UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LL -f L- LL.- LI -f L[ -r LI -' LL_I. L1_-, LI -r. Lt- r L. LL.I. Lt-r LL- N/tMillanWoods Professionalism at the torefronr.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG

BAB 2 BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Akuntansi

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan. Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

Akuntansi Keuangan Koperasi

Catatan 31 Maret Maret 2010

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

Lampiran Bahan Mata Acara 3, 5 dan 6 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

Contoh laporan keuangan koperasi

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

No. POS - POS. 30 Apr 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.


LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER JANUARI 2015 (dalam jutaan rupiah)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III METODOLOGI ANALISIS

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Periode yang berakhir Pada Tanggal 30 SEPTEMBER 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 April 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 JULI 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 JUNI 2015

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 AGUSTUS 2015

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

Transkripsi:

Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) 31 Desember 2014

DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan... 1 Laporan Aktivitas... 2 Laporan Arus Kas... 3 Catatan atas Laporan Keuangan... 4-15 Lampiran Informasi Tambahan Laporan Akumulasi Dana 1 Penilaian Kinerja Sesuai Keputusan Menteri Meneg BUMN 2.1-2.2

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN No : A15/KBN/INNI/1721 Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (Persero) Kami telah mengaudit laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (Persero) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen Pengelola PKBL bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angkaangka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektifan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (Persero) tanggal 31 Desember 2014, serta laporan aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). RAMA WENDRA Kantor Akuntan Publik N. Rama Gautama, CPA, CIA, ICVS Nomor Izin Akuntan Publik: AP.0344 Jakarta, 31 Maret 2015

Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2014 Catatan 2014 2013 ASET Aset lancar Kas dan setara kas 2b,3 1.670.685.933 1.255.296.890 Piutang pinjaman mitra binaan 2c,4 5.439.741.564 5.422.223.563 Alokasi penyisihan piutang pinjaman mitra binaan 2c,4 (944.253.696) (739.665.950) Piutang jasa administrasi 2d,5 402.815.557 402.815.557 Jumlah aset lancar 6.568.989.358 6.340.670.060 Aset tetap 2e,6 Inventaris dan peralatan 28.648.900 28.648.900 Akumulasi penyusutan inventaris dan peralatan (28.648.899) (27.148.892) Nilai buku 1 1.500.008 Aset lain-lain Piutang bermasalah 2g,7 6.778.335.347 6.923.057.948 Alokasi penyisihan piutang bermasalah 2g,7 (6.778.335.347) (6.923.057.948) Jumlah aset lain-lain - - JUMLAH ASET 6.568.989.359 6.342.170.068 LIABILITAS DAN ASET NETO Liabilitas lancar Hutang PPh 21 - Program Kemitraan 664.500 - Jumlah liabilitas 664.500 - Aset Neto Aset neto tidak terikat 6.568.324.859 6.342.170.068 Jumalh aset neto 6.568.324.859 6.342.170.068 JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 6.568.989.359 6.342.170.068 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 1

Laporan Aktivitas Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Catatan 2014 2013 PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN PENYISIHAN 2j A. Penerimaan Alokasi laba dari BUMN Pembina 1.500.000.000 - Jasa administrasi pinjaman 355.805.300 301.205.445 Pendapatan lain-lain 212.895.240 634.802.977 Jumlah Penerimaan 568.700.540 936.008.422 B. Pendapatan Jasa Giro dan Deposito 27.631.229 54.469.879 Jumlah Pendapatan 27.631.229 54.469.879 C. Penyisihan Alokasi aset neto terikat terbebaskan - 189.467.410 Jumlah Penyisihan 1.500.000.000 189.467.410 JUMLAH PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN PENYISIHAN 2.096.331.769 1.179.945.711 PENYALURAN, BEBAN DAN PENGELUARAN A. Penyaluran Dana pembinaan kemitraan 176.828.500 205.148.086 Dana bina lingkungan 1.257.113.588 541.792.970 Jumlah Penyaluran 1.433.942.088 746.941.056 B. Beban dan Pengeluaran Beban pembinaan 13.382.000 24.553.070 Beban administrasi dan umum 148.317.815 149.228.063 Beban pemeliharaan - 8.242.536 Beban penyusutan aset tetap 1.500.007 1.499.996 Beban sewa 48.000.000 48.000.000 Beban penyisihan piutang 215.155.246 - Beban lain-lain 9.879.822 8.111.695 Jumlah Beban dan Pengeluaran 436.234.890 239.635.360 JUMLAH PENYALURAN, BEBAN DAN PENGELUARAN 1.870.176.978 986.576.416 KENAIKAN ASET NETO TIDAK TERIKAT 226.154.791 193.369.295 PENYISIHAN BUMN PEDULI Aset neto terikat terbebaskan - (189.467.410) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 2 - (189.467.410) KENAIKAN ASET NETO 226.154.791 3.901.885 ASET NETO PADA AWAL PERIODE 6.342.170.068 6.338.268.183 ASET NETO PADA AKHIR PERIODE 6.568.324.859 6.342.170.068

Laporan Arus Kas 2014 2013 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Kas diterima dari : Penerimaan dana BUMN Pembina 1.500.000.000 - Pengembalian pinjaman Mitra Binaan 3.106.078.999 2.642.934.851 Pendapatan jasa administrasi pinjaman 355.805.300 301.205.445 Pendapatan bunga jasa giro 27.631.229 54.469.879 Pendapatan lain-lain 212.895.240 214.833 5.202.410.768 2.998.825.008 Kas dikeluarkan dari : Penyaluran pinjaman kemitraan (3.133.500.000) (2.925.000.000) Dana pembinaan kemitraan (176.828.500) (205.148.086) Penyaluran bina lingkungan (1.257.113.588) (541.792.970) Beban pembinaan (13.382.000) - Beban administrasi dan umum (148.317.815) (149.228.063) Pembayaran beban pemeliharaan - (8.242.536) Beban sewa (48.000.000) (48.000.000) Biaya lain-lain (9.879.822) (7.987.730) (4.787.021.725) (3.885.399.385) KAS BERSIH YANG DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)AKTIVITAS OPERASI 415.389.043 (886.574.377) ALIRAN KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Aset neto terikat berakhir pembatasannya - 189.467.410 KAS BERSIH YANG DIPEROLEH DARI AKTIVITAS PENDANAAN - 189.467.410 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 415.389.043 (697.106.967) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.255.296.890 1.952.403.857 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.670.685.933 1.255.296.890 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 3

Catatan atas Laporan Keuangan 1. UMUM a. Pendirian Unit Kerja PKBL Pembentukan Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) adalah pelaksanaan dari Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 316/KMK/1994 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Badan Urusan Milik Negara Nomor: KEP-236/MBU/ 2003 khususnya pasal 2 ayat (1) yang menyatakan "BUMN wajib melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dengan memenuhi ketentuan - ketentuan yang diatur dalam keputusan ini." Sebagai tindak lanjut atas Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003, Dewan Direksi PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) membentuk unit tersendiri yang khusus menangani PKBL sebagaimana termuat dalam Surat Keputusan Direksi. Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER 05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, Peraturan Kementerian BUMN Nomor : PER 20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012, Peraturan Kementerian Nomor : PER-05/MBU/2013 tanggal 01 Mei 2013 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang perubahan keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. b. Dasar Penyusunan Laporan PKBL Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) disusun berdasarkan berbagai peraturan. Peraturan-peraturan pokok yang menjadi dasar penyusunan laporan PKBL adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang usaha kecil ; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ; 3. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Kesehatan Badan Usaha Milik Negara ; 4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan ; 5. Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor SE-04/MBU.S/2007 tanggal 17 Juli 2007 tentang Penerapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, yang kemudian diubah dengan Nomor SE- 02/MBU/wk/2012 tentang penerapan Standar Akuntansi Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang berbasis ETAP dan PSAK. 6. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. 4

Catatan atas Laporan Keuangan 1. UMUM (Lanjutan) c. Struktur Organisasi Unit PKBL PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) merupakan organisasi non struktural berada di bawah Direktur Utama melalui Direktur Administrasi dan Keuangan. Organisasi ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 088 /SKD/DRT.5.1/10/2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang Struktur Organisasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kawasan Berikat Nusantara. Susunan kepengurusan Unit PKBL tahun 2014 adalah sebagai berikut : Kepala Bagian PKBL : Rohbinurwati (pqs) (Sesuai Instruksi No.96/INS/DAK.5.1/08/2013) Kepala Seksi Pembinaan : - Kepala Seksi Administrasi Keuangan : Corina Elawini Kuppa Kepala Seksi Penagihan : Ropii Adapun tugas pokok Unit PKBL Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Menyusun pedoman pengelolaan PKBL yang disahkan oleh Direksi. 2. Menyusun rencana kerja dan anggaran PKBL. 3. Melakukan seleksi administrasi, survei, evaluasi aspek teknis dan aspek keuangan atas kelayakan usaha dan menetapkan kemitraan kepada Mitra Binaan dan dana program bina lingkungan kepada masyarakat. 4. Menetapkan kemitraan kepada Mitra Binaan dan dana program bina lingkungan kepada masyarakat. 5. Menyalurkan dana program kemitraan kepada Mitra Binaan dan dana program Bina Lingkungan kepada masyarakat. 6. Melakukan pemantauan, penagihan, dan pembinaan terhadap Mitra Binaan. 7. Mengadministrasikan dan membukukan kegiatan PKBL. 8. Membuat laporan berkala bulanan yang disampaikan kepada Direksi serta laporan triwulan dan tahunan yang disampaikan kepada Direksi, koordinator BUMN Pembina dan Kementerian BUMN. d. Sumber dan Penggunaan Dana I Program Kemitraan 1. Sumber Dana : a. Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih. b. Saldo dana Program Kemitraan yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2013. c. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional. d. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. 2. Penggunaan Dana : a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian asset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan mitra binaan. b. Pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dan rekanan usaha Mitra Binaan. 5

Catatan atas Laporan Keuangan 1. UMUM (Lanjutan) d. Sumber dan Penggunaan Dana (Lanjutan) I II Program Kemitraan (Lanjutan) c. Beban Pembinaan : 1. Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan. 2. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. 3. Beban Pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan. Program Bina Lingkungan 1. Sumber Dana : a. Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih. b. Saldo dana Program BL yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2013. c. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, apabila ada. 2. Penggunaan Dana : a. Dana Program BL yang tersedia setiap tahun terdiri dari saldo kas awal tahun, biaya yang dialokasikan, pendapatan bunga jasa giro dan/atau deposito yang terealisir serta pendapatan lainnya. b. Apabila pada akhir tahun terdapat sisa kas dana Program BL BUMN Pembina dan BUMN Peduli, maka sisa kas tersebut menjadi saldo kas awal tahun dana Program BL tahun berikutnya. c. Ruang lingkup bantuan Program BL BUMN Pembina : 1. Bantuan korban bencana alam. 2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan 3. Bantuan peningkatan kesehatan 4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum 5. Bantuan sarana ibadah 6. Bantuan pelestarian alam 7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan Usaha kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan maksimal Rp 1.000.000.000 per tahun. c. Dimiliki oleh warga negara Indonesia. d. Merupakan perusahaan yang berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung mau pun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. 6

Catatan atas Laporan Keuangan 1. UMUM (Lanjutan) II Program Bina Lingkungan (Lanjutan) e. Berbentuk perusahaan perorangan, baik yang tidak berbadan hukum, atau yang berbadan hukum termasuk koperasi. f. Telah melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun serta mempunyai potensi prospek usaha untuk dikembangkan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara (PKBL BUMN) yang ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN melalui Surat Edaran No.SE-02/MBU/wk/2012 tentang "Pedoman Akuntansi PKBL BUMN" ("SE-02/2012"), yang merupakan basis akuntansi yang mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Pedoman ini berlaku sejak 1 Januari 2012. Laporan keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas disusun menggunakan dasar kas. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method). Mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah. b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas adalah alat pembayaran yang sah dan siap serta bebas dipergunakaan untuk membiayai kegiatan Unit PKBL yang terdiri dari saldo kas di tangan, saldo bank, dan deposito yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan. c. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra binaan melalui transfer maupun diserahkan secara tunai kepada mitra binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah bersih/pokok yang diharapkan dapat ditagih dari mitra binaan dan Piutang Bunga dicatat secara akrual mengikuti piutang pokok mitra tersebut, bila kualitas pinjaman sudah diragukan maka tidak akan dilakukan akrualisasi piutang bunga mitra binaan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007, penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut : 1. Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. 7

Catatan atas Laporan Keuangan 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (Lanjutan) c. Piutang Pinjaman Mitra Binaan (Lanjutan) 2. Kurang Lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 hari dan belum melampaui 180 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. 3. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 hari dan belum melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. 4. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/ atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Alokasi Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Alokasi penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman diakui saat akhir periode akuntansi dan diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Metode perhitungan yang dipilih adalah secara kolektif berdasarkan prosentase tertentu ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). d. Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pokok mitra binaan tersebut bilamana kualitas pinjaman tersebut lancar dan kurang lancar, bila kualitas pinjaman sudah diragukan maka tidak dilakukan akrualisasi piutang bunga pinjaman mitra binaan. e. Aset Tetap Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya.aset tetap tertentu dapat dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan tarif penyusutan sebagai berikut: Peralatan dan Inventaris kantor 25% f. Aset Tetap Tidak Berfungsi Aset tetap tidak berfungsi diakui pada saat aset tetap direklasifikasi menjadi aset lain - lain, aset tetap yang direklasifikasi menjadi aset tetap tidak berfungsi disusutkan sampai nilai sisa (residu) Rp 1.00 (satu rupiah). Apabila aset tidak dapat digunakan sebelum umur ekonomisnya berakhir, maka nilai aset tersebut harus diturunkan nilainya. g. Pinjaman Bermasalah Pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya dengan cara rescheduling dan reconditioning namun tidak terpulihkan dikelompokkan dalam aset lain-lain dengan nama pos Pinjaman Bermasalah. Pinjaman bermasalah disajikan sebesar nilai pokok pinjaman dikurangi alokasi penyisihan sebesar 100% dari saldo pinjaman bermasalah. Penghapus bukuan pinjaman bermasalah dilakukan setelah ada keputusan hapus buku yang ditetapkan oleh Menteri/RUPS. 8

Catatan atas Laporan Keuangan 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (Lanjutan) h. Angsuran Belum Teridentifikasi Angsuran belum teridentifikasi diakui pada saat angsuran tersebut diterima oleh unit PKBL, besarnya angsuran belum teridentifikasi diukur dan dicatat sebesar nilai nominal yang diterima unit PKBL, saldo pos angsuran belum teridentifikasi akan berkurang pada saat diketahui identitas mitra binaan yang melakukan pembayaran dan jumlah yang teridentifikasi tersebut akan mengurangi saldo piutang mitra binaan. i. Aset Neto Aset Neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat dan Aset Neto Tidak Terikat.Aset Neto Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal.aset Neto Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. j. Pengakuan Penerimaan, Pendapatan, Penyaluran, Beban dan Pengeluaran Pendapatan diakui berdasarkan basis akrual kecuali untuk Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman diakui berdasarkan basis kas dan dicatat/diakui pada saat terealisasi.alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina diakui pada saat RUPS menetapkan besarnya alokasi laba untuk PKBL. Penerimaan Pelimpahan Dana dari PKBL Lain diakui pada saat terjadi transfer dana dari Unit PKBL Lain. Sumbangan diakui pada saat diterima oleh Unit PKBL dan Penggantian Beban Operasional diakui pada saat diterimanya penggantian dana.beban diakui berdasarkan basis akrual maka beban akan dicatat/diakui pada saat terjadinya transaksi. Pengakuan beban bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset. 3. KAS DAN SETARA KAS 2014 2013 Kas 30.388.332 17.715.347 Deposito 300.000.000 300.000.000 Bank 1.340.297.601 937.581.543 Jumlah Kas dan Setara Kas 1.670.685.933 1.255.296.890 Jumlah tersebut merupakan saldo uang tunai dan rekening giro pada tahun 2014 dan 2013 dengan rincian sebagai berikut : Kas : 2014 2013 Program Kemitraan 25.697.326 14.610.317 Program Bina Lingkungan 4.691.006 3.105.030 Jumlah Kas 30.388.332 17.715.347 9

Catatan atas Laporan Keuangan 3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2014 2013 Bank : Program Kemitraan 756.659.028 631.643.557 Program Bina Lingkungan 583.638.573 305.937.986 Jumlah Bank 1.340.297.601 937.581.543 Deposito : BNI Syariah 300.000.000 300.000.000 Jumlah Deposito 300.000.000 300.000.000 4. PIUTANG MITRA BINAAN Akun ini merupakan saldo piutang kepada Mitra Binaan pada tahun 2014 dan 2013 sebagai berikut: A. Berdasarkan Sektor Usaha 2014 2013 Sektor Perdagangan 4.436.924.608 4.419.406.607 Sektor Lainya 1.002.816.956 1.002.816.956 5.439.741.564 5.422.223.563 Dikurang: Alokasi penyisihan piutang pinjaman (944.253.696) (739.665.950) Jumlah Piutang Bersih 4.495.487.868 4.682.557.613 B. Berdasarkan Kualitas Pinjaman 2014 2013 Lancar 4.325.403.500 3.907.614.000 Kurang Lancar 90.558.000 280.271.500 Diragukan 106.711.167 563.297.167 Macet 917.068.897 671.040.896 Jumlah Piutang 5.439.741.564 5.422.223.563 10

Catatan atas Laporan Keuangan 4. PIUTANG MITRA BINAAN (Lanjutan) C. Alokasi Penyisihan Piutang Pinjaman Mitra Binaan 2014 2013 Saldo awal tahun 739.665.950 6.804.948.302 Pemulihan/penggunaan (1.468.764.400) (5.430.694.208) Beban penyisihan (215.155.246) (634.588.144) Jumlah Saldo Akhir 944.253.696 739.665.950 Sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Pedoman Akuntansi PKBL SE-02/MBU/wk/2012 yang mengatur mengenai tarif perhitungan alokasi penyisihan piutang pinjaman mitra binaan berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian selama 2 tahun adalah sebagai berikut : 2014 Jumlah piutang % Akumulasi penyisihan Lancar 4.325.403.500 0,4% 17.301.614 Kurang lancar 90.558.000 5,01% 4.536.955 Diragukan 106.711.167 5,01% 5.346.229 Macet 917.068.897 100% 917.068.897 5.439.741.564 944.253.696 2013 Jumlah piutang % Akumulasi penyisihan Lancar 3.907.614.000 1% 20.710.354 Kurang lancar 280.271.500 6% 15.919.421 Diragukan 563.297.167 6% 31.995.279 Macet 671.040.896 100% 671.040.896 5.422.223.563 739.665.950 5. PIUTANG JASA ADMINISTRASI Saldo Piutang jasa administrasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 402.815.557. 11

Catatan atas Laporan Keuangan 6. ASET TETAP 2014 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan Inventaris dan Peralatan 28.648.900 - - 28.648.900 Akumulasi Penyusutan Inventaris dan Peralatan 27.148.892 1.500.007-28.648.899 Nilai Buku 1.500.008 1 2013 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Harga Perolehan Inventaris dan Peralatan 28.648.900-28.648.900 Akumulasi Penyusutan Inventaris dan Peralatan 25.648.895 1.499.997-27.148.892 Nilai Buku 3.000.005 1.500.008 7. PIUTANG BERMASALAH Akun ini merupakan saldo piutang bermasalah kepada Mitra Binaan sebagai berikut: A. Berdasarkan Sektor Usaha 2014 2013 Sektor Perdagangan 6.778.335.347 6.923.057.948 Jumlah Piutang Bermasalah 6.778.335.347 6.923.057.948 B. Alokasi Penyisihan Piutang Bermasalah 2014 2013 Sektor Perdagangan (6.778.335.347) (6.923.057.948) Jumlah Piutang Bermasalah (6.778.335.347) (6.923.057.948) 12

Catatan atas Laporan Keuangan 7. PIUTANG BERMASALAH (Lanjutan) Perubahan atas saldo piutang bermasalah disebabkan karena adanya Mitra Binaan telah pailit akibat musibah banjir yang berkepanjangan, Mitra Binaan telah pindah alamat tanpa memberitahukan pihak PKBL dan tidak diketemukan alamat baru, dan Mitra Binaan yang telah meninggal dunia ahli warisnya tidak mampu meneruskan membayar sisa angsuran untuk melunasinya. Sesuai Pedoman Akuntansi PKBL dari Kementerian Negara BUMN tersebut di atas, terhadap piutang bermasalah dibentuk penyisihan tidak tertagih 100% yang dibebankan pada laporan aktivitas tahun yang bersangkutan. 8. TINGKAT EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA DAN KOLEKTIBILITAS PENGEMBALIAN PINJAMAN Indikator yang digunakan untuk menilai kinerja Program Kemitraan BUMN sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 adalah tingkat efektivitas penyaluran dana dan kolektibilitas pengembalian pinjaman. Tingkat efektivitas penyaluran dana dihitung dengan cara membagi jumlah dana yang disalurkan dengan jumlah dana yang tersedia. Jumlah dana yang disalurkan adalah seluruh dana yang disalurkan kepada usaha kecil dan Koperasi dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri dari hibah dan bantuan pinjaman, sedangkan jumlah dana yang tersedia terdiri dari saldo awal periode ditambah dengan pengembalian pinjaman, setoran pembagian labaserta pendapatan bunga dari pinjaman. Tabel daftar penilaian tingkat penyerapan dana kemitraan Tingkat Pengembalian % >90 85 s.d 90 80 s.d 85 <80 Skor 3 2 1 0 Sesuai dengan surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara No: S-723/MBU/2013 tanggal 3 Desember 2013 tentang Kinerja Program Kemitraan Tahun 2013 khusus untuk tahun 2013, maka penyerapan di bawah 90% memperoleh skor 3. a. Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Dana yang disalurkan dalam tahun 2014 Penyaluran Pinjaman 3.133.500.000 Hibah 176.828.500 Jumlah 3.310.328.500 Dana yang Tersedia Saldo awal 646.253.874 Alokasi laba dari BUMN Pembina - Angsuran pinjaman 3.106.078.999 Jasa administrasi pinjaman 355.805.300 Jumlah 4.108.138.173 13

Catatan atas Laporan Keuangan 8. TINGKAT EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA DAN KOLEKTIBILITAS PENGEMBALIAN PINJAMAN (Lanjutan) a. Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana (Lanjutan) Jumlah dana yang disalurkan x 3.310.328.500 = Jumlah dana yang tersedia 100% 4.108.138.173 x 100% = 80.60% Skor indikator tingkat penyaluran dana : 1 Dana yang disalurkan dalam tahun 2013 Penyaluran Pinjaman 2.925.000.000 Hibah 301.115.750 Jumlah 3.226.115.750 Dana yang Tersedia Saldo awal 956.833.699 Alokasi laba dari BUMN Pembina - Angsuran pinjaman 2.650.652.422 Jasa administrasi pinjaman 299.569.445 Pendapatan Lain-lain 15.256.766 Jumlah 3.922.312.332 Jumlah dana yang disalurkan x 3.226.115.750 = Jumlah dana yang tersedia 100% 3.922.312.332 x 100% = 82.25% Skor indikator tingkat penyaluran dana : 3 b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman Indikator lain dalam penilaian kinerja PKBL yaitu tingkat kolekbilitas pengembalian pinjaman yang memberi indikasi kemungkinan tertagihnya suatu pinjaman. Tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman merupakan perbandingan antara rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman terhadap jumlah pinjaman yang disalurkan (saldo pinjaman).rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman adalah perkalian antara bobot kolektibilitas (%) dengan saldo pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman (lancar, kurang lancar, ragu-ragu dan macet).bobot kolektibilitas dengan kualitas lancar (100%), kurang lancar (75%), ragu-ragu (25%) dan macet (0%). Tabel daftar Penilaian Kolektibilitas pengembalian pinjaman Tingkat Pengembalian % >70 40 s.d 70 10 s.d 40 <10 Skor 3 2 1 0 14

Catatan atas Laporan Keuangan 8. TINGKAT EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA DAN KOLEKTIBILITAS PENGEMBALIAN PINJAMAN (Lanjutan) b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman (Lanjutan) Saldo piutang pinjaman mitra binaan adalah sebagai berikut: Kualitas Pinjaman Saldo 2014 Bobot Rata-rataTertimbang Lancar 4.325.403.500 100% 4.325.403.500 Kurang lancar 90.558.000 75% 67.918.500 Diragukan 106.711.167 25% 26.677.792 Macet 917.068.897 0% - 5.439.741.564 4.419.999.792 Jumlah saldo piutang tertimbang x 100% 4.419.999.792 x 100% = 81.25 Jumlah saldo piutang 5.439.741.564 Skor indikator tingkat pengembalian pinjaman : 3 Kualitas Pinjaman Saldo 2013 Bobot Rata-rataTertimbang Lancar 4.015.846.000 100% 4.015.846.000 Kurang lancar 326.600.500 75% 244.950.375 Diragukan 336.301.264 25% 84.075.316 Macet 743.475.799 0% - 5.422.223.563 4.344.871.691 Tingkat pengembalian pinjaman: Jumlah saldo piutang tertimbang x 100% 4.344.871.691 x 100% = 80,13% Jumlah saldo piutang 5.422.223.563 Skor indikator tingkat pengembalian pinjaman : 3 9. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan Audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 diselesaikan pada tanggal 31 Maret 2015. 15

Lampiran No. 1 REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2014 dan 2013 TAHUN 2014 dan 2013 1 2 3 4 Sektor Usaha Realisasi Penyaluran Tahun 2013 Rencana Penyaluran Tahun 2014 Realisasi Penyaluran Tahun 2014 Sektor Industri 90.000.000 685.000.000 340.000.000 Sektor Perdagangan 2.675.000.000 1.368.500.000 2.438.500.000 Sektor Perternakan - 30.500.000 45.000.000 Sektor Jasa 160.000.000 675.500.000 310.000.000 Sektor lainnya - 90.500.000 Jumlah 2.925.000.000 2.850.000.000 3.133.500.000 1 2 3 4 Provinsi Realisasi Penyaluran Tahun 2013 Rencana Penyaluran Tahun 2014 Realisasi Penyaluran Tahun 2014 DKI Jakarta 2.469.000.000 2.095.610.000 2.548.500.000 Jawa Barat 398.500.000 754.390.000 585.000.000 Tanggerang 57.500.000 - - Jumlah 2.925.000.000 2.850.000.000 3.133.500.000

Lampiran No : 2.1 PENILAIAN KINERJA SESUAI KEPUTUSAN MENTERI MENEG BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 TAHUN 2013 dan 2014 No. Uraian Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) I. Efektivitas Penyaluran Pinjaman Jumlah dana yang disalurkan Rumus : Jumlah dana yang tersedia X 100% = 3.310.328.500 X 3.226.115.750 = 4.108.138.173 100% 3.922.312.333 X 100% = 80.60% = 82.25% Jumlah dana yang disalurkan : Pinjaman disalurkan 3.133.500.000 2.925.000.000 Realisasi hibah 176.828.000 301.115.750 3.310.328.500 3.226.115.750

Lampiran No : 2.2 PENILAIAN KINERJA SESUAI KEPUTUSAN MENTERI MENEG BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 TAHUN 2014 dan 2013 No. Uraian Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) Jumlah dana yang tersedia : Saldo awal 646.253.874 956.833.699 Alokasi laba dari BUMN Pembina - - Penerimaan pengembalian pinjaman pokok 3.106.078.999 2.650.652.422 Jasa administrasi pinjaman 355.805.300 299.569.445 Pendapatan lain-lain - 15.256.766 4.108.138.173 3.922.312.333 Biaya operasional terdiri dari: Beban Pembinaan 13.382.000 24.553.070 Beban Administrasi 127.116.341 149.228.063 Beban pemeliharaan - 8.242.536 Beban Sewa 48.000.000 Beban lainlain 7.377.389 8.111.695 195.875.730 190.135.364

II. Kolektibitas Pengembalian Pinjaman No. Uraian Tahun 2014 (Rp) Rumus : Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman MB Saldo pinjaman X 100% = 4.419.999.792 5.439.741.564 x 100% = 81.25% Skor = 3 Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman Mitra Binaan Kolektibilitas Saldo Pinjaman Bobot Rata-rata Tertimbang (Rp) (%) (Rp) Lancar 4.325.403.500 100 4.325.403.500 Kurang Lancar 90.558.000 75 67.918.500 Ragu-ragu 106.711.167 25 26.677.792 Macet 917.068.897 0 - Jumlah 5.439.741.564 4.419.999.792

II. Kolektibitas Pengembalian Pinjaman (Lanjutan) No. Uraian Tahun 2013 (Rp) Rumus : Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman MB Saldo pinjaman X 100% = 4.344.871.691 5.422.223.563 x 100% = 80,13% Skor = 3 Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman Mitra Binaan Kolektibilitas Saldo Pinjaman Bobot Rata-rata Tertimbang (Rp) (%) (Rp) Lancar 4.015.846.000 100 4.015.846.000 Kurang Lancar 326.600.500 75 244.950.375 Ragu-ragu 336.301.264 25 84.075.316 Macet 743.475.799 0 - Jumlah 5.422.223.563 4.344.871.691