Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura Di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem

dokumen-dokumen yang mirip
338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN MANGGA GEDONG GINCU DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

Kata kunci : Kesesuaian lahan, Padi gogo, Lahan kering.

Evaluation Of Land Suitability For Rainfed Paddy Fields (Oryza sativa L.) In Muara Sub District North Tapanuli Regency

Kajian Status Kesuburan Tanah Sawah Untuk Menentukan Anjuran Pemupukan Berimbang Spesifik Lokasi Tanaman Padi Di Kecamatan Manggis

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (19):

PENGEMBANGAN KAKAO SECARA BERKELANJUTAN (Ditinjau dari aspek Kesesuaian lahan) Oleh : I Made Mega

TATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

PENATAAN KAWASAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN BERBASIS KESESUAIAN LAHAN DI KECAMATAN LABUHAN HAJI TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN

11. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

Kajian Unsur Hara Tanah Sawah Untuk Menentukan Tingkat Kesuburan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Evaluasi Kesesuaian Lahan Beberapa Komoditas Tanaman Hortikultura dan Perkebunan di Kawasan Agrowisata Desa Kerta Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT SKRIPSI.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) SKRIPSI OLEH :

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI SAWAH, PANGAN LAHAN KERING DAN TANAMAN TAHUNAN SUB DAS MALANGGA DESA TINIGI KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering

VI. EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN HORTIKULTURA DI HULU DAS JENEBERANG

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI LOKASI BPP BINAAN STPP MEDAN (STUDY KABUPATEN LANGKAT)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemetaan Potensi Sumber Daya Perkebunan untuk Komoditas Strategis di Provinsi Jawa Barat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk industri atau pemukiman dan masalah pasar bagi produk pertanian. Oleh

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dengan menggunakan tkenik serta alat-alat tertentu ( Surakhmad, 1994, 8).

KESESUAIAN LAHAN TANAH MINERAL DAN TANAH HISTOSOL UNTUK TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN POLLUNG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SKRIPSI OLEH :

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN...

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

EVALUASI KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK DI KECAMATAN ALALAK DAN KECAMATAN MANDASTANA, KABUPATEN BARITO KUALA

Hermawan Kurnia 1, Zainabun 1, Syamsidah Djuita 1*

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH (Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG. Yuli Purwati

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN SECARA FISIK UNTUK TANAMAN KEDELAI DI KELURAHAN PANDU KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN STATUS KESUBURAN TANAH SAWAH UNTUK MENENTUKAN ANJURAN PEMUPUKAN BERIMBANG SPESIFIK LOKASI TANAMAN PADI DI KECAMATAN MANGGIS

AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kab.

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemetaan Tanah.

Berdasarkan TUJUAN evaluasi, klsifikasi lahan, dibedakan : Klasifikasi kemampuan lahan Klasifikasi kesesuaian lahan Kemampuan : penilaian komponen lah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. satu diantara tiga anggota Allium yang paling populer dan mempunyai nilai

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

8/19/2015 SENAWI SNHB-FKT-UGM

Analisa Kesesuaian Lahan Dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis

II. TINJAUAN PUSTAKA

KESESUAIAN LAHAN TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Transkripsi:

AGROTROP, 4 (1): 27-36 (2014) ISSN: 2088-155X C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura Di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem I MADE MEGA, I NYOMAN PUJA, I NYOMAN SUNARTA, DAN I WAYAN NUARSA Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud Jl. PB. Sudirman Denpasar Telpon 0361-222450 Email: mega_made@yahoo.com ABSTRACT The Study of Land Resource Potentials at Manggis District, Karangasem Regency for Development of Horticulture Crops. The objective of the research was to study the potential of land resources for growing horticulture crops at Manggis District, Karangasem Regency. Soil survey and laboratory analysis were used in this research. The parameters of soil characteristics observed were soil morphology in the fields, and physical and chemical properties. The results showed that the lands of Manggis District classified into suitable enough until very suitable for growing horticulture crops. The limited factors were root medium; nutrient retention and terrains. Keywords: land suitability, horticulture crops PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk di Indonesia bertambah terus dan kemajuan di bidang non pertanian juga terus berkembang sehingga mengakibatkan persaingan penggunaan lahan antara pertanian dan non pertanian. Keadaan ini, mengakibatkan semakin menyempitnya luas lahan pertanian produktif (khususnya di Pulau Jawa dan Bali). Menurut data Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (2005; dalam Djaenudin, 2008) alih fungsi lahan sawah di Pulau Jawa pada tahun1999 2002 mencapai 167.150 ha, dan di luar Jawa mencapai 396.009 ha. Selanjutnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali (2012) menyatakan luas lahan di Bali tahun 1996 seluas 88.830 ha, kemudian tahun 2006 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 80.997 ha. Konversi dan alih fungsi lahan pertanian produktif akan terus terjadi selama belum ada perundang-undangan yang mampu mengatasinya. Menurut Djaenudin (2008) untuk mengendalikan dan melindungi eksistensi lahan pertanian, sebagaimana diatur dalam RUU Lahan Pertanian Pangan Abadi (LPPA), maka penggunaan lahan pengembangan pertanian harus berdasarkan kesesuaian dan kemampuannya. Menurut Sofyan Ritung dkk. (2007) Konsep Evaluasi Lahan adalah suatu proses penilaian sumberdaya lahan untuk tujuan tertentu dengan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan/atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan. Sedangkan konsep Kesesuaian Lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk menggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan 27

AGROTROP, VOL. 4, NO. 1 (2014) aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial). Selanjutnya Sitorus (1995; dalam Samrumi, 2009) menyatakan evaluasi lahan berfungsi untuk memberikan pengertian tentang hubungan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil Kecamatan Manggis merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karangasem yang mempunyai wilayah dengan topografi yang sangat bervariasi yaitu dari dataran,berbukitan dan pegunungan serta iklim tropis. Keadaan seperti ini diduga mempunyai karakteristik dan potensi sumberdaya lahan yang sesuai untuk pengembangan berbagai macam spesies atau jenis tanaman pertanian, perkebunan dan atau hortikultura. Disamping itu tingginya permintaan pasar baik di dalam maupun di luar negeri baik dalam bentuk segar maupundalam bentuk olahan, memberikan peluang untuk dipromosikan sebagai komoditi strategis di masa depan dan sekaligus sebagai alternatif sumber perumbuhan ekonomi. Peluang ini tampaknya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Manggis karena jenis tanaman yang berkembang adalah kelapa, sedangkan dibawah tanaman kelapa belum dimanfaatkan secara optimal atau masih banyak yang kosong. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Kenapa lahan pertanian di sela-sela tanaman kelapa di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem tidak dimanfaatkan secara optimal?. 2. Apakah lahan disela-sela kelapa di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem mempunyai potensi untuk pengembangan tanaman hortikultura 3. Apakah terdapat kendala atau faktor pembatas lahan jika di sela-sela tanaman kelapa dikembangkan tanaman hortikultura 4. Bagaimana teknologi pengelolaan lahan yang tepat diterapkan di sela-sela tanaman kelapa bila dikembangkan tanaman hortikultura Untuk menjawab masalah tersebut di atas perlu dilakukan penelitian/kajian potensi sumberdaya lahan di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem untuk pengembangan tanaman hortikultura. Selanjutnya dapat ditemukan suatu paket teknologi untuk pengembangan tanaman hortikultura.tanaman sehingga dapat digunakan dalam mengoptimalkan penggunaan lahan dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem mulai bulan April 2014 s.d Oktober 2014. Bahan dan alat yang digunakan adalah Peta Rupabumi skala 1 : 50.000 diterbitkan oleh BAKOSURTANAL, Peta Geologi skala 1 : 100.000, diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional, Peta Jenis Tanah skala 1 : 100.000, Peta Jenis Tanah skala 1 : 100.000 diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain : Abney level, bor tanah, meteran, piau lapang, ph stick, buku warna tanah (Munsell soil colour chart), altimeter, kantong plastik, dan lain-lain. Bahan-bahan yang digunakan berupa zat-zat kimia untuk analisis tanah di laboratorium antara lain : H2O2, K2Cr2O7, NH4OAc, dan lain-lain. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dan analisis laboratorium dengan urutan kegiatan pelaksanaan yaitu : 1. Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan peta-peta (peta rupabumi, peta lereng, jenis tanah, penggunaan lahan dan peta geologi). Mendeliniasi batas wilayah penelitian dengan menggunakan peta rupabumi skala 1 : 50.000. Pembuatan peta satuan lahan tentatif skala 1 : 25.000 dengan menggunakan teknik tumpangsusun (overlay) beberapa peta: peta 28

I Made Mega, et al. : Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura di... kemiringan lereng, jenis tanah dan penggunaan lahan. Pemisahan satuan lahan berdasarkaan perbedaan siafat-sifatnya yang terdiri dari : iklim, land form, lereng, bentuk wilayah, litologi (bahan induk) Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem dapat dibagi menjadi 33 unit lahan (Lampiran 1) 1. Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan peta-peta (peta rupabumi, peta lereng, jenis tanah, penggunaan lahan dan peta geologi). Mendeliniasi batas wilayah penelitian dengan menggunakan peta rupabumi skala 1 : 50.000. Pembuatan peta satuan lahan tentatif skala 1 : 25.000 dengan menggunakan teknik tumpangsusun (overlay) beberapa peta: peta kemiringan lereng, jenis tanah dan penggunaan lahan. Pemisahan satuan lahan berdasarkaan perbedaan siafat-sifatnya yang terdiri dari : iklim, land form, lereng, bentuk wilayah, litologi (bahan induk), penggunaan lahan, dan jenis/macam tanah.berdasarkan faktor-faktor di atas, maka wilayah 2. Survei tanah Pada tahap ini akan dilakukan survey tanah diseluruh wilayah kegiatan yaitu masingmasing unit lahan diambil satu sampel tanah dan pengamatan data karakteristik lahan di lapangan. Adapun parameter yang diamati sesuai dengan karakteristik dan kualitas lahan. Karakteristik lahan yang diamati di lapangan antara lain : drainase tanah, tekstur tanah, bahan kasar, kedalaman efektif, kemiringan tanah, bahaya erosi, singkapan batuan, batuan dipermukaan, dan bahaya banjir. Sedangkan untuk analisis tanah di laboratorium diambil sampel tanah di lapangan lebih kurang 1 kg.. 3. Analisis tanah Tanah yang diambil di lapangan dianalisis di laboratorium Tanah Fak. Pertanian Universitas Udayana, Denpasar. Adapun karakteristik lahan yang dianalisis adalah : ph tanah, kandungan C-organik, KTK (kapasitas tukar kation), KB (kejenuhan basa), N-total, P- tersedia, K-tersedia, kadar garam dan tekstur tanah. 4. Analisis kesesuaian lahan Analisis kelas kesuaian lahan dilakukan dengan mencocokan (matching) antara karakteristik lahan dengan kriteria tumbuh tanaman berdasarkan klasifikasi kesesuaian lahan menurut Djaenuddin. dkk (2003) untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan beberapa tanaman hortikultura dan kendala yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lahan Hasil survai tanah di lapangan dan analisis tanah di laboratorium dapat disusun data karakteristik lahan wilayah Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem yang disajikan pada Tabel 1. Pada Tabel 1 ditunjukkan: curah hujan rata-rata tahunan 1540 mm/th dan suhu udara ratarata tahunan berkisar dari 25,8-26,5 o C; tekstur tanah lempung sampai lempung berliat, drainase berkisar dari agak terhambat sampai baik, tingkat bahaya erosi dari sangat ringan sampai berat, kemiringan lereng dari 0 ->40% dengan relief dari datar samapi terjal, ph tanah berkisar dari 5,9 sampai 7,0; KTK sedang sampai tingi; C-organik dari sangat rendah sampai rendah, KB sangat tinggi dan salinitas dari sangat rendah sampai rendah. Analisis Kesesuaian Lahan Hasil analisis kesesuaian lahan wilayah Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem untuk tanaman hortikultura disajikan pada Tabel 2. Analisis ini dibagi dua yaitu analsisis kesesuaian lahan aktual (A) dan analisis kesesuaian lahan potensial (P). Kesesuaian lahan aktual atau kesesuaian lahan pada saat ini (belum diadakan perbaikan) di wilayah Kecamatan Manggis untuk tanaman hortikultura secara umum menunjukkan sebagian besar wilayah tergolong S2 (cukup sesuai) sampai sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatas 29

AGROTROP, VOL. 4, NO. 1 (2014) media perakaran (r), retensi hara (f) dan terrain (s). Sedangkan sebagian kecil wilayah (±20 %) tergolong tidak sesuai (N) dengan faktor pembatas terrain (s). Untuk tanaman mentimun, cabai, terung,melon, pisang sebagian besar wilayah tergolong kedalam S2 (cukup sesuai) sampai S3 ( sesuai marginal) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan terrain (s). Sebagian kecil wilayah tergolong S1 (sangat sesuai) dan tidak sesuai (N) dengan faktor pembatas terrain (s). Untuk tanaman pepaya, jeruk, mangga, durian, dan salak sebagian besar wilayah tergolong kedalam S2 (cukup sesuai) sampai S3 ( sesuai marginal) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan terrain (s). Sedangkan sebagian kecil wilayah tergolong S1 (sangat sesuai). S2 (cukup sesuai) dengan faktor pembatas media perakaran (r); dan tidak sesuai (N) dengan faktor pembatas dan terrain (s). Komponen media perakaran (r) yang menjadi pembatas adalah drainase pada lahan sawah (unit lahan 1 dan 2) dan tekstur tanah pada lahan tanah tidak produktif (unit lahan 15). Komponen retensi hara yang menjadi pembatas adalah kandungan c-organik yang sangat rendah sampai rendah. Komponen terrain (s) yang menjadi pembatas adalah kemiringan lereng (> 8%). Kesesuaian lahan potensial (potensi lahan) dicapai apabila dilakukan perbaikan lahan dengan cara menanggulangi faktor-faktor pembatas yang ada pada lahan tersebut. Hasil analisis kesesuaian lahan potensial (P) di wilayah Kecamatan Manggis menunjukkan sebagian besar wilayah tergolong kedalam S1 (sangat sesuai). Sebagian kecil tergolong cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan tergolong tidak sesuai (N) dengan faktor pembatas terrain (s) terutama komponen kemiringan lereng (>40%) (pada unit lahan 8, 13, 22, 25, 28, dan 31). Beberapa usaha yang dilakukan untuk memperbaiki lahan adalah : a) faktor pembatas media perakaran yaitu drainase yang agak terhambat dapat dilakukan dengan pembuatan saluran drainase atau membuat guludan, sehingga drainase tanah menjadi sedang sampai baik; faktor retensi hara (f) yaitu rendahnya kandungan c- organik dalam tanah dapat diperbaiki.dengan pemupukan menggunakan pupuk organik (kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan lainlain) sehingga kandungan c-organik dalam tanah meningkat mencapai kriteria S1 (>1,2 %).; c) faktor terrain (s) terutama kemiringan lereng dapat ditanggulangi dengan pembuatan teras sehingga kemiringan lereng dapat diturunkan sampai lebih kecil dari 8%. 30

I Made Mega, et al. : Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura di... Tabel 1. Data Karakteristik Lahan Wilayah Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem 31

AGROTROP, VOL. 4, NO. 1 (2014) Tabel 1. (Lanjutan) 32

I Made Mega, et al. : Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura di... Tabel 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan beberapa tanaman hortikultura di wilayah Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem 33

AGROTROP, VOL. 4, NO. 1 (2014) Tabel 2. (lanjutan) 34

I Made Mega, et al. : Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura di... SIMPULAN Lahan-lahan wilayah Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem sebagian besar berpotensi untuk pengembangan tanaman hortikultura. Kelas kesesuaian lahan termasuk sangat sesuai (S1) sampai cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas retensi hara (f). Pada lahan yang terjal (kemiringan lereng >40%) tidak sesuai (N) untuk pengembangan tanaman hortikultura. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kami sampaikan kepada Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I. atas bantuan dana yang diberikan untuk pelaksanaan penelitian ini. Selanjutnya kami sampaikan terimaksih kepada Rektor Universitas Udayana dan Dekan Fakultas Pertanian yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Djaenuddin, D., Marwan, H., H. Subagio, Anny Mulyani. 2000. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Puslittanak. Bogor. Djaenudin D. (2008) Pengembangan penelitian Sumberdaya Lahan dan Kontribusinya untuk mengatasi kebutuhan Lahan Pertanian di Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. http: //www.optimalisasi penggunaan lahan.com. (28 Januari 2011). Samrumi, 2009. Pengantar Evaluasi Lahan.. http: //www. Optimalisasi penggunaanlahan.com. (28 Januari 2011). Sinar Tani, 2007. RUU Pengelolaan Lahan Pertanian Pangan Abadi. Sinar Tani 10 Juli 2007, hlm. 10 Sofyan Ritung, Wahyunto, Fahmuddin Agus dan Hapid Hidayat. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Tim Puslittanak, 1993. Petunjuk Teknik Evaluasi Lahan. Puslittanak bekerjasama dengan Proyek Pembangunan Pertanian Nasional, Balitbang Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta 35

AGROTROP, VOL. 4, NO. 1 (2014) Lampiran 1. Peta Unit Lahan Wilayah Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Skala 1: 50.000 36