Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Konsumsi Bakso Cilok Di 8 SD Di Wilayah Semarang

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR BORAKS DALAM BAKSO DI KOTA MADYA MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

Pemeriksaan Boraks di dalam Bakso di Medan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1. Bagan Penetapan Kadar Protein Jangkrik dengan Metode Kjeldhal. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N Dilakukan titrasi blanko Hasil

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

MATERI DAN METODE. Prosedur

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

LAMPIRAN C GAMBAR DAN DIAGRAM ALIR

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

MATERI DAN METODE. Materi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Balai Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang

snl %ts Gara uii kadar abu, silika dan silikat dalam kayu dan PulP kayu snl Standar Nasional Indonesia rcs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Metodologi Penelitian

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

METODE. Materi. Rancangan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Pupuk dolomit SNI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Transkripsi:

Lampiran 1. Diagram analisis pemeriksaan kualitatif boraks dalam bakso secara sentrifugasi 10 gram Bakso Air Panas Diblender Halus Supernatan Dimasukkan kedalam sentrifgasi Hidupkan Alat selama menit dengan kecepatan 3000 rpm Ambil supernatan sebagian Dikeringkan diatas penangas air Ditambahkan sedikit HS04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar Nyala Hijau Sisa Supermatan Ditambah beberapa tetes HCl 5N Saring Ditambahkan 4 tetes Asam Oksalat Jenuh Ditambahkan 1 ml kurkumin 1 % dalam Metanol Uapkan diatas penangas air Residu Ditambahkan uap Amonia Warna hijau tua kehitaman

Lampiran. Diagram analisis kualitatif boraks dalam bakso dengan metode pengabuan 10 gram Bakso Ditambahkan 1 gram kapur Keringkan di Oven Diabukan Sebagian Abu Sisa Abu Ditambahkan sedikit HSO4 (p) Ditambahkan metanol Dibakar Nyala Ditambah Air Saring Ditambahkan HCl 5N Ditambahkan 4 tetes Asam oksalat jernih Ditambahkan 1 ml kurkumin 1 % dalam metanol Uapkan diatas penangas air Residu Ditambahkan uap Amonia Warna hijau tua kehitaman

Lampiran 3. Diagram analisis kuantitatif boraks dalam bakso secara titrimetri 10 gram sampel Abu Larutan A Di haluskan Larutan A sampai ± 60 ml Ditambahkan larutan NaOH 10 % Dipanaskan diatas penangas air sampai kering Ditanur pada suhu 600 o C selama 6 jam Ditambahkan 0 ml Aquadest panas Ditambahkan HCl sampai suasana asam Disaring kedalam Erlenmeyer Dibilas kertas saring dengan Aquadest panas Dipindahkan kertas saring dalam cawan abu porselin semula Dibasahi dengan air kapur sampai 80ml Uapkan diatas penangas air sampai kering Dimasukkan kedalam tungku pengabuan sampai menjadi abu Abu Ditambahkan HCl 1:3 Larutan B Dimasukkan ke dalam larutan A

Larutan C Larutan D Larutan E Kadar boraks Ditambahkan 0,5 gram CaCl Ditambahkan fenolftalein Ditambahkan 10 % NaOH sampai berwarna merah muda Ditambahkan air kapur sampai 100 ml Disaring (filtrat 50ml) Ditambahkan H SO 4 1 N sampai warna merah muda hilang Ditambahkan metil orange Ditambahkan H SO 4 1 N (kuning pink) Didihkan Ditetesi dengan NaOH 0, N sampai kuning Ditambahkan beberapa tetes Glyerin dan Fenolftlaein Lanjutkan titrasi dengan NaOH 0, N sampai warna pink Ditambahkan glycerin terus menerus sampai warna pink yang tetap jika dititrasi kembali

Lampiran 4. Perhitungan Pembakuan NaOH V 1 5,1 ml V 5,1 ml V 3 5, ml V rata-rata 5,1666 ml N NaOH Beratk. Biftalat( mg) VolumeNaOH ( ml) xbek. Biftalat 1000mg 5,16x04,3 1000mg 5140,188 0.1951 N

Lampiran 5. Data hasil uji Perolehan Kembali Kadar Boraks yang ditambahkan 100 mg CF CA Persen perolehan kembali x 100% C * A Keterangan : - CF : konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku - CA : konsentrasi sampel awal - C*A : konsentrasi larutan baku yang ditambahkan V. NaOH x N. NaOH x 1,4 % Kadar N. teori x 100% berat sampel ( mg) 9,5333 x 0,1951 x 1,4 0, x 100% 10.000 9,5333 x 0,9755 x 1,4 x 100% 10.000 1,1531 % CA jumlah Zat Aktif dalam campuran dikalikan dengan 100 % 0,1 x 100% 10 1 % Persen perolehan kembali CF CA C * A x 100% 1,1531% 0,60% x 100% 1 % 0,8891% x 100% 1 % 89,11 %

Lampiran 6 : Data penetapan kadar boraks dalam bakso V. NaOH x N. NaOH x 1,4 Contoh perhitungan % Kadar N. teori x 100% berat sampel ( mg) 1,9 ml x 0,1951 x 1,4 0, x 100% 10.003 1,9 ml x 0,9755 x 1,4 x 100% 10.003 0,98 % No. Sampel Volume (ml) Kadar (%) Kadar Boraks (%) 1. Sampel B 1,9 0,98 1,95 1,8 1,75 1,8 1,9 0,358 0,177 0,116 0,177 0,98 0,37 ± 0,06. Sampel C,0,1,0,1,1,05 3. Sampel D 0,6 0,65 0,7 0,7 0,7 0,65 4. Sampel E 1,0 1, 1,15 0,419 0,540 0,419 0,540 0,540 0,475 0,075 0,0786 0,0846 0,0846 0,0846 0,0786 0,109 0,1451 0,1391 0,533 ± 0,0050 0,08 ± 0,0038 0,141 ± 0,0054

1,1 1,15 1, 5. Sampel F,4,4,35,3,3,4 6. Sampel H,, -,,,15,15 7. Sampel I 0,8 0,8 0,7 0,75 0,8 0,75 8. Sampel J 1,1 0,95-1,1 1 1 1,1 0,1330 0,1391 0,1451 0,903 0,903 0,84 0,78 0,78 0,903 0,661 0,661 0,540 0,661 0,600 0,600 0,0967 0,0967 0,0846 0,0907 0,0967 0,0907 0,1330 0,1149 0,1330 0,109 0,109 0,1330 0,8887 ± 0,0047 0,636 ± 0,0038 0,0943 ± 0,0038 0,181 ± 0,0080

Lampiran 7. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam bakso B. No xi xi - x (xi x) 1. 0,98 0,0061 0,0000371. 0,358 0,011 0,00014641 3. 0,177-0,006 0,00036 4. 0,116-0,011 0,00014641 5. 0,177-0,006 0,000036 6. 0,98 0,0061 0,0000371 n6 x 0,37 Σ (xi x) 0,0004394 SD Σ( ) n 1 0,0004394 6 1 0,0093 Pada interval kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 6-1 diperoleh nilai t- tabel,57. Data diterima jika t- hitung< t-tabel. t hitung xi SD x n t. hitung data 1 1,6066 t. hitung data 3,1869 (data ditolak) t. hitung data 3 1,5803 t. hitung data 4 3,1869 (data ditolak) t. hitung data 5 1,5803 t. hitung data 6 1,6066

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data ke - dan 4. No Xi (%) xi - x (xi x) 1. 0,98 0,0061 0,0000371. 0,177-0,006 0,00036 3. 0,177-0,006 0,00036 4. 0,98 0,0061 0,0000371 n4 x 0,37 Σ (xi x) 0,000816 SD ( ) Σ 0,000816 0, 0165 3 Pada interval kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 4, diperoleh nilai t-tabel 3,18. Data diterima jika t-hitung < t tabel. t.hitung t.hitung1 0,7393 t.hitung 0,77 t.hitung3 0,77 t.hitung4 0,7393 (semua data diterima) Kadar boraks dalam bakso B (µ) x ± (t x x SD n 0,37 ± (3,18 x 0,0165/ 4 0,37 ± 0,06 %

Lampiran 8. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam bakso C No xi xi - x (xi x) 1. 0,419-0,0069 0,00004761. 0,540 0,005 0,0000704 3. 0,419-0,005 0,00004761 4. 0,540 0,005 0,0000704 5. 0,54 0,005 0,0000704 6. 0,475-0,0013 0,00000169 n6 x 0,37 0,00017803 SD 0,00017803 6 1 0,0059 Pada interval kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, DK 6 1 diperoleh nilai t tabel,57. Data diterima jika terhitung <t tabel. t hitung t. hitung data 1,875 (data ditolak) t. hitung data,166 t. hitung data 3,875 (data ditolak) t. hitung data 4,166 t. hitung data 5,166 t. hitung data 6 0,5416

untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data ke 1 dan 3 No xi xi - x (xi x) 1. 0,540 0,005 0,0000704. 0,540 0,005 0,0000704 3. 0,540 0,005 0,0000704 4. 0,475-0,0013 0,00000169 n6 x 0,537 Σ (xi x) 0,00003171 SD Σ ( ) 0,00003171 4 1 0,003 Pada interval kepercayaan 96 % dengan nilai α 0,05, DK 4-1 diperoleh nilai t- tabel 3,18. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t. hitung data 1 1,065 t. hitung data 1,065 t. hitung data 3 1,065 t. hitung data 4 3 (semua data diterima) Kadar Boraks dalam bakso C (µ) x ± (t x SD/ n ) 0,53 ± (3,18 x 0,003/ n ) 0,53 ± 0,0050 %

Lampiran 9. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam bakso D No xi xi - x (xi x) 1. 0,075-0,008 0,000064. 0,0786-0,0019 0,00000361 3. 0,0846 0,0041 0,00001681 4. 0,0846 0,0041 0,00001681 5. 0,0846 0,0041 0,00001681 6. 0,0786-0,0019 0,00000361 n6 x 0,0805 Σ (xi x) 0,0001165 SD Σ ( ) 0,0001165 6 1 0,0049 Pada interval kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, Dk 6-1 diperoleh nilai t tabel,57. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. tabel t. hitung data 1 4 (data ditolak) t. hitung data 0,95 t. hitung data 3,05 t. hitung data 4,05 t. hitung data 5,05 t. hitung data 6 0,95

untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama. No xi xi - x (xi x) 1. 0,0786-0,0036 0,0000196. 0,0846 0,004 0,00000576 3. 0,0846 0,004 0,00000576 4. 0,0846 0,004 0,00000576 5. 0,0786-0,0036 0,000196 n5 x 0,08 Σ (xi x) 0,0000430 SD Σ ( ) 0,0000430 5 1 0,003 Pada interval kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 5-1 diperoleh nilai t-tabel,78. Data diterima jika t-hitung t-tabel. t. hitung t. hitung data 1,5714 t. hitung data 1,714 t. hitung data 3 1,714 t. hitung data 4 1,714 t. hitung data 5,5714 (Semua data diterima) Kadar boraks dalam bakso D (µ) x ± (t.x.sd/ n ) 0,08 ± (,78 x 0,003/ 5 ) 0,08 ± 0,0038 %

Lampiran 10. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam sampel bakso E. No Xi xi - x (xi x) 1. 0,075-0,008 0,000064. 0,0786-0,0019 0,00000361 3. 0,0846 0,0041 0,00001681 4. 0,0846 0,0041 0,00001681 5. 0,0846 0,0041 0,00001681 6. 0,0786-0,0019 0,00000361 n6 x 0,0805 Σ (xi x) 0,0001165 SD Σ ( ) 0,0004155 6 1 0,0091 Pada interlval kepercayaan 95 % dan Nilai α 0,05, dk 6 1 diperoleh nilai t,57. Data diterima jika t-hitung <t-tabel. t. hitung t.hitung data 1 0,0161 0,0091/ 6 4,351 (data ditolak) t. hitung data,1891 t. hitung data 3 0,5675 t. hitung data 4 1,0810 t. hitung data 5 0,5675 t. hitung data 6,1891

untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data 1 No Xi xi - x (xi x) 1. 0,1451 0,0049 0,000401. 0,1391-0,0011 0,0000011 3. 0,1330-0,007 0,00005184 4. 0,1391-0,0011 0,0000011 5. 0,1451 0,0049 0,0000401 n5 x 0,140 Σ (xi x) 0,000108 SD Σ ( ) 0,000108 5 1 0,0050 Pada interval kepercayaan 95 % dan nilai α 0,05, dk 5 1 diperoleh t-tabel,78. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1,7 t. hitung data 0,5000 t. hitung data 3 3,77 (data ditolak) t. hitung data 4 0,5000 t. hitung data 5,7

untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data 3. No Xi xi - x (xi x) 1. 0,1451 0,003 0,000009. 0,1391-0,003 0,000009 3. 0,1391-0,003 0,000009 4. 0,1451 0,003 0,000009 n4 x 0,141 Σ (xi x) 0,000036 SD Σ ( ) 0,000036 4 1 0,0034 Pada tingkat kepercayaan 95 % dan nilai α 0,05, dk 4 1 diperoleh t-tabel 3,18 diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1 1,7647 t. hitung data 1,7647 t. hitung data 3 1,7647 t. hitung data 4 1,7647 (Semua data diterima) Kadar boraks dalam bakso E (µ) x ± (t x ) 0,141 ± 3,18 x 0,0034/ 4 0,141 ± 0,0054 %

Lampiran 11. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam sampel bakso F. No Xi xi - x (xi x) 1. 0,903 0,0051 0,0000601. 0,903 0,0051 0,0000601 3. 0,84-0,001 0,000001 4. 0,78-0,007 0,000049 5. 0,78-0,007 0,000049 6. 0,903 0,0051 0,0000601 n6 x 0,850 Σ (xi x) 0,00017703 SD Σ ( ) 0,00017703 6 1 0,0059 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 6 1 diperoleh t-tabel,57. Data diterima jika t.hitung < t.tabel t. hitung t.hitung data 1,15 t. hitung data,15 t. hitung data 3 0,4166 t. hitung data 4,9116 (data ditolak) t. hitung data 5,9166 (data ditolak) t. hitung data 6,15

untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data 4 dan 5. No xi xi - x (xi x) 1. 0,903 0,0016 0,0000056. 0,903 0,0016 0,0000056 3. 0,84-0,0045 0,000005 4. 0,903 0,0016 0,0000056 n5 x 0,887 Σ (xi x) 0,0000793 SD Σ ( ) 0,0000793 3 0,0030 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 4 1 diperoleh t-tabel 3,18. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1 1,0666 t. hitung data 1,0666 t. hitung data 3 3 t. hitung data 4 1,0666 (semua data diterima) Kadar boraks dalam bakso F (µ) x ± (t x ) 0,887 ± (3,18 x 0,0030/ 4 ) 0,887 ± 0,0047 %

Lampiran 1. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam sampel bakso H. No xi xi - x (xi x) 1. 0,661 0,0041 0,00001681. 0,661 0,0041 0,00001681 3. 0,540-0,008 0,000064 4. 0,661 0,0041 0,00001681 5. 0,600-0,00 0,000004 6. 0,600-0,00 0,000004 n6 x 0,60 Σ (xi x) 0,000143 SD Σ ( ) 0,000143 5 0,0049 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 6 1 diperoleh nilai t- tabel,57. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1 0,0041, 05 0,0049 / 6 t. hitung data,05 t. hitung data 3 4 (data ditolak) t. hitung data 4,05 t. hitung data 5 1 t. hitung data 6 1

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data 3. No xi xi - x (xi x) 1. 0,661 0,005 0,0000065. 0,661 0,005 0,0000065 3. 0,661 0,005 0,0000065 4. 0,600-0,0036 0,0000196 5. 0,600-0,0036 0,0000196 n5 x 0,636 Σ (xi x) 0,00004467 SD Σ ( ) 0,00004467 4 0,0033 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 5 1 dipeoleh nilai t- tabel,78. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1 0,005 1, 7857 0,0033/ 5 t. hitung data 1,7857 t. hitung data 3 1,7857 t. hitung data 4,5714 t. hitung data 5,5714 (semua data diterima) Kadar boraks dalam bakso H (µ) x ± (t x ) 0,636 ± (,78 x 0,0033/ 5 0,363 ± 0,0038 %

Lampiran 13. Analisa data statistik untuk menghitung kadar boraks dalam sampel bakso I. No xi xi - x (xi x) 1. 0,0967 0,0041 0,00001681. 0,0967 0,0041 0,00001681 3. 0,0846 0,008 0,000064 4. 0,0907 0,0019 0,00000361 5. 0,096 0,0041 0,00001681 6. 0,0907 0,0019 0,00000361 n6 x 0,60 Σ (xi x) 0,0001165 SD Σ ( ) 0,0001165 5 0,0049 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 6 1 dipeoleh nilai t- tabel,57. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1,05 t. hitung data,05 t. hitung data 3 4 (data ditolak) t. hitung data 4 0,95 t. hitung data 5,05 t. hitung data 6 0,95

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data 3. No xi xi - x (xi x) 1. 0,0967 0,004 0,00000576. 0,0967 0,004 0,00000576 3. 0,0907-0,0036 0,0000196 4. 0,096 0,004 0,00000576 5. 0,0907-0,0036 0,0000196 n5 x 0,0943 Σ (xi x) 0,000043 SD Σ ( ) 0,000043 4 0,003 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 5 1 dipeoleh nilai t- tabel,78. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1 1,714 t. hitung data 1,714 t. hitung data 3,5714 t. hitung data 4 1,714 t. hitung data 5 1,5714 (data diterima semua) Kadar boraks dalam bakso I (µ) x ± (t x ) 00,0943 ± (,78 x 0,003/ 5 ) 0,0943 ± 0,0038 %

Lampiran 14. Analisa data statistik untuk menghitung kadar koraks dalam sampel bakso J. No xi xi - x (xi x) 1. 0,1330 0,0071 0,00005041. 0,1149-0,011 0,00011 3. 0,1370 0,0071 0,00005041 4. 0,109-0,005 0,00005 5. 0,109-0,005 0,00005 6. 0,1330 0,0071 0,00005041 n6 x 159 Σ (xi x) 0,00033 SD Σ ( ) 0,00033 5 0,0080 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 6 1 dipeoleh nilai t- tabel,57. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t.hitung data 1,187 t. hitung data 3,4375 (Data ditolak) t. hitung data 3,184 t. hitung data 4 1,565 t. hitung data 5 1,565 t. hitung data 6,187

Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikut sertakan data. No xi xi - x (xi x) 1. 0,1330 0,0049 0,0000401. 0,1370 0,0049 0,0000401 3. 0,109 0,007 0,00005184 4. 0,109 0,007 0,00005184 5. 0,1330 0,0049 0,0000401 n5 x 0,181 Σ (xi x) 0,00017571 SD Σ ( ) 0,00017571 4 0,0066 Pada tingkat kepercayaan 95 % dengan nilai α 0,05, dk 5 1 dipeoleh nilai t- tabel,78. Data diterima jika t-hitung < t-tabel. t. hitung t. hitung data 1 1,6896 t. hitung data 1,6896 t. hitung data 3,487 t. hitung data 4,487 t. hitung data 5 1,6896 (Data diterima semua) Kadar boraks dalam bakso J (µ) x ± (t x ) 0,181 ± (,78 x 0,0066/ 5 ) 0,181 ± 0,0080 %

Lampiran 15. Gambar alat tanur Lampiran 16. Gambar Hasil Pengabuan

Lampiran 17. Pengeringan diatas penagas air Gambar setelah pemanasan

Lampiran 18. Gambar menunjukkan adanya boraks dalam sampel