e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016

dokumen-dokumen yang mirip
e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB III METODE PENELITIAN

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGARI 1 SAYUNG DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PANTI PURUHITA KRAPYAK KOTA SEMARANG

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD

KATA PENGANTAR. dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Pola Asuh Orang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SDLB YPLB BANJARMASIN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI PAUD KASIH BUNDA PONTIANAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

POLA ASUH ORANGTUA VERSUS KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK

BAB 4 METODE PENELITIAN

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

SKRIPSI HUBUNGAN TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENCOBA MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI SMA NEGERI 1 SELEMADEG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK ANAK USIA REMAJA TAHUN DI DESA KILOMETER TIGA KECAMATAN AMURANG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ABA WIROBRAJAN YOGYAKARTA

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 3 METODE PENELITIAN Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA SMA KARTIKA I-2 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penilaian Frankl Behavior Rating Scale pada responden yang berjumlah 44

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB III METODA PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Keywords : Work motivation, Labor productivity

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AL-ISLAH DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG 2016

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

PENELITIAN POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA DENGAN GANGGUAN JIWA. Di Wilayah Kerja Puskesmas Mlarak Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK LAKI-LAKI USIA TAHUN DI KELURAHAN TANAH RAJA KOTA TERNATE

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH (USIA 4-6 TAHUN)

PERAN ORANGTUA TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS 5 DI SD AL-AZHAR SYIFABUDI PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL (PERCAYA DIRI) REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO Endang Pertiwi Hendro Bidjuni Vandri Kallo Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi E-mail: endangpertiwi11@gmail.com Abstract: Parenting parents is a process of educating, guiding given to children in shaping the personality of the child, in order to achieve the appropriate maturity period and get a good social development. Good social development will lead children in a social environment and foster a sense of trust that is appropriate.research Purpose: To determine the relationship of parenting parents with social development (confidence) adolescent in SMAN 7 Manado. Methods: The design of this research is analytic survey with cross sectional approach. The population in this study were 55 students at SMA Negeri 7 Manado. The sampling technique using total sampling. The study involved 55 students as respondents. The instrument used in this study were questionnaires parents' parenting and social development of the questionnaire. Results: analysis using Pearson Chi-Square and shows the p-value 0.000 (p <0.05).Conclusion: there is a relationship between parenting parents with social development (confidence) adolescent in SMAN 7 Manado. Suggestion:For parents as the first education for their children, should be able to provide appropriate parenting namely democratic parenting to support social development of adolescent. KeyWords: parenting parents, social development, adolescent. Abstrak: Pola asuh orang tua merupakan suatu proses mendidik, membimbing yang diberikan kepada anak dalam membentuk kepribadian anak, untuk mencapai masa kedewasaan yang sesuai dan mendapatkan perkembangan sosial yang baik. Perkembangan sosial yang baik akan menuntun anak dalam lingkungan sosialnya dan menumbuhkan rasa percaya yang sesuai. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial (percaya diri) remaja di SMA Negeri 7 Manado. Metode: desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 65 siswa di SMA Negeri 7 Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini melibatkan 55 siswa sebagai responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner perkembangan sosial. Hasil: analisis menggunakan Pearson Chi-Square dan menunjukkan nilai p-value 0.000 (p<0.05). Simpulan: terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial (percaya diri) remaja di SMA Negeri 7 Manado. Saran:Bagi orang tua sebagai pendidikan pertama bagi anak-anaknya, sebaiknya dapat memberikan pola asuh yang tepat yakni pola asuh demokratik untuk mendukung perkembangan sosial remaja. Kata Kunci: pola asuh orang tua, perkembangan sosial, remaja PENDAHULUAN Masa remaja ialah periode waktu individu beralih dari fase anak ke fase dewasa (Bobak, dkk 2012). Masa remaja dikenal sebagai suatu tahapan perkembangan yang merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa awal yang dimulai pada usia sekitar 1

10-12 tahun dan berakhir pada usia antara 18-22 tahun (Santrock, 2007). Masa transisi ini sering kali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi dipihak lain ia harus bertindak seperti orang dewasa, orangtua mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan remaja, dimana orang tua merupakan lingkungan sosial pertama yang meletakkan dasar-dasar kepribadian remaja (Soetjiningsih, 2010). Remaja sebagai salah satu komponen generasi muda, mempunyai peran besar dan menentukan masa depan bangsa. Hasil laporan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) tahun 2011 memberikan gambaran bahwa sebanyak 29% penduduk dunia terdiri dari remaja, dan 80% diantaranya tinggal di Negara berkembang, menurut Badan Pusat Statistik tahun 2010 dalam Rosari dkk, (2013) menunjukkan bahwa penduduk di Indonesia berjumlah 237.641 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 81,4 juta orang atau sekitar 34,26% diantaranya anak berumur 18 tahun dan populasi anak remaja di Indonesia mencapai tidak kurang dari 43,6 juta jiwa atau 19,64%.Pola asuh merupakan suatu proses mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma dalam masyarakat (Santrock, 2007). Pola asuh yang diterapkan orang tua dengan cara mendukung kegiatan remaja, menetapkan peraturan yang disertai penjelasan, memberikan kepercayaan agar remaja bertanggung jawab, menyediakan waktu untuk berkomunikasi, memberikan perkataan positif, akan membuat remaja lebih dewasa, percaya diri dan berhasil mencapai cita-citanya. Hal itu terjadi karena dukungan yang diberikan orangtua kepadanya hingga ia tidak putus asa mencoba di kesempatan lain (Surbakti, 2009). Berdasarkan hasil penelitian Rosari dkk, (2013)yang dilakukan di sekolah menengah pertama Negeri 5 Pare-Pare, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kepribadian anak remaja, menyatakan dimana pola asuh demokratis memiliki anak remaja dengan kepribadian ekstrovert (67,3%) hal ini dikarenakan bahwa pola asuh demokratis memberikan kesempatan pada anak untuk mandiri dan mengembangkan kontrol internalnya serta memiliki percaya diri yang tinggi. Dan pola asuh otoriter yang diterapkan orang tua memiliki peluang besar untuk membentuk anak dengan kepribadian introvert (14,5%). Berdasarkan hasil pengambilan data awal oleh peneliti yang dilaksanakan di SMA Negeri 7 Manado didapatkan keseluruhan jumlah siswa adalah 1196 siswa, jumlah siswa laki-laki yaitu 549 siswa dan perempuan 647 siswa. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas XII IPA 1 dan 2 yakni5 siswa didapatkan bahwa dari kelima siswa tersebut mempunyai pola asuh yang berbeda yang diterapkan oleh orang tua mereka, dan dari hasil wawancara dan observasi dengan guru sekaligus wali kelas XII IPA 1 mengatakan bahwa kelima murid tersebut ada yang sering menyendiri dan kurang bergaul dengan teman sebaya mereka, ada juga murid yang kurang percaya diri untuk mengeluarkan pendapat saat diskusi karena malu ataupun takut. Hal ini yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial remaja di kelas XII IPA 1 dan 2 yang berjumlah 65 siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian cross sectionaladalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi dengan cara mengumpulkan data mengenai pola asuh orang tua sebagai variabel independen (bebas) dan perkembangan sosial remaja sebagai variabel dependen (terikat) yang dikumpulkan secara sesaat dalam satu kali waktu atau dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Manado, pada bulan November 2

2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA 1 dan 2 yang berjumlah 65 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh (total sampling) semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Setiadi, 2013). Saat penelitian jumlah sampel yakni 55 siswa karena 10 siswa termasuk dalam kriteria eksklusi (siswa tidak ada/tidak hadir saat penelitian). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Kemudian lembaran kuesioner dibagikan kepada responden yang memenuhi syarat, dimana kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner perkembangan sosial. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah secara manual dengan mengelompokkan hasil dari lembar kuesioner yang dibagikan dan selanjutnya dilakukan analisis menggunakan program pengolah uji statistik. Setelah itu diolah menggunakan sistem komputerisasi, tahapan-tahapan tersebut yaitu Editing, Coding, Entry, Data dan Cleaning. Analisa data dalam penelitian ini yaitu analisa univariat yang dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel independen (pola asuh orang tua) maupun variabel dependen (perkembangan sosial remaja).analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk melihat kemaknaan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS dan dengan uji PearsonChi Square, dimana tingkat kemaknaan atau tingkat kepercayaan 95% (α 0,05). Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah-masalah etika penelitian yang meliputi respect for human dignity, respect for justice an inclusiveness, balancing harms and benefit. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur n % 16 Tahun 24 43,6 17 Tahun 29 52,7 18 Tahun 2 3,6 Berdasarkan data pada table di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu yang berumur 17 tahun sebanyak 29 responden (52,7%), sedangkan 16 tahun berjumlah 24 responden (43,6%), dan umur 18 tahun 2 responden (3,6%). Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin n % Laki-laki 20 36,4 Perempuan 35 63.6 menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 35 responden (63,6%), sedangkan laki-laki 20 responden (36,4%). Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua Tingkat Pendidikan n % SMP 3 5,5 SMA 24 43,6 Perguruan Tinggi 28 50,9 Pada penelitian ini didapatkan pendidikan orang tua terbanyak yakni dengan perguruan tinggi berjumlah 28 responden (50,9%). Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang di lakukan Apriastuti (2013), pendidikan orang tua terbanyak yakni perguruan tinggi sebanyak 3

47 responden.peneliti berasumsi bahwa pendidikan orang tua berpengaruh dalam perkembangan sosial bagi remaja dalam hal mendidik anak untuk mencapai cita-cita mereka dan memberikan pemikiran yang luas.tetapi pendidikan orang tua bukanlah hal yang utama untuk perkembangan sosial seseorang karena orang tua yang tidak berpendidikan tinggipun dapat menjadi pendidik yang baik bagi keluarganya. Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan n % Petani 4 7,3 Wiraswasta 24 43,6 PNS 26 47,3 TNI 1 1,8 menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang terbanyak yakni 26 responden (47,3%).Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa tidak semua pekerjaan orang tua yang dilakukan di luar rumah dapat menghambat perkembangan sosial seorang remaja, di samping itu orang tua juga harus menyediakan waktu untuk anak disela kesibukan mereka,dan tetap memperhatikan perkembangan anak tersebut. Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua Pendapatan n % < 2.150.000 12 21,8 2.150.000 43 78,2 menunjukkan bahwapendapatan orang tua yang tertinggi yakni 2.150.000 sebanyak 43 responden (78,2%). Peneliti berpendapat semakin tinggi sosial ekonomi keluarga seseorang dapat mempengaruhi kepercayaan diri yakni dengan terpenuhinya kebutuhannya, remaja merasa cukup dalam kebutuhan sehari-harinya sehingga beranggapan dapat di nilai baik dalam pandangan orang lain hal ini yang melatar belakangi munculnya rasa percaya diri dari dalam diri mereka. Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Pola Asuh Orang n % Tua Permisif 11 20,0 Otoriter 15 27,3 Demokratik 29 52,7 menunjukkan bahwa pola asuh orang tua terbanyak terdapat pada pola asuh demokratik sebanyak 29 responden (52,7%). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakakan oleh Baumrind, (dalam Desmita 2009), pola asuh demokratik adalah salah satu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan, serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan. Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Sosial Remaja Perkembangan Sosial n % Kurang Percaya Diri 23 41,8 Percaya Diri 32 58,2 Berdasarkan data pada table di atas menunjukkan bahwa perkembangan sosial remaja terbanyak terdapat pada percaya diri sebanyak 32 responden (58,2%). Kategori perkembangan sosial dibagi menjadi tiga yaitu tidak percaya diri, kurang percaya diri, dan percaya diri. Pada hasil penelitian menunjukkan terdapat dua kategori 4

perkembangan sosial yang di dapatkan yakni kurang percaya diri dan percaya diri. Tabel 8. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Sosial Remaja Pola Asuh Orang Tua Perkembangan Sosial Kurang Percaya Diri Percaya Diri n % n % Permisif 10 18,2 1 1,8 Otoriter 8 14,5 7 12,7 0,000 Demokra 5 9,1 24 43,6 tik Total 23 41,8 32 58,2 Anilisis bivariat dengan menggunakan uji Pearson Chi-Square dengan didapati nilai significansy (p) = 0,000 dimana lebih kecil dari nilai α yang ditetapkan (α=0,05), maka Ho ditolak. Hasil perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial (percaya diri) remaja di SMA Negeri 7 Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua permisif dan mempunyai perkembangan sosial kurang percaya diri sebanyak 10 responden (18,2%), menurut Wong (2008) tidak adanya arahan dan aturan dalam pola asuh permisif mengakibatkan anak menjadi tidak patuh, manja dan tidak bertanggung jawab. Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Budisetyani (2014), menyatakan bahwa ada hubungan pola asuh permisif ibu dan perilaku merokok pada remaja. Subjek penelitian yang pola asuh orang tua permisif dan mempunyai perkembangan sosial percaya diri sebanyak 1 responden (1,8%). Peneliti berpendapat mungkin salah satu faktornya yakni keyakinan dan kemampuan diri dari masing-masing remaja itu sendiri, yang menunjukkan bahwa perkembangan sosial salah satunya percaya diri tidak selalu di p pengaruhi oleh pola pengasuhan orang tua permisif. Pola asuh orang tua otoriter dan mempunyai perkembangan sosial kurang percaya diri sebanyak 8 responden (14,5%), menurut Hurlock (1991) pola asuh orang tua dengan pola otoriter akan berkembang menjadi penakut, tidak memiliki rasa percaya diri, merasa tidak berharga, sehinga proses sosialisasi menjadi terganggu. Hal ini didukung oleh peneliti sebelumnya Hikmah (2015) bahwa anak yang diasuh dan dibesarkan dengan pola asuh otoriter akan cenderung tidak memiliki keyakinan yang kuat atas kemampuan dirinya. Pola asuh orang tua otoriter yang mempunyai perkembangan sosial percaya diri, sesuai dengan hasil penelitian yang di dapatkan sebanyak 7 responden (12,7%). Hal ini sejalan dengan pendapat Shochib, (dalam Anisa, 2008) bahwa anak yang dididik dengan pola asuh otoriter mungkin memang tidak memiliki masalah dengan pelajaran dan juga bebas dari masalah kenakalan remaja.menurut peneliti hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor dari lingkungan sekolah yakni memiliki kelompok teman yang memberikan dorongan yang baik kepada remaja. Pola asuh orang tua demokratikdan mempunyai perkembangan sosial kurang percaya diri sebanyak 5 responden (9,1%), berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat dari jawaban responden melalui kuesioner peneliti berpendapat bahwa kurang percaya diri remaja bisa diakibatkan karena remaja kurang bersosialisasi dengan teman yang lain dan hanya memiliki teman dalam kelompok tertentu. Remaja juga kurang berani mengeluarkan pendapat ketika di depan kelas, karena merasa khawatir dengan anggapan teman-teman bahwa apa yang mereka kemukakan akan dianggap salah. Pola asuh orang tua demokratik dan mempunyai perkembangan sosial percaya diri sebanyak 24 responden (43,6%). Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian 5

dari Widiana (2006) dengan hasil penelitian, remaja yang mempersepsikan pola asuh orang tua authoritative/demokratik akan lebih kompeten dalam bersosialisasi, lebih bertanggung jawab dan percaya diri. Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa orang tua yang memberikan peraturan disertai penjelasan kepada anak, dan memberikan kesempatan remaja untuk mengambil keputusan sendiri namun disertai bimbingan yang jelas dari orang tua akan mempengaruhi perkembangan sosial yang baik pula bagi remaja. Pola asuh orang tua otoriter dan permisif yang diterapkan oleh orang tua salah satunya didasari pada pandangan yang berbeda-beda dari setiap orang tua kepada anak mereka, dalam hasil penelitian ada beberapa orag tua yang beranggapan bahwa penerapan pola asuh otoriter dan permisif itu lebih baik dari demokratik dan bisa menjadikan anak lebih percaya diri dalam perkembangan sosialnya. Remaja yang mendapat perlakuan pola asuh seperti ini masih bisa membuat perkembangan sosial yang baik dengan faktor dorongan dari dalam diri masing-masing remaja, walau hanya sebagian kecil remaja yang dapat melakukan pengendalian diri yang membuat pengembangan sosialnya baik dan tumbuh menjadi remaja yang percaya diri. Pola asuh demokratik yang diterapkan orang tua kepada anak akan memberikan wawasan berfikir, bertindak dan bersosialisasi yang baik sehingga memacu perkembangan sosial remaja untuk menjadi percaya diri. Saling keterbukaan antara anak dan orang tua merupakan salah satu dorongan anak untuk bisa mengendalikan dirinya, memberikan kesempatan remaja untuk mengeluarkan pendapatnya yakni langkah yang baik untuk menghindari remaja dari tindakan-tindakan yang negatif dan memberikan rasa percaya diri yang baik pula bagi bagi remaja. Anak yang dididik secara demokratis juga akan mempunyai kepercayaan diri yang besar, mempunyai pengertian yang benar tentang apa yang menjadi hak mereka, dapat mengkomunikasikan segala keinginannya secara wajar, dan tidak memaksakan kehendak mereka dengan menindas hak-hak orang lain. Kekeliruan pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya akan mengakibatkan terhambatnya proses perkembangan mental anak, seperti rasa percaya diri yang rendah. Kepercayaan diri seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, namun dapat terbentuk karena banyak faktor yang bisa melatar belakangi hal tersebut, contohnya penampilan fisik, tingkat pendidikan, lingkungan sekitar atau teman sebaya, dan lain sebagainya. Faktorfaktor tersebut pula yag dapat menjadi penyebab anak dengan pola asuh otoriter atau permisif tetap memiliki kepercayaan diri yang tinggi. SIMPULAN Pola asuh orang tua pada remaja di SMA Negeri 7 Manado yang terbanyak memiliki pola asuh orang tua demokratik. Perkembangan sosial pada remaja di SMA Negeri 7 Manado yang terbanyak yaitu responden yang memiliki kepercayaan diri. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial (percaya diri) remaja di SMA Negeri 7 Manado. DAFTAR PUSTAKA Anisa, P. (2008). Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dengan Efektifitas Komunikasi Interpersonal. http://psychology.uii.ac.id Apriastuti, D. (2013). Analisis Tingkat Pendidikan Dan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Usia 48-60 Bulan. http://www.ojs.akbidylpp.ac.id Bobak, L., & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Budisetyani, W. (2014). Pola Asuh Permisif Ibu Dan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki Di SMA 6

Negeri 1 Samarapura. http://download.portalgaruda.org Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hikmah. (2015). Hubungan Pola Asuh Otoriter Dengan Kepercayaan Diri Anak Di TK ABA 1 Huidu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. eprints.ung.ac.id Hurlock, E.B. (1991). Psikologi Perkembangan, Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Rosari, dkk. (2013). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepribadian Anak Remaja Usia 14-17 Tahun di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Pare- Pare. http://library.stikesnh.ac.id/ Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak Jilid Dua. Jakarta: Erlangga. Setiadi. (2013). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto. Surbakti. (2009). Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta: PT.Elek Media Komputindo. Widiana, N. (2006). Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authoritarian, Permissive, dan Authoritative.http://ejurnal.esaunggul.a c.id Wong, D.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6. Jakarta: EGC. 7