkan bahwa hasil validasi lebih dari 0.176 dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. Setelah dilakukan analisis item pada variabel repurchase intention of brand, maka didapatkan 3 item dinyatakan valid. Hasil tersebut didasarkan oleh perbandingan nilai r hitung dengan r tabel dimana taraf signifikansi nya 5%. Dari data r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 130 adalah sebesar 0.176. Didapatkan bahwa hasil validasi lebih dari 0.176 dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. Setelah dilakukan analisis item pada variabel word of mouth of brand, maka didapatkan 3 item dinyatakan valid. Hasil tersebut didasarkan oleh
33 perbandingan nilai r hitung dengan r tabel dimana taraf signifikansi nya 5%. Dari data r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 130 adalah sebesar 0.176. Didapatkan bahwa hasil validasi lebih dari 0.176 dan signifikansi lebih kecil dari 0.05. 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrument yng mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses kelayakan dari suatu pengukuran (Sekaran, 2005). Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Terdapat 3 (tiga) Jenis Reliabilitas (Hermawan,2003), yaitu (1). Test-retest reliability mencakup pengulangan pengukuran dari orang atau kelompok yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama dalam kondisi yang dipandang sama, hasil dari ke-dua pengukuran ini kemudian di korelasikan, semakin tinggi korelasinya, maka akan semakin tinggi reliabilitasnya. (2).Paralel-form reliability mencakup pemberian 2 (dua) bentuk pengukuran kepada subyek yang dipandang serupa tetapi tidak sama. (3). Internal consistency reliability mencakup sejauh mana item-item instrumen bersifat homogen dan mencerminkan construct yang sama yang melandasinya.
34 Dalam penelitian ini dilakukan uji internal consistency reliability dengan menggunakan nilai dari Cronbach Alpha. Metode pengujian reliabilitas menggunakan Cronbach s Alpha yang diolah dengan software SPSS versi (). Cronbach s Alpha yang cukup dapat diterima (acceptable) adalah yang bernilai 0,60 sampai 0,70 atau lebih (Sekaran, 2000). Mengingat alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan realiable atau handal bila jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi interval antara variabel dan instrumen. Kuisioner terdiri dari beberapa pertanyaan, maka perlu diuji reliabilitas dari setiap variable yang digunakan dengan melihat Cronbach s coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas. Cronbach s coefficient alpha dapat diartikan sebagai hubungan positif antara item/pertanyaan satu dengan yang lainnya. Cronbach s coefficient alpha yang cukup dapat diterima (acceptable) adalah yang bernilai antara 0,60 sampai 0.70 atau lebih. (Uma Sekaran, (2006), Research Methods for Business, Jakarta, Salemba Empat). Dasar pengambilan keputusan uji Reliabilitas : Cronbach s Alpha > 0.6 Cronbach s Alpha acceptable (construct reliable) Cronbach s Alpha < 0.6 Cronbach s Alpha poor acceptable (construct unreliable)
35 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Item Kesimpulan Brand Community Affect 0.759 3 Reliabel Brand Community Trust 0.688 3 Reliabel Brand Community Commitment 0.843 4 Reliabel Rupurchase Intention of Brand 0.734 3 Reliabel Word of Mouth of Brand 0.736 3 Reliabel Sumber : Hasil Olahan SPSS 17.00 Hasil perhitungan didapatkan bahwa cornbach alpha variable brand community affect sebesar 0.759 dengan jumlah pertanyaan 3. Brand community trust 0.688 3 pertanyaan, brand community commitment 0.843 dan 4 pertanyaan, Rupurchase Intention of Brand sebesar 0.734 dan 3 item pertanyaan serta pada Word of Mouth of Brand sebesar 0.736 dan 3 pertanyaan. Dengan demikian variabel diatas adalah reliable dikarenakan nilai cronbach alpha lebih dari 0.6. D. Sample dan Teknik Pengumpulan Data Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak 130 orang. Dalam pengambilan sampel dibutuhkan waktu 8 hari untuk mengumpulkan sampel yang berjumlah 130 responden. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu penarikan sample berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Hermawan, 2007). Sesuai dengan namanya, sampel diambil
36 dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. (Hasan Mustafa, 2000). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan smartphone Blackberry dan tergabung dalam komunitas smartphone Blackberry minimal selama 1 tahun. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai karakteristik responden, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.7 Profil Responden Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%) Jenis kelamin Pria Wanita Usia < 25 tahun 26-30 tahun 31 35 tahun 36 40 tahun 40 44 tahun > 45 tahun Pendidikan SMU Diploma S1 Lainnya 55 75 115 10 3 0 2 0 25 14 90 1 42.3 57.7 88.5 7.7 2.3 0 1.5 0 19.2 10.8 69.2 0.8 Penghasilan per bulan <Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000 >Rp. 3.000.000 13 30 48 39 10.0 23.1 36.9 30.0
37 Lama menjadi anggota komunitas 1 2 tahun 2 3 tahun 3 4 tahun >5 tahun 70 48 10 2 53.8 36.9 7.7 1.6 Jumlah 130 100% Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden yang menggunakan smartphone Blackberry mayoritas terdiri dari wanita sebanyak 75 orang (57,7%) dan pria sebanyak 55 orang (42,3%). Dilihat dari tingkat usia, pengguna smartphone blackberry pada usia kurang dari 25 tahun menduduki peringkat tertinggi yaitu sebanyak 115 orang (88,5%), dan pada usia 40 sampai 44 tahun menduduki peringkat terendah yaitu sebanyak 2 orang (1,5%). Dari segi pendidikan terakhir, pengguna smartphone blackberry dengan pendidikan terakhir S1 menduduki peringkat tertinggi yaitu sebanyak 90 orang (69,2%), dan pada tingkat pendidikan lainya menduduki peringkat terendah yaitu sebanyak 1 orang. (0,8%) Dari segi Pendapatan, pengguna smartphone blackberry dengan tingkat pendapatan Rp. 2.000.000 sampai Rp. 3.000.000 menduduki peringkat tertinggi yaitu sebanyak 48 orang (36,9% ), dan pada tingkat pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000 menduduki peringkat terendah yaitu sebanyak 13 orang (10%). Dari segi lamanya menjadi anggota komuntas, pengguna smartphone blackberry yang telah menjadi anggota selama 1 sampai 2 tahun menduduki peringkat tertinggi yaitu sebanyak 70 orang (53,8%), dan yang telah menjadi anggota
38 selama kurang dari 5 tahun menduduki peringkat terendah yaitu sebanyak 2 orang (1,6%). E. Metode Analisis Data Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel dependent dengan variabel independent yang sifanya membentuk suatu path (jalur). Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. SEM adalah merupakan sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan. Hubungan itu dibangun antara satu atau beberapa variabel independen. Pada teknik analisis SEM, programnya bisa menggunakan program AMOS.