BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 7 bulan. Dan penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 7 bulan. Dan penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Mei 2017. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah pada PT. Bank Central Asia,Tbk cabang Pasar Tanah Abang. Adapun alasan dilakukannya penelitian di tempat ini adalah karena lokasi ini menjadi obyek penelitian merupakan tempat yang menerapkan Leader member exchange (LMX) dan Organitational Citizen Behavior (OCB) yang berpengaruh terhadap kinerja kerja para karyawan. B. Design penelitian Design yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis kausal, menurut Sugiyono (2014) design kausal adalah hubungan sebab akibat antara variabel independent dan variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan pengujian hipotesis statistik.dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh Leader member exhange (LMX) dan Organitational citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja kerja karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk dengan pengujian statistik untuk mengetahui pengaruh Leader member exchange (LMX) dan Organitational citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja kerja. 37

38 C. Definisi dan operasional variabel Berdasarka judul proposal skripsi yamg diambil penulis yaitu pengaruh Leader Member Exchange(LMX) dan organitational citizeship behavior (OCB) terhadap kinerja kerja pada PT. Bank Central Asia,Tbk. Maka penulis mendeinisikan masing-masing variabel sebagai berikut. 1. Definisi Variabel Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Variabel eksogen Variabel eksogen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel endogen atau terikat (Sugiyono, 2014). Variabel eksogen pada penelitian ini adalah disiplin. b) Variabel endogen Variabel endogen atau variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Variabel endogen pada penelitian ini adalah kinerja karyawan.

39 1) Devinisi Leader Member Exchange Liden et al. (1997) mengusulkan bahwa fokus dari anggota terlibat dalam timbal balik umum (tinggi LMX) hubungan adalah tentang pengembangan lebih lanjut hubungan, bahkan jika mereka telah dalam hubungan untuk waktu yang lama. Dengan kata lain, sebagai hubungan yang positif terus berkembang, anggota akan semakin terlihat untuk dimasukkan ke dalam usaha. Individu yang hubungannya tidak berkembang melampaui tingkat yang lebih rendah dan yang telah di hubungkan untuk jangka waktu yang lebih lama cenderung mengerahkan sedikit usaha masa depan, meninggalkan mereka dengan hubungan kualitas yang lebih rendah. Adapaun dimensi dan indikator sebagai berikut : a) Afeksi (Affect ) Afeksi timbal balik yang dimiliki atasan dengan bawahan yang didasarkan terutama pada ketertarikan secara pribadi dari pada pekerjaan atau nilai-nilai. Indikator dari afeksi adalah ketertarikan pada pekerjaan atau nilai-nilai. b) Loyalitas ( Loyality ) Ungkapan dukungan terhadap tujuan dan karakter pesonal dari anggota hubungan atasan bawahan yang secara umum konsisten dari satu situasi ke situasi lain. Indikator dari loyalitas adalah kepercayaan terhadap inividu.

40 c) Kontribusi (Contribution) presepsi dari tingkat aktivitas orientasi kerja setiap anggota dalam dyad saat ini diletakan kearah tujuan bersama dalam hubungan atasan bawahan. Indikator dari kontribusi adalah presepsi dari seyiap anggota ke arah dan tujuan bersama. d) Respon profesional ( Profesional respect ) presepsi pada tingkat dimana setiap anggota membentuk suatu reputasi, baik di dalam atau diluar organisasi. Peresepsi tersebut dapat didasarkan pada data sejarah tentang seseorang. Indikator dari respon profesional adalah pengalaman pribadi seseorang. 2) Devinisi Organitational Citizenship Behavior (OCB) Menurut Organ (2006) OCB adalah perilaku atau sikap karyawan yang dilakukan dengan sukarela,tulus, senang hati tanpa dikendalikan oleh perusahaan. Karyawan yang memiliki OCB di dalam dirinya akan melakukan tugasnya dengan baik tanpa adanya perintah atau paksaan dari perusahaan. Adapun dimensi dan indikator sebagai berikut : a) Aultrisme (Altruism) Membantu rekan kerja dalam tugas menolong karyawan yang sedang kesulitan dengan indikator sebagai berikut Menolong

41 karyawan yang sedang kesulitan,tidak pilih kasih dalam menolong. b) Sifat berhati-hati (Countsciencetiousness ) Melaksanakan tugas melebihi kerja mereka. memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi iklim yang positive diantara karyawan dengan indikator Memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi,menjangkau jauh kedepan demi tugas. c) Sportifitas (Sportmanship ) Menahan diri dari keluhan tentang hal-hal yang tidak berarti. menjaga hubungan baik menghargai dan memperhatikan orang lain dengan indikator sebagai berikut menjaga hubungan baik, Menghargai dan memperhatikan orang d) Kebajikan sipil ( Civic virtue ) Partisipasi dalam organisasi kewargaan bertanggung jawab terhadap pekerjaan serta meningaktakan kualitas pekerjaan dengan indikator bertanggung jawab terhadap pekerjaan,meningkatkan kualitas pekerjaan.

42 3) Devinisi Kinerja kerja Gomes (2003) menyatakan bahwa kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu.\ a) Kuantitas pekerjaan (Quantity of work ) Jaminan hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu yang ditentukan dengan indikator sebagai berikut.bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan organisasi.mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan yang ditargetkan. b) Kualitas pekerjaan (Quality of work) Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya dengan indikator sebagai berikut. Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur organisasi. Mampu memberikan mutu pelayanan pada organisasi dengan baik. c) Pengetahuan mengenai pekerjaan (Job knowledge ) Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya denga indikator sebagai berikut. Bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. d) Keaslian gagasan (Creativity )

43 Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakantindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul dengan indikator sebagai berikut. Mampu bekerja sama dengan keterampilan yang dimiliki. e) Bekerja sama (Cooperative ) Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain sesama anggota organisasi dengan indikator sebagai berikut. Mampu bekerja sama dengan sesama anggota organisasi yang lainnya. f) Kesadaran dan dapat dipercaya (Dependability ) Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan menyelesaikan tugas dengan indikator sebagai berikut. Mampu bekerja dengan kesadaran penuh dan dapat dipercaya. g) Semangat melaksanakan tugas baru (Initiative) Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya dengan indikator sebagai berikut. Selalu bersemangat dalam melakkan pekerjaan yang bersifat baru dan mempunyai semangat yang tinggi h) Kualitas pribadi (Personal qualities) Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi dengan indikator sebagai berikut. Mempunyai kepribadian yang santun. Bersikap ramah dan sopan terhadap orang lain

44 2. Operasional variable Definisi operasional menurut Widjono dalam Putri (2015) adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan penelitian. Definisi ini juga disebut definisi subjektif karena disusun berdasarkan keinginan orang yang akan melakukan penelitian. Adapun variabel penelitian dan definisi operasional dari penelitian ini dijelaskan dalam tabel dibawah ini Tabel 3.1 Variabel Leader Member Exchange Dimensi Indikator 1. Afeksi (Affect ) a. Mempunyai banyak humor b. Disukai orang lain sebagai teman c. Menyukai atasan sebagai rekan 2. Loyalitas (Loyality ) a. Kepercayaan terhadap individu b. Mempertahankan keberadaan bawahan c. Suka membela terhadap kejujuran dalam melakukan kesalahan 3. Kontribusi (Cotribution ) a. Melakukan usaha extra untuk memenuhi tujuan kerja b. Selalu bekerja keras dalam melakukan pekerjaan c. Bekerja melebihi yang diminta dalam uraian pekerjaan

45 4. Respon profesional (Profesional respect) a. Terkesan dengan pengetahuan yang dimiliki atasan. b. Mengagumi keahlian professional atasan c. Menghormati penhgetahuan dan kompetensi yang dimiliki atasan Sumber Lyden dan Maslyn(1998) Tabel 3.2 Variabel Organitational Citizenship Behavior Dimensi Indikator 1. Alturisme (Alturism ) a. Memberikan orientasi terhadap karyawan baru. b. Selalu membantu rekan kerja yang membutuhkan. c. Meluangkan waktu untuk membantu rekan kerja. 2. Sifat berhati-hati (Conscientiousness) a. Mengikuti peraturan dan prosedur. b. Menyelesaikan pekerjaan lebih awal. c. Memberikan informasi secara spontan 3. Sportifitas (Sprotmanship) 4. Komitmen (Civic virtue) a. Menghabiskan banyak waktu untuk hal yang sepele. b. Membesarkan masalah yang tidak besar. c. fokus pada kesalahan dalam pekerjaan bukan pada isi positifnya. a. Mengikuti perkembangan di dalam organisasi. b. Melakukan hal yang kurang penting tetapi dapat meningkatkan nama baik perusahaan

46 c. Mengambil resiko dalam menyatakan keyakinan dalam berpendapat. Sumber Organ (2006) Tabel 3.2 Variabel kinerja kerja Dimensi 1. Kuantitas pekerjaan (Quantity of work) 2. Kualitas pekerjaan (Quality of work) 3. Pengetahuan mengenai pekerjaan (Job knowledge) 4. Keaslian gagasan (Creativity) 5. Bekerja sama (Cooperative) 6. Kesadaran dan dapat dipercaya (Dependability) 7. Kualitas pribadi (Personal qualities) 8. Semangat melaksanakan tugas baru (Initiative) Indikator a. Bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan organisasi. b. Mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan yang ditargetkan. a. Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur organisasi. b. Mampu memberikan mutu pelayanan pada organisasi dengn baik. a. Bekerja sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki a. Mampu bekerja sama dengan sesama anggota organisasi yang lainnya. a. Mampu bekerja dengan kesadaran penuh dan dapat dipercaya. a. Selalu bersemangat dalam melakukan pekerjaan yang bersifat baru dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi. a. Mempunyai kepribadian yang santun b. Bersikap ramah dan sopan terhadap orang a. Selalu bersemangat dalam melakukan pekerjaan yang bersifat baru dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Sumber Gomes (2001)

47 D. Skala pengukuran Variabel Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut sugiyono (2009) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala data yang digunakan adalah skala interval. Menurut sekaran (2006) skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak kontruk. Dalam pengukuran menggunakan skala Likert ini, peneliti memberikan skor pada setiap masing-masing instrument pertanyaan atau pernyataan yang mempunyai gradasi dari yang sangat negatif sampai dengan yang sangat positif dengan skor sebagai berikut: Tabel 3.4 Skala Pengukuran Likert Pertanyaan Kode Nilai Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Netral N 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber :Sugiyono (2013)

48 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013) mengatakan, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam peneliitian ini populasi yang dimaksud adalah karyawan magang PT Bank Central Asia di bagian operasional. Jumlah populasinya adalah sebesar 40 orang. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2013) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Pengertian sampling jenuh (sensus) atau definisi sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, 40 0rang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kepustakaan (library research) dan kuesioner. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dimana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti (Sugiyono, 2010). Teknik pengumpulan

49 data dengan kuesioner ini yaitu dengan cara peneliti membagikan kuesioner kepada karyawan Magang PT. Bank Central Asia, Tbk. G. Metode Analisis Data. 1. Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2014) karakteristik responden dari karakteristik jawaban kuesioner statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. perhitungan prosentase. 1) Deskripsi responden Mendeskripsikan karakteristik responden mencakup jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman, jabatan. 2) Deskripsi jawaban kuesioner Mendeskripsikan jawaban kuesioner responden dengan melihat rata-rata jawaban responden dan berapa banyak responden yang menjawab 5 (SS), 4 (S), 3 (N), 2 (TS), dan 1 (STS). 1. PLS (Partial Least Square) Jenis data dalam peneklitian ini menggunakan component atau Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksud kan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi komplektisitas yang tinggi dan dekungan teori yang rendah (Ghozali, 2011).

50 Tujuan dari PLS adalah mencari hubungan linear prediktif oftimal yang ada pada data 1) Evaluasi Measurement (outer) Model Outer Model sering disebut juga (Outer Relation atau Measurement Model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Block dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut: χ = Λ x ξ + ε x y = Λ у η + ε у Dimana x dan y adalah indikator atau manifest variabel laten eksogen dan endogen ξ dan η, sedangkan Λ x dan Λ у merupakan matrik lopading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Residual yang diukur dengan ε x dan ε у dapat diinterpresentasikan sebagai kesalahan pengukuran (Ghozali, 2011). a) Convergent Validity Pengujian Convergent validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2011), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,60 maka akan didrop model. Berikut adalah rumus cronbach alpha.

51 r11 n σt2 σt2 = Reliabilitas yang dicari = Jumlah item pertanyaan yang di uji = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total b) Discriminant Validity Pengujian discriminant validity, indikator reflektif dapat dilihat pada cross-loading antara indikator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk yang lain. Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat Square root of Average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk korelasi dengan konstruk lainnya dalam model, makadikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Berikut ini rumus menghitung AVE.

52 c) Composite Reliability Pengujian composite reability bertujuan untuk menguji reabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite teability maupun cronbach alpa 0,7 hal ini berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisoner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. 2) Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah menjabarkan dalam kerangkla konseptual.ppengujian terhadap model structural dilakuakan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian terhadap model struktural (uji hipotesis) dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: a) Nilai R-Square Melihat R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R- square untuk variabel laten endegen sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 dalm model structural mengidentifikasi bahwa model tersebut baik, moderat, lemah. b) Goodness of Fit Model Pengujian Goodness of Fit Model struktural pada inner model menggunakan nilai predictive-relavance ( Q 2 ). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance.

53 c) Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur) Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model structural harus signifikan. Nilai signifikan ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistic pada algorithm boostrapping report nilai signifikansi T-statistic harus lebih 1,96. Selain itu, penentuan signifikansi juga dapat ditentukan dengan membandingkan p-value dengan tingkat ketidakyakinan.jika p-value lebih kecil dari alfa (α) 0.05; maka hipotesis diterima. Sebaliknya, jika p-value lebih besar dari alfa (α) 0.05; maka hipotesis ditolak.