BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 1. PENDAHULUAN

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Komposisi Bahan Baku Rata-Rata Produk Buku Tiap Edisi. Master Cetak (roll) Tinta Cetak (liter)

3.1.1 Sejarah Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk yang sering diproduksi adalah brosur, label kemasan, dan hang tag.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian.

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem ini adalah sebagai berikut:

BAB V RINCIAN TUGAS. : Art paper 210 gr

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

BAB III PEMBAHASAN. keluarga dari Bapak Nugroho Arief Harmawan, sehingga manajerial. diserahkan kepada anggota keluarga besar. CV.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB III ANALISA. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB III ANALISA. tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta)

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret 2013

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Muniya Alteza

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan

Pertemuan II 9/18/2012. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Status awal: A = U + M

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB 5. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

BAB III ANALISIS SISTEM. bidang usaha industri kue. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V RINCIAN TUGAS. 5.1 Cakupan Teknis Pekerjaan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

Lampiran 1. Tampilan cokelat batangan dan desain kemasan cokelat batangan

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda

MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA. oleh

PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini,

BAB II KERANGKA TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya. Hardi Setiawan

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB III ANALISA. 3.1 Brosur Pesaing Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi

BAB III. Metode Penelitian

Transkripsi:

29 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan PT. IGS adalah perusahaan yang berada didalam naungan Sejati Group yang dimana sejati group itu sendiri banyak memiliki anak perusahaan seperti SLT, R2R, Food Corner dan SPBU dan PT. IGS merupakan salah satu bagian dari anak perusahaan dari Sejati Group dan perusahaan ini memilki office dan factory yang berbeda tempat dimana untuk pabrik itu sendiri berada di jalan Gili Sampeng, Kemanggisan Jakarta Barat dan untuk office berada dijalan Tanah Abang III No. 113, Jakarta, perusahaan ini bergerak dalam bidang dunia percetakan yang menghasilkan suatu kemasan produk Farmasi (obat) berbahan dasar kertas yang dimana perusahaan ini didukung oleh mesin-mesin yang cukup berkualitas dan SDM yang cukup, perusahaan ini berdiri sejak tahun Juli 1995 dan perusahaan ini hampir 70 % mencetak produk kemasan untuk farmasi (obat). akan tetapi perusahaan ini juga menerima jasa pembuatan atau pencetakan berbagai macam bentuk produk seperti buku, majalah, flyer atau brosur walaupun memang order terbesar dari perusahaan ini adalah kemasan farmasi. 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ini dipimpin oleh seorang Direktur yang kemudian memberikan atau menunjuk kepada Head Manager yang dibantu oleh seorang Asisten Kepala (Askep) yang bertujuan untuk mengurusi permasalahan produksi dengan dibantu oleh Marketing, Desain 29

30 Grafis, Supervesor mesin yang berkompeten dibidangnya dan seorang PPIC dan QC yang bertujuan untuk mengatur daan mengontrol jalanya produksi dari awal produk datang hingga selesai yang bertujuan untuk menjalankan dan mengoperasionalkan perusahaan tersebut untuk dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Perusahaan ini memeliki karyawan kurang lebih 30 orang baik di office atau factory. Berikut ini struktur organisasi di PT. IGS. Gambar 4.1 : (Struktur Organisasi Perusahaan)

31 4.1.3 Data Hasil Survey Dari hasil survey dilapangan dan studi literature dapat diperoleh informasi sebagai berikut : a) Survey Lapangan Informasi data ini diperoleh melalui hasil survey di bagian produksi pada PT. IGS berupa hasil input biaya tenaga kerja, biaya material material, dan biaya `energi untuk dapat menentukan nilai output dari hasil penghitungan periode awal ke periode selanjutnya untuk tahun 2012 s/d 2013. b) Studi Literatur Studi literature dilakukan untuk memperoleh data primer seperti data input tenaga kerja, data input material, data input energi, data input modal yang dapat berpengaruh tehadap tingkat produktifitas kemasan produk dan literature yang digunakan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tema pembahasan pada penelitian ini. 4.2. Pengumpulan Data Output Produksi yang dihasilkan adalah kemasan obat single lock, kemasan obat buttom lock, insert single lock dan insert buttom lock sedangkan jumlah produksi yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1.Jumlah dan Nilai Produksi TAHUN PRODUK QUANTITY (PCS) Kemasan Albotyl 5 ml 2012 Kemasan Albotyl 10 ml Kemasan Albotyl 30 ml HARGA PRODUK (RP) NILAI TOTAL (RP) 6.000.000 180 1.080.000.000 5.000.000 200 1.000.000.000 4.800.000 230 1.104.000.000 NILAI OUTPUT TOTAL 3.184.000.000

32 TAHUN PRODUK QUANTITY (PCS) HARGA PRODUK (RP) NILAI TOTAL (RP) TAHUN PRODUK QUANTITY HARGA PRODUK NILAI TOTAL Kemasan Albotyl 5 ml 5.900.000 180 1.062.000.000 2013 Kemasan Albotyl 10 ml 5.100.000 197 1.004.700.000 Kemasan Albotyl 30 ml 4.900.000 225 1.102.500.000 NILAI OUTPUT TOTAL 3.169.200.000 Tabel 4.1 : Tabel Nilai Output 2012-2013 Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa jumlah produksi yang tertinggi adalah kemasan kemasan Albotyl 5 ml sebanyak 6.000.000 pcs pada tahun 2012 akan tetapi pada tahun 2013 produk tersebut mengalami penurunan pemesanan menjadi 5.900.000 pcs, dan untuk nilai output total paling terbesar adalah tahun 2012 sebesar Rp 3.184.000.000, dibandingkan tahun 2013 yang hanya Rp 3.169.200.000, hal ini disebabkan walaupun adanya peningkatan pada kuantitas albotyl 10 ml dan 30 akan tetapi untuk harga produk tersebut mengalami penurunan dikarenakan bertambahnya kuantitas dan selain itu untuk Albotyl 5m mengalami penurunan dalam kuantitas pemesanan pada tahun 2013. 4.3 Pengumpulan Data Input Biaya produksi terdiri dari biaya tenaga kerja, material, energi dan Untuk biaya tenaga kerja dapat di lihat pada tabel berikut. modal. TAHUN 2012 KUANTI GAJI /BULAN TOTAL PERIODE TENAGA KERJA TAS (RP) (1 TAHUN)/RP (ORANG) Head Manager 1 7.000.000 84.000.000 Kepala Produksi 1 4.000.000 48.000.000 Admin Produksi 1 2.000.000 24.000.000

33 PPIC/QC 2 2.500.000 60.000.000 Supervesor 3 2.500.000 90.000.000 Operator Mesin 3 2.500.000 90.000.000 Kenek Mesin 3 2.000.000 72.000.000 Kurir 2 1.700.000 40.800.000 Finishing 10 1.300.000 156.000.000 TOTAL 664.800.000 TAHUN 2013 KUANTI GAJI /BULAN TOTAL PERIODE TENAGA KERJA TAS (RP) (1 TAHUN)/RP (ORANG) Head Manager 1 7.500.000 90.000.000 Kepala Produksi 1 4.400.000 52.800.000 Admin Produksi 1 2.250.000 27.000.000 PPIC/QC 2 2.750.000 66.000.000 Supervesor 3 2.750.000 66.000.000 Operator Mesin 3 2.750.000 99.000.000 Kenek Mesin 3 2.250.000 81.000.000 Kurir 2 1.900.000 45.600.000 Finishing 10 1.500.000 180.000.000 TOTAL 707.400.000 Tabel 4.2 : Tabel Input Tenaga 2012-2013 Nilai Total = Kuantitas x Harga Per unit x Periode 1 Tahun ( 12 Bulan ) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk input tenaga kerja terbesar yaitu sebesar Rp. 707.400.000 pada tahun 2013 di bandingkan dengan biaya tenaga kerja tahun 2012 sebesar Rp. 664.800.000 yang mengalami kenaikan sekitar Rp. 42.600.000 dibanding tahun sebelumnya hal disebabkan pada tahun 2013 terjadi kenaikan untuk gaji karyawan pada masing-masing bagian sedangkan untuk jumlah karyawan tetap sama seperti tahun sebelumnya.

34 TAHUN 2012 MATERIAL BUTUH HARGA BAHAN BAHAN (RP) TOTAL (RP) Kertas Art Cartoon 337 /Rim 1.900.000 640.300.000 310 Lem 5 Kg 65.000 325.000 Tinta Cyan 2 Kg 700.000 1.400.000 Tinta Magenta 2 Kg 700.000 1.400.000 Tinta Yellow 2 Kg 700.000 1.400.000 Tinta Black 2 Kg 700.000 1.400.000 Chemickal Cetak 9 Liter 150.000 1.350.000 TOTAL 647.575.000 TAHUN 2013 MATERIAL BUTUH HARGA BAHAN BAHAN (RP) TOTAL (RP) Kertas Art Cartoon 400 /Rim 1.950.000 780.000.000 310 Lem 6 Kg 66.000 396.000 Tinta Cyan 2 Kg 730.000 1.460.000 Tinta Magenta 2 Kg 730.000 1.460.000 Tinta Yellow 2 Kg 730.000 1.460.000 Tinta Black 2 Kg 730.000 1.460.000 Chemickal Cetak 9 Liter 160.000 1.440.000 TOTAL 787.676.000 Tabel 4.3 : Tabel Input Material 2012-2013 Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa untuk input material terbesar yaitu Rp.787.676.000 pada tahun 2013 di bandingkan dengan biaya material tahun 2012 sebesar Rp. 647.575.000 yang mengalami kenaikan sekitar Rp. 104.101.000 dibanding tahun sebelumnya hal ini disebabkan pada tahun 2013 terjadi peningkatan dalam bahan material dan selain itu pula bahan material pada tahun 2013 mengalami kenaikan harga dibandingkan tahun 2012.

35 Data Pemakaian Energi 2012 NO ITEM PEMAKAIAN TOTAL PEMAKAIAN 1 Mesin Cetak 1 x 1.100 watt 1.100 watt 2 Mesin Laminating 1 x 950 watt 950 watt 3 Mesin Pond SBG 1 x 950 watt 950 watt 4 Mesin Lem 1 x 900 watt 900 watt 5 Ac 1PK = 746 2 x 746 watt 1.492 watt 6 Monitor + PC 2 x 550 watt 1.100 watt 7 Lampu (5 x2 =10) 10 x 18 watt 180 watt 8 Printer 1 x 150 watt 150 watt 10 Mesin Air 1 x 350 watt 350 Watt TOTAL 7.172 watt Ket : Total Pemakaian = 7.172 watt : 1000 = 7.172 (kw/hari) Waktu Pemakaian = 14 jam (2 Sift) x 25 x 12 = 4200 (jam) Tabel 4.4 : Tabel Input pemakaian daya energi 2012 Dari data tabel diatas menyatakan bahwa untuk pemakaian listrik yaitu 7,172 (kwh/hari) dan waktu pemakaian yaitu 4.200/Jam/tahun hal ini diperoleh berdasarkan penghitungan dari tabel diatas untuk pemakaian peralatan mesin dan alat penunjang yang dipergunakan pada tahun 2012. TAHUN ENERGI KUANTITAS WAKTU HARGA/ NILAI PEMAKAIN UNIT (RP) TOTAL (RP) (JAM) Listrik 7.172 (kw) 4.200 890 26.808.936 2012 Genset 350 (Liter) 6.500 2.275.000 TOTAL 29.083.936 Tabel 4.5 : Tabel Input biaya pemakaian energi 2012 Dari data tabel diatas menyatakan bahwa pemakaian energi untuk listrik Rp. 26.808.936 tahun 2012 dan pemakain genset yaitu Rp.2.275.000 sehingga biaya pemakaian pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 29.083.936

36 Data Pemakaian Energi 2013 NO ITEM PEMAKAIAN TOTAL PEMAKAIAN 1 Mesin Cetak 1 x 1.100 watt 1.100 watt 2 Mesin Laminating 1 x 950 watt 950 watt 3 Mesin Pond SBG 1 x 950 watt 950 watt 4 Mesin Lem 1 x 900 watt 900 watt 5 Ac 1PK = 746 2 x 746 watt 1.492 watt 6 Monitor + PC 2 x 550 watt 1.100 watt 7 Lampu (7 x 2 =14) 14 x 18 watt 252 watt 8 Printer 1 x 150 watt 150 watt 10 Mesin Air 1 x 400 watt 400 Watt TOTAL 7.294 watt Ket : Total Pemakaian Waktu Pemakaian = 7.294 watt : 1000 = 7.294 (kw/ hari = 14 jam (2sift) x 25 x 12 = 4.200 (jam) Tabel 4.6 : Tabel Input pemakaian daya energi 2013 Dari data tabel diatas menyatakan bahwa untuk pemakaian listrik yaitu 7.294 watt (kwh/hari) dan waktu pemakaian yaitu 2.400/Jam/tahun hal ini diperoleh berdasarkan penghitungan dari tabel diatas untuk pemakaian peralatan mesin dan alat penunjang yang dipergunakan pada tahun 2013. TAHUN ENERGI KUANTITAS WAKTU HARGA/ NILAI PEMAKAIN UNIT (RP) TOTAL (RP) (JAM) Listrik 7,294 (kw) 4.200 900 27.571.320 2013 Genset 350 (Liter) 6.500 2.275.000 TOTAL 29.846.320 Tabel 4.7 : Tabel Input biaya pemakaian energi 2013 Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa untuk input energi terbesar yaitu Rp. 29.846.320 pada tahun 2013 di bandingkan dengan input energi tahun 2012 sebesar Rp. 29.083.936 yang mengalami kenaikan sekitar Rp. 762.384 dibanding

37 tahun sebelumnya hal disebabkan pada tahun 2013 terjadi kenaikan dari 7.172 (kwh) menjadi 7.294 (kwh) dan kenaikan tarif daya listrik sedangkan untuk genset tidak ada peningkatan atau penurunan. Data Lampiran Pengumpulan Data 2012 NO ITEM JUMLAH TOTAL (RP) 1 Tanah + Bangunan 1.000 M/2 3.250.000.000 2 Mesin Cetak GTO 52 1 850.000.000 3 Mesin Lem Bending 1 200.000.000 4 Mesin Pond SBG 1 75.000.000 5 Printer 2 3.000.000 6 Peralatan Penunjang 5 23.775.000 TOTAL MODAL 4.401.775.000 Tabel 4.8 : Tabel Input Harta Perolehan 2012 MODAL KERJA TAHUN 2012 (RP) Kas (30 % produk) 955.200.000 Piutang dagang 70 % (produk 2012) 2.228.800.000 HARTA LANCAR Bahan Baku 647.575.000 Biaya dibayar dimuka (Asuransi) 125.000.000 Total Modal Kerja 3.956.575.000 HARTA TETAP Harga Perolehan (Tanah+Mesin + Peralatan) Penyusutan (mesin GTO 52, Lem Bending, Pond SBG, Printer ) 4.401.775.000 219.290.000 Aset Tetap 4.621.065.000 TOTAL 8.577.640.000 Tabel 4.9 : Tabel Input Modal kerja dan Harta Tetap 2012

38 Perhitungan Kuantitas Modal Kerja Periode 2012 Penyusutan = Rp. 219.290.000 Aktiva = Total dari aset tetap + Modal kerja periode 2012 = Rp. 4.621.065.000 + Rp. 3.956.575.000 = Rp. 8.577.640.000 Perhitungan Harga Per unit 1. Tingkat Deprisiasi Gabungan Total depresiasi tahunan (penyusutan) : total harga perolehan Rp. 219.290.000 : Rp. 4.401.775.000 = 0. 049 % 2. Keuntungan Nilai Total Keuntungan Periode Dasar = Output total - ( sub total tenaga kerja + sub total material + sub total energi + nilai total penyusutan = = Rp. 3.184.000.000 - (Rp. 664.800.000 + Rp. 647.575.000 + = Rp. 29.083.936 + Rp. 219.290.000 = Rp. 1.623.251.064 3. Aset tetap + modal kerja = = Rp. 4.621.065.000 + Rp. 3.956.575.000 = Rp 8.577.640.000 4. ROA ROA = ( nilai total keuntungan periode dasar ) / ( aset tetap + modal kerja periode dasar ) = Rp. 1.623.251.064 : Rp 8.577.640.000 = 0. 18 % Perhitungan Nilai Total Input Modal 1. Nilai total penyusutan = Kuantitas ( harga perolehan) x Harga per unit = Rp. 4.401.775.000 x 0. 049 % = Rp. 2.156.870 2. Nilai Total Keuntungan = Output total - ( sub total tenaga kerja + sub total material + sub total energi + nilai total penyusutan

39 = Rp. 3.184.000.000 - (Rp. 664.800.000 + Rp. 647.575.000 + = Rp. 29.083.936 + Rp. 2.156.870 = Rp. 1.840.384.194 3. Sub total modal = nilai total penyusutan + nilai total keuntungan = Rp. 2.156.870 + Rp. 1.840.384.194 = Rp. 1.842.541.064 TAHUN 2012 MODAL KUANTITAS (RP) HARGA / UNIT (%) NILAI TOTAL (RP) Penyusutan 219.290.000 0. 04 8.771.600 Keuntungan 8.577.640.000 0. 18 1.543.975.200 TOTAL 2012 1.552.746.800 Tabel 4.10 : Tabel Biaya Modal 2012 Data Lampiran Pengumpulan Data 2013 NO ITEM JUMLAH TOTAL (RP) 1 Tanah + Bangunan 1.000 M/2 3.250.000.000 2 Mesin Cetak GTO 52 1 703.000.000 3 Mesin Lem Bending 1 150.900.000 4 Mesin Pond SBG 1 55.000.000 5 Printer 2 2.011.250 6 Peralatan Penunjang 5 20.775.000 TOTAL MODAL 4.181.686.250 Tabel 4.11 : Tabel Input Harta Perolehan 2013 MODAL KERJA TAHUN 2013 (RP) Kas (30 % produk) 950.760.000 Piutang dagang ( 70 % produk 2013) 2.218.440.000 HARTA LANCAR Bahan Baku 787.676.000

40 Biaya dibayar dimuka (Asuransi) 115.000.000 Total Modal Kerja Rp. 4.071.876.000 HARTA TETAP Harga Perolehan (Tanah+Mesin + Peralatan) Penyusutan (mesin GTO 52, Lem Bending, Pond SBG, Printer ) 4.181.686.250 205.000.000 Aset Tetap 4.386.686.250 TOTAL 8.458.862.250 Tabel 4.12 : Tabel Input Modal kerja dan Harta Tetap 2013 Perhitungan Kuantitas Modal Kerja Periode 2013 Penyusutan = Rp. 205.000.000 Aktiva = Total dari aset tetap + Modal kerja periode = Rp. 4.386.686.250 + Rp. 4.071.876.000 = Rp. 8.458.862.250 Perhitungan Harga Per unit 1. Tingkat Deprisiasi Gabungan Total depresiasi tahunan : total harga perolehan Rp. 205.000.000 : Rp. 4.181.686.250 = 0.049 % 2. Keuntungan Nilai Total Keuntungan Periode Dasar = Output total - ( sub total tenaga kerja + sub total material + sub total energi + nilai total penyusutan = = Rp. 3.169.200.000 - (Rp. 707.400.000 + Rp. 787.676.000 + Rp. 29.846.320 + Rp. 205.000.000 = Rp. 1.439.277.680 3. Aset tetap + modal kerja = Rp. 4.386.686.250 + Rp. 4.071.876.000 = Rp. 8.458.862.250

41 4. ROA ROA = ( nilai total keuntungan periode dasar ) / ( aset tetap + modal kerja periode dasar ) = Rp. 1.439.277.680 : Rp. 8.458.862.250 = 0. 17 % Perhitungan Nilai Total Input Modal 1. Nilai total penyusutan = kuantitas x harga per unit = Rp. 4.181.686.250 x 0. 049 % = Rp. 2.049.027 2. Nilai Total Keuntungan = Output total - ( sub total tenaga kerja + sub total material + sub total energi + nilai total penyusutan = Rp. 3.169.200.000 - (Rp. 707.400.000 + Rp. 787.676.000 + = Rp. 29.846.320 + Rp. 2.049.027 = Rp. 1.642.228.653 3. Sub total modal = nilai total penyusutan + nilai total keuntungan = Rp. 2.049.027 + Rp. 1.642.228.653 = = Rp. 1.644.277.680. TAHUN 2013 MODAL KUANTITAS (RP) HARGA / UNIT (%) NILAI TOTAL (RP) Penyusutan 205.000.000 0.04 8.200.000 Keuntungan 8.458.862.250 0.17 1.438.006.583 TOTAL 2013 1.446.206.583. Tabel 4.13 : Tabel Biaya Modal 2013 Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa untuk modal terbesar yaitu Rp. 1.552.746.800 pada tahun 2012 di bandingkan dengan modal tahun 2012 sebesar Rp.1.446.206.583 yang mengalami penurunan dari tahun 2012 sekitar Rp.106.540.217 dibanding tahun 2013 hal disebabkan pada tahun 2013 nilai keuntungan dan dan penyusutan mengalami penurunan dibanding tahun periode tahun 2012.

42 4.4. Output Berdasarkan Harga Konstan Harga kostan adalah harga tahun dasar ( Periode dasar ). Dalam hal ini adalah tahun 2012 yang merupakan tahun awal pengukuran produktivitas. 4.4.1. Output Berdasarkan Harga Konstan Indeks output : Indeks output periode dasar : Indeks output periode selanjutnya. Periode 2012 ( periode dasar ) O1 = ( 6.000.000 x Rp. 180 ) + ( 5.000.000 x Rp. 200 ) + ( 4.800.000 x Rp. 230 ) = Rp 3.184.000.000 Periode 2012 s/d periode 2013 masing-masing menggunakan harga periode dasar tahun 2012), sampai dengan periode 2013. O2 = ( 5.900.000 x Rp. 180 ) + (5.100.000x Rp. 200 ) + ( 4.900.000 x Rp. 230 ) = Rp 3.227.000.000 Indeks output O2 / O1 = Rp 3.227.000.000/ Rp 3.184.000.000 = 1.01 % 4.4.2. Input Berdasarkan Harga Konstan a. Tenaga Kerja. Periode 2012 ( periode dasar ) L 1 = ( 1 x Rp. 7.000.000 ) + ( 1 x Rp. 4.000.000 ) + ( 1 x Rp. 2.000.000 ) + ( 2 x Rp. 2.500.000 ) + ( 3 x Rp. 2.500.000 ) + ( 3 x Rp. 2.500.000 ) + ( 3 x Rp. 2.000.000 ) + ( 2 x Rp. 1.700.000 ) + (10 x 1.300.000) = Rp. 55.400.000 x 12 = Rp. 664.800.000 Indeks input tenaga kerja = L 1 / L 1 = Rp. 664.800.000 / Rp. 664.800.000 = 1 Periode 2012 s/d periode 2013 masing-masing menggunakan harga periode dasar tahun 2012), sampai dengan periode 2013. Periode 2013 ( periode dasar ) L 2 = ( 1 x Rp. 7.000.000 ) + ( 1 x Rp. 4.000.000 ) +

43 ( 1 x Rp. 2.000.000 ) + ( 2 x Rp. 2.500.000 ) + ( 3 x Rp. 2.500.000 ) + ( 3 x Rp. 2.500.000 ) + ( 3 x Rp. 2.000.000 ) + ( 2 x Rp. 1.700.000 ) + (10 x 1.300.000) = Rp. 55.400.000 x 12 = Rp. 664.800.000 = L 2/ L 2 = Rp. 664.800.000/ Rp. 664.800.000 = 1 Nilai Input Total ( In ) = Nilai Input tenaga kerja (Ln) + Nilai input Material (Mn) + Nilai Input energi (En) + Nilai input modal (Kn). Periode 2012 ( periode dasar ) I 1 = Rp. 664.800.000 + Rp. 647.575.000 + Rp. 29.083.936 + 1.552.746.800 = Rp. 2.894.205.736 Indeks input total = I 1 / I 1 = Rp. 2.894.205.736 / Rp. 2.894.205.736 =1 Periode 2012 (Periode pertama 2012 s/d periode kedua tahun 2013 masing-masing menggunakan harga periode dasar tahun 2012), sampai dengan periode 2013 dihitung berturut-turut meliputi komponen material, energi, dan modal dengan cara yang sama seperti: Periode 2013 ( periode dasar ) I 2 = Rp. 664.800.000 + Rp. 763.230.000 + Rp. 29.539.972 + Rp. 1.446.206.583 = Rp. 2.903.776.555 Indeks input total = I 2 / I 1 = Rp. 2.903.776.555 / Rp. 2.894.205.736 = 1.01 % 4.4.3. Indeks Produktivitas Input Berdasarkan Harga Konstan (Khususnya terkait dengan butir a. Tenaga kerja) Perhitungan indeks produktivitas ini untuk mengetahui indeks produktivitas pada tenaga kerja, material, energi dan modal

44 Periode 2012 (Periode dasar) PL 1 = O 1 / L 1 = Rp 3.184.000.000/ Rp. 664.800.000 = 4.78 % Periode 2012 (Periode pertama 2012 s/d periode kedua tahun 2013 masing-masing menggunakan harga periode dasar tahun 2012), sampai dengan periode 2013 dihitung berturut-turut meliputi komponen material, energi, dan modal dengan cara yang sama seperti: PL 2 = O 2 / L 2 = Rp 3.227.000.000 / Rp. 664.800.000 = 4.85 % Indeks produktivitas tenaga kerja ( IPL ) = ( PL 2 / PL 1 ) x 100 = (4.85 / 4.78) x 100 = 101.4 % b. Material Periode 2012 ( Periode dasar ) PM 1 = O 1 / M 1 = Rp 3.184.000.000 /Rp. 647.575.000 = 4.91 % Periode 2013 ( Periode 2 dengan harga periode dasar ) PM 2 = O 2 /M 2 = Rp 3.227.000.000 /Rp. 763.230.000 = 4.22 % Indeks produktivitas material (IPM) = (PM 2 /PM 1 ) x 100 = (4.22 / 4.91) x 100 = 85.9 % c. Energi Periode 2012 ( Periode dasar ) PE 1 = O 1 / E 1 = Rp 3.184.000.000 / Rp. 29.083.936 = 109.4 % Periode 2013 (Periode 2 dengan harga periode dasar ) PE 2 = O 2 / E 2 = Rp.3.227.000.000 / Rp.29.539.972 = 109.2 % Indeks produktivitas energi ( IPE ) = (PE 2 / PE 1 ) x 100 = (109.2 /109.4) x 100 = 99.8 % d. Modal Periode 2012 ( Periode dasar ) PK 1 = O 1 / K 1 = Rp 3.184.000.000 / Rp. 1.552.746.800 = 2.05 % Periode 2013 (Periode 2 dengan harga periode dasar ) PK 2 = O 2 / K 2 = Rp 3.227.000.000 / Rp. 1.446.206.583 = 2.23 % Indeks produktivitas modal (IPK) = ( PK 2 / PK 1 ) x 100 = ( 2.23 / 2.05 ) x 100 = 108.7%

45 e. Total Input Periode 2012 ( Periode dasar ) PT 1 = O 1 / I 1 = Rp 3.184.000.000 / Rp. 2.894.205.736 = 1.10 % Periode 2013 ( Periode 2 dengan harga periode dasar ) PT 2 = O 2 /I 2 = Rp 3.227.000.000 / Rp. 2.903.776.555 = 1.11 % Indeks produktivitas total input ( IPT ) = ( PT 2 / PT 1 ) x 100 = (1.11 / 1.10) x 100 = 100.9 %