11.4 Kegiatan atau aktivitas dan mang-mang yang ada pada stasiun

dokumen-dokumen yang mirip
SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

sejauh 25 km.1 Kemudian jalur itu berkembang dan sampai kirn Indonesia dengan janngan di Jawa dan 3 daerah di Sumatera.2 Sekarang lebih dikenal

STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

LHOKSEUMAWE COMMUTER & CENTRAL STATION ERWIN MUNTAZAR

1.4. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN 1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN DAFTAR ISI BAB IPENDAHULUAN1

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

REDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

PENGEMBANGAN KAWASAN BUMI PERKEMAHAN KEPURUN KLATEN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

DAFTAR ISI BAB I... 0 PENDAHULUAN PENGERTIAN JUDUL LATAR BELAKANG Kawasan Betawi Condet Program Pemerintah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BETAWI DI CONDET DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME

BAB V HASIL RANCANGAN

Observasi Tak Langsung 11

STASIUN MANGGARAI JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI YOGYAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG PARKIR + CBD(CENTRAL BUSINESS DISTRICT)- SOLO

Terminal Penumpang Terpadu di Pelabuhan Makassar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR NO.456/WM.FT.H6/TA/2012

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN

MUSEUM DIRGANTARA AR 40Z0 - TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMESTER I 2007/2008. Oleh : Arvin Kustiawan

BAGIAN LIMA KONSEP PERENCANAAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...

BAB III: DATA DAN ANALISA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

Pelabuhan Teluk Bayur

Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstraksi Daftarlsi Dafta Gambar DaftarTabel

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ± LEMBAR PENGESAHAN ±± LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR MOTTO ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Book Center di Pantai Banua Patra Balikpapan Pengolahan Ruang Luar Sebagai Gathering Space DAFTAR ISI

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN STASIUN PASAR SENEN

LEMBAGA PENDIDIKAN KEJURUAN KECANTIKAN DI YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kemudian memunculkan ide dasar dalam perancangan sekolah alam Junrejo batu, lebih ide dasar konse dari perancangan akan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

1.1 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Kereta Api Sejarah Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia.1

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

UNIVERSITAS DIPONEGORO TERMINAL BUS TIPE A KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR TRI WIDAYANTO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

STASIUN KERETA API PENUMPANG GEDEBAGE BANDUNG

BALAI PELATIHAN KERJA DI KLATEN

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

1.1.3 Kenyamanan Termal Pasifsebagai faktor penentu perancangan

PENGANTAR TEKNIK TRANSPORTASI TERMINAL. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

BAB V KESIMPULAN. BAB V Kesimpulan dan Saran 126

Skema 4.1 skema kajian konsep dan fungsi yang diajukan Sumber : penulis, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Casmaolana, Perencanaan Struktur Rangka... I-1 DIV PPL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PASAR KERAJINAN BAMBU DI JAMBU KULON KLATEN. ( Sebagai Pusat Informasi, Promasi, dan Rekreasi )

Transkripsi:

DAFTAR 1ST Lembar Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstraksi Daftarlsi Daftargambar Daftarskema Daftar tabel I - - v V11 IX xn XIV BAB I PENDAniJLUAN 1.1 Latar belakang i 1.2 Permasalahan jq 1.3 Rumusan permasalahan 14 1.4 Tujuandan sasaran 14 1.5 Lingkup pembahasan is 1.6 Metoda 1S 1.7 Sistematika penulisan ^ BAB TI TEORI TENTANG PERKERETAAPIAN, DATA EKSISTING DAN TINJAUAN PERKEMBANGAN STASIUN KERETA API KUTOARJO II. 1Teori tentang perkeretaapian 17 11.2 Klasifikasi stasiun kereta api lg 11.3 Tmjauan perkembangan stasiun kereta api Kutoarjo 28 11.4 Kegiatan atau aktivitas dan mang-mang yang ada pada stasiun KA Kutoarjo ->.-, 11.5 Sistem sirkulasi bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 35 11.6 Penampilan lingkungan bangunan stasiun 38 11.7 Tmjauan lingkungan stasiun kereta api Kutoarjo 39 11.8 Kesimpulan 40

BAB HI ANALISIS TENTANG PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT DARl PERKEMBANGAN STASIUN KERETA API KUTOARJO III. 1Prediksi jumlah penumpang dan sarana stasiun kereta api Kutoarjo 43 111.2 Aktivitas atau kegiatan pada stasiun kereta api Kutoarjo 49 111.3 Kebutuhan ruang pada stasiun kereta api Kutoarjo 52 111.4 Sistem sirkulasi pada bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 62 111.5 Analisis site bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 75 111.6 Analisis tata ruang luar dan dalam atau zoning pada bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 70 111.7 Penampilan bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 80 111.8 Bahan dan struktur bangunan 89 TII.9 Analisis utilitas infrastruktur 99 HI. 10 Kesimpulan o^ BAB IV KONSEP PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API KUTOARJO IV. 1Konsep perkembangan sarana dan jumlah penumpang stasiun kereta api Kutoarjo o^ IV.2 Konsep aktivitas atau kegiatan pada stasiun kereta api Kutoarjo 97 IV.3Konsep kebutuhan dan besaran mang bangunan pada stasiun kereta api Kutoarjo 100 IV.4 Konsep sistem sirkulasi bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 104 104 IV.5 Konsep site plan pada stasiun kereta api Kutoarjo 111 IV.6 Konsep tata ruang atau zoning pada stasiun kereta api Kutoarjo 114 IV.7Konsep penampilan bangunan stasiun kereta api Kutoarjo 115 IV.8 Konsep bahan dan struktur bangunan 122 IV9 Konsep sistem utilitas atau infrastruktur 125 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi11

DAFTAR GAMBAR Gambar I.l : Peta kabupaten Purworejo dalam propinsi Jawa tengah 2 Gambar 1.2 : Peta wilayah kab. Purworejo J Gambar 1.3: Kondisi sirkulasi bangunan dengan crossing antara KA dengan penumpang ^ Gambar 1.4: Kondisi tempat penyeberangan pada jalur rel 6 Gambar 1.5: Kondisi crossing antara penumpang dengan penumpang pada entrance ^ Gambar 1.6: Kondisi tempat parkir pengunjung 7 Gambar 1.7: Kondisi ruang parkir pengunjung dan pengeiola i Gambar 1.8: Kondisi peron yang tidak dilindungi atap 8 Gambar T.9: Kondisi hall yang berfungsi juga sebagai tempat antri tiket 9 Gambar III: Stasiun kecil lg Gambar 11.2: Stasiun sedang ]q Gambar 11.3: Stasiun besar 1Q Gambar II.4: Stasiun siku-siku 01 ^ i Gambar II.5: Stasiun siku-siku?] Gambar II.6: Stasiun siku-siku oj Gambar II.7: Stasiun paralel 77 Gambar II.8: Stasiun pulau -,-> Gambar II.9: Stasiun semenanjung?0 Gambar 11.10: Standar dimensi gerbong kereta api 25 Gambar 11.11: Sistem pengamanan benipa tanda 26 Gambar 11.12: Sistem pengamanan berupa sinyal 27 Gambar 11.13: Sistem sirkulasi luar bangunan stasiun KA Kutoarjo 35 Gambar II. 14: Sistem sirkulasi dalam bangunan dan crossing yang terjadi 37 Gambar II. 15; Sistem sirkulasi parkir 38 Gambar IT. 16: Tampak stasiun kereta api Kutoarjo 39 Gambar II. 17: Site plan serta lingkungan 39 Gambar 111. 1: Kondisi kantin yang terkesan tertutup 47

Gambar III.2: Pola sistem sirkulasi luar bangunan 6^ Gambar II1.3: Pola sistem sirkulasi alternatif 1 65 Gambar III.4: Pola sistem sirkulasi alternatif 2 66 Gambar II1.5: Jembatan penyeberangan di atas peron 70 Gambar III.6: Tempat penyeberangan sejajar peron 70 Gambar III.7: Tempat penyeberangan di bawah peron 7] Gambar III.8: Analisa site pada stasiun kereta api Kutoarjo 77 Gambar III.9: Zoning ruang?g Gambar III. 10: Ketinggian peron yang sejajar dengan dengan rolling stock gerbong kereta api so Gambar III, 11 Salah satu ciri bangunan stasiun kereta api dengan bentuk memanjang n, Gambar in. 12: Bentukan atauornamen lengkung pada entrance 81 Gambar ITT. 13: Peron dengan atap yang melindungi dari panas dan hujan 81 Gambar III. 14: Pertukaran udara/ventilasi silang pada ruangan 83 Gambar 111.15: Pemanfaatan vegetasi dan panas matahari 84 Gambar III. 16: Pemanfaatan vegetasi sebagai pengarah jalan 84 Gambar III. 17: Tritisan sebagai elemen honsontal pelindung bangunan dan panas matahari dan hujan 85 Gambar III. 18: Elemen vertikal pelindung matahari 85 Gambar III. 19: Contoh-contoh atap limasan dengan lubang angin-angm 87 Gambar 111.20: Stasiun Tanah Abang dengan arsitektur tropis 87 Gambar III.21: Stasiun Pal Merah dengan bentuk tropis 88 Gambar 111.22: Stasiun Gambir dengan penampilan bangunan tropis 88 Gambar 111.23: Stasiun Bandung dengan atap tropis 89 Gambar 111.24: Dinding batu bata dengan lapisan V2 bata 90 Gambar 111.25: Pondasi foot plate 91 Gambar 111.26: Contoh konstruksi atap rangka baja dengan bentangnya 92 Gambar 111.27: Sistem penangkal petir 94 Gambar IV.l: Konsep sistem sirkulasi luar bangunan 105 Gambar 1V.2: Konsep tempat penyeberangan di atas peron 107

Gambar IV.3: Konsep tempat penyeberangan sejajar peron 107 Gambar IV.4: Konsep site plan stasiun KA Kutoarjo ip, Gambar IV.5: Tinggi peron sejajar dengan rolling stock gerbong KA 115 Gambar IV.6: Satu cin bangunan stasiun KA dengan bentuk memanjang 116 Gambar IV.7: Bentukan / ornamen lengkung pada entrance i [6 Gambar IV.8: Peron dengan atap sebagai pelindung panas matahari dan hujan..116 Gambar IV9: Pertukaran udara / ventilasi silang pada ruangan 118 Gambar IV. 10: Pemanfaatan vegetasi untuk pelindung dan panas matahari 119 Gambar IV. 11: Pemanfataan vegetasi untuk pengarahjalan 119 Gambar IV. 12: Trititsan sebagai elemen honsontal pelindung bangunan dan panas dan hujan p^ Gambar IV. 13; Contoh elemen vertikal pelindung panas matahari 120 Gambar IV 14: Contoh-contoh atap tropis dengan lubang angin-angin 121 Gambar IV. 15: Dinding batu bata dengan lapisan V2 bata 123 GambarIV.16:Pondasi foot plate p4 Gambar 1V. 17: Contoh konstmksi rangka atap baja dengan bentangnya 124 Gambar IV18: Sistem penangkal petir 327 XI

DAFTAR BAGAN/SKEMA Bagan II. 1: Struktur organisasi struktur organisasi stasiun KA Kutoarjo 35 Bagan 11.2: Alur sirkulasi stasiun KA Kutoarjo 36 Bagan III.1: Pola pergerakan pengeiola 49 Bagan III.2: Pola pergerakan penumpang pada fase keberangkatan 50 Bagan III.3: Pola pergerakan penumpang pada fase kedatangan 50 Bagan III.4: Pola kegiatan penjemput 51 Bagan III.5: Pola kegiatan pedagang 59 Bagan I1I.6: Pola kegiatan pedagang -9 Bagan III.7: Pola kedekatan hubungan kelompok ruang 6{ Bagan III.8: Pola hubungan mang dengan pemisahan jalur sirkulasi antara keberangkatan dan kedatangan 70 Bagan III 9: Kedekatan hubungan ruang pengeiola dengan pengunjung 73 Bagan III. 10: Kedekatan hubungan ruang pengeiola dengan pengunjung 74 Bagan III. 11: Kedekatan hubungan mang dengan sistem operasional perjalanan keretaapi 74 Bagan III 12: Sistem penyediaan air bersih 9? Bagan TTI. 13: Sistem pembuangan air kotor 93 Bagan 111.14: Sistem pembuangan air hujan 9^ Bagan 111.15: Sistem penyediaan tenaga listrik 9-3 Bagan III. 16: Sistem pengudaraan buatan /air conditioning 95 Bagan IV.l :Konsep pola kegiatan pengeiola 97 Bagan IV.2 :Konsep pola kegiatan penumpang fase keberangkatan 98 Bagan IV.3 :Konsep pola kegiatan penumpang fase kedatangan 98 Bagan IV.4 :Konsep pola kegiatan penjemput 98 Bagan IV.5 :Konsep pola kegiatan pedagang 98 Bagan 1V.6 :Konsep pola kegiatan pedagang 98 Bagan IV.7:Pola kedekatan hubungan kelompok mang 103 Bagan IV8 : Konsep pola hubungan ruang dengan pemisahan sirkulasi keberangkatan dan kedatangan 108 XI1

Bagan IV.9 :Kedekatan hubungan ruang pengeiola dengan pengunjung 109 Bagan IV.10: Kedekatan hubungan mang pengeiola dengan pengunjung 110 Bagan IV. 11: Kedekatan hubungan mang pengeiola dengan sistem operasional perjalanan KA, j0 Bagan IV12: Konsep sistem penyediaan air bersih 125 Bagan IV13: Konsep sistem pembuangan air kotor 126 Bagan IV14: Konsep sistem pembuangan air hujan!26 Bagan IV. 15: Konsep sistem distnbusi tenaga listnk ]26 Bagan IV16: Konsep sistem pengudaraan buatan 12g Xli!

DAFTAR TABEL Tabel I.l :Data jumlah penumpang tiap tahun di stasiun KA Kutoarjo 4 Tabel II. 1: Jadwal dan keberangkatan KA di stasiun Kutoarjo 29 Tabel II.2: Data jumlah penumpang tiap tahun di stasiun KA Kutoarjo 32 Tabel III. 1: Kebutuhan ruang pada stasiun KA Kutoarjo 56 Tabel I1I.2: Kelompok dan besaran mang stasiun KA Kutoarjo 57 Tabel IV. 1: Konsep kebutuhan ruang pada stasiun KA Kutoarjo 100 Tabel IV.2: Konsep kelompok dan besaran mang stasiun KA Kutoarjo 101