BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV ANALISIS DAN HASIL

LAMPIRAN. Definisi = Pendapatan bersih perusahaan. persentase modal yang balik dalam usaha.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

LAMPIRAN. Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI. 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA?

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

KUISIONER PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2002, perusahaan ini berdiri dengan akta notaris NO SPP. 161/2001.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

Latar Belakang. Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. pada lanskap lahan gambut. Di lahan gambut, ini berarti bahwa semua drainase

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. optimal baik segi mutu maupun ekonomi. Dibutuhkan proses perencanaan yang

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STANDARD OPERATING PROCEDURE. Sampah Padat Perumahan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

LAMPIRAN. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI,

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. CV Aneka Konveksi merupakan sebuah perusahaan konveksi yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Bab III Gambaran Umum Perusahaan

MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jalan Raya Pajang Kartasura Km 8 Surakarta. Untuk memenuhi permintaan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. salah satu dari perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. PT. Arara Abadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB V RENCANA AKSI. dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik,

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB 2 Landasan Teori

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perseroan terbatas nomor 11. PT.Putra Salfan berkedudukan di

BAB I PENDAHULUAN. barang dalam proses produksi dana barang-barang yang tersedia, yang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal 23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H. di Pekanbaru. Kantor perusahaan beralamat di Jl. Cempaka no. 88, Pekanbaru. Kegiatan usaha utama adalah perdagangan barang dan jasa, di mana bidang usahanya adalah perdagangan bahan konstruksi hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, percetakan, furniture, dan jasa angkutan. Target pasar Perusahaan adalah pertambangan dan perkebunan yang beroperasi di Sumatera. Kegiatan Perusahaan pengerjaan proyek dari PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., Chevron dan PT. Riau Andalas Pulp and Paper meliputi pengerjaan pada hutan tanaman industri kedua perusahaan tersebut dengan kegiatan yang meliputi land clearing, barging, delivery. Pengerjaan menggunakan alat berat excavator, kapal tanker, dan truk pengangkutan. Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan persiapan lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana Perusahaan memiliki kewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakannya sampai tahapan pemerataan lahan. 45

46 3.2. Struktur Organisasi, Job Description dan Tanggung Jawab 3.2.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dimiliki oleh Perusahaan untuk proyek lahan gambut adalah sebagai berikut: Direktur Pimpinan Proyek Pengawas Lap Mekanik Kepala Gudang Keuangan Opr. Excavator Stoker Excavator Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber: Struktur Organisasi CV. Jawara Kasih Sejati 3.2.2. Job Description dan Tanggung Jawab Berdasarkan wawancara dengan Direktur perusahaan, job description masing-masing posisi dalam Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Direktur Job description Direktur adalah: a. Bertanggung jawab dalam memantau kinerja Perusahaan. b. Membuat visi dan misi yang ingin dicapai oleh Perusahaan. c. Menentukan objektif dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

47 d. Mengarahkan dan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. 2. Pimpinan Proyek Job description Pimpinan Proyek adalah: a. Bertanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya untuk memaksimalkan kinerja perusahaan. b. Menerima arahan dari Direktur dan memimpin proyek di lapangan. c. Memberikan laporan kinerja sumber daya dan sejauh mana proyek sudah diselesaikan. 3. Pengawas Lapangan Job description Pengawas Lapangan adalah: a. Memantau apa yang sedang dikerjakan oleh Operator di lapangan. b. Mengarahkan Operator agar bekerja maksimal di lapangan dan menegur bila terdapat penyimpangan. c. Memberi tanda setiap penyelesaian proyek yang dilakukan oleh Operator dan memberi laporan kepada Pimpinan Proyek. 4. Operator Excavator Job description Operator Excavator adalah: a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek. b. Bekerja sama dengan Mekanik Proyek di dalam melakukan daily maintenance sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh alat berat masing-masing.

48 c. Melakukan pencatatan dan pergerakan hour meter alat berat sesuai dengan data pekerjaan yang dilaksanakan, mulai dari jam pertama bekerja hingga selesai. d. Melakukan pencatatan yang perlu terhadap semua kejadian menyangkut operasional alat berat seperti insiden, kecelakaan, terpuruk dan lain-lain. e. Melakukan pencatatan pemakaian bahan bakar dengan benar dan bisa dipertanggungjawabkan pada time sheet yang ada. f. Bekerja sama dengan Stoker Excavator untuk menjamin tersedianya kebutuhan operasional alat berat seperti bahan bakar, oli, dan perawatan alat secara keseluruhan. 5. Mekanik Job description Mekanik adalah: a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek. b. Melakukan schedule maintenance bersama Stoker Excavator sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan membuat laporan pekerjaan tersebut secara tertulis. c. Melakukan perbaikan atas kerusakan alat berat dengan segera dan melakukan tindakan yang perlu diambil dengan tujuan untuk menghindari downtime alat berat yang terlalu lama. d. Membuat laporan pekerjaan yang dilakukan setiap hari secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. 6. Stoker Excavator Job description Stoker Excavator adalah: a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.

49 b. Bekerjasama dengan Mekanik di dalam melakukan daily maintenance sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh alat berat masing-masing. c. Bekerja sama dengan Operator untuk menjaga kebersihan dari bagian dalam kabin dan pencucian bagian luar alat berat bila dibutuhkan. d. Memberikan laporan list pengecekan alat excavator setiap hari. 7. Kepala Gudang Job description Kepala Gudang adalah: a. Bertanggung jawab atas segala proses keluar dan masuknya barang pada gudang. b. Mencatat semua transaksi keluar masuknya barang dari gudang. c. Memastikan bahwa persediaan alat di gudang sesuai kebutuhan. 8. Keuangan Job description Keuangan adalah: a. Bertanggung jawab atas kondisi keuangan di lapangan. b. Memastikan pengeluaran harian untuk karyawan sesuai kebutuhan. 3.3. Visi, Misi Perusahaan, Objective Proyek Lahan Gambut, Current Strategy dan Action Plan Untuk mencapai tujuan Perusahaan sehingga Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, maka perusahaan membuat visi, misi, dan objektif guna memberikan pengertian ataupun pandangan kepada para karyawan apa yang ingin dicapai oleh Perusahaan sehingga mereka dapat mendukung

50 pencapaian Visi yang dimaksud sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masingmasing. 3.3.1. Visi Perusahaan Menjadi Kontraktor yang besar dan terpercaya dalam skala nasional 3.3.2. Misi Perusahaan Perusahaan memiliki misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan kontrol efektifitas dan efisiensi aktivitas kerja untuk mendapatkan keuntungan maksimal secara manajemen dan teknis. 2. Perkembangan bisnis dari segi peralatan dan sistem. 3. Meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang berkepentingan dalam Perusahaan. 4. Menjaga hubungan dan relasi yang baik dengan pelanggan. 5. Menyediakan pengembangan dan peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan yang baik dan pembelajaran secara terus menerus. 3.3.3. Objective Proyek Lahan Gambut Menyelesaikan proyek untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan menciptakan relasi yang baik dengan pelanggan

51 3.3.4. Current Strategy dan Action Plan Beberapa strategi pada proyek pengolahan lahan gambut PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. disertai action plan yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Maksimalisasi Net Income Action plan: a. Mengerjakan proyek secara efektif dan cepat. b. Mengurangi pembelian asset baru. 2. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan Action plan: a. Memberikan kualitas atau hasil pengerjaan yang terbaik untuk pelanggan. b. Membuat Time Frame penyelesaian proyek. 3. Membangun sistem manajemen strategis Action plan: a. Membuat ukuran keberhasilan dalam pengerjaan proyek secara finansial. b. Membuat sistem laporan hasil kinerja setiap hari. 4. Meningkatkan efisiensi finansial Action plan: a. Membuat standar laporan finansial. b. Mengurangi pembelian dengan memperbaiki peralatan yang rusak. c. Melakukan penyediaan untuk barang-barang agar bisa digunakan bila dibutuhkan oleh pihak Mekanik maupun pihak Operator. d. Membuat prioritas dalam memperbaiki peralatan.

52 e. Melakukan maintenance sesuai dengan check list. f. Mengurangi break down dengan perawatan berkala. 5. Memilih sumber daya secara efektif dan efisien agar bekerja sesuai dengan standar kerja. Action plan: a. Memlilih sumber daya berdasarkan kemampuan dan keahlian pada posisi yang cocok. b. Mengerti setiap langkah pengerjaan proyek dengan jelas. 6. Mengawasi sumber daya agar bekerja dengan efektif dan efisien. Action plan: Mengawasi kinerja dari sumber daya agar bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahlian. 3.4. Proyek Lahan Gambut Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana Perusahaan berkewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakan sampai tahap pemerataan lahan. Durasi kontrak adalah 1 tahun, mulai dari tanggal 1 April 2009 sampai 31 Maret 2010. Luas area lahan yang dikerjakan untuk land clearing adalah 187,2 Ha dan luas area cabut tunggul adalah 233,28 Ha (berdasarkan kontrak kerja dengan PT. Indah KiatPulp & Paper Tbk. No: 107/PUD/SPK/III/09)

53 Rincian kontrak pengerjaan proyek penyiapan dan perawatan lahan produksi Gambut adalah: 1. Land Clearing = Rp 6.000.000,- / Ha 2. Cabut tunggul = Rp 40.250.000,- / Ha Kontrak ini memiliki risiko denda keterlambatan pengiriman unit sebesar Rp. 1.000.000,- per hari. Jika melewati 30 hari ataupun gagal dalam menyuplai sesuai jumlah unit yang disepakati maka otomatis jaminan tender hangus dan perjanjian kontrak ini otomatis batal. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi Perusahaan karena standar unit operasional kerja adalah 7 unit excavator sedangkan Perusahaan memiliki 10 unit Excavator. Target kerja per bulan adalah 5 jalur dan pinalti dihitung per 3 bulan dengan kewajiban menyelesaikan minimal 15 jalur. Kekurangan hasil kerja per 3 bulan akan didenda berdasarkan: nilai kontrak x kekurangan jalur. Maksimum pembayaran per bulan adalah 7 jalur. Berdasarkan kontrak kerja PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. perihal Instruksi Kerja Penyiapan dan Perawatan Lahan Produksi, ruang lingkup pekerjaan meliputi: 1. Land clearing Rincian pekerjaan: a. Mengeruk semak belukar, kayu, tunggul kemudian dikumpulkan di sebelah kiri membentuk tumpukkan menggunakan excavator bucket standard, panjang sesuai rencana panjang jalur 1.000 m 1.200 m, dikerjakan secara mundur.

54 b. Pekerjaan dilanjutkan sampai mencapai lebar 20 m dikumpulkan di sebelah kanan, sehingga membentuk tumpukkan sepanjang 20 m, dikerjakan secara mundur. 2. Buang sampah Rincian pekerjaan: a. Mempersiapkan jalan traktor trailer sepanjang tumpukan sampah sampai ke tempat pembuangan semak. b. Memparkirkan traktor atau trailer disamping excavator yang memuat sampah. c. Memuat kayu, sampah, tunggul dengan diameter lebih dari 7 cm dan panjang 1 m ke atas trailer, pemuatan berlawanan dengan arah traktor atau trailer menggunakan excavator grapple. d. Membuang sampah atau tunggul ke tempat yang sudah disediakan. 3. Cabut tunggul Rincian pekerjaan: a. Menggali atau megeruk lahan dengan alat excavator yang membentuk galian dengan lebar 1,2 meter dan 1 meter. Lahan di gali dengan kedalaman 1,5 meter dengan menggunakan excavator bucket standard secara mundur. b. Mengumpulkan kayu, tunggul diameter lebih besar dari 5 cm dan panjang lebih dari 60 cm ditempat yang belum digali. c. Membuang tunggul menggunakan alat muat excavator grapple dan alat angkut traktor atau trailer.

55 4. Gali parit jalur Rincian pekerjaan: a. Membuat lining dengan memasang pancang yang sudah diberi warna pada lahan cabut tunggul dengan jarak ± 50 m interval 20 m. b. Menggali menggunakan excavator bucket trapezoidal dengan cara mundur berpedoman pada lining yang ada, hasil galian dibuang ke tempat yang rendah, minimal 2 m dari parit. Penampang parit berbentuk trapesium dengan lebar bagian bawah ± 35 cm, lebar bagian atas ± 150 cm, dan kedalaman ± 2 m. 5. Meratakan Jalur Rincian pekerjaan: a. Meratakan tumpukkan bekas galian parit dengan menggunakan excavator bucket standard. b. Mengumpulkan tunggul kayu yang tercecer dan dikumpulkan di tempat yang sudah diratakan. 6. Pemasangan Jembatan Rincian pekerjaan: a. Membuat jembatan kayu yang menghubungkan antara lahan tambang dengan stokpile. b. Jembatan memiliki lebar 3,5 m dan panjang 6 meter. c. Kayu sudah disediakan oleh pihak PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Ukuran kayu: 1) Diameter = 0.4 0.7 m. 2) Panjang = 8 10 m.

56 d. Pekerjaan membuat jembatan menggunakan excavator. Untuk upah land clearing, cabut tunggul, buang sampah, gali parit jalur, meratakan jalur dan pemasangan jembatan sejumlah Rp. 10.512.720.000,- dengan perincian: 1. Cabut tunggul adalah Rp 40.250.000,-/Ha x 233,28 Ha = Rp 9.389.520.000,- di luar PPN 10%. 2. Land clearing adalah Rp 6.000.000,-/Ha x 187.2 Ha = Rp 1.123.200.000,- di luar PPN 10%. Dengan asumsi harga BBM adalah Rp.5.001-6.000,-/liter, apabila terjadi kenaikan/penurunan harga BBM sebesar Rp. 1.000,-/liter atau kelipatannya, maka nilai kontrak akan disesuaikan naik/turun sebesar 3% atau kelipatannya. Gambar 3.2 Urutan Pengerjaan Lahan Gambut Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati 3.5. Proses Bisnis 3.5.1. Proses Land Clearing Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan land clearing adalah: 1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian memberikan pemetaan pengerjaan lahan land clearing. 2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk mengerjakan lahan land clearing yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.

57 3. Operator akan mengerjakan lahan sesuai dengan perintah pengerjaan. 4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan. 5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya kepada pengawas. 6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proses pengerjaan land clearing telah dilaksanakan serta mencatat hour meter alat berat. 7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa hasil kinerja land clearing dan penggunaan alat berat berupa hour meter. Gambar proses bisnis land clearing dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Proses Bisnis Land Clearing Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

58 3.5.2. Proses Cabut Tunggul Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan cabut tunggul adalah: 1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian memberikan pemetaan pengerjaan lahan cabut tunggul. 2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk mengerjakan lahan cabut tunggul yang sudah diberi tanda oleh Pengawas. 3. Operator akan mengerjakan lahan sesuai dengan perintah pengerjaan. 4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan. 5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya kepada pengawas. 6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proyek telah dikerjakan serta mencatat hour meter alat berat. 7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa hasil kinerja cabut tunggul dan penggunaan alat berat berupa hour meter. Gambar proses bisnis cabut tunggul dapat dilihat pada Gambar 3.4.

59 Gambar 3.4 Proses Bisnis Cabut Tunggul Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati 3.5.3. Proses Buang Sampah Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan buang sampah adalah: 1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas rencana pemetaan pembuangan sampah. 2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk membuang sampah sesuai dengan pemetaan yang telah dibuat.

60 3. Operator akan membuang dan menyusun sampah sesuai dengan perintah Pimpinan Proyek. 4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan. 5. Setelah membuang sampah maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya kepada pengawas berupa jumlah trip pembuangan sampah. 6. Pengawas mencatat jumlah trip pembuangan sampah dan hour meter mesin. 7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa jumlah trip pembuangan dan penggunaan alat berat berupa hour meter. Gambar proses bisnis buang sampah dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Proses Bisnis Buang Sampah Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

61 3.5.4. Proses Gali Parit Jalur Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan gali parit jalur adalah: 1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian memberikan pemetaan pengerjaan gali parit jalur. 2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk mengerjakan gali parit jalur yang sudah diberi tanda oleh Pengawas. 3. Operator akan mengerjakan gali parit jalur sesuai dengan perintah pengerjaan. 4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan. 5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya kepada pengawas. 6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proyek telah dikerjakan serta mencatat hour meter alat berat. 7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa kinerja penyelesaian jalur parit dan penggunaan alat berat berupa hour meter. Gambar proses bisnis gali parit jalur dapat dilihat pada Gambar 3.6.

62 Diskusi Pimpinan Proyek dengan Pengawas mengenai proses gali parit jalur Pemetaan dan pemberian tanda pada jalur yang akan digali paritnya Pimpinan proyek melakukan briefing kepada Operator Pengawas mengawasi Operator selama bekerja Operator mengerjakan proses gali parit jalur pada lahan sesuai dengan perintah pengerjaan Pimpinan Proyek menerima laporan kinerja gali parit jalur dari Pengawas Pengawas memberikan tanda sejauh mana proses pengerjaan gali parit jalur dan pencatatan hour meter Operator Melaporkan hasil kinerja gali parit jalur kepada Pengawas Gambar 3.6 Proses Bisnis Gali Parit Jalur Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati 3.5.5. Proses Meratakan Jalur Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan meratakan jalur adalah: 1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian memberikan pemetaan pengerjaan meratakan lahan. 2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk meratakan jalur yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.

63 3. Operator akan meratakan lahan sesuai dengan perintah. 4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan. 5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya kepada pengawas. 6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana pemerataan lahan telah dikerjakan serta mencatat hour meter alat berat. 7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa kinerja pemerataan lahan dan penggunaan alat berat berupa hour meter. Gambar proses bisnis meratakan jalur dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Proses Bisnis Meratakan Jalur Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati

64 3.5.6. Proses Pemasangan Jembatan Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan pemasangan jembatan adalah: 1. Pimpinan Proyek akan memberikan perintah kepada Operator untuk memasang jembatan. 2. Operator akan mengerjakan pemasangan jembatan sesuai dengan perintah Pimpinan Proyek. 3. Pengawas mengawasi kualitas jembatan agar sesuai dengan standar yang telah diberikan. 4. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai penggunaan alat berat berupa hour meter. Gambar proses bisnis pemasangan jembatan dapat dilihat pada Gambar 3.10.

65 Gambar 3.8 Proses Bisnis Pemasangan Jembatan Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati 3.6. Standarisasi Penilaian Kinerja Perusahaan memiliki standarisasi penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Direktur ketika mempelajari dan mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan proyek bersama pimpinan proyek dan pengawas dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Land Clearing Standarisasi penilaian kinerja land clearing adalah total waktu 3 bulan dengan jumlah 1.000 jam. Dengan perincian setiap lahan membutuhkan waktu 1 bulan

66 dan ± 333 jam kerja alat berat. Standar ini diambil melalui pengalaman Perusahaan sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan land clearing serta Operator excavator sudah berpengalaman dalam mengerjakan proses land clearing. 2. Cabut Tunggul Standarisasi dalam pekerjaan cabut tunggul adalah setiap jamnya mampu menyelesaikan lahan seluas 20 x 10 meter sehingga untuk mengerjakan lahan seluas 233,28 Ha membutuhkan waktu ± 11.664 jam. 3. Buang Sampah Standarisasi untuk membuang sampah adalah kurang lebih 4.500 trip. Pembuangan dengan traktor tergantung banyaknya sampah yang terdapat pada lahan produksi dengan jumlah jam kerja alat berat ± 7.000 jam. 4. Gali Parit Jalur Standarisasi untuk menggali parit adalah 40 jam setiap jalurnya. Dimana dalam kontrak terdapat 4 lahan dan setiap lahan memiliki kurang lebih 25 jalur sehingga total jam kerja untuk menggali parit adalah ± 4.000 jam. 5. Meratakan Jalur Standarisasi untuk meratakan jalur adalah 40 jam setiap jalurnya. Lahan yang sudah digali paritnya kemudian diratakan tanahnya supaya rapi dan siap untuk dilakukan proses produksi. Total jam kerja untuk meratakan jalur adalah ± 4.000 jam. 6. Membuat Jembatan Setelah lahan produksi diratakan jalurnya sebelum diserahkan kepada pihak produksi terlebih dahulu dibuat jembatan. Standarisasi untuk membuat

67 jembatan adalah 10 jam kerja/jembatan yang dibuat sehingga total jam pembuatan jembatan adalah 40 jam. 3.7. Masalah yang Dihadapi Masalah-masalah yang dihadapi oleh Perusahaan sehubungan dengan Proyek Lahan Gambut berdasarkan interview dan diskusi dengan pihak Direktur dan pemantauan langsung di lapangan ditemukan bahwa: 1. Karyawan tidak bisa bekerja secara efektif dan efisien karena Perusahaan belum memiliki standar operasi pekerjaan yang baku. 2. Perusahaan tidak memiliki sistem pengukuran kinerja karyawan. 3. Pengawas kurang ketat dalam mengawasi operasional lapangan. 4. Tidak ada sistem pengendalian dan pelaporan yang baik.