BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu DanTempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan di PT.Serayu Metalindo Steel agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan,maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian,yaitu dengan mengambil sampel kuesioner selama 3 bulan terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan.adapun Penelitian dilokasi tersebut karena penulis pernah bekerja di PT.Serayu Metalindo Steel dan lokasi ini berdekatan dengan lokasi penulis sehingga memudahkan bagi penulis.penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 3 bulan,mulai bulan Mei sampai dengan akhir bulan Juli 2016 B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kausal.penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel (independent variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable). Kaitannya dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mencari pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT.Serayu Metalindo Steel. 36
37 C. Definisi Dan Operasionalisasi Variabel 1.Definisi Variabel Definisi operasional variabel adalah merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang kemudian dirubah menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. 2.Operasional Variabel Operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Variabel bebas yaitu lingkungan kerja (LK) dan kompensasi (KO) B. Variabel terikat yaitu kinerja karyawan (KK) Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Lingkungan Kerja Variabel Dimensi Indikator Penerangan Temperatur Kelembaban Sirkulasi Udara Kebisingan Lingkungan Fisik Getaran Mekanis Kerja Bau-Bauan Tata Warna Dekorasi Musik Keamanan Hubungan Karyawan dengan rekan kerja Non Fisik Hubungan Karyawan dengan atasan Sumber : Sedarmayanti ( 2011 ) Skala Pengukuran Ordinal Ordinal Simbol LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK11 LK12 LK13
38 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Kompensasi Variabel Dimensi Indikator Financial Gaji Langsung Upah Kompensasi Asuransi Financial Tidak Fasilitas Kantor Langsung Tunjangan Sumber : Simamora ( 2006) Skala Pengukuran Ordinal Ordinal Simbol KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel Dimensi Indikator Kemampuan Individual Keahlian Latar Belakang Perpepsi Attitude Kinerja Psikologis Personality Karyawan Pembelajaran Motivasi Sumber Daya Organisasi Kepemimpinan Penghargaan Struktur Organisasi Sumber : Mangkunegaran ( 2009 ) Skala Pengukuran Simbol KK1 Ordinal KK2 KK3 KK4 KK5 Ordinal KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 Ordinal KK11 KK12 D. Pengukuran Variabel Skala yang dipakai untuk pengukuran data variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan menggunakan skala likert, menurut Sugiyono (2009) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan indikator variabel, kemudian indikator dijabarkan sebagai titik tolak dalam menyusun pernyataan positif dan pernyataan negatif yang kemudian masing-
39 masing pernyataan diberikan skor. Dalam penelitian ini diguakan rentang penelitian 1 sampai dengan 5, dimana nilai 1 dikategorikan ukuran penilaian sangat tidak setuju (STS), nilai 2 menunjukan ukuran penilaian tidak setuju (TS), nilai 3 menunjukan ukuran penilaian netral (N), nilai 4 menunjukan ukuran penilaian setuju (S), dan nilai 5 menunjukan ukuran penilaian sangat setuju (SS). Tabel 3.4 Instrumen Skala Likert Jawaban Pernyataan Skor Jawaban Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2009) E. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono: 2013).Dalam penelitian populasinya adalah karyawan PT.Serayu Metalindo Steel sejumlah 57 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut(sugiyono:2007).metode pengambilan sampel dalam penelitian
40 ini menggunakan rumus Slovin dalam Anwar Sanusi (2011) dengan perhitungan sebagai berikut : n 1 57 57(0,05) 2 49,89 = 50 orang Dimana : n : ukuran sampel N : ukuran populasi a : toleransi ketidaktelitian (dalam persen) Untuk keperluan penelitian ini, ditetapkan tingkat kesalahan sebesar 5%. Dengan demikian, ukuran sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 50 orang. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat
41 digunakan untuk mendukung karakteristik populasi secara objektif. Teknik Probilitas ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui jarak pasti dari kondisi ideal. (Asep, 2005). Proses penarikan sampel yang akan digunakan oleh peneliti adalah Sampel Acak Sederhana (Simple random sampling). Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Dalam metode simple random sampling ini memungkinkan setiap bagian dalam populasi akan memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel (Asep, 2005). G. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,2009). Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, peneliti melakukan pengumpuan data dengan cara Kuesioner (angket). Penggunaan teknik kuesioner bertujuan agar peneliti memperoleh data data atau pernyataan pernyataan tertulis dari para responden sehingga diperoleh data yang sifatnya objektif dan konsisten.
42 H. Metode Analisis Data Analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Dalam penelitian ini untuk mengolah data yang telah terkumpul, penulis menggunakan metode analisis data yang digunakan sebagai berikut : 1. Uji Instrumen Penelitian (Kualitas Data) Uji yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Dalam penelitian ini untuk mengolah data yang telah terkumpul, penulis menggunakan metode analisis data yang digunakan sebagai berikut : 1. Uji Validitas Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Sugiyono (2013:121) cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai r tabel.
43 Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2003:220) : N XY - ( X) ( Y) r = --------------------------------------------------- N X 2 ( X) 2 N Y 2 ( Y) 2 Dimana : r n X Y = koefisien korelasi = banyaknya sampel = skor tiap item = skor total variabel 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menurut Arikunto (2003) dimaksudkan Untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Arikunto (2003), Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Pada penelitian ini perhitungan reabilitas menggunakan rumus alpha (Arikunto, 2009:171) sebagai berikut :
44 r 11 k k 1 1 t 2 b 2 Keterangan: r 11 k = Reliabilitas Instrumen = banyaknya butir pertanyaan b 2 = jumlah varians butir t 2 = varians total 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Asumsi Klasik Pengujian terhadap asumsi-asumsi model regresi perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum persamaan regresi tersebut digunakan. a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent dan independent keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya. b) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
45 multikolonieritas atau variabel-variabel tidak ortoginal. variabel ortoginal adalah variabel independent yang nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol. Pedoman suatu model yang bebas multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 10. c) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Santoso,2012). Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisisyang digunakan yaitu : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
46 b. Uji Determinan ( R 2 ) Koefesien determinasi dengan simbol R 2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r 2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r 2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r 2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r 2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r 2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r 2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r 2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas.dalam output SPSS,koefisien determinan terletak pada tabel model Summary dan tertulis Adjusted R Square, jika nilai R 2 yang diperoleh sebesar antara 0 sampai dengan 1, maka dapat menjelaskan fluktuasi variable dependen (Ghozali, 2005). Koefisien determinan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
47 Kd= r 2 x100% Dimana : Kd = koefisien determinan Rs = koefisien korlasi Rank Spearman c. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Untuk memprediksi signifikansi pengaruh lingkungan kerja(x 1 ), dan kompensasi(x 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y) yang dipengaruhi oleh maka menggunakan rumus regresi linier berganda menurut Menurut Priyatno (2008) regresi linier berganda adalah hubungan secara kausal antara dua atau lebih variabel independent (X 1,X 2,,,,, X n ) dengan variabel dependent (Y). Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Rumus persamaan regresinya adalah : Y =a + bx1 + bx2+ e Keterangan : Y : Variabel kinerja karyawan X1 : Variabel lingkungan kerja X2 : Variabel kompensasi a b e : Konstanta : Koefisien regresi : Standar eror
48 d. Uji Ketepatan Model (Uji F) Digunakan untuk menghitung dan membuktikan bahwa korelasi secara statistic signifikan atau tidak signifikan, maka dilakukan dengan pengujia nsignifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus yaitu uji F atau analisis of variance (ANOVA): dimana : R = koefisien korelasi ganda K = jumlah variable independen n = jumlah anggota sampel Dimana hasil dari perhitungan ini nantinya akan dibandingkan dengan tabel F, dengan ketentuan: 1) Jika F hitung > F Tabel, maka H 0 ditolak H a diterima dan disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji. 2) Jika F hitung < F Tabel, maka H a ditolak H 0 diterima dan disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji e. Uji Hipotesis (Uji T) Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel yang terikat, digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t), yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung. Uji t berfungsi untuk menguji signifikasi koefisien regresi secara individual.
49 Kriteria penolakan dan penerimaan H 0 dapat di uji dari kurva normal dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Apabila t hitung < t tabel, maka H 0 ditolak H a diterima dan disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji 2) Apabila t hitung > t tabel, maka H a ditolak H 0 diterima dan disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji.