BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandara Adi Soemarmo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia, tidak lepas dari keberadaan Pulau Bali, dimana kemajuan

BANDARA INTERNASIONAL TERPADU ADI SOEMARMO BARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TOURISM

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

lib.archiplan.ugm.ac.id

TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Encyclopedia, 8 Oktober Artikel: Wikipedia Thre Free

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SURAKARTA. Gambar 1.1. Jaringan Transportasi Kota Surakarta dengan Kota Kota di Pulau Jawa Sumber : Widiyanto_2005,Analisis Penulis

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RENZO PIANO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

REDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1.

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

yang lebih luas1 Dari sarana transportasi udara tersebut, komunikasi dengan bangsa lain

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Denpasar, Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pilangsari : yaitu desa yang berada di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 2015 ini," ujar Andi G Wirson. Hal tersebut menandakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL KULON PROGO DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan pariwisata. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

TERMINAL BUS PURWOKERTO (Pendekatan Konsep Post Modern)

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas terbaik dari beberapa alternatif yang ada (Yang et al., 2009 dikutip dari Al-

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi sangatlah lengkap, mulai dari transportasi darat, laut hingga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

BERITA RESMI STATISTIK

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN DEFINISI DAN PENGERTIAN JUDUL DEFINISI JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum berkembang sejalan dengan taraf ekonomi masyarakat. Adanya peningkatan kebutuhan sarana transportasi tidak lepas dari keinginan masyarakat untuk mendapatkan sarana transportasi yang baik dengan keriteria aman, cepat, murah dan nyaman. Perubahan selera dalam pemilihan jenis sarana angkutan tidak lepas dari adanya perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta kemajuan teknologi (Santoso, 2007). Menyikapi perkembangan lalu lintas udara, dibutuhkan peningkatan kapasitas pelayanan sarana prasarana transportasi udara dan keterpaduan sistem transportasi antamoda dan multimoda. Penyelenggaraan transportasi udara memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2017). 1.1.1 Bandara Adi Soemarmo Bandara Adi Soemarmo terletak di Kecamatan Ngempak, Boyolali, merupakan bandara yang melayani kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah yang diopersikan PT (Persero) Angkasa Pura I. Bandara ini melayani penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, Lion Air, dan Indonesia Air Asia untuk penerbangan Jakarta-Solo Pulang Pergi, dan Silk Air untuk penerbangan Solo-Singapura Pulang Pergi serta Air Asia untuk penerbangan Solo-Kuala Lumpur. Solo sebagai kota embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, membuat Bandara Adi Soemarmo melayani penerbangan langsung ke Mekkah atau Jeddah, Arab Saudi. Bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan TNI AU (Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, 2011). 15

16 1.1.2 Kapasitas Bandara Adi Soemarmo Pada bulan Oktober 2016 jumlah penumpang domestik dari bandara Adi Soemarmo sebesar 178.276 penumpang (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016). Jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang domestik dari bandara Adi Soemarmo pada bulan Desember 2016 sebesar 253.405 penumpang (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017). Diperkirakan pada tahun 2075 jumlah penumpang domestik sebesar 8.495.642 penumpang dan 485.311 penumpang internasional (Firmansyah, 2017). 1.1.3 Rencana Pengembangan Bandara Adi Soemarmo Dalam master plan Bandara Adi Soemarmo tengah mengusahakan pengembangan di beberapa kawasan, yaitu (1) kawasan penduduk Desa Ngresep, Ngemplak, Boyolali seluas 37,46 Ha, (2) tanah milik TNI AU seluas 17,5 Ha, serta (3) kawasan penduduk Desa Sindon, Gagaksipat dan Dibal seluas 6.95 Ha. Pembebasan tanah menjadi kendala karena pihak TNI AU keberatan dan masyarakat yang merasa taksiran ganti rugi yang ditawarkan panitia pembebasan tanah masih di bawah harga umum setempat (Sari, 2011). Prediksi kepadatan Bandara Adi Soemarmo didukung adanya data jumlah penumpang yang terus meningkat. Hal ini diperkuat dengan RTRW Boyolali tahun 2011 ingin memantapkan Bandara Adi Soemarmo menjadi Bandara Inernasional dan Bandara Haji serta adanya luapan penumpang yang dikarenakan relokasi Bandara Adi Sucipto. Oleh karena itu, pengembangan terhadap peningkatan kapasitas terminal penumpang Bandara Internasional Adi Soemarmo diharapkan menjadi alternatif bagi pengelola bandara (Firmansyah, 2017). Pemerintah Boyolali merencanakan pembangunan bandara komersil baru di Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Boyolali yang dapat menggantikan bandara Adi Soemarmo. Kajian tentang pembangunan bandara di lokasi baru sedang dalam proses pengerjaan. Bandara baru dibangun untuk mendukung dan meningkatkan investasi di Kabuaten Boyolali (Wakhidah, 2016).

17 1.1.4 Transportasi Terintegrasi Dalam rencana induk nasional bandara, pengadaan bandara harus memperhatikan tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyebrangan, transportasi laut, transportasi udara, yang membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan/atau barang, yang terus berkembang secara dinamis (Menteri Perhubungan Republik Indonesia, 2013). Transportasi publik yang terpadu diharapkan dapat meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi kemacetan yang berkontribusi pada pemborosan energi, polusi udara dan biaya pengoperasian kendaraan (Deputi Gubernur Bidang Industri, 2014). Transportasi terintegrasi pada bandara sudah diterapkan di beberapa bandara di dunia sejak tahun 1900an. Bandara pertama yang direncanakan terintegrasi dengan kereta adalah bandara Chicago yang dibangun tahun 1941. Bandara Chicago memiliki 3 terminal yang berada di pinggir kota. Setiap terminal terhubung dengan kereta cepat yang menghubungkan bandara dengan pusat kota dan daerah-daerah di pinggir kota Chicago (Zukowsky, 1996). Di Indonesia bandara pertama yang didesain terintegrasi dengan kereta adalah Bandara Kualanamu yang beroperasi sejak 25 Juli 2013. Bandara Kualanamu merupakan salah satu bandara terbaik di Indonesia, karena menjadi bandara dengan akses kereta bandara yang dilengkapi fasilitas wi-fi di dalamnya (Wira Marketing, 2016). Berdasarkan SKYTRAX, world airport award, Bandara Kualanamu berada pada urutan 10 untuk kategori Best Regional Airport in Asia dalam penghargaan The World s Best Airport tahun 2015 (Skytrax, 2016). Pada tahun 2016, Bandara Kualanamu mendapat penghargaan Diamond Award kategori Bandara Internasional dari Service Quality Award (Kualanamu Airport of Indonesia, 2016). Salah satu bandara yang terintegrasi dengan banyak transportasi publik adalah Bandara Internasional Kansai. Bandara Internasional Kansai dapat dicapai dengan menaiki kereta, bus, limousine bus, taksi, high-speed ferry dan kendaraan pribadi (Kansai International Airport, 2017).

18 1.1.5 Konsep Tourism Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang menjadi destinasi wisata di Jawa Tengah karena potensinya sebagai kota budaya Jawa. Maka dari itu, sarana prasarana di sekitar Kota Surakarta, termasuk Bandara Internasional Adi Soemarmo yang terletak di Kabupaten Boyolali sudah seharusnya lebih dipersiapkan sebagai gerbang yang mencerminkan daerah di sekitarnya serta dipersiapkan untuk dapat menampung pertumbuhan jumlah penumpang (Firmansyah, 2017). Pada masa sekarang, Solo telah menjadi salah satu pusat pengembangan kebudayaan. Dengan demikian Solo menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan masyarakat dari berbagai daerah. Transportasi di daerah sentral diharapkan tidak hanya memiliki satu macam sistem transportasi saja, selain terminal bus, juga terdapat sistem transportasi lain yang saling berhubungan yaitu Stasiun Balapan dan Bandar Udara Adi Soemarmo (Afandi, 2010). Untuk meningkatkan pengguna sarana transportasi umum udara, penyedia jasa dan pengelola bandara dituntut untuk menyediakan fasilitas-fasilitas di bandara. Selain itu, pengelola harus memperbaiki kualitas jasa dan memperhatikan kebutuhan penumpang pesawat, khususnya wisatawan mancanegara (Manullang, 2015). Pada praktiknya, penumpang yang akan berangkat maupun tiba di bandara menghabiskan waktu relatif lama di dalam bangunan terminal. Dalam kenyataannya, waktu yang dibutuhkan penumpang dalam memproses dokumennya relatif lebih kecil dibandingkan waktu yang dihabiskan untuk menunggu keberangkatan pesawat. Dengan demikian, bangunan terminal penumpang direncanakan sedemikian rupa sehingga menarik penumpang untuk menghabiskan waktu menunggunya di area komerial seperti restoran, tokotoko, kios, rekreasi dan konsesi lainnya (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 1999). Sebagai contoh daerah yang memiliki banyak potensi wisata adalah Bali. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Jumlah wisatawan asing dan domestik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali terjadi karena daya tarik wisata alam dan budaya

19 Bali. Selain itu, peningkatan terjadi karena infrastruktur dan fasilitas lainnya yang terus berkembang. Bandara merupakan sarana yang penting dalam kegiatan kepariwisataan, bukan saja sebagai fasilitas keberangkatan dan kedatangan, tetapi berkaitan dengan citra sebuah destinasi wisata. Dengan demikian bandara membawa kesan pertama bagi daerah tujuan wisata. Sehingga pelayanan di bandara harus menumbuhkan citra positif terhadap daerah tujuan wisata. Pelayanan bandara yang prima menjadi refleksi dari pelayanan parwisata, mengingat bandara menjadi sarana rekreasi, hiburan, dan pusat pelayanan informasi pariwisata. Oleh karena itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dituntut untuk memperhatikan kebutuhan penumpang pesawat khususnya wisatawan (Manullang, 2015). Contoh lain bandara yang mengusung tema tourism adalah Bandara Incheon Korea Selatan. Bandara Incheon Korea Selatan merupakan salah satu bandara terbaik di dunia yang sudah menerima banyak penghargaan dari berbagai lembaga survei bandara. Bandara Incheon dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat memanjakan pengunjung, mulai dari spa dan sauna, salon, restoran, bioskop, business lounge dan lain-lain. Bandara Incheon sebagai pintu gerbang Korea Selatan, mengangkat kebudayaan lokal yang disajikan di dalam museum bandara untuk dikenalkan kepada penumpang dan pengunjung bandara (Seuol Incheon Airport, 2016). Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mendukung perkembangan Kota Solo, Bandara Adi Soemarmo perlu dipersiapkan untuk pertumbuhan jumlah penumpang. Pelebaran terminal Bandara Adi Soemarmo mengalami kendala pembebasan lahan, sehingga muncul rencana relokasi bandara ke Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Desain bandara yang terpadu dengan moda transportasi publik lainnya, diharapkan dapat mempermudah dalam pendistribusian penumpang, berkontribusi dalam mengurai kemacetan dan pengembangan pariwisata di Surakarta dan sekitarnya. Desain bandara baru mengusung konsep tourism, yaitu (1) konsep yang mengutamakan kenyamanan penumpang maupun pengunjung, (2) memperkenalkan budaya Indonesia, karena Kota Solo merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah. Bandara baru

20 dirancang terintegrasi dengan kereta, bus, dan moda transportasi lain. Untuk memperkenalkan budaya Indonesia, bandara dilengkapi museum kebudayaan yang memamerkan kesenian, kuliner, souvenir khas Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana pengembangan Bandara Adi Soemarmo baru yang berintegrasi dengan moda transportasi publik lain dan mengusung konsep tourism? 1.3 Tujuan dan Sasaran 1. Merelokasi Bandara Adi Soemarmo ke Kecamatan Mojosongo sebagai solusi keterbatasan lahan di lokasi eksisting bandara. 2. Meningkatkan kapasitas Bandara Adi Soemarmo sehingga mampu melayani lebih banyak jasa angkutan udara domestik maupun internasional. 3. Mendesain kembali Bandara Adi Soemarmo yang berintegrasi dengan moda transportasi publik lain. 4. Mendesain bandara dengan konsep tourism sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi penumpang dan pengunjung. 1.4 Metode Pembahasan 1.4.1 Studi Literatur Studi literatur digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dari beberapa sumber mengenai perkembangan lalu lintas angkutan udara, perencanaan dan perancangan bandara, serta transportasi terintegrasi, guna menjawab setiap permasalahan dengan pemecahan yang mempunyai dasar. 1.4.2 Studi Kasus Menganalisa hasil observasi di Bandara Adi Soemarmo, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Kansai dan Bandara Internasional Incheon Korea Selatan untuk mencapai bentuk desain yang maksimal sesuai konsep perencanaan dan perancangan.

21 1.4.3 Metode Analisa Konsep Mendiskripsikan potensi berdasarkan data, kemudian dianalisa untuk mendapatkan solusi dari permasalahan serta berfungsi untuk mengembangkan potensi yang ada. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran serta metode pembahasan secara keseluruhan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan tentang landasan teori yang membahas tentang lalu lintas angkatan udara Indonesia, fungsi, penggunaan, hierarki, klasifikasi, spesifikasi, aktivitas, perancangan bandara serta transportasi terintegrasi. BAB III : TINJAUAN UMUM WILAYAH PERANCANGAN Berisi tentang sejarah Kabupaten Boyolali, letak geografis, administratif Kabupaten Boyolali serta pembahasan dan data lokasi bandara. BAB IV : ANALISA DAN KONSEP Berisi tentang landasan teori, parameter atau dasar perhitungan, analisa pendekatan perencanaan baik secara mikro maupun makro, serta konsep perancangan untuk mendapatkan desain Bandara Adi Soemarmo yang baik. DAFTAR PUSTAKA Berisikan informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tulisan.