BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang sesuai dengan perkembangan budaya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang bertujuan untuk menyakinkan nasabah agar mau menempatkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

7. Surat Survei. 8. Catatan Bimbingan Skripsi. 9. Daftar Riwayat Hidup BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik unik

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, memberikan banyak peluang bisnis yang bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. dunia perbankan untuk dapat memperoleh banyak nasabah dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. perantara antara pihak yang mengalami surplus of funds untuk diproduktifkan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

Analisis kepuasan terhadap pelayanan pt. Btn (bank tabungan negara) persero.tbk capem kemanggisan : MOHAMAD EFENDI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan. Dan ketatnya persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat berkaitan dengan pelayanan produk dan jasa yang ditawarkan. Seiring dengan meningkatnya intensitas dan jumlah pesaing yang menuntut setiap perusahaan untuk memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan dari yang dilakukan pesaing. Perusahaan yang berkinerja baik akan selalu memperhatikan kualitas yang tidak terbatas pada produk atau jasa, dan juga pada aspek proses, sumber daya manusia, dan lingkungan. Dengan demikian, hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai pasar (Atmawati dan Wahyudin, 2007). Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan. Dimana, kualitas dapat memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Salah satunya dengan cara mengadakan perbaikan terus menerus (continous improvement) dengan tujuan memuaskan konsumen ataupun pelanggannya. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan konsumen yang telah ada agar tetap loyal maupun menarik konsumen baru. Salah satu untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah dengan melalui pelayanan yang diberikan kepada konsumen, tingkat kualitas

2 pelayanan tidak hanya dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan tetapi juga harus dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan. Dalam perkembangannya saat ini semakin banyak perusahaanperusahaan baru yang bermunculan dibidang jasa perbankan. Dengan semakin banyaknya pesaing dalam bisnis sejenis, pelanggan memiliki banyak pilihan dalam mengkonsumsi produk-produk atau jasa yang ditawarkan. Hal tersebut menciptakan iklim persaingan yang semakin ketat dimana para pelaku bisnis dituntut untuk lebih kompetitif dan proaktif dalam menerapkan sebuah metode guna meningkatkan daya saing perusahaan. Setiap perusahan atau Bank bersaing tidak hanya untuk menjadi yang terbaik, akan tetapi juga dituntut untuk memiliki nilai lebih (competitive value) yang mampu membedakan perusahaan dengan pesaingnya. Pelayanan pelanggan saat ini merupakan sebuah trend metode alternatif dalam persaingan pemasaran khususnya dalam menarik dan mempertahankan nasabah. Dengan semakin tingginya kualitas pelayanan yang diberikan, diharapkan akan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dari segi pelayanan pelanggan. Dalam memberikan pelayanan yang optimal, pada konteks teori consumer behavior, kepuasan lebih banyak didefenisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sehingga disini kepuasan memiliki arti sebagai hasil dari penilaian (persepsi) konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan di mana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang. Seorang pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan suatu nilai dari pelayanan yang diberikan oleh produsen (Bank) atau penyedia jasa. Nilai pelayanan ini bisa berasal dari kualitas

3 pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan atau Bank. Pelayanan yang berkualitas dapat diukur hanya melalui kinerja pelayanan yang diberikan perusahaan (pelayanan yang optimal). Kinerja merupakan representasi paling baik dari persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Penilaian kinerja pelayanan ini dapat dilakukan dengan menilai lima faktor dominan atau penentu kualitas jasa, menurut Buchari Alma (2013 : 284) lima faktor tersebut yaitu: 1. Tangible (Kasat Mata), adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi yang baik, menarik, terawat. Berarti hal-hal yang berwujud pada sebuah jasa harus dengan tepat memproyeksikan kualitas jasa yang harus diberikan. Komponen tangible dikembangkan dari teori Fandy Tjiptono (2004:238) meliputi: dukungan peralatan modern, fasilitas fisik memadai, kerapihan dan kebersihan karyawan, materi komunikasi. 2. Reliability (Keandalan), adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya dan konsisten. Komponen reliability dikembangkan dari marketing scales Fandy Tjiptono (2004 : 238) meliputi: menepati janji, perhatian dalam penyelesaian masalah, pelayanan yang benar, tidak melakukan kesalahan. 3. Responsivenes (Cepat Tanggap), adalah kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan konsumen. Komponen tanggapan dikembangkan dari teori Fandy Tjiptono (2004 : 239) meliputi sebagai berikut: penjelasan layanan mudah dimengerti, layanan secara tepat, cepat dan tanggap, bersedia membantu pelanggan, kepekaan pada permasalahan pelanggan.

4 4. Assurance (Jaminan), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen. Komponen assurance dikembangkan dari teori Fandy Tjiptono (2004 : 239) meliputi : tanggung jawab dan kepercayaan pelanggan, keamanan dan jaminan dalam transaksi, kesopanan dan keramahan, penguasaan jasa yang ditawarkan. 5. Empathy (Empati), adalah kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada langganan. Komponen empati dikembangkan dari teori Fandy Tjiptono (2004:240) meliputi sebagai berikut: perhatian secara pribadi, pelayanan yang nyaman, perhatian kepentingan pelanggan dan pemahaman kebutuhan khusus para pelanggan. Dari lima faktor penentu kualitas pelayanan tersebut, pelanggan akan merespon apa yang telah didapat dan dirasakannya. Jika pelayanan yang dilakukan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya atau mampu memberikan kepuasan, maka kemudian nasabah akan memberikan penghargaan berupa loyalitas. Seorang pelanggan atau nasabah yang puas cenderung akan menyampaikan rasa kepuasannya kepada orang lain, baik dalam bentuk cerita (word of mouth), atau memberikan rekomendasi. Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi perusahaan atau Bank. Bila dilihat dari segi peta persaingan Bank papan atas di Indonesia pada beberapa tahun ini, persaingan perbankan terlihat memang begitu kompetitif. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas pelayanan prima perbankan yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) periode 2011-2012 menghadirkan Bank Service Excellence Monitor (BSEM) mengenai daftar 10 Bank terbaik di Indonesia peraih Best Service Excellence.

5 Dan berikut ini adalah daftar 10 Bank peraih Best Service Excellence periode 2011-2012 yang dikeluarkan oleh Marketing Research Indonesia: Tabel 1.1 Daftar 10 Bank terbaik di Indonesia dilihat dari segi kualitas pelayanan Peringkat Nama Bank 1 PT Bank Mandiri 2 PT Bank Permata 3 PT Bank International Indonesia (BII) 4 PT Bank Negara Indonesia (BNI) 5 PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) 6 PT Bank OCBC NISP 7 PT Bank CIMB Niaga 8 PT Bank Danamon Indonesia 9 PT Bank Central Asia (BCA) 10 PT Bank Tabungan Negara (BTN) Sumber : www.infobanknews.com Jasa Bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara termasuk negara Indonesia, disamping terjadinya persaingan bisnis yang sangat ketat khususnya dibidang perbankan, dalam kegiatan transaksi jual beli barang atau jasa konsumen juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari pemerintah seperti yang telah di atur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dalam Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Dan dijelaskan juga bahwa bperlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum. Tujuan ditetapkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen adalah :

6 1. Meningkatan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri 2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan atau jasa 3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen 4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi 5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur bertanggung jawab dalam berusaha dan 6. Meningkatkan kualitas barang dan atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen. Dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dijelaskan pula bahwa lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat adalah lembaga non pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen. Salah satunya adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau disingkat (YLKI), merupakan sebuah organisasi masyarakat yang bersifat nirlaba dan independen yang didirikan pada tanggal 11 Mei 1973. Keberadaan YLKI diarahkan pada usaha meningkatkan kepedulian kritis konsumen atas hak dan kewajibannya, dalam upaya melindungi dirinya sendiri, keluarga serta lingkungannya. (Sumber : www.ylki.or.id:2014).

7 Salah satu Bank yang berpengaruh besar dalam pembangunan ekonomi di Indonesia adalah Bank Tabungan Negara (BTN), selama ini Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan Bank pertama yang lebih memfokuskan kegiatan pada penyediaan pembiayaan perumahan rakyat sebagai visi dari Bank BTN, sehingga Bank BTN merupakan perusahaan publik yang menjadi pemimpin pasar dalam pembiayaan perumahan di Indonesia. Hal ini terbukti dengan Bank BTN telah dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan kredit perumahan bagi masyarakat sejak tahun 1974. Namun, salah satu dari misi yang dimiliki Bank BTN yaitu meningkatkan produk, jasa, dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. Adapun jasa dan pelayanan yang dimiliki oleh Bank BTN salah satunya adalah SPP online BTN. SPP online BTN merupakan layanan Bank BTN bagi perguruan tinggi/sekolah dalam menyediakan delivery channel menerima setoran biaya-biaya pendidikan secara online. Salah satu perguruan tinggi yang menjalin perjanjian kerja sama dan menggunakan jasa fasilitas SPP Online BTN adalah Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Dan dalam penelitian ini akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu Loket Pembayaran Bank BTN Unsika. Loket Pembayaran Bank BTN Unsika yaitu loket pembayaran yang disediakan oleh Unsika guna melayani Mahasiswa Unsika dalam melakukan pembayaran biaya pendidikan di Unsika. Menyadari pentingnya kualitas pelayanan yang dibutuhkan lembaga perbankan, khususnya loket pembayaran Bank BTN Unsika berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sebagai tolak ukur kualitas pelayanan yang dilakukan oleh loket Pembayaran Bank BTN Unsika. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui kualitas pelayanan loket Pembayaran Bank BTN Unsika.

8 Melihat fenomena yang terjadi di loket pembayaran Bank BTN Unsika, sering ditemukan antrian yang panjang Mahasiswa dengan kondisi berdiri pada saat akan melakukan pembayaran biaya kuliah, dan juga dilihat dari jumlah Mahasiswa sebagai nasabah loket pembayaran Bank BTN Unsika yang berjumlah 10,496 Mahasiswa dengan jumlah satu loket pembayaran yang disediakan dan dioperasikan oleh dua petugas, hal ini menjadikan penilaian tentang bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan oleh loket pembayaran Bank BTN Unsika kepada Mahasiswa Unsika sebagai nasabahnya. Sehingga berdasarkan fenomena tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kualitas Pelayanan Loket Pembayaran Bank BTN (Survey pada Loket Pembayaran Universitas Singaperbangsa Karawang) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya fasilitas yang disediakan 2. Kurangnya kemampuan dalam memberikan pelayanan secara konsisten 3. Kurangnya tanggapan terhadap keluhan Mahasiswa 4. Kurangnya keamanan dan jaminan dalam transaksi pembayaran 5. Kurangnya perhatian dari petugas terhadap kepentingan Mahasiswa 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini perlu memberikan batasan masalah. Hal ini bertujuan agar penelitian dapat dilakukan lebih terarah dan jelas sehingga

9 diharapkan dapat diperoleh hasil yang baik dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Pembatasan masalah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dalam bidang ilmu Manajemen khususnya Manajemen Pemasaran dan Manajemen Kualitas Jasa 2. Peneliti membahas tentang Kualitas Pelayanan Loket Pembayaran Bank BTN Universitas Singaperbangsa Karawang 3. Penelitian dilakukan di Loket Pembayaran Bank BTN Universitas Singaperbangsa Karawang, 4. Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang yang masih aktif di Tahun 2014 dan ditentukan jumlah sampelnya. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana kualitas pelayanan loket pembayaran Bank BTN Unsika dilihat dari segi Tangible (Kasat Mata), Reliability (Keandalan), Responsiveness (Cepat Tanggap), Assurance (Jaminan), dan Empathy (Empati)? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis kualitas pelayanan loket pembayaran Bank BTN Universitas Singaperbangsa Karawang dalam memberikan pelayanan pada Mahasiswa dilihat dari dimensi Tengible (Kasat Mata), Reliability (Keandalan), Responsiveness (Cepat Tanggap), Assurance (Jaminan), dan Empathy (Empati).

10 1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan ataupun referensi sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian dalam bidang yang sama dimasa yang akan datang. Dan juga untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan oleh loket pembayaran Bank BTN Universitas Singaperbangsa Karawang dalam melayani Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang dalam melakukan pembayaran biaya pendidikan. 1.6.2 Kegunaan Praktis Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan loket pembayaran Bank BTN Unsika untuk mengambil tindakan guna memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan kualitas pelayanannya. 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dilakukannya penelitian yaitu di loket pembayaran Bank BTN Universitas Singaperbangsa Karawang yang beralamat di Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Karawang 41361. Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan selama 6 bulan, dari mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2014 dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

11 Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan 1 1 Penulisan Proposal Waktu Penelitian Tahun 2014 2 3 4 5 6 2 Perbaikan Proposal 3 Pengurusan ijin Penelitian 4 Pengambilan data 5 6 Analisis/Peninjauan data Penulisan Laporan Penelitian 7 Sidang Skripsi Sumber : Peneliti 2014