BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha sendiri di wilayah DKI Jakarta. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada wajib pajak orang pribadi yang berada di wilayah DKI Jakarta, dengan objek penelitiannya adalah kesadaran, pemahaman dan sanksi pajak. B. Desain Penelitian Desain penelitiannya adalah kausal, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (terikat), (Sugiyono, 2007). Dalam hal ini pengaruh tingkat kesadaran, pemahaman dan sanksi pajak terhadap kepatuhan pelaporan SPT orang pribadi di wilayah DKI Jakarta. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diberikan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut, (Moh Nazir, 31
32 2006:126). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independen) yaitu kesadaran, pemahaman dan sanksi pajak. Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah kepatuhan pelaporan SPT Orang Pribadi. Definisi operasional dari masing masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel Independen a. Kesadaran menurut Elfriday Oktavia Sinaga (2015) dalam Muliari dan Setiawan (2012) merupakan suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan sukarela. Kesadaran wajib pajak dan keinginan wajib pajak memenuhi kewajiban pajaknya yang ditunjukan dalam pengertian wajib pajak terhadap fungsi pajak dan kesungguhan wajib pajak membayar pajak. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 5 pertanyaan b. Pemahaman menurut Soemitro merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kepada negara, negara mempunyai kekuatan untuk memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintah. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin
33 untuk 5 pertanyaan c. Sanksi Pajak menurut Yahya Fikri (2015) dalam Susmiatund dan Kusmuriyanto (2014) merupakan salah satu alat pemerintah untuk mencegah atau meminimalisir agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Menurut Yahya Fikri (2015) dalam Jatmiko (2006), wajib pajak akan memenuhi kewajiban perpajakannya bila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikan. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 5 pertanyaan. 2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan pelaporan SPT orang pribadi. Kepatuhan wajib pajak menurut Salimah (2015) dalam Pratama (2012) yang menjelaskan bahwa kepatuhan wajib pajak yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajaknnya. Dengan adanya kepatuhan maka secara tidak langsung penerimaan pajak akan berjalan dengan lancer karena kepatuhan wajib pajak telah menunjukan bahwa wajib pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Variabel dependen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 3 pertanyaan.
34 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Variabel Dimensi Indikator Skala Kepatuhan - Tepat Waktu - Pembukuan dan pencatatan dengan Interval Pelaporan SPT Orang - Benar dalam menghitung benar (Q1) - Menghitung pajak terutang dalam SPT Pribadi (y) - Sesuai Undang masa dan tahunan (Q2) - Menyetor dan melaporkan SPT masa Kesadaran (x1) Pemahaman (x2) Sanksi Pajak (x3) undang - Mengetahui - Mengerti - Melaksanakan - Mengetahui - Mengerti - Pelanggaran - Hukuman - Disiplin Sumber diolah dari berbagai sumber (2016) (Q3) - Pajak merupakan penerimaan Negara (Q1) - Pajak merupakan suatu kewajiban (Q2) - Pajak untuk pembiayaan Negara (Q3) - Menghitung, membayar dan melaporkan pajak dengan benar dan sukarela (Q4) - Pajak harus tepat waktu (Q5) - Undang - undang perpajakan (Q1) - Pajak harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Q2) - Hak wajib pajak (Q3) - Sosialisasi pajak (Q4) - Seminar perpajakan (Q5) - Tindakan penghindaran pajak (Q1) - Tercipta kedisiplinan wajib pajak (Q2) - Diberikan kepada yang melanggar peraturan perpajakan (Q3) - Harus sesuai kesalahan (Q4) - Motivasi atas pembebanan sanksi (Q5) Interval Interval Interval Skala yang digunakan untuk variabel - variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran skala likert. Menurut Elfriday Oktavia Sinaga (2015) dalam Umar (2003), skala likert berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala interval berbentuk verbal dalam kategori tertentu, yaitu : 1. Kategori Sangat Tidak Setuju skor 1 2. Kategori Tidak Setuju skor 2 3. Kategori Netral skor 3
35 4. Kategori Setuju skor 4 5. Kategori Sangat Setuju skor 5 D. Populasi dan Sampel Penelitian Berikut ini akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini : 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang memiliki usaha sendiri atau yang melakukan usaha bebas di wilayah DKI Jakarta. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiono (2012:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dasar pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Convenience sampling. Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diproses peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat (Choiriyatuz Zahidah, 2010 dalam Nur
36 Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha sendiri di wilayah DKI Jakarta. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari responden dan dokumen pendukung lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha sendiri di wilayah DKI Jakarta. Pada penelitian ini kuesioner yang diberikan berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden untuk mengukur tingkat kesadaran, pemahaman dan sanksi pajak. Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likert lima angka yaitu mulai angka 5 untuk pendapat Sangat Setuju (SS) dan angka 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Perinciannya adalah sebagai berikut : Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Angka 2 = Tidak Setuju (TS) Angka 3 = Netral (N) Angka 4 = Setuju (S) Angka 5 = Sangat Setuju (SS)
37 F. Metode Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 23. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Statistik Deskriptif Analisis stratistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum dan nilai standar deviasi dari data penelitian (Imam Gozali, 2016). 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul - betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur (Imam Gozali, 2016). Untuk melakukan uji validitas instrument penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antar skor masing - masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan <
38 0,05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2011:50). Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu data : Jika r hitung > r tabel, maka data dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka data dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji tingkat reliabilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nila cronbach alpha diatas 0,7 (Imam Gozali, 2016). 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas diguanakan untuk menguji apakah model regresi kedua variabel, independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
39 Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov - Smirnov Test dan Normal P-Plot Elfriday Oktavia Sinaga (2015) dalam Imam Gozali (2013) menyatakan distribusi data dinyatakan normal apabila nilai asymp. sig dari One Sample Kolmogorov - Smirnov Test > 0,05, dan sebaliknya. Sedangkan, Normal Probability Plot of Regression Standarized Residual apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel - variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi pada penelitian ini, dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk
40 menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Imam Ghozali, 2016). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2016). Cara yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam pengujian ini adalah menggunakan uji glejser dan grafik scatterplot. Menurut Imam Ghozali (2016) dalam Gujarati (2003), uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: Ut = α + βxt + vt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2016). Sedangkan uji scatterplot yaitu melihat garfik plot antara
41 nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Jika tidak ada plot yang jelas, serta titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Elfriday Oktavia Sinaga, 2015 dalam Imam Gozali, 2013). 4. Uji Kesesuaian Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekti satu (1) berarti variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Imam Ghozali, 2016)
42 b. Uji F (Uji signifikan Simultan) Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model, mempunyai pengaruh secara bersama - sama (simultan) terhadap variabel dependen atau terkait. Jika nilai F hitung > F tabel, maka Ho tidak dapat diterima atau Ha diterima, menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011). 5. Uji Hipotesis a. Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing - masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t ada 2 (dua), yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t table. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing - masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan tingkat signifikansi sebesar = 0,05 sedangkan untuk membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut table digunakan dengan ketentuan bahwa apabila nilai statistik t lebih tinggi dibandingkan nilai t table, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
43 secara individual mempengaruhi variabel dependen (Elfriday Oktavia Sinaga, 2015 dalam Ghozali, 2013). b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Mengingat penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, maka persamaan regresinya sebagai berikut : Y = α + β1x 1 + β2x 2 + β3x 3 + e Keterangan : Y α β X 1 X 2 X 3 e = Kepatuhan Pelaporan SPT Orang Pribadi = Konstanta = Koefisien variabel X = Kesadaran = Pemahaman = Sanksi Pajak = error