Makalah Seminar Kerja Praktek OPTIX BWS 1600G Sebagai Perangkat Transmisi di PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL) Regional Central Java

dokumen-dokumen yang mirip
ZTE ZXWM M900 SEBAGAI PERANGKAT DWDM BACKBONE

BAB II WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (WDM) Pada mulanya, teknologi Wavelength Division Multiplexing (WDM), yang

PERANGKAT DWDM ZTE PADA JARINGAN BACKBONE

Kontingensi Kabel Optik non-homogen Tipe G.652 dan G.655 Abstrak Kata Kunci PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

Makalah Seminar Kerja Praktek OPTIX OSN 9500 Sebagai Perangkat Transmisi di PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL) Regional Central Java

TEKNOLOGI DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) PADA JARINGAN OPTIK. Yamato & Evyta Wismiana. Abstrak

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. Perkembangan teknologi telekomunikasi memungkinkan penyediaan

DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING ( DWDM )

Analisis Penguat EDFA dan SOA pada Sistem Transmisi DWDM dengan Optisystem 14

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI DWDM PADA SERAT OPTIK DI PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk NETWORK REGIONAL SEMARANG

IMPLEMENTASI JARINGAN OPTIK TRANSPARAN

Makalah Seminar Kerja Praktek POWER KALKULASI PERANGKAT DWDM ZTE PADA JARINGAN BACKBONE JAWA LINK PURWOKERTO - YOGYAKARTA

Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) sebagai Solusi Krisis Kapasitas Banwidth pada Transmisi Data

Teknologi WDM pada Serat Optik

Topologi Jaringan Transport Optik

BAB II SISTEM TRANSIMISI KABEL SERAT OPTIK. telekomunikasi yang cepat maka kemampuan sistem transmisi dengan menggunakan

TRANSMISI DATA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem

BAB III IMPLEMENTASI PENERAPAN METRO WDM PADA JARINGAN TRANSMISI SERAT OPTIK

SISTEM TRANSMISI ULTRA-DENSE WAVE LENGTH DIVISION MULTIPLEXING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Sistem komunikasi kabel laut dengan repeater. akan menguatkan efek dispersi dan gangguan lainnya pada link.

BAB IV ANALISA KINERJA DWDM HUAWEI BWS1600 PADA LINK KEBAGUSAN JAMPANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY (SDH) DAN DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM)

Analisis Perbandingan CWDM Dengan Modulasi Eksternal Menggunakan Penguat EDFA dan Tanpa Penguat

Pengertian Multiplexing

Analisis 1,28 Tbps Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) Menggunakan Modulasi Eksternal dan Deteksi Langsung

BAB II. SDH (Synchronous Digital Hierarchy)

BAB III WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEX

ANALISIS PENGARUH CROSSTALK PADA SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK TERHADAP JARINGAN DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM)

(MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK)

Makalah Seminar Kerja Praktek DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) PADA SISTEM TRANSMISI FIBER OPTIK

Aplikasi Multiplexer -8-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI DWDM PADA ERION TM

ANALISIS PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK CWDM JARINGAN UNIVERSITAS INDONESIA TERPADU (JUITA)

PERENCANAAN PENAMBAHAN AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK (ASON) PLANNING ADDITION AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK(ASON)

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

BAB II DASAR SYSTEM JARINGAN TRANSMISI METRO WDM

± voice bandwidth)

BAB III TEORI PENDUDUKUNG

STUDI PERANCANGAN SISTEM RoF-OFDM POLARISASI TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN MODULASI QPSK DAN QAM


RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN KOMUNIKASI BACKBONE BAWAH LAUT BERBASIS SERAT OPTIK JALUR 40G UNTUK JALUR SURABAYA BANJARMASIN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... Error! Bookmark not defined.

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI DWDM PADA JARINGAN BACKBONE JAWA BARAT SKRIPSI TEGAR SATRIO DWIPUTRO FAKULTAS TEKNIK

BAHAN SIDANG TUGAS AKHIR O L E H RIFQI FIRDAUS

Aplikasi In-line Amplifier EDFA Pada Sistem Transmisi Panjang Gelombang Tunggal dan Transmisi Berbasis WDM

BAB II KONSEP DASAR SERAT OPTIIK DAN DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING. Teknologi serat optik adalah suatu teknologi komunikasi yang

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT SANGATTA-TOWALE

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

BAB II. SDH (Synchronous Digital Hierarchy)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNOLOGI 100 GIGABIT ETHERNET. GALIH HERMAWAN Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ANALISIS PERBANDINGAN PULSA GAUSSIAN DENGAN PULSA SECANT HIPERBOLIK PADA TRANSMISI SOLITON UNIVERSITAS TELKOM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM TRANSMISI DWDM PADA JARINGAN SDH (Studi Kasus : Penerapan Sistem DWDM dan SDH pada Jaringan Transmisi PT. XL Axiata tbk.)

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG

ANALISIS DAN SIMULASI EFEK NON LINIER THREE WAVE MIXING PADA LINK DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM) SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM

Application of Radio-Over-Fiber (ROF) in mobile communication

BAB II WIDE AREA NETWORK

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA

ANALISIS PENERAPAN OPTICAL ADD-DROP MULTIPLEXER (OADM) MENGGUNAKAN FIBER BRAGG GRATING (FBG) PADA TEKNIK DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (DWDM)

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 3 Penjamakan Digital

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN LATENCY PADA DYNAMIC WAVELENGTH ROUTER SALURAN TRANSMISI OPTIK WILLY V.F.S

ABSTRAK. i UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

TUGAS AKHIR. Oleh : MUHAMMAD ARIF Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Elektro

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

PERANCANGAN PENINGKATAN KAPASITAS LINK 10 GIGABIT PADA JARINGAN BACKBONE DWDM SUMATERA DI PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

Unsur yang menentukan jenis suatu LAN atau MAN adalah : Topologi Media Transmisi Teknik Medium Access Control

ANALISA KINERJA SISTEM KOMUNIKASI OPTIK JARAK JAUH DENGAN TEKNOLOGI DWDM DAN PENGUAT (EDFA)

Synchronous Optical Networking SONET

Dasar Sistem Telekomunikasi. Nyoman S, ST, CCNP

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN SERAT OPTIK DWDM (DENSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING) UNTUK LINK MEDAN LANGSA (Studi Kasus di PT.

BAB III CROSSTALK PADA JARINGAN DWDM. (tersaring). Sebagian kecil dari daya optik yang seharusnya berakhir di saluran

LAPORAN KERJA PRAKTEK APLIKASI DWDM PADA SERAT OPTIK

Jaringan Komputer 1 of 10. Topologi menunjuk pada suatu cara dimana end system atau station yang dihubungkan ke jaringan saling diinterkoneksikan.

Rosmadina¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB I ANALISA PENGARUH TIPIKAL SISTEM PROTEKSI ASON TERHADAP OCUPANCY KAPASITAS PADA PERANGKAT OSN 9500 HUAWEI DI PT. INDOSAT

HYBRID-EDFA / RFA (GABUNGAN PENGUAT OPTIK PADA TRANSMISI SERAT OPTIK)

ANALISIS DISPERSION POWER PENALTY PADA AREA RING-1 JARINGAN LOKAL AKSES FIBER STO GATOT SUBROTO

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 7. Multiplexing

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

SYNCRONOUS DIGITAL HIERARCHY

adalah pengiriman data melalui sistem transmisi elektronik dengan komputer adalah hubungan dua atau lebih alat yang membentuk sistem komunikasi.

Abstrak. 30 DTE FT USU. sistem pembagian spektrum panjang gelombang pada pentransmisiannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Jaringan Akses Fiber Optik Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF)

COARSE WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING ( CWDM ) Andreas Ardian Febrianto INTISARI

PERENCANAAN JARINGAN NG-PON2 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TWDM PADA PERUMAHAN GRAND SHARON BANDUNG

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1907

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek OPTIX BWS 1600G Sebagai Perangkat Transmisi di PT Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL) Regional Central Java Oleh : Hanitya Triantono WP (L2F008129) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Perkembangan teknologi telekomunikasi sekarang ini sangatlah pesat Berbagai macam kemajuan dalam bidang telekomunikasi meliputi dalam hal-hal infrastruktur maupun dalam pelayanan yang dapat disediakan kepada pelanggan Sehingga bisa dilakukan pengiriman informasi dari tempat jauh hanya dengan menggunakan jaringan telekomunikasi Proses pengiriman melibatkan peralatan transmisi Salah satu perangkat transmisi yang digunakan dalam telekomunikasi adalah OptiX BWS 1600 G OptiX BWS 160 G merupakan sebuah perangkat transmisi yang berkapasitas besar dan berfungsi sebagai Backbone jarak jauh Hal ini dirancang sesuai dengan kondisi sekarang dan masa depan pengembangan jaringan optik, dengan konfigurasi yang fleksibel dan mewarisi kompatibilitas yang baik dari seri Optix Kata kunci : Transmisi, Optix BWS 1600G 1 Pendahuluan 11 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu penyampaian informasi dari satu pihak pengirim menuju pihak lain sebagai penerima Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan hubungan dengan orang lain Pada zaman sekarang ini, di tengah-tengah kemajuan ilmu dan teknologi maka diperlukan suatu cara penyampaian informasi yang lebih maju dan semakin baik Jika tidak maka kita akan ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin pesat Terlebih dengan sistem jaringan telekomunikasi yang saat ini lebih kompleks guna memacu kemudahan pengguna jasa layanan telekomunikasi dalam melakukan akses komunikasi jarak jauh dan singkat Untuk itu pemanfaatan teknologi khususnya dalam bidang telekomunikasi sangatlah penting Perkembangan teknologi telekomunikasi sekarang ini sangatlah pesat Berbagai macam kemajuan dalam bidang telekomunikasi meliputi dalam hal-hal infrastruktur maupun dalam pelayanan yang dapat disediakan kepada pelanggan Sehingga bisa dilakukan pengiriman informasi dari tempat jauh hanya dengan menggunakan jaringan telekomunikasi Salah satu perangkat transmisi yang digunakan dalam telekomunikasi adalah OptiX BWS 1600G OptiX BWS 1600G menggunakan sistem transmisi optik yang berupa transmisi panjang gelombang (Wavelength) yang berbeda yang di multiplexing Suatu sistem transmisi optik yang dikembangkan oleh Huawei Technologies Desain modul BWS 1600G memungkinkan untuk layanan antar muka, jaringan yang fleksibel, kapasitas software-programmable, mudah dalam instalasi dan pemeliharaan, serta mudah upgrade dan perluasan ekspansi Dengan fitur yang lebih unggul, BWS 1600 dapat secara luas digunakan untuk backhaul/backbone base station dan akses layanan broadband BWS 1600G terletak pada lapisan akses jaringan transmisi 12 Tujuan Kerja Praktek 1 Untuk mengetahui perangkat OptiX BWS 1600G secara umum 2 Untuk mengetahui signal flow dari perangkat OptiX BWS 1600G 3 Untuk menambah pengetahuan mengenai OptiX BWS 1600G 13 Pembatasan Masalah Pada penulisan laporan Praktek Kerja ini penulis membatasi permasalahan yaitu : 1 Dalam hal ini yang dibahas adalah perangkat jenis Optix BWS 1600G secara umum, dan untuk

troubleshooting tidak dijelaskan dalam laporan inia 2 Dalam laporan ini hanya dijelaskan signal flow pada sistem transmisi OptiX BWS 1600G secara umum, tidak dibahas secara mendetail bentukan sinyal pada sistem transmisi ini 3 Produk OptiX BWS 1600G yang digunakan dalam perusahaan ini adalah produk Huawei, jadi penulis tidak membahas produk perangkat transmisi dari produsen atau vendor lain 2 Dasar Teori 21 Transmisi Serat Optik Kabel serat optik adalah salah satu prasana transmisi yang cukup populer untuk beberapa tahun terakhir ini, karena bisa mentransmisikan sinyal dengan lebar pita (bandwidth) yang tak terhingga dan memiliki kemampuan yang lebih unik dibandingkan media transmisi terdahulu Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser 22 DWDM 221 Pengertian DWDM Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan sutu teknik transmisi yang memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda sebagai kanal-kanal informasi, sehingga setelah dilakukan proses multiplexing seluruh panjang gelombang tersebut dapat ditransmisikan melalui sebuah serat optik λ1 λ2 λ3 λ4 λn MUX Fiber Optik DEMUX Gambar 1 Prinsip dasar sistem DWDM [9] λ1 λ2 λ3 λ4 λn Teknologi DWDM adalah teknologi yang memanfaatkan sistem SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang sudah ada dengan memultiplekskan sumber-sumber sinyal yang ada Menurut definisi, teknologi DWDM dinyatakan sebagai suatu teknologi jaringan transport yang memiliki kemampuan untuk membawa sejumlah panjang gelombang dalam satu fiber tunggal Artinya, apabila dalam satu fiber itu dipakai empat jenis panjang gelombang, maka kecepatan transmisinya menjadi 4 X 10 Gbps (kecepatan menggunakan teknologi SDH) Teknologi DWDM beroperasi dalam sinyal dan domain optik dan memberikan fleksibilitas yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas transmisi yang besar dalam jaringan Kemampuan ini diyakini akan terus berkembang yang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah panjang gelombang yang mampu untuk ditransmisikan dalam satu fiber 222 Alasan Pemilihan DWDM Dengan memperhatikan faktor ekonomis, fleksibilitas dan kebutuhan pemenuhan kapasitas jaringan jangka panjang, maka solusi untuk mengimplementasikan DWDM merupakan cara yang paling cocok, terutama jika dorongan pertumbuhan trafik dan proyeksi kebutuhan trafik masa depan terbukti sangat besar Secara umum ada beberapa faktor yang menjadi landasan pemilihan teknologi DWDM ini, yaitu: 1 Menurunkan biaya instalasi awal, karena implementasi DWDM berarti kemungkinan besar tidak perlu menggelar fiber baru, cukup menggunakan fiber eksisting (sesuai ITU-T G652 atau ITU-T G655) dan mengintegrasikan perangkat SDH eksisting dengan perangkat DWDM 2 Dapat dipakai untuk memenuhi permintaan yang berkembang, dimana teknologi DWDM mampu untuk melakukan penambahan kapasitas dengan orde n x 2,5 Gbps atau n x 10 Gbps (n = bilangan bulat) 3 Dapat mengakomodasikan layanan baru (memungkinkan proses

rekonfigurasi dan transparency ) Hal ini dimungkinkan karena sifat dari operasi teknologi DWDM yang terbuka terhadap protokol dan format sinyal (mengakomodasi format frame SDH) 223 Keunggulan DWDM Secara umum keunggulan teknologi DWDM adalah sebagai berikut: tepat untuk diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi jarak jauh (long haul) baik untuk sistem point-topoint maupun ring topologi lebih fleksibel untuk mengan-tisipasi pertumbuhan trafik yang tidak terprediksi transparan terhadap berbagai bit rate dan protokol jaringan tepat untuk diterapkan pada daerah dengan perkembangan kebutuhan badwidth sangat cepat 224 Komponen-Komponen pada DWDM Pada teknologi DWDM, terdapat beberapa komponen utama yang harus ada untuk mengoperasikan DWDM dan agar sesuai dengan standar channel ITU sehingga teknologi ini dapat diaplikasikan beberapa jaringan optik seperti SONET, dan yang lainnya Komponen-komponen dari DWDM adalah sebagai berikut: 1 Transmitter merupakan komponen yang menjembatani antara sumber sinyal informasi dengan multiplekser pada sistem DWDM Sinyal dari transmitter ini akan dimultipleks untuk dapat ditransmisikan 2 Receiver merupakan komponen yang menerima sinyal informasi dari demultiplekser untuk kemudian dipilah berdasarkan macam-macam informasi 3 DWDM terminal multiplekser terminal mux sebenarnya terdiri dari transponder converting wavelength untuk setiap sinyal panjang gelombang tertentu yang akan dibawa Transponder converting wavelength menerima sinyal input optik (sebagai contoh dari sistem SONET atau yang lainnya), mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal optik dan mengirimkan kembali sinyal tersebut menggunakan pita laser 1550 nm Terminal mux terdiri dari multiplekser optikal yang mengubah sinyal 1550 nm dan menempatkannya pada suatu fiber 4 Amplifier Komponen ini merupakan amplifier jarak jauh yang menguatkan sinyal dengan banyak panjang gelombang yang ditransfer sampai sejauh 140 km atau lebih Diagnosa optik dan telemetri dimasukkan di sekitar daerah amplifier ini untuk mendeteksi adanya kerusakan dan pelemahan pada fiber Pada proses pengiriman sinyal informasi pasti terdapat atenuasi dan dispersi pada sinyal informasi yang dapat melemahkan sinyal Oleh karena itu harus dikuatkan Sistem yang biasa dipakai pada fiber amplifier adalah EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier), namun karena bandwidth dari EDFA ini sangat kecil yaitu 30 nm (1530 nm 1560 nm) Kemudian digunakan DBFA (Dual Band Fiber Amplifier) dengan bandwidth 1528 nm sampai 1610 nm Kedua jenis amplifier ini termasuk jenis EBFA (Extended Band Filter Amplifier) dengan penguatan yang tinggi, saturasi yang lambat dan noise yang rendah Teknologi amplifier pada optik yang lain adalah sistem Raman Amplifier yang merupakan pengembangan dari sistem EDFA 3 OptiX BWS 1600G 31 Sekilas Tentang Optix BWS 1600G Optix BWS 1600G Backbone DWDM merupakan Sistem Transmisi Optik Optix BWS 1600G merupakan sebuah perangkat transmisi yang berkapasitas besar dan berfungsi sebagai Backbone jarak jauh Hal ini dirancang sesuai dengan kondisi sekarang dan masa depan pengembangan jaringan optik, dengan konfigurasi yang fleksibel dan mewarisi kompatibilitas yang baik dari seri Optix Dengan desain modular yang memungkinkan konfigurasi yang kaya dan fitur perlindungan yang fleksibel Optix BWS 1600G memainkan peran utama

dalam jaringan transmisi Kapasitas akses dari serat optik dapat dengan mudah dikembangkan dari 10 Gbit/s ke 1600 Gbit\s (160 10 Gb/s) Selama ekspansi, tidak perlu untuk mematikan peralatan atau mengganggu layanan Hanya memasukkan hardware baru atau menambahkan node baru Sistem Optix BWS 1600G dapat digunakan dalam jaringan point-to-point, linier dan ring Karena lapisan jaringan backbone merupakan jaringan yang menghubungkan kota-kota utama yang membawa traffic yang besar dari peralatan switching optik, peralatan DWDM, peralatan SDH atau router Yang menyediakan kapasitas besar pada saluran transmisi untuk layanan dan jaringan outlet Posisi dari Optix BWS 1600G dalam sistem jaringan ditunjukkan pada Gambar 2 Gambar 3 menunjukkan tampilan kabinet BWS Optix 1600G Gambar 3 Tampilan cabinet OptiX BWS 1600G [5] Berikut adalah bagian subrack dari OptiX BWS 1600G Gambar 2 OptiX BWS 1600G pada jaringan transmisi [5] Optix BWS 1600G mentransmisikan layanan satu arah melalui serat tunggal, sedangkan, transmisi dua arah dicapai oleh dua serat optik, yang satu adalah untuk transmisi dan lainnya untuk menerima Optix BWS 1600G sangat handal dalam kinerja dan fleksibel dalam jaringan dengan menggunakan: Multiplexer / demultiplexer yang handal Erbium-doped fiber amplifier optik Amplifier Raman Teknologi pemerataan kanal Teknologi superwdm Teknologi kompensasi dispersi Jaringan Universal dan sistem manajemen terpusat Gambar 4 Tampilan subrack 1600G [5] Keterangan: 1 Interface Area 2 Beam 3 Board Area 4 Fiber Spool 5 Fiber Laying Area 6 Fan Tray assembly 7 Subrack front door 8 Hook OptiX BWS 32 Signal Flow (Aliran Sinyal) OptiX BWS 1600G terdiri dari 5 macam element jaringan, yaitu: OTM :Optical Terminal Multiplexer OLA : Optical Line Amplifier OADM: Optical Add/Drop Multiplexer REG : Regenerator

321 OTM (Optical Terminal Multiplexer) OTM adalah sebuah station penghentian pada jaringan DWDM OTM dibagi menjadi pengirim akhir dan penerima akhir Pada pengirim akhir, OTM menerima sinyal optik dari beberapa client equipment (misalnya, peralatan SDH), dan mengubah sinyal tersebut, memultipleks, menguatkan dan mengirimkannya pada sebuah serat optik tunggal Pada penerima akhir, terjadi demultipleks sinyal OTM menjadi saluran individu dan mendistribusikan mereka ke client equipment yang sesuai OTM terdiri dari : Optical multiplexer (OM) Optical demultiplexer (OD) Raman pump amplifier unit (RPU) Optical supervisory channel unit or Dispersion compensation module (DCM) Gambar 5 menunjukan Signal flow dari OTM Gambar 5 Signal flow OTM [5] 322 OLA (Optical Line Amplifier) OLA memperkuat sinyal optik dua arah dan mengkompensasi pelemahan fiber link untuk memperpanjang jarak transmisi tanpa regenerasi OLA terdiri dari: Optical supervisory channel and timming Dispersion compensation module(dcm) System control and comunication unit Signal flow OLA ditunjukkan pada gambar 6 Gambar 6 Signal flow OLA [5] 423 OADM (Optical Add/Drop Multiplexer) OADM ini digunakan untuk menambah / mengurangi kanal ke / dari lintasan utama secara lokal saat melewati kanal lainnya secara terbuka Optix BWS 1600G ini memiliki tiga jenis perangkat OADM yaitu OADM serial, OADM paralel dan re-configurable OADM (ROADM) OADM serial dapat dikonfigurasi dengan menggabungkan MR2 board, sementara OADM paralel dibentuk oleh back-to-back OTMs ROADM dapat dikonfigurasi dengan board DWC 4231 OADM Serial OADM Serial terdiri dari: Optical add/drop multiplexer (OADM) Raman pump amplifier unit (RPU) Optical supervisory channel unit or Dispersion compensation module (DCM)

Gambar 7 menunjukkan signal flow dari OADM Serial Gambar 7 Signal flow OADM Serial [5] 4232 OADM Paralel OADM paralel terdiri dari: Optical multiplexer (OM) Optical demultiplexer (OD) Optical supervisory channel unit or Dispersion compensation module (DCM) Gambar 8 menunjukkan signal flow dari OADM Paralel (sistem 40-kanal diambil sebagai contoh) 424 REG (Regenerator) Kita telah membahas bahwa OLA dapat memperpanjang jarak transmisi optik tanpa regenerasi Namun, ketika jarak lebih panjang, seperti faktor saat dispersi, kebisingan optik, efek nonlinear, atau PMD akan mempengaruhi kinerja transmisi Dalam hal ini, kita perlu regenerasi sinyal asli sebuah REG mengimplementasikan fungsi 3R, yaitu, pembentukan ulang(reshaping), pengaturan waktu ulang(re-timing) dan regenerasi, untuk meningkatkan kualitas sinyal dan memperpanjang jarak transmisi REG ini sediri berisi: Optical multiplexer (OM) Optical demultiplexer (OD) Optical amplifier (OA) Optical supervisory channel unit or Gambar 8 menunjukkan diagram blok signal flow dari REG Gambar 47 Signal flow OADM Paralel [5] OADM paralel dibentuk oleh back-to-back OTM OADM paralel dapat menambah / mengurangi kanal melalui OD (D40) dan OM (M40) saat regenerasi atau melewati kanal - kanal lain Gambar 49 Signal flow REG [5] Aliran sinyal REG ini mirip dengan back-to-back OTMs, hanya saja tidak ada sinyal yang ditambahkan / dijatuhkan(add/drop) Sinyal diper-baharui melalui OTU regenerasi 4 Penutup 41 KESIMPULAN 1 Optix BWS 1600G, adalah salah satu dari seri OptiX produk Huawei, merupakan sebuah perangkat transmisi yang berkapasitas sebesar 10 Gbit/s dan dapat dikembangkan hingga 1600 Gbit/s dan berfungsi sebagai Backbone jarak jauh

2 Sistem Optix BWS 1600G dapat digunakan dalam jaringan point-topoint, linier dan ring 3 Optix BWS 1600G sangat handal dalam kinerja dan fleksibel dalam jaringan dengan menggunakan: Multiplexer / demultiplexer yang handal Erbium-doped fiber amplifier optik Amplifier Raman Teknologi pemerataan kanal Teknologi superwdm Teknologi kompensasi dispersi Jaringan Universal dan sistem manajemen terpusat 4 OptiX BWS 1600G terdiri dari 5 macam element jaringan, yaitu: OTM: Optical Terminal Multiplexer OLA: Optical Line Amplifier OADM: Optical Add/Drop Multiplexer REG: Regenerator OEQ: Optical Equalizer 42 SARAN 1 Sebaiknya PT Telekomunikasi Seluler melakukan pemeliharaan secara rutin untuk meminimalisir gangguan yang terjadi pada jaringan ataupun perangkat 2 Diperlukan data / informasi yang tepat, mengenai gangguan sehingga mudah untuk melakukan perbaikan 3 Pemenuhan alat kerja dan sarana kerja sesuai kebutuhan dilapangan Bidata Penulis Hanitya Triantono Widya Putra (L2F00 8129) Penulis lahir di Serang 21 Desember 1989 Menempuh pendidikan di SD N 4 Krandegan Banjarnegara, SMP N 1 Banjarnegara, SMA N 1 Banjarnegara, dan saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro konsentrasi Elektronika Telekomunikasi angkatan 2008 Semarang, Oktober 2011 Dosen pembimbing Sukiswo, ST, MT NIP 196907141997021001 Daftar Pustaka [1] http://wwwtelkomselcom [2] http://wwwfacebookcom [3] http://wwwwikipediaorg [4] GSM GPRS WCDMA systems [5] OPTIX BWS 1600G product description [6] Telecommunication Transmission Handbook [7] Freeman, Telecommunication Transmission Technology [8] Freeman, Telecommunication Transmission Engineering [9] Keiser, Optical Fiber Communications