KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Singkat Pendirian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi pembibitan (nursery) PT. Toba Pulp

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Eucalyptus spp. mempunyai sistematika sebagai berikut: : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Dycotyledone (berkeping dua)

Lampiran 4. Analisis Keragaman Retensi Bahan Pengawet Asam Borat

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung sejak era sebelum memasuki era kemerdekaan. Berbagai kebijakan

TINJAUAN PUSTAKA. dan lurus, produksi biji tinggi dan mudah bertunas serta memiliki 12 potensi

PT. TOBA PULP LESTARI Tbk.

Hutan berperan penting dalam menyerap CO 2 dari atmosfer dan. menyimpannya dalam ekosistem hutan. Biomassa hutan berisi sekitar 80% dari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN PROFIL ELIT LOKAL YANG BERPENGARUH DI DESA SIMARE. Desa Simare merupakan salah satu desa dari 15 desa yang berada di

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 1970-an, Indonesia mengandalkan hutan sebagai penopang

TINJAUAN PUSTAKA. permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal

TINJAUAN PUSTAKA. rendah, hutan gambut pada ketinggian mdpl, hutan batu kapur, hutan

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

menjawab pertanyaan penelitian. data pada bab-bab sebelumnya serta saran yang diperoleh. BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk. mendirikan suatu pabrik pulb dan rayon yang diberi nama PT. Inti Indorayon

Lampiran 1. Kriteria Lahan Kritis di Kawasan Hutan Lindung (HL), Budidaya Pertanian (BDP) dan Kawasan Lindung di Luar Kawasan Hutan (LKHL)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimal. produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatu

TINJAUAN PUSTAKA. dan diatas lantai lembah. Jenis Eucalyptus sp menghendaki iklim C dan D,

DEMITA NATALITA PERANGIN-ANGIN

BAB I PENDAHULUAN. menutupi banyak lahan yang terletak pada 10 LU dan 10 LS dan memiliki curah

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

02. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV. 4.1 Letak PT. Luas areal. areal kerja PT. PT Suka Jaya. areal Ijin Usaha. Kabupaten

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Kecamatan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

PROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

LAMPIRAN DATA Lampiran 1. Matriks Pendapat Gabungan Berdasarkan Kriteria Faktor Utama Penyebab Banjir

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEGIATAN PEMANENAN KAYU HASIL PENELITIAN. Oleh :

Memastikan Status Tanah Adat dan Hutan Adat di Tanah Batak

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Deskripsi KHDTK Siali-ali Sumatera Utara

PENDAHULUAN. wilayah Sumatera dan Kalimantan. Puncak jumlah hotspot dan kebakaran hutan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, pertambahan

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa secara umum.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

POTENSI JASA LINGKUNGAN TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus hybrid) DALAM PENYIMPANAN KARBON DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL). TBK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

PENYUSUNAN TABEL VOLUME POHON Eucalyptus grandis DI HUTAN TANAMAN PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk SEKTOR TELE, KABUPATEN SAMOSIR

WANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC

SIFAT FISIS KAYU LAPIS BATANG KELAPA SAWIT

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan

Transkripsi:

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Singkat Pendirian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Berdirinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yang dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama Tbk. (IIU) adalah untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan kertas dalam negeri yang diimpor oleh beberapa negara. Berdasarkan laporan hasil penelitian Food and Agriculture Organization (FAO) pada bulan Juli 1954, menemukan dan merekomendasikan daerah sosorladang, Porsea sebagai salah satu lokasi strategis dan layak untuk tempat pendirian pabrik pulp di Indonesia, dan sekarang menjadi lokasi berdirinya Pabrik Pulp dan Rayon PT. Toba Pulp Lestari. PT. Inti Indorayon Utama (IIU) berhenti beroperasi pada tahun 1998. Hal ini disebabkan limbah yang dihasilkan dari pembuatan pulp didapatkan merusak lingkungan hidup sekitar dan juga karena PT. Inti Indorayon Utama kurang melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatannya. PT. Inti Indorayon Utama (IIU) berubah nama menjadi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk disebabkan produk yang dihasilkan sekarang hanya pulp saja sedangkan pada saat bernama PT. Inti Indorayon Utama (IIU), perusahaan ini juga memproduksi rayon. Produksi rayon dihentikan karena limbah hasil produksi rayon sangat merusak lingkungan hidup. Perusahaan ini memiliki lokasi konsesi Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) yang terletak di beberapa kabupaten yaitu Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Dairi, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan dengan total luas ijin HPHTI berdasarkan SK. Menhut No. 493/KPTS-II/1992 seluas 269.060 ha dengan jangka pengelolaan 43 tahun dan pemanfaatan Pinus berdasarkan SK.

Menhut No. 236/KPTS-IV/1984 seluas 15.763 ha yang berada di luar areal HPHTI sehingga total areal berjumlah berjumlah 284.816 ha. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang memiliki izin dan legalitas operasional bergerak di bidang produksi pulp. PT. TPL, Tbk. berstatus penanaman modal asing (PMA) yang dioperasikan berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua BPPT dan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup SK/M/BPPT/XI/1986 dan No.KEP-43/MNKLH/11/1986 tertanggal 13 November 1986. Berdasarkan surat Keputusan Menteri Investasi/Ketua Badan koordinasi penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Saham perusahaan ini telah dijual di bursa saham Jakarta dan Surabaya sejak 1992 dan di New York Stock Exchange (NYSE). Kegiatan produksi pulp secara komersial dimulai tahun 1989. Letak Geografis PT. Toba Pulp Lestari, Tbk PT. TPL, Tbk. terletak di desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir sekitar 220 km dari Kota Medan, Sumatera Utara. Areal konsesi PT. Toba Pulp Lestari Tbk terdiri dari 6 sektor yang masing-masing sektor berada pada wilayah geografis yang terpisah, yaitu: 1. Sektor Tele berada pada Kabupaten Samosir yang meliputi Kecamatan H. Boho, Sumbul, Parbuluan, Kerajaan, Sidikalang dan Salak pada 2 15 00-2 50 00 LU dan 98 20 00 BT - 98 50 00 BT.

2. Sektor Padang Sidempuan berada pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang meliputi Kecamatan Padang Bolak, Sosopan, Padang Sidempuan, dan Sipirok pada 1 15 00 LU - 1 50 00 LU dan 99 13 00 BT - 99 33 00 BT. 3. Sektor Aek Nauli berada pada Kabupaten Simalungun yang meliputi Kecamatan Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Sidamanik dan Jorlang pada 2 40 00 LU - 2 50 00 LU dan 98 50 00 BT - 99 10 00 BT. 4. Sektor Habinsaran berada di Kabupaten Toba Samosir yang meliputi kecamatan Siborong-borong, Sipahutar, Habinsaran, Silaen dan Laguboti pada 2 7 00 LU - 2 2 00 dan 99 05 00 BT - 99 18 00 BT. 5. Sektor Tarutung berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi Kecamatan Dolok Sanggul, Sipaholon, Onan Gajang, Parmonangan, Adian Koting, Gaya Baru, Tarutung, Lintong Nihuta dan Sorkam pada 1 54 00 LU - 2 15 00 LU dan 98 42 00-98 58 00 BT. 6. Sektor Sarulia berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Lumut, Batang Toru pada 1 30 00 LU - 1 55 00 LU dan 98 20 00 BT - 99 10 00 BT. 7. Topografi Lokasi penelitian berada pada ketinggian 1.300-1.900 meter dari permukaan laut dengan topografi datar sampai curam (Cabang Dinas Kehutanan- XII Toba samosir, 1998).

Iklim Berdasarkan nilai Q yaitu ratio atau jumlah bulan kering (< 60 mm)/ jumlah bulan basah (> 100 mm) x 100 %. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Berada di daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba yang mempunyai tipe iklim A dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1.554 mm sampai 2.155 mm. Curah hujan bulanan tertinggi sebesar 293 mm terjadi pada bulan November dan yang terendah sebesar 68 mm terjadi pada bulan Juni. Daerah penelitian berdasarkan klasifikasi iklim Schdemidt dan Fergusson (1951) memiliki tipe iklim A (Sangat basah) dengan curah hujan (rata-rata) 150 mm, bulan tertinggi pada bulan Maret dan terendah pada bulan Februari. Keadaan Fisik Hutan Areal HPHTI dan IPK Pinus PT. TPL, Tbk berada pada ketinggian 450-1900 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan kondisi topografi datar hingga areal hutan bertopografi curam. Areal tersebut dikategorikan ke dalam beberapa kelas kemiringan seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas areal PT TPL, Tbk berdasarkan kemiringan Sektor 0-8% 9-15% 16-25% >25% Total Aek Nauli 5963.6 5458.1 7136.3 3975.0 22533.0 Tele 75568.0 12641.9 11792.0 3035.1 103037.0 Tarutung 6541.0 8720.0 17048.0 13870.0 46179.0 Habinsaran 8115.8 2177.9 11898.8 1887.5 24080.0 Sarulla 1044.0 5345.4 20659.0 17614.6 44663.0 P. Sidempuan 6591.0 3832.0 13885.4 4259.4 28568.0 Total 103823.4 38175.3 82419.5 44641.6 269060.0 Sumber : RKT PT. TPL, Tbk 2004

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa 38.59% areal konsesi termasuk dalam areal bertopografi datar, 14.19% bertopografi landai, 30.63% bertopografi agak curam, dan hanya 16.59% yang bertopografi curam. Jenis tanah yang dapat ditemukan adalah podsolik coklat, podsolik coklat kuning, dan podsolik coklat kelabu yang dihasilkan oleh bahan induk tuff dan umumnya asam. Juga terdapat jenis litisol dan regosol. Jenis batuan yang ada adalah Tapanuli, Sihapes, Alluvium muda dan Toba. Kondisi Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Tempat Penimbunan kayu (TPK) yang dimiliki oleh PT. Toba Pulp Lestari memiliki 12 blok bagian dengan luas tiap blok bagian antara 60 x 80 m 2 hingga 60 x 100 m 2. Masing-masing blok bagian menampung kayu-kayu dari setiap sektor dengan usia penumpukkan yang berbeda-beda. Bahkan ada beberapa blok bagian memuat hayu-kayu yang telah ditumpuk sampai 2 hingga 3 tahun. Menurut sejarahnya areal yang dipergunakan sebagai TPK dulunya adalah hutan. Namun ada sebagian areal TPK yang dulunya adalah jurang yang kemudian dilakukan penimbunan oleh kayu-kayu atau bahan-bahan organik lainnya yang dianggap tidak terpakai oleh perusahan. Setelah bagian jurang tersebut tertutupi oleh bahan-bahan tadi, kemudian ditimbun dengan tanah dan diratakan. Namun bila hujan tiba maka lareal TPK tadi akan tergenang oleh air dan menyebabkan banyaknya genangan air sehingga tanah TPK terlihat seperti tanah gambut atau rawa. Untuk melihat kondisi tanah di TPK disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Kondisi fisik areal TPK Blok bagian TPK yang menjadi sumber pengambilan sample kayu adalah di Blok D dengan usia penumpukkan adalah 3 bulan pada saat pengambilan sampel. Kondisi blok tempat pengambilan adalah tanah yang berbahan organik tinggi terdiri dari bekas-bekas kayu yang tidak terpakai dan sampah-sampah organik lainnya yang ditutupi oleh tanah. Kondisi fisiknya dapat dilihat pada Gambar 6. Sampel diambil pada bulan Februari 2008 yang kebetulan pada saat pengambilan sampel wilayah kabupaten Toba Samosir yang merupakan lokasi perusahaan dalam musim hujan. Hal ini menyebabkan banyak terdapat genangan air di sebagian besar areal TPK.

RIWAYAT HIDUP Elindra Wijaya. Dilahirkan di Rantau Prapat, Sumatera Utara pada tanggal 5 Juli 1986, anak kedua dari tiga bersaudara dari Ayahanda Elias dan Ibunda Asnah. Pada tahun 1998 penulis menyelasaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 118335 Kebun Berangir, pada tahun 2001 lulus dari SLTP Negeri 2 Kebun Berangir, pada tahun 2004 lulus dari SMU Swasta Kemala Bhayangkari-2 Rantau Prapat, dan pada tahun yang sama penulis diterima kuliah di Universitas sumatera Utara, Fakultas Pertanian, Departeman Kehutanan, Program Studi Teknologi Hasil Hutan. Selain di dunia perkuliahan kampus, penulis juga ikut bergabung dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Sylva (HIMAS) pada tahun 2005 sampai dengan sekarang. Pernah mengikuti Lomba Karya Tulis Mahasiswa tingkat nasional Wilayah Regional I di Serang-Banten pada tahun 2007. Penulis melaksanakan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di Taman Nasional Batang Gadis, Mandailing Natal pada bulan Juni 2006, dan melasanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di HPH PT. Suka Jaya Makmur Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada bulan Juni sampai Agustus 2008. Kemudian pada bulan Februari sampai April penulis melakukan penelitian dengan judul Fungi Pada Kayu Eucalyptus urophylla di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kabupaten Tobasa Sumatera Utara.