BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya meninggal serta sebagian besar anak-anak berumur dibawah 5

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

BAB I PENDAHULUAN. Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan,

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut.

BAB 3 METODE PENELITIAN. epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara administratif Desa Tabumela terletak di wilayah Kecamatan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian cross sectional yaitu mempelajari hubungan penyakit dan

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Desa Tualango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB V HASIL. Kelurahan Bidara Cina merupakan salah satu dari delapan kelurahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB IV. Desa kayumerah adalah sebuah desa yang terdiri dari 6 Dusun. 3 Dusun

KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi. kesehatan lingkungan. (Munif Arifin, 2009)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB IV HASIL FAKTOR IBU DALAM MERAWAT ANAK BALITA DENGAN DIARE

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Klinik Herbal Insani Depok. Bulan Maret Di atas tanah seluas 280 m 2 dengan luas bangunan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran wilayah penelitian kelurahan Limba B

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei penjelasan atau explanatory research yang

limboto barat dengan luas wilayah 480 Ha, Luas wilayah ini terdiri dari pemukiman seluas 82,5 Ha, Persawahan 329,5 Ha, Perkebunan 26,0 Ha,

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (socially and economically productive life). Status kesehatan berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Bukit Tingki merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Popayato dengan luas wilayah 5.250 Ha, terdiri dari 3 Dusun yang berbatasan dengan : a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato c. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Tunas Harapan d. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Telaga Biru Desa Bukit Tingki merupakan daerah pegunungan serta dilintasi sungai dan beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Keadaan ini selain menguntungkan karena menyebabkan suburnya tanah juga mendatangkan malapetaka berupa banjir dan tanah longsor. Penduduk Desa Bukit Tingki sebanyak 1.071 Jiwa yang terdiri dari lakilaki 551 jiwa dan perempuan 520 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 296 KK. Mayoritas penduduk desa Bukit Tingki beragama Islam dan bekerja sebagai petani dan pedagang.

4.1.2 Analisis Univariat 4.1.2.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden NO KARAKTERISTIK JUMLAH RESPONDEN (ORANG) (%) 1 Umur 17-27 41 24,1 % 28-38 62 36,5 % 39-49 46 27,1 % 50-60 18 10,6 % >60 3 1,7 % Jumlah 170 100% 2 Pendidikan SD 129 75,9 % SMP 25 14,7 % SMA 16 9,4 % DIPLOMA-SARJANA 0 0 Jumlah 170 100 % Berdasarkan tabel 4.1 menurut kelompok umur, responden yang berumur 28-38 tahun sebanyak 62 orang (36,5 %), dan paling sedikit berumur diatas 60 tahun sebanyak 3 orang (1,7 %). Sedangkan pendidikan responden sebagian besar adalah SD sebanyak 129 orang (75,9 %), paling sedikit berpendidikan SMA sebanyak 16 orang (9,4 %).

4.1.2.2 Pengetahuan Tentang Hidup Bersih Dan Sehat Variabel pengetahuan tentang hidup bersih dan sehat yang ditanyakan dalam penelitian ini meliputi perilaku hidup bersih dan sehat, persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan,bahaya dari merokok, Asi ekslusif, manfaat menggosok gigi, manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu, mencuci tangan pakai sabun, tempat sampah, olahraga teratur, saluran pembuangan air limbah, manfaat makan buah dan sayur, jamban,manfaat jamban dan air bersih. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 170 responden menunjukan bahwa responden yang mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 7 orang (4,1 %), persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 85 orang (50%), responden yang mengetahui bahaya dari merokok sebanyak 71 orang (41,8 %), manfaat memberikan asi ekslusif sebanyak 21 orang (12,4%), manfaat menggosok gigi sebanyak 53 orang (31,2 %), manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu sebanyak 69 orang (40,6 %), responden yang megetahui manfaat mencuci tangan pakai sabun sebanyak 51 orang (30 %), kegunaan tempat sampah sebanyak 41 orang (24,1 %), manfaat olahraga bagi tubuh sebanyak 38 orang (22,4%), responden yang mengetahui saluran pembuangan air limbah sebanyak 54 orang (31,8 %), manfaat makan buah dan sayur setiap hari sebanyak 23 orang (13,5 %), responden yang mengetahui jamban yang sehat sebanyak 43 orang (25,3 %), responden yang mengetahui manfaat jamban sebanyak 37 orang (21,8 %), responden yang mengetahui air bersih sebanyak 5 orang (2,9 %).

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat JAWABAN N INDIKATOR YA TIDAK O JUMLAH (%) JUMLAH (%) 1 Perilaku hidup bersih dan sehat 7 4,1 163 95,9 2 Persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan 85 50 85 50 3 Bahaya dari merokok 71 41,8 99 58,2 4 Manfaat memberikan asi ekslusif 21 12,4 149 87,6 5 Manfaat menggosok gigi 53 31,2 117 68,8 6 Manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu 69 40,6 101 59,4 7 Manfaat mencuci tangan pakai sabun 51 30 119 70 8 Kegunaan tempat sampah 41 24,1 129 75,9 9 Manfaat olahraga bagi tubuh 38 22,4 132 77,6 10 Saluran pembuangan air limbah 54 31,8 116 68,2 11 Manfaat makan buah dan sayur setiap hari 23 13,5 147 86,5 12 Jamban yang sehat 43 25,3 127 74,7 13 Manfaat jamban 37 21,8 133 78,2 14 Air bersih 5 2,9 165 97,1 Berdasarkan tabel 4.2 diatas indikator pengetahuan hidup bersih dan sehat yang paling banyak diketahui oleh responden adalah indikator persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan bahaya dari merokok. Responden yang mengetahui persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 85 responden (50%), dan responden yang mengetahui bahaya dari merokok sebanyak 71 orang (41,8%). Sedangkan indikator yang paling banyak tidak diketahui oleh responden adalah indikator perilaku hidup bersih dan sehat dan air bersih.

Responden yang tidak mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat sebanyak 163 orang (95,5 %), dan responden yang tidak mengetahui air bersih sebanyak 165 orang (97,1 %). Berdasarkan akumulasi skor pada indikator pengetahuan hidup bersih dan sehat, maka dapat dikategorikan pengetahuan hidup bersih dan sehat responden seperti pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Kategori Responden Berdasarkan Pengetahuan Hidup Bersih Dan Sehat NO PENGETAHUAN JUMLAH PERSENTASE 1 Baik 41 24,1 2 Kurang baik 129 75,9 Jumlah 170 100 Berdasarkan tabel 4.3 diatas untuk kategori pengetahuan hidup bersih dan sehat menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan responden dalam kategori kurang baik sebanyak 129 orang (75,9 %) dan yang berpengetahuan baik sebanyak 41 orang (24,1 %). 4.1.2.3 Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat yang ditanyakan dalam penelitian ini yakni sikap responden terhadap persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan, tidak ada keluarga yang merokok dalam rumah, memberikan asi ekslusif kepada bayi, olahraga teratur, makan buah dan sayur, menggunakan

jamban, menggunakan air bersih, memiliki ASKES, kepadatan hunian sesuai dengan luas lantai rumah, lantai rumah bukan tanah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 170 responden menunjukan bahwa sebagian besar responden sutuju persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 164 orang (96,5 %), responden yang setuju memberikan asi ekslusif kepada bayi sebanyak 167 orang (98,2 %), responden yang setuju tidak ada keluarga yang merokok dalam rumah sebanyak 94 orang (55,3%), sebagian besar responden tidak setuju melakukan olahraga teratur setiap hari sebanyak 134 orang (78,8 %), responden yang setuju mengkonsumsi buah dan sayuran setiap hari sebanyak 117 orang (68,8 %), seluruh responden setuju memiliki Asuransi kesehatan sebanyak 170 orang (100 %), sebagian besar responden tidak sutuju kepadatan hunian sesuai dengan luas lantai rumah yakni sebanyak 141 orang (82,9 %), responden yang setuju menggunakan air bersih sebanyak 168 orang (98,8 %), responden yang setuju menggunakan jamban sebanyak 166 orang (97,6 %), sebagian besar responden setuju lantai rumah bukan tanah sebanyak 127 orang (74,7 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Table 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat JAWABAN NO INDIKATOR SETUJU TIDAK SETUJU JUMLAH (%) JUMLAH (%) 1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 164 96,5 6 3,5 2 Memberikan asi ekslusif kepada bayi 167 98,2 3 1,8 3 Tidak ada keluarga yang merokok dalam rumah 94 55,3 76 44,7 4 Melakukan olahraga teratur setiap hari 36 21,2 134 78,8 5 Mengkonsumsi buah dan sayuran setiap hari 117 68,8 53 31,2 6 Memiliki ASKES / JPKM 170 100 0 0 7 Kepadatan hunian sesuai dengan luas lantai rumah 29 17,1 141 82,9 8 Menggunakan air bersih 168 98,8 2 1,2 9 Menggunakan jamban 166 97,6 4 2,4 10 Lantai rumah bukan tanah 127 74,7 43 25,3 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, indikator sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat sebagian besar responden menjawab sutuju pada indikator memberikan ASI ekslusif kepada bayi dan memiliki ASKES/JPKM. Responden yang setuju memberikan ASI ekslusif kepada bayi sebanyak 167 orang (98,2 %), dan responden yang setuju memiliki ASKES/JPKM seluruh responden yakni 170 orang (100%). Sedangkan pada indikator melakukan olahraga setiap hari dan kepadatan hunian sesuai dengan luas lantai rumah sebagian besar responden menjawab tidak setuju. Responden yang tidak setuju melakukan olahraga setiap hari sebanyak 134 orang (78,8 %), dan responden yang tidak setuju kepadatan hunian sesuai dengan luas lantai rumah sebanyak 141 orang (82,9 %).

Berdasarkan akumulasi skor pada indikator sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat responden, maka dapat dikategorikan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat responden seperti pada tabel 4.5 dibawah ini. Table 4.5 Kategori Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat NO SIKAP JUMLAH PERSENTASE 1 Baik 152 89,4 2 Kurang baik 18 10,6 Jumlah 170 100 Berdasarkan tabel 4.5 di atas sikap responden terhadap hidup bersih dan sehat menunjukan bahwa sebagian besar sikap reponden baik sebanyak 152 orang (89,4 %) dan bersikap kurang baik sebanyak 18 orang (10,6 %). 4.1.2.4 Terapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pengukuran terapan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menanyakan pada responden mengenai persalinan ibu di tolong oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI ekslusif kepada bayi, menimbang balita setiap bulan, keluarga yang merokok dalam rumah, melakukan olahraga teratur setiap hari, makan buah dan sayuran setiap hari, mencuci tangan pakai sabun, mempunyai asuransi kesehatan, menggosok gigi 2 X sehari, menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, menggunakan jamban keluarga, membuang sampah di tempat sampah tertutup, membuang air limbah melalui saluran pembuangan air limbah, menyapu

lantai rumah minimal 2 X sehari, menggunakan ventilasi rumah sebagai keluar masuknya udara yang paling utama. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 170 responden menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak ditolong oleh tenaga kesehatan saat persalinan sebanyak 111 orang (65,3 %), seluruh responden tidak membuang sampah di tempat sampah tertutup sebanyak 170 orang (100 %), sebagian besar responden memberikan ASI ekslusif kepada bayi sebanyak 108 orang (66,3 %), responden yang menimbang balita setiap bulan sebanyak 88 orang (54 %), sebagian besar responden memiliki keluarga yang merokok di dalam rumah sebanyak 118 orang (69,4 %), responden yang melakukan olahraga teratur setiap hari sebanyak 27 orang (15,9 %), responden yang makan buah dan sayur setiap hari sebanyak 64 orang (37,6 %), responden yang mencuci tangan pakai sabun sebanyak 50 orang (29,4 %), seluruh responden memiliki asuransi kesehatan yakni sebanyak 170 orang (100 %), responden yang menggosok gigi 2 X sehari sebanyak 159 orang (93,5 %), responden yang menggunakan air bersih untuk keperluah sehari-hari sebanyak 145 orang (85,3 %), respoden yang menggunakan jamban untuk sarana BAB sebanyak 28 orang (16,5 %), sebagian besar responden tidak membuang air limbah melalui saluran pembuangan air limbah sebanyak 168 orang (98,8 %), sebagian besar responden menyapu lantai rumah 2 X sehari sebanyak 153 orang (90 %), responden yang menggunakan ventilasi sebagai keluar masuknya udara yang paling utama sebanyak 129 orang (75,9 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Table 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Terapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat JAWABAN NO INDIKATOR YA TIDAK JUMLAH (%) JUMLAH (%) 1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 59 34,7 111 65,3 2 Memberikan asi ekslusif kepada bayi 108 63,5 62 36,5 3 Menimbang balita setiap bulan 88 51,8 82 48,2 4 Ada keluarga yang merokok dalam rumah 118 69,4 52 30,6 5 Melakukan olahraga teratur setiap hari 27 15,9 143 84,1 6 Mengkonsumsi buah dan sayuran setiap hari 64 37,6 106 62,4 7 Mencuci tangan pakai sabun 50 29,4 120 70,6 8 Memiliki ASKES / JPKM 170 100 0 0 9 Menggosok gigi 2 X sehari 159 93,5 11 6,5 10 Menggunakan air bersih untuk keperluan seharihari 145 85,3 25 14,7 11 Menggunakan jamban untuk sarana BAB. 28 16,5 142 83,5 12 Membuang sampah ditempat sampah tertutup 0 0 170 100 Membuang air limbah 13 melalui saluran 2 1,2 168 98,8 pembuangan air limbah 14 Menyapu lantai rumah minimal 2 X sehari 153 90 17 10 Menggunakan ventilasi 15 rumah sebagai keluar masuknya udara yang paling utama 129 75,9 41 24,1 Berdasarkan tabel 4.6 diatas indikator terapan perilaku hidup bersih dan sehat, indikator yang paling banyak diterapkan oleh responden adalah indikator

memiliki ASKES/JPKM dan menggosok gigi 2X sehari. Responden yang menerapkan menggosok gigi 2X sehari sebanyak 159 orang (93,5 %), dan responden yang memiliki ASKES/JPKM sebanyak 170 orang (100%). Sedangkan responden yang paling banyak tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat pada indikator membuang sampah ditempat sampah tertutup dan membuang air limbah melalui saluran pembuangan air limbah. Responden yang tidak membuang sampah ditempat tertutup sebanyak 170 orang (100%), dan responden yang tidak membuang air limbah melalui saluran pembuangan air limbah sebanyak 168 orang (98,8%). Berdasarkan akumulasi skor pada indikator terapan perilaku hidup bersih dan sehat responden, maka dapat dikategorikan terapan perilaku hidup bersih dan sehat responden seperti pada tabel 4.7 dibawah ini. Table 4.7 Kategori Responden Berdasarkan Terapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat NO TERAPAN PHBS JUMLAH PERSENTASE 1 Baik 53 31,2 2 Kurang baik 117 68,8 Jumlah 170 100 Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukan bahwa sebagian besar terapan perilaku hidup bersih dan sehat responden dalam kategori kurang baik sebanyak 117 orang (68,8 %), dan berperilaku baik sebanyak 53 orang (31,2 %).

4.1.3 Analisis Bivariat Pada analisis bivariat ini dilakukan untuk menghubungkan masing-masing variable independen dengan variable dependen. Hasil pengolahan data disajikan pada tabel silang dan disertakan nilai dari uji Chi-square. Tabel 4.8 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Terapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Terapan Perilaku Hidup χ Bersih dan Sehat Jumlah hitung Pengetahuan P Value Kurang baik Baik n % n % n % Kurang baik 116 99,1 13 2,5 129 75,9 110,972 Baik 1 0,9 40 75,5 41 24,1 0,000 Jumlah 117 100 53 100 170 100 Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan pengetahuan responden, terapan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebagian besar pada responden yang berpengetahuan baik sebanyak 40 orang (23,5 %), responden yang berpengetahuan kurang baik terapan perilaku hidup bersih dan sehatpun kurang baik, yakni sebanyak 116 orang (68,2%). Hasil uji statistic dengan uji Chi-Square menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan terapan perillaku hidup bersih dan sehat, dengan nilai probabilitas = 0,000 dan nilai χ 2 hitung = 110,972 > χ 2 tabel = 3,841.

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Antara Sikap Dengan Terapan Peilaku Hidup Bersih dan Sehat Sikap Terapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kurang Baik Baik Jumlah n % n % n % Kurang baik 16 13,7 2 3,8 18 10,6 Baik 101 86,3 51 96,2 152 89,4 Jumlah 117 100 53 100 170 100 χ 2 hitung P Value 3,778 0,052 Berdasarkan sikap responden terhadap terapan perilaku hidup bersih dan sehat menunjukan bahwa terapan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebagian besar pada responden yang mempunyai sikap yang baik sebanyak 51 orang (30 %), sedangkan terapan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang baik sebagian besar pada responden yang mempunyai sikap yang baik sebanyak 101 orang (59,4 %). Hasil uji statistic dengan uji Chi-Square menunjukan tidak ada hubungan antara sikap dengan terapan perillaku hidup bersih dan sehat, dengan nilai probabilitas = 0,052 dan nilai χ 2 hitung = 3,778 < χ 2 tabel = 3,841. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Terapan PHBS Pada prinsipnya perilaku hidup bersih dan sehat adalah wujud nyata dari perilaku kesehatan. Pengetahuan dan pengalaman seseorang sangat berperan dalam membentuk perilaku yang sehat. Akan tetapi dengan keterbatasan

pengetahuan akan menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat bukan dianggap suatu kebutuhan. Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa responden dengan pengetahuan baik mempunyai terapan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik pula yakni sebanyak 40 orang (23,5 %), sedangkan responden yang berpengetahuan kurang baik, terapan perilaku hidup bersih dan sehatpun kurang, yakni sebanyak 116 orang (68,2%). Menyadari bahwa perilaku adalah suatu yang rumit, perilaku tidak hanya menyangkut dimensi cultural yang berupa system dan norma melainkan juga dimensi ekonomi yaitu hal-hal yang mendukung perilaku maka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat komprehensif khususnya dalam menciptakan perilaku baru, (Dikes Sulawesi Selatan 2006). Perubahan perilaku kesehatan melalui cara pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan diawali dengan cara pemberian informasi-informasi kesehatan. Dengan memberikan informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan dan cara menghindari penyakit akan meningkatkan pengetahuan mesyarakat tentang hal tersebut. Dengan pengetahuan-pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hasil atau perubahan perilaku dengan cara ini memakai waktu lama, akan tetapi perubahan yang dicapai akan bersifat langgeng karena di dasari oleh kesadaran mereka sendiri ( Notoatmodjo 2010).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden belum mendapat informasi mengenai hidup sehat. Sedangkan promosi kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan belum menjangkau seluruh masyarakat secara merata karena metode yang digunakan merupakan metode skala kecil dimana hanya masyarakat yang menderita penyakit tertentu atau masyarakat yang memiliki keluhan kesehatan yang mendapat informasi sehingga pengetahuan masyarakat berbeda-beda. Kendala lain yang menyebabkan kurang baiknya pengetahuan responden yakni sebanyak 129 orang (75,9 %) yang berpendidikan SD sehingga rendahnya pemahaman mereka mengenai hidup bersih dan sehat. Berdasarkan uji statistic dengan uji Chi-Square menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan terapan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan nilai probabilitas = 0,000 dan nilai χ 2 hitung = 110,972 > χ 2 tabel 3,841. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sunawi (2003) yang meneliti tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Pekiringan Ageng Kabupaten Pekalongan mendapat hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan praktek PHBS (p=0,001). 4.2.2 Hubungan Antara Sikap Dengan Terapan PHBS Berdasarakan tabel 4.9 terlihat bahwa terapan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebagian besar pada responden yang mempunyai sikap baik sebanyak 51 orang (30 %), sedangkan terapan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang baik sebagian besar pada responden yang mempunyai sikap baik sebanyak 101 orang (59,4%).

Hasil uji statistic dengan uji Chi-Square menunjukan tidak ada hubungan antara sikap dengan terapan perillaku hidup bersih dan sehat, dengan nilai probabilitas = 0,052 dan nilai χ 2 hitung = 3,778 < χ 2 tabel = 3,841. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana sikap selalu berhubungan dengan terapan perilaku hidup bersih dan sehat. Sikap selalu diandalkan untuk mengubah perilaku, tetapi bukan itu saja yang harus diperhatikan untuk terciptanya perilaku sehat, perlu dilihat factor-faktor apa saja yang membuat stabil perilaku sehat masyarakat. Menurut Notoadmodjo (2007), sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan antara lain: a. Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. b. Sikap akan di ikuti atau tidak di ikuti oleh tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain. c. Sikap di ikuti atau tidak di ikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang. Sikap yang baik merupakan pendapat responden terhadap terapan perilaku hidup bersih dan sehat. Akan tetapi responden yang sudah mempunyai sikap yang cukup tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan hasil penelitian, indicator persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan responden setuju sebanyak 164 orang (96,5 %), akan tetapi mereka tidak menerapkan hal tersebut

dengan alasan yang muncul mereka akan menggunakkan tenaga medis kecuali saat gawat darurat (tidak bias lahir). Berdasarkan indicator penggunaan jamban, sebagian besar responden setuju menggunakan jamban sebanyak 166 orang (97,6 %). Akan tetapi hal ini bertolak belakang dengan keadaan mereka dimana dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar responden tidak menggunakan jamban sebanyak 83,5 %. Alasan yang muncul karena mereka tidak terbiasa menggunakan jamban sehingga mereka tidak menggunakan jamban untuk sarana buang air besar. Selain karena tidak terbiasa, alasan lain yang muncul adalah ketiadaan dana untuk membangun jamban, sehingga menjadikan PHBS bukan menjadi sutu kebutuhan.