Analisis Pengaruh Investasi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah DKI Jakarta Nama : Rohmatul Fadilah NPM : 19214783 Jurusan : Manajemen Pembimbing : CH Dewi Wulandari, SE.,MM
Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu masalah jangka panjang yang harus dilakukan oleh setiap Negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi hal yang sangat diinginkan semua negara maupun daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi yang dapat bernilai positif dan bahkan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, maka kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan, tetapi jika pada suatu perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi daerah adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di daerah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di daerah tersebut. Pertambahan pendapatan itu diukur dalam nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan. Menurut David Ricardo Faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya. Sedangkan pendudukakan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat, delapan, enambelas, dan Seterusnya sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandengan.
Latar Belakang Investasi dan Tingkat Pengangguran akan dijadikan variabel untuk mengetahui apakah keduanya mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. Investasi merupakan salah satu cara sebuah negara atau daerah dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam negara dan daerah tidak menganggur. Investasi dapat dimaksud sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Keynes pada tahun 1936 menerbitkan suatu buku yang berjudul: The General Theory of Employment, Interest and Money. Menurut Keynes, kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai dalam perekonomian sehingga perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran. Pengangguran timbul karena tidak semua tenaga kerja dalam perekonomian digunakan untuk kegiatan memproduksi, hal ini diakibatkan oleh keinginan masyarakat (secara agregat) untuk berbelanja adalah lebih rendah dari kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barang dan jasa.. Atas latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian berjudul ANALISIS PENGARUH INVESTASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DKI JAKARTA.
Rumusan Masalah 1. Apakah pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah DKI Jakarta? 2. Apakah pengaruh tingkat pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi daerah DKI Jakarta? 3. Apakah pengaruh investasi dan tingkat pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi daerah DKI Jakarta? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah Investasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah DKI Jakarta. 2. Untuk mengetahui apakah Tingkat Pengangguran mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah DKI Jakarta. 3. Untuk mengetahui apakah Investasi dan Tingkat Pengangguran mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah DKI Jakarta
Batasan Masalah Agar dapat terfokus dalam pembahasannya, maka penelitian ini dibatasi pada investasi, dan tingkat pengangguran. Penelitian memperoleh data ini didapat dari Biro Pusat Statistik (BPS), Media elektronik dan media cetak seperti internet dan surat kabar. penelitian dilakukan 27 November 2016. Variabel yang digunakan X1 (Investasi), X2 (Tingkat Pengangguran) Y (Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta).
Hasil dan Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif Variabel Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pertumbuhan_Ekonomi 4.3915.4719.431309.034639 Investasi 4.0302.0630.047839.013773 Tingkat_Pengangguran 4.0902.1105.101850.009278 Valid N (listwise) 4
Uji Regresi Linear Berganda Coefficients a Stand ardiz ed Unstandardized Coeffi Coefficients cients Collinearity Statistics Std. Toleran Model B Error Beta t Sig. ce VIF (Constant).629.148 4.240.147 Investasi -1.761 1.41 0 -.700-1.249.430.051 19.644 1 Tingkat_Pe ngangguran -1.110 2.09 2 -.297 -.530.690.051 19.644 a. Dependent Variable: Pertumbuhan_Ekonomi Y =.629 1.761INVESTASI 1.110TP
Uji Hipotesis Uji T Coefficients a Stand ardiz ed Unstandardized Coeffi Coefficients cients Collinearity Statistics Std. Toleran Model B Error Beta t Sig. ce VIF (Constant).629.148 4.240.147 Investasi -1.761 1.41 0 -.700-1.249.430.051 19.644 1 Tingkat_Pe ngangguran -1.110 2.09 2 -.297 -.530.690.051 19.644 a. Dependent Variable: Pertumbuhan_Ekonomi
Hasil Uji F Uji F ANOVA a Sum of Mean Model Squares Df Square F Sig. Regression.004 2.002 30.767.126 b Residual.000 1.000 1 Total.004 3 a. Dependent Variable: Pertumbuhan_Ekonomi
Hasil Uji Multikolinearitas Unstandardized Coefficients Coefficients a Stan dardi zed Coeff icient s Collinearity Statistics Std. Toleran Model B Error Beta t Sig. ce VIF (Constant).629.148 4.240.147 Investasi -1.761 1.41 0 -.700-1.249.430.051 19.644 1 Tingkat_Pe nganggura n -1.110 2.09 2 -.297 -.530.690.051 19.644 a. Dependent Variable: Pertumbuhan_Ekonomi
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.992 a.984.952.0075872 2.139 a. Predictors: (Constant), Tingkat_Pengangguran, Investasi b. Dependent Variable: Pertumbuhan_Ekonomi
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.992 a.984.952.0075872 2.139 a. Predictors: (Constant), Tingkat_Pengangguran, Investasi b. Dependent Variable: Pertumbuhan_Ekonomi
Hasil Uji Normalitas
Kesimpulan dan Saran KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil uji Regresi Linear Berganda menunjukan koefisien Investasi bernilai negative. Hal ini menunjukan bahwa Investasi mempunyai pengaruh yang negative terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Pada hasil Uji Partial investasi memiliki nilai yang signifikan, Maka investasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta, karena investasi selama periode 2010-2013 lebih besar nilainya dibandingkan dengan nilai tingkat pengangguran, sehingga banyak investor yg berinvestasi khususnya di DKI Jakarta. 2. Berdasarkan hasil uji Regresi Linear Berganda menunjukan koefisien tingkat pengangguran bernilai negative. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengangguran mempunyai pengaruh yang negative terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Pada hasil Uji Partial tingkat pertumbuhan memiliki nilai yang signifikan. Maka Tingkat Pengangguran tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dikarenakan nilai tingkat pengangguran lebih rendah dari nilai investasi, sehingga tingkat pengangguran tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 3. Berdasarkan hasil Uji Simultan maka dapat dikatan bahwa Investasi (X1) dan Tingkat Pengangguran (X2) tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta.
SARAN 1. Investasi yang dilihat dari hasil analisis regresi linear berganda memiliki nilai yang negative terhadap pertumbuhan ekonomi menandakan investasi yang tidak baik akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik juga terhadap pertumbuhan ekonomi. Biasanya investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga, para pemilik modal akan berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar dibandingkan tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan investasi tidak menarik atau tidak menguntungkan. Jadi tidak selamanya invstasi membawa keuntungan untuk setiap daerah. 2. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka tingkat pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan. maka dari itu pemerintah harus banyak membuka lapangan pekerjaan kepada setiap orang yang memiliki keterampilan. untuk mengurangi tingkat pengangguran yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.