BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama dengan guru kelas dan observer. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan dengan beberapa siklus. Penelitian ini dilaksanakan untuk mata pelajaran matematika kelas 4 di SD Negeri Blotongan 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda-beda, ada yang orang tuanya bekerja sebagai petani, buruh, dan ada juga yang bekerja sebagai wiraswasta. Sehingga kebanyakan orang tua siswa tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya. Mereka hanya mengandalkan dan menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah yang menyebabkan siswa hanya belajar di sekolah saja. Sehingga siswa di rumah jarang belajar dan sering main di luar rumah. Adapun mereka belajar saat akan menghadapi ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yaitu variabel pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dan hasil belajar matematika. Pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri sebagai variabel bebas. Hasil belajar matematika sebagai variabel terikat. Adapun rinciannya dijelaskan berikut ini. 1) Pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri berbantuan galeri sebagai variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. Pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan suatu 17

18 pembelajaran dimana siswa menginvestigasi suatu permasalahan (soal) secara bersama-sama dengan kelompoknya. Sedangkan galeri adalah media yang dapat membantu siswa dalam mengerjakan soal. Galeri disini adalah pojok baca atau suatu materi yang dapat membantu siswa dalam mengerjakan soal. Keberhasilan penerapan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dapat diukur menggunakan lembar observasi guru dan siswa. 2) Hasil belajar matematika sebagai variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika adalah kemampuan kognitif berupa nilai tes berbentuk angka yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar matematika diukur menggunakan tes formatif. Penggunaan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri berbantuan galeri ini diberikan kepada siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang semula rendah menjadi meningkat. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model dari Kemmis dan Mc. Tagaart. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis kolaboratif, yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang bekerjasama dengan guru kelas dan observer. Setiap siklus tediri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam gambar berikut ini.

19 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1 Model Penelitian Tindakan oleh Kemmis & Mc Taggart Berdasarkan gambar 1, penelitian akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai proses belajar dan hasil belajar mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat perencanaan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Setelah terlaksananya tindakan akan dilakukan pengamatan jalannya penelitian. Setelah tindakan, akan dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan pada pelaksanaan tindakan pada siklus I dan kemudian diperbaiki untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri maka kegiatan setiap siklus dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Siklus pertama dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dengan melaksanakan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

20 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini meliputi : a) Menyusun RPP matematika dengan materi penjumlahan pecahan sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. b) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran c) Membuat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. d) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru selama mengajar dengan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. e) Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa selama mendapat tindakan dengan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. f) Menyusun soal pretes dan post test untuk melakukan uji validitas. g) Menyusun soal postes siklus I dan soal postes siklus II untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri: Pertemuan Pertama a) Guru menyiapkan bahan ajar dan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara menjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama dan pecahan yang penyebutnya berbeda. d) Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing. e) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang maksud dari tugas yang diberikan oleh guru. f) Ketua kelompok maju untuk mengambil tugas atau LKS (1 kelompok 1 LKS) dan galeri yang diberikan oleh guru tentang penjumlahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. g) Siswa menginvestigasi LKS yang telah diterima.

21 h) Siswa membahas LKS bersama-sama dalam kelompok masing-masing tentang penjumlahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. i) Siswa membahas LKS dengan dibantu oleh materi dalam galeri yang telah disediakan oleh guru. j) Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya di depan kelas. k) Kelompok lain dapat memberi tanggapan dari pembahasan kelompok yang maju. l) Siswa bersama kelompoknya membetulkan apabila ada jawaban yang masih salah. m) Kelompok lain dapat mencatat hasil pembahasan kelompok yang maju. n) Siswa yang belum berhasil diberi motivasi oleh guru. o) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Pertemuan Kedua a) Guru menyiapkan bahan ajar dan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara menjumlahan pecahan campuran dan pecahan pada soal cerita. d) Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. e) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang maksud dari tugas yang diberikan oleh guru. f) Ketua kelompok maju untuk mengambil tugas atau LKS (1 kelompok 1 LKS) dan galeri yang diberikan oleh guru tentang penjumlahan pecahan campuran dan pecahan pada soal cerita. g) Siswa menginvestigasi LKS yang telah diterima. h) Siswa membahas LKS bersama-sama dalam kelompok masing-masing tentang penjumlahan pecahan campuran dan pecahan pada soal cerita.

22 i) Siswa membahas LKS dengan dibantu oleh materi dalam galeri yang telah disediakan oleh guru. j) Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya di depan kelas. k) Kelompok lain dapat memberi tanggapan dari pembahasan kelompok yang maju. l) Siswa bersama kelompoknya membetulkan apabila ada jawaban yang masih salah. m) Kelompok lain dapat mencatat hasil pembahasan kelompok yang maju. n) Siswa yang belum berhasil diberi motivasi oleh guru. o) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Pertemuan Ketiga a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menjumlahkan pecahan biasa berpenyebut sama. b) Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menjumlahkan pecahan biasa berpenyebut tidak sama. c) Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. d) Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran. e) Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menjumlahkan pecahan campuran dengan pecahan biasa. f) Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. g) Siswa mengerjakan soal postes. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan ditunjukkan pada aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dalam proses pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

23 matematika penjumlahan dan pengurangan pecahan pada siswa kelas 4 semester 2 SD Negeri Blotongan 01 Salatiga. 3. Tahap Pengamatan Tahap ini dilakukan selama penelitian ini berlangsung. Peneliti berkolaborasi dengan guru matematika untuk melakukan observasi. Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi siswa dan guru. 4. Tahap Refleksi Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan ke siklus berikutnya. Untuk siklus berikutnya, kegiatan dan tahapannya sama dengan siklus I namun ada penambahan sebagai penyempurnaan dari siklus sebelumnya. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data a) Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap pertemuan. b) Tes Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Tes dalam penelitian ini adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam

24 pembelajaran matematika tentang operasi hitung pecahan dengan menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk pengumpulan data suatu penelitian. Instrumen penilaian yang akan digunakan adalah: a. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses observasi ketika dalam pembelajaran yang mencakup pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam penerapan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. Pada lembar observasi guru dan siswa pengisiannya menggunakan tanda checklist ( ) pada kolom yang telah tersedia. Berikut ini adalah kisi - kisi lembar observasi guru dan siswa : Tabel 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru No Aspek Indikator No.item Jumlah 1. Kegiatan Awal a. Mengawali pelajaran b. Menyampaikan tujuan 1,2 3,4 2 2 pembelajaran dan apersepsi 2. Kegiatan Inti a. Menyampaikan materi pembelajaran b. Memfasilitasi siswa dalam diskusi c. Membimbing membuat 5,6,7 8,9,10,11,12 13 3 5 1 kesimpulan 3. Kegiatan Akhir a. Tindak lanjut 14,15 2 Jumlah 15

25 Tabel 2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa No Aspek Indikator No.item Jumlah 1. Kegiatan Awal a. Siap menerima pelajaran 1,2 2 2. Kegiatan Inti a. Interaksi positif dengan guru b. Disipilin dalam belajar c. Mendiskusikan permasalahan d. Mempresentasikan hasil diskusi e. Membuat rangkuman 3,4,5 6,7 8,9,10 11,12,13,15 3 2 3 4 14 1 3. Kegiatan Akhir a. Tindak lanjut 16 1 Jumlah 16 b. Lembar Evaluasi Siswa Lembar evaluasi siswa diberikan kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individual sehingga dapat diketahui hasil atau kemampuan siswa secara individu setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan pembelajaan Group Investigation (GI) berbantuan galeri. c. Butir soal tes Instrumen butir soal tes pada lembar evaluasi siswa bertujuan untuk mengetahui hasil dari belajar siswa serta mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Instrumen butir soal berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 30 soal pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Berikut ini kisi-kisi butir soal pada tabel 3, tabel 4, dan tabel 5:

26 Tabel 3 Kisi -Kisi Soal Pretes Matematika Standar Kompetensi 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 6.2 Menyederhana kan berbagai bentuk pecahan. Indikator 1. Mencari pecahan yang senilai. 2. Mencari pecahan yang paling sederhana. 3. Membandingkan dua pecahan. 4. Mencari nilai pengganti yang sebanding. Item Pada Tes 1, 2, 3, 4, 8, 9, 11 5, 6, 7, 10, 14, 17, 18, 25 12, 13, 19, 20, 23, 24, 26, 27 15, 16, 21, 22, 28, 29, 30 Jumlah Item Jumlah 30 7 8 8 7

27 Tabel 4 Kisi -Kisi Soal Postes Matematika Siklus I Standar Kompetensi 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 6.3 Menjumlahkan pecahan Indikator 1. Menjumlahkan pecahan dengan penyebut sama 2. Menghitung penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama 3. Menghitung penjumlahan pecahan campuran 4. Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penjumlahan pecahan (penyebut sama, tidak sama, campuran). Item Pada Jumlah Tes Item 1,2,3,4,5,6,7 7 8,9,10,11,12, 13,14,15 16,17,18,19, 20,21,22 23,24,25,26, 27,28,29,30 Jumlah 30 8 7 8

28 Tabel 5 Kisi -Kisi Soal Postes Matematika Siklus II Standar Kompetensi 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 6.4 Mengurangkan pecahan Indikator 1. Mengurangkan pecahan dengan penyebut sama 2. Menghitung pengurangan pecahan dengan penyebut tidak sama 3. Menghitung pengurangan pecahan campuran 4. Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pengurangan pecahan (penyebut sama, tidak sama, campuran). Item Pada Jumlah Tes Item 1,2,3,5,6,7,8 7 4,9,10,11,12, 13,14,15 16,17,18,19, 20,21,22 23,24,25,26, 27,28,29,30 Jumlah 30 8 7 8 Uji instrumen butir soal tes diujicobakan dan dihitung menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas. Untuk mendapatkan data yang baik, instrumen yang dibuat harus baik. Instrumen yang baik harus valid dan reliabel. Namun pada soal tes diuji tingkat kesukaran masing-masing item untuk mengetahui kesetaraan soal. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Tingkat validitas dapat dilihat pada output Item-Total Statistic pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Hasil nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan nilai r tabel. Penelitian ini menggunakan r tabel dengan signifikansi 0,05 melalui uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396. Instrumen valid apabila nilai r hitung pada

29 kolom Corrected Item-Total Correlation r tabel, instrumen tidak valid apabila nilai r hitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation < r tabel. Menurut Slameto (2012) dalam Wardani, dkk, (2012:338) tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal semakin mudah, sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal makin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dihitung dengan rumus sebagai berikut: P = Keterangan : P = indeks tingkat kesukaran B = jumlah peserta didik yang menjawab betul N = jumlah peserta didik Ukuran baik tidaknya soal tes yang disusun, umumnya didasarkan pada pertimbangan bahwa soal tes itu harus seimbang antara soal mudah, sedang dan sukar. Menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan rentang nilai tingkat kesukaran menurut Wardani, dkk (2012:339) yang dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Rentang Nilai Tingkat Kesukaran 0,00 0,25 Sukar 0,26 0,75 Sedang 0,76 1,00 Mudah Hasil uji tingkat kesukaran soal pretes dari 20 item terdiri 5 soal sukar yaitu item nomor 15, 16, 20, 21, dan 22. Soal sedang terdiri dari 9 item yaitu item nomor 5, 7, 10, 14, 25, 26, 27, 28, dan 30. Soal mudah terdiri dari 6 item yaitu item nomor 1, 3, 4, 8, 17, dan 18. Hasil uji tingkat kesukaran soal postes Siklus I dari 20 item terdiri dari 3 soal sukar yaitu item 19, 21, dan 27. Soal sedang terdiri dari 11 item yaitu item 4, 8, 10,

30 11, 15, 17, 18, 22, 23, 24, dan 28. Soal mudah terdiri dari 6 item yaitu item 1, 2, 5, 7, 9, dan 14. Hasil uji tingkat kesukaran soal postes II dari 20 item terdiri dari 4 soal sukar yaitu item 25, 26, 28, dan 30. Soal sedang terdiri dari 9 item yaitu item 10, 11, 12, 15, 16, 17, 20, 21, dan 22. Soal mudah terdiri dari 7 item yaitu item 1, 2, 7, 8, 9, 23, dan 24. 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian. Ada 2 indikator kinerja yaitu indikator proses dan indikator hasil. 1. Indikator Proses indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri. Pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri tercapai apabila berada pada kategori yang baik. Kategori yang baik yaitu pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dan tidak ada catatan berupa masukan atau perbaikan dari observer. 2. Indikator Hasil indikator hasil dari penelitian ini dilihat dari hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika siswa sudah mencapai nilai di atas 60. 3.6 Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dengan cara reduksi data, paparan data, dan penarikan simpulan. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes dengan cara mengumpulkan data, menyajikan data, mengolah data, dan membuat simpulan. Kemudian hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan antar siklus.