Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: PENAWARAN UMUM PERDANA

dokumen-dokumen yang mirip
PROSPEKTUS. PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT NUSA RAYA CIPTA Tbk TAHUN PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha : Kantor Pusat:

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

PT Guna Timur Raya Tbk

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT Guna Timur Raya Tbk

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut :

PT JAYA TRISHINDO Tbk

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT Dafam Property Indonesia, Tbk

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk.

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK


PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122

TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

- Komisaris Utama : ANINDYA NOVYAN BAKRIE : Raden Mas HARLIN ERLIANTO RAHARDJO

PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL Tbk. PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL Tbk

Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Graha Layar Prima Tbk

JADWAL PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

Kamus Istilah Pasar Modal

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Telepon : (021) Telepon : (0321) Faksimili : (021) Faksimili : (0321)

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

PT TD RESOURCES Tbk.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

PROSPEKTUS AWAL. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. TAHUN PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk.

PROSPEKTUS. Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 Jun 2015

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

JADWAL PENAWARAN UMUM PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK. PT Sinarmas Sekuritas

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK.

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. ( Perseroan ) RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

PT Dwi Guna Laksana, Tbk

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.04/2017 TENTANG PENAWARAN UMUM OLEH PEMEGANG SAHAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT M Cash Integrasi Tbk Tahun 2017

-2- dengan tetap mengedepankan kualitas keterbukaan informasi, beberapa penyederhanaan terutama informasi yang sifatnya historis diperlukan dengan tuj

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ).

RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2017

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PROSPEKTUS. DUTA INTIDAYA. PT DUTA INTIDAYA TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

PROSPEKTUS SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK.

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

PT MNC INVESTAMA TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Investasi Strategis

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN LUAR BIASA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Masa Penawaran Awal : 30 Mei 7 Juni 2013 Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Perkiraan Tanggal Efektif : 11 Juni 2013 Waran Seri I pada Bursa Efek Indonesia : 27 Juni 2013 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 20 21 Juni 2013 Perkiraan Periode Perdagangan Waran Seri Perkiraan Tanggal Penjatahan : 25 Juni 2013 I di Pasar Reguler & Negosiasi : 27 Juni 2013 23 Juni 2016 Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Perkiraan Periode Perdagangan Waran Seri Pemesanan (Refund) : 26 Juni 2013 I di Pasar Tunai : 27 Juni 2013 24 Juni 2016 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 30 Desember 2013 27 Juni 2016 Waran Seri I Secara Elektronik : 26 Juni 2013 Perkiraan Akhir Masa Berlaku Waran Seri II : 27 Juni 2016 INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN / ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. PROSPEKTUS AWAL INI HANYA DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN PEMBELIAN EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS AWAL INI. OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT NUSA RAYA CIPTA TBK. ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha : Jasa Konstruksi untuk Bangunan Komersial dan Infrastruktur Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia Kantor Pusat: Graha Cipta Building lantai 2 Jl. D. I. Panjaitan No. 40 Jakarta 13350 Telepon: (6221) 819 3526, 819 3582 Faksimili: (6221) 819 3544, 819 3471 Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: www.nusarayacipta.com email: corsec@nusarayacipta.com PENAWARAN UMUM PERDANA Sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp ( Rupiah) setipa saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ). Jumlah seluruh Penawaran Umum adalah sebesar Rp ( Rupiah). Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari dalam portepel. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang Saham Baru yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan harga pelaksanaan Rp ( Rupiah), sehingga seluruhnya adalah sebesar Rp ( Rupiah), yang dapat dilaksanakan selama selama periode pelaksanaan waran, yang akan dimulai dalam waktu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan yaitu mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan Waran Seri I tersebut tidak dapat diperpanjang, dan waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai serta tidak berlaku. Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program ESA dan program MSOP. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 02a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013, Perseroan mengadakan Program ESA (Employee Stock Allocation) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan dan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 01a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013, Perseroan akan menerbitkan opsi pembelian saham melalui program MSOP (Management Stock Option Plan) sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum dan penambahan modal dari SIS. Informasi lengkap mengenai program ESA dan MSOP dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. Seluruh pemegang saham Perseroan dari Penawaran Umum dan pelaksanaan Waran Seri I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Ciptadana Securities PENJAMIN EMISI EFEK Akan Ditentukan Kemudian Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek Menjamin Dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) Terhadap Penawaran Saham Perseroan RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERTUMBUHAN INDUSTRI KONSTRUKSI. SETIAP PERLAMBATAN PERTUMBUHAN KONSTRUKSI DI INDONESIA, DAPAT BERAKIBAT PADA MENURUNNYA KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA, YANG SELANJUTNYA DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP KEGIATAN USAHA, KINERJA OPERASIONAL, KONDISI KEUANGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VII PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN MENJADI TIDAK LIKUID PERDAGANGANNYA. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2013

Tanggal Efektif : 11 Juni 2013 Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I pada Bursa Efek Indonesia : 27 Juni 2013 Masa Penawaran Umum : 20 21 Juni 2013 Periode Perdagangan Waran Seri I di Tanggal Penjatahan : 25 Juni 2013 Pasar Reguler & Negosiasi : 27 Juni 2013 22 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Periode Perdagangan Waran Seri I di Pemesanan (Refund) : 26 Juni 2013 Pasar Tunai : 27 Juni 2013 23 Juni 2016 Tanggal Distribusi Saham dan Waran Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 30 Desember 2013 27 Juni 2016 Seri I Secara Elektronik : 26 Juni 2013 Akhir Masa Berlaku Waran Seri II : 27 Juni 2016 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT NUSA RAYA CIPTA TBK. ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha : Jasa Konstruksi untuk Bangunan Komersial dan Infrastruktur Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia Kantor Pusat: Graha Cipta Building lantai 2 Jl. D. I. Panjaitan No. 40 Jakarta 13350 Telepon: (6221) 819 3526, 819 3582 Faksimili: (6221) 819 3544, 819 3471 Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: www.nusarayacipta.com email: corsec@nusarayacipta.com PENAWARAN UMUM PERDANA Sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 12,34% (dua belas koma tiga empat) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp ( Rupiah) setipa saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ). Jumlah seluruh Penawaran Umum adalah sebesar Rp ( Rupiah). Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari dalam portepel. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang Saham Baru yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan harga pelaksanaan Rp ( Rupiah), sehingga seluruhnya adalah sebesar Rp ( Rupiah), yang dapat dilaksanakan selama selama periode pelaksanaan waran, yang akan dimulai dalam waktu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan yaitu mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perseroan. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan Waran Seri I tersebut tidak dapat diperpanjang, dan waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai serta tidak berlaku. Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program ESA dan program MSOP. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 02a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013, Perseroan mengadakan Program ESA (Employee Stock Allocation) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan dan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 01a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013, Perseroan akan menerbitkan opsi pembelian saham melalui program MSOP (Management Stock Option Plan) sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum dan penambahan modal dari SIS. Informasi lengkap mengenai program ESA dan MSOP dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. Seluruh pemegang saham Perseroan dari Penawaran Umum dan pelaksanaan Waran Seri I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Ciptadana Securities PENJAMIN EMISI EFEK Akan Ditentukan Kemudian Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek Menjamin Dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) Terhadap Penawaran Saham Perseroan RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERTUMBUHAN INDUSTRI KONSTRUKSI. SETIAP PERLAMBATAN PERTUMBUHAN KONSTRUKSI DI INDONESIA, DAPAT BERAKIBAT PADA MENURUNNYA KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA, YANG SELANJUTNYA DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP KEGIATAN USAHA, KINERJA OPERASIONAL, KONDISI KEUANGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VII PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN MENJADI TIDAK LIKUID PERDAGANGANNYA. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 19 Juni 2013

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut OJK ) yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dengan Surat No. 206/AS/HW-DS/III-13 tanggal 2 April 2013 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya dan perubahanperubahannya (selanjutnya disebut sebagai UUPM ). Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru atau sebesar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan juga akan mencatatakan sebanyak 2.173.913.000 (dua miliar seratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus tiga belas ribu) saham yang berasal dari Pemegang Saham Perseroan sebelum pelaksanaan Penawaran Umum. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI sehubungan dengan Penawaran Umum ini menjadi 2.480.000.000 (dua miliar empat ratus delapan puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini. Perseroan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 28 Maret 2013. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Pernyataan Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data dan kejujuran pendapat, keterangan atau laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesi masingmasing. Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan PT Ciptadana Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT Ciptadana Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi, para Penjamin Emisi Efek lainnya, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan tegas menyatakan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Republik Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini atau dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan Penawaran Umum ini, maka Prospektus atau dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran untuk membeli saham, kecuali bila penawaran tersebut, atau pembelian saham tersebut tidak bertentangan dengan, atau bukan merupakan suatu pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. Perseroan telah mengungkapkan semua keterangan, data atau laporan dan kejujuran pendapat yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi keterangan, data atau laporan dan kejujuran pendapat yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DEFINISI DAN SINGKATAN... ii RINGKASAN...viii I. PENAWARAN UMUM...1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM...18 III. PERNYATAAN UTANG...20 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING...24 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN...27 VI. RISIKO-RISIKO USAHA...39 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN...41 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK...42 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN...42 2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN...45 3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM (DIATAS 5%)...56 4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK...58 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN...60 6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN...60 7. SUMBER DAYA MANUSIA...64 8. DIAGRAM KEPEMILIKAN ANTARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN, PERSEROAN, DAN ENTITAS ANAK...67 9. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN ENTITAS ANAK...67 10. KELOMPOK USAHA PERSEROAN...68 11. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN...68 12. ASURANSI...71 13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA...75 14. PERJANJIAN/TRANSAKSI PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI...91 15. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN SERTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK...95 IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK...96 1. UMUM...96 2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN...96 3. PENJUALAN DAN PEMASARAN...101 4. PERSAINGAN...102 5. PROSPEK USAHA...102 6. KEUNGGULAN KOMPETITIF...103 7. STRATEGI BISNIS PERSEROAN...104 8. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) DAN MANAJEMEN RISIKO...105 9. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)...106 10. TANGGUNG JAWAB SOSIAL ( CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR )...106 11. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL...107 X. EKUITAS...108 XI. KEBIJAKAN DIVIDEN...110 XII. PERPAJAKAN...111 XIII. PENJAMIN EMISI EFEK...113 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL...115 XV. ANGGARAN DASAR PERSEROAN...117 XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM...137 XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN...138 XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM...139 XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM...144 i

DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi / Pihak Perusahaan Terafiliasi : Berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perseroan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perseroan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perseroan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perseroan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perseroan dengan pemegang saham utama. Entitas Anak / Entitas Anak Anggaran Dasar Agen Penjualan BAE BANI Bank Kustodian Bapepam Bapepam-LK : Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan perusahaan tersebut atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. : Berarti Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan. : Berarti pihak yang menjual Saham Baru dalam suatu Penawaran Umum tanpa perjanjian dengan Perseroan dan tanpa kewajiban untuk membeli sisa Saham Baru yang merupakan lembaga dan agen penjualan yang sah dari siapa Prospektus dan FPPS dapat diperoleh Masyarakat. : Berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Sinartama Gunita, berkedudukan di Jakarta. : Berarti singkatan dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia, pihak yang memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan arbitrase, mediasi dan bentuk-bentuk lain dari penyelesaian sengketa di luar pengadilan. : Berarti Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam UUPM. : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 UUPM. : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12- 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. ii

BEI BNRI DPS DPPS Efek Efektif FKPS FPPS Harga Penawaran Hari Bank Hari Bursa Hari Kalender Hari Kerja KSEI : Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan di Jakarta, yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, serta tempat dimana saham Perseroan dicatatkan. : Berarti singkatan dari Berita Negara Republik Indonesia. : Berarti singkatan dari Daftar Pemegang Saham, daftar yang dikeluarkan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan. : Berarti singkatan dari Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama pemesan Saham Baru dan jumlah Saham Baru yang dipesan dan disusun berdasarkan FPPS yang dibuat oleh masingmasing Penjamin Emisi Efek. : Berarti Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 5 UUPM adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek. : Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam UUPM dan ketentuan angka 4 Peraturan Nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. : Berarti singkatatan dari Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas bagian dari Saham Baru. : Berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham. : Berarti harga tiap Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum yang harganya ditentukan melalui proses bookbuilding. : Berarti hari dimana Bank Indonesia buka untuk kegiatan kliring. : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di BEI, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional sesuai dengan ketetapan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh BEI. : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah. : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. : Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan, yang mempunyai kegiatan usaha dan mempunyai izin sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian sebagaimana didefinisikan dan ditentukan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. iii

Manajer Penjatahan Masa Penawaran Umum Masyarakat Menkumham OJK Pasar Perdana Pemegang Rekening Pemegang Saham Pemegang Saham Utama Pemerintah Penawaran Awal : Berarti PT Ciptadana Securities yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011. : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru, yaitu pada tanggal 20 21 Juni 2013. : Berarti perorangan dan / atau badan-badan, baik warga negara Indonesia dan / atau badan hukum Indonesia maupun warga negara asing dan / atau badan hukum asing baik bertempat tinggal / berkedudukan hukum di wilayah Republik Indonesia maupun bertempat tinggal / berkedudukan di luar wilayah Republik Indonesia. : Berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. : Berarti Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan, yang merupakan penerus dari Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat selama masa tertentu sebelum Saham Baru tersebut dicatatkan pada BEI : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan / atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI. : Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: 1) Daftar Pemegang Saham Perseroan; 2) Rekening efek pada KSEI; atau 3) Rekening efek pada KSEI melalui perusahaan efek. : Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.8 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. iv

Penawaran Umum Penitipan Kolektif Penjamin Emisi Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek Peraturan No. IX.E.1 Peraturan No. IX.E.2 : Berarti penawaran umum saham perdana Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang terkait, serta menurut ketentuan-ketentuan lain yang dimuat dalam Perjanjian Penjamin Emisi Efek. : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana dimaksud dalam UUPM. : Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan masing-masing menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa efek yang tidak diambil oleh Masyarakat sebesar bagian penjaminannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan telah mempunyai rekening efek sesuai dengan ketentuan KSEI. : Berarti Penjamin Emisi Efek yang melaksanakan pengelolaan, penyelenggaraan dan yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, dalam hal ini adalah PT Ciptadana Securities. : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. : Berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perjanjian Emisi Efek Penjaminan : Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Emisi Efek dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta No. 58 tanggal 18 Maret 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Pernyataan Pendaftaran Perseroan Prospektus RUPS RUPSLB : Berarti Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada Ketua OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana, terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan serta perbaikannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. : Berarti PT Nusa Raya Cipta Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan. : Berarti Setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli atau memperdagangkan saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam-LK dinyatakan bukan sebagai Prospektus. : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham. : Berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. v

Saham Baru Tanggal Distribusi Saham Tanggal Pembayaran Tanggal Pencatatan Tanggal Pengembalian Tanggal Penjatahan Tender USD atau Dolar Amerika Serikat : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dalam jumlah sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan. : Berarti tanggal distribusi Saham Baru ke dalam rekening efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran hasil emisi Saham Baru dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan. : Berarti tanggal pembayaran dana hasil emisi Saham Baru kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di BEI dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham baru oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada pemesan, diaman pengembalian uang pemesanan tersebut tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah diumumkannya keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum. : Berarti tanggal terakhir dari masa penjatahan, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah tanggal penutupan Masa Penawaran Umum. : Berarti kegiatan pelelangan atau penawaran harga pekerjaan jasa konstruksi. : Berarti mata uang yang berlaku di Amerika Serikat. UU Pasar Modal / UUPM : Berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan perubahannya. UUPT WS I : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara No. 4756 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya. : Berarti singkatan dari Waran Seri I, adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan WS I sebesar Rp ( Rupiah) setiap saham yang dapat dilakukan selama masa berlaku pelaksanaan yaitu mulai pada tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016. vi

SINGKATAN NAMA ENTITAS ANAK 1. PT Sumbawa Raya Cipta SRC SINGKATAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBADAN HUKUM 1. PT Enercon Paradhya International EPI 2. PT Anindita Rahadian Perkasa ARP 3. PT Hadinusa Tirta PT HT 4. PT Surya Semesta Internusa SSI 5. PT Nusira Putera PT NP 6. PT Anugerah Andita Suryadi AAS SINGKATAN NAMA BADAN HUKUM 1. PT Saratoga Investama Sedaya SIS vii

RINGKASAN Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci serta Laporan Keuangan Konsolidasian dan penjelasan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN Perseroan berkedudukan di Jakarta, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 134, tanggal 17 September 1975, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/365/15, tanggal 27 Nopember 1975 dan didaftarkan di dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di bawah No. 4230, tanggal 15 Desember 1975, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33, tanggal 23 April 1976, Tambahan No. 301. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97, tanggal 30 Januari 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-04801.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal 7 Pebruari 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU- 0008424.AH.01.09.Tahun 2013, tanggal 7 Pebruari 2013. Sejak pendiriannya, Perseroan telah menangani berbagai proyek, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia antara lain pembangunan hotel dan resor, gedung perkantoran, apartemen, rumah sakit, mal, pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik serta pembangunan infrastruktur. Saat ini, sebagian besar proyek Perseroan adalah pekerjaan bangunan komersial, bangunan industrial, dan pekerjaan infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan (jalan tol dan kawasan industri). Perseroan juga telah mulai membangun prasarana dan sarana pertambangan di Kalimantan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah selesai melaksanakan pekerjaan fasilitas jalan tambang dan jetty di Tanjung Selor, Kalimantan Timur. STRUKTUR PERMODALAN Struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Nilai nominal Rp100,00 per saham Jumlah Saham Rupiah (%) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 79,990 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 5,000 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,330 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,270 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,270 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,500 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,200 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 3,070 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 3,070 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,300 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 6.000.000.000 600.000.000.000 viii

PENAWARAN UMUM 1. Jumlah Saham : Sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum 2. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham 3. Harga Penawaran : Rp ( Rupiah) setiap saham 4. Jumlah Penawaran Umum : Rp ( Rupiah) 5. Rasio Saham Baru dengan WS I : 3:1, setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru akan memperoleh 1 (satu) WS I secara cuma-cuma 6. Jumlah WS I : Sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I. Total nilai WS I adalah sebanyak Rp ( Rupiah) 7. Harga Pelaksanaan WS I : Rp ( Rupiah) 8. Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak 2.480.000.000 (dua miliar empat ratus delapan puluh) saham, ditambah sebanyak 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) saham hasil pelaksanaan WS I oleh pemegang WS I. 9. Harga Pelaksanaan Waran Seri I : Rp ( Rupiah) setiap saham Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini seluruhnya akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia. Dengan masuknya SIS menjadi pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 64, tanggal 19 Maret 2013, dibuat oleh Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, maka struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS menjadi efektif, yaitu pada tanggal terbitnya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan pengambilan saham oleh SIS tersebut oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang direncanakan akan diperoleh sebelum pernyataan pendaftaran atas Penawaran Umum menjadi efektif, akan menjadi sebagai berikut: Keterangan Sebelum Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) % Jumlah Saham Setelah Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Nilai % Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 79,990 1.599.937.500 159.993.750.000 73,597 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 5,000 100.000.000 10.000.000.000 4,600 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,330 66.687.500 6.668.750.000 3,068 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,270 5.335.000 533.500.000 0,245 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,270 5.335.000 533.500.000 0,245 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,500 50.000.000 5.000.000.000 2,300 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,200 4.000.000 400.000.000 0,184 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 3,070 61.352.500 6.135.250.000 2,822 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 3,070 61.352.500 6.135.250.000 2,822 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,300 46.000.000 4.600.000.000 2,116 SIS - - - 173.913.000 17.391.300.000 8,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,000 2.173.913.000 217.391.300.000 100,000 ix

Keterangan Sebelum Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) % Jumlah Saham Setelah Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Nilai % Nominal @Rp100 per saham (Rp) Jumlah Saham Dalam Portepel 6.000.000.000 600.000.000.000 5.826.087.000 582.608.700.000 Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan, maka struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS dan setelah Penawaran Umum, secara proforma menjadi sebagai berikut: Keterangan Setelah Pengambilan Saham oleh SIS dan Sebelum Penawaran Umum Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS dan Setelah Penawaran Umum Jumlah Nilai % Nominal @Rp100 per saham (Rp) % Jumlah Saham Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 73,597 1.599.937.500 159.993.750.000 64,514 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 4,600 100.000.000 10.000.000.000 4,032 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,068 66.687.500 6.668.750.000 2,689 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,300 50.000.000 5.000.000.000 2,016 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,184 4.000.000 400.000.000 0,161 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,116 46.000.000 4.600.000.000 1,855 SIS 173.913.000 17.391.300.000 8,000 173.913.000 17.391.300.000 7,013 Masyarakat - - - 306.087.000 30.608.700.000 12,342 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.173.913.000 217.391.300.000 100,000 2.480.000.000 248.000.000.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.826.087.000 582.608.700.000 5.520.000.000 552.000.000.000 Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program ESA dan program MSOP. Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 02a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013 dan program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 01a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan pelaksanaan program ESA dalam Penawaran Umum ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum dan sesudah Penawaran Umum dan pelaksanaan ESA secara proforma adalah sebagai berikut: Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Sebelum Penawaran Umum dan Sebelum Program ESA Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Setelah Program ESA % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 73,597 1.599.937.500 159.993.750.000 64,514 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 4,600 100.000.000 10.000.000.000 4,032 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,068 66.687.500 6.668.750.000 2,689 % x

Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Sebelum Penawaran Umum dan Sebelum Program ESA Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Setelah Program ESA % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,300 50.000.000 5.000.000.000 2,016 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,184 4.000.000 400.000.000 0,161 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,116 46.000.000 4.600.000.000 1,855 SIS 173.913.000 17.391.300.000 8,000 173.913.000 17.391.300.000 7,013 Pegawai (Program ESA) 15.304.000 1.530.400.000 0,617 Masyarakat - - - 290.783.000 29.078.300.000 11,725 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.173.913.000 217.391.300.000 100,000 2.480.000.000 248.000.000.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.826.087.000 582.608.700.000 5.520.000.000 552.000.000.000 Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I. WS I diberikan kepada setiap pemegang saham yang yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 (tiga) saham yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) WS I. Dengan asumsi telah dilaksanakannya seluruh WS I oleh para pemegang waran, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS, setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan setelah pelaksanaan WS I secara proforma adalah sebagai berikut: Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Sebelum Pelaksanaan WS I Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan WS I % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 64,514 1.599.937.500 159.993.750.000 61,964 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 4,032 100.000.000 10.000.000.000 3,873 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 2,689 66.687.500 6.668.750.000 2,583 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,215 5.335.000 533.500.000 0,207 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,215 5.335.000 533.500.000 0,207 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,016 50.000.000 5.000.000.000 1,936 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,161 4.000.000 400.000.000 0,155 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,474 61.352.500 6.135.250.000 2,376 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,474 61.352.500 6.135.250.000 2,376 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 1,855 46.000.000 4.600.000.000 1,782 SIS 173.913.000 17.391.300.000 7,013 173.913.000 17.391.300.000 6,736 Masyarakat* 306.087.000 30.608.700.000 12,342 408.116.000 40.811.600.000 15,806 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.480.000.000 248.000.000.000 100,000 2.582.029.000 258.202.900.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.520.000.000 552.000.000.000 5.417.971.000 541.797.100.000 Keterangan: * Masyarakat termasuk pegawai melalui program ESA Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) Hak opsi dalam program MSOP dapat digunakan untuk membeli Saham Baru Perseroan sebanyakbanyaknya sebesar 74.400.000 (tujuh puluh empat juta empat ratus ribu) saham biasa atas nama yang % % xi

akan diterbitkan dari portepel atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan penambahan modal dari SIS. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program kepemilikan saham atau program MSOP adalah Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi kecuali Komisaris lndependen dan anggota Direksi yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi. Periode pelaksanaan program MSOP Hak opsi dalam program MSOP akan diterbitkan dalam 2 tahapan yaitu: Tahap I Tahap II Sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MSOP ini akan diterbitkan pada bulan Juli 2013 Sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MSOP ini akan diterbitkan pada bulan Juli 2014 Hak opsi diterbitkan dengan masa laku (Option Life) selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan akan dikenakan masa tunggu (Vesting Period) ditetapkan 1 (satu) tahun terhitung sejak penerbitan hak opsi. Periode pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ107-2004 tanggal 19 Juli 2004, yakni sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahun dengan ketentuan setiap periode pelaksanaan akan dibuka selama 30 (tiga puluh) hari Bursa. Program MSOP ini akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Harga pelaksanaan program MSOP Harga pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ107-2004 tanggal 19 Juli 2004, yakni sekurang-kurangnya 90% rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal pemberitahuan Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia tentang pembukaan periode pelaksanaan (window exercise) atas hak opsi dalam program MSOP. Aspek perpajakan dalam program MSOP Dalam program MSOP, Perseroan menerbitkan hak opsi kepada para peserta, dimana Peserta dapat mengunakan hak opsi tersebut untuk membeli saham pada periode pelaksanaan yang akan dibuka sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Dalam hal ini, tidak terdapat aspek perpajakan bagi Perseroan maupun peserta program MSOP yang menerima hak opsi. Apabila setelah Vesting Period peserta program MSOP mengunakan hak opsinya untuk membeli saham dengan membayar harga pelaksanaan dan yang bersangkutan melaksanakan transaksi penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi, maka atas pelaksanaan penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi tersebut berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut: a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilat transaksi b. Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh perserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Susunan modal saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS, setelah Penawaran Umum, setelah pelaksanaan WS I, dan setelah program MSOP adalah sebagai berikut: Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Sebelum Program MSOP Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Setelah Program MSOP % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 % xii

Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Sebelum Program MSOP Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Setelah Program MSOP % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 61,964 1.599.937.500 159.993.750.000 60,229 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 3,873 100.000.000 10.000.000.000 3,764 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 2,583 66.687.500 6.668.750.000 2,510 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,207 5.335.000 533.500.000 0,201 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,207 5.335.000 533.500.000 0,201 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 1,936 50.000.000 5.000.000.000 1,882 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,155 4.000.000 400.000.000 0,151 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,376 61.352.500 6.135.250.000 2,310 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,376 61.352.500 6.135.250.000 2,310 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 1,782 46.000.000 4.600.000.000 1,732 SIS 173.913.000 17.391.300.000 6,736 173.913.000 17.391.300.000 6,547 Masyarakat* 408.116.000 40.811.600.000 15,806 408.116.000 40.811.600.000 15,363 Program MSOP - - - 74.400.000 7.440.000.000 2,801 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.582.029.000 258.202.900.000 100,000 2.656.429.000 265.642.900.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.417.971.000 541.797.100.000 5.343.571.000 534.357.100.000 Keterangan: * Masyarakat termasuk pegawai melalui program ESA Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru atau sebesar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan juga akan mencatatakan sebanyak 2.173.913.000 (dua miliar seratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus tiga belas ribu) saham yang berasal dari Pemegang Saham Perseroan sebelum pelaksanaan Penawaran Umum. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI menjadi 2.480.000.000 (dua miliar empat ratus delapan puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini. Perseroan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini. Persentase WS I (proforma) sebelum Penawaran Umum ini, terhadap jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah 5,10% (lima koma satu nol persen). RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini akan dipergunakan sebagai berikut: 1. Sekitar 75% akan digunakan Perseroan untuk memperkuat modal kerja konstruksi Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: a. Sekitar 20% akan digunakan untuk pembiayaan proyek Ciputra World II yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.11, Jakarta. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap pekerjaan retaining wall, galian dan pemotongan tiang pancang. Proyek ini telah dimulai pada 11 Maret 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 32 bulan. b. Sekitar 10% akan digunakan untuk pembiayaan proyek Parahyangan Residence yang terletak di Jl. Ciumbuleuit No.125, Bandung, Jawa Barat. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap galian, soldier pile dan retaining wall. Proyek ini telah dimulai pada 15 Febuari 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 28 bulan. c. Sekitar 45% akan digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan yang berlokasi di Jawa Barat yang akan menghubungkan Cikopo-Palimanan % xiii

sepanjang 116 km, dimana Perseroan terpilih sebagai kontraktor utama. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap pekerjaan land clearing sepanjang jalur tol yang akan diikuti dengan pekerjaan cut and fill untuk membentuk badan jalan. Proyek ini dimulai pada 1 Februari 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 30 bulan. 2. Sekitar 25% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal, yaitu untuk membeli peralatanperalatan berat baru untuk mendukung usaha Perseroan dalam bidang infrastruktur khususnya pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan, yang akan dimulai pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Peralatan yang digunakan untuk pembangunan jalan tol berbeda dengan peralatan yang selama ini digunakan Perseroan dalam pembangunan bangunan komersial dan industri, sehiingga Perseroan perlu melakukan belanja modal ini. Belanja modal yang akan dilakukan Perseroan termasuk antara lain excavator, dump truck, bulldozer, motor grader, sheep foot roller, vibratory roller, water tanker, concrete pump, concrete paver finisher, dan peralatan bantu lainnya. Apabila WS I yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dilaksanakan, maka seluruh dana yang berasal dari pelaksanaan WS I tersebut akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja, antara lain pembayaran upah tenaga kerja, pembelian bahan baku/material, dan biaya-biaya lainnya. PROSPEK USAHA Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang, Perseroan melihat bahwa untuk di masa yang akan datang, kebutuhan bangunan komersial dan hunian serta pembangunan infrastruktur sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berdampak positif bagi usaha konstruksi (sumber: data diolah dari Colliers Research, Agustus 2012). Hal ini dapat menopang Perseroan untuk dapat berkembang lebih besar lagi dengan memasuki sektor infrastruktur untuk melengkapi sektor gedung bertingkat tinggi (high rise building) yang telah menjadi sektor utama Perseroan saat ini. Sektor infrastruktur bukan hal baru bagi Perseroan karena pada awal pendiriannya dahulu, Perseroan dengan keahlian di bidang struktur memang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dengan pengalaman antara lain membangun jalan Trans Sumatera dan Pelabuhan Udara Juanda, Surabaya. Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia selama ini, infrastruktur akan menjadi sangat penting karena Indonesia sangat kekurangan di sektor ini yang antara lain mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Untuk mendorong berkembangnya infrastruktur di Indonesia, Pemerintah mulai menyerahkan proyek infrastruktur kepada sektor swasta. Dengan adanya privatisasi infrastruktur ini, peluang akan terbuka bagi Perseroan untuk mendapatkan proyek infrastruktur. Proyek infrastruktur yang ditargetkan oleh Perseroan meliputi antara lain pembangunan jalan tol, pelabuhan dan jalan yang menghubungkan pelabuhan ke tambang dan dermaga. Dalam kondisi perekonomian yang kondusif tersebut, Perseroan juga berkeyakinan bahwa dengan adanya sinergi bersama antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, yaitu SSI, dimana SSI juga bergerak di pengembangan kawasan industri. Dengan semakin berkembangnya kawasan Kota Industri Suryacipta dan serta terus potensi meningkatnya permintaan bangunan industri, terutama dari para pemain manufaktur, karena terus meningkatnya aktivitas manufaktur yang dipicu oleh peningkatan aktivitas perekonomian dan upaya-upaya pemerintah untuk menarik penanaman modal asing di Indonesia, hal ini dapat memberikan potensi yang postif atas permintaan jasa konstruksi. KEUNGGULAN KOMPETITIF 1. Memiliki rekam jejak dan pengalaman lebih dari 40 tahun dalam bidangnya; 2. Memiliki tim manajemen yang handal dan berpengalaman di bidang konstruksi; 3. Merupakan pelopor pembangunan bangunan komersial (sumber: Asosiasi Kontraktor Indonesia, September 2011); 4. Memiliki pengalaman dalam pembangunan infrastruktur seperti proyek Trans Sumatera dan proyek Bandar Udara Juanda; 5. Memiliki spesialisasi di bidang pembangunan gedung bertingkat tinggi (high rise building), seperti perhotelan, apartemen dan pusat perbelanjaan serta memiliki keahlian di bidang pengerjaan struktur (structure works); 6. Memiliki klien-klien yang tergolong dalam kelompok usaha properti papan atas di Indonesia dan menangani proyek-proyek berskala menengah dan besar. xiv

STRATEGI BISNIS PERSEROAN 1. Senantiasa berfokus pada proyeksi konstruksi yang dilakukan saat ini 2. Proyek konstruksi baru yang diusulkan 3. Pertumbuhan melalui strategi yang berhati-hati (prudent) 4. Meningkatkan pendapatan dari pasar yang telah ada maupun dari pasar yang baru di Indonesia 5. Perencanaan keuangan yang matang 6. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) RISIKO USAHA 1. Risiko Pertumbuhan Industri Konstruksi 2. Risiko Persaingan Usaha 3. Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku 4. Risiko dari Kolektibilitas Piutang 5. Risiko Kenaikan Tingkat Suku Bunga 6. Risiko Denda 7. Risiko Terhadap Sub-kontrakor 8. Risiko Ekonomi 9. Risiko Sosial & Politik KEBIJAKAN DIVIDEN Berdasarkan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen kas dilaksanakan berdasarkan keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan atas usulan Direksi dan telah disetujui sebelumnya oleh Dewan Komisaris. Penetapan jumlah dan pembayaran dividen kas pada saham Perseroan di masa depan akan diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris berdasarkan kebijakan mereka dan keputusan tersebut juga tergantung pada beberapa faktor, termasuk laba periode berjalan, ketersediaan cadangan kas, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan Perseroan secara menyeluruh. Hal ini juga bergantung pada keberhasilan pengimplementasian strategi serta kondisi keuangan, persaingan, peraturan perundangan, perekonomian dan faktor-faktor lainnya yang spesifik terkait Perseroan dan industri Perseroan, dimana sebagian besar merupakan faktor yang tak dapat dikendalikan oleh Perseroan. Sesuai dengan ketentuan UUPT, Perseroan hanya dapat membagikan dividen kas apabila Perseroan memiliki saldo laba positif. Laba periode berjalan yang tersedia, setelah dikurangi oleh jumlah cadangan yang diwajibkan berdasarkan UUPT, akan dialokasikan sebagai dividen. UUPT mewajibkan Perseroan mengalokasikan dana cadangan sebesar minimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Sebelum berakhirnya tahun buku, dividen interim dapat diberikan selama kebijakan tersebut diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan kekayaan bersih menjadi lebih kecil daripada modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Komisaris. Jika setelah tahun buku berakhir, Perseroan mengalami kerugian, dividen interim yang dibagikan harus dikembalikan kepada Perseroan oleh para pemegang saham. Komisaris dan Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng jika dividen interim tidak dikembalikan. Dengan memperhatikan ketentuan tersebut di atas, Perseroan berencana untuk membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya sampai dengan 20% dari laba bersih konsolidasi setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2013, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor di atas, hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak, arus kas, kebutuhan modal, dan keadaan keuangan, serta kewajiban Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan perjanjian dengan pihak ketiga (termasuk kreditur), rencana bisnis dan rekomendasi Direksi, kecuali ditentukan lain oleh RUPS. Jika keputusan untuk membayar dividen kas diambil, pembayaran akan dilakukan menggunakan mata uang Rupiah. Pemegang saham yang sah pada tanggal pencatatan pembayaran dividen, berhak atas jumlah penuh dividen kas yang telah disetujui, setelah dikurangi potongan pajak, apabila ada. Dividen yang diterima oleh pemegang saham yang bukan Warga Negara Indonesia akan dikenakan potongan pajak sesuai peraturan perpajakan Indonesia. Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen. xv

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Uraian (dalam jutaan Rupiah) Per Posisi 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 Jumlah Aset 835.886 714.258 512.069 378.847 433.010 Jumlah Liabilitas 567.729 537.964 356.751 253.019 309.084 Jumlah Ekuitas 268.157 176.294 155.318 125.828 123.926 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 835.886 714.258 512.069 378.847 433.010 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 Pendapatan 2.024.284 1.581.794 1.008.069 891.988 1.211.350 Beban Pokok Pendapatan 1.830.962 1.440.913 907.206 811.006 1.113.649 Laba Bruto 193.322 140.880 100.863 80.983 97.701 Beban Umum dan Administrasi (55.426) (50.933) (42.504) (39.332) (37.952) Pendapatan Lainnya 24.255 2.483 3.736 4.112 2.291 Beban Lainnya (7.714) (705) (1.961) (692) (4.768) Laba Usaha 154.437 91.726 60.135 45.071 57.272 Beban Keuangan (2.559) (1.819) (3.455) (2.589) (840) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan/ atau ventura bersama 3.715 3.011 732 - - Laba Bersih 155.593 92.918 57.412 42.482 56.432 Beban Pajak (63.730) (46.942) (27.922) (25.454) (22.326) Laba Periode/Tahun Berjalan 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Pendapatan Komprehesif Lain - - - - - Jumlah Laba Komprehensif 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Jumlah Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Kepentingan Non Pengendali - - - - - Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Kepentingan Non Pengendali - - - - - Laba per Saham Dasar (Rp penuh) 2.870.714 1.436.743 921.559 532.125 1.065.813 RASIO-RASIO Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 28,0 56,9 13,0-26,4 34,3 Laba Bruto 37,2 39,7 24,5-17,1 23,7 Laba Periode/Tahun Berjalan 99,8 55,9 73,2-50,1 9,0 Jumlah Aset 17,0 39,5 35,2-12,5 38,5 Jumlah Liabilitas 5,5 50,8 41,0-18,1 35,7 Jumlah Ekuitas 52,1 13,5 23,4 1,5 45,9 Rasio Keuangan (x) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 2,1 3,0 2,3 2,0 2,5 Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 0,7 0,8 0,7 0,7 0,7 Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 1,4 1,3 1,4 1,4 1,3 Rasio Usaha (%) Laba Bruto / Pendapatan 9,5 8,9 10,0 9,1 8,1 Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah 34,3 26,1 19,0 13,5 27,5 xvi

Ekuitas Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 EBITDA 1) / Pendapatan 8,6 6,7 6,7 5,9 5,8 Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset 11,0 6,4 5,8 4,5 7,8 Rasio Fasilitas Pinjaman PT Bank OCBC NISP (x) Total Utang/Total Modal (Maksimum 3x) 2,1 3,0 2,3 2,0 2,5 Total Utang yang Dikenakan Bunga/Total Modal (Maksimum 1,5x) 0,1-0,1 0,2 0,3 Keterangan: 1) EBITDA adalah Laba Bruto setelah Laba Ventura Bersama dikurangi beban umum dan administrasi dan beban penjualan, ditambah dengan beban depresiasi dan beban amortisasi, jika ada. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK No. Nama Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Tahun Pendirian Status Operasional 1. SRC Jakarta Hotel 2000 Non Operasional Tahun Penyertaan Persentase Kepemilikan Perseroan (%) 2001 97,8% xvii

I. PENAWARAN UMUM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Penawaran Rp ( Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan dengan menggunakan FPPS dimana melekat sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh WS I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum, yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek ( BAE ) pada tanggal penjatahan, yaitu 25 Juni 2013. Setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru berhak memperoleh 1 (satu) WS I. WS I yang diterbitkan mempunyai masa berlaku selama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Jumlah total nilai saham adalah sebesar Rp ( Rupiah). WS I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan ketentuan setiap pemegang 1 (satu) WS I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel. Adapaun Harga Pelaksanaan WS I sebesar Rp ( Rupiah) setiap lembar yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan WS I pada BEI sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan yaitu 27 Juni 2016. Pemegang WS I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama WS I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila WS I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan WS I tersebut tidak dapat diperpanjang dan waran tersebut menjaid kadaluarsa, tidak bernilai serta tidak berlaku. PT Nusa Raya Cipta Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Konstruksi untuk Bangunan Komersial dan Infrastruktur Kantor Pusat: Graha Cipta Building lantai 2 Jl. D. I. Panjaitan No. 40 Jakarta 13350 Telepon: (6221) 819 3526, 819 3582 Faksimili: (6221) 819 3544, 819 3471 Kantor Cabang: Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan website: www.nusarayacipta.com email: corsec@nusarayacipta.com RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERTUMBUHAN INDUSTRI KONSTRUKSI. SETIAP PERLAMBATAN PERTUMBUHAN KONSTRUKSI DI INDONESIA, DAPAT BERAKIBAT PADA MENURUNNYA KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA, YANG SELANJUTNYA DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP KEGIATAN USAHA, KINERJA OPERASIONAL, KONDISI KEUANGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VII PROSPEKTUS INI. 1

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). Berdasarkan Surat dari OJK No. tanggal, Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini telah dinyatakan efektif. Saham yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang memberikan pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 28 Maret 2013. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (@Rp100 per saham) (%) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 79,990 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 5,000 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,330 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,270 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,270 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,500 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,200 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 3,070 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 3,070 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,300 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 6.000.000.000 600.000.000.000 Dengan masuknya SIS menjadi pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 64, tanggal 19 Maret 2013, dibuat oleh Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, maka struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS menjadi efektif, yaitu pada tanggal terbitnya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan pengambilan saham oleh SIS tersebut oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang direncanakan akan diperoleh sebelum pernyataan pendaftaran atas Penawaran Umum menjadi efektif, akan menjadi sebagai berikut: Keterangan Sebelum Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) % Jumlah Saham Setelah Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Nilai % Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 79,990 1.599.937.500 159.993.750.000 73,597 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 5,000 100.000.000 10.000.000.000 4,600 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,330 66.687.500 6.668.750.000 3,068 2

Keterangan Sebelum Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) % Jumlah Saham Setelah Pengambilan Saham oleh SIS Jumlah Nilai % Nominal @Rp100 per saham (Rp) PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,270 5.335.000 533.500.000 0,245 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,270 5.335.000 533.500.000 0,245 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,500 50.000.000 5.000.000.000 2,300 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,200 4.000.000 400.000.000 0,184 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 3,070 61.352.500 6.135.250.000 2,822 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 3,070 61.352.500 6.135.250.000 2,822 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,300 46.000.000 4.600.000.000 2,116 SIS - - - 173.913.000 17.391.300.000 8,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,000 2.173.913.000 217.391.300.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 6.000.000.000 600.000.000.000 5.826.087.000 582.608.700.000 Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan, maka struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS dan setelah Penawaran Umum, secara proforma menjadi sebagai berikut: Keterangan Setelah Pengambilan Saham oleh SIS dan Sebelum Penawaran Umum Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS dan Setelah Penawaran Umum Jumlah Nilai % Nominal @Rp100 per saham (Rp) % Jumlah Saham Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 73,597 1.599.937.500 159.993.750.000 64,514 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 4,600 100.000.000 10.000.000.000 4,032 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,068 66.687.500 6.668.750.000 2,689 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,300 50.000.000 5.000.000.000 2,016 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,184 4.000.000 400.000.000 0,161 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,116 46.000.000 4.600.000.000 1,855 SIS 173.913.000 17.391.300.000 8,000 173.913.000 17.391.300.000 7,013 Masyarakat - - - 306.087.000 30.608.700.000 12,342 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.173.913.000 217.391.300.000 100,000 2.480.000.000 248.000.000.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.826.087.000 582.608.700.000 5.520.000.000 552.000.000.000 Sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., Notaris di Jakarta, Perseroan akan melaksanakan program ESA dan program MSOP. Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 02a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013 dan program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 01a/SKep-Dir/II-13 tanggal 28 Februari 2013. Tujuan utama dilaksanakannya program ESA dan program MSOP untuk meningkatkan rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap Perseroan dengan demikian diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja dari Pegawai yang akan meningkatan kinerja korporasi secara keseluruhan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh seluruh pemegang saham. 3

Pihak penanggungjawab atas pelaksanaan program ESA dan program MSOP Perseroan adalah bagian Sumber Daya Manusia. Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation/ESA) Jumlah Saham dalam program ESA sebanyak-banyaknya sebesar 5% (lima persen) dari jumlah saham yang akan ditawarkan atau sebanyak-banyaknya sebesar 15.304.000 (lima belas juta tiga ratus empat ribu) saham biasa atas nama. Harga pelaksanaan program ESA adalah sama dengan harga penawaran pada saat Penawaran Umum Perdana Saham. Alokasi saham untuk program ESA seluruhnya terdiri dari saham jatah pasti. Dasar perhitungan yang digunakan Perseroan untuk perhitungan program ESA adalah Besaran Gaji, Peringkat Jabatan dan Masa Kerja Pegawai. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program ESA terdiri karyawan yang memenuhi persyaratan kepersertaan yakni adalah sebagai berikut: a. Pegawai peserta program ESA adalah seluruh pegawai Perseroan yang berstatus karyawan tetap. b. Pegawai dalam status aktif bekerja selama satu tahun penuh saat dilakukannya Penawaran Umum. c. Pegawai yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi program ESA. Jumlah pegawai Perseroan yang diikutsertakan dalam program ESA adalah 349 pegawai. Apabila jumlah saham yang telah dialokasikan dalam program ESA tidak terbagi habis, maka sisanya akan ditawarkan kernbali kepada masyarakat. Ketentuan pelaksanaan program ESA adalah sebagai berikut: a. Saham jatah pasti diberikan kepada seluruh peserta program ESA yang memenuhi persyaratan atas nama masing-masing peserta. b. Alokasi saham untuk program ESA seluruhnya terdiri dari saham jatah pasti dengan lock-up period selama 3 (tiga) bulan. c. Dasar perhitungan yang digunakan Perseroan untuk perhitungan program ESA adalah besaran gaji, peringkat jabatan dan masa kerja pegawai. d. Apabila jumlah saham yang telah dialokasikan dalam program ESA tidak terbagi habis, maka sisanya akan ditawarkan kernbali kepada masyarakat. Tata cara pelaksanaan program ESA Peserta program yang ingin membeli saham yang ditawarkan dengan jatah pasti tersebut dengan mengajukan pemesanan saham jatah pasti sebanyak-banyaknya sesuai dengan jumlah yang dialokasikan atas nama peserta. Pada saat pemesanan saham jatah pasti tersebut peserta wajib menyediakan dana pembayaran harga secara penuh sesuai dengan jumlah yang dipesan. Pada Tanggal Penjatahan, peserta akan memperoleh konfirmasi penjatahan saham atas saham jatah pasti yang dipesan melalui program ESA. Aspek perpajakan program ESA Untuk program ESA, peserta program ESA akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku dan wajib dibayarkan pada saat peserta program ESA menerima saham. Pajak penghasilan tersebut akan dibebankan kepada Perseroan. Setelah lock-up period berakhir dan peserta program ESA melakukan transaksi penjualan saham melalui bursa efek atau diluar bursa efek maka pajak penghasilan akan dibebankan kepada masing-masing peserta program ESA. Atas pelaksanaan penjualan tersebut, berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut : Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilai transaksi 4

Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan pelaksanaan program ESA dalam Penawaran Umum ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum dan sesudah Penawaran Umum dan pelaksanaan ESA secara proforma adalah sebagai berikut: Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Sebelum Penawaran Umum dan Sebelum Program ESA Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Setelah Program ESA % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 73,597 1.599.937.500 159.993.750.000 64,514 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 4,600 100.000.000 10.000.000.000 4,032 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,068 66.687.500 6.668.750.000 2,689 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,245 5.335.000 533.500.000 0,215 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,300 50.000.000 5.000.000.000 2,016 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,184 4.000.000 400.000.000 0,161 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,822 61.352.500 6.135.250.000 2,474 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,116 46.000.000 4.600.000.000 1,855 SIS 173.913.000 17.391.300.000 8,000 173.913.000 17.391.300.000 7,013 Pegawai (Program ESA) 15.304.000 1.530.400.000 0,617 Masyarakat - - - 290.783.000 29.078.300.000 11,725 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.173.913.000 217.391.300.000 100,000 2.480.000.000 248.000.000.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.826.087.000 582.608.700.000 5.520.000.000 552.000.000.000 Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I. WS I diberikan kepada setiap pemegang saham yang yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 (tiga) saham yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) WS I. Dengan asumsi telah dilaksanakannya seluruh WS I oleh para pemegang waran, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS, setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan setelah pelaksanaan WS I secara proforma adalah sebagai berikut: Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Sebelum Pelaksanaan WS I Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan WS I % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 64,514 1.599.937.500 159.993.750.000 61,964 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 4,032 100.000.000 10.000.000.000 3,873 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 2,689 66.687.500 6.668.750.000 2,583 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,215 5.335.000 533.500.000 0,207 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,215 5.335.000 533.500.000 0,207 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,016 50.000.000 5.000.000.000 1,936 PT Anugerah Andita 4.000.000 400.000.000 0,161 4.000.000 400.000.000 0,155 % % 5

Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Sebelum Pelaksanaan WS I Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan WS I % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Suryadi Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,474 61.352.500 6.135.250.000 2,376 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,474 61.352.500 6.135.250.000 2,376 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 1,855 46.000.000 4.600.000.000 1,782 SIS 173.913.000 17.391.300.000 7,013 173.913.000 17.391.300.000 6,736 Masyarakat* 306.087.000 30.608.700.000 12,342 408.116.000 40.811.600.000 15,806 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.480.000.000 248.000.000.000 100,000 2.582.029.000 258.202.900.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.520.000.000 552.000.000.000 5.417.971.000 541.797.100.000 Keterangan: * Masyarakat termasuk pegawai melalui program ESA Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) Hak opsi dalam program MSOP dapat digunakan untuk membeli Saham Baru Perseroan sebanyakbanyaknya sebesar 74.400.000 (tujuh puluh empat juta empat ratus ribu) saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dari portepel atau sebanyak-banyaknya sebesar 3% (tiga persen) saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan penambahan modal dari SIS. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program kepemilikan saham atau program MSOP adalah Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi kecuali Komisaris lndependen dan anggota Direksi yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi. Program MSOP ini tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan. Opsi dalam program MSOP ini tidak dapat dialihkan selama jangka waktu berlakunya. Dalam hal pemegang hak opsi tidak lagi menjadi Dewan Komisaris atau Direksi dalam jangka waktu berlakunya MSOP, maka hak opsi tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Periode pelaksanaan program MSOP Hak opsi dalam program MSOP akan diterbitkan dalam 2 tahapan yaitu: % Tahap I Tahap II Sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MSOP ini akan diterbitkan pada bulan Juli 2013 Sebanyak-banyaknya 50% dari jumlah hak opsi yang dapat diterbitkan dalam program MSOP ini akan diterbitkan pada bulan Juli 2014 Hak opsi diterbitkan dengan masa laku (Option Life) selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan akan dikenakan masa tunggu (Vesting Period) ditetapkan 1 (satu) tahun terhitung sejak penerbitan hak opsi. Periode pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ107-2004 tanggal 19 Juli 2004, yakni sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahun dengan ketentuan setiap periode pelaksanaan akan dibuka selama 30 (tiga puluh) hari Bursa. Program MSOP ini akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Harga pelaksanaan program MSOP Harga pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan Pencatatan No I-A Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No.Kep-305/BEJ107-2004 tanggal 19 Juli 2004, yakni sekurang-kurangnya 90% rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal pemberitahuan Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia tentang pembukaan periode pelaksanaan (window exercise) atas hak opsi dalam program MSOP. 6

Aspek perpajakan dalam program MSOP Dalam program MSOP, Perseroan menerbitkan hak opsi kepada para peserta, dimana Peserta dapat mengunakan hak opsi tersebut untuk membeli saham pada periode pelaksanaan yang akan dibuka sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Dalam hal ini, tidak terdapat aspek perpajakan bagi Perseroan maupun peserta program MSOP yang menerima hak opsi. Apabila setelah Vesting Period peserta program MSOP mengunakan hak opsinya untuk membeli saham dengan membayar harga pelaksanaan dan yang bersangkutan melaksanakan transaksi penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi, maka atas pelaksanaan penjualan saham hasil pelaksanaan hak opsi tersebut berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut: a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilat transaksi b. Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh perserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Susunan modal saham Perseroan setelah pengambilan saham oleh SIS, setelah Penawaran Umum, setelah pelaksanaan WS I, dan setelah program MSOP adalah sebagai berikut: Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Sebelum Program MSOP Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Setelah Pengambilan Saham oleh SIS, Setelah Penawaran Umum, Setelah Pelaksanaan WS I, dan Setelah Program MSOP % Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal @Rp100 per saham (Rp) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 61,964 1.599.937.500 159.993.750.000 60,229 Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 3,873 100.000.000 10.000.000.000 3,764 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 2,583 66.687.500 6.668.750.000 2,510 PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,207 5.335.000 533.500.000 0,201 PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,207 5.335.000 533.500.000 0,201 PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 1,936 50.000.000 5.000.000.000 1,882 PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,155 4.000.000 400.000.000 0,151 Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 2,376 61.352.500 6.135.250.000 2,310 Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 2,376 61.352.500 6.135.250.000 2,310 David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 1,782 46.000.000 4.600.000.000 1,732 SIS 173.913.000 17.391.300.000 6,736 173.913.000 17.391.300.000 6,547 Masyarakat* 408.116.000 40.811.600.000 15,806 408.116.000 40.811.600.000 15,363 Program MSOP - - - 74.400.000 7.440.000.000 2,801 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.582.029.000 258.202.900.000 100,000 2.656.429.000 265.642.900.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel 5.417.971.000 541.797.100.000 5.343.571.000 534.357.100.000 Keterangan: * Masyarakat termasuk pegawai melalui program ESA Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru atau sebesar 12,34% (dua belas koma tiga empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan juga akan mencatatakan sebanyak 2.173.913.000 (dua miliar seratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus tiga belas ribu) saham yang berasal dari Pemegang Saham Perseroan sebelum pelaksanaan Penawaran Umum. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI menjadi 2.480.000.000 (dua miliar empat ratus delapan puluh juta) saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini. Perseroan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) WS I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini. % 7

Persentase WS I (proforma) sebelum Penawaran Umum ini, terhadap jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah 5,10% (lima koma satu nol persen). Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97, tanggal 30 Januari 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, masing-masing pemegang saham Perseroan yang memperoleh peningkatan saham yaitu EPI, Roushdy Arras Jenie, SSI, PT NP, Eddy Purwana Wikanta, Hadi Winarto Christanto dan David Suryadhi memperoleh saham baru yang dikeluarkan Perseroan pada nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Sesuai dengan ketentuan peraturan Nomor IX.A.6 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, EPI, Roushdy Arras Jenie, SSI, PT NP, Eddy Purwana Wikanta, Hadi Winarto Christanto dan David Suryadhi dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 25 April 2013. SIS tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham Perseroan yang diambil alih sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif, berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 16 Mei 2013. Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham Perseroan. KETERANGAN MENGENAI SIS SIS berkedudukan di Jakarta Pusat, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. SIS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 41, tanggal 17 Mei 1991, sebagaimana diperbaiki dengan Akta Pengubahan No. 33, tanggal 13 Juli 1992, keduanya dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjastya, S.H., Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. C2-10198.HT.01.01.TH 92, tanggal 15 Desember 1992 dan didaftarkan di dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, di bawah No. 271/1993, tanggal 23 Januari 1993, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19, tanggal 5 Maret 1993, Tambahan No. 973. Anggaran Dasar SIS telah beberapa kali mengalami pengubahan dan penyesuaian Anggaran Dasar SIS terhadap UUPT telah dilakukan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa No. 45, tanggal 14 Juli 2008, dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ( Menkumham ) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-41504.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 15 Juli 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU- 0059432.AH.01.09.Tahun 2008, tanggal 15 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4, tanggal 14 Januari 2011, Tambahan No. 410. Pengubahan Anggaran Dasar SIS terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 112, tanggal 22 Pebruari 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU- 09361.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal 27 Pebruari 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0016289.AH.01.09.Tahun 2013, tanggal 27 Pebruari 2013. Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu menjalankan usaha baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan di bidang pertanian, perkebunan, telekomunikasi, perdagangan, industri, energi, pembangunan, transportasi dan jasa. Susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar Modal Ditempatkan : Rp.976.668.000.000.000,00 (sembilan ratus tujuh puluh enam miliar enam ratus enam puluh delapan juta Rupiah) : Rp.244.167.000.000,00 (dua ratus empat puluh empat miliar seratus enam puluh tujuh juta Rupiah) 8

Modal Disetor : Rp.244.167.000.000,00 (dua ratus empat puluh empat miliar seratus enam puluh tujuh juta Rupiah) Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam SIS berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Nilai nominal Rp100,00 per saham Jumlah Saham Rupiah (%) Modal Dasar 9.766.680.000 976.668.000.00 Modal Ditempatkan PT Unitras Pertama 857.250.000 85.725.000.000 35,109 Sandiaga Salahuddin Uno 792.200.000 79.220.000.000 32,445 Edwin Soeryadjaya 792.200.000 79.220.000.000 32,445 PT Saratoga Intiperkasa 20.000 2.000.000 0,001 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.441.670.000 244.167.000.000 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 7.325.010.000 732.501.000.000 Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Edwin Soeryadjaya Komisaris : Ny. Joyce Soeryadjaya Kerr Komisaris : Rosan Perkasa Komisaris Independen : Prof. Sidharta Utama Komisaris Independen : Anangga W. Roosdiono Direksi Presiden Direktur : Sandiaga Salahuddin Uno Direktur : Husni Heron Direktur : Michael William P. Soeryadjaya Direktur Tidak Terafiliasi : Ngo, Jerry Go KETERANGAN TENTANG PENAWARAN SAHAM DAN PENERBITAN WARAN SERI I Penawaran Umum ini terdiri dari sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) saham biasa atas nama ( Saham Baru ), dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, dengan Harga Penawaran sebesar Rp ( Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dimana melekat sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum, yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek ( BAE ) pada Tanggal Penjatahan, yaitu tanggal 25 Juni 2013. Setiap pemegang 3 (tiga) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Pencatatan Waran Seri I pada PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan ketentuan setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama Perseroan. Adapun harga pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp ( Rupiah) setiap lembar yang dapat dilakukan selama jangka waktu pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan Waran Seri I pada BEI sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan yaitu 27 Juni 2016. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen dan hak suara selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka periode pelaksanaan Waran Seri I tersebut tidak dapat diperpanjang, dan waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai serta tidak berlaku. 9

KETERANGAN MENGENAI SAHAM YANG DITAWARKAN Yang dimaksud dengan saham yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 306.087.000 (tiga ratus enam juta delapan puluh tujuh ribu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Penawaran Rp ( Rupiah) setiap saham. Saham Baru tersebut ditawarkan dalam Penawaran Umum Perseroan akan dicatatkan pada BEI. Saham Baru yang ditawarkan ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal seperti halnya sahamsaham lainnya yang telah dikeluarkan Perseroan. KETERANGAN MENGENAI WS I Keterangan mengenai Waran di bawah ini merupakan rangkuman dari Akta Pernyataan Penerbitan Waran, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja. Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum. Seluruh Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemesan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum, yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek ( BAE ) pada Tanggal Penjatahan, 25 Juni 2013. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I PT Nusa Raya Cipta Tbk No. 118 tanggal 28 Februari 2013 dan Adendum Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I PT Nusa Raya Cipta Tbk No. 148 tanggal 26 April 2013, keduanya yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Notaris di Jakarta, (selanjutnya disebut Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I ). 1. Definisi a. Waran Seri I berarti efek yang melekat dengan saham, yang diterbitkan oleh Perseroan yang memberikan hak kepada pemegang Waran Seri I untuk memesan Saham Baru dari Perseroan dengan harga pelaksanaan; b. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat dan jumlah Waran Seri I; c. Periode Pelaksanaan berarti jangka waktu dapat dilaksanakan Waran Seri I terhitung 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan Waran Seri I di Bursa Efek sampai dengan satu Hari Kerja sebelum akhir bulan ke-36 sejak pencatatan Waran Seri I; d. Harga Pelaksanaan Waran Seri I berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I, yaitu sebesar Rp ( Rupiah); e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan saham yang telah disetor penuh Perseroan yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam daftar pemegang saham yang mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang saham Perseroan lainnya, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan KSEI yang berlaku. 2. Hak atas Waran Seri I Para pemegang Saham Baru yang namanya tercantum dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum Perseroan pada Tanggal Penjatahan yaitu tanggal 25 Juni 2013 dinyatakan sebagai pemilik Waran Seri I yang sah. Setiap 3 (tiga) Saham Baru melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama Perseroan pada Harga Pelaksanaan Waran Seri I selama Periode Pelaksanaan Waran Seri I. 10

3. Bentuk Waran Seri I Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan adalah Waran Atas Nama dan sebagai bukti kepemilikan awal adalah dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan yang kemudian diadministrasikan secara elektronik di KSEI. Waran Seri I terdaftar dan tercatat serta dapat diperdagangkan di BEI sejak tanggal 27 Juni 2013 sampai dengan 22 Juni 2016 di Pasar Reguler dan Negosiasi dan sejak tanggal 27 Juni 2013 sampai dengan 23 Juni 2016 di Pasar Tunai. Perseroan telah menunjuk BAE yaitu PT Sinartama Gunita sebagai Pengelola Administrasi Waran Seri I berdasarkan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I yang bertugas untuk melakukan pencatatan para pemegang Waran Seri I di dalam buku Daftar Pemegang Waran Seri I. 4. Hak untuk Membeli Saham Setiap Pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama Perseroan dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I pada Hari Kerja selama Periode Pelaksanaan Waran Seri I. Adapun Harga Pelaksanaan Waran Seri I sebesar Rp ( Rupiah) atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian. 5. Masa Berlaku Waran Seri I Waran Seri I ini berlaku selama 36 (tiga puluh enam) bulan yang dihitung sejak tanggal pencatatan di BEI yaitu tanggal 27 Juni 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016 pada pukul 16.00 WIB. Periode Pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016, dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (saham) saham biasa atas nama Perseroan. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham Perseroan, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Baru. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. 6. Perubahan Isi Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Perseroan berhak untuk mengubah isi Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I, kecuali untuk mengubah Periode Pelaksanaan Waran Seri I tidak dapat diubah, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I; b. Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia 1 (satu) diantaranya berperedaran nasional selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani pengubahan Penerbitan Waran Seri I dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut Pemegang Waran Seri I lebih dari 50% (lima puluh persen) tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis, maka Pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut; dan c. Setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan pengubahan mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I, Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI. 7. Periode Perdagangan Waran Seri I Periode perdagangan Waran Seri I adalah setiap Hari Bursa, terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri I pada BEI, yaitu adalah tanggal 27 Juni 2013 hingga 22 Juni 2016 pada pukul 16.00 WIB untuk perdagangan di Pasar Reguler dan Negosiasi, dan tanggal 27 Juni 2013 hingga 23 Juni 2016 pada pukul 16.00 WIB untuk perdagangan Waran Seri I di Pasar Tunai. 11

8. Periode Pelaksanaan Waran Seri I Periode Pelaksanaan Waran Seri I adalah setiap Hari Kerja, terhitung 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan Waran Seri I pada BEI, yaitu mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan tanggal 27 Juni 2016 pada pukul 16.00 WIB. Pemegang Waran memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh Waran Seri I yang dipegangnya menjadi saham biasa atas nama. 9. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I a. Setiap Pemegang Waran Seri I berhak melakukan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham biasa atas nama selama Periode Pelaksanaan Waran Seri I pada jam kerja dengan melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Pernyataan Penerbitan Waran Seri I. b. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I yang berada diluar penitipan kolektif (warkat) adalah sebagai berikut: 1. Pada Periode Pelaksanaan Waran Seri I para Pemegang Waran Seri I (warkat) yang bermaksud melakukan Pelaksanaan Waran Seri I wajib membayar Harga Pelaksanaan Waran Seri I kepada Perseroan serta menyertakan Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, yang terdiri dari: i. Formulir Pelaksanaan Waran Seri I; ii. Asli Surat Kolektif Waran Seri I; iii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I; iv. Fotokopi identitas Pemegang Waran Seri I yang bermaksud melakukan Pelaksanaan Waran Seri I; v. Asli surat kuasa, apabila dilakukan dengan kuasa, yang dilampiri dengan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa; vi. Formulir Penyetoran Efek standar KSEI. 3. Dengan diterimanya Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan ( Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan ) kepada Pemegang Waran Seri I. 4. Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat ditarik kembali. 5. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam jangka waktu pelaksanaan, tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I 6. Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan keabsahan Dokumen Pelaksanaan Waran Seri I dan kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. 7. Pada hari kerja berikutnya setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan pengecekan terhadap dokumen pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan meminta konfirmasi dari Perseroan tentang telah diterimanya secara penuh (in good funds) Harga Pelaksanaan Waran Seri I ke dalam Rekening Bank Khusus. Pada hari kerja berikutnya setelah meminta konfirmasi kepada Perseroan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan meminta persetujuan dari Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I tersebut dilaksanakan, dengan ketentuan apabila dalam waktu satu Hari Kerja Perseroan tidak memberikan jawaban, maka Perseroan dianggap menyetujui. 8. Dalam waktu 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan dari Peseroan, maka Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan bukti penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan saham hasil pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi 12

Waran Seri I, dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan saham hasil pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri I. 9. Selambatnya 1 (satu) Hari Bursa Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima konfirmasi dari Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran dilaksanakan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib mendepositkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan kedalam rekening efek dengan menggunakan fasilitas C-BEST. c. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I (tanpa warkat) yang berada dalam Penitipan Kolektif KSEI adalah sebagai berikut: 1. Pemegang Waran Seri I memberikan Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I dengan menyerahkan Surat Konfirmasi Waran Seri I melalui anggota bursa / bank kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan Waran Seri I dengan memasukannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI; 2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I oleh anggota bursa / bank kustodian kepada KSEI, maka: i. KSEI akan mendebet Waran Seri I dari masing-masing sub rekening Pemegang Waran Seri I yang memberikan Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST; ii. Segera setelah pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke Rekening Bank Khusus pada hari yang sama. 3. 1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I, KSEI akan menyampaikan pada Pengelola Administrasi Waran Seri I, dokumen sebagai berikut: i. Daftar rincian Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I yang diterima KSEI; ii. Surat atau bukti pemindahbukuan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam Rekening Bank Khusus; iii. Instruksi untuk mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI. 4. Segera setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima dari KSEI dokumen tersebut di atas, Pengelola Adminstrasi Waran Seri I akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari Instruksi Pelaksanaan Waran Seri I, bukti pemindahbukuan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam Rekening Bank Khusus berdasarkan data pada Rekening Bank Khusus serta instruksi untuk mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I. 5. Selambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah permohonan Pelaksanaan Waran Seri I diterima dari KSEI dan pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I telah dibayar penuh (in good funds) dalam Rekening Bank Khusus, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan menerbitkan / mendepositkan sejumlah Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ke sub rekening Pemegang Waran Seri I yang melakukan Pelaksanaan Waran Seri I dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya setelah melakukan pendistribusian Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I tersebut KSEI akan menerbitkan laporan hasil distribusi Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I tersebut kepada Perseroan dan Pengelola Administrasi Waran Seri I. 10. Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri I yang permohonan pelaksanaannya diajukan langsung ke Pengelola 13

Administrasi Waran Seri I harus dibayar penuh (in good funds) pada saat pelaksanaan, maka Perseroan membuka dan mengoperasikan rekening khusus. Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I dapat melakukan pembayaran pada Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet, giro, bank transfer, pemindahbukuan tunai (in good funds) dalam Rupiah kepada Rekening Perseroan dengan perincian sebagai berikut: Bank Cabang Atas nama : Nomor Rekening : Dalam hal pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I kurang dari jumlah yang ditentukan, maka Pengelola Administrasi Waran Seri I dapat menolak Pelaksanaan Waran Seri I dan Perseroan segera mengembalikan pembayaran yang telah dilakukan setelah dikurangi dengan biaya administrasi dan biaya lain yang dikeluarkan Pengelola Administrasi Waran Seri I untuk pengembalian pembayaran tersebut (jika ada). Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds). Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham ini menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri I. 11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I Harga Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagaimana yang telah dijelaskan pada nomor 1 (d) di atas. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 102.029.000 (seratus dua juta dua puluh sembilan ribu) Waran Seri I. Apabila harga pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru karena penyesuaian menjadi pecahan, maka dilakukan pembulatan kebawah. Harga pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I akan mengalami pengubahan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : a. Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena alasan apapun juga termasuk akibat penggabungan, peleburan, pemecahan nilai nominal (stock split), maka : Harga Pelaksanaan baru = Jumlah Waran Seri I baru = Harga nominal baru setiap saham ------------------------------------------------- x A Harga nominal lama setiap saham Harga nominal lama setiap saham ------------------------------------------------- x B Harga nominal baru setiap saham A = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama B = jumlah awal Waran Seri I yang beredar Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat dimulainya Perdagangan Saham di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional. b. Perubahan jumlah saham Perseroan sebagai akibat dari pembagian saham bonus atau saham dividen, konversi atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham, maka: Harga Pelaksanaan baru = A ---------------- x X ( A + B ) ( A + B ) 14

Jumlah Waran Seri I baru = ---------------- x Y A A = jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau saham dividen. B = jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham bonus atau saham dividen atau penambahan saham akibat konversi. X = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama. Y = jumlah awal Waran Seri I yang beredar. Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang akan diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional. c. Pengeluaran Saham Baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas ( C D ) Harga Pelaksanaan baru = ---------------- x X C C Jumlah Waran Seri I baru = ---------------- x Y ( C D ) C = harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas. D = harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula : ( C F ) ---------------- ( G + 1 ) F = harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right). G = jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right). X = harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama. Y = jumlah awal Waran Seri I yang beredar. Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan pemesan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas. 12. Status Waran Seri I Pemegang Waran Seri I tidak memiliki hak suara dalam RUPS Perseroan dan tidak berhak menerima dividen dalam bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba. Dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di kemudian hari, sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham. 13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I Saham hasil pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I diperlakukan sebagai saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan serta memberi hak kepada pemegangnya yang terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan, hak yang sama dengan pemegang saham Perseroan lainnya. 14. Daftar Pemegang Waran Seri I Pengelola Administrasi Waran Seri I telah ditunjuk untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran Seri I yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri I, nama dan alamat para pemegang Waran Seri I serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu. 15

Pengelola Administrasi Waran Seri I juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan Waran Seri I untuk kepentingan Perseroan. 15. Pengelola Administrasi Waran Seri I Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri I sebagai berikut : PT Sinartama Gunita Plaza BII Tower 3 Lantai 12 Jl. M.H. Thamrin kav. 22 no. 51 Jakarta 10350 Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya pelaksanaan hak Waran Seri I demi kepentingan Perseroan. 16. Pengalihan Hak atas Waran Seri I Hak atas Waran Seri I dapat beralih karena terjadinya tindakan hukum, antara lain, jual beli di Bursa, hibah maupun peristiwa hukum pewarisan akibat kematian seorang pemegang Waran Seri I. Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun warisan akibat kematian dari Pemegang Waran Seri I atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pemilikan Waran Seri I beralih, dapat mengajukan permohonan pengalihan secara tertulis dengan menggunakan formulir pengalihan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk didaftar sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya atas Waran Seri I dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal yang berlaku. Dalam hal Waran Seri I karena warisan atau karena sebab apapun menjadi hak beberapa orang atau pihak atau badan hukum maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis 1 (satu) orang atau 1 (satu) badan hukum diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I. Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri I tersebut termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. Peralihan hak atas Waran Seri I berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. 17. Penggantian Surat Kolektif Waran Seri I Apabila Surat Kolektif Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang ditetapkan oleh Perseroan, maka atas permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan pengganti Surat Kolektif Waran Seri I. Asli Surat Kolektif Waran Seri I yang rusak harus dikembalikan kepada Perseroan. Apabila Surat Kolektif Waran Seri I hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri I yang baru akan diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dan dengan memberikan 16

jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I dan diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan KSEI. Perseroan dan / atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima jaminan-jaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang mengajukan permintaan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan. Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada OJK mengenai setiap penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I tersebut. 18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi Jika selama masa berlaku pelaksanaan Waran Seri I: a. Terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi, maka dalam 7 (tujuh) Hari Kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan wajib memberitahu kepada pemegang Waran Seri I dan Perseroan memberi hak kepada pemegang Waran Seri I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum keputusan tersebut berlaku efektif untuk melaksanakan Waran Seri I yang dimiliki oleh pemegang Waran Seri I. b. Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri I yang berlaku. 19. Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Waran Fluktuasi harga saham Perseroan yang diperdagangkan di BEI merupakan faktor yang mempengaruhi likuiditas perdagangan WS I, disamping aksi korporasi maupun kinerja Perseroan di masa mendatang. 20. Hukum Yang Berlaku Syarat dan Kondisi WS I ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Kecuali saham baru yang dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan WS I dan MSOP, Perseroan tidak berencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan atau saham lain dan Efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal efektif. 17

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan Penawaran Umum ini akan dipergunakan sebagai berikut: 1. Sekitar 75% akan digunakan Perseroan untuk memperkuat modal kerja konstruksi Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: a. Sekitar 20% akan digunakan untuk pembiayaan proyek Ciputra World II yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.11, Jakarta. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap pekerjaan retaining wall, galian dan pemotongan tiang pancang. Proyek ini telah dimulai pada 11 Maret 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 32 bulan. b. Sekitar 10% akan digunakan untuk pembiayaan proyek Parahyangan Residence yang terletak di Jl. Ciumbuleuit No.125, Bandung, Jawa Barat. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap galian, soldier pile dan retaining wall. Proyek ini telah dimulai pada 15 Febuari 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 28 bulan. c. Sekitar 45% akan digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan yang berlokasi di Jawa Barat yang akan menghubungkan Cikopo-Palimanan sepanjang 116 km, dimana Perseroan terpilih sebagai kontraktor utama. Saat Prospektus ini diterbitkan, proyek sudah memasuki tahap pekerjaan land clearing sepanjang jalur tol yang akan diikuti dengan pekerjaan cut and fill untuk membentuk badan jalan. Proyek ini dimulai pada 1 Februari 2013 dengan jangka waktu pengerjaan selama 30 bulan. 2. Sekitar 25% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal, yaitu untuk membeli peralatanperalatan berat baru untuk mendukung usaha Perseroan dalam bidang infrastruktur khususnya pembangunan jalan tol Cikampek Palimanan, yang akan dimulai pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Peralatan yang digunakan untuk pembangunan jalan tol berbeda dengan peralatan yang selama ini digunakan Perseroan dalam pembangunan bangunan komersial dan industri, sehiingga Perseroan perlu melakukan belanja modal ini. Belanja modal yang akan dilakukan Perseroan termasuk antara lain excavator, dump truck, bulldozer, motor grader, sheep foot roller, vibratory roller, water tanker, concrete pump, concrete paver finisher, dan peralatan bantu lainnya. Apabila WS I yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dilaksanakan, maka seluruh dana yang berasal dari pelaksanaan WS I tersebut akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja, antara lain pembayaran upah tenaga kerja, pembelian bahan baku/material, dan biaya-biaya lainnya. Total perkiraan biaya-biaya sehubungan dengan Penawaran Umum ini, yang merupakan % dari seluruh penerimaan kotor hasil Penawaran Umum ini, adalah sebagai berikut: 1. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) dan biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar %, dengan perincian: a. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar % b. Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar % c. Biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar % 2. Biaya Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar %, yang terdiri dari biaya jasa: a. Akuntan Publik sebesar % b. Konsultan Hukum sebesar % c. Notaris sebesar % d. Biro Administrasi Efek sebesar % 3. Biaya pencatatan BEI, biaya pendaftaran KSEI, biaya penyelenggaraan Due Diligence Meeting dan Public Expose, iklan surat kabar, percetakan prospektus dan formulir, penawaran umum dan lainlain sebesar %. 18

Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum kepada OJK. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut juga akan dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK dibuat secara berkala setiap 3 (tiga) bulan (Maret, Juni, September, dan Desember). Penyampaian laporan tersebut selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya. Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana tersebut, Perseroan akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya; b. perubahan penggunaan dana yang berasal dari Penawaran Umum saham harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2. Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana akan dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal. 19

III. PERNYATAAN UTANG Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar dan Saptoto (Member Firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan tentang tentang penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian karena penyusutan atas properti investasi, penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2012, reklasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan. Perseroan mempunyai liabilitas konsolidasian yang keseluruhannya berjumlah Rp 567.729 juta. Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Uraian Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 21.430 Utang usaha - Pihak berelasi - Pihak ketiga 131.281 Utang lain-lain - Pihak berelasi - Pihak ketiga 2.283 Utang Pajak 18.684 Beban Akrual 226 Uang muka diterima dimuka 359.777 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - Bank - - Lain-lain - Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 533.681 Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain kepada pihak berelasi - Utang jangka panjang lain-lain setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - Bank - - Lain-lain - Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 10.924 Liabilitas imbalan pasca kerja 23.125 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 34.049 Jumlah Liabilitas 567.729 Tidak terdapat negative covenants yang akan merugikan hak-hak pemegang saham publik. Penjelasan atas liabilitas tersebut adalah berikut: Utang bank Saldo utang bank pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp21.430 juta, seluruhnya merupakan bagian liabilitas jangka pendek, yaitu demand loan. Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas demand loan No.068/EBD- EXT/HT/III/2013 dari PT Bank OCBC NISP Tbk dengan fasilitas sebagai berikut: 1. Jenis fasilitas : Kredit Rekening Koran (Uncommited) (perpanjangan) Plafond : Rp100 juta Jangka waktu : sampai dengan 30 Maret 2014 Tujuan : untuk pembayaran proyek Suku bunga : 10% per tahun floating (sesuai ketentuan berlaku) 2. Jenis fasilitas : Demand Loan (Uncommited) (perpanjangan) Plafond : Rp50.000 juta Jangka waktu : sampai dengan 30 Maret 2014 Tujuan : untuk pembayaran proyek Suku bunga : 10% per tahun floating (sesuai ketentuan berlaku) 20

3. Jenis fasilitas : Bank Garansi (Uncommited) (perpanjangan) Plafond : Rp300.000 juta Jangka waktu : sampai dengan 30 Maret 2014 Tujuan : untuk pembayaran proyek Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas demand loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk dengan fasilitas sebagai berikut: 1. Jenis fasilitas : Bank Garansi case by case (Uncomitted) (baru) Plafond : Maksimal Rp85.000 juta Jangka waktu : disesuaikan dengan tenor SPK/Kontrak Tujuan : untuk pembayaran proyek Fasilitas ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: - Tanah dan bangunan terletak di Bekasi dengan SHGB No. 3943 dan 10295 dengan nilai hak tanggungan peringkat I sebesar Rp7.500 juta dan penambahan nilai hak tanggungan peringkat II sebesar Rp5.000 juta. - Tanah dan bangunan terletak di Semarang dengan SHGB No. 555 dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp3.500 juta dan penambahan nilai hak tanggungan peringkat II sebesar Rp6.475 juta. - Tanah dan bangunan terletak di Surabaya dengan SHGB No. 134 dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp1.500 juta dan penambahan nilai hak tanggungan peringkat II sebesar Rp1.900 juta. - Tanah dan bangunan terletak di Medan dengan SHGB No. 72 dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp7.000 juta dan penambahan nilai hak tanggungan peringkat II sebesar Rp9.500 juta. - 2 (dua) unit mesin tower crane atas nama Perusahaan. - Piutang Usaha dengan sebesar Rp197.500 juta. - Time Deposit sebesar 5% untuk setiap pembukaan Bank Garansi case by case (khusus untuk Fasilitas Bank Garansi case by case). Utang bank mencakup persyaratan tertentu antara lain: a. Menjaga rasio keuangan sebagai berikut: i. Total utang dibagi total modal maksimum 3 kali. ii. Total utang yang dikenakan bunga dibagi total modal maksimum 1,5 kali. b. Pembagian dividen harus memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, kecuali: i. memenuhi rasio keuangan yang ditetapkan dan tidak ada kejadian Event of Default yang terjadi, dengan maksimum pembagian dividen adalah 50% dari total net income pada tahun bersangkutan; atau ii. dalam hal Perseroan menjadi perusahaan terbuka melalui penawaran umum perdana, pengaturan pembagian deviden akan mengikuti peraturan dari OJK. c. Perubahan susunan pemegang saham harus memperoleh persetujuan tertulis dari bank terlebih dahulu, kecuali Perseroan dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung minimal 51% oleh PT Surya Semesta Internusa, Tbk. dan memberitahukan kepada bank mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan selambat-lambatnya 30 hari setelah perubahan tersebut. Utang usaha Saldo utang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp131.281 juta, seluruhnya merupakan utang usaha kepada pemasok pihak ketiga. Utang lain-lain Saldo utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.283 juta, untuk utang lain-lain kepada pihak ketiga. Utang pajak Saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp18.684 juta, yaitu: (dalam jutaan Rupiah) Uraian Jumlah Pajak penghasilan Pasal 21 2.438 Pasal 23 787 Pasal 29 11 21

(dalam jutaan Rupiah) Uraian Jumlah Pajak pertambahan nilai 15.448 Total 18.684 Beban Akrual Saldo beban akrual pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp226 juta. Uang muka diterima dimuka Uang muka diterima dimuka merupakan uang muka yang telah diterima dari pemberi kerja pada saat dimulainya pelaksanaan proyek, yang mana secara berangsur-angsur akan diperhitungkan dengan jumlah yang ditagihkan kepada pemberi kerja. Saldo uang muka diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp359.777 juta, yaitu: (dalam jutaan Rupiah) Uraian Jumlah Jakarta 165.747 Denpasar 103.395 Surabaya 37.837 Medan 39.330 Semarang 13.469 Total 359.777 Utang pihak berelasi non-usaha Utang pihak berelasi non-usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp10.924 juta. Liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan menyediakan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawannya yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut untuk 31 Desember 2012 adalah 370 karyawan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested). Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesualkan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Saldo liabilitas imbalan pasca kerja per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp23.125 juta, yaitu: (dalam jutaan Rupiah) Uraian Jumlah Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 31.116 Keuntunqan aktuarial yang belum diakui (7.991) Total 23.125 Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat kematian : Commisioners Standard Ordinary Mortality Table (CSO) 1980 Tingkat Pengunduran Diri : 4% Tingkat Kenaikan Gaji : 5% Tingkat Diskonto : 5,5% 22

Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak telah memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian hutang dan tidak terdapat pelanggaran atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang dilakukan yang dapat berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa pada tanggal 31 Desember 2012 Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Auditor Independen. Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki kewajiban dan ikatan lain yang signifikan dari tanggal 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal penerbitan Laporan Auditor Independen, maupun dari tanggal penerbitan Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektif Pernyataan Pendaftaran, selain dari yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini dan dalam Laporan Auditor Independen. Dengan melihat kondisi keuangan Perseroan dan Entitas Anak, manajemen berkeyakinan bahwa Perseroan dan Entitas Anak menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi seluruh kewajibannya yang telah diungkapkan dalam Laporan Auditor Independen. 23

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Perseroan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto (Member Firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan tentang penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian karena penyusutan atas properti investasi, penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2012, reklasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan yang ditandatangani oleh Rudi Hartono Purba dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman, Bing Satrio dan Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang masing-masing ditandatangani oleh Alvin Ismanto, Michelle Kristian dan Satrio Kartikahadi. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Uraian (dalam jutaan Rupiah) Per Posisi 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 Aset Aset Lancar Kas dan setara kas 120.203 88.057 31.688 20.418 62.942 Deposito berjangka 143 80 3.700 11.700 10.000 Piutang proyek - Pihak berelasi 785 20.294 49.445 43.735 38.283 - Pihak ketiga 164.107 183.316 91.054 32.676 48.721 Piutang retensi 106.916 45.569 22.446 24.015 11.671 Tagihan bruto kepada pemberi kerja - Pihak berelasi 28.819 3.953 5.626 1.057 924 - Pihak ketiga 207.933 266.003 239.298 186.866 200.715 Aset keuangan lancar lainnya 660 625 2.179 1.320 2.853 Uang muka proyek 106.955 27.603 2.895 4.366 6.246 Biaya dibayar dimuka 170 146 110 147 118 Jumlah Aset Lancar 736.691 635.646 448.440 326.300 382.472 Aset Tidak Lancar Piutang pihak berelasi non-usaha 1.914 1.484 2.037 1.169 - Investasi ventura bersama 9.400 3.743 732 - - Investasi saham - - - - 1.345 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan 74.285 56.684 42.158 30.059 39.002 Properti investasi 10.340 15.624 18.294 20.740 10.065 Aset keuangan tidak lancar lainnya 1.457 1.078 409 580 - Uang Jaminan 1.800 - - - - Jumlah Aset Tidak Lancar 99.195 78.613 63.629 52.547 50.412 Jumlah Aset 835.886 714.258 512.069 378.847 432.884 Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 21.430-18.994 27.581 38.205 Utang usaha - Pihak berelasi - - 351 5 - Pihak ketiga 131.281 202.541 170.338 122.101 155.526 Utang lain-lain - Pihak ketiga 2.283 2.051 158-3.949 Utang Pajak 18.684 15.494 4.994 2.657 5.156 Beban akrual 226-171 28 293 Uang muka diterima dimuka 359.777 287.429 130.305 79.625 81.712 Utang jangka panjang yang jatuh tempo 24

Uraian (dalam jutaan Rupiah) Per Posisi 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 dalam satu tahun - Bank - - - 1.414 3.473 - Lain-lain - - 720 603 691 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 533.681 507.515 325.681 234.361 288.810 Liabilitas Jangka Panjang Utang jangka panjang lain-lain setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - Bank - - - - 1.414 - Lain-lain - 224 258 426 Utang pihak berelasi non-usaha 10.924 10.731 14.076 3.704 4.305 Liabilitas imbalan pasca kerja 23.125 19.718 16.771 14.697 13.931 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 34.049 30.449 31.071 18.658 20.076 Jumlah Liabilitas 567.729 537.964 356.751 253.019 309.084 Ekuitas Modal saham 16.000 16.000 16.000 16.000 16.000 Saldo laba 252.145 160.282 139.306 109.816 107.788 268.145 176.282 155.306 125.816 123.788 Kepentingan non-pengendali 12 12 12 12 12 Jumlah Ekuitas 268.157 176.294 156.318 125.828 123.800 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 835.886 714.258 512.069 378.847 432.884 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 Pendapatan 2.024.284 1.581.794 1.008.069 891.988 1.211.350 Beban Pokok Pendapatan 1.830.962 1.440.913 907.206 811.006 1.113.649 Laba Bruto 193.322 140.880 100.863 80.983 97.701 Beban Umum dan Administrasi (55.426) (50.933) (42.504) (39.332) (37.952) Pendapatan Lainnya 24.255 2.483 3.736 4.112 2.291 Beban Lainnya (7.714) (705) (1.961) (692) (4.768) Laba Usaha 154.437 91.726 60.135 45.071 57.272 Beban Keuangan (2.559) (1.819) (3.455) (2.589) (840) Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan/ atau ventura bersama 3.715 3.011 732 - - Laba Bersih 155.593 92.918 57.412 42.482 56.432 Beban Pajak (63.730) (46.942) (27.922) (25.454) (22.326) Laba Tahun Berjalan 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Pendapatan Komprehesif Lain - - - - - Jumlah Laba Komprehensif 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Jumlah Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Kepentingan Non Pengendali - - - - - Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 91.863 45.976 29.490 17.028 34.106 Kepentingan Non Pengendali - - - - - Laba per Saham Dasar (Rp penuh) 2.870.714 1.436.743 921.559 532.125 1.065.813 25

RASIO-RASIO Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 28,0 56,9 13,0-26,4 34,3 Laba Bruto 37,2 39,7 24,5-17,1 23,7 Laba Periode/Tahun Berjalan 99,8 55,9 73,2-50,1 9,0 Jumlah Aset 17,0 39,5 35,2-12,5 38,5 Jumlah Liabilitas 5,5 50,8 41,0-18,1 35,7 Jumlah Ekuitas 52,1 13,5 23,4 1,5 45,9 Rasio Keuangan (x) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas 2,1 3,0 2,3 2,0 2,5 Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 0,7 0,8 0,7 0,7 0,7 Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek 1,4 1,3 1,4 1,4 1,3 Rasio Usaha (%) Laba Bruto / Pendapatan 9,5 8,9 10,0 9,1 8,1 Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 34,3 26,1 19,0 13,5 27,5 EBITDA 1) / Pendapatan 8,6 6,7 6,7 5,9 5,8 Laba Periode/Tahun Berjalan / Jumlah Aset 11,0 6,4 5,8 4,5 7,8 Rasio Fasilitas Pinjaman PT Bank OCBC NISP (x) Total Utang/Total Modal (Maksimum 3x) 2,1 3,0 2,3 2,0 2,5 Total Utang yang Dikenakan Bunga/Total Modal (Maksimum 1,5x) 0,1-0,1 0,2 0,3 Keterangan: 1) EBITDA adalah Laba Bruto setelah Laba Ventura Bersama dikurangi beban umum dan administrasi dan beban penjualan, ditambah dengan beban depresiasi dan beban amortisasi, jika ada.: 26

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Pembahasan dan analisa keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto (Member Firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan tentang penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian karena penyusutan atas properti investasi, penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2012, reklasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan yang ditandatangani oleh Rudi Hartono Purba dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman, Bing Satrio dan Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang masing-masing ditandatangani oleh Alvin Ismanto, Michelle Kristian dan Satrio Kartikahadi. 1. UMUM Perseroan didirikan pada tanggal 17 September 1975 dengan nama PT Nusa Raya Cipta. Sejak awal berdirinya, kegiatan utama Perseroan adalah sebagai perusahan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Sejak pendiriannya, Perseroan telah menangani berbagai proyek, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia antara lain pembangunan hotel dan resor, gedung perkantoran, apartemen, rumah sakit, mal, pusat perbelanjaan dan pabrik-pabrik serta pembangunan infrastruktur. Saat ini, sebagian besar proyek Perseroan adalah pekerjaan bangunan komersial, bangunan industrial, dan pekerjaan infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan (jalan tol dan kawasan industri). Perseroan juga telah mulai membangun prasarana dan sarana pertambangan di Kalimantan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah selesai melaksanakan pekerjaan fasilitas jalan tambang dan jetty di Tanjung Selor, Kalimantan Timur. Kegiatan usaha Perseroan saat ini dioperasikan melalui kantor pusat di Jalan D. I. Panjaitan No. 40, Jakarta Timur dan didukung oleh kantor cabang yang berlokasi di Medan, Surabaya, Semarang, Denpasar, dan Balikpapan. 27

2. ANALISIS KEUANGAN ANALISIS LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Grafik Pertumbuhan Pendapatan, Laba Bruto dan Laba Tahun Berjalan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (dalam jutaan Rupiah) 2.024.284 1.581.794 1.008.069 193.322 91.863 140.880 100.863 45.976 29.490 2012 2011 2010 Pendapatan Laba Bruto Laba Tahun Berjalan Pendapatan Perseroan Pendapatan Perseroan terutama berasal dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemberi kerja di berbagai lokasi operasi Perseroan. Tabel berikut ini menunjukkan pertumbuhan pendapatan Perseroan dan kontribusi lokasi operasi sebagai persentase dari total pendapatan untuk tahun yang ditunjukkan: (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uraian Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%) 2012 2011 2010 2011-2012 2010-2011 Rp % Rp % Rp % Jakarta 1.134.757 56,1 1.024.688 64,8 552.748 54,8 10,7 85,38 Surabaya 213.434 10,5 167.005 10,6 133.404 13,2 27,8 25,2 Denpasar 341.276 16,9 157.183 9,9 153.282 15,2 117,1 2,5 Medan 155.006 7,7 134.220 8,5 111.268 11,0 15,5 20,6 Semarang 179.811 8,9 98.697 6,2 57.367 5,7 82,2 72,0 Pendapatan 2.024.284 100,0 1.581.794 100,0 1.008.069 100,0 28,0 56,9 Perbandingan Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2012 dan 2011 Pendapatan Perseroan meningkat Rp442.490 juta atau 28,0% dari Rp1.581.794 juta pada tahun 2011 menjadi Rp2.024.284 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan secara signifikan dari Denpasar sebesar Rp184.093 juta, dari Jakarta sebesar Rp110.069 juta dan dari Semarang sebesar Rp81.114 juta. Perbandingan Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2011 dan 2010 Pendapatan Perseroan meningkat Rp573.725 juta atau 56,9% dari Rp1.008.069 juta pada tahun 2010 menjadi Rp1.581.794 juta pada tahun 2011, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan secara signifikan dari Jakarta sebesar Rp471.940 juta. 28

Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan, 2010, dan 2009 adalah masing-masing sebesar 90,4%; 91,1% dan; 90,0% % dan 90,9% dari pendapatan. Tabel berikut ini menunjukkan pertumbuhan rincian beban kontrak pokok pendapatan dan kontribusi lokasi operasi sebagai persentase dari total jumlah beban kontrak pokok pendapatan untuk tahun yang ditunjukkan: (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Uraian Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Pertumbuhan (%) 2012 2011 2010 2011-2012 2010-2011 Rp % Rp % Rp % Jakarta 1.055.256 57,6 890.922 61,8 495.707 54,6 18,4 79,7 Surabaya 193.851 10,6 161.203 11,2 114.051 12,6 20,0 41,3 Denpasar 287.165 15,7 148.938 10,3 137.950 15,2 92,0 8,0 Medan 126.188 6,9 130.287 9,0 93.604 10,3-3,1 39,2 Semarang 150.602 8,2 87.357 6,1 50.192 5,5 71,7 74,0 Beban proyek yang tidak dapat dialokasikan ke masing-masing proyek: - Bengkel 8.361 0,5 12.733 0,9 9.385 1,0-34,3 35,7 - Penyusutan 9.185 0,5 8.503 0,6 5.336 0,6 8,0 59,4 - Lain-lain 354 0,0 970 0,1 980 0,1-63,5-1,0 Beban kontrak 1.830.962 100,0 1.440.913 100,0 907.206 100,0 27,1 58,8 Perbandingan Beban Pokok Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Beban pokok pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp390.049 juta atau 27,1% dari Rp1.440.913 juta pada tahun 2011 menjadi Rp1.831.962 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan dari Jakarta sebesar Rp164.334 juta dan dari Denpasar sebesar Rp138.227, seiring dengan kenaikan pendapatan. Perbandingan Beban Pokok Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2011 dan 2010 Beban pokok pendapatan Perseroan meningkat Rp533.707 juta atau 58,8% dari Rp907.206 juta pada tahun 2010 menjadi Rp1.440.913 juta pada tahun 2011, terutama disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan secara signifikan dari Jakarta sebesar Rp395.215 juta, seiring dengan kenaikan pendapatan. Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing Rp91.863 juta, Rp45.976 juta, dan Rp29.490 juta. Marjin laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing 4,5%; 2,9%; dan 2,9% dari jumlah pendapatan. Perbandingan Laba Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2012 dan 2011 Laba tahun berjalan Perseroan meningkat sebesar Rp45.887 juta atau 99,8% dari Rp45.976 juta pada tahun 2011 menjadi Rp91.863 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan laba bruto sebesar Rp52.442 juta dan kenaikan pendapatan lainnya sebesar Rp21.772 juta, serta diimbangi dengan kenaikan beban pajak sebesar Rp16.788 juta, seiring dengan kenaikan pendapatan Perseroan. 29

Perbandingan Laba Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2011 dan 2010 Laba tahun berjalan Perseroan meningkat Rp16.486 juta atau 55,9% dari Rp29.490 juta pada tahun 2010 menjadi Rp45.976 juta pada tahun 2011, terutama disebabkan oleh kenaikan laba bruto sebesar Rp40.017 juta serta diimbangi oleh kenaikan beban pajak sebesar Rp19.020 juta dan kenaikan beban umum dan administrasi sebesar Rp8.429 juta. ANALISIS PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS (dalam jutaan Rupiah) Grafik Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 835.886 714.258 567.729 537.964 512.069 356.751 268.157 176.294 156.318 2012 2011 2010 Aset Liabilitas Ekuitas Aset (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Pertumbuhan (%) 2012 2011 2010 2011-2012 2010-2011 Aset Aset Lancar Kas dan setara kas 120.203 88.057 31.688 36,5 177,9 Deposito berjangka 143 80 3.700 78,8-97,8 Piutang proyek - Pihak berelasi 785 20.294 49.445-96,1-59,0 - Pihak ketiga 164.107 183.316 91.054-10,3 101,3 Piutang retensi 106.916 45.569 22.446 134,6 103,0 Tagihan bruto kepada pemberi kerja - Pihak berelasi 28.819 3.953 5.626 629,0-29,7 - Pihak ketiga 207.933 266.003 239.298-21,8 11,2 Aset keuangan lancar lainnya 660 625 2.179 5,6-71,3 Uang muka proyek 106.955 27.603 2.895 287,5 853,5 Biaya dibayar dimuka 170 146 110 16,4 32,7 Jumlah Aset Lancar 736.691 635.646 448.440 15,9 41,7 Aset Tidak Lancar Piutang pihak berelasi non-usaha 1.914 1.484 2.037 29,0-27,1 Investasi ventura bersama 9.400 3.743 732 116,8 411,3 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan 74.285 56.684 42.158 31,1 34,5 Properti investasi 10.340 15.624 18.294-33,8-14,6 Aset keuangan tidak lancar lainnya 1.457 1.078 409 35,2 163,6 Uang Jaminan 1.800 - - 100,0 - Jumlah Aset Tidak Lancar 99.195 78.613 63.629 26,2 23,5 Jumlah Aset 835.886 714.258 512.069 17,0 39,5 30

Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011 Aset Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp121.628 juta atau 17,0% dari Rp714.258 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp835.886 juta pada tanggal 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan uang muka proyek Rp79.352 juta, kenaikan piutang retensi Rp61.347 juta, kenaikan kas dan setara kas Rp32.146 juta, serta diimbangi oleh penurunan tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak ketiga Rp58.070 juta dan penurunan piutang proyek pihak berelasi Rp19.209 juta. Kas dan setara kas mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2012 yaitu sebesar 36,5%, dikarenakan pada akhir bulan Desember, Perseroan banyak menerima pembayaran dari pelanggan, akan tetapi Perseroan baru membayar sebagian hutangnya kepada supplier. Deposito berjangka mengalami kenaikan sebesar 78,8% di tahun 2012 dikarenakan adanya tambahan jaminan deposito untuk bank garansi yang diminta oleh Perseroan. Piutang proyek pihak berelasi mengalami penurunan sebesar 96,1% karena pembayaran dari pihak berelasi tergolong lancar. Piutang retensi mengalami kenaikan sebesar 134,6% karena Perseroan mendapat lebih banyak proyek di tahun 2012 sehingga timbul kenaikan piutang retensi. Tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak berelasi mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 629% karena Perseroan sedang mengerjakan proyek dari Surya Cipta Swadaya yang nilai proyeknya besar dan pada saat 31 Desember 2012, progressnya cukup signifikan dari pemilik proyek akan tetapi Perseroan belum mendapat sertifikat sehingga Perseroan belum bisa melakukan penagihan. Uang muka proyek mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 287,5% dibandingkan tahun 2011 hal tersebut dikarenakan jumlah proyek yang semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh sebab itu berpengaruh terhadap uang muka proyek. Piutang pihak berelasi non usaha mengalami kenaikan sebesar 29% di tahun 2012 karena adanya COP (Car Ownership Program). Investasi ventura bersama mengalami peningkatan sebesar 151,2%, hal ini dikarenakan adanya pencatatan laba ventura bersama JO Jaya Konstruksi Tata NRC dan adanya penyetoran modal ke JO STC NRC. Uang Jaminan mengalami penaikan sebesar Rp1.800 juta (100%), dikarenakan adanya uang jaminan atas sewa alat (scaf folding). Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2010 Aset Perseroan mengalami kenaikan Rp202.189 juta atau 39,5% dari Rp512.069 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp714.258 juta pada tanggal 31 Desember 2011, terutama disebabkan oleh kenaikan piutang proyek pihak ketiga Rp92.262 juta, kenaikan kas dan setara kas Rp56.369 juta, kenaikan tagihan bruto kepada pemberi kerja pihak ketiga Rp26.705 juta, kenaikan uang muka proyek Rp24.708 juta, dan kenaikan piutang retensi Rp23.123 juta serta diimbangi oleh penurunan piutang proyek pihak berelasi Rp29.151 juta. Kas dan setara kas mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2011 yaitu sebesar 177,9%, dikarenakan pada akhir bulan Desember, Perseroan banyak menerima pembayaran dari pelanggan, akan tetapi Perseroan baru membayar sebagian hutangnya kepada supplier atau subkontraktor. Deposito berjangka mengalami penurunan sebesar 97,8% karena adanya pencairan deposito yang digunakan untuk modal kerja. Piutang proyek pihak berelasi mengalami penurunan sebesar 59% karena pembayaran dari pihak berelasi tergolong lancar. 31

Piutang proyek pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar 101,3% karena makin bertambahnya proyek di tahun 2011 yang berakibat terjadinya kenaikan piutang proyek dari pihak ketiga. Piutang retensi mengalami kenaikan sebesar 103% karena dengan bertambahnya piutang proyek secara tidak langsung piutang retensi akan mengalami kenaikan. Aset keuangan lancar lainnya mengalami penurunan sebesar 71,3% di tahun 2011 karena adanya pembayaran piutang lain-lain. Uang muka proyek mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 853,5% dibandingkan tahun 2011 hal tersebut dikarenakan jumlah proyek yang semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh sebab itu berpengaruh terhadap uang muka proyek. Piutang pihak berelasi non usaha mengalami penurunan sebesar 27,1% di tahun 2011 karena adanya pembayaran piutang direksi. Investasi ventura bersama mengalami peningkatan sebesar 411,3%, hal ini dikarenakan adanya pencatatan laba ventura bersama JO Jaya Konstruksi Tata NRC. Liabilitas (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Pertumbuhan (%) 2012 2011 2010 2011-2012 2010-2011 Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 21.430-18.994 100,0-100,0 Utang usaha - Pihak berelasi - - - - - - Pihak ketiga 131.281 202.541 170.338-35,2 18,9 Utang lain-lain - Pihak ketiga 2.283 2.051 158 11,4 1198,1 Utang Pajak 18.684 15.494 4.994 20,6 210,3 Beban Akrual 226-171 100,0-100,0 Uang muka diterima dimuka 359.777 287.429 130.305 25,2 120,6 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - Bank - - - - - - Lain-lain - - 720 - -100,0 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 533.681 507.515 325.681 5,2 55,8 Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain kepada pihak berelasi - - - - - Utang jangka panjang lain-lain setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - Bank - - - - - - Lain-lain - - 224 - -100,0 Utang pihak berelasi non-usaha 10.924 10.731 14.076 1,8-23,8 Liabilitas imbalan pasca kerja 23.125 19.718 16.771 17,3 17,6 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 34.049 30.449 31.071 11,8-2,0 Jumlah Liabilitas 567.729 537.964 356.751 5,5 50,8 Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011 Liabilitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp29.765 juta atau 5,5% dari Rp537.964 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp567.729 juta pada tanggal 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank Rp21.430 juta. Utang bank mengalami kenaikan sebesar 100%, karena saldo utang bank 2010 dilunasi pada akhir tahun 2011 dan pada awal 2012 Perseroan mengajukan pinjaman kembali kepada bank. Utang usaha pihak ketiga mengalami penurunan sebesar 35,2% dikarenakan semakin ketatnya penagihan dari supplier. Utang pajak mengalami kenaikan sebesar 20,6% dikarenakan semakin meningkatnya pendapatan proyek perseroan sehingga utang pajak juga mengalami kenaikan. 32

Beban akrual meningkat sebesar 100% dikarenakan Perseroan mengadakan cadangan untuk biaya bunga dan biaya listrik. Uang muka diterima dimuka bertambah sebesar 25,2% dikarenakan semakin banyak proyek yang dikerjakan oleh Perseroan sehingga uang muka yang diterima Perseroan juga meningkat. Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2011 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2010 Liabilitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp181.213 juta atau 50,8% dari Rp356.751 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp537.964 juta pada tanggal 31 Desember 2011, terutama disebabkan oleh kenaikan uang muka diterima dimuka Rp157.124 juta, kenaikan utang usaha pihak ketiga Rp32.203 juta, dan kenaikan utang pajak Rp10.500 juta. Utang bank mengalami penurunan sebesar 100% dikarenakan karena saldo utang bank 2010 dilunasi pada akhir tahun 2011. Utang lain-lain pihak ketiga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 1198,1% dikarenakan oleh Perseroan menerima titipan sementara dari pihak ketiga. Utang pajak mengalami kenaikan sebesar 210,3% dikarenakan semakin meningkatnya pendapatan proyek perseroan sehingga utang pajak juga mengalami kenaikan. Beban akrual mengalami penurunan sebesar 100% dikarenakan Perseroan tidak melakukan pencadangan untuk biaya bunga dan biaya listrik Uang muka diterima dimuka bertambah sebesar 120,6% dikarenakan semakin banyak proyek yang dikerjakan oleh Perseroan sehingga uang muka yang diterima Perseroan juga meningkat. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun-lain lain mengalami penurunan sebesar 100% karena telah dibayar lunas di tahun 2011. Utang jangka panjang lain-lain setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun-lain lain mengalami penurunan sebesar 100% karena telah dibayar lunas di tahun 2011. Utang pihak berelasi non-usaha mengalami penurunan sebesar 23,8% dikarenakan penurunan hutang dari PT Surya Semesta Internusa Tbk sebesar Rp3.345 juta. Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Pertumbuhan (%) 2012 2011 2010 2011-2012 2010-2011 Ekuitas Modal saham 16.000 16.000 16.000 0,0 0,0 Saldo laba 252.145 160.282 139.306 57,3 15,1 268.145 176.282 155.306 52,1 13,5 Kepentingan non-pengendali 12 12 12 0,0 0,0 Jumlah Ekuitas 268.157 176.294 155.318 52,1 13,5 Perbandingan Ekuitas pada 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011 Ekuitas perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp91.863 juta atau 52,1% dari Rp176.294 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp268.157 juta pada tanggal 31 Desember 2012, seluruhnya disebabkan oleh kenaikan saldo laba, seiring dengan kenaikan pendapatan. 33

Perbandingan Ekuitas pada 31 Desember 2011 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2010 Ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp20.976 juta atau 13,5% dari Rp155.318 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp176.294 juta pada tanggal 31 Desember 2011, seluruhnya disebabkan oleh kenaikan saldo laba, seiring dengan kenaikan pendapatan. ANALISIS RASIO KEUANGAN Likuiditas Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar, yaitu perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek pada waktu tertentu dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan meliputi kondisi perekonomian indonesia dan perekonomian global, nilai tukar valuta asing, inflasi, kenaikan bahan bakar, kenaikan bahan baku material utama seperti semen, baja, besi, dan pasir, kenaikan Upah Minimum Regional (UMR), suku bunga. Dampak dari faktor-faktor tersebut diatas akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung laba perseroan. Langkah-langkah yang ditempuh perseroan untuk meminimalisasi faktor-faktor tersebut antara lain: Memperhitungkan kenaikan inflasi dan kenaikan harga bahan baku material utama pada perhitungan harga beban pendapatan sebelum diajukan ke tender. Apabila ada kebijakan dari pemerintah mengenai suku bunga, kenaikan UMR, kenaikan Bahan Bakar Minyak, perseroan akan segera memperhitungkannya pada perhitungan harga beban pendapatan sebelum diajukan ke tender. Dan apabila proyek sudah berjalan akan direnegosiasikan dengan pemberi kerja. Perseroan juga mengunci harga barang material utama setelah perseroan mendapatkan proyek dengan memberikan uang muka, untuk mencegah harga barang material utama naik secara signifikan dikemudian hari. Hal yang memungkinkan mengakibatkan terjadinya penurunan yang material terhadap likuiditas emiten antara lain kondisi politik di indonesia dan kenaikan BBM. Rasio Lancar Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010, adalah masing-masing 1,4x; 1,2x; dan 1,3x. Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio Solvabilitas dapat dihitung dengan dua pendekatan sebagai berikut: 1. Jumlah Liabilitas dibagi dengan Jumlah Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) 2. Jumlah Liabilitas dibagi dengan Jumlah Aset (Solvabilitas Aset) Rasio Solvabilitas Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 adalah masing-masing 2,1x; 3,0x; dan 2,3x. Sedangkan Solvabilitas Aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 adalah masing-masing 0,7x; 0,8x; dan 0,7x. Imbal Hasil Investasi Imbal hasil investasi adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba tahun berjalan dari aset yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah aset. Imbal hasil investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dan 2011, 2010, adalah masing-masing 11,0%; 6,4%; dan 5,8%. 34

Imbal Hasil Ekuitas Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba tahun berjalan dari ekuitas yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing 34,3%; 26,1%; dan 19,0%. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS Laporan Arus Kas Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 2011 2010 Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 15.556 118.016 26.303 Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (4.839) (16.423) (5.033) Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 21.430 (45.224) (10.000) Kenaikkan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas 32.146 56.369 11.270 Kas Dan Setara Kas Awal Periode/Tahun 88.057 31.688 20.418 Kas Dan Setara Kas Akhir Periode/Tahun 120.203 88.057 31.688 Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan digunakan untuk pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran bunga, dan pembayaran operasi lain-lain. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, penerimaan kas dari pelanggan berjumlah Rp2.256.459 juta dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan berjumlah Rp2.074.424 juta. Setelah memperhitungkan pembayaran pajak penghasilan, pembayaran bunga, dan pembayaran operasi lainlain, arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp15.556 juta. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, penerimaan kas dari pelanggan berjumlah Rp1.803.498 juta dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan berjumlah Rp1.533.808 juta. Setelah memperhitungkan pembayaran pajak penghasilan, pembayaran bunga, dan pembayaran operasi lainlain, arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp118.016 juta. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, penerimaan kas dari pelanggan berjumlah Rp938.936 juta dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan berjumlah Rp859.401 juta. Setelah memperhitungkan pembayaran pajak penghasilan, pembayaran bunga, dan pembayaran operasi lainlain, arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp26.303 juta. Penurunan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasional untuk tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 terutama disebabkan karena kenaikan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp540.616 juta sedangkan kenaikan penerimaan kas dari pelanggan hanya mengalami kenaikan sebesar Rp452.961 juta, ditambah dengan kenaikan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp16.788. Peningkatan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasional untuk tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan yang mengalami kenaikan sebesar Rp864.562 juta, diimbangi dengan kenaikan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp674.407 juta. Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi terdiri dari penerimaan bunga, penjualan properti investasi, hasil penjualan aset tetap, pencairan deposito berjangka, dan penerimaan likuidasi investasi dan digunakan untuk perolehan aset tetap dan penempatan deposito berjangka. 35

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp4.839 juta, yang sebagian besar berasal dari perolehan aset tetap sebesar Rp36.511 juta, dan diimbangi dengan penjualan properti investasi, serta penempatan deposito berjangka. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp16.423 juta, yang sebagian besar digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp24.796 juta, dan diimbangi dengan pencairan deposito berjangka, penerimaan bunga, dan penjualan properti investasi. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp5.033 juta, yang sebagian besar digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp19.166 juta, dan diimbangi dengan pencairan deposito berjangka, penerimaan bunga, dan penjualan properti investasi. Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan terdiri dari penerimaan pinjaman dan digunakan untuk pembayaran utang bank, pembayaran dividen, dan pihak berelasi. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan berjumlah Rp21.430 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, yang berasal dari penerimaan pinjaman sebesar Rp66.000 juta serta diimbangi oleh pembayaran utang bank sebesar Rp44.750 juta. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan berjumlah Rp45.224 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang digunakan sebagian besar untuk pembayaran pinjaman bank sebesar Rp55.224 juta dan pembayaran dividen sebesar Rp25.000, dan diimbangi oleh penerimaan pinjaman sebesar Rp35.000 juta. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan berjumlah Rp10.000 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang seluruhnya digunakan untuk pembayaran utang bank. LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL Kebutuhan likuiditas Perseroan berhubungan terutama dengan kebutuhan pendanaan modal kerja, pelunasan hutang, dan kecukupan cadangan kas. Selain itu kas juga digunakan untuk aktivitas investasi terkait dengan pembelian truk. Saat ini, Perseroan mengandalkan kas yang dihasilkan dari penerimaan pembayaran dari pelanggan dan hutang dalam Rupiah dan mata uang asing untuk mendanai operasional dan aktivitas investasi Perseroan. Selama kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2012, likuiditas atau arus kas (cash flow) Perseroan cukup baik, karena Perseroan mendapatkan uang muka untuk pelaksanaan proyek, dan sebagian pelunasan nilai proyek dilakukan saat berita serah terima pertama dan sisanya dilakukan saat berita serah terima kedua. Untuk menjaga agar aktivitas arus kas operasi lebih baik, Perseroan senantiasa mengendalikan pengeluaran dan selalu menjaga efisiensi usahanya. Perseroan juga berkeyakinan dapat mengelola tingkat likuiditas arus kas operasi melalui pengalaman pengendalian atas peningkatan pendapatan dan penggunaan dana kasnya. Dengan terlaksananya Penawaran Umum ini, posisi kas Perseroan akan meningkat pada kwartal kedua tahun 2013. Peningkatan dana yang tersedia dari Penawaran Umum ini, akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan belanja modal. Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi, Perseroan telah melakukan beberapa tindakan pengelolaan risiko antara lain menyiapkan sumber dana eksternal, melakukan pengendalian biaya operasional, serta mematuhi dan berpegang kepada peraturan yang berlaku. Perseroan akan terus mengandalkan kas yang dihasilkan dari operasional Perseroan, fasilitas hutang dan juga dana hasil Penawaran umum untuk mendanai operasional Perseroan sehari-hari dan belanja modal. Dengan mempertimbangkan sumber pendanaan yang tersedia bagi Perseroan, termasuk arus kas dari aktivitas operasi, dana pinjaman bank, serta dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum, 36

Perseroan berkeyakinan bahwa likuiditas yang dimilikinya cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, membayar beban-beban usaha, dan memenuhi kewajibannya membayar pokok dan beban bunga pinjaman. PERUBAHAN DALAM HARGA, PERSOALAN DENGAN PEMASOK, ATAU PERISTIWA LAINNYA YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PERSEROAN Hampir semua kontrak pembelian yang dilakukan antara Perseroan dengan para pemasoknya menetapkan harga di muka dan sekiranya akan ada perubahan harga, akan dinegosiasikan terlebih dahulu antara Perseroan dengan para pemasoknya. Para pemasok umumnya telah menjadi rekanan lama Perseroan, dan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki persoalan material dengan para pemasoknya yang dapat mempengaruhi pendapatan dan kegiatan usaha Perseroan. Kenaikan pendapatan berkaitan dengan kenaikan harga material dan volume proyek. Ini dapat ditinjau dari persentase gross margin Perseroan dimana meningkatnya pendapatan diiringi dengan meningkatnya beban pokok pendapatan. Kenaikan harga barang material tidak berdampak pada laba tahun berjalan dikarenakan harga yang diajukan ke pemilik proyek sudah diperhitungkan kenaikan harga barang material tersebut. BELANJA MODAL Secara historis, Perseroan mendanai belanja modal melalui kombinasi kas internal Perseroan dan pembiayaan hutang jangka panjang dan jangka pendek. Yang termasuk sebagai belanja modal Perseroan adalah pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan, perabot kantor. Perseroan mencatat belanja modal pada laporan posisi keuangan Perseroan. Tabel berikut merangkum historis belanja modal Perseroan untuk periode yang ditunjukkan: (dalam jutaan Rupiah) Tahun yang berakhir 31 Desember 2012 2011 2010 Belanja Modal 41.901 26.510 19.166 Perseroan berkeyakinan, bahwa dengan adanya pengeluaran modal di tahun 2013 akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja Perseroan dalam bentuk penambahan pendapatan. Saat ini, sebagian besar pendapatan dan seluruh pinjaman bank Perseroan diperoleh dalam mata uang Rupiah. Perseroan tidak melakukan transaksi lindung nilai karena Perseroan berpendapat bahwa pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing masih dapat dikelola (manageable) oleh Perseroan. Perseroan mengharapkan untuk mendanai belanja modal Perseroan melalui kombinasi arus kas dari operasional, fasilitas pinjaman bank, dan pasar modal. Realisasi belanja modal Perseroan dapat berbeda dengan apa yang direncanakan sebelumnya karena berbagai faktor, antara lain arus kas Perseroan di masa depan, hasil usaha dan kondisi keuangan, perubahan kondisi perekonomian Indonesia, perubahan peraturan di Indonesia dan perubahan rencana serta strategi bisnis Perseroan. DAMPAK FLUKTUASI KURS VALUTA ASING Saat ini, sebagian besar pendapatan dan seluruh pinjaman bank Perseroan diperoleh dalam mata uang Rupiah. Perseroan tidak melakukan transaksi lindung nilai karena Perseroan berpendapat bahwa pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing masih dapat dikelola (manageable) oleh Perseroan. 37

DESKRIPSI UTANG PERSEROAN Seluruh utang bank Perseroan berjumlah Rp21.430 juta pada tanggal 31 Desember 2012, nihil pada tanggal 31 Desember 2011, dan Rp18.994 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Tidak ada bunga terutang yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012. Perseroan tidak memiliki kewajiban utang bank dengan denominasi mata uang asing, hal ini disebabkan karena hampir seluruh transaksi terkait kegiatan operasional sehari-hari Perseroan dilakukan dalam mata uang Rupiah, untuk itu Perseroan tidak melakukan lindung nilai (hedging). Apabila ke depannya Perseroan memperoleh utang bank dalam mata uang asing, Perseroan berkeyakinan memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran kewajibannya. Seluruh utang bank Perseroan sebesar Rp21.430 juta pada tanggal 31 Desember 2012 memiliki tingkat bunga mengambang. Perseroan berpendapat fluktuasi tingkat bunga tidak berpengaruh dan berdampak negatif atas kinerja serta berkeyakinan bahwa Perseroan mampu untuk mengembalikan atau membayar kewajiban-kewajibannya. 3. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ( PSAK ) TERBARU Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012 yang relevan dengan kegiatan operasional Perseroan dan Entitas Anak. Hal ini telah dievaluasi oleh Perseroan dan Entitas Anak dan tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perseroan dan Entitas Anak di masa depan. 38

VI. RISIKO-RISIKO USAHA Investasi pada saham mengandung risiko yang perlu diperhatikan oleh calon investor. Sebelum berinvestasi pada saham, calon investor harus memperhatikan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, usaha Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor, setiap pelaku industri tidak terlepas dari risiko, demikian pula kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko. Risiko-risiko yang material yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan penyusunan tingkat risiko tersebut dimulai dari risiko utama Perseroan, yaitu sebagai berikut: 1. Risiko Pertumbuhan Industri Konstruksi Kegiatan usaha jasa konstruksi dipengaruhi terutama oleh pertumbuhan pembangunan bangunan komersial, industrial, dan infrastruktur. Setiap perlambatan pertumbuhan konstruksi di Indonesia, dapat berakibat pada menurunnya kegiatan proyek konstruksi di Indonesia, yang selanjutnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. 2. Risiko Persaingan Usaha Persaingan pada kegiatan usaha jasa konstruksi akan semakin kompetitif. Secara historis, para pesaing utama adalah perusahaan-perusahaan konstruksi swasta, disamping juga perusahaan-perusahaan konstruksi yang dimiliki atau terafiliasi dengan Pemerintah. Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi dan/atau mencermati persaingan usaha di industri jasa konstruksi, akan mengakibatkan beralihnya konsumen ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi harga maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya permintaan terhadap jasa Perseroan. Hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. 3. Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku Risiko kenaikan harga bahan/material proyek termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif dasar listrik, gas, dan upah minimum regional akan mengakibatkan penurunan keuntungan proyek, karena sesuai dengan sifat bisnis jasa konstruksi dimana nilai kontrak suatu proyek ditetapkan di awal kontrak sedangkan realisasi untung atau rugi dari proyek tersebut baru akan diketahui setelah penyerahan proyek yaitu pada saat masa kontrak selesai. Masa kontrak adalah rata-rata antara 6 bulan sampai dengan 2 tahun bergantung pada skala besarnya proyek. Sehingga dengan demikian kenaikan harga selama masa kontrak merupakan risiko dari kontraktor. Selain itu, ketersediaan bahan baku juga dipengaruhi oleh lokasi proyek dan lokasi pengambilan bahan baku, dimana ada beberapa jenis bahan baku yang perlu didatangkan dari daerah atau pulau lain, yang sering kali mengalami kendala cuaca, dan juga adanya kebijakan pemerintah dalam proses penyediaan bahan baku impor. Kenaikan harga dan kelangkaan bahan baku ini dapat berdampak secara negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja operasional, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan. 4. Risiko dari Kolektibilitas Piutang Dalam bisnis jasa konstruksi, pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dilakukan secara bertahap yang menimbulkan adanya piutang, sehingga Perseroan memiliki risiko penundaan atau tidak dapat tertagihnya pembayaran piutang atas kewajiban pembayaran berdasarkan kemajuan proyek (progress payment) oleh pelanggan. Apabila piutang tersebut tidak dapat tertagih ataupun tidak ada jaminan pembayaran tersebut akan dilakukan tepat waktu, maka kedua hal tersebut diatas dapat berdampak secara negatif terhadap arus kas, kegiatan usaha, kinerja operasional, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan. 39

5. Risiko Kenaikan Tingkat Suku Bunga Kegiatan usaha Perseroan dipengaruhi pula oleh turun naiknya suku bunga. Adanya kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi secara negatif untuk kegiatan Perseroan karena kenaikan suku bunga akan mengakibatkan naiknya biaya pinjaman yang pada akhirnya juga dapat menurunkan keuntungan Perseroan dan semakin mahalnya biaya untuk memperoleh pendanaan baru untuk pengembangan usaha yang meliputi modal kerja dan belanja modal. Selain itu, peningkatan suku bunga juga dapat mempersulit konsumen untuk memperoleh kredit dan pendanaan keuangan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap permintaan jasa konstruksi dan terhadap kegiatan usaha Perseroan. Setiap peningkatan suku bunga dan setiap penurunan ekonomi dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. 6. Risiko denda Penundaan terhadap penyelesaian dan penyerahan suatu proyek konstruksi oleh kesalahan pihak Perseroan dapat berakibat dikenakan denda. Kontrak-kontrak dengan pelanggan Perseroan pada umumnya mengatur tentang kewajiban pembayaran denda dalam hal terjadi penundaan penyelesaian proyek. Pembayaran denda tersebut akan menimbulkan biaya tambahan yang dapat mempengaruhi arus kas, kegiatan usaha, kinerja operasional, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan. 7. Risiko terhadap Sub-kontrakor Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan kerja sama dengan para sub kontraktor untuk mengerjakan suatu proyek yang diberikan oleh pelanggan Perseroan. Apabila sub kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, hal tersebut mengakibatkan penundaan maupun peningkatan biaya konstruksi. Apabila hal tersebut diatas terjadi, hal ini dapat berdampak secara negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja operasional, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan. 8. Risiko Ekonomi Risiko ekonomi merupakan risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional yang berpengaruh kepada berkurangnya jumlah proyek-proyek konstruksi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya pekerjaan/proyek Perseroan sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. Krisis ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan antara lain banyak dibatalkannya atau tertundanya proyek-proyek pemerintah dan swasta untuk pembangunan konstruksi gedung, infrastruktur, pembangkit listrik dan lainnya. Tidak ada jaminan bahwa kondisi ekonomi yang negatif pada masa lalu tidak akan terulang kembali dimasa yang akan datang. Adanya perubahan ekonomi tersebut akan mempengaruhi secara negatif kondisi arus kas dan pendapatan Perseroan. 9. Risiko Sosial & Politik Gejolak sosial & politik dapat berdampak luas pada sektor ekonomi. Gejolak ini dapat mengakibatkan turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri. Apabila hal tersebut terjadi maka dapat mengurangi pekerjaan/proyek Perseroan sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan, seperti adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah sebagai akibat pergantian pejabat pemerintah, masalah dalam pemilihan pejabat/pimpinan pemerintahan maupun lembaga daerah, masalah pembebasan tanah, masalah perburuhan, maupun pemblokiran jalan yang dilakukan oleh masyarakat disekitar lokasi proyek. Manajemen Perseroan telah mengungkapkan semua risiko yang dihadapi dan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan. 40

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 6 Mei 2013 atas Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar dan Saptoto (Member Firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan tentang penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian karena penyusutan atas properti investasi, penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2012, reklasifikasi akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian dan penerbitan laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini. 41

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan berkedudukan di Jakarta, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 134, tanggal 17 September 1975, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/365/15, tanggal 27 Nopember 1975 dan didaftarkan di dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di bawah No. 4230, tanggal 15 Desember 1975, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33, tanggal 23 April 1976, Tambahan No. 301. Sejak pendiriannya sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan sebagaimana dibuat dalam akta-akta sebagai berikut: a. Tambahan No. 301, Berita Negara Republik Indonesia No. 33, tanggal 23 April 1976, yang memuat: Akta Pendirian No. 134, tanggal 17 September 1975, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta; pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/365/15, tanggal 27 Nopember 1975; dan pendaftaran di dalam register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di bawah No. 4230, tanggal 15 Desember 1975. b. Tambahan No. 1178, Berita Negara Republik Indonesia No. 99, tanggal 11 Desember 1987, yang memuat: Akta Berita Acara No. 66, tanggal 23 Desember 1983 yang diubah dengan dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 4 anggaran dasar Perseroan; Akta Pembetulan No. 40, tanggal 19 Juni 1984, dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan dan/atau penambahan pasal 4 pada Akta Berita Acara No. 66, tanggal 23 Desember 1983, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta; Persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-4198 HT.01.04 TH.84 tanggal 30 Juli 1984; dan Pendaftaran di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam daftar yang disediakan untuk itu No. 23/Leg/1985 tanggal 16 Januari 1985. c. Tambahan No. 68, Berita Negara Republik Indonesia No.1, tanggal 2 Januari 1990, yang memuat: Akta Berita Acara No. 9, tanggal 6 Oktober 1987, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 4 ayat 1, 2 dan 3 anggaran dasar Perseroan; Akta Pembetulan No.17, tanggal 5 Pebruari 1988, dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan dan/atau penambahan pasal 4 ayat 3 pada Akta Berita Acara No. 66, tanggal 23 Desember 1983, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta; Persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-1700.HT.01.04 TH.88 tanggal 29 Pebruari 1988; Pendaftaran di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam daftar yang disediakan untuk itu No. 106/Leg/1988 tanggal 19 April 1988. d. Tambahan No. 69, Berita Negara Republik Indonesia No.1, tanggal 2 Januari 1990, yang memuat: Akta Berita Acara No. 21, tanggal 5 Oktober 1989, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 4 ayat 1, 2 dan 3 anggaran dasar Perseroan; Persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-10764.HT.01.04-TH.89 tanggal 25 Nopember 1989; Pendaftaran di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur sesuai dengan Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan ( UUWDP ) No. 404/Leg/1989 tanggal 7 Desember 1989. 42

e. Tambahan No. 4152, Berita Negara Republik Indonesia No. 59, tanggal 24 Juli 1998, yang memuat: Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-12.660.HT.01.04.TH. 97, tanggal 5 Desember 1997; Pendaftaran dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan No.TDP 09041500069 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur No.600/BH.09.03/II/98, tanggal 27 Pebruari 1998; Laporan Data Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan (Pasal 15 ayat (2) UU No.1/1995), tanggal 8 Juli 1997; Laporan Data Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan (Pasal 15 ayat (3) UU No.1/1995), tanggal 8 Juli 1997; Laporan Data Perbaikan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Surat Direktur Perdata, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman Republik Indonesia, tanggal 9 Oktober 1997; Akta Berita Acara No. 13, tanggal 12 Desember 1996, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 4 anggaran dasar Perseroan; Akta Berita Acara Perseroan No. 49, tanggal 23 Mei 1997, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas; dan Akta Pembetulan No. 14, tanggal 9 Oktober 1997, dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Pasal 3 dan Pasal 4 ayat 3 anggaran dasar Perseroan. f. Tambahan No. 149, Berita Negara Republik Indonesia No.16, tanggal 22 Pebruari 2008, yang memuat: Akta Berita Acara No. 11, tanggal 21 Januari 1998, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 10, Pasal 11, Pasal 13 dan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan; Pelaporan kepada Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman Republik Indonesia No. C2-12947 HT.01.04.TH.98, tanggal 4 September 1998; Pendaftaran dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan No.TDP 090414500069 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur No. 514/BH.09.04/VI/01, tanggal 18 Juni 2001. g. Tambahan No. 14781, Berita Negara Republik Indonesia No. 45, tanggal 5 Juni 2009, yang memuat: Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 13 tanggal 17 Desember 2008, dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan UUPT. Persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06223.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 5 Maret 2009, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0007597.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 5 Maret 2009; Pendaftaran dalam Daftar Peseroan sesuai UUWDP dengan TDP No. 22.09.1.41.00423 tanggal 29 Nopember 2012. h. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97, tanggal 30 Januari 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan (i) pengubahan nama Perseroan menjadi PT Nusa Raya Cipta Tbk; (ii) perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka; (iii) perubahan nilai nominal saham Perseroan semula Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus Rupiah); (iv) peningkatan modal dasar Perseroan semula Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus miliar Rupiah); (v) peningkatan modal ditempatkan dan disetor semula Rp16.000.000.000,00 (enam belas miliar Rupiah) menjadi Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah); (vi) persetujuan rencana Perseroan melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat dan mencatatkan saham-saham Perseroan di bursa efek di Indonesia; (vii) menyetujui program Opsi Saham Management/ serta Program Alokasi Kepemilikan Saham Karyawan/ Employee Stock Alocation (ESA) sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Perseroan, serta menyetujui penerbitan efek ekuitas dalam bentuk Waran sebanyakbanyaknya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) waran dan juga menyetujui Management Stock Option Plan (MSOP) sebanyak-banyaknya 3% (tiga persen) dari total jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Perseroan; dan (viii) pengubahan seluruh anggaran dasar 43

Perseroan dalam rangka Penawaran Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di pasar modal, khususnya Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-04801.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal 7 Pebruari 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU- 0008424.AH.01.09.Tahun 2013, tanggal 7 Pebruari 2013. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yaitu berusaha dalam bidang pembangunan, perindustrian perdagangan, jasa, perbengkelan dan pengangkutan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : - Kegiatan Usaha Utama, yaitu bidang pemborongan bangunan sipil konstruksi beton bertulang, baja dan kayu, pembangunan jalan, jalan tol dan jembatan, pelabuhan, irigasi dan lain-lain, baik untuk pemerintah maupun swasta, termasuk pula merencanakan dan mengawasi atau memberikan nasehat-nasehat dalam pembangunan tersebut. - Kegiatan Usaha Penunjang, yaitu: a. Bidang perindustrian dari segala macam barang industri; b. BIdang perdagangan dari segala macam barang yang dapat dilakukan termasuk dagang impor, ekspor, interinsulair dan lokal; c. Sebagai distributor; agen; leveransir dan perwakilan dari perusahaan-perusahaan di dalam dan di luar negeri; d. Bidang pemberian jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; e. Bidang perbengkelan; f. Bidang pengangkutan di darat (transportasi) baik untuk pengangkutan penumpang maupun barang. Perseroan selaku badan hukum dalam menjalankan kegiatan usahanya telah memiliki izin-izin/identitas selaku badan hukum sebagai berikut: NO. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG MASA BERLAKU TUJUAN PEROLEHAN KETERANGAN Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 1. No. 05232/1.824.271 tanggal 30 Juni 2010 ditandatangani oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta 30 Juni 2015. Memberikan Ijin Usaha bahan konstruksi (besi/ pipa besi/ baja/ plat baja), Mesin pembangkit listrik. - Izin Gangguan (HO) 1. No. 503/Her.58-BPPT/VIII/2012 tanggal 3 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi 18 Juli 2017 Jenis usaha workshop/jasa konstruksi - 2. SK.185/JT/IV/2013 tanggal 9 April 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Timur a.n. Walikota Administrasi Jakarta Timur Tidak tercantum Jenis usaha jasa Konstruksi 3. No.4663/4665/4662/2.1/1101/08/2012 tanggal 16 Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan 16 Juni 2015 Jenis usaha Kontraktor 4. No.12/1085/5179/DT/DISPER/2012 tanggal 29 Nopember 2012 yang ditandatangani oleh Keplaa Dinas Peijinan Kota Denpasar 29 Nopember 2017 Jasa pelaksanaan konstruksi Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (IUJKN) 1. No. 1-001798-3172-2-00107 tanggal 26 Mei 2010 ditandatangani oleh Gubernur Provinsi 5 April 2014 Untuk melakukan kegiatan usaha jasa pelaksana konstruksi - 44

NO. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG Daerah Khusus Ibukota Jakarta MASA BERLAKU TUJUAN PEROLEHAN (kontraktor) di seluruh wilayah Republik Indonesia KETERANGAN 2. No. 1 3374 2 00257 001798 tanggal 16 Maret 2012 ditandatangani oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang a.n. Walikota Semarang 5 April 2014 Untuk melakukan kegiatan bidang mekanikal, sipil dan arsitektural - Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 1. No. 503/159/DTK.TB tanggal 3 Desember 1994 diterbitkan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi Tidak Tercantum Mendirikan bangunan work shop, kantor - 2. No. 188/5170/91/402.4.6/2003 tanggal 22 Oktober 2003 diterbitkan oleh Dinas Bangunan Pemerintah Kota Surabaya. Tidak Tercantum Merobohkan dan mendirikan kembali sebuah bangunan berlantai dua dari batu, beton, kayu guna rumah tempat tinggal - 3. No. 2169 Tahun 1997 tanggal 13 Desember 1997 diterbitkan oleh Dinas Tata Kota Pemerintah Kotamadya Daerah Tk. II Denpasar Tidak Tercantum Untuk mendirikan bangunan rumah tinggal (rumah dinas) seluas 181,28 m2-4. No. 1536 TH.2004 tanggal 10 Desember 2004 diterbitkan oleh Dinas Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Badung Tidak Tercantum Untuk mendirikan kantor dan gudang - 5. No. 2246 Tahun 1997 tanggal 24 Desember 1997 diterbitkan oleh Dinas Tata Kota Pemerintah Kotamadya Daerah Tk. II Denpasar Tidak Tercantum Untuk mendirikan gudang dan bengkel seluas 216 m2-6. No. 24 Tahun 1986 tanggal 15 Mei 1986 diterbitkan oleh Kantor Penata Sempadan Daerah Tk. II Badung Tidak Tercantum Untuk mendirikan 2 gedung sebagai perkantoran dan rumah tinggal - 7. No. 0300/644.4/MB/427/1991 (izin sementara) tanggal 12 September 1991 diterbitkan oleh Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Tidak Tercantum Untuk mendirikan 1 (satu) unit bangunan kantor/tempat tinggal - 8. No. 644.1/650/tahun 1993 tanggal 29 Juli 1993 diterbitkan oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Semarang Tidak Tercantum Untuk mendirikan bangunan gedung baru berlantai dua sesuai peruntukkan tanahnya - 9. No. 001086/DPKP/BS/DM tanggal 19 Juli (tahun tidak terbaca) diterbitkan oleh Walikota Balikpapan Tidak Tercantum memberikan izin untuk membangun bangunan campuran ruko - Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, SRC selaku badan hukum dalam menjalankan kegiatan usahanya telah memiliki izin-izin/identitas selaku badan hukum sebagai berikut: NO. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG MASA BERLAKU TUJUAN PEROLEHAN KETERANGAN Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 1. No. 574/09-05/PB/VI/2001, tanggal 18 Juni 2001, ditandatangani oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta Sepanjang SRC masih menjalankan kegiatan usahanya. Untuk menjalankan kegiatan usahanya dalam bidang perlengkapan hotel, makanan dan minuman ringan. - 2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 1975 Berdasarkan Akta Pendirian No. 134, tanggal 17 September 1975, dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan Perseroan adalah sebagaimana berikut: Modal Dasar : Rp400.000.000,00 (empat ratus juta Rupiah) terbagi atas 100 (seratus) saham prioritas, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah) dan 700 (tujuh ratus) saham biasa, masing-masing besarnya Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp200.000.000,00 (dua ratus juta Rupiah) atau sebanyak 100 (seratus) saham prioritas dan 300 (tiga ratus) saham biasa; dan Modal Disetor : Rp200.000.000 (dua ratus juta Rupiah), dimana Rp100.000.000,00 (seratus 45

juta Rupiah) atau 50% (lima puluh persen) dari nilai nominal setiap saham prioritas dan saham biasa yang telah ditempatkan dalam Perseroan akan disetor penuh dengan uang tunai selambat-lambatnya pada hari anggaran dasar ini disahkan oleh pihak yang berwajib dan saham-saham biasa yang masih tertinggal akan dikeluarkan menurut kebutuhan akan modal kerja dengan sebagaimana akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan. Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham dalam Perseroan dengan struktur permodalan sebagaimana tersebut di atas yaitu sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham No. Pemegang Saham Jumlah Saham Saham Prioritas Saham Biasa Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 100 700 400.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT National Roadbuilders & Construction Co. 100 220 160.000.000,00 80,000 2. Rachmat Santoso - 40 20.000.000,00 10,000 3. Baktir Wahjudi - 20 10.000.000,00 5,000 4. Rousdhy Arras Jennie - 20 10.000.000,00 5,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 100 300 200.000.000,00 100,000 Jumlah Saham dalam portepel - 400 200.000.000,00 Tahun 1983-1984 Berdasarkan Akta Berita Acara No. 66, tanggal 23 Desember 1983 jo. Akta Pembetulan No. 40, tanggal 19 Juni 1984, keduanya dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp400.000.000,00 (empat ratus juta Rupiah) menjadi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) dan sekaligus meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan dari semula Rp200.000.000,00 (dua ratus juta Rupiah) menjadi Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah). Setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan, struktur permodalan Perseroan adalah menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah), terbagi atas 100 (seratus) saham prioritas dan 1.900 (seribu sembilan ratus) saham biasa, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah), terbagi atas 100 (seratus) saham prioritas dan 900 (sembilan ratus) saham biasa; dan Modal Disetor : Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah), dimana Rp400.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah) atau 80% (delapan puluh persen) dari nilai nominal setiap saham prioritas dan saham biasa yang telah ditempatkan dalam Perseroan telah disetor penuh dengan uang tunai dan Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai nominal setiap saham prioritas dan saham biasa yang telah ditempatkan dalam Perseroan akan disetor dengan uang tunai selambat-lambatnya pada hari perubahan anggaran dasar ini disetujui oleh pihak yang berwajib. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 100 1.900 1.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT National Roadbuilders & Construction Co. 100 700 400.000.000,00 80,000 2. Rachmat Santoso - 100 50.000.000,00 10,000 3. Baktir Wahjudi - 50 25.000.000,00 5,000 4. Roushdy Arras Jenie - 50 25.000.000,00 5,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 100 900 500.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 1.000 50.000.000,00 46

Tahun 1987-1988 Berdasarkan Akta Berita Acara No. 9, tanggal 6 Oktober 1987 jo. Akta Pembetulan No. 17, tanggal 5 Pebruari 1988, keduanya dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Pasal 4 ayat 1,2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan yang memuat mengenai modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan, sehingga struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 2.850 (dua ribu delapan ratus lima puluh) saham biasa, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 2.250 (dua ribu dua ratus lima puluh) saham biasa; dan Modal Disetor : Rp1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta Rupiah), dimana Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta Rupiah) atau 66 2/3 % (enam puluh enam dua per tiga persen) dari nilai nominal setiap saham prioritas dan saham biasa yang telah ditempatkan dalam Perseroan telah disetor penuh dengan uang tunai dan Rp400.000.000,00 (empat ratus juta Rupiah) atau 33 1/3% (tiga puluh tiga satu per tiga persen) dari nilai nominal setiap saham prioritas dan saham biasa yang telah ditempatkan dalam Perseroan disetor dengan uang tunai selambatnya pada hari perubahan anggaran dasar ini disahkan oleh pihak yang berwajib. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 2.850 1.500.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT National Roadbuilders & Construction Co. 150 1.770 960.000.000,00 80,000 2. Rachmat Santoso - 240 120.000.000,00 10,000 3. Baktir Wahjudi - 120 60.000.000,00 5,000 4. Roushdy Arras Jenie - 120 60.000.000,00 5,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 2.250 1.200.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 600 300.000.000,00 Tahun 1989 Berdasarkan Akta Berita Acara No. 21, tanggal 5 Oktober 1989, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Pasal 4 ayat 1,2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan yang memuat mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan, sehingga struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar lima ratus juta Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham biasa, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 2.250 (dua ribu dua ratus lima puluh) saham biasa; dan Modal Disetor : Rp1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta Rupiah) atau sebesar 100% dari modal yang telah ditempatkan dalam Perseroan. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: 47

Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT National Roadbuilders & Construction Co. 150 1.770 960.000.000,00 80,000 2. Rachmat Santoso - 240 120.000.000,00 10,000 3. Baktir Wahjudi - 120 60.000.000,00 5,000 4. Roushdy Arras Jenie - 120 60.000.000,00 5,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 2.250 1.200.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 3.600 1.800.000.000,00 Bahwa 100% (seratus persen) atau sejumlah 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 2.250 (dua ribu dua ratus lima puluh) saham biasa dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah Rp1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta Rupiah) telah disetor secara penuh oleh masing-masing pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara No. 9, tanggal 6 Oktober 1987 jo. Akta Pembetulan No. 17, tanggal 5 Pebruari 1988, keduanya dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta. Tahun 1990 Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 17 Januari 1990 yang ditegaskan kembali berdasarkan Akta Penegasan Jual Beli Saham No. 93, tanggal 29 Oktober 1990, dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Baktir Wahjudi dalam Perseroan kepada PT Enercon Paradhya International (d.h. PT National Roadbuilders & Construction Co.) sebanyak 120 (seratus dua puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari Baktir Wahjudi yaitu Ny. Kusmiliah yang telah turut serta mendatangani Akta Penegasan Jual Beli Saham No. 93, tanggal 29 Oktober 1990, dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta sebagai tanda persetujuannya sebagaimana tercantum dalam Akta Penegasan Jual Beli Saham No. 93, tanggal 29 Oktober 1990, dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan PT Enercon Paradhya International 1. (d.h. PT National Roadbuilders & 150 1.890 1.020.000.000,00 85,000 Construction Co.) 2. Rachmat Santoso - 240 120.000.000,00 10,000 3. Roushdy Arras Jenie - 120 60.000.000,00 5,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 2.250 1.200.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 3.600 1.800.000.000,00 Tahun 1990-1991 Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tertanggal 20 Agustus 1990, telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan sebanyak 1.200 (seribu dua ratus) saham yang dibagikan menurut proporsi yang ada kepada para pemegang saham Perseroan, akan tetapi tidak terdapat dokumennya. Sehubungan dengan peningkatan modal tersebut struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar lima ratus juta Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 5.850 (lima ribu delapan ratus lima puluh) saham biasa, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp1.800.000.000,00 (satu miliar delapan ratus juta Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 3.450 (tiga ribu empat ratus lima puluh) saham biasa; dan Modal Disetor : Rp1.800.000.000,00 (satu miliar delapan ratus juta Rupiah) atau sebesar 48

100% dari modal yang telah ditempatkan dalam Perseroan. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 2.910 1.530.000.000,00 84,350 2. Rachmat Santoso - 360 180.000.000,00 10,430 3. Roushdy Arras Jenie - 180 90.000.000,00 5,220 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Tahun 1991 Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 13 September 1991, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada PT Enercon Paradhya International sebanyak 180 (seratus delapan puluh) saham biasa, sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 3.090 1.620.000.000,00 90,000 2. Rachmat Santoso - 180 90.000.000,00 5,000 3. Roushdy Arras Jenie - 180 90.000.000,00 5,000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Tahun 1992 Berdasarkan: i. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1992, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik PT Enercon Paradhya International dalam Perseroan kepada Eddy Purwana Wikanta sebanyak 90 (sembilan puluh) saham biasa; ii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1992, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik PT Enercon Paradhya International dalam Perseroan kepada Tedja Djajaseputra sebanyak 90 (sembilan puluh) saham biasa; iii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1992, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik PT Enercon Paradhya International dalam Perseroan kepada Hadi Winarto sebanyak 72 (tujuh puluh dua) saham biasa; iv. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1992, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik PT Enercon Paradhya International dalam Perseroan kepada Arief Gumulya sebanyak 63 (enam puluh tiga) saham biasa; dan v. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1992, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik PT Enercon Paradhya International dalam Perseroan kepada David Suryadhi sebanyak 45 (empat puluh lima) saham biasa; sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 49

Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 2.730 1.440.000.000,00 80,000 2. Rachmat Santoso - 180 90.000.000,00 5,000 3. Roushdy Arras Jenie - 180 90.000.000,00 5,000 4. Eddy Purwana Wikanta - 90 45.000.000,00 2,500 5. Tedja Djajaseputra - 90 45.000.000,00 2,500 6. Hadi Winarto - 72 36.000.000,00 2,000 7. Arief Gumulya - 63 31.500.000,00 1,750 8. David Suryadhi - 45 22.500.000,00 1,250 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Tahun 1993 Berdasarkan: i. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1993, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada Eddy Purwana Wikanta sebanyak 15 (lima belas) saham biasa; ii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1993, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada Tedja Djajaseputra sebanyak 15 (lima belas) saham biasa; iii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1993, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada Hadi Winarto sebanyak 24 (dua puluh empat) saham biasa; iv. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1993, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada Arief Gumulya sebanyak 13 (tiga belas) saham biasa; dan v. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Desember 1993, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada David Suryadhi sebanyak 23 (dua puluh tiga) saham biasa; sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 2.730 1.440.000.000,00 80,000 2. Rachmat Santoso - 90 90.000.000,00 2,500 3. Roushdy Arras Jenie - 180 90.000.000,00 5,000 4. Eddy Purwana Wikanta - 105 52.500.000,00 2,915 5. Tedja Djajaseputra - 105 52.500.000,00 2,915 6. Hadi Winarto - 96 48.000.000,00 2,670 7. Arief Gumulya - 76 38.000.000,00 2,110 8. David Suryadhi - 68 34.000.000,00 1,890 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Tahun 1994 Berdasarkan: i. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 21 Pebruari 1994, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada Eddy Purwana Wikanta sebanyak 15 (lima belas) saham biasa; ii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 21 Pebruari 1994, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Rachmat Santoso dalam Perseroan kepada Tedja Djajaseputra sebanyak 15 (lima belas) saham biasa; iii. Pengalihan saham dalam Perseroan milik Rachmat Santoso kepada Hadi Winarto sebanyak 24 50

(dua puluh empat) saham biasa, kepada Arief Gumulya sebanyak 14 (empat belas) saham biasa dan kepada David Suryadhi sebanyak 22 (dua puluh dua) saham biasa; sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 2.730 1.440.000.000,00 80,000 2. Roushdy Arras Jenie - 180 90.000.000,00 5,000 3. Eddy Purwana Wikanta - 120 60.000.000,00 3,330 4. Tedja Djajaseputra - 120 60.000.000,00 3,330 5. Hadi Winarto - 120 60.000.000,00 3,330 6. Arief Gumulya - 90 45.000.000,00 2,505 7. David Suryadhi - 90 45.000.000,00 2,505 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Tahun 1995 Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 11 Desember 1995, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Roushdy Arras Jenie dalam Perseroan kepada PT Mitraraja Nusaputra sebanyak 180 (seratus delapan puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari Roushdy Arras Jenie yaitu Vonny Widjajanti yang ikut mendatangani Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 11 Desember 1995, dibuat dibawah tangan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 11 Desember 1995, dibuat dibawah tangan, sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 2.730 1.440.000.000,00 80,000 2. PT Mitraraja Nusaputra - 180 90.000.000,00 5,000 3. Eddy Purwana Wikanta - 120 60.000.000,00 3,330 4. Tedja Djajaseputra - 120 60.000.000,00 3,330 5. Hadi Winarto - 120 60.000.000,00 3,330 6. Arief Gumulya - 90 45.000.000,00 2,505 7. David Suryadhi - 90 45.000.000,00 2,505 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Tahun 1996 Berdasarkan: i. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Arief Gumulya dalam Perseroan kepada PT Nusira Putera sebanyak 90 (sembilan puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari Arief Gumulya yaitu Maria Theresia yang ikut menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan; ii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Eddy Purwana Wikanta dalam Perseroan kepada PT Anindita Rahadian Perkasa sebanyak 120 (seratus dua puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari Eddy Purwana Wikanta yaitu Melani yang ikut menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan; iii. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan 51

iv. dengan penjualan saham milik Hadi Winarto dalam Perseroan kepada PT Hadinusa Tirta sebanyak 120 (seratus dua puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari Hadi Winarto yaitu Patricia Iie Tirta yang ikut menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan; Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik David Suryadhi dalam Perseroan kepada PT Anugrah Andita Suryadi sebanyak 90 (sembilan puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari David Suryadhi yaitu Marjam Winata yang ikut menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan; v. Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan, yang isinya sehubungan dengan penjualan saham milik Tedja Djajaseputra dalam Perseroan kepada PT Tedees Utama sebanyak 120 (seratus dua puluh) saham biasa, penjualan saham mana telah mendapat persetujuan pasangan dari Tedja Djajaseputra yaitu Tan Sin Hwa yang ikut menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 18 Juli 1996, dibuat dibawah tangan; sehingga setelah pengalihan saham-saham tersebut dilakukan oleh pemegang saham Perseroan maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 5.850 3.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 2.730 1.440.000.000,00 80,000 2. PT Mitraraja Nusaputra - 180 90.000.000,00 5,000 3. PT Anindita Rahadian Perkasa - 120 60.000.000,00 3,330 4. PT Tedees Utama - 120 60.000.000,00 3,330 5. PT Hadinusa Tirta - 120 60.000.000,00 3,330 6. PT Nusira Putera - 90 45.000.000,00 2,505 7. PT Anugrah Andita Suryadi - 90 45.000.000,00 2,505 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 3.450 1.800.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 2.400 1.200.000.000,00 Berdasarkan Akta Berita Acara No. 13, tanggal 12 Desember 1996, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan yang memuat mengenai modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan, sehingga struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 99.850 (sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh) saham biasa, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp16.000.000.000,00 (enam belas miliar Rupiah), terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham prioritas dan 31.850 (tiga puluh satu ribu delapan ratus lima) saham biasa; dan Modal Disetor : Rp16.000.000.000,00 (enam belas miliar Rupiah) atau sebesar 100% dari modal yang telah ditempatkan dalam Perseroan. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar 150 99.850 50.000.000.000,00 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 150 25.449 12.799.500.000,00 80,000 2. PT Mitraraja Nusaputra - 1.600 800.000.000,00 5,000 3. PT Anindita Rahadian Perkasa - 1.067 533.500.000,00 3,330 4. PT Tedees Utama - 1.067 533.500.000,00 3,330 52

Nilai Nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham No. Pemegang Saham Saham Saham Biasa Prioritas Jumlah Nominal (Rp) % 5. PT Hadinusa Tirta - 1.067 533.500.000,00 3,330 6. PT Nusira Putera - 800 400.000.000,00 2,505 7. PT Anugrah Andita Suryadi - 800 400.000.000,00 2,505 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150 31.850 16.000.000.000,00 100,000 Saham dalam portepel - 68.000 34.000.000.000,00 Tahun 1997 Berdasarkan Akta Berita Acara No. 49, tanggal 23 Mei 1997 juncto Akta Pembetulan No. 14, tanggal 9 Oktober 1997, keduanya dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan UUPT, sehingga struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 100.000 (seratus ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp16.000.000.000,00 (enam belas miliar Rupiah), terbagi atas 32.000 (tiga puluh dua ribu) saham; dan Modal Disetor : Rp.16.000.000.000,00 (enam belas miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Nilai nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham Rupiah (%) Modal Dasar 100.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 25.599 12.799.500.000 80,000 2. PT Mitraraja Nusaputra 1.600 800.000.000 5,000 3. PT Anindita Rahadian Perkasa 1.067 533.500.000 3,330 4. PT Tedees Utama 1.067 533.500.000 3,330 5. PT Hadinusa Tirta 1.067 533.500.000 3,330 6. PT Nusira Putera 800 400.000.000 2,500 7. PT Anugerah Andita Suryadi 800 400.000.000 2,500 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 32.000 16.000.000.000,00 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 68.000 34.000.000.000,00 Tidak ada pengubahan pada struktur permodalan dan/atau susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan yang mengakibatkan struktur permodalan dan/atau susunan pemegang/kepemilikan saham yang dikemukakan di atas menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan dan penyetoran tunai atas sahamsaham yang diambil bagian oleh pemegang saham Perseroan telah dilakukan secara penuh oleh pemegang saham Perseroan sebagaimana ternyata dalam Neraca Konsolidasi per 31 Desember 1997 dan 1996 yang diaudit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa. Tahun 1999 Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 Agustus 1999, antara PT Tedees Utama, Perseroan dan Perseroan, dimana PT Tedees Utama menjual saham miliknya dalam Perseroan sebanyak 1.067 (seribu enam puluh tujuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah) kepada PT Surya Semesta Internusa Tbk, sehingga susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan menjadi sebagai berikut: 53

No. Nama Pemegang Saham Nilai nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham Rupiah (%) Modal Dasar 100.000 50.000.0000.000 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 25.599 12.799.500.000 80,000 2. PT Mitraraja Nusaputra 1.600 800.000.000 5,000 3. PT Anindita Rahadian Perkasa 1.067 533.500.000 3,330 4. PT Surya Semesta Internusa Tbk. 1.067 533.500.000 3,330 5. PT Hadinusa Tirta 1.067 533.500.000 3,330 6. PT Nusira Putera 800 400.000.000 2,500 7. PT Anugerah Andita Suryadi 800 400.000.000 2,500 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 32.000 16.000.000.000,00 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 68.000 34.000.000.000,00 Jual beli saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 17, tanggal 16 Agustus 2000, dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta. Tahun 2003 Berdasarkan Perjanjian Pegalihan Saham tertanggal 15 Desember 2003, sehubungan dengan pengalihan saham Perseroan antara PT Mitraraja Nusaputera yang mengalihkan seluruh saham yang dimilikinya dalam Perseroan sebanyak 1.600 (seribu enam ratus) saham kepada Roushdy Arras Jenie, sehingga susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan menjadi sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Nilai nominal Rp500.000,00 per saham Jumlah Saham Rupiah (%) Modal Dasar 100.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 25.599 12.799.500.000 80,000 2. Roushdy Arras Jenie 1.600 800.000.000 5,000 3. PT Anindita Rahadian Perkasa 1.067 533.500.000 3,330 4. PT Surya Semesta Internusa Tbk. 1.067 533.500.000 3,330 5. PT Hadinusa Tirta 1.067 533.500.000 3,330 6. PT Nusira Putera 800 400.000.000 2,500 7. PT Anugerah Andita Suryadi 800 400.000.000 2,500 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 32.000 16.000.000.000,00 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 68.000 34.000.000.000,00 Pengalihan saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 22, tanggal 11 Maret 2004, dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, telah dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-UM. 02.01.4557, tanggal 22 April 2004. Tahun 2013 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97, tanggal 30 Januari 2013, dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta ( Akta No.97/2013 ), sehubungan dengan (i) perubahan nilai nominal saham Perseroan semula Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus Rupiah), (ii) peningkatan modal dasar Perseroan semula Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus miliar Rupiah), (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor semula Rp16.000.000.000,00 (enam belas miliar Rupiah) menjadi Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah), dan (iv) perubahan sturktur pemegang saham Perseroan, sehingga struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus miliar Rupiah), terbagi atas 8.000.000.000 (delapan miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah), terbagi atas 2.000.000.000 (dua miliar) saham; dan Modal Disetor : Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) 54

dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan. Susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Nilai nominal Rp100,00 per saham Jumlah Saham Rupiah (%) Modal Dasar 8.000.000.000 800.000.000.000 Modal Ditempatkan 1. PT Enercon Paradhya International 1.599.937.500 159.993.750.000 79,990 2. Roushdy Arras Jenie 100.000.000 10.000.000.000 5,000 3. PT Surya Semesta Internusa Tbk. 66.687.500 6.668.750.000 3,330 4. PT Anindita Rahadian Perkasa 5.335.000 533.500.000 0,270 5. PT Hadinusa Tirta 5.335.000 533.500.000 0,270 6. PT Nusira Putera 50.000.000 5.000.000.000 2,500 7. PT Anugerah Andita Suryadi 4.000.000 400.000.000 0,200 8. Eddy Purwana Wikanta 61.352.500 6.135.250.000 3,070 9. Hadi Winarto Christanto 61.352.500 6.135.250.000 3,070 10. David Suryadhi 46.000.000 4.600.000.000 2,300 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000.000.000 200.000.000.000 100,000 Jumlah Modal Dalam Portepel 6.000.000.000 600.000.000.000 Bahwa tidak ada pengubahan pada struktur permodalan dan/atau susunan pemegang/kepemilikan saham dalam Perseroan setelah Akta No.97/2013 yang mengakibatkan struktur permodalan dan/atau susunan pemegang/kepemilikan saham yang dikemukakan di atas menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan dan penyetoran tunai atas saham-saham yang diambil bagian oleh pemegang saham Perseroan telah dilakukan secara penuh oleh pemegang saham Perseroan sebagaimana ternyata dalam Laporan Keuangan per tanggal 31 Desember 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Sehubungan dengan tidak lengkapnya dokumentasi atas (i) peningkatan modal baik modal dasar, diteor dan ditempatkan dalam Perseroan, (ii) keputusan para pemegang saham Perseroan atas peralihan saham-saham Perseroan, (iii) akta pengalihan saham-saham dalam Perseroan, (iv) surat keputusan Menkumham, dan (v) surat pemberitahuan kepada Menkumham. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, berdasarkan Akta No.64/2013 dengan agenda dan keputusan: (i) persetujuan dan pengesahan serta konfirmasi atas riwayat kepemilikan serta pengalihan-pengalihan saham dalam Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan tanggal diselenggarakannya rapat, termasuk pengalihan saham berdasarkan transaksi jual beli saham maupun hibah dan pengambilalihan sahamsaham Perseroan melalui penerbitan saham baru dalam Perseroan; dan (ii) penegasan susunan pemegang saham Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan diselenggarakannya rapat, yang sebagaimana diperkuat oleh Surat Pernyataan PT Enercon Paradhya Internasional, sebagai pemegang saham mayoritas dalam Perseroan, tertanggal 25 April 2013 menyatakan (i) saham-saham yang dimiliki dan dipegang masing-masing pemegang saham Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan adalah benar-benar miliki para pemegang saham; (ii) seluruh peningkatan baik modal dasar, modal ditempatkan dan disetor telah benar-benar dilakukan oleh pemegang saham Perseroan yang bersangkutan dan hal tersebut telah dicatatkan dalam laporan keuangan Perseroan dan tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dan (iii) bertanggung jawab dan melepaskan pemegang saham publik apabila di kemudian hari timbul gugatan, tuntutan dan/atau keberatan dari pihak manapun sehubungan dengan permodalan Perseroan. Bahwa pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, berdasarkan Akta No.64/2013, Perseroan telah memberikan persetujuan atas rencana pengeluaran saham-saham baru dalam Perseroan, yaitu sebanyak 173.913.000 saham yang akan diambil oleh SIS seluruhnya dan akan berlaku efektif setelah Penawaran Umum. 55

3. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM (DIATAS 5%) 3.1 PT ENERCON PARADHYA INTERNATIONAL ( EPI ) Riwayat Singkat EPI, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Pendirian No. 18, tanggal 25 Nopember 1968, yang diubah berdasarkan Akta Perobahan EPI No. 44 tanggal 28 Maret 1969, keduanya dibuat di hadapan Eliza Pondaag, S.H, Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/36/24 tanggal 2 Mei 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55, tanggal 11 Juli 1969, Tambahan No.101. Anggaran Dasar EPI telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar EPI adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No. 3 tanggal 5 Oktober 2010, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Kota Jakarta Pusat yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menkumham Republik Indonesia No. AHU-53909.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0083266.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09.04.1.04904 yang dikeluarkan Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Timur tanggal 9 April 2012 serta telah diumumkan dalam Berita Negara 25, tanggal 27 Maret 2012, Tambahan Berita Negara No. 13062. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan EPI sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar EPI sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No. 3, tanggal 5 Oktober 2010, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Kota Jakarta Pusat, yaitu berusaha dalam bidang perdagangan, jasa properti, real estate dan pemborongan (pembangunan). Kegiatan usaha yang saat ini sedang dijalankan oleh EPI adalah berusaha di bidang perdagangan, jasa properti, real estate dan pemborongan (pembangunan). Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, EPI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. menjalankan perdagangan impor,ekspor, antar pulau, daerah serta lokal dari segala macam barang dagangan baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi serta menjadi grosier, leveransier, supplier, dealer, distributor dan keagenan/perwakilan dari perusahaanperusahaan dalam maupun luar negeri dari segala macam barang dagangan; b. menjalankan usaha dalam bidang jasa dan konsultan pada umumnya, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; c. berusaha dalam bidang properti dan real estate dengan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha ini, termasuk pula pembebasan tanah/land clearing, developer, pemerataan, pemetakan/pengkavelingan dan penjualan tanah dan bangunan, penyewaan dari bangunanbangunan, baik untuk perumahan, perkantoran, apartement, rumah tinggal maupun industri; d. berusaha dalam bidang jasa/pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan kebersihan (cleaning service), perawatan, pemeliharaan dan perbaikan gedung-gedung, rumah-rumah tinggal, toko-toko dan lain sebagainya, merngerjakan dekorasi didalam dan diluar gedung; e. menjalankan usaha dalam bidang pembangunan (pemborongan) termasuk sebagai pemborong, kontraktor, developer, perencana, penyelenggara, dan pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, irigasi, dan pertamanan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, leiding dan telekomunikasi. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Sesuai dengan Akta Berita Acara No. 43 tanggal 22 Nopember 1996, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana dinyatakan kembali berdasarkan Akta Berita Acara No. 3 56

tanggal 5 Oktober 2010, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Kota Jakarta Pusat yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menkumham Republik Indonesia No. AHU-53909.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0083266.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09.04.1.04904 yang dikeluarkan Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Timur tanggal 9 April 2012 serta telah diumumkan dalam Berita Negara 25, tanggal 27 Maret 2012, Tambahan Berita Negara No. 13062, struktur permodalan terakhir EPI sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu Rupiah); Modal Ditempatkan : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham masing-masing dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu Rupiah); dan Modal Disetor : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham masing-masing dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam EPI. Dan susunan pemegang saham dan kepemilikan saham EPI sampai dengan saat Prospektus ini adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No. 3 tanggal 5 Oktober 2010, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Kota Jakarta Pusat yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menkumham Republik Indonesia No. AHU-53909.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0083266.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 16 November 2010 serta telah diumumkan dalam Berita Negara 25, tanggal 27 Maret 2012, Tambahan Berita Negara No. 13062, yaitu sebagai berikut: Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp1.000,00 per saham Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar : 50.000.000 50.000.000.000 100,000 Pemegang Saham SSI 49.999.999 49.999.999.000 99,999 PT Suryacipta Swadaya 1 1.000 0,001 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000.000 50.000.000.000 100,000 Jumlah Saham Dalam Portepel - - - Pengurusan dan Pengawasan Sesuai dengan Akta Akta Berita Acara No. 3 tanggal 5 Oktober 2010, dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Kota Jakarta Pusat, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menkumham Republik Indonesia No. AHU-53909.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0083266.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 16 November 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09.04.1.04904 yang dikeluarkan Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Timur tanggal 9 April 2012 serta telah diumumkan dalam Berita Negara 25, tanggal 27 Maret 2012, Tambahan Berita Negara No. 13062, susunan Dewan Komisaris dan Direksi terakhir EPI sampai dengan saat Prospektus ini diterbitikan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris : Marseno Wirjosaputro : Roushdy Arras Jenie 57

Direksi Presiden Direktur Direktur : Johannes Suriadjaja : The Jok Tung 4. KETERANGAN SINGKAT TENTANG ENTITAS ANAK Saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Entitas Anak yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut: No. Nama Entitas Kegiatan Usaha Kepemilikan Tanggal Tahun Operasional Anak Perseroan (%) Penyertaan Komersial 1. SRC Hotel 97,8% 2 Mei 2001 Non Operasional PT Sumbawa Raya Cipta ( SRC ) Riwayat Singkat SRC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku di Republik Indonesia. SRC didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas SRC No. 13, tanggal 14 April 2000, dibuat di hadapan Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-6624 HT.01.01-TH.2001, tanggal 2 Mei 2001, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090415116169 dikantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur No. Agenda 526/BH.09-04/VI/2001, tanggal 21 Juni 2001, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9, tanggal 29 Januari 2008, Tambahan No. 1006. ( Akta No. 13/2000 ). Perubahan terakhir Anggaran Dasar SRC adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SRC No.02 tanggal 12 Pebruari 2013, dibuat di hadapan Soeleman Odang, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan (i) dispensasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris sehubungan dengan keterlambatan pengakatan kembali Direksi dan Dewan Komisaris SRC; (ii) disahkannya seluruh tindakan Direksi dan Dewan Komisaris SRC sehubungan dengan keterlambatan pengangkatan kembali Direski dan Dewan Komisaris SRC; (iii) perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris; (iv) penjualan/pemindahan saham dalam SRC dan (v) perubahan dan disusunnya seluruh anggaran dasar SRC sesuai dengan UUPT. Akta tersebut telah mendapat persetujuan perubahan anggaran dasar berdasarkan Keputusan Menkumham No.AHU-09942.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 1 Maret 2013, akta mana telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU- 0017216.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 1 Maret 2013. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan SRC adalah berusaha dalam bidang jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas SRC dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Jasa konsultasi di bidang perhotelan meliputi jasa konsultasi berupa saran, nasehat, pendapat tentang penyusunan studi kelayakan, perencanaan pembangunan pengawasan evaluasi operasional suatu hotel; 2. Jasa pengelolaan hotel meliputi aspek pemasaran, operasional, dan pemeliharaan hotel, baik berupa piranti lunak maupun piranti keras; 3. Jasa binatu atau laundry meliputi jasa pelayanan pencucian serta kegiatan usaha terkait; 4. Jasa rumah makan/ restoran dan usaha terkait. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Pada Tanggal Prospektus ini diterbitkan, Susunan Pemegang Saham SRC berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Para Pemegang Saham Luar Biasa SRC No. 30 tanggal 26 Maret 2013, yang dibuat oleh Soeleman Odang, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut sedang dalam proses untuk memperoleh Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menkumham berdasarkan Surat Keterangan No.52/NOT/IV/2013 tanggal 23 April 2013. Setelah diterimanya Surat Penerimaan 58

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menkumham, maka susunan pemegang saham dalam SRC adalah sebagai berikut: No. Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp) @Rp1.000.000,00 % Modal Dasar 2.000 2.000.000.000 Modal Ditempatkan 1. PT Nusa Raya Cipta 499 499.000.000,00 99,80 2. Hadiwinarto Christanto 1 1.000.000,00 0,20 Jumlah Modal Disetor 500 500.000.000 100,000 Jumlah Saham dalam Portepel 1.500 1.500.000.000 Tidak terdapat pengubahan pada struktur permodalan SRC yang mengakibatkan struktur permodalan yang dikemukakan di atas menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan, 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SRC No.02 tanggal 12 Pebruari 2013, dibuat di hadapan Soeleman Odang, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi terakhir SRC sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Eddy Purwana Wikanta Komisaris : Setiadi Djajasaputra Direksi Direktur Utama : Hadiwinarto Christanto Direktur : David Suradhi Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010. Laporan Keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan2011 dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto (Member Firm of RSM International) dan tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Dedy Zeinirwan Santosa dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) Uraian Pada tanggal 31 Desember 2012 2011 2010 Jumlah Aset 538 536 532 Jumlah Liabilitas - - - Jumlah Ekuitas 538 536 532 Laporan Laba Rugi (dalam miliaran Rupiah) Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal Uraian 31 Desember 2012 2011 2010 Pendapatan Usaha - - - Beban Pokok Pendapatan - - - Laba Sebelum Pajak Penghasilan 3 3 3 Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan 3 3 3 Kenaikan aset dan ekuitas sebesar Rp3 juta atau 0,5% dari Rp536 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp538 juta pada tanggal 31 Desember 2012 disebabkan oleh kenaikan setara kas yang berasal dari penerimaan bunga dan diimbangi oleh pembayaran kepada pihak ketiga. 59

Kenaikan aset dan ekuitas sebesar Rp3 juta atau 0,6% dari Rp532 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp536 juta pada tanggal 31 Desember 2011 disebabkan oleh kenaikan setara kas yang berasal dari penerimaan bunga dan diimbangi oleh pembayaran kepada pihak ketiga. 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Dewan Komisaris Komite Audit Direktur Utama Wakil Direktur Utama Sekretaris Perusahaan Internal Audit Cabang Direktur Operasional Dir. Teknik & Pengembangan Manajemen Direktur Keuangan & Administrasi Manajer Manajer Manajer Manajer Div. Mekanikal Elektrikal Estimate Engineering & Perencanaan Sekretaris / Administrasi Legal Logistik HRD &GA Keuangan Peralatan Konstruksi/ Pemeliharaan Cost Control Pembukuan K3 & Lingkungan Management Information System 6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya sampai ditutupnya RUPS Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatannya tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya tersebut berakhir. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013, yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, susunan pengurus Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi * Merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan : Johannes Suriadjaja : Ir. Royanto Rizal : Hamadi Widjaja : Ir. Hadi Winarto Christanto : Ir. Eddy Purwana Wikanta : David Suryadhi : Ir. Setiadi Djajasaputra : Ir. Firman Armensyah Lubis* 60

Ir. Firman Armensyah Lubis sebagai Direktur Tidak Terafiliasi diangkat berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 97 tanggal 30 Januari 2013 yang dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn, Notaris di Jakarta, sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Perseroan No. 015/AS/HW-EPW/I-13 tanggal 8 Maret 2013 perihal Penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk, Perseroan menunjuk Ir. Firman Armensyah Lubis sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan yaitu bertanggung jawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan tata kelola Perseroan, regulasi dan yang berhubungan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, membutuhkan informasi yang dibutuhkan oleh Investor dan pemodal sehubungan dengan perkembangan terkini dan kondisi Perseoan, sebagai contact person antara Perseroan dengan OJK dan dengan masyarakat, terutama dengan pemegang saham publik, dan mempersiapkan laporan keuangan tahunan Perseroan sebagamana diwajibkan oleh OJK. Penunjukan Sekretaris Perusahaan Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.I.4, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Komite Audit Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum membentuk Komite Audit. Berdasarkan Surat Pernyataan Kesediaan Membentuk Komite Audit Perseroan tanggal 2 April 2013 kepada OJK, Perseroan menyatakan komitmennya untuk membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A Kep- 305/BEJ/07-2004 Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat dan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit selambatlambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan saham di BEI atau pada RUPS berikutnya, mana yang lebih dahulu. Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal Perseroan telah menyusun dan membentuk Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 Tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, pada tanggal 21 Maret 2013. Perseroan telah menunjuk Suharyono selaku Ketua Unit Audit Internal berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan. Ketua : Suharyono Warga Negara Indonesia, usia 37 tahun, lahir di Klaten pada tanggal 17 Agustus 1975. Menjabat sebagai Ketua Unit Audit Internal Perseroan sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini. Memulai karir di Perseroan sebagai staf accounting pada tahun 1999 hingga 2009. Pada tahun 2010 hingga sekarang menjabat sebagai kepala bagian Cost Control. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta pada tahun 1998 untuk jurusan Akuntasi. 61

Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris Johannes Suriadjaja, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar Sarjana untuk jurusan Marketing Management dari The American College for Applied Art, Los Angeles pada tahun 1989. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2009. Memulai karir di Toyota Motor Sales, Amerika sebagai Management Trainee (1986-1987), Corporate Banking The Chase Manhattan Bank, N.A., Jakarta sebagai Asisten Manajer (1990-1991), PT Multi Investment Ltd sebagai Direktur (1992-1996), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Wakil Presiden Direktur (1996-2001), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Presiden Direktur (2001-sekarang), PT Suryalaya Anindita International sebagai Presiden Direktur (1998-sekarang). Pada saat ini beliau juga menjabat di PT Pacific Prestress Indonesia sebagai Komisaris Utama, PT Arman Investments Utama sebagai Wakil Presiden Direktur, PT Surya Cipta Swadaya sebagai Presiden Direktur, PT Siti Agung Makmur sebagai Presiden Direktur, PT TCP Internusa sebagai Presiden Direktur, PT Enercon Paradhya International sebagai Presiden Direktur. Ir. Royanto Rizal, Wakil Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 75 tahun, memperoleh gelar Sarjana untuk jurusan Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, Bandung pada tahun 1962. Menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1998. Memulai karir di PT Kusumanegara (Construction) sebagai Manajer (1962-1965), PT Silga (Construction) sebagai Direktur (1965-1970), PT. National Roadbuilders & Construction Co. Ltd sebagai Direktur (1970-1977), Perseroan sebagai Komisaris (1975-1990), PT Town & City Properties sebagai Direktur (1977-1993), PT Suryalaya Anindita International sebagai Direktur (1983-1996), Perseroan sebagai Direktur Utama (1990-1993), PT Multi Investment Ltd sebagai Presiden Direktur (1993-1996), Perseroan sebagai Komisaris (1995-1996), Perseroan sebagai Komisaris Utama (1996-1997), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Wakil Komisaris Utama (1996-2001), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Komisaris (2001-2004), PT Suryalaya Anindita International sebagai Komisaris (1998- sekarang), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Penasehat Senior (2004-sekarang). 62

Hamadi Widjaja, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 68 tahun, memperoleh gelar MBA (INSEAD) dari Pendidikan MBA, Fontainbleau pada tahun 1979 dan gelar Sarjana Kimia dari T.H. Zurich dan T.H.Twente, pada tahun 1963-1973. Beliau menjabat sebagai komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Memulai karir di Roche (Swiss/Belanda) pada tahun 1973-1974, pada tahun 1975-1978 beliau bekerja di PT. Sunrise Garden, Jakarta sebagai Manager. Tahun 1979-1984 Beliau bekerja di PT.Menara Alam Teknik sebagai Manager. Kemudian beliau bekerja di PT. Combiphar, Jakarta sebagai Direktur Keuangan (1985-1995), lalu sebagai Wakil President Direktur (1985-1995), dan saat ini menjabat sebagai President Direktur PT. Combiphar sejak 2009. Sejak 1991-2011, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT. Surya Semesta Internusa.Tbk. Dewan Direksi Ir. Hadi Winarto Christanto, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 54 tahun, memperoleh gelar Sarjana untuk jurusan Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1981. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2012. Memulai karir di Perseroan sebagai Site Manager (1981-1983), Perseroan sebagai Kepala Proyek (1984-1988), Perseroan sebagai Koordinator Proyek (1989), Perseroan sebagai Direktur (1990-1997), dan Perseroan sebagai Wakil Direktur Utama (1998-2012). Ir. Eddy Purwana Wikanta, Wakil Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 63 tahun, memperoleh gelar Sarjana untuk jurusan Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1974. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2012. Memulai karir di Perseroan sebagai Kepala Proyek (1974-1985), Perseroan sebagai Koordinator Kepala Proyek (1986-1987), Perseroan sebagai Direktur (1988-1990), Perseroan sebagai Managing Director (1991-1995), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Direktur (1996-2005), PT EE Black sebagai Komisaris (1997-2001), PT Enercon Paradhya International sebagai Komisaris (1994-sekarang), Perseroan sebagai Direktur Utama (1996-2012), PT Surya Semesta Internusa Tbk sebagai Wakil Direktur Utama (2006- sekarang), PT EE Black sebagai Direktur Utama (2002-sekarang), dan PT Pacific Prestress Indonesia sebagai Komisaris (2001-sekarang). 63

David Suryadhi, Direktur Warga Negara Indonesia, 59 tahun, memperoleh gelar Diploma dari Akademi Seketaris dan Manajemen Indonesia (ASMI), Jakarta pada tahun 1974 dan gelar Diploma dari Overseas Training Centre, Jakarta pada tahun 1992. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1990 yang bertanggung jawab di bidang administrasi dan keuangan. Memulai karir di PT Multi Plaza Properties sebagai Kepala Seksi Akunting (1975-1979), PT Multi Plaza Properties sebagai Manajer Administrasi & Keuangan (1980-1985), dan PT Multi Plaza Properties sebagai Manajer Keuangan & Akunting (1986-1990). Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Adicipta Luhur Swadaya, sejak 1995 hingga sekarang. Ir. Setiadi Djajasaputra, Direktur Warga Negara Indonesia, 56 tahun, memperoleh gelar Sarjana untuk jurusan Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1981. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001 yang bertanggung jawab di bidang operasional. Memulai karir di Perseroan sebagai Site Manager (1982-1984), Perseroan sebagai Kepala Proyek (1985-1990), Perseroan sebagai Kepala Bagian Kalkulasi (1991-1996), dan Perseroan sebagai General Manager (1997-2001). Ir. Firman A. Lubis, Direktur Warga Negara Indonesia, 62 tahun, memperoleh gelar Sarjana untuk jurusan Teknik Sipil dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1979. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2001 yang bertanggung jawab di bidang teknik serta merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2012. Memulai karir di Perseroan sebagai Site Manager (1980-1983), Perseroan sebagai Project Manager (1984-1987), Perseroan sebagai Kepala Cabang & Koordinator Proyek (1988-1991), Perseroan sebagai Koordinator Proyek (1992-1997), dan Perseroan sebagai General Manager Teknik (1997-2001). Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi Perseroan adalah sebesar Rp12.558 juta; Rp 10.615juta; dan Rp9.125 juta masing-masing untuk periode/tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 31 Desember 2010. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada dewan komisaris ditentukan oleh RUPS, sedangkan gaji, uang jasa, dan/atau tunjangan anggota Direksi ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. 7. SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan menyadari akan pentingnya peran sumber daya manusia atas keberhasilan Perseroan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk selalu memperhatikan pengembangan dan kualitas sumber daya manusia, melalui peningkatan kemampuan karyawan, pemeliharaan, dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis, fungsional maupun manajerial. Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan. 64