BAB 3 ANALISIS PROGRAM. perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup

dokumen-dokumen yang mirip
Halte yang dilalui bus Transjakarta koridor 1 adalah:

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DI WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu

Daftar Rute Jalur Busway - Transjakarta

UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT

IV IMPLEMENTASI MODEL PADA PENGOPERASIAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,

JARINGAN LINTAS DI PROVINSI DKI JAKARTA. DINAS PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI PROVINSI DKI JAKARTA Jl. Taman Jatibaru No.1 Jakarta Pusat 15 Juni 2016

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Transjakarta atau biasa disebut dengan busway merupakan salah satu alat transportasi yang disediakan bagi warga Jak

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Spesifikasi Perangkat Keras dan Piranti Lunak

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini dilakukan kajian - kajian dari berbagai sumber yang dijadikan sebagai

Siaran Pers Penutupan dan Pengalihan Sejumlah Ruas Jalan Ibukota Jakarta Terkait Kegiatan Mandiri Jakarta Marathon Pada Tanggal 27 Oktober 2013

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari

AUTO 2000 Salemba Jl. Salemba Raya No. 67 Telp. (021) (Hunting) Fax. (021) Fasilitas: Penjualan, service, dan suku cadang

Penerapan Graf pada Peta Jaringan Transjakarta (Moda Transportasi Bis di DKI Jakarta)

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

DAFTAR KANTOR PELAYANAN PAJAK PENANAMAN MODAL ASING BERDASARKAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) WAJIB PAJAK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

Aplikasi Teori Graf dalam Optimasi Pembangunan Trayek Transjakarta

PENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2013 TENTANG

Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 4 JANUARI 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

DATA PEMBANGUNAN HALTE ANGKUTAN SEKOLAH UNIT PENGELOLA ANGKUTAN SEKOLAH DINAS PERHUBUNGAN DAN PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

BAB V GAMBARAN UMUM INSTITUSI PENELITIAN

STASIUN KERETA BAWAH TANAH ISTORA DI JAKARTA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4104/2003 TENTANG

PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI PENJADWALAN BUSWAY-TRANSJAKARTA DENGAN METODE REPETITIVE SCHEDULING

Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta

DATA SURAT KETERANGAN DOMISILI SEMENTARA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

DATA JUMLAH KEPALA KELUARGA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

DATA KEPADATAN PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014

NAMA WAJIB KTP WAJIB KTP TAHUN NAMA PROVINSI NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN

DATA PENDUDUK PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN WAJIB KTP TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA TAHUN 2014

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 22-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KINERJA HARIAN 21-Sep-16 NO Lokasi Nilai Freq. Kepuasan (%) Koefisien Nilai Akhir 1 Kelurahan Palmerah ,0 1.

REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Perusaan yang telah beroperasi sekitar 7 Tahun sejak tanggal 15 Januari 2004

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

RENCANA 6 RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DI WILAYAH DKI JAKARTA. Cakung

Kendaraan Pribadi. Cawang. Cawang > Mayjend Sutoyo > Akses Tol Jagorawi > Tol Jagorawi > Exit Bogor > Pajajaran >

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

BUKU XI KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN KEDUA

ENTERPRISE OOH MEDIA portfolio

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Implementasi Sistem Informasi Transportasi

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk terutama di kota besar

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK

I. Busway: Halte RS.Sumber Waras Terminal Kalideres

N A M A / J U M L A H

HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI TINGKAT KELURAHAN SE PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2012 PUTARAN I

Transport Route - Jakarta

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

Prosedur instalasi aplikasi Tuntun adalah dengan mengunduh Tuntun.apk pada

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data kedatangan yang didapat dari pihak manajemen (Tabel yang lebih

N A M A / J U M L A H

JADWAL BIMTEK PENERAPAN TKD DINAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

Jadwal Bus Feeder. Kota Wisata Lippo Karawaci BSD City Citra Indah

USAHA PENINGKATAN PELAYANAN TRANS JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN FLY OVER PADA PERSIMPANGAN STUDI KASUS PADA KORIDOR BLOK M - KOTA

DATA KEJADIAN BANJIR BULAN FEBRUARI 2015 JUMLAH TERDAMPAK KETINGGIAN AIR

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

Poverty Map of Jakarta Poverty Headcount Poverty Headcount Level, Code

25 The SMERU Research Institute, January 2003

Poverty Map of Jakarta Monthly Per Capita Expenditure (Rupiah) Number Number

19 The SMERU Research Institute, January 2003

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG

STUDI ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) TRANSJAKARTA

No Kota_administrasi Kecamatan Kelurahan RW 1 Jakarta Pusat Sawah Besar Pasar Baru 0 2 Jakarta Pusat Tanah Abang Gelora 0 3 Jakarta Pusat Gambir

PENGADAAN PORTAL OTOMATIS BERUPA SENSOR DI JALUR BUSWAY DALAM MENGATASI PENYALAHGUNAAN JALUR BUSWAY OLEH PENGENDARA UMUM DI DKI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah

Implementasi Rute Percontohan Sutan JuHI

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

Transkripsi:

24 BAB 3 ANALISIS PROGRAM 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Struktur Organisasi Transjakarta Setiap perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang sesuai agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.hal ini penting mengingat organisasi mencakup pembagian kerja, wewenang, serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.salah satu factor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan adalah struktur organisasi dan batasan-batasan tanggung jawab semua pihak dalam perusahaan. Dalam membentuk dan menetapkan suatu struktur organisasi, perlu diperhatikan bahwa organisasi harus mempunyai tujuan dan merupakan alat bagi pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya.pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pimpinan harus jelas, tegas, dan berjalan menurut garis yang telah ditentukan dan dapat dipahami oleh setiap personil yang berada dalam organisasi tersebut.untuk memilih personil yang berada dalam organisasi tersebut, perlu dilakukan seleksi sesuai dengan keahliannya.

25 Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.1.2 Profil BLU Transjakarta Visi Busway Transjakarta adalah sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan public yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya dan bertaraf internasional.

26 Misi Busway Transjakarta adalah: 1. Melaksanakan reformasi sistem angkutan umum busway dan budaya penggunaan angkutan umum. 2. Menyediakan pelayanan yang lebih dapat diandalkan, berkualitas tinggi, berkeadilan, dan berkesinambungan di DKI Jakarta. 3. Memberikan solusi jangka menengah dan jangka panjang terhadap permasalahan di sector angkutan umum. 4. Menerapkan mekanisme pendekatan dan sosialisasi terhadap stakeholder dan sistem transportasi terintegrasi. 5. Mempercepat implementasi sistem jaringan busway di Jakarta sesuai aspek kepraktisan, kemampuan masyarakat untuk menerima sistem tersebut, dan kemudahan pelaksanaan. 6. Mengembangkan struktur institusi yang berkesinambungan. 7. Mengembangkan lembaga pelayanan masyarakat dengan pengelolaan keuangan yang berlandaskan good corporate governance, akuntabilitas dan transparansi. 3.1.3 Gambaran Bus Kota Transjakarta Bermula dari gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang mengarah kepada kebijakan prioritas angkutan umum, maka perlu dibangun suatu sistem angkutan umum yang dapat mengakomodasi pengguna dari segala golongan.pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Pola Transportasi Makro (PTM) sebagai perencanaan umum pengembangan sistem transportasi di wilayah DKI Jakarta

27 yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2007.Mengacu pada PTM tersebut, untuk tahap awal realisasinya dibangun suatu jaringan sistem angkutan umum massal yang menggunakan bus pada jalur khusus (Bus Rapid Transit/BRT). Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP) Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2003. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP(Sumber: INSTRAN). Transjakarta Busway diubah menjadi lembaga struktural dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD, yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway. Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok M-Kota).Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar 40.000 orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata 60.000 orang per hari.tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000 penumpang per hari.pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan rata-rata penumpang

28 mencapai 180.000 penumpang.pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak Bulus- Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh koridornya. Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.selama dua minggu pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara gratis.kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru.lalu, mulai 1 Februari 2004, bus Transjakarta mulai beroperasi secara komersil. Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah: Koridor 1: bus Mercedes-Benz dan Hino berwarna merah dan kuning. Koridor 2: bus Daewoo berwarna biru - putih, dan warna abu-abu. Koridor 3: bus Daewoo berwarna kuning - merah, dan warna abu-abu. Koridor 4: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu. Koridor 5: bus gandeng HuangHai (JMT), bus gandeng Komodo (LRN) berwarna abu-abu. Koridor 6: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu. Koridor 7: bus Daewoo dan Hyundai (JMT), bus Hino (LRN) berwarna abu-abu. Koridor 8: bus Hino (LRN) bus Hino (PP) berwarna abu-abu.

29 Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang bondol terbang sambil mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior.bahan bakar yang digunakan di koridor 1 adalah bio solar.untuk Koridor 2-8 berbahan bakar gas. Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4-8 memiliki dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri. Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Untuk bus koridor 2-8, mekanisme pembukaan pintu telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi

30 radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain. Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1-3), 1 pintu darurat (koridor 4-8) yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang. Untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemprotan parfum. Sampai saat ini sudah ada 11 koridor yang dilalui Busway Transjakarta(Wibo, 2010): 1. Koridor 1 (Blok M Kota) Koridor 1 melayani rute dari Terminal Blok M sampai depan Stasiun Kota. Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah: Sultan Hasanuddin, Trunojoyo, Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, Majapahit, Gajah Mada/Hayam Wuruk, Pintu Besar Selatan, lalu berputar di depan Stasiun Kota untuk kembali ke Blok M.

31 2. Koridor 2 (Pulogadung Harmoni) Koridor 2 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 dari Pulogadung ke Harmoni adalah: Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Kramat Bunder, Senen Raya, Kwini 2, Abdul Rahman Saleh, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Perwira, Lapangan Banteng Barat, Kathedral, Veteran, lalu berputar di halte Harmoni. Sedangkan untuk arah sebaliknya dari Harmoni ke Pulogadung, jalan-jalan yang dilalui koridor 2 adalah: Majapahit, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, Ridwan Rais, Prapatan Tugu Tani-Kwitang, Kramat Bunder, Suprapto, Perintis Kemerdekaan, masuk ke Terminal Pulogadung. 3. Koridor 3 (Kalideres Pasar Baru) Koridor 3 melayani rute dari Terminal Kalideres sampai halte Pasar Baru. Jalan-jalan yang dilalui koridor 3 adalah: Daan Mogot, Kyai Tapa, Hasyim Ashari, Hayam Wuruk/Gajah Mada, Juanda/Veteran, Pos, lalu berbelok memutari Kantor Pos Pusat melewati Lapangan Banteng Utara untuk kembali ke Kalideres. 4. Koridor 4 (Pulogadung Dukuh Atas) Koridor 4 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah: Raya Bekasi, Pemuda, Pramuka, Matraman, Tambak, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark untuk kembali ke Pulogadung. Mulai dari pukul 13:00 sampai

32 akhir operasi transjakarta pukul 22:00, rute koridor 4 akan dialihkan lewat halte Bermis. Rute Pulogadung-Dukuh Atas setelah dialihkan yaitu dari Terminal Pulogadung akan lewat jalur koridor 2, berhenti di halte Bermis, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih dan masuk ke jalur koridor 4 di halte Velodrome. Untuk arah sebaliknya, setelah halte Sunan Giri, koridor 4 akan keluar jalur, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih. Berhenti di halte Bermis dan masuk ke terminal melalui jalur koridor 2. 5. Koridor 5 (Ancol Kampung Melayu) Koridor 5 melayani rute dari halte di dalam komplek Ancol sampai ke Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 5 adalah: Gunung Sahari, Pasar Senen, Kramat Raya, Salemba, Matraman Raya, Jatinegara Timur, berputar di Kampung Melayu ke arah Jatinegara Barat dan seterusnya untuk kembali ke Ancol. 6. Koridor 6 (Ragunan Dukuh Atas) Koridor 6 melayani rute dari halte di depan Kebun Binatang Ragunan sampai halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah: RM Harsono, Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, Rangkayo Rasuna Said, Latuharhari, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark ke Galunggung, Sultan Agung, dan berbelok ke Rangkayo Rasuna Said untuk kembali ke Ragunan.

33 7. Koridor 7 (Kampung Rambutan Kampung Melayu) Koridor 7 melayani rute dari Terminal Kampung Rambutan sampai terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah: TB Simatupang, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Otto Iskandardinata, lalu berputar di Kampung Melayu untuk kembali ke Kampung Rambutan. 8. Koridor 8 (Lebak Bulus Harmoni) Koridor 8 melayani rute dari Terminal Lebak Bulus sampai halte Harmoni. Jalan-jalan yang dilalui koridor 8 adalah: Pasar Jumat, Raya Ciputat, TB Simatupang, Metro Pondok Indah, Sultan Iskandar Muda, Teuku Nyak Arif, Soepono, Panjang Raya, Daan Mogot, S Parman, Tomang Raya, Kyai Caringin, Balikpapan, Suryopranoto, berbelok ke Harmoni, lalu berputar di jalan Juanda/Veteran sebelum halte Pecenongan dan kembali ke Lebak Bulus. Koridor 8 dibagi dua rute setiap hari, yaitu Lebak Bulus-Harmoni (lewat Roxy) dan Harmoni-Grogol 2. 9. Koridor 9 (Pinang Ranti Pluit) Koridor 9 melayani rute dari Terminal Pinang Ranti sampai halte Pluit. Jalanjalan yang dilalui koridor 9 adalah: Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Satria/Makaliwe, Jelambar, Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit Putra/Pluit Putri, lalu memutari Pluit Indah, Pluit Barat, Pluit Permai, berhenti di halte Pluit dan dilanjutkan ke Pluit Timur untuk kembali ke Pinang Ranti. Koridor 9 dibagi

34 dua rute setiap hari yaitu Pinang Ranti-Pluit (lewat Tol Jagorawi) dan PGC- Grogol 2. 10. Koridor 10 (Tanjung Priok PGC) Koridor 10 melayani rute dari Terminal Tanjung Priok sampai halte PGC. Jalan-jalan yang dilalui koridor 10 adalah: Stasiun Tanjung Priok, Enggano, Yos Sudarso, Ahmad Yani, DI Panjaitan, Sutoyo, masuk ke halte PGC dan keluar di pintu Dewi Sartika untuk kembali ke arah Tanjung Priok. Selain koridor-koridor yang telah beroperasi, BLU Transjakarta juga merencanakan pembangunan koridor baru yang melayani rute: 1. Koridor 11 (Kampung Melayu Pulo Gebang) Rute ini adalah Kampung Melayu ke Pulo Gebang.Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan G.Rachmat, Soegiono, Soekanto. 2. Koridor 12 (Pluit Tanjung Priok) Rute ini adalah Pluit ke Tanjung Priok.Jalan-jalan yang dilewati adalah Pelabuhan, Kota, Mangga 2, Gunung Sahari, Danau Sunter Selatan. 3. Koridor 13 (Blok M Pondok Kelapa) Rute ini adalah Blok M ke Pondok Kelapa.Jalan-jalan yang dilewati adalah Kebayoran, Pancoran, Tebet, Haryono, Kalimalang. 4. Koridor 14 (Manggarai UI) Rute ini adalah Manggarai ke UI.Jalan-jalan yang dilewati adalah Supomo, Pasar Minggu, Simatupang, Lenteng Agung.

35 5. Koridor 15 (Ciledug Blok M) Rute ini adalah Ciledug ke Blok M. Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan Hos Cokroaminato, Ciledug. Gambar 3.2 Peta Jalur Busway

36 Gambaran Umum Koridor Blok M Kota Koridor Blok Kota secara resmi dioperasikan pada tanggal 15 januari 2004 dan tarif secara penuh diberlakukan efektif mulai tanggal 1 Februari 2004. Spesifikasi teknis dan operasional koridor dan armada bus adalah sebagai berikut(murdiono, 2006): Spesifikasi: Panjang Koridor :12,9 km Jumlah Halte :20 halte Jarak rata-rata antara halte :650 meter Jam Kedatangan / Keberangkatan Bus: Jam Sibuk :1,5 menit Jam Biasa :2-3 menit Jam Pelayanan :05.00 22.00 WIB Pelayanan Operasional: Waktu tempuh rata-rata :45 menit Kecepatan maksimum :50 km/jam Armada Bus: Jumlah armada bus :40 Bus Kapasitas penumpang :85 Orang

Gambar 3.3Rute Koridor Kota Blok M 37

38 3.2 Metoda Pengumpulan Data Data Primer Berdasarkan hasil dari dokumentasi yang dilakukan perusahaan dari halte awal keberangkatan sampai halte pemberhentian terakhir dan sebaliknya, didapatlah data berikut: Tabel 3.1 Data Koridor Blok M Kota No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan Headway Jumlah Penumpang 1 Blok M Masjid Agung 279 78 1066 2 Masjid Agung Bundaran Senayan 168 40 1266 3 Bundaran Senayan Gelora Bung Karno 155 54 1411 4 Gelora Bung Karno Polda Metro 74 7 1475 5 Polda Metro Bendungan Hilir 128 13 1691 6 Bendungan Hilir Karet 59 11 1851 7 Karet Setiabudi 68 15 1987 8 Setiabudi Dukuh Atas 172 35 2123 9 Dukuh Atas Tosari 75 9 2451 10 Tosari Bundaran H.I 131 30 95,7 2403 11 Bundaran H.I Sarinah 69 10 2329 12 Sarinah Bank Indonesia 65 8 2187 13 Bank Indonesia Monas 74 14 2115 14 Monas Harmoni 125 11 2019 15 Harmoni Sawah Besar 115 50 1987 16 Sawah Besar Mangga Besar 115 28 1547 17 Mangga Besar Olimo 57 17 1282 18 Olimo Glodok 75 10 1194 19 Glodok Stasiun Kota Jakarta 108 25 834 Frekuensi 40 Bus/Jam Kapasitas Jalur 3400 Orang /Jam

39 Tabel 3.2 Data Koridor Kota Blok M No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan Headway Jumlah Penumpang 1 Stasiun Kota Jakarta Glodok 101 24 1340 2 Glodok Olimo 72 8 1596 3 Olimo Mangga Besar 58 9 1931 4 Mangga Besar Sawah Besar 123 12 2187 5 Sawah Besar Harmoni 132 49 2679 6 Harmoni Monas 113 19 3152 7 Monas Bank Indonesia 74 10 3103 8 Bank Indonesia Sarinah 52 10 3054 9 Sarinah Bundaran H.I 65 8 2995 10 Bundaran H.I Tosari 123 32 96,6 2857 11 Tosari Dukuh Atas 70 10 2719 12 Dukuh Atas Setiabudi 176 31 2935 13 Setiabudi Karet 66 15 2561 14 Karet Bendungan Hilir 57 10 2354 15 Bendungan Hilir Polda Metro 122 20 1970 16 Polda Metro Gelora Bung karno 72 13 1596 17 Gelora Bung Karno Bundaran Senayan 151 57 1370 18 Bundaran Senayan Masjid Agung 168 38 1153 19 Masjid Agung Blok M 276 79 936 Frekuensi 41 Bus/Jam Kapasitas Jalur 3485 Orang /Jam (Waktu dan kemacetan dihitung dalam hitungan detik dan dokumentasi dilakukan pada waktu peak hour pagi (07.00-09.00) pada hari senin). Berdasarkan data tersebut, diketahui waktu tempuh rata-rata = 41.8815 dan waktu keberangkatan antar Bus (Headway)untuk rute Blok M Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu tempuh dianggap masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu 45 menit untuk sekali jalan (one way) dan untuk masalah waktu keberangkatan antar Bus (Headway) masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu kurang dari 2 menit pada setiap keberangkatan.

40 3.3 Permasalahan yang Dihadapi Pada kondisi sekarang ini dimana waktu serba cepat, penjadwalan haruslah dibuat dengan teliti.semakin efektif suatu penjadwalan, semakin efisien orang tersebut beraktifitas, Sehingga dengan adanya jadwal yang optimal, tentu dapat membantu meningkatkan produktifitas. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, penulis membuat suatu program optimalisasi penjadwalan yang dapat membantu masyarakat untuk membuat jadwal yang efektif dan efisien. 3.4 Penyelesaian Masalah Program yang akan dibuat oleh penulis adalah suatu sistem penjadwalan yang dibuat dengan memasukkan input dari admin sebagai database, dan user memasukkan input untuk melihat jadwal. Program ini dibuat dengan mengaplikasikan metoda Harmony Searchdan program ini dibuat secara user friendly. 3.5 Analisis dan Perhitungan Waktu Tempuh dengan metoda Harmony Search Pada penjadwalan Busway Transjakarta, terdapat aspek aspek yang mempengaruhi penjadwalan tersebut.untuk menganalisis aspek aspek tersebutlah dipakai metoda Harmony Search.Adapun aspek aspek yang dimaksud, yaitu: 1. Waktu tempuh bus. 2. Waktu untuk menarik dan menurunkan penumpang. 3. Waktu keberangkatan antar armada (Headway).

41 4. Waktu kemacetan Dengan menganalisis aspek aspek berikut, maka perhitungan pada Blok M Kota: f(x) = 1 Keterangan: 1. f(x) adalah waktu tempuh (detik). 2. 1 adalah bus yang sedang beroperasi. 3. STDN adalah banyaknya halte dari awal sampai halte yang diminta. 4. L/V adalah waktu tempuh bus berdasarkan perhitungan jarak dibagi kecepatan bus (detik). 5. B/A adalah waktu menaikkan dan menurunkan penumpang (boarding/arriving) (detik). 6. Headway adalah waktu keberangkatan antar armada. Waktu headway didapat berdasarkan perhitungan(perdana, 2008): H = t s + t a + t + t r + t b t s = waktu berhenti t a = waktu akselerasi waktu tambahan untuk safety t r = waktu tambahan akibat perbedaan reaksi t b = waktu pengereman

42 7. Traffic adalah waktu kemacetan (detik). Maka, dari data diatas apabila dimasukkan ke dalam rumus, hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Perhitungan Koridor Blok M Kota No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Tempuh 1 Blok M Masjid Agung 512 2 Masjid Agung Bundaran Senayan 363 3 Bundaran Senayan Gelora Bung Karno 364 4 Gelora Bung Karno Polda Metro 236 5 Polda Metro Bendungan Hilir 296 6 Bendungan Hilir Karet 225 7 Karet Setiabudi 238 8 Setiabudi Dukuh Atas 362 9 Dukuh Atas Tosari 239 10 Tosari Bundaran H.I 316 11 Bundaran H.I Sarinah 234 12 Sarinah Bank Indonesia 228 13 Bank Indonesia Monas 243 14 Monas Harmoni 291 15 Harmoni Sawah Besar 320 16 Sawah Besar Mangga Besar 298 17 Mangga Besar Olimo 229 18 Olimo Glodok 240 19 Glodok Stasiun Kota Jakarta 288

43 Tabel 3.4 Perhitungan Koridor Kota Blok M No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Tempuh 1 Stasiun Kota Jakarta Glodok 280 2 Glodok Olimo 235 3 Olimo Mangga Besar 222 4 Mangga Besar Sawah Besar 290 5 Sawah Besar Harmoni 336 6 Harmoni Monas 287 7 Monas Bank Indonesia 239 8 Bank Indonesia Sarinah 217 9 Sarinah Bundaran H.I 228 10 Bundaran H.I Tosari 310 11 Tosari Dukuh Atas 235 12 Dukuh Atas Setiabudi 362 13 Setiabudi Karet 236 14 Karet Bendungan Hilir 222 15 Bendungan Hilir Polda Metro 297 16 Polda Metro Gelora Bung karno 240 17 Gelora Bung Karno Bundaran Senayan 363 18 Bundaran Senayan Masjid Agung 361 19 Masjid Agung Blok M 510 3.6 Perancangan Program Aplikasi Pada tahap perancangan program aplikasi ini, akan dibuat rancangan layar dan rancangan proses dari program aplikasi yang akan dibuat. Untuk aplikasi ini digunakan web program PHP dan untuk aplikasi databasenya digunakan MySQL.

44 3.6.1 Flowchart Program Aplikasi Gambar 3.4Flowchart Program Aplikasi Program dimulai dengan modul autentikasi user, dengan mengautentikasi user, maka memberi batas akses user tersebut. Adapun penjelasannya sebagai berikut: Modul Autentikasi User Masukkan data username dan password (input dari user) Cek apakah ada username dan password yang sama di tabel: member pada database Jika ada Kembalikan statusnya, sebagai user, staff, atau administrator. Jika tidak ada

45 Tampilkan pesan username dan kata sandi salah. Modul Main Menu Tampilkan halaman main menu. Modul Jadwal Bus Ambil data bus dari tabel: jadwal dari database Selama data masih ada, ulangi Tampilkan nomor urut, nama bus dan waktu keberangkatan Tampilkan kolom control sebagai link untuk inputan pada modul menu penjadwalan. Modul Menu Penjadwalan Terima data inputan user bus mana yang dilihat Ambil data dari tabel: detailjadwal sesuai bus yang diinput. Selama data masih ada, ulangi Tampilkan halte asal, halte tujuan, waktu keberangkatan normal dan waktu tiba normal. Tambahkan waktu tempuh bus dan kemacetan pada setiap shelter. Tampilkan waktu hasil penjumlahan sebagai waktu keberangkatan macet dan waktu tiba macet. Modul Update Data Member Ambil data dari tabel: member dari database

46 Terima inputan atau update dari admin data username, password, dan role Simpan pada database tabel: member Modul Update Data Bus Ambil data bus dari tabel: halte dari database Tampilkan kolom control sebagai link Terima id_halte sebagai inputan Ambil data id_halte, id_bus, halte_b, halte_s, waktu, macet dengan syarat id_halte sebagai inputan Tampilkan data dalam form yang bisa diubah Terima data baru Masukkan data ke dalam tabel: halte dalam database 3.6.2 Use Case Diagram Gambar 3.5Use Case Diagram

47 3.6.3 Sequence Diagram Gambar 3.6Sequence Diagram Modul Jadwal Bus Gambar 3.7Sequence Diagram Modul Menu Penjadwalan

48 Gambar 3.8Sequence Diagram Modul Update Data Member Gambar 3.9Sequence Diagram Modul Update Data Bus

49 3.7 Rancangan Layar Sistem yang dirancang pada program ini adalah sistem berbasis web, berikut ini adalah rancangan layar yang akan digunakan pada skripsi ini. 3.7.1 Layar Utama Gambar 3.10 Rancangan Layar Utama Layar utama berupa halaman yang terdiri dari banner yang berisikan header; navigasi yang berisikan hyperlink untuk membuka link ke halaman lain pada sistem ini; Jadwal busway yang berisikan jadwal keberangkatan busway. Dan ada fitur control add new, detail dan delete untuk mengubah jadwal. 3.7.2 Layar Update Jadwal Gambar 3.11 Rancangan Layar Update Jadwal

50 Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data bus dan data waktu keberangkatan yang akan dijadikan database penjadwalan. Yang selanjutnya data tersebut akan digunakan pada halaman detail jadwal. 3.7.3 Layar Detail Jadwal Gambar 3.12 Rancangan Layar Detail Jadwal Layar ini menunjukkan data jadwal optimasi yang sudah diolah berdasarkan database dan data inputan dari staff atau admin, sehingga data tersebut semakin mendekati kenyataan. 3.7.4 Layar Data Bus Gambar 3.13 Rancangan Layar Data Bus

51 Layar ini menunjukkan data data bus pada koridor Blok M Kota, termasuk kapasitas bus. Dan pada layar ini terdapat fitur add new, detail, dan delete untuk menyesuaikan dengan data yang terjadi di lapangan. 3.7.5 Layar Add Bus Gambar 3.14 Rancangan Layar Add Bus Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data nama bus yang akan beroperasi dan jumlah kapasitas kursi bus tersebut. Sehingga sistem armada tiap tiap bus menjadi lebih efektif dan efisien. 3.7.6 Layar Update Bus Gambar 3.15 Rancangan Layar Update Bus

52 Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta jumlah kapasitas pada bus tersebut. Data ini dipakai untuk mengetahui kapasitas bus bus tersebut. 3.7.7 Layar Halte Gambar 3.16 Rancangan Layar Halte Layar ini menunjukkan Data tiap tiap halted dan pada halaman ini diberikan fitur add new, detail dan delete. Fitur ini pada kelanjutannya akan digunakan untuk terus meng-update data yang dicocokkan dengan lapangan. 3.7.8 Layar Add Halte Gambar 3.17 Rancangan Layar Add Halte

53 Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta inputan busway yang dipakai, halte keberangkatan, halte tujuan, waktu tempuh bus, dan waktu kemacetan sebagai database. Data ini pada kelanjutannya akan diteruskan kepada layar detail jadwal untuk diproses menjadi jadwal optimal halte tersebut. 3.7.9 Layar Update Halte Gambar 3.18 Rancangan Layar Update Halte Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah data suatu halte, dikarenakan perubahan waktu yang selalu berubah pada tiap waktu, sehingga data yang diperolah semakin mendekati kenyataan. 3.7.10 Layar Member Gambar 3.19 Rancangan Layar Member

54 Layar ini menunjukkan data member dan akses member pada sistem ini. Halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan pada halaman ini disertai fitur Add new, detail dan delete untuk mengatur member sistem ini. 3.7.11 Layar Add Member Gambar 3.20 Rancangan Layar Add Member Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambah member sistem ini. Pada layar ini, administrator juga dapat memberi hak akses kepada member tersebut, apakah member tersebut dapat mengakses keseluruhan atau sebagian sistem ini. 3.7.12 Layar Update Member Gambar 3.21 Rancangan Layar Update Member

55 Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah hak akses seorang member, dan halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator. 3.7.13 Layar Kritik dan Saran Gambar 3.22 Rancangan Layar Kritik dan Saran Layar ini menunjukkan hasil data kritik dan saran yang berasal dari inputan user yang tersimpan pada database.semua orang dapat mengakses layar ini, dan layar ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan Busway Transjakarta berkat kritik dan saran user. 3.7.14 Layar Update Kritik dan Saran Gambar 3.23 Rancangan Layar Update Kritik dan Saran

56 Layar ini menunjukkan data form inputan untuk dijadikan database kritik dan saran. Layar ini pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar kritik dan saran untuk dilihat semua orang. 3.7.15 Layar Tentang Kami Gambar 3.24 Rancangan Layar Tentang Kami Layar ini menunjukkan data profil Transjakarta yang berasal dari database yang sudah diinput oleh admin.pada layar ini terdapat keterangan Transjakarta, profil Transjakarta, Sejarah Transjakarta dan visi misi Transjakarta. 3.7.16 Layar Update Tentang Kami Gambar 3.25 Rancangan Layar Update Tentang Kami

57 Layar ini menunjukkan data form inputan pada administrator untuk mengubah data profil Transjakarta. Pada layar ini, data sebelumnya juga dipanggil kepada layar ini, sehingga administrator cukup meng-update datanya tanpa perlu menginput data dari awal lagi. 3.7.17 Layar Hubungi Kami Gambar 3.26 Rancangan Layar Hubungi Kami Layar ini menunjukkan data data yang bisa dihubungi jika ada yang diperlukan. Pada layar ini, dapat menambah data contact tersebut. 3.7.18 Layar Add Hubungi Kami Gambar 3.27 Rancangan Layar Add Hubungi Kami

58 Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambahkan data yang bisa dihubungi ke database. Database tersebut pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar hubungi kami sebagai database layar tersebut. 3.7.19 Layar Login Gambar 3.28 Rancangan Layar Login Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta id username dan password, lalu data tersebut akan dicek dengan database tabel: member. Jika salah menginput id atau password, maka akan kembali ke layar ini.