BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, tentang pengaruh social media marketing, gaya hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha dihadapkan pada tantangan-tantangan yang baru agar dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik yang merupakan kebutuhan

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kembalinya tren rambut era Elvis Presley alias klimis alias gaya pomade,

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi masing-masing dalam mendapatkan konsumen yang diharapkan akan

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang dilakukan diluar rumah termasuk kebiasaan mengikuti trend dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat pendapatan yang semakin meningkat, akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Promosi adalah segala aktifitas marketing atau penjualan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seakan menjadi prioritas utama selain kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya zaman, perekonomian, dan teknologi membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan usaha jasa yang menawarkan berbagai jenis jasa kepada kosumen.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan menjaga penampilan atau grooming adalah hal yang mutlak harus

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kulit saat ini merupakan isu menarik yang menjadi perhatian

public service yang menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam industri jasa sehingga menuntut perusahaan penyedia

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. besar sebagaimana halnya bentuk promosi lain seperti sales promotion, direct

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan key informant serta seluruh informan mengenai Strategi Bauran

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pengusaha bermunculan menghadirkan produk dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak lepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan hidup masyarakat saat ini sangatlah beraneka ragam. Mulai dari kebutuhan primer hingga tersier. Seiring dengan perkembangan zaman, memiliki penampilan yang menarik sudah menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan penampilan yang menarik dan fenomena pria seperti ini biasa disebut dengan pria metroseksual. Dalam perkembangannya, konsep metroseksual mengarah kepada gaya hidup pria perkotaan modern yang berpenghasilan lebih dan sangat peduli kepada penampilan dan citra dirinya. (wikipedia.org). Pria metroseksual menaruh perhatian lebih kepada penampilan. Pria metroseksual cenderung memiliki kepekaan mode dan memilih pakaian berkualitas atau bermerek, serta memiliki kebiasan merawat diri ( grooming) atau kebiasaankebiasaan yang dahulu lazim dikaitkan dengan kaum wanita. Misalnya menyukai kosmetik untuk pria, pergi ke salon atau spa, atau melakukan perawatan tubuh seperti perawatan rambut, kuku dan kulit (wikipedia.org). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel mulai dari tahun 2010-2015 disebutkan bahwa pertumbuhan pasar perawatan pria di Asia, meliputi Filipina, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan juga Indonesia adalah sebesar 9% per tahun. Dari 5.300 responden laki-laki yang disurvei, 84% mengatakan bahwa mereka menggunakan produk perawatan laki-laki karena diyakini dapat membuat mereka merasa lebih baik tentang dirinya sendiri. Hasil

survei diatas membuktikan bahwa konsep metroseksual penting dalam industri fashion dan kosmetik pria, serta dunia pemasaran dan periklanan (kantarworldpanel.com). Faktanya, ada perasaan risih bagi kaum pria bila berada pada satu tempat perawatan dengan wanita. Hal ini lah yang mendorong pelaku usaha untuk mendirikan usaha jasa salon pria. Jika dulu kita hanya mengenal salon untuk kaum wanita, namun kini salon khusus untuk pria mulai bermunculan. Salon pria ini biasa disebut dengan nama barbershop. Inilah tempat para pria masa kini mendapat gaya rambut impian. Ada beberapa hal yang membedakan barbershop dengan tempat pangkas rambut biasa. Barbershop tidak hanya menyediakan jasa potong rambut saja, namun juga menyediakan jasa pijat refleksi, cuci rambut ( creambath), treatment, facial, dan hair color (www.rona.metrotvnews.com, 2015). Untuk daerah di Indonesia khususnya di Kota Padang, barbershop merupakan fenomena baru yang menjadi tren dikalangan pria khususnya kawula muda dalam beberapa tahun belakangan ini. Terbukti dengan semakin banyaknya barbershop yang bermunculan. Konsumen akan mudah menemukan di hampir setiap sudut Kota Padang. Misalnya, di kawasan Jhoni Anwar, Siteba, S Parman, Bandarpurus, Gajah Mada, Pondok, Kismangunsarkoro dan sejumlah tempat lainnya di Kota Padang (www.koran.padek.co, 2016). Menurut pengamat ekonomi di lingkungan Pemerintah Kota Padang Chan (2016) maraknya barbershop di Kota Padang menunjukkan ekonomi kreatif ditengah masyarakat telah berkembang. Apalagi pengelola usahanya berasal dari

kelompok-kelompok anak muda yang dapat membaca peluang bisnis. Tidak bisa dipungkiri, barbershop kini menjadi pilihan utama para pria bergaya urban untuk mencukur maupun menata rambut mereka. Banyaknya bisnis barbershop yang bermunculan menyebabkan terjadinya persaingan pada usaha sejenis. Pemilik barbershop dituntut untuk mampu menerapkan strategi pemasaran yang efektif agar bisa bersaing secara sehat dan mampu mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual (Kotler dan Keller, 2012). Salah satu bentuk strategi pemasaran yang bisa diterapkan agar bisa mempengaruhi konsumen adalah promosi. Tanpa adanya promosi jangan harap konsumen dapat mengenal barbershop yang bersangkutan. Bagi pelaku usaha, kegiatan promosi bertujuan untuk menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan kepada konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalui advertising, sales promotion, publicity, personal selling, direct marketing, event and experience, word of mouth, interactive marketing, dan e-commerce. (Kotler dan Keller, 2012). Di era kemajuan teknologi yang pesat sekarang ini, perusahaan cenderung melakukan kegiatan promosi melalui media sosial di jaringan internet. Berdasarkan survei yang dilakukan global web index di akhir tahun 2015, Indonesia adalah negara yang memiliki pengguna sosial media yang paling aktif di Asia.

Tabel 1.1 Empat Besar Negara Pengguna Internet Paling Aktif Di Asia Tahun 2015 No Negara Persentase Penggunaan 1 Indonesia 79,7 % 2 Filipina 78 % 3 Malaysia 72 % 4 Cina 67 % Sumber: global web index, 2015 Indonesia memiliki 79,7% user aktif di media sosial mengalahkan Filipina 78%, Malaysia 72%, dan Cina 67%. Media sosial yang sering digunakan di negara Indonesia ialah facebook, twitter, instagram. ( www.techno.okezone.com,2015). Jadi, tidak heran jika media sosial merupakan salah satu bentuk promosi yang efektif. Menurut Kotler dan Keller (2012:568) media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan atau sebaliknya. Setelah promosi melalui media sosial dilakukan, sedikit banyaknya konsumen akan merespon informasi produk jasa yang ditawarkan. Dalam pengambilan keputusan pembelian, ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen salah satunya yaitu gaya hidup. Gaya hidup merupakan salah satu dari indikator faktor pribadi. Gaya hidup memiliki peran penting dalam keputusan pembelian konsumen. Konsumen termotivasi untuk membeli produk dalam rangka mempertahankan atau mengejar gaya hidup tertentu. Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya (Kotler dan Amstrong 2008:170). Konsep yang terkait dengan gaya hidup adalah psikografis, dimana psikografis merupakan suatu instrumen untuk mengukur gaya

hidup yang memberikan pengukuran kuantitatif. Psikografis sering dikaitkan sebagai pengukuran AIO ( Activity, Interest, Opinion) yang mengacu pada pengukuran kegiatan, minat, dan pendapat (Kotler dan Keller, 2012). Bagi sebagian pria memiliki potongan rambut yang rapi dan stylish dapat menunjang aktifitas sehari-hari. Mereka akan merasa lebih percaya diri dalam beraktifitas. Begitu juga dengan keinginan atau minat terhadap layanan jasa yang ditawarkan. Seorang pria menginginkan model potongan rambut yang sesuai dengan keinginannya. Ada juga sebagian pria berpendapat bahwa mereka harus memiliki potongan rambut yang sesuai dengan model rambut terbaru. (www.cnnindonesia.com,2015). Selain gaya hidup, keputusan pembelian konsumen juga dapat dipengaruhi oleh kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan salah satu indikator faktor sosial. menurut Kotler dan Keller (2012), kelompok referensi berfungsi sebagai kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kaum pria sebagai konsumen barbershop memiliki kecendrungan mencontoh dan meniru pihak-pihak tertentu yang dijadikannya sebagai panutan. Konsumen barbershop kerap meminta pendapat dari keluarga dan teman mengenai jasa barbershop mana yang akan dipilih. Konsumen barbershop sering menjadikan pendapat orang-orang terdekatnya untuk menggunakan jasa barbershop. Bahkan tidak jarang public figure seperti selebritis dan pemain sepakbola juga dijadikan acuan dalam memilih model potongan rambut (www.gayahidup.republika.co.id, 2016).

Salah satu usaha barbershop yang ada di Kota Padang adalah Ethic Barbershop. Ethic Barbershop merupakan salah satu pelopor munculnya tren barbershop di Kota Padang. Ethic Barbershop berdiri pada 12 Oktober 2013 yang beralamat di Jalan KIS Mangunsakoro Padang. Barbershop ini berada di sebuah ruko dua lantai. (www.koran.padek.co, 2016). Walaupun semakin banyak usaha sejenis yang bermunculan, namun hingga saat ini Ethic Barbershop tetap konsisten menjadi barbershop yang terkenal di Kota Padang. Hal ini terlihat dari data jumlah pengguna jasa Ethic Barbershop pada tahun 2015 dibawah ini : Tabel 1.2 Laporan Jumlah Kunjungan Ethic Barbershop Tahun 2015 Bulan Jumlah Kunjungan Januari 563 Februari 559 Maret 638 April 672 Mei 641 Juni 753 Juli 481 Agustus 710 September 834 Oktober 892 November 815 Desember 847 Sumber : Ethic Barbershop Data diatas menginformasikan bahwa tiap bulannya Ethic Barbershop konsisten ramai dikunjungi oleh konsumen. Ramainya pengunjung Ethic Barbershop juga tidak terlepas dari konsep bisnis utama yang diterapkan oleh Ethic Barbeshop yaitu mampu mengakomodasi citra maskulin dan metroseksual sesuai

dengan profesi serta permintaan konsumennya. Ethic Barbershop tidak akan memberikan model rambut anak sekolahan kepada pekerja kantoran sekalipun pelanggan Ethic Barbershop didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Sebanyak 78 % pelanggan Ethic Barbershop memiliki profesi sebagai pelajar dan mahasiswa (www.exploresumbar.com,2016). Ethic Barbershop juga menerapkan konsep sesuai dengan opini masyarakat Indonesia yang kerap latah mengadopsi gaya rambut masa kini yang sedang tren di dunia. Ethic Barbershop merekomendasikan konsep model rambut selebritis pria yang terkenal kepada konsumennya. (www.exploresumbar.com,2016). Sebagai usaha yang bergerak dibidang jasa, Ethic Barbershop sendiri melakukan promosi dengan menggunakan media sosial internet yaitu facebook, twitter dan instagram (www.exploresumbar.com,2016). Berikut promosi yang dilakukan Ethic Barbershop melalui media sosial instagram. Gambar 1.1 Instagram Ethic Barbershop Sumber : Instagram @ethic_pdg

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pengikut (followers) akun media sosial instagram Ethic Barbershop cukup banyak yaitu berjumlah 2922 followers. Artinya fenomena promosi yang dilakukan Ethic Barbershop melalui media sosial berjalan efektif sehingga menjadikan Ethic Barbershop sebagai salah satu barbershop yang paling disukai oleh kaum pria di Kota Padang. Berdasarkan latar belakang tersebutlah penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh social media marketing, gaya hidup dan kelompok referensi terhadap keputusan konsumen dalam memilih barbershop di Kota Padang khusus untuk pelanggan Ethic Barbershop. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh social media marketing terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa Ethic Barbershop? 2. Bagaimana pengaruh gaya hidup terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa Ethic Barbershop? 3. Bagaimana pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa Ethic Barbershop? 4. Bagaimana pengaruh social media marketing, gaya hidup, dan kelompok referensi secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa Ethic Barbershop?

1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh social media marketing terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Ethic Barbershop. 2. Untuk mengatahui pengaruh gaya hidup terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Ethic Barbershop. 3. Untuk mengetahui pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Ethic Barbershop. 4. Untuk mengetahui pengaruh social media marketing, gaya hidup, dan kelompok referensi secara simultan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Ethic Barbershop. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi kegiatan pemasaran perusahaan yang dilakukan terhadap produk dan jasa yang dihasilkan serta dijadikan sebagai bahan acuan untuk melihat peluang pasar. 1.4.2 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu di bidang pemasaran terutama tentang faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur dan rujukan bagi penelitian yang akan datang. 1.5 Ruang Lingkup Untuk menghindari perluasan pembahasan dan kerancuan ketika menganalisa masalah, maka penelitian ini diberi pembatasan ruang lingkup yaitu

hanya dilakukan pada konsumen yang menggunakan jasa barbershop di Ethic Barbershop saja. Pembahasan yang dilakukan hanya mengenai social media marketing, gaya hidup, kelompok referensi dan keputusan memilih saja. 1.6 Sistematika Penulisan Pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi dalam enam bab utama, yaitu: BAB I : Pendahuluan Yang berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Yang berisikan mengenai, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, konsep promosi, media sosial, social media marketing, gaya hidup, kelompok referensi dan keputusan pembelian. BAB III : Metode Penelitian Berisikan cara-cara yang digunakan hingga analisis dan pengujian yang digunakan pada saat penelitian. BAB IV : Pembahasan Pemaparan serta penjelasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V : Penutup Yang berisikan kesimpulan, kritik dan saran mengenai penelitian yang sudah dilakukan. DAFTAR PUSTAKA : referensi yang digunakan untuk penelitian ini.