LAMPIRAN A NERACA MASSA PENGOLAHAN WAFER STICK. Tabel A.1. Formulasi Opak Wafer Stick Bahan % Tepung terigu. 100 Tapioka. 12 Air.

dokumen-dokumen yang mirip
Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat

APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS. A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick.

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

LAMPIRAN I PERHITUNGAN NERACA MASSA

III. METODOLOGI PENELITIAN

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN NERACA MASSA

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

PROSES PRODUKSI WAFER STICK DI PT. PANCA SEJATI MITRA DINAMIKA SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Metodologi Penelitian

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

METODE. Bahan dan Alat

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

LAMPIRAN A SIKLUS PLAN DO CHECK ACT

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Metodologi Penelitian

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

Transkripsi:

LAMPIRAN A NERACA MASSA PENGOLAHAN WAFER STICK Tabel A.1. Formulasi Opak Wafer Stick Bahan % Tepung terigu 100 Tapioka 12 Air 160 Minyak 2,4 Gula pasir 3 Coklat bubuk 10 Vanili bubuk 0,03 Pewarna 0,01 Lesitin 0,56 Keterangan: Persen berat bahan berdasarkan berat tepung terigu Sumber: Matz, 1972 Tabel A.2. Formulasi Krim Wafer Bahan % Gula pasir 45 Margarin 23 Coklat bubuk 27 Susu bubuk 4,8 Pewarna 0,03 Essence 0,1 Keterangan: Persen berat bahan berdasarkan berat total adonan Sumber: Matz, 1972 Kapasitas produksi Operasi pabrik Satuan massa Satuan hari : 475.201 kemasan/hari; 4.564,91 kg terigu/hari : 9 jam/hari; 1 shift kerja : kg : hari 38

39 1. Pencampuran Bahan a. Opak Wafer Stick Masuk kg Keluar kg Tepung terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin 4.564,91 547,78 7.303,93 109,45 136,93 456,47 1,36 0,45 25,55 Adonan opak wafer stick Sisa adonan (0,01% x 13.146,83) 13.145,52 1,31 Total 13.146,83 Total 13.146,83 b. Krim Wafer Stick Masuk kg Keluar kg 691,89 Krim 353,44 Sisa krim (0,01% x 414,89 1.535,44) 73,35 0,44 1,43 Gula pasir Margarin Coklat bubuk Susu bubuk Pewarna Essence 1.535,29 0,15 Total 1.535,44 Total 1.535,44 2. Pemanggangan Masuk kg Keluar kg Adonan wafer stick 13.145,52 Opak wafer stick Uap air (57,41% x 13.145,52) Sisa adonan (0,01% x 13.145,52) 5.597,37 7.546,84 1,31 Total 13.145,52 Total 13.145,52

40 3. Pendinginan Masuk kg Keluar kg Opak wafer stick 5.597,37 Opak wafer stick Uap air (0,05% x 5.597,37) 5.594,58 2,79 Total 5.597,37 Total 5.597,37 4. Filling Masuk kg Keluar kg Opak wafer stick Krim 5.594,58 1.535,29 Wafer stick utuh Krim yang menempel pada alat (0,01% x 1.535,29) Opak yang terbuang (0,005% x 5.594,58) 7.129,44 0,15 0,28 Total 7.129,87 Total 7.129,87 5. Pemotongan Masuk kg Keluar kg Wafer stick utuh 7.129,44 Wafer stick potongan Wafer hancuran (0,01% x 7.129,44) Defect (0,01% x 7.129,44) 7.128,02 0,71 0,71 Total 7.129,44 Total 7.129,44 6. Pengemasan Masuk kg Keluar kg Wafer stick potongan 7.128,02 Wafer stick dalam 7.128,02 kemasan Total 7.128,02 Total 7.128,02

LAMPIRAN B PERHITUNGAN JUMLAH LIMBAH CAIR YANG DIHASILKAN PER HARI Menurut Cahya (2010), untuk pabrik wafer stick dengan kapasitas produksi 7,1 ton/hari dibutuhkan air pencuci 1.674 L/hari dengan rincian pada Tabel B.1. dan Tabel B.2. Tabel B.1. Jumlah Kebutuhan Larutan Detergen dan Air Pembilas Jenis mesin Jumlah Asumsi @ pemakaian (L) Mixer adonan 4 30 Frekuensi pembersihan Kebutuhan larutan detergen (L) Kebutuhan air pembilas (L) 120 240 Mixer wiecon 1 20 20 40 1 kali tiap hari Storage tank 5 15 75 150 Mesin wafer stick 8 8 64 128 TOTAL 279 558 TOTAL LARUTAN DETERGEN DAN AIR PEMBILAS 837 Asumsi: jumlah air pembilas adalah 2 x larutan detergen Tabel B.2. Jumlah Kebutuhan Larutan Desinfektan dan Air Pembilas Jenis mesin Jumlah Asumsi @ pemakaian (L) Mixer adonan 4 30 Frekuensi pembersihan Kebutuhan larutan detergen (L) Kebutuhan air pembilas (L) 120 240 Mixer wiecon 1 20 20 40 1 kali tiap hari Storage tank 5 15 75 150 Mesin wafer stick 8 8 64 128 TOTAL 279 558 TOTAL LARUTAN DESINFEKTAN DAN AIR PEMBILAS 837 Asumsi: jumlah air pembilas adalah 2 x larutan desinfektan Total air limbah yang dihasilkan per hari adalah: = total larutan detergen & air pembilas + total larutan desinfektan & air pembilas = 837 + 837 41

42 = 1.674 L/hari = 1.674 kg/hari (berat jenis air = 1 kg/l) Total limbah cair yang dihasilkan per hari adalah: = total air limbah + total padatan = 1.674 + 2,92 = 1.676,92 kg Komposisi limbah cair yang dihasilkan adalah: Air 1.674kg / hari = x 100% = 99,8% 1.676,92kg / hari Padatan 2,92kg / hari = = 0,2% 1.676,92kg / hari Selama proses pengolahan, padatan dalam limbah cair berkurang sebanyak 2,63 kg pada proses penyaringan dan 0,26 kg pada proses koagulasi. Pada akhir proses pengolahan limbah, padatan yang tersisa menjadi: = 2,92 2,63 0,26 = 0,03 kg Limbah cair yang dialirkan ke lingkungan sebesar 1.674,36 kg dengan komposisi sebagai berikut: Air 1.674,33kg / hari = = 99,999% 1.674,36kg / hari Padatan 0,03kg / hari = = 0,001% 1.674,36kg / hari

LAMPIRAN C STRUKTUR ORGANISASI PABRIK WAFER STICK 43

LAMPIRAN D LOKASI PABRIK WAFER STICK 44

LAMPIRAN E TATA LETAK PABRIK WAFER STICK 45

46 Keterangan: A : Ruang Produksi B : Gudang Bahan Baku C : Gudang bahan pengemas D : Gudang bahan jadi E : Toilet pria F : Ruang ganti pria G : Ruang sanitasi pekerja H : Ruang ganti wanita I : Toilet wanita J : Laboratorium QC K : Ruang kepala Plant Manager L : Toilet kantor M : Ruang rapat N : Ruang karyawan O : Lobi kantor P : Ruang cuci Q : Dapur makan R : Ruang makan S : Toilet luar pria T : Toilet luar wanita U : Poliklinik V : Koperasi W : Musholla X : Area parkir Y : Pos satpam Z : Ruang formulasi AA : Kantor pengolahan limbah BB : Gudang penyimpanan bahan kimia CC : Ruang generator DD : Bak penyaringan EE : Bak koagulasi FF : Bak penampungan sementara

LAMPIRAN F PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR 1. Filter (Saringan) Tahap awal dari pengolahan limbah cair adalah menghilangkan zat padat yang mempunyai ukuran partikel besar dengan cara melewatkan limbah cair tersebut melalui filter. Perencanaan peralatan filter adalah sebagai berikut. Bahan : stainless steel Spesifikasi : - Lebar lubang saringan 5 mm - Jarak antar lubang 24,40 mm - Kecepatan alir 0,3-0,6 m/s (Sumber: Metcalf dan Eddy, 1979) 2. Bak Penyaringan dan Bak Koagulasi Bak penyaringan dan bak koagulasi berfungsi untuk menampung dan mengolah limbah cair. Bentuk : kotak persegi panjang Bahan : beton Kemiringan untuk mengambil lumpur 7,5 o Kapasitas limbah 1.676,92 kg 47

48 ρ limbah cair = 996,38 kg/m 3 Debit air limbah 1.674kg / hari = 3 996,38kg / m = 1,6801 m 3 /hari Volume bak yang direncanakan = p x l x t = 2 x 1 x 1,5 = 3 m 3 panjang tinggi tebal beton Sudut kemiringan 7,5 o lebar 3. Bak Penampungan Sementara Bak ini berfungsi untuk menampung limbah cair yang telah mengalami proses penyaringan dan koagulasi yang kemudian akan dibuang ke sungai. Volume bak yang direncanakan = p x l x t = 2 x 1 x 2 = 4 m 3 4. Pompa Laju aliran (Q) = 1.680,1 L/hari = 1,6801 m 3 /hari = 1,6801 m 3 /9 jam = 0,1867 m 3 /jam = 6,5925 ft 3 /jam = 0,1099 ft 3 /menit = 0,8222 gpm

49 ρ limbah cair = 996,38 kg/m 3 = 62,20 lbm/ft 3 µ air = 0,7924 cp (asumsi suhu limbah cair = 30 o C) Asumsi aliran turbulen: Diameter pipa = 2 inch nominal Diameter dalam = 2,067 inch (Singh, Table 2.3) Luas daerah alir per pipa (A) = ¼ π x ID 2 = ¼ π x 2,067 2 = 3,35 inch 2 Q 145 kecepatan alir rata-rata (V) = A 60 0,1099 145 = = 0,0793 ft/s 3,35 60 NRe ρ V ID = µ 0,000672 12 62,20 0,0793 2,067 = 0,7924 0,000672 12 = 1.595,55 Faktor friksi (f) = 0,0100 (Singh, Figure 2.16) Asumsi digunakan : 1 buah valve, Le/D = 7 2 buah standart elbow 90 o, Le/D = 32 5 ft 15 ft 2 ft 2,5 ft 2,5 ft 15 ft

50 Panjang pipa ekuivalen (Le) = (2 x 32 x 2,067/12) + (1 x 7 x 2,067/12) = 11,024 + 1,206 = 12,230 ft Panjang pipa lurus (L) = 2,5 + 2,5 + 15 + 5 = 25 ft 2 F 2 f V ( L + Le) = g ID /12 2 2 0,0100 0,0793 (25 + 12,230) = 32,741 2,067/12 = 0,0008 ft.lbf/lbm Wf 2 g δv δp = δz + + + F gc 2gc ρ 2 32,174 0,0793 (1 1) = (15 2) + + + 0,0008 32,174 2 32,174 62,20 = 13,0009 ft.lbf/lbm HP yang dibutuhkan Wf Q ρ = 60 7,481 550 13,0009 0,8222 62,20 = 60 7,481 550 = 0,0027 HP Efisiensi pompa = 20% (Peters, Figure 13-27) Brake HP 0,0027 = = 0,014 HP 0,2 Efisiensi motor = 75% (Peters, Figure 13-27) HP 0,014 = = 0,019 HP 0,75

LAMPIRAN G CARA KERJA PENGUJIAN MUTU LIMBAH CAIR Keterangan: Seluruh pengujian mutu limbah cair menggunakan 2 sampel limbah cair yaitu limbah sebelum diproses (inlet) dan limbah setelah diproses (outlet). A. Pengujian ph 1. Masukkan + 200 ml sampel limbah cair ke beaker glass 250 ml. 2. Bilas bagian ujung ph meter dengan menggunakan akuades kemudian keringkan dengan menggunakan kertas tissue. 3. Celupkan bagian ujung ph meter ke dalam sampel hingga angka yang ditunjukkan konstan. 4. Catat angka tersebut sebagai ph sampel. B. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) 1. Pastikan alat yang digunakan dalam keadaan bersih, kering, dan steril. 2. Pipet 5 ml sampel limbah cair, masukkan ke labu takar 50 ml. 3. Tambahkan akuades hingga mencapai tanda terra. 4. Pipet 5 ml sampel dalam labu takar 50 ml, masukkan ke dalam erlenmeyer. 5. Tambahkan 15 ml akuades. 6. Tambahkan 0,5 gram HgSO 4 dan beberapa batu didih (+ 1 gram). 7. Tambahkan 10 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 0,25 N. 8. Hubungkan dengan pendingin Liebig. 9. Tambahkan 30 ml larutan Ag 2 SO 4 melalui bagian atas pendingin Liebig sedikit demi sedikit. 51

52 10. Panaskan di atas pemanas listrik selama 2 jam, matikan pemanas dan dinginkan. 11. Tambahkan 2-3 tetes indikator ferroin. 12. Titrasi sampel dengan larutan ferro amonium sulfat (FAS) 0,1 N hingga warna merah kecoklatan. 13. Catat volume titrasi. 14. Lakukan langkah 6-12 terhadap akuades sebagai blanko (jumlah akuades yang digunakan 20 ml). 15. Menghitung COD dengan rumus: ( A B)8000N f COD( miligram/ LiterO2 ) = ml contoh Keterangan: A = Volume FAS untuk blanko B = Volume FAS untuk uji N = Normalitas FAS f = faktor pengenceran bahan uji C. Pengujian Total Padatan Tersuspensi 1. Mengoven cawan porcelain dan kertas saring dengan suhu 103-105 o C selama 1 jam. 2. Memasukkan cawan porcelain dan kertas saring ke dalam desikator selama 30 menit. 3. Menimbang berat cawan porcelain dan kertas saring (berat awal). 4. Meletakkan kertas saring di atas corong dan menuangkan sampel. 5. Mengoven cawan porcelain dan kertas saring yang telah diberi sampel selama 1 jam dan memasukkan ke dalam desikator selama 30 menit. 6. Menimbang berat cawan porcelain dan kertas saring (berat akhir). 7. Menghitung TSS dengan rumus: TSS = (berat akhir berat awal) x 10000

LAMPIRAN H KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN PENGUJIAN MUTU LIMBAH CAIR A. Pengujian ph 1. ph meter Fungsi : untuk mengukur ph limbah cair Jumlah : 1 2. Beaker glass 250 ml Fungsi : untuk menampung sampel limbah cair yang akan diukur dengan ph meter Merek : Schott Duran Jumlah : 3 + 7 cadangan = 10 3. Akuades Fungsi : untuk membilas elektroda pada ph meter Kebutuhan : 15,6 L/tahun 4. Kertas tissue Fungsi : untuk mengeringkan elektroda pada ph meter setelah dibilas dengan menggunakan akuades Kebutuhan : 12 roll/tahun B. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) 1. Labu takar 50 ml Fungsi : untuk mengencerkan sampel limbah cair yang akan dianalisa Merek : Schott Duran 53

54 Jumlah : 2 + 8 cadangan = 10 2. Botol semprot Fungsi : untuk menampung akuades Bahan : plastik Jumlah : 1 + 4 cadangan = 5 3. Pipet volume 5 ml Fungsi : untuk memipet sampel limbah cair yang akan dianalisa Merek : Schott Duran Jumlah : 4 + 6 cadangan = 10 4. Erlenmeyer 250 ml Fungsi : tempat sampel dan bahan-bahan kimia yang telah direaksikan dan akan dititrasi Merek : Schott Duran Jumlah : 3 + 7 cadangan = 10 5. Gelas ukur 50 ml Fungsi : untuk mengukur akuades dan Ag 2 SO 4 Merek : Schott Duran Jumlah : 2 + 8 cadangan = 10 6. Pipet volume 10 ml Fungsi : untuk memipet K 2 Cr 2 O 7 Merek : Schott Duran Jumlah : 1 + 9 cadangan = 10

55 7. Beaker glass 100 ml Fungsi : untuk menampung Ag 2 SO 4 sebelum dituang ke pendingin liebig dan tempat untuk membuat indikator ferroin Merek : Pyrex Jumlah : 5 + 5 cadangan = 10 8. Pendingin liebig + selang Fungsi : sebagai pendingin balik Jumlah : 3 + 1 cadangan = 4 9. Pemanas listrik Fungsi : untuk mereflux uap dengan kondensor agar zat organik volatil tidak lenyap Jumlah : 3 + 1 cadangan = 4 10. Pipet tetes Fungsi : untuk menambahkan larutan ataupun akuades sampai tepat garis batas dan untuk memipet indikator ferroin Jumlah : 5 + 15 cadangan = 20 11. Buret 50 ml Fungsi : alat untuk menitrasi sampel limbah cair Jumlah : 2 + 3 cadangan = 5 12. Beaker glass 1 L Fungsi : tempat untuk membuat larutan K 2 Cr 2 O 7 dan Ferro Amonium Sulfat Merek : Schott Duran

56 Jumlah : 3 + 3 cadangan = 6 13. Bulb Fungsi : menyedot sampel dan bahan kimia yang digunakan Bahan : karet Jumlah : 5 14. Spatula Fungsi : untuk menghomogenkan larutan Bahan : kaca Jumlah : 10 15. Akuades Fungsi : untuk mengencerkan sampel, sebagai blanko analisa, dan untuk membilas alat-alat analisa Kebutuhan : 48 L/tahun 16. HgSO 4 Fungsi Kebutuhan 17. Batu didih Fungsi Kebutuhan 18. K 2 Cr 2 O 7 Fungsi Kebutuhan : untuk menghilangkan gangguan klorida dalam sampel : 0,5 g/hr x 3 sampel x 26 hr/bln x 12 bln/thn = 468 g/tahun : untuk membuat pemanasan agar merata : 1 g/hr x 3 sampel x 26 hr/bln x 12 bln/thn = 936 g/tahun : sebagai oksidator : 114,74 g 115 g/tahun (9.360 ml dengan konsentrasi 0,25 N)

57 19. Ag 2 SO 4 Fungsi : sebagai katalisator Kebutuhan : 438,048 g 439 g (28.080 ml dengan konsentrasi 0,1 N) 20. Ferroin Fungsi : sebagai indikator untuk menentukan titik akhir titrasi Kebutuhan : 3,12 g/tahun (312 ml dengan konsentrasi 1%) 21. Ferro Amonium Sulfat (FAS) Fungsi : larutan untuk menitrasi sampel limbah cair Kebutuhan : 730,08 g 731 g/tahun (18.720 ml dengan konsentrasi 0,1 N) C. Pengujian Total Padatan Tersuspensi 1. Timbangan analitis Fungsi : menimbang berat cawan porcelain, kertas saring, dan suspensi Merek : Metler Toledo Bahan : stainless steel Jumlah : 1 2. Desikator Fungsi : untuk menyimpan cawan porcelain setelah dipanaskan Jumlah : 1 + 1 cadangan = 2 3. Oven Fungsi : mengeringkan sampel yang akan diukur total padatan tersuspensinya Merek : LabDepot Tipe : OV47425

58 Temperatur : 10 250 o C Jumlah : 1 4. Cawan porcelain Fungsi : sebagai tempat sampel dan kertas saring Jumlah : 2 + 8 cadangan = 10 5. Corong Fungsi : untuk menyaring sampel limbah cair Bahan : kaca Jumlah : 2 + 8 cadangan = 10 6. Erlenmeyer 100 ml Fungsi : tempat menampung hasil penyaringan sampel limbah cair Merek : Schott Duran Jumlah : 2 + 8 cadangan = 10 7. Pipet volume 20 ml Fungsi : untuk memipet sampel limbah cair yang akan disaring Merek : Pyrex Jumlah : 2 + 8 cadangan = 10 8. Penjepit Fungsi : untuk menjepit cawan porcelain saat dimasukkan dan dikeluarkan dari oven Bahan : stainless steel Jumlah : 1 + 4 cadangan = 5 9. Beaker glass 100 ml Fungsi : sebagai tempat menampung sampel limbah cair sebelum disaring

59 Merek : Pyrex Jumlah : 2 + 3 cadangan = 5 10. Kertas saring Whatman no. 40 Fungsi : untuk menyaring sampel limbah cair dan mendapatkan suspensi dalam sampel Kebutuhan : 2 lmbr/hr x 26 hr/bln x 12 bln/thn = 624 lembar/tahun